Anda di halaman 1dari 54

MENANGGAPI SIARAN ATAU INFORMASI DARI MEDIA ELEKTRONIK

Standar Kompetensi:
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung

Kompetnsi Dasar :
1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita)

Setelah mempelajari bagian ini, kalian diharapkan mampu (1) mencatat pokok-pokok isi berita televisi, (2)
mengungkapkan kembali isi berita yang didengar melalui televisi dalam beberapa kalimat secara runtut dan
jelas, (3) mengajukan pertanyaan tentang isi berita televise, (4) menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan isi berita televisi.

Siaran (langsung) dari radio/ televisi, teks yang dibacakan, atau rekaman berita/ nonberita.
1. Pengertian berita
Berita yaitu cerita atau keterangan atau informasi mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Mendengarkan sama dengan menyimak, yaitu mendengarkan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Yang
dibutuhkan dalam kegiatan bahasa ini adalah kemampuan berkonsentrasi, kemampuan memahami isi, dan
pengendapan informasi. Menyimak tergolong kegiatan reseptif bukan produktif sehingga dalam hal ini
yang terpenting adalah pemahaman isi informasi atau berita.

2. Ciri Berita
a. Pemahaman logis
b. Informasi lengkap sesuai rumus 5 W + 1 H
c. Struktur bahasa tepat dan mudah dipahami
d. Diksi tepat dan tidak ambigu
e. Menarik perhatian
f. Bahasa segar dan hidup

3. Cara menyampaikan tanggapan atas informasi


a. Disampaikan dengan bahasa yang baik dan benar.
b. Dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal.
c. Menunjukkan bagian yang salah atau lemah dan bagian yang benar
secara objektif.
d. Tidak bersifat mencemooh.
e. Tidak menunjukkan rasa sentimenm jengkel, dan subjektivitas pribadi.

4. Televisi dan radio sudah menjadi bagian dari hidup kita. Banyak program acara
yang ditayangkan di televisi atau disiarkan di radio. Inti dari acara-acara itu adalah penyampaian
informasi, pendidikan, dan hiburan. Penyampaian berita merupakan bagian utama penyampaian informasi
melalui televise dan radio. Berita actual menyajikan informasi terkini mengenai peristiwa yang terjadi di
dunia. Jika rajin menyimak berita actual, kalian tidak akan kehilangan informasi yang berharga. Ingat,
tidak semua informasi yang tersaji itu baik dan sesuai untuk kita.

5. Mencatat Pokok-Pokok Isi Berita Televisi


Tutuplah buku kalian! Dengarkan baik-baik berita berikut yang akan dibacakan oleh teman kalian! Sambil
mendengarkan pembacaan berita tersebut, catatlah pokok-pokok isi beritanya!

Selamat pagi, Pemirsa.

Topik utama berita pagi ini masih seputar penyerahan bantuan kepada korban gempa bumi di
Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kemarin siang, Pimpinan Media Grup menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Yogyakarta
dan Jawa Tengah. Bantuan itu berasal dari dompet kemanusiaan pemirsa Metro TV. Dompet
kemanusiaan yang diselenggarakan Media Grup berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 29,1 miliar.
Dari total dana tersebut, sebesar Rp14,7 miliar digunakan untuk membeli makanan, minuman,
pakaian, perlengkapan, penerangan, dan obat-obatan. Barang-barang itulah yang sangat dibutuhkan
para korban gempa saat ini. Sisa dana yang ada disalurkan berupa bantuan ambulans untuk delapan
rumah sakit yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah serta untuk
merehabilitasi Puskesmas. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menyambut
baik bantuan ini.

Pemirsa, demikian topik utama berita pagi ini. Selamat mengikuti acara selanjutnya.

(Sumber: Metronews. Com. Dengan pengubahan)

Mengungkapkan Kembali Berita yang Didengarui

 Pokok-pokok isi berita di atas adalah


Pimpinan Media Grup menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Yogyakarta dan Jawa
Tengah.
 Penangapan isi berita di atas adalah
Saya setuju dana yang berasal dari dompet kemanusiaan di serahkan kepada korban sudah dalam
bentuk barang-barang seperti makanan, minuman, pakaian, perlengkapan, penerangan, dan obat-
obatan, serta kendaraan ambulans.

1. Mengungkapkan Kembali Berita yang Didengar


Untuk mengawali latihan mengungkapkan kembali berita yang didengar, lakukan kegiatan berikut!
a. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5-6 siswa!
b. Secara bergiliran, ungkapkanlah berita yang telah kalian dengar dalam latihan sebelumnya!
c. Setelah kalian selesai mengungkapkan kembali berita tersebut, nilailah cara teman kalian dalam
mengungkapkan kembali berita itu!
d. Gunakan lembar penilaian berikut!
LEMBAR PENILAIAN
Jeda dan Intonasi Ekspresi wajah
No. Nama
ST T TT SS S TS

Keterangan:
ST : Sangat Tepat SS : Sangat Sesuai
T : Tepat S : Sesuai
TT : TIdak Tepat TS : Tidak Sesuai
Nilai tertinggi:100

2. Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan yang Berhubungan dengan Isi Berita Televisi
Bersama teman kelompok, bertanya-jawablah sesuai dengan isi berita yang telah kalian dengar!
Pergunakan kata Tanya siapa, apa, mengapa, di mana, dan bagaimana! Agar kalian lebih mudah
bertanya jawab, mintalah salah seorang teman kelompok untuk membacakan kembali berita tersebut!
Sementara itu, yang lainya menyimak.
a. Siapa yang menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
………………………….
Apa
………………………………………………………………………………………………………
……………………....
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
……………………………
Mengapa
………………………………………………………………………………………………………
………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
…………………….
Di mana
………………………………………………………………………………………………………
………………………
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
……………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Bagaimana
………………………………………………………………………………………………………
……………..
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………
……………………….
Tugas
Dengarkan siaran berita yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi! Catatlah pokok-pokok berita
(minimal 3 berita) yang kalian dengar! Kemudian, sampaikan isi berita tersebut di depan kelas dalam
pertemuan selanjutnya!

Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik

A. Unsur intrinsik

Menurut Nurgiyantoro dalam bukunya Pengkajian Prosa Fiksi unsur- unsur intrinsik ialah unsur- unsur
yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai
karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur-unsur
intrinsik tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Tema cerita
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam
teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya
peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat ”mengikat” kehadiran atau
ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema
menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.
Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak
2. Alur Cerita
Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita ialah peristiwa yang jalin-
menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu. Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas
urutan waktu, urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat. Jalin-menjalinnya berbagai peristiwa, baik secara
linear atau lurus maupun secara kausalitas, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh, padu, dan bulat
dalam suatu prosa fiksi
Lebih lanjut Stanton mengemukakan bahwa plot ialah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan
terjadinya peristiwa yang lain. Plot ialah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak
bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa alur cerita ialah jalinan peristiwa yang melatari sebuah
prosa fiksi yang dihubungkan secara sebab-akibat
3. Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan,
watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang
hampir sama.
Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama , yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diespresikan dalam
ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas
tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Dengan demikian, istilah penokohan lebih luas
pengertiannya daripada tokoh atau perwatakan, sebab penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh
cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga
sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik
perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita

4. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau
beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Menurut Nadjid (2003:25) latar
ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Menurut Nurgiyantoro
(2004:227—233) unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut :
a. Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial
tertentu
.b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ”kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu
c. Latar Sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat
yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah
dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial
tokoh yang bersangkutan.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang
untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang
milik pengarang, pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun kesemuanya itu dalam karya
fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita. Sudut pandang adalah cara
memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
Ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membedakan sudut pandang. Pertanyaan tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Siapa yang berbicara kepada pembaca (pengarang dalam persona ketiga atau pertama, salah satu
pelaku dengan ”aku”, atau seperti tak seorang pun)?
2. Dari posisi mana cerita itu dikisahkan (atas, tepi, pusat, depan atau berganti-ganti)?
3. Saluran informasi apa yang dipergunakan narator untuk menyampaikan ceritanya kepada pembaca
(kata-kata, pikiran, atau persepsi pengarang; kata-kata, tindakan, pikiran, perasaan, atau persepsi
tokoh)?
4. Sejauh mana narator menempatkan pembaca dari ceritanya (dekat, jauh, atau berganti-ganti)?
Selain itu pembedaan sudut pandang juga dilihat dari bagaimana kehadiran cerita itu kepada pembaca
lebih bersifat penceritaan, telling, atau penunjukan, showing, naratif atau dramatik. Pembedaan sudut
pandang yang akan dikemukakan berikut berdasarkan pembedaan yang telah umum dilakukan orang yaitu
bentuk persona tokoh cerita: persona ketiga dan persona pertama.
a. Sudut pandang persona ketiga : ”Dia”
Pengisahan cerita yang menpergunakan sudut pandang persona ketiga gaya ”Dia”, narator adalah
seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau
kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus
menerus disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata ganti. Hal ini akan mempermudah pembaca
untuk mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang bertindak.
Sudut pandang ”Dia”dapat dibedakan ke dalam dua golongan berdasarkan tingkat kebebasan dan
keterikatan pengarang terhadap bahan ceritanya. Di satu pihak, pengarang, narator dapat bebas
menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tokoh ”dia”, jadi bersifat mahatahu, di lain pihak
ia terikat, mempunyai keterbatasan ”pengertian” terhadap tokoh ”Dia” yang diceritakan itu, jadi bersifat
terbatas, hanya selaku pengamat saja
1) ”Dia” mahatahu
Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut ”dia”, namun pengarang, narator dapat
menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Narator mengetahui segalanya,
ia bersifat mahatahu (omniscient). Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan,
termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam
lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia”yang satu ke ”dia” yang lain,
menceritakan atau sebaliknya ”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang
hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan
dan tindakan nyata.
2) ”Dia” terbatas, ”Dia” sebagai pengamat
Dalam sudut pandang ”dia” terbatas, seperti halnya dalam”dia”mahatahu, pengarang melukiskan
apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh cerita, namun terbatas hanya
pada seorang tokoh saja atau terbatas dalam jumlah yang sangat terbatas. Tokoh cerita mungkin saja
cukup banyak, yang juga berupa tokoh ”dia”, namun mereka tidak diberi kesempatan untuk
menunjukkan sosok dirinya seperti halnya tokoh pertama.
b. Sudut Pandang Persona Pertama: ”Aku”
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persona pertama (first person point of
view), ”aku”. Jadi: gaya ”aku”, narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si
”aku” tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa atau
tindakan, yang diketahui,dilihat, didengar,dialami dan dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh)
lain kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya dapat melihat dan merasakan secara terbatas seperti yang
dilihat dan dirasakan tokoh si ”aku” tersebut.
1) ”Aku” tokoh utama
Dalam sudut pandang teknik ini, si ”aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang
dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu
yang di luar dirinya. Si ”aku”menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu yang di luar
diri si ”aku”, peristiwa, tindakan, dan orang, diceritakan hanya jika berhubungan dengan dirinya, di
samping memiliki kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang
demikian,si ”aku” menjadi tokoh utama (first person central).
2) ”Aku” tokoh tambahan
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” muncul bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh
tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh ”aku” hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca,
sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian ”dibiarkan” untuk mengisahkan sendiri berbagai
pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh
utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan
berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si ”aku”tambahan tampil
kembali, dan dialah kini yang berkisah.
Dengan demikian si ”aku” hanya tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang
ditokohi oleh orang lain. Si ”aku” pada umumnya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita

6. Gaya Bahasa dan Nada


Bahasa dalam cerpen memilki peran ganda, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai penyampai gagasan
pengarang. Namun juga sebagai penyampai perasaannya. Beberapa cara yang ditempuh oleh pengarang
dalam memberdayakan bahasa cerpen ialah dengan menggunakan perbandingan, menghidupkan benda mati,
melukiskan sesuatu dengan tidak sewajarnya, dan sebagainya. Itulah sebabnya, terkadang dalam karya sastra
sering dijumpai kalimat-kalimat khas. Nada pada karya sastra merupakan ekspresi jiwa.

7. Konflik
Konflik adalah pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita dan . Konflik ini merupakan inti dari
sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk plot. Ada empat macam konflik, yang dibagi dalam dua
garis besar :

a. Konflik internal

Individu-diri sendiri: Konflik ini tidak melibatkan orang lain, koflik ini ditandai dengan gejolak
yang timbul dalam diri sendiri mengenai beberapa hal seperti nilai-nilai. Kekuatan karakter akan terlihat
dalam usahanya menghadapi gejolak tersebut

b. Konflik eksternal
Individu – Individu: konflik yang dialami seseorang dengan orang lain. Individu – alam: Konflik
yang dialami individu dengan alam. Konflik ini menggambarkan perjuangan individu dalam usahanya
untuk mempertahankan diri dalam kebesaran alam. Individu- Lingkungan/ masyarakat : Konflik yang
dialami individu dengan masyarakat atau lingkungan hidupnya.

7. Amanat

Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat positif maupun negatif.
Dengan kata lain, amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan
keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita.

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung
mempengaruhi bangun cerita sebuah karya. Unsur ekstrinsik meliputi :
1. Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup.
2. Psikologi pengarang (yang mencakup proses kreatifnya), psikologi pembaca, dan penerapan prinsip-
prinsip psikologi dalam sastra.
3. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial.
4. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang lainnya.

Latihan
Malam harinya setiba di rumah, Rasiman menceritakan penemuannya siang tadi kepada istrinya.
Dikatakannya bahwa guci berisi uang emas itu disimpannya di pojok sawah. Ujarnya, “Aku takut
membawanya pulang, Mak. Jangan – jangan ada yang punya!’
(sebuah Guci Temuan,K.wong)
1. Watak Rasiman adalah … .
a. Penakut c. Rajin
b. Jujur d. Penyayang
2. Latar waktu cerita tersebut adalah ….
a. Malam hari setelah bekerja di sawah c. Siang hari ketika di sawah
b. Malam hari setelah Rasiman tidur d. Siang hari ketika menemukan guci
Rasiman adalah seorang petani miskin. Suatu hari ketika sedang mencangkul di sawah, ia menemukan
sebuah guci. Setelah dibuka ternyata penuh berisi uang emas. Dengan hati-hati dipindahkannya guci itu ke
tepi pematang lalu dikuburkannya di sana.
3. Tema cerita tersebut adalah ….
a. Pertanian c. Uang Emas
b. Kemiskinan d. Harta Karun

Di Yogyakarta, komunitas Etnoreflika juga cukup menjadi perbincangan. Garapan filmnya agak lain, berupa
video partisipatory sehingga mirip film dokumenter. Mereka mengangkat tema semisal kehidupan anak-anak
jalanan atau kelompok sosial tertentu. Sejak terbentuk tahun 2000, sekelompok mahasiswa Jurusan
Antropologi UGM ini sudah memproduksi 22 film pendek.Komunitas film inside biasanya terbentuk dari
keseragaman minat dan keinginan, bisa oleh sekumpulan anak nongkrong, teman sekolah, teman kuliah, atau
teman diskusi. Di Malang, Jawa Timur, komunitas Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang yang
terbentuk tahun 1999 sampai sekarang bahkan masih “ndompleng” universitas, menjadi sebuah Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM)
(Kompas, Minggu, 20 Agustus 2006)
4. Tokoh cerita di atas adalah …
a. Komunitas Etnoreflika c. Komunitas Film lucu
b. Komunitas Introreflika d. Komunitas Outside

5. Bagaimana psikologi pengarang dalam cerita di atas ….


a. Perasaan gundah c. Sangat bergairah dan tertarik
b. Biasa-biasa saja d. Sedih

Sumber
1. Nurgiyantoro dalam bukunya Pengkajian Prosa Fiksi tahun 2004
2. Cuplikan Dari Buku BSE
3. Tujiono, S.Pd.
4. Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-widget-artikel-
yang.html#ixzz1GwsyyEYg

MEMPERKENALKAN DIRI DAN ORANG LAIN DALAM SITUASI RESMI

Standar Kompetensi:
2 . Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi,
dan bercerita.

Kompetensi Dasar:
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

Setelah mempelajari bagian ini, kalian diharapkan mampu (1) mengenal kalimat perkenalan; (2)
mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton; (3) menempatkan jeda
yang tepat dalam mengungkapkan kalimat; (4) mencatat kekurangan yang terdapat dalam pengucapan
kalimat perkenalan oleh teman; (5) memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang tepat.

Pepatah mengatakan, tak kenal maka sayang.


Dalam kegiatan seminar, diskusi, atau talk show, biasanya seorang moderator atau pembawa acara
mengawali acara dengan memperkenalkan dirinya dan juga pembicara.
1. Mengenal Kalimat Perkenalan
Beberapa aspek yang diperhatikan dalam memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi
meliputi:
a. Keadaan
1) Nama
2) Nama panggilan
3) Tempat tanggal lahir
4) Tempat tinggal
5) Nama istri/suami
6) Hobi
7) Asal mula keahlian yang dimilikinya, dan sebagainya
b. Pendidikan
1) Sekolah dasar sampai pendidikan terakhir
2) Nama pendidikan
3) Tempat dan tahun
4) Pendidikan nonformal
c. Pekerjaan dan jabatan
d. Karya-karya yang berharga
e. Prestasi dan karir
Perhatikan kalimat perkenalan dalam diskusi yang disampaikan moderator ini!
Moderator:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera!
Hadirin yang saya hormati, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa. Pagi ini, kita telah diberi kesehatan oleh-Nya sehingga dapat berkumpul di ruangan yang megah
ini. Tidak lupa salam dan selawat kita lantunkan kepada Nabi Muhammad semoga kita selalu menjadi
pengikutnya, amin.
Hari ini, kita akan berdiskusi tentang “Kesehatan adalah modal utama bagi pelajar.” Seperti kita
ketahui, pelajar adalah aset bangsa, kemajuan bangsa ini tergenggam di tangan mereka. Oleh karena
itu, para pelajar harus dapat menyerap ilmu pengetahuan di sekolah maupun di lingkungan sekitar
dengan baik. Untuk bisa mencapai itu semua, tentu saja pelajar harus sehat jasmani, maupun
rohaninya. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas masalah itu bersama-sama.
Sebelum diskusi kita mulai, izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Taufik Utama. Saya
lahir di Surabaya lima belas tahun yang lalu. Saat ini, saya duduk di kelas X.4 SMA Merdeka. Dalam
diskusi ini, saya diberi kepercayaan menjadi moderator.
Selanjutnya, saya perkenalkan dua orang pembicara yang telah hadir di antara kita. Pembicara
pertama adalah Bapak Drs. Prawoto Diningrat, M. Pd. Beliau duduk di sebelah kanan saya. Pak
Prawoto dilahirkan di Solo, empat puluh tujuh tahun yang lalu. Saat ini, beliau telah dikaruniai dua
putri dan satu putra. Pak Prawoto menamatkan S-2nya di Universitas Negeri Semarang. Jabatan
beliau saat ini adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Beliau akan memaparkan makalahnya
yang berjudul “Siswa Sehat, Prestasi Meningkat”.
Pembicara kedua adalah Bapak dr. Edi Djunaedi. Beliau duduk di sebelah kiri saya. Pak Edi
dilahirkan di Cianjur lima puluh tahun lalu. Bapak dari tiga putra dan dua putri ini tampak tetap
enerjik walaupun usianya telah setengah abad. Pak Edi menamatkan pendidikan S-3nya di Universitas
Indonesia. Saat ini, beliau menjabat sebagai direktur RS Medika Sehat. Beliau akan memaparkan
makalahnya yang berjudul “Remaja Sehat, Negara Kuat”.
Moderator atau pemimpin diskusi memiliki tugas yang sangat penting. Artinya, berhasil atau
tidaknya suatu diskusi sangat bergantung kepada moderator.

2. Menggunakan Jeda/Tanda Perhentian Kalimat secara Tepat


Kalimat-kalimat tentunya bervariasi. Ada kalimat pendek dan ada kalimat panjang. Kalimat pendek
dapat diucapkan dalam satu tarikan napas. Akan tetapi, kalimat panjang mungkin tidak selesai
diucapkan dalam satu tarikan napas. Hal itu tidak perlu dipaksakan. Kita boleh memenggal-menggal
kalimat asalkan secara tepat.
Perhatikan contoh berikut!
a. Saat ini / telah hadir di tengah-tengah kita / dua orang pembicara / yang akan menyajikan makalah
mereka / /
b. Pembicara pertama / yang duduk di sebelah kanan saya / adalah Bapak dr. Herlambang / /
c. Beliau / dosen senior di Fakultas Kedokteran / Undip Semarang / /
d. Beliau akan membahas / “Pengaruh Buruk Rokok bagi Kesehatan Remaja / /
e. Pembaca kedua adalah / Ibu Prof. Dr Sudartini / /
Sudah mampukah kalian menggunakan jeda atau perhentian secara tepat? Untuk melatih pemahaman
kalian, berilah tanda jeda dalam kalimat-kalimat perkenalan ini! Kerjakan bersama teman kelompok
kalian!
a. Di tempat ini telah hadir pembicara yang akan menyampaikan gagasannya dalam diskusi tentang
“Upaya Menyehatkan Para Pengungsi”.
b. Ada tiga pembicara yang telah hadir saat ini di antara empat pembicara yang kami undang.
c. Pembicara yang belum hadir, yaitu Bapak Dr. Ibnu Saudah, berdasarkan konfirmasi kami, akan
hadir di sesi kedua diskusi ini.
d. Pembicara pertama, yaitu Direktur Penanganan Kesehatan Pengungsi, Bapak Dr. Hasanudin Kafi,
akan memaparkan “Strategi Penanganan Kesehatan Pengungsi”.
e. Pembicara kedua adalah Ibu Dr. Ismayati, M. SI., Direktur LSM Peduli Bangsa yang akan
membahas “Bagaimana Menyalurkan Dana secara Efektif saat Terjadi Bencana Alam”.
f. Bapak dan Ibu yang terhormat, ketiga pembicara ini akan menyampaikan gagasannya secara
berurutan, dan tiap-tiap pembicara menggunakan waktu 30 menit. Setelah itu, kita masuk sesi
tanya jawab.
g. Untuk mengefektifkan waktu, kita masuk sesi pertama, dengan mempersilakan Bapak Dr,
Hasanuddin Kafi.

3. Berperan sebagai Moderator


Lakukan sebuah peragaan diskusi dengan mengikuti langkah-langkah ini!
a. Berkelompoklah bersama dua orang temanmu!
b. Tentukan siapa yang akan berperan sebagai moderator dan siapa (dua orang) yang berperan
sebagai pemakalah (penyaji makalah)!
c. Buat kesepakatan bersama teman kelompokmu tentang tema diskusi beserta paparan yang akan
dibahas oleh para pemakalah!
d. Jika sudah siap, moderator akan memperkenalkan para pemakalah beserta materi yang akan
disampaikan.
e. Lakukan secara bergantian! Dua orang yang menjadi pemakalah tadi, berperan pula sebagai
moderator. Kelompok yang lain menilai kelompok yang tampil. Nilailah dari segi sikap,
kebahasaan, dan penguasaan materi, dengan menggunakan format penilaian di bawah ini!
Format Perkenalan untuk Moderator dalam Memperkenalkan Pembicara
Nama: …………………………………………………………………
Hasil pengamatan
Aspek yang dinilai
Baik sedang kurang
Sikap
Penguasaan materi
- Ketepatan dalam
mengemukakan tema
- Urutan penyampaian

Kebahasaan
- Kepatan memilih kata
- Ketepatan intonasi
Komentar umum
Kekurangan:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….
Kelebihan :
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………..
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..

Kompetensi Dasar
2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku)

Indikator
1. Mencatat masalah dari berbagai sumber
2. Menanggapi masalah dalam berita, artikel, dan buku
3. Mengajukan saran dan pemecahan masalah terhadap masalah yang disampaikan
4. Mendaftar kata-kata sulit dalam teks bacaan membahas maknanya

MATERI
1. Definisi Masalah
Bacalah kedua paragraf di bawah ini.
a. Adika tidak dapat belajar dengan baik. Dua hari berturut-turut tetangganya mengadakan pesta
sehingga suasana di tempat tinggal Adika menjadi hingar-bingar. Ia tidak bisa lagi berkonsentrasi
dalam belajar.
b. Adira sudah dua hari tidak bisa sekolah karena ia harus menunggu ayahnya yang sakit keras.
Adira bingung, ia sebenarnya tidak mau ketinggalan pelajaran. Akan tetapi, ia juga tidak tega
harus meninggalkan ayahnya seorang diri di rumah sakit.
Kedua paragraf di atas mengilustrasikan dua tokoh yang sama-sama menghadapi masalah.
Berdasarkan kedua paragraf tersebut;
a. Adika tidak dapat belajar dengan baik.
b. Adira menghadapi ayahnya yang sakit dan ketertinggalan pelajaran di sekolah.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Masalah dapat ditemukan dalam
berbagai bidang kehidupan, baik itu oleh seseorang, masyarakat, ataupun suatu bangsa.
Hal-hal atau kriteria yang perlu diperhatikan ketika menentukan masalah untuk didiskusikan
adalah sebagai berikut,
a. Menarik perhatian peserta
Suatu masalah akan menarik peserta apabila
1). Bermanfaat,
2). Mengandung banyak perdebatan,
3). Aktual.
b. sesuai dengan kapasitas pengetahuan para peserta
c. memiliki kejelasan
d. sesuai dengan waktu dan situasi
2. Definisi Diskusi
Setiap masalah yang ada di sekita kita akan menimbulkan beragam tanggapan. Hal ini
bergantung pada respon setiap orang. Kegiatan mendiskusikan permasalahan berhubungan dengan
cara pengungkapan pikiran, perasaan, dan informasi. Dengan demikian, akan ada timbal balik
pembicaraan yang berlangsung secara dua arah.
Diskusi adalah pertukaran pikiran secara ilmiah antara beberapa orang. Diskusi juga diartikan
bentuk tukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah demi mencapai tujuan tertentu.
Ada beberapa jenis diskusi, antara lain: diskusi panel, seminar, dan debat.
Komponen yang terlibat dalam diskusi meliputi: moderator, penyaji/pemrasaran/pembicara/panelis,
notulis, dan peserta/partisipan/audiens.
1. Moderator
a. Membuka diskusi (antara lain dengan mengucap salam dan sapaan kepada hadirin,
menjelaskan maksud diskusi, memperkenalkan pembicara//penyaji, menjelaskan tata tertib
diskusi, mempersilakan pembicara menyampaiakan makalahnya, menentukan/memilih
penanggap dari pihak peserta, dan sebagainya).
b. Mengatur jalannya diskusi agar berjalan tertib dan tetap pada topiknya (misalnya: membatasi
waktu berbicara dan jumlah penanggap, membagi diskusi dalam beberapa
termin/bagian/tahap, dan menolak pertannyaan, usulan, saran, dan sejenisnya yang tidak
berhubungan dengan topik diskusi).
c. Menutup diskusi (dengan membacakan simpulan hasil diskusi dan salam penutup).
2. Penyaji Makalah/Pembicara/Pemrasaran/Panelis
a. Menyiapkan makalah berdasarkaan topik yang telah ditentukan.
b. Menyampaikan makalah dalam forum diskusi setelah dipersilakan moderator (biasanya
didahului pengantar seperlunya).
c. Menjawab tanggapan (pertanyaan, usul, saran, sanggahan, dan sejenisnya) dari penanggap
atau peserta.
3. Notulis
a. Merekam/mencatat jalannya diskusi dalam bentuk notula.
b. Membantu moderator mencatat pokok-pokok tanggapan dan menyusun simpulan diskusi.
c. Bersama moderator menyusun laporan diskusi.
4. Peserta/Partisipan/Audiens
a. Mengikuti jalannya diskusi dengan tertib dan tenang.
b. Berhak mengajukan tanggapan (bertanya, mengajukan usul, membantah pendapat penyaji, dan
sebagainya).
c. Menyampaikan tanggapan secara santun (tidak menyinggung perasaan, objektif, menggunakan
bahasa yang efektif dan berkonotasi baik).
d. Berusahalah menyampaikan tanggapan selalu melalui moderator, tidak langsung kepada
penyaji demi menghindari emosi: biasanya diawali dengan ungkapan “Saudara
moderator/pemandu ....”

Berikut ini terdapat beberapa langkah dalam proses memecahkan masalah. Masalah yang akan
dipecahkan, yakni tentang ketidaknyamanan dalam belajar. Berikut langkah-langkah tersebut.

NO Langkah-langkah Contoh

1. Membicarakan Pesta tetangga ingar-bingar sehingga Adika tidak


penyebab timbulnya konsentrasi belajar.
masalah
2. Menentukan tujuan Agar konsentrasi dalam belajar
diskusi
3. Membicarakan a). Pindah tempat belajar ke rumah saudara atau rumah
kemungkinan- teman.
kemungkinan b). Meminta tetangga untuk menghentikan pestanya.
pemecahan masalahnya. c). Menghentikan belajar sampai pesta tetangga itu
selesai.
d). Ikut larut dalam kemeriahan pesta tetangga itu
sebagai selingan dalam belajar.

4. Merumuskan Adika pindah tempat belajar ke rumah saudara/teman


kesimpulan sebagai yang terdekat. Akan tetapi, sebelumnya, ikut
pemecahan masalah menikmati pesta tetangga untuk menjaga hubungan
yang terbaik. baik dengan mereka.

TUGAS KELOMPOK
1. Cari dan sepakatilah sebuah masalah dan aktual dari dari berbagai berita, artikel, atau buku yang
layak untuk didiskusikan di kelas!
2. Tunjuk atau pilihlah teman kalian sebagai penyaji/pembicara, tunjuk pula moderator dan
notulisnya!
3. Selenggarakan diskusi atas masalah tersebut untuk dapat merumuskan jalan pemecahannya!
4. Buatlah laporannya secara kelompok!

LATIHAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian masalah dan diskusi!
2. Jelaskan hal-hal atau kriteria yang perlu diperhatikan ketika menentukan masalah untuk
didiskusikan!
3. Jelaskan komponen yang terlibat dalam diskusi!

No Aspek yang Dinilai Penilaian ( 1- 10 )


1. Ketepatan analisis
2. Perincian perbandingan
3. Cara penyampaian permasalahan

Daftar Pustaka
1. Abdul Somad Hadi, dkk 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X SMA/MA .
Jakarta: Aneka Ilmu.
2. Kosasih Engkos. 2008. CerdasCerdasbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN

Standar Kompetensi:
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan
bercerita.
Kompetensi Dasar :
2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.

“Penglaman adalah guru yang baik.” Ungkapan tersebut dapat diresapi jika ingin selalu meningkatkan
kualitas hidup, baik di bidang pendidikan, organisasi, lingkungan sekitar, maupun cita-cita menuju hari esok
yang lebih baik. Ada pengalaman yang lucu, menggembirakan, menyeramkan, mengharukan, sedih, kecewa,
atau menyakitkan. Semua pengalaman itu dapat diceritakan kepada orang lain.
Pengalaman pribadi ada yang dapat diceritakan kepada orang lain, ada pula yang tidak. Pengalaman
pribadi yang dapat diceritakan biasanya tidak bersifat rahasia. Sebaliknya, pengalaman yang sangat rahasia
dapat disimpan untuk diri sendiri atau diceritakan kepada orang yang dapat dipercaya, misalnya orang tua
atau sahabat.

Menceritakan Pengalaman
Langkah-langkah menceritakan pengalaman:
1. Tentukan pengalaman apa yang kiranya dapat menggugah orang lain untuk tertarik mendengarkan
cerita Anda,
2. Gunakan bahasa yang baik dan runtut,
3. Perhatikan pula intonasi, pelafalan, jeda, ekspresi, serta pilihan kata Anda saat bercerita. Hal ini akan
jadi penentu menarik atau tidaknya pengalaman yang Anda mrngarahkan pandangan kepada orang
lain yang mendengarkan cerita pengalaman Anda.
4. Jika perlu, Anda dapat menggunakan bahan penunjang lain. Misalnya gambar, foto, ataupun benda
yang mendukung penceritaan pengalaman Anda tersebut. Misalnya, pengalaman saat Anda
berkunjung ke tempat wisata. Anda dapat menceritakan pengalaman dengan menunjukkan foto-foto
saat Anda berada di tempat wisata tersebut.
5. Bersikaplah terbuka kepada orang lain yang mendengaarkan cerita pengalaman Anda. Dalam hal ini,
jangan Anda saja yang bicara. Bisa saja teman Anda menimpali atau mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman tersebut. Hal ini akan membuat orang lain yang mendengarkan lebih terbawa dan
merasakan apa yang Anda alami
Sebelum menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi kalian, simaklah cerita-cerita pengalaman di
bawah ini! Kemudian, kerjakanlah latihan yang menyertainya!
Cerita 1 / pengalaman lucu
Mencopet Kepiting
Tiap Sabtu sore, Umi, mahasiswa berumur dua puluh tahun, pulang kampung. Ia harus menempuh
perjalanan selama dua jam dengan bus. Ia seringkali tak memperoleh tempat duduk. Terpaksalah ia berdiri
berjajar dengan penumpang lain.
Ada satu hal yang menyebabkan hati Umi sedih. Hampir setiap kali ia pulang kampung, uangnya selalu
dicopet orang. Uang yang biasa diletakkan dalam dompet di dalam tasnya, diketahuinya lenyap begitu ia
turun dari bus. Tas itu telah robek. Rupanya, pencopet selalu memanfaatkan situasi berdesak-desakan di bus
untuk mencopet uangnya.
Sebagaimana Sabtu sore sebelumnya, Umi pulang kampung. Ia menaiki bus yang penuh, berdesak-
desakan dengan penumpang lain. Ia merasakan tasnya diincar seseorang. Tas itu tak terguncang diimpit-impit
orang. Umi tetap bersikap tenang, meskipun bahaya mengincarnya.
Tiba-tiba, copet yang mengincar dompet dalam tasnya berteriak keras, “Aduuh, tanganku!” Seekor
kepiting yang diletakkan Umi dalam tas menggigit tukang copet itu.
Serta-merta Umi berteriak, “Copeet!”
Penumpang bus beramai-ramai menangkap si pencopet. Seekor kepiting yang diletakkan dalam tas telah
menyelamatkan uang Umi.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa yang dialami Umi setiap pulang kampung?
2. Mengapa Umi bersikap tenang saat tasnya diincar pencopet?
3. Apa yang kamu lakukan jika kamu menjadi Umi?
4. Apa yang membuat cerita itu lucu?

Cerita 2 / cerita mengharukan

Waktu itu usia saya dua belas tahun, saya masih duduk di kelas 1 SMP. Suatu hari ibu merasa kakinya
yang sebelah kanan sakit. Setelah diobati dengan berbagai cara tidak sembuh, akhirnya kami memutuskan
untuk membawa ibu ke rumah sakit. Hasil rontgen di rumah sakit menunjukkan bahwa Ibu terkena tuimor
payudara yang sebelah kanan. Jadi, kaki Ibu yang sakit merupakan dampak dari tumor tersebut. Dokter
mengatakan tumor payudara yang diderita Ibu merupakan tumor ganas sehingga harus secepatnya dioperasi.
Biaya operasi waktu itu adalah sekitar tiga juta, jumlah yang sangat besar. Ayah sempat mengalami
kebingungan dalam mengupayakan dana operasi ibu. Akhirnya, seorang saudara jauh Ibu dating membantu
keluarga kami dengan meminjamkan uang untuk biaya operasi Ibu. Alhamdilillah, operasi berjalan dengan
lancar dan ibu kembali sehat. Ibu dapat berkumpul di tengah-tengah kami kembali.
Semua ini merupakan anugerah yang sangat kami syukuri. Apalagi waktu itu dokter mengatakan
harapan Ibu untuk selamat hanya kecil. Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain, hingga kini Ibu kami sehat
dan dapat mengurus keluarganya. Tuhan memang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Informasi apa yang Anda dapatkan dari cerita tersebut!
2. Mengapa cerita tersebut dianggap sebagai cerita yang mengharukan?
3. Catatlah hal-hal yang mengharukan dari cerita yang disampaikan teman Anda!
4. Ceritakanlah kembali isi cerita tersebut secara runtut!
5. Ajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan cerita tersebut!
6. Berikan tanggapan Anda terhadap cerita yang disampaikan tersebut!

Cerita 3 / cerita menyenengkan

Hadiah bagi Peraih NIlai Tertinggi

Semua orang jika mendapatkan hadiah, pasti akan merasa senang, sekalipun hadiah itu berupa hadiah
hiburan. Suatu ketika, Pak Ilman, guru Matermatika di sekolahku memberikan ulangan harian. Seperti biasa,
Pak Ilman memberitahukan para siswa bahwa akan ada ulangan. Tentu saja, saya mempersiapkan diri baik-
baik dengan belajar lebih giat.
Saat ulangan pun tiba. Benar juga, soal-soal yang saya pelajari banyak yang keluar. Wah, tentu saya
sangat senang! Lagi pula, menurut saya, soal-soal itu cukup mudah. Rasanya, semua soal yang saya kerjakan
dapat terjawab. Saya pun keluar ruangan dengan tenang.
Pada minggu berikutnya, Pak guru mengumumkan hasil ulangan. Pak Ilman menyebut teman saya,
Fani, sebagai peraih nilai tertinggi ketiga, nilai terbaik kedua diraih oleh Lukman. Nah, ketika nama yang
memperoleh nilai tertinggi disebutkan, saya sungguh kaget. Betapa tidak, sebab yang disebut adalah nama
saya. Wah, imi jelas saya tidak duga sebelumnya. Saya pun dipanggil ke depan. Pak Ilman memberikan
hadiah kepada saya: sebuah bingkisan dengan sampul warna cokelat. Saya tidak tahu isinya. Pak ilman
meminta saya membuka bingkisan itu. Setelah saya buka perlahan-lahan, teman-teman semua tertawa.
Ternyata, isinya adalah satu bungkus permen cokelat. Gelak tawa terdengar riuh di kelas. “Terima kasih,
Pak,” kata saya kepada beliau. Selanjutnya, permen itu pun saya bagikan kepada teman-teman.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Mengapa tokoh saya sangat senang sewaktu ulangan?
2. Mengapa tokoh saya dipanggil ke depan kelas?
3. Mengapa Pak Ilman meminta agar bingkisan langsung dibuka?

Uji Materi
1. Ceritakanlah pengalaman yang pernah dialami dan membuat Anda terkesan atas pengalaman tersebut.
Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman yang menyedihkan, mengharukan, menggembirakan,
bahkan pengalaman yang lucu/kocak.
2. Gunakanlah pilihan kata ekspresi, jeda, dan intonasi.
3. Selama teman Anda menceritakan pengalamannya, Anda membuat penilaian dengan taabel berikut.
Berikan tanda centang (v) pada bagian penilaian (ya/tidak).

Penilaian Latihan Menceritakan Pengalaman

Penilaian
No Hal yang Dinilai
Ya Tidak

a. Menggunakan bahasa yang runtut dan menarik

b. Pandangan tertuju pada semua arah

c. Menceritakan pengalaman dengan ekspresi tubuh

d. Bercerita dengan tidak gugup

e. Isi cerita pengalaman mudah dimengerti

f. Menggunakan intonasi, jeda, dan ekspresi

MENEMUKAN IDE POKOK BERBAGAI TEKS NONSASTRA DENGAN TEKNIK MEMBACA CEPAT
(250 KATA/MENIT)

Standar kompetensi:
3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan barbagai teknik membaca.

Kompetensi dasar :
3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250
kata/menit)

Mengenali Kemampuan Membaca


Jawablah pertanyaan berikut! Adakah kebiasaan membaca berikut yang masih kalian lakukan!
No. Aspek yang dinilai Ya/tidak
1. Apakah kalian membaca denghan menggerakkan bibir?
2. Apakah kalian membaca dengan bersuara (vokalisasi)?
3. Apakah kalian membaca dengan berbisik?
4 Apakah kalian membaca dengan jari, pensil, atau alat bantu lain untuk menunjuk
baris bacaan?
5. Apakah kalian membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan?
6. Apakah kalian membaca dengan selalu mengulangi beberapa kata ke belakang
(regresif)?
7. Apakah kalian membaca kata demi kata?
8. Sulitkah kalian berkonsentrasi sewaktu membaca?
9. Apakah kalian cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca?
10. Apakah kalian tidak dapat dengan cepat menemukan ide pokok bacaan?
11. Apakah kalian memiliki sedikit waktu untuk membaca?
12. Apakah kalian belum dapat membaca dengan cepat?
13. Apakah kalian membaca dengan pemahaman rendah?

Apabila kalian banyak menjawab ya, berarti kalian belum mampu membaca dengan baik.
Selain itu, sudahkah kalian menjadi pembaca yang baik? Untuk mengenali diri sebagai pembaca yang baik,
kalian dapat mengetesnya dengan menjawab pertanyaan –pertanyaan berikut!
No. Aspek yang diperhatikan Ya/tidak
1. Apakah tujuan kalian membaca jelas?
2. Apakah yang kalian baca adalah satuan-satuan pikiran kalimat?
3. Apakah kecepatan membaca yang kalian terapkan bervariasi/fleksibel?
4. Benarkah kegiatan membaca adalah untuk menangkap ide?
5. Kritiskah kalian dalam membaca?
6. Apakah bacaan yang kalian baca bervariasi?
7. Apakah bacaannya kaya kosakata?
8. Apakah kalian tahu cara membaca yang benar?

Jika kalian banyak menjawab ya, berarti kalian mempu membaca dengan baik.

Mengukur Kecepatan Membaca


Bagaimanakah cara mengukur kecepatan membaca? Kalian dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk
mengukur kecepatan membaca.
1. Catatlah waktu kalian mulai membaca!
Pukul …… lebih ….. menit ….. detik
2. Catatlah waktu kalian selesai membaca!
Pukul …. Lebih ……. Menit ….. detik.
3. Catatlah lama kalian membaca!
…… menit ….. detik, atau total ………… detik.
4. Hitunglah jumlah kata dalanm bacaan! Rumus menghitung jumlah kata adalah jumlah baris dikali 10.
Jika teks berupa kolom, jumlah baris dikali lima.
5. Hitunglah kecepatan membaca kalian! Rumus menghitung kecepatan membaca:
Jumlah kata yang dibaca X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu untuk membaca

Catatlah lama kalian membaca!


Mengenali Kemampuan Membaca
Jawablah pertanyaan berikut! Adakah kebiasaan membaca berikut yang masih kalian lakukan!
No. Aspek yang dinilai Ya/tidak
1. Apakah kalian membaca denghan menggerakkan bibir?
2. Apakah kalian membaca dengan bersuara (vokalisasi)?
3. Apakah kalian membaca dengan berbisik?
4 Apakah kalian membaca dengan jari, pensil, atau alat bantu lain untuk menunjuk
baris bacaan?
5. Apakah kalian membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan?
6. Apakah kalian membaca dengan selalu mengulangi beberapa kata ke belakang
(regresif)?
7. Apakah kalian membaca kata demi kata?
8. Sulitkah kalian berkonsentrasi sewaktu membaca?
9. Apakah kalian cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca?
10. Apakah kalian tidak dapat dengan cepat menemukan ide pokok bacaan?
11. Apakah kalian memiliki sedikit waktu untuk membaca?
12. Apakah kalian belum dapat membaca dengan cepat?
13. Apakah kalian membaca dengan pemahaman rendah?
6. Catatlah lama kalian membaca!
…… menit ….. detik, atau total ………… detik.
7. Hitunglah jumlah kata dalanm bacaan! Rumus menghitung jumlah kata adalah jumlah baris dikali 10.
Jika teks berupa kolom, jumlah baris dikali lima.
8. Hitunglah kecepatan membaca kalian! Rumus menghitung kecepatan membaca:
Jumlah kata yang dibaca X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu untuk membaca

Untuk mengetahui kecepatan membaca kalian coba bacalah teks berikut ini!

PENYU HIJAU DAN LUBANG TIPUANNYA


Penyu hijau adalah reptilian penting di Suaka Margasatwa Cikepuh. Usaha pengelolaannya dengan
penetasan semialamiah dilaksanakan sejak tahun 1980. Penyu memang memiliki keunikan. Ia tidak dapat
menarik dan keempat kakinya sama sekali. Melihat penye bertelur mungkin merupakan salah satu atraksi
paling unik yang dapat dilihat tiap malam, pada Juli hingga September setiap tahun.
Herpetology adalah salah satu cabang biologi yang mendukung pemecahan masalah “bagaimana
melestarikan, mengelola, dan memanfaatkan penyu hijau demi kepentingan umat manusia.” Herpetology
mempelajari seluk beluk hewan amphibi dan reptilia. Beberapa aspek yang dapat dipelajari dalam
herpetology antara lain aspek ekologi dan aspek perilaku.
Secara morfologi, sisik penyu hijau yang terletak di bagian ujung depan, sebelah atas kepala, di antara
kedua mata, jumlahnya hanya satu pasang. Empat pasang sisik pelindung lambung terdapat di kedua sisi
tubuhnya serta beberapa sisik pelindung cara pace (tempurung) yang saling tumpang tindih. Namun, kadang-
kadang ada sedikit penumpukan pada sisi tempurung penyu yang masih muda (tukik).
Pada penyu dewasa, pinggiran carapace-nya halus, sama sekali tidak bergigi. Lengannya berbentuk
dayumg dan hanya mempunyai sebuah cakar. Warna carapace-nya cokelat tua, kadang ada warna olive (hijau
pudar). Permukaan carapace yang bergelombang ini dihiasi juga oleh bintik-bintik yang warnanya lebih
gelap daripada warna dasarnya, seperti cokelat tua. Bagian plastron (perutnya) berwarna kekuning-kuningan.
Pada tukik, carapace-nya berwarna abu-abu sampai hitam, demikian pula pinggiran sisik pelindung kulit dan
sirip. Plastron-nya berwarna putih kehitaman.
Walaupun sepanjang hidupnya berada di laut, ternyata untuk meneruskan keturunannya penyu hijau
harus berhubungan dengan daratan. Semua penyu perkembangbiakannya melalui telur. Penyu hijau di
Cikepuh mendarat pada waktu hari mulai gelap, sekitar pukul 20.00 sampai 03.00 pagi. Empat sampai
sepuluh ekor penyu betina mendarat setiap malam, kecuali billa keadaan lingkungan tidak memungkinkan
baginya, seperti ombak yang terlalu besar dan turunnya hujan lebat.
Menunggu penyu yang sedang bertelur ibaratnya seorang ibu yang sedang melahirkan di rumah sakit
bersalin. Waktu yang digunakan penyu betina untuk bertelur cukup lama. Mulai dari mendarat, merayap ke
tempat sarang telur, bertelur, dan sampai kembali meninggalkan pantai diperlukan waktu sekitar dua sampai
tiga jam. Waktu yang dibutuhkan penytu untuk mengeluarkan telur-telurnya kurang lebih setengah jam. Hal
lain yang cukup menarik ialah bekas jalan penyu di pasir, yang memperlihatkan seperti bekas jalur tank-tank
amfibi.
Pada mulanya penyu hijau betina lambat mencari tempat yang cocok bagi telur-telurnya. Biasanya ia
memilih tempat pantai berpasir yang tak terkena genangan air laut pada waktu pasang. Setelah mendapat
tempat yang dirasa cukup baik, ia mulai menggali lubang sebagai sarang telurnya.
Sarang tempat bertelur itu dibuat dalam dua tahap. Pertama, penyu hijau membuat lubang besar yang
agak dalam dengan menggunakan keempat kakinya. Lubang galian yang besar dan agak dalam ini digunakan
sebagai tempat untuk menyembunyikan tubuhnya yang besar, sewaktu ia mengeluarkan telur-telurnya nanti.
Kemudian, setelah badannya cukup tersembunyi, barulah ia membuat lubang kecil di antara kedua kaki
belakangnya. Dalamnya lebih kurang sama panjang dengan kaki belakangnya, yaitu 30 – 50 cm.
Lubang kecil inilah yang digunakan sebagai tempat menyimpan telur-telurnya. Setelah selesai
membuat lubang telur, ia akan meraba ekornya dengan dengan kaki belakang dan mendekatkannya pada
mulut lubang itu. Telur dikeluarkan satu per satu dari kloaka-nya. Kadang-kadang lebih dari satu butir telur
dikeluarkan secara bersama-sanma, tetapi kadang-kadang tidak lebih dari tiga butir telur. Pada telur yang
kel;uar, cangkang atau kulitnya dilapisi oleh suatu cairan. Ini penting untuk melindungi embrio selama
inkubasi.
Penyu betina biasanya bertelur dalam jumlah antara 100-140 butir telur. Penyu hijau betina yang
berukuran besar dapat menyimpan dan mengeluarkan telur sampai 160 butir. Jumlah telur yang dikeluarkan
biasanya sesuai dengan umur penyu itu sendiri.

Panjang teks di atas sekitar 560 kata. Berapa lama kalian menyelesaikan membaca teks tersebut? Jika
teks tersebut kalian selesaikan hanya dalam waktu satu menit (60 detik), berarti kecepatan membaca kalian
adalah 560 kata per menit.
Ukurlah kecepatan membaca kalian dengan tabel tingkat kecepatan membaca berikut! Jika kecepatan
membaca kalian di bawah 250 kata per menit, segera tingkatkan kemampuan membaca kalian!

Tingkat Kecepatan Membaca


Jenjang Pendidikan Kecepatan Membaca
1. SD/SMP 200 kata
2. SMA 250 kata
3. Mahasiswa 325 kata
4. Pascasarjana 400 kata
5. Orang dewasa tidak sekolah 200 kata

Meningkatkan Kecepatan Membaca


Teknik Meningkatkan Kecepatan Membaca
Dalam bukunya Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Karanga Nurhadi (1989:30-31),
dijelaskan dua hal pokok yang perlu kalian perhatikan dalam meningkatkan kecepatan membaca. Pertama,
kalian harus mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecepatan membaca. Kedua, kalian harus mampu
menghilangkan penghambat kecepatan membaca.
Untuk meningkatkan kecepatan membaca, ikutilah saran berikut ini!
1. Biasakan membaca dalam kelompok-kelompok kata. Hindari membaca kata demi kata. Jika ini
kebiasaan kalian ubahlah cara membaca itu dengan melihat satuan kalimat yang lebih tinggi daripada
kata, misalnya melihat frase demi frase.
2. Jangan mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca. Kebiasaan umum yang sering menghambat
kecepatan membaca adalah kita selalu mengulang-ulang apa yang telah dibaca. Biasanya, ini akibat
kita tidak dapat memahami kata, frase. Atau kalimat yang baru dibaca, sehingga kita mengulangnya.
Ini memboroskan waktu.
3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris atau kalimat. Ini akan memutuskan hubungan makna
antarkalimat atau antarparagraf. Kita bias lupa dengan apa yang baru dibaca. Berhentilah agak lama
di akhir-akhir bab, atau subbab, atau bila ada judul baru.
4. Carilah kata-kata kunci yang menandai adanya gagasan utama sebuah kalimat.
5. Abaikan saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang. Misalnya, kata-kata seperti yang, pada,
di, dari, se, dan sebagainya.

Menemukan Ide Pokok Bacaan


Ide pokok terdapat dalam setiap paragraf. Biasanya, ide pokok dinyataklan secara eksplisit dalam kalimat
utama atau kalimat topik. Ide pokok terletak di awal atau di akhir paragraf.
Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Ide pokok paragraf itu
dinyatakan dalam kalimat pertama. Sebaliknya, paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir paragraf
sebagai kesimpulan atau penilaian setelah dikemukakan fakta-fakta, disebut paragraf induktif. Bila kalimat
utama ada di awal paragraf kemudian diulangi di akhir paragraf, paragraf ini disebut dengan paragraf
campuran.
Perhatikan contoh berikut!
No. Paragraf Ide Pokok
1. Penggunaan pestisida dan pupuk kimi untuk tanaman dalam jangka Hindari
waktu lama, tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas penggunaan
hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan pestisida secara
tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang berlebihan
tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara
2. berlebihan. tahun 2005, limpahan
Tahun 2005, limpahan air laut atau rob dating lebih cepat. Pada bulan air laut atau rob dating
September rob kembali melanda wilayah pesisir utara kota Semarang. lebih cepat.
Daerah Tambaklorok dan Banjarharjo, Kecamatan Semarang Utara,
yaing menjadi langganan rob hingga setinggi lutut.

Ide pokok paragraf pertama terletak di akhir paragraf sebagai kesimpulan. Oleh karena itu, paragraf itu
disebut paragraf induktif. Paragraf kedua disebut paragraf deduktif karena ide pokoknya terletak di awal
paragraf.
Sudah mampukah kalian menemukan ide pokok dan menentukan jenis paragraf deduktif atau induktif? Untuk
menguji kemampuan kalian, kerjakan latihan berikut!
Latihan
Bacalah kembali teks “Penyu Hijau dan Lubang Tipuannya” dengan cepat! Temukan ide pokok teks itu!
Kemudian tentukan jenis paragrafnya!

Membuat Ringkasan
Membuat ringkasan dari bacaan atau buku yang baru dibaca adalah bagian dari kemampuan membaca.
Seorang pembaca yang baik dan berhasil adalah pembaca yang mampu menceritakan kembali secara ringkas
isi bacaan atau buku yang baru dibacanya.
Agar kalian dapat membuat ringkasan dengan mudah, ikutilah langkah-langkah berikut!
1. Bacalah bacaan beberapa kali dengan teliti untuk mengetahui maksud pengarang.
2. Catatlah gagasan utama dalam setiap paragraf.
3. Buatlah karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan-gagasan utama yang telah dibuat
sebelumnya (langkah b).

MENGIDENTIFIKASI IDE TEKS NONSASTRA DARI BERBAGAI SUMBER MELALUI TEKNIK


MEMBACA EKSTENSIF

Standar Kompetensi:
3. Memahami berbagai teks teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca.

Kompetensi Dasar:
3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca
ekstensif.

Membaca ekstensif dapat diartikan membaca secara luas, artinya membaca teks bacaan sebanyak
mungkin dalam waktu yang singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami pokok-pokok
pikiran bacaan dengan cepat.
Seseorang yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas sangat mudah untuk memahami
bacaan yang dihadapinya.
Langkah-langkah membaca ekstensif meliputi berikut:
1. Mengumpulkan bahan bacaan sejenis dari berbagai sumber.
2. Membaca satu demi satu setiap artikel.
3. Mencatat hal-hal pokok bacaan sambil membaca.
Setelah membaca artikel, kita dapat mencatat pikiran-pikiran pokok setiap paragrafnya. Pikiran pokok
yaitu pikiran yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Berdasarkan pokok pikiran tersebut kita
dapat membuat ringkasan.
Untuk memahami sebuah wacana, kita juga dapat menemukan fakta dan opini. Fakta yaitu peristiwa
yang merupakan kenyataan dan mengungkapkan sesuatu yang benar-benar terjadi, sedangkan opini yaitu
pikiran seseorang mengenai sesuatu hal, pertimbangan, atau saran. Opini disebut juga pendapat.
Bacalah dua bacaan berikut dengan cermat! Kemudian, kerjakan latihan yang menyertainya!

Bacaan 1
Kentang Organik Dilirik Pekebun

Sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Itu diterapkan Kustiwa S. Ardinata, pekebun
kentang di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Sepuluh tahun terakhir, tanpa henti ia menerapkan sistem
budidaya organik. Produktivitas tetap tinggi, 20-25 ton per ha sehingga laba yang diraup lebih besar. Sebab,
biaya produksi lebih rendah. Konsumen diuntungkan lantaran kentang bebas pestisida.
Di ketinggian 1.200 m dpl, lahan kentang itu tampak lain dari kebun di sekitarnya. Di beberapa bagian
lahan, kelihatan karung bekas setinggi 2 m sebagai pagar. Di bagian lain tampak pagar plastic transparan.
Ituilah cara Kustiwa mengantisipasi serangan hama dari kebun tetangga. Harap maklum, di sebelah kebun
organiknya terdapat lahan nonorganik.
Itulah sebabnya ketetapan masa tanam amat penting. Kalau terlambat bisa jadi dalam sepekan tanaman
habis akibat serangan Phythophyora Infestans. Paling lambat ia menanam bersama dengan perkebunan lain.
Lebih cepat beberapa hari lebih baik.
Selama ini kentang dikenal sebagai komoditas yang dikerubungi banyak hama dan penyakit. Itu yang
menyebabkan pekebun bergantung pada pestisida untuk mengatasi serangan organism pengganggu itu.
Dalam satu periode tanam, setidaknya perkebunan nonorganik mengucurkan Rp4 juta per ha untuk belanja
pestisida. Itu berarti setara dengan 12% dari total biaya produksi yang rata-rata Rp33 juta-Rp35 juta.
Kustiwa dapat berhemat hingga Rp3 juta untuk pos pestisida. Sebab, ia mengendalikan hama secara
intensif. Ketika tanaman berumur 17 atau 20 hari, control hama dimulai. Yang diamati adalah lebar tajuk,
batang, jenis, dan tingkat serangan hama. Pengamatan rutin 4-5 hari sekali, tetapi saat musim hujan setiap
hari. Setelah tanaman berumur 80 hari, pengamatan dihentikan.
Bila ditemukan serangan hama atau penyakit, tak perlu buru-buru disemprot. Misalnya dari 40.000
populasi, hanya 5 tanaman terserang sehingga diatasi dengan pemotongan bagian terserang. Pestisida nabati
disemprotkan bila serangan hama atau penyakit melebihi ambang batas.
Ia menggunakan bahan-bahan di sekitar, seperti: kacang babi, daun suren, kipahit, dan kunyit sebagai
bahan baku. Ciri mereka, berbau menyengat dan pahit. Untuk luasan 1 ha, Kustiwa menghabiskan
Rp700.000-Rp1 juta sebagai biaya pestisida.
Sumber: Majalah Trubus, April 2004
Tes Kompetensi
1. Usaha apakah yang dipilih oleh Bapak Kustiwa S. Adinata?
2. Mengapa ia (Bapak Kustiwa) memilih mengembangkan usaha bersifat organik?
3. Cara apakah yang dilakukan agar tanaman tidak terserang hama?
4. Hama apakah yang biasa menyerang kentang?
5. Apakah usaha Bapak Kustiwa untuk menghemat pengeluaran untuk pos pestisida?
6. Bagaimanakah cara mengamati tanaman kentang terserang hama?
7. Bahan-bahan apakah yang digunakan Bapak Kustiwa untuk membuat pestisida nabati?
8. Bagaimanakah pola pengamatan tanaman kentang untuk menghindari serangan hama?
9. Menurur Anda, manakah yang lebih baik mengonsumsi makanan organik atau nonorganik?
Mengapa?
10. Temukan fakta dan pendapat dalam teks “Kentang Organik Dilirik Pekebun”!

Bacaan 2
Tetap Semangat Walaupun Menunggak Uang Sekolah

Sebagian masyarakat Gili Genting, Sumenep, Madura , bermata pencaharian pokok sebagai petani
garam dan petani rumput laut. Dengan peringkat perekonomian yang rata-rata menengah ke bawah,
kesadaran penduduk untuk menyekolahkan anaknya sangat kurang. Apalagi, di daerah ini ada tradisi untuk
menikahkan anak-anak mereka pada usia yang sangat muda. Di sini, anak luluisan SD sudah banyak yang
menikah. Paling tidak, sejak SD mereka sudah banyak yang bertunangan.
Karena masalah pernikahan pada usia muda, SMP Negeri 2 Gili Genting banyak kehilangan murid.
Pertama kali, ada empat puluh siswa yang mendaftar, tetapi setelah beberapa bulan kegiatan belajar mengajar
berjalan, 27 siswa keluar dengan alasan utama karena menikah.
“Karena itulah, para guru bertekad meningkatkan kesadaran penduduk akan pentingnya bersekolah,”
jelas Ibu Martini Purwaningsih yang menjabat Wakil Kepala Sekolah. Tiga tahun menetap dan hidup
bersama dengan masyarakat, membuat guru-guru di sini dekat dengan masyarakat. Dalam kesempatan itulah,
mereka menanamkan kesadaran akan pentingnya sekolah.
Dalam hal pembayaran uang sekolah, orang tua di sini lebih banyak nunggak daripada yang membayar
dengan tertib. Perbandingannya, dari empat orang tua, hanya satu yang tertib membayar uang sekolah. Oleh
karena itu, guru-guru di sekolah ini, selain mengajar, sesekali mendapat giliran ke rumah-rumah orang tua
siswa untuk menanyakan uang sekolah. Kesempatan seperti ini juga digunakan untuk berbincang perihal lain
mengenai sekolah.
Sebenarnya, orang tua siswa mau membayar, tetapi kebutuhan rumah tangga mereka lebih penting
untuk dipenuhi. Karena kesulitan membayar uang sekolah, Kepala Sekolah bersama jajarannya giat mencari
beasiswa untuk anak didiknya. Cara inilah yang selama ini mereka gunakan untuk memenuhi kewajiban para
siswa membayar uang sekolah.
Walaupun belum membayar uang sekolah, kebanyakan siswa tidak merasakan hal itu sebagai
penghalang untuk menuntut ilmu. Ini dibuktikan tak banyak anak yang bolos. Kesibukan membantu orang
tua bekerja setelah pulang sekolah maupun sebelum berangkat sekolah tak membuat mereka malas belajar.
(Gerbang, Edisi 6 Dember 2003, dengan pengubahan)

Uji kompetensi
1. Mengapa kesadaran penduduk Gili Genting untuk menyekolahkan anaknya sangat kurang?
2. Mengapa di Gili Genting banyak terjadi pernikahan pada usia muda?
3. Apa yang dilakukan para guru agar siswa-siswa dapat memenuhi kewajiban membayar uang sekolah?
4. Meskipunkesulitan membayar uang sekolah, kebanyakan siswa tetap menuntut ilmu. Apa buktinya?
5. Menurut pendapat kalian, apakah peran penting pendidikan dalam mengurangi kemiskinan? Coba
diskusikan dengan temanmu!

PESONA KEBAHASAAN
Menggunakan Frase Ajektiva
Frase ajektiva merupakan frase yang unsur intinya berupa kata sifat. Frase ini biasanya berkombinasi dengan
kata agak, kurang, lebih, sangat, dan paling.
Perhatikan contoh ini!
Sebenarnya, orang tua siswa mau membayar, tetapi kebutuhan rumah tangga mereka lebih penting untuk
dipenuhi.
Frase lebih penting dalam kalimat tersebut termasuk frase ajektiva. Unsur intinya, yaitu kata penting,
berkategori kata sifat (ajektiva) yang dikombinasikan dengan kata lebih.
Setelah kalian memperhatikan contoh di atas, kerjakan latihan ini!
1. Identifikasikanlah kata sifat (ajektiva) dalam bacaan yang berjudul “Tetap Semangat Walaupun
Menunggak Uang Sekolah”! Kemudian, perluaslah kata sifat tersebut dengan kata agak, kurang,
lebih, sangat, dan paling agar menjadi frase ajektiva!
2. Gunakan frase ajektiva itu dalam kalimat!

KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan
teknik membaca cepat (250 kata/menit)

A. INDIKATOR
 Membaca teks nonsastra dengan kecepatan 250 kpm
 Menyebutkan kebiasaan yang dapat memperlambat baca cepat
 Menjelaskan berbagai teknik untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat
 Menghitung kecepatan membaca cepat diri sendiri dan orang lain
 Memahami isi teks melalui pertanyaan yang diajukan terkait teks yang disediakan

B. MATERI
1. Pengertian Membaca Cepat
Membaca cepat dipahami sebagai suatu proses yang dilakukan untuk memeroleh pesan yang
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca adalah suatu proses yang
menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan
agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Membaca cepat yaitu suatu proses memahami suatu bacaan dengan kecepatan tinggi, dengan
menggunakan teknik yang benar, dengan demikian dalam waktu yang relatif singkat seorang pembaca
cepat dapat memahami bacaan yang relatif banyak.

2. Teknik Membaca Cepat


Berikut beberapa teknik membaca cepat, diantaranya adalah:
a. Skimming
Skimming adalah teknik membaca dengan menjelajahi atau menyapu bacaan dengan cepat
untuk memahami atau menemukan hal-hal yang penting. Seorang pembaca yang menggunakan
teknik ini tidak lagi membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf,
tetapi semua bagian bacaan yang ada pada sebuah halaman, ditatap secara cepat.
Dalam membaca Skimming tidak hanya sekedar membaca dengan cepat, tetapi juga ada yang
dicari. Hal yang dicari adalah hal-hal yang pokok atau penting, yaitu ide pokok. Ide pokok tidak
selalu di awal paragraf, tetapi dapat juga terdapat di tengah, di akhir, atau mungkin di awal dan di
akhir.
Contoh membaca skimming : membaca artikel, membaca berita di surat kabar atu media cetak,
membaca cerita (novel, cerpen, dll).

b. Scanning
Scanning merupakan teknik membaca sekilas tetapi teliti dengan maksud menemukan dan
memeroleh informasi tertentu atau fakta khusus dari sebuah bacaan. Dalam penggunaannya,
pembaca langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa
memperhatikan atau membaca bagian-bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari. Setelah yang
dicari ditemukan, pembaca membaca dengan teliti untuk memeroleh atau memahami informasi
atau fakta yang dicari. Contoh membaca scanning : membaca kamus, membaca daftar isi sebuah
buku, membaca indeks buku, membaca buku telepon.

3. Rumus Membaca Cepat


Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai membaca cepat, diantaranya sebagai berikut:
a. Bacalah teks dalam hati
b. Berkonsentrasilah hanya pada bacaan yang sedang Anda baca
c. Jangan menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang Anda baca
d. Jangan menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata
e. Jangan menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan
f. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah di baca
g. Jangan mengeja huruf pada kata-kata yang dibaca
Adapun hal-hal yang harus Anda lakukan dalam mengukur kecepatan membaca adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan jam tangan atau stopwatch
2. Tandailah di mana mulai membaca
3. Bacalah teks tersebut dengan kecepatan yang memadai
4. Tandailah akhir kata yang dibaca
5. Hitung lama waktu yang diperlukan dalam membaca teks tersebut
6. Hitung jumlah kata yang dibaca (tanda baca ikut dihitung)
7. Hitung kecepatan membaca dengan rumus:

x 60

C. LATIHAN
Untuk lebih melatih Anda, ikutilah latihan berikut!
1. Sebelum Anda membaca teks bacaan berikut, persiapkanlah jam tangan atau stopwatch untuk
mengukur kecepatan membaca Anda.
2. Mulailah Anda baca teks bacaan berikut dengan memperhatikan cara membaca cepat yang baik.
3. Hitunglah kapan waktu mulai dan berakhirnya membaca.

GEMPA LANDA FILIPINA DAN TAIWAN

TAIPEI – Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter melanda satu daerah samudera utara Filipina, Senin
kemarin. Guncangan itu juga terasa di seluruh Taiwan, kata para pejabat. Namun belum ada laporan
mengenai kerusakan dan peringatan tsunami
Pihak berwenang Filipina memperkirakan terjadi kerusakan ringan setelah gempa pukul 10.59
waktu setempat (09.59 WIB) yang mengguncang lepas pantai Kepulauan Batan, Filipina, dan 314 km
sebelah tenggara Taiwan.
Para pejabat Filipina memperingatkan penduduk di pantai itu agar waspada terhadap timbulnya
gelombang pasang, kendatipun tidak mungkin menimbulkan korban atau kerusakan. Sementara itu, Pusat
Peringatan Tsunami Pasifik memperkirakan tsunami-tsunami lokal di garis-garis pantai dari 100 km pusat
gempa mungkin terjadi.
Survey Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa itu berada di kedalaman 10 km,
sementara Biro Cuaca Pusat Taiwan mengatakan pusat gempa di kedalaman 20 km dan tercatat
berkekuatan 6,6 skala Richter menurut tingkat standar local
Gempa itu menggoyangkan gedung-gedung di ibu kota Taiwan, Taipei. Gempa sering terjadi di
Taiwan, yang terletak di jajaran aktif gempa di kawasan Pasifik. Salah satu gempa terkuat mengguncang
Taiwan pada September 1999. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter itu menewaskan lebih dari 2.400
orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 gedung.
Sumber : Suara Merdeka.

4. Catat lama waktu membaca bacaan di atas! Jumlah kata dalam bacaan tersebut adalah 250 kata.
Hitunglah kecepatan membaca Anda menggunakan rumus menghitung kecepatan membaca di atas!
5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa melihat teks. Kemudian, tulis jawaban di buku tugas!
a. Kapan terjadinya gempa di Filipina, dan berapakah kekuatan gempa tersebut?
b. Pihak manakah yang memperkirakan akan terjadinya tsunami-tsunami lokal di garis-garis pantai
dari 100 km pusat gempa?
c. Di kedalaman berapakah gempa di Filipina tersebut menurut pengukuran Survey Geologi
Amerika Serikat (USGS)?
d. Di kedalaman berapakah gempa di Filipina tersebut menurut pengukuran Biro Cuaca Pusat
Taiwan?
e. Gempa di Filipina tersebut juga ikut mengguncang Taiwan. Kapan gempa terkuat mengguncang
Taiwan? Dan berapakah kekuatan gempanya?

D. KUNCI JAWABAN
a. Gempa terjadi Senin kemarin dengan kekuatan gempa 6,9 skala Richter.
b. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
c. Menurut Survey Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa itu berada di kedalaman 10 km.
d. Biro Cuaca Pusat Taiwan mengatakan pusat gempa di kedalaman 20 km.
e. Gempa terkuat mengguncang Taiwan pada September 1999, gempa tersebut berkekuatan 7,6 skala
Richter.

E. PENILAIAN
Tes Lisan
v Tes Tertulis
v Observasi Kinerja/Demontrasi
TEKNIK DAN BENTUK Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
v Pengukuran Sikap
v Penilaian diri
 Perintah untuk membaca cepat dengan teknik yang benar dan menilai
INSTRUMEN /SOAL sendiri tingkat kemampuannya
 Menjawab pertanyaan pemahaman terkait teks yang dibaca

RUBRIK/KRITERIA Rumus menghitung KEM (Kecepatan Efekti Membaca)


PENILAIAN/BLANGK
O OBSERVASI Jumlah kata dalam teks
------------------------------- X ...% Pemahaman =..kpm (kata per menit)
Waktu baca per menit

Prosentase pemahaman: skor diraih (misal7) dibagi skor tertinggi


(missal 10) dikalikan 100% sama dengan (70%).

Misal:
Jumlah kata teks: 600; waktu baca 4 menit; persentase pemahaman 70%.
Maka KEM= 600:4 x 70% =105 kpm.

Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan tingkat pemahaman 75%,


KEM ideal adalah:
siswa (kelas akhir) SD 100-150 kpm,
siswa (kelas akhir) SLTP 300 kpm, dan
siswa (kelas akhir) SLTA 350 kpm

F. DAFTAR PUSTAKA
Haryadi. 2007. Retorika Membaca. Semarang: Rumah Indonesia.
Harian Suara Merdeka tanggal 27 April 2011.
KOMPETENSI DASAR:
3.2 Mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra dari berbsumber melalui teknik membaca
ekstensif

A. INDIKATOR
 Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf
 Menuliskan kembali isi bacaan secara ringkas dalam beberapa kalimat
 Mengidentifikasi fakta dan pendapat

B. MATERI
Membaca secara ekstensif adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah membaca
untuk mengerti ide pokok serta hal-hal penting lain yang terdapat di dalam teks. Untuk pemahaman
tersebut, maka diperlukan kemampuan berikut:
a. Menentukan ide pokok tiap paragraf
Pada saat membaca cepat tidak hanya dituntut untuk membaca ribuan kata dalam waktu yang
relatif singkat, tetapi juga dituntut mampu menemukan ide pokok tiap paragrafnya.
Ide pokok disebut juga gagasan utama atau yang menjadi inti pembahasan. Ide pokok terdapat
pada kalimat pokok atau kalimat utama dalam setiap paragraf. Letaknya biasanya pada awal atau
akhir paragraf. Ada juga yang menyebar di seluruh paragraf bila paragraf tersebut termasuk paragraf
deskripsi dan narasi. Hal yang merupakan ciri pokok kalimat utama adalah memiliki makna yang
paling umum di antara kalimat lain yang terdapat pada paragraf tersebut.
b. Mengidentifikasi fakta dan pendapat
Dalam teks yang dibaca biasanya terkandung suatu kalimat fakta maupun kalimat pendapat.
Perbedaan antara fakta dan pendapat yaitu: fakta adalah hal yang benar-benar terjadi dan dapat diuji
kebenarannya. Sebaliknya, pendapat adalah argumen dari seseorang berkenaan dengan fakta yang
terjadi. Adanya fakta dan pendapat dalam teks bertujuan untuk menguatkan atau melemahkan fakta
atau pendapat yang terdapat dalam berita atau teks itu sendiri.
c. Meringkas isi teks
Ringkasan atau rangkuman merupakan intisari dari beberapa kalimat dalam paragaraf atau
intisari beberapa paragaraf dalam teks bacaan, yang disusun bebas dalam suatu bentuk tulisan baru
tanpa mengubah isinya.

C. LATIHAN
Nah, sekarang saatnya kamu berlatih menemukan informasi-informasi penting dari teks yang kamu
baca secara cepat.
Bacalah teks berikut dengan cepat!

AWALI DENGAN MAKANAN SEHAT

Sebuah penelitian di AS, seperti dipublikasikan Jurnal Kesehatan Hart and Miller, mengungkapkan
setidaknya 3% kasus stroke akibat penyumbatan pembuluh darah otak diderita pasien di bawah 30 tahun.
Angka ini tentu mengejutkan, mengingat usia tersebut adalah masa produktif.
Penelitian lain, masih di Negara yang sama, membuktikan, penyakit jantung yang biasa menyerang
di usia 50 – 60 tahun, kini angkanya lebih maju lagi, yaitu usia 20 – 30 tahun. Data ini masih menyajikan
lagi fakta yang mencengangkan, berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus
stroke baru di Amerika. Ini berarti setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan
stroke.
Sementara di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung
dan kanker. Bahkan, menurut survey 2004, stroke adalah pembunuh nomor satu di rumah sakit
pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari
jumlah itu, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan
sampai sedang, dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan
penderita terus-menerus di kasur.
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah
penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Apa yang terjadi di Amerika, tampaknya juga
terjadi di Indonesia karena Yastroki merilis, kecenderungan stroke menyerang generasi muda produktif.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktivitas serta mengakibatkan terganggunya
sosial ekonomi keluarga.
Tak dapat dipungkiri, peningkatan jumlah penderita stroke, baik di Indonesia maupun AS, terjadi
karena endemic/wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda seluruh
dunia. Penting diketahui, lemak ini akan mengendap dalam arteri yang lambat laun memunculkan
sumbatan yang berakibat penyakit jantung.
Selain itu, kadar asam amino yang tinggi dalam darah, yang disebut homosistei, juga menjadi
penyebab. Kadar yang tinggi disebabkan ketidakcukupan asupan asam folat, kurang vitamin B12 atau B6.
Pemberian asam amino folat dalam jumlah cukup dapat mencegahnya. Bila terus dibiarkan, hal ini pun
bisa menjadi pemicu munculnya stroke di usia muda.
Stroke merupakan penyakit degeneratif, yaitu penuaan dini akibat fungsi-fungsi organ dan sel-sel
tubuh terganggu yang sering dijumpai menimpa masyarakat modern. Ini akibat sebagian orang tidak
merawat tubuh dengan baik dan pola hidup yang tidak sehat. Umumnya karena pilihan makanan yang
tidak tepat serta kurang berolahraga. Selain stroke, penyakit degeneratif yang lain adalah obesitas,
jantung, hipertensi, kanker, serta osteoporosis.
Penyakit degeneratif, sejatinya bisa dihindari. Apalagi sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh
pola makan yang kurang tepat. Jadi, solusi yang paling gampang tentu sja dengan memperbaiki pola
makan.
Menurut Dr. Myron Winick, seperti dimuat dalam buku Resep Makanan Sehat (Penerbit GPU,
2011) mengungkap, pola makan sehat perlu dibentuk sejak kecil, tepatnya sejak usia 3 tahun. Usia ini
dianggap Myron menjadi fondasi penting bagi kesehatan anak di masa mendatang, yang menentukan
hubungan antara gizi anak dan penyakit kronis nantinya. Artinya, apa yang dimakan anak sekarang akan
menentukan kondisi kesehatannya setelah dewasa kelak. Sayangnya, Myron tidak menjelaskan lebih
lanjut, mengapa usia batita ini menjadi patokan membentuk pola makan sehat.
Sumber: Tabloid NAKITA edisi XIII 3-9 Oktober 2011

Kerjakan tugas berikut secara individu!


a. Panduan untuk menemukan gagasan umum teks:
1. Teks yang kamu baca tersebut di atas menguraikan tentang apa?
2. Aspek apa saja yang diuraikan dalam teks tersebut?
3. Apakah informasi tentang topik tersebut menurutmu diuraikan secara lengkap?
4. Apakah informasi dalam teks yang kamu baca tersebut sangat bermanfaat?
5. Bagaimana kesanmu terhadap kualitas isi tulisan tersebut?
6. Bagaimana kesanmu terhadap penyajian bahasa yang digunakan untuk memaparkan informasi
tersebut? Apakah mudah dipahami?

b. Tentukan ide pokok tiap paragraf pada teks yang berjudul “Awali dengan Makan Sehat” di atas!

c. Identifikasilah kalimat yang merupakan fakta dan kalimat yang merupakan pendapat menggunakan tabel
pembanding berikut!
Fakta Pendapat
D. KUNCI JAWABAN
a. Jawaban bervariasi sesuai kebijakan guru, karena pertanyaan berorientasi pada pendapat siswa.
b. Ide poko tiap paragraf
Paragraf Ke- Ide pokok
1 Penelitian di AS tentang kasus stroke yang menyerang pasien di bawah
30 tahun
2 Penelitian lain di AS tentang penyakit jantung
3 Stroke merupakan penyakit mematikan nomor 3 di Indonesia
4 Stroke cenderung menyerang generasi muda produktif
5 Penyebab stroke adalah pola makan yang kaya lemak atau kolesterol
6 Kadar asam amino yang tinggi dalam darah juga menjadi pemicu stroke
7 Sroke merupakan penyakit degeneratif
8 Penyakit degeneratif dapat dihindari dengan memperbaiki pola makan
9 Pola makan sehat perlu dibentuk sejak usia 3 tahun

c. Fakta dan pendapat dalam teks:


Fakta Pendapat

E. PENILAIAN
Tes Lisan
v Tes Tertulis
v Observasi Kinerja/Demontrasi
TEKNIK DAN BENTUK v Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap
Penilaian diri
 Tugas untuk membaca ekstensif koran-koran beredisi sama
INSTRUMEN /SOAL  Tugas kelompok mengidentifikasi artikel/berita bertopik
sama
 Tugas untuk mengidentifiksasi ide-ide pokok artikel/berita
koran
 Tugas untuk mengidentifikasi kalimat fakta dan pendapat
dalam artikel/berita koran

F. DAFTAR PUSTAKA
Winarti, Lulu. 2008. Seri Pendalaman Materi Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA. Jakarta:
Erlangga.
Majalah NAKITA edisi XIII 3-9 Oktober 2011.

MENULIS GAGASAN DENGAN MENGGUNAKAN POLA URUTAN WAKTU DAN TEMPAT


DALAM BENTUK PARAGRAF NARATIF
Standar Kompetensi: 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif,
ekspositif)
Kompetensi Dasar: 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf naratif

Bagian dari suatu tulisan yang terdiri dari sejumlah informasi dengan ide pokok sebagai
pengendaliannya disebut paragraf. Sebuah paragraf dapat dikembangkan secara narasi, argumentasi, persuasi,
deskripsi, atau eksposisi.
Paragraf yang baik harus memenuhi syarat berikut.
1. Kesatuan, yaitu paragraph harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud dalam bentuk kalimat pokok.
2. Koherensi, yaitu kalimat satu dengan kalimat lain harus saling berhubungan.
3. Perkembangan alinea, yaitu gagasan pokok harus dikembangkan dengan princian yang lebih kongkret
agar lebih jelas.
Istilah narasi berasal dari bahasa Latin, narratio yang berarti ‘cerita’. Kata tersebut diturunkan dari kata
kerja narrare yang berarti ‘menceritakan atau bercerita tentang sesuatu’. Narasi adalah bentuk karangan atau
wacana yang mengisahkan suatu kejadian dalam suatu rangkaian waktu/peristiwa. Rangkaian peristiwa itu
disusun secara beruntun, susul-menyusul hengga menjadi serangkaian peristiwa yang menarik.
Rangkaian peristiwa kalam karangan narasi dapat disusun mengikuti urutan waktu dan tempat, sorot
balik, dari yang tidak penting ke yang penting, atau dari yang penting ke yang tidak penting. Narasi dapat
berupa cerita fiksi (rekaan) dan nonfiksi (faktual). Rekaan berarti peristiwa yang diceritakan tersebut tidak
benar-benar terjadi, misalnya, cerpen, roman, novel, dan sebagainya. Narasi yang benar-benar terjadi disebut
nonfiksi.
Salah satu cara mengembangkan paragraf narasi yaitu dengan pola pengembangan urutan waktu dan
tempat. Pengembangan paragraf narasi dengan pola pengembangan urutan waktu dan tempat adalah satu
bentuk wacana cerita yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu peristiwa yang diurutkan
menurut urutan waktu dan tempat.
Perhatikan contoh paragraf narasi yang dikembangkan dengan pola pengembangan urutan waktu
berikut!
empat tahun lalu Erwin memasuki Fakultas Ekonomi, suatu lembaga pendidikan tinggi yang sudah
lama diidam-idamkan. Ia sekarang duduk di semester tujuh fakultas tersebut. Satu tahun lagi ia sudah
mencapai cita-citanya menjadi sarjana ekonomi. Tetapi tahun yang lalu tiba-tiba dating berita yang
mengejutkan bahwa ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung. Sejak itu pengiriman uang mulai
seret. Empat bulan yang lalu ia terpaksa mencari pekerjaan untuk menyambung hidup dan studinya.
Tes kompetensi
Tulislah sebuah paragraf narasi yang dikembangkan dengan pola pengembangan urutan tempat dengan tema
perhububngan!
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………..

BAHAN AJAR 14
MENULIS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPTIF

Standar Kompetensi:
4 mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi dasar:
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif

Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mngenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa, atau mendengharkan hal tersebut. Jenis karanghan deskripsi ini berusaha
menggambarkan /melukiskan dengan kata-kata secara jelas atas sesuatu yang diamati.
Ciri karangan deskripsi:
1. Melukiskan suatu objek.
2. Menggambarkan sesuatu secara rinci.
3. Berhubungan dengan pengalaman pancaindra.
4. Kongkrret, mudah dipahami, seolah-olah pendengar atau pembaca seperti melihat, mendengar, atau
merasakan.
Langkah melukiskan deskripsi:
1. Menentukan tema.
2. Merumuskan tujuan.
3. Mengumpulkan bahan.
4. Membuat kerangka karangan.
5. Mengembangkan kerangka karangan.
Mengenal topik-topik karangan deskripsi
Manakah topik-topik berikut yang menggambarkan karangan deskripsi?
1. Data mengenai jumlah penduduk Kalimantan Timur.
2. Kronologi terbunuhnya dua perampok.
3. Mencicvipi lezatnya masakan Jepang di restoran “Achi’s”.
4. Masa kecil Bung Karno.
5. Surutnya jiwa kepahlawanan nasional di kalangan tokoh daerah.
6. Menikmati keindahan musik tradisional di Palembang.
7. Angka populasi gajah di Lampung dan Jambi.
8. Merdunya kicau burung di Pulau Sempu.
9. Kisah Siti Nurbaya.
10. Kondisi toilet dan kamar mandi di terminal Sumenep.

Secara umum, paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu paragraf deskripsi spasial dan deskripsi
objektif.
Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu
peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam
pikiran dan perasaan pembaca.
Contoh:

Deskripsi spasial 1
Malam gelap-gulita di hulu sungai Ketahun … Sebentar-bentar hiruk-pikuk yang tidak yang tidak
berketentuan itu menjadi satu dengan gegap gempita yang mendahsyatkan dan mengecilkan hati, pertanda
seorang raja rimba alah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya.
Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya tak akan beehenti. Tak ada kasihan-mengasihani, yang rebah
tinggal rebah, tak ada yang mengangkatnya.
Sekali-sekali terang cuaca hutan belantara itu, seperti diserang api, tetapi dalam sekejap mata hilanglah
cahaya yang berani menyerbukan dirinya ke tengah peperangan itu, dimusnahkan oleh musuh lamanya “raja
gulita”.
Sumber: Tak Putus Dirundung Malang, 1995:1

Deskripsi spasial 2
Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya. Hawa dingin
menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam.
Angin berembus pelan dan tenang.

Deskripsi spasial 3
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar
dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar
mepet dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kawar itu
juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping
pintu kamar.

Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan
mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya. Agar
suatu objek (suasana, pohon, orang, binatang) mampu membangkitkan daya khayal pada diri pembaca,
penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci pelukisannya, semakin jelas
tergambar dalam bayangan pembaca.
Apabila objek yang digambarkan itu seseorang, perinciannya dapat dilakukan terhadap aspek fisik maupun
aspek rohaninya. Aspek rohaniah meliputi perasaan, watak, bakat, peranannya dalam suatu bidang kerja,
harta/milik, dan sebagainya.

Contoh:
Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki, Syahbuddin. Pakaiannya, celana pendek dan baju kaos
yang telah koyak, melukiskan kemiskinan dan kemelaratan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang
bidang dan berisi, dan lengannya yang kukuh, penuh urat dan tidak tertutup baju kaosnya dapat dilihat betapa
berat pekerjaan sehari-harinya.
Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan hidup
yang telah ditempuhnya penuh dengan onak, ranjau, dan duri.
Sumber: Tak Putus Dirundung Malang, 1995: 1
Tes kompetensi
1. Tulislah sebuah paragraf spasial (minimal 50 kata)!
2. Tulislah sebuag paragraf objektif (minimal 50 kata)!

A. Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar


5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaiakan secara

Langsung maupun melalui rekanan.

B. Indikator
1. Menentukan unsur-unsur puisi (tema, diksi, dan rima puisi yang dibacakan)
2. Mengungkapkan makana yang terkandung dalam puisi
3. Mengungkapkan pesan yang terkandung dalam puisi
4. Memberikan tanggapan isi puisi

C. Uraian Materi
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk puisi yang disampaiakan secara lansung

Ataupun melaului rekanan Seperti halnya karya sastra prosa, puisi pun merupakan media untuk
mengungkapkan pikiran dan pesanan pengarangnya. Sebuah puisi merupakan ungkapan cipta
sastra yang utuh dan menyatu. Dalam puisi sering terdapat penyimpangan-penyimpangan dari
aturan atau walaupun tidak seratus persen bebas. Puisi berupa curahan perasaan (subjektif)
pengarang yang muncul pada suatu saat, dan bentuknya cukup dilukiskan dengan beberapa kata
saja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa puisi adalah karangan yang berbahasa pekat dan
berisi.

Ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pemadatan unsur kekuatan bahasa


2. Dalam penyususnannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diatur sebaik-baiknya dengan
memperhatikan irama dan bunyi
3. Berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair dan bersifat imajinatif
4. Bahasanya biasanya konotatif
5. Di bentuk oleh struktur fisik (tipogratif, diksi, majas, rima dan irama) serta truktur batin
(tema, amanat, nada dan suasana) atau unsur intrinsik puisi
Unsur-unsur bentuk dalam puisi :

1. Diksi (pilihan kata)


Setiap penyair memiliki kekhasan diksi. Kekhasan pemilihan kata dapat terlihat dari
perbendaharaan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata. Pilihan kata (diksi) dalam puisi
biasanya kata-kata yang bersifat konotatif dan puitis. Konotasi atau kias adalah kata-kata
yang memiliki kemungkinan makna lebih dari datu. Puitis berarti mempunyai efek
keindahan dan berbeda dari kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rima
Rima yang disebut juga sajak atau persamaan bunyi adalah pengulangan bunyi untuk
membentuk musikalitas atau membentuk efek merdu. Penggunaan rima puisi untuk
mendukung perasaan dan suasana hati. Efek bunyi dalam puisi yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi konsonan sedangkan asonansi
nerupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi vokal.

3. Gaya bahasa
Unsur puitis selain diksi dan rima adalah gaya bahasa. Gaya bahasa puisi terlihat dari
pemakaian kata-kata konkret adalah kata-kata yang dipilih penyair untuk menggambarkan
sesuatu secara secara tepat. Bahasa figuratif / majas adalah bahasa yang digunakan penyair
untuk mengungkapakn sesuatu dengan cara yang tidak biasa dan tidak secara mengungkapkan
makna.

4. Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang bisa mengungkapkan pengalaman sensoris
(indrawi). Seperti penglihatan, pendengaran, perabaan.

Pengimajian meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Imaji auditif yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah dapat didengar oleh
pembaca.
b. Imaji visual yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah dapat dilihat oleh pembaca
c. Imaji taktik yaitu pembaca seolah dapat merasakan, meraba, bahkan menyentuh
ganbara yang disampaikan penyair.
5. Tipografi / tata wajah
Tipografi / tata wajah adalah cara sebuah puisi untuk membentuk musiaklitas dan orkestrasi
dengan menggunakan lirik-lirik yang khas.

D. Pendalaman Materi
Unsur-unsur bentuk dalam puisi meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Diksi
2. Rima
3. Gaya bahasa
4. Pengimajian
5. Tipografi
E. Latihan Soal
Perhatikan soal berikut !

Dengan Kasih Sayang

Dengan kasih sayang

Kita simpan bedil dan kelewang

Punahlah gairah pada darah

Jangan !

Jangan dibunuh para lintah darat ciumlah mesra anak

Jadah tak berayah dan sumbatkan jarimu pada mulut

Peletupan karna darah para bajak dan perompak akan mudah mendidih oleh pelor

Mereka bukan tapir atau badak hatinya pun berurusan

Cinta kasih seperti jendela terbuka bagi angin sejuk!

Kita sering kehabisan cinta untuk mereka Cuma membenci yang nampak rompak.
Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka

Terlampau terbatas pada lahirilah masing pihak

Lahirilah yang terlalu banyak meminta!

Terhadap sajak yang paling utopis bacalah dengan senyum yang sabar

Jangan dibenci kaum pembunuh

Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri

Kere-kere jangan mengemis lagi

Dan terhadap penjahat yang paling laknat pandanglah dari jendela hati yang bersih.

W.S. Rendra

Dikutip dari Empat Kumpulan Sajak

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !

1. Bagaimana pemilihan kata (diksi) puisi tersebut?


2. Apakah tema dari puisi “Dengan Kasih Sayang” tersebut?
3. Bagaimana gaya bahasanya?
4. Sebutkan bentuk-bentuk pengimajian dalam puisi tersebut?

F. Kunci Jawaban
1. Menggunakan bahasa lugas dengan diksi yang mengandung makna lambang penuh makna
2. Tema kemanusiaan
3. Gaya bahasanya lugas, sarkasme
4. Imaji visual : Pandanglah dari jendela hati yang bersih
Imaji taktik : Jangan dibunuh para lintah darat ciumlah mesra anak

G. Bentuk Penilaian
- Tes lesan
- Tes tertulis

A. Standar kompetensi / kompetensi darah


5.2. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan langsung atau melaui

rekana

B. Indikator
1. Mengungkapkan isi dalam puisi
2. Mengungkapkan tema yang terkandung dalam puisi
3. Mengungkapkan suasana yang terkandung dalam puisi

C. Uraian materi
Puisi adalah luapan dan cetusan hati nurani sehingga banyak melahirkan ide yang asli dan segar.

Ada 4 unsur makna (batin) puisi, yaitu sebagai berikut :


1. Tema (sense)
Tema adalah pokok persoalan yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema bersifat
dalam keseluran isi puisi.

2. Perasaan (feeling)
Puisi mewakili ekspresi perasaan penyair, ekspresi tersebut misalnya kesedihan,
kerinduan, kegelisahan dll

3. Nada dan suasana


Nada (tone) adalah sikap penyair terhadap pemvbaca. Sedangkan suasana adalah keadaan
jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis puisi terhadap pembaca.

4. Amanat (intention)
Amanat adalah pesan yang

D. Latihan soal
Perhatikan puisi berikut !

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan syarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikan tiada

1. Tentukan tema puisi “Aku Ingin” tersebut!


2. Tentukan pesan (amanat) yang terkandung dalam puisi “Aku Ingin” !
3. Bagaimana suasana puisi “Aku Ingin” tersebut!

Kunci jawaban

1. Bertemakan tentang percintaan


2. Amantnya, jika kita mencintai seseorang sebaiknya secara sederhana
3. Suasana puisinya sedih

E. Teknik penilaian
- Tes lesan
- Tes tertulis

Kompetensi Dasar : 6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek
melalui kegiatan diskusi.

Materi :1.Pengertian Cerpen


Cerpen adalah prosa fiksi yang mengisahkan sepenggal kehidupan pelaku yang paling
menarik.Cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur –unsur pembangun di dalamnya,yakni oleh
unsur intrinsik dan ekstrinsik.Karena bentuknya yang pendek,cerpen menuntut penceritaan yang serba
ringkas,tidak sampai pada detil-detil khusus”kurang penting”yang lebih bersifat memperpanjang
cerita.Cerpen sebagai karya sastra prosa memiliki unsur-unsur dalam (intrinsik) yang
membangunnya.Hal yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yang
utuh.Dalam hal ini,satu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.Kemenarikan atau hal-hal yang
mengesankan dari karya sastra dapat diketahui dari segi unsur-unsur intrinsik(tokoh dan
wataknya,alur,latar,sudut pandang,tema,dan pesan/amanatnya) maupun ekstrinsiknya(latar belakang
penulisan karya sastra,identitas pengarang,nilai-nilai karya sastra).Salah satu hal yang menarik dari
sebuah cerpen adalah hadirnya alur.Ketegangan saat mengikuti sebuah cerita memang menyenangkan
dan menjadi hiburan tersendiri.Terkadang,cerita hiburan bertumpu pada plotnya dan kurang
menggarap tema.Inti dari munculnya permasalahan adalah berbenturannya watak-watak tokoh.Para
tokoh masing-masing memiliki sikap dan sifat sendiri.Ketegangan dalam cerpen akan menjadi daya
tarik sendiri dalam sebuah cerpen.

2.Ciri-ciri cerpen

a.Habis dibaca sekali duduk d.Bertema tunggal

b.Tidak lebih dari 10.000 kata e.Penggambaran watak tokoh secara

c.Beralur tunggal sederhana


f.Konflik yang terjadi tidak sampai
mengubah nasib tokoh

3.Unsur-unsur Intrinsik
Sebagaimana novel,cerpen juga dibentuk atas unsur ekstrinsik dan intrinsik.Unsur intrinsik
cerpen mencakup:tema,penokohan,alur,sudut pandang,latar,dan amanat.
a.Tema adalah pokok pikiran yang menjiwai atau mendasari pengembangan suatu cerita.
b.Penokohan atau perwatakan yaitu gambaran watak tokoh dalam cerita.Cara penggamba
ran watak adalah sebagai berikut.
1).Analitik atau langsung yaitu pengarang langsung menyebut watak tokoh
2).Dramatik atau tidak langsung yaitu pengarang mengungkapkan watak tokoh melalui dia
log tokoh,penggambaran fisik tokoh,cara berdandan,cara berbicara,tempat tinggal,dan
tanggapan atau reaksi tokoh lain.
c.Alur/plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Tahapan alur,yaitu:
1.Pengantar:Bagian cerita berupa lukisan waktu,tempat atau kejadian yang merupakan
awal cerita.
2.Penampilan masalah:Bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3.Puncak ketegangan/klimaks:Masalah dalam cerita sudah sangat gawat,konflik telah me
muncak.
4.Ketegangan menurun/antiklimaks:Masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan
dikhawatirkan mulai hilang.
5.Penyelesaian/resolusi:Masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
d.Sudut pandang atau point of view yaitu gambaran kedudukan pengarang dalam cerita.
Macam sudut pandang adalah sebagai berikut.
1)Aku-an yaitu pengarang sebagai tokoh utama dalam cerita,sehingga tokoh utama dise
but dengan kata aku,saya,atau goe.Cerita yang dikisahkan seolah pengalaman penga
rang sendiri.
2)Dia-an yaitu pengarang sebagai pencerita hanya megisahkan pengalaman orang lain,
Sehingga tokoh utama disebut dengan kata dia atau nama seseorang.
e.Latar ialah gambaran tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok,antara lain sebagai berikut
a)Latar tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi.
b)Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan”terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Masalah “kapan”tersebut biasanya dihubungkan
dengan waktu.
c)Latar sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat
disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.Tata cara kehidupan sosial masyarakat
mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa ke
biasaan hidup,adat-istiadat,tradisi,keyakinan,pandangan hidup,cara berfikir dan
bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang ber
sangkutan.
f.Amanat yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Latihan:

1)Bacalah penggalan cerpen berikut.


“Karena keadaan keuangan kami sekarang seperti ini.Kami dengan berat ha
ti sekali terpaksa melepas kamu,Nak.”
“Maksud Bapak,apa Pak?”
“Yah,maksud kami untuk tidak mempekerjakan kamu lagi sesudah lebaran
yang akan datang.Maksud kami,sesudah kamu berlebaran di desa kamu tidak
perlu kembali lagi bekerja di sini.”
Sri tiba-tiba ikut berbicara.
“Nah,jangan salah terima ya,Nah.Kami terpaksa memberhentikan kamu
karena kami tidak mampu menggajimu seratus lima puluh ribu rupiah setiap
bulan.Bapakmu sudah jadi penganggur,kami sendiri harus memeras tenaga
sekarang untuk mendapat penghasilan.”
Cerpen”Menjelang Lebaran,”karya Umar Kayam

Hal yang diungkapkan dalam penggalan cerpen tersebut adalah...


a.kesetiaan istri kepada suami
c.majikan yang akan memberhentikan pembantu
d.majikan yang tidak tahu keadaan pembantu
e.pembantu yang tidak mengerti keadaan majikannya
Kunci: C
Pembahasan:
Dalam kutipan cerita tersebut menceritakan seorang majikan yang akan member
Hentikan pembantunya.
2) Bacalah penggalan cerpen berikut!
Masih banyak hal yang belum sempat aku baca ketika seorang lelaki naik ke dalam
bus.Celana,baju,dan kopiahnya berwarna hitam.Dia naik dari pintu depan.Begitu naik lelaki itu
mengucapkan salam dengan fasih.Kemudian dari mulutnya mengalir Shalawat Badar dalam suara
yang bening.Tangannya menadahkan mangkuk kecil.Lelaki itu mengemis.Aku membaca tentang
pengemis ini dengan perasaan yang sangat dalam.Aku dengarkan baik-baik
shalawatnya.Ya,persis.Aku pun sering membaca shalawat seperti itu terutama dalam pengajian-
pengajian umum atau rapat-rapat.Sekarang kulihat dan kudengar sendiri ada lelaki membaca
Shalawat Badar untuk mengemis.
Sumber:Kumpulan cerpen senyum karyamin,1989
Hal yang menarik dari kutipan cerpen diatas adalah......
a.Seorang lelaki yang naik ke dalam bus.
b.Lelaki yang mengenakan celana, baju dan kopiah hitam.
c.Lelaki yang mengucapkan salam dengan fasih
d.Si Aku membaca tentang pengemis dengan perasaan yang sangat dalam.
e.Seorang lelaki yang membaca Shalawat Badar untuk mengemis.
Kunci: E
Pembahasan: Seorang lelaki yang membaca Shalawat Badar untuk mengemis merupakan hal yang
menarik yang terdapat dalam cuplikan cerpen tersebut.

 Kegiatan
Bacalah sebuah cerpen yang dimuat di surat kabar atau majalah.Setelah itu,tentukan hal-hal yang
menarik atau mengesankan dari cerpen tersebut!
Sumber :
Irawan Yudi, dkk. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X SMA/MA.
Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://masteropik.blogspot.com/2010/05/mengemukakan-hal-menarik-dalam-cerpen.html

http://www.scribd.com/doc/24492471/Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen

Kompetensi Dasar 6.2. Menemukan Nilai-nilai Cerpen Melaui Kegiatan Diskusi


Definisi Nilai
nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau bermanfaat bagi manusia. semakin tinggi kegunaan suatu
benda, semakin tinggi pula nilai dari benda itu. sebaliknya, semakin rendah kegunaan suatu benda, semakin
rendah pula nilai benda itu.misalnya, emas dikatakan sebagai benda yang bernilai karena emas memiliki
banyak kegunaan: perhiasan, tabungan kekayaan, pengganti uang, dan sebagainya. adapun limbah dianggap
sebagai benda tidak bernilai karena benda itu tidak memiliki manfaat apapun. sebaaliknya, limbah justru
hanya merusak lingkungan saja dan membahayakan kesehatan.
latihan
manakah benda yang menurut anggapan Anda bernilai/bermanfaat tinggi dan mana pula yang bernilai
rendah? urutkanlah dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
1. buku pelajaran 4. sisir 8. kalkulator
2. telepon 5. parfum 9. komputer
genggam 6. tas 10. gunting kuku
3. sepeda motor 7. jam tangan
Macam-macam nilai
Bernilai tidaknya suatu benda atau yang lainnya ditentukan oleh sudut pandang tertentu.. misalnya, emas itu
dikatan bernilai ditinjau dari sudut pandang ekonomi.akan tetapi, tidaklah demikian dari sudut pandang
moral. emas bukanlah hal penting. hal yang harus dimiliki manusia adalah perbuatan yang baik kepada
sesama.
1. nilai-nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia.
2. nilai-nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. nilai-nilai agama berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah dan utusan-utusan-
Nya
4. nilai-nilai politik berkaitandengan cara manusia dalam meraih kekuasaan.
Kegiatan
Diskusikan secara berkelompok. manakah perbuatan-perbuatan berikut yang bernilai? jelaskan dengan alasan
yang tepat.
1. riyan bekerja keras untuk bisa membahagiakan orang tua dan adik-adiknya.
2. uang tabungan bu Evi digunakan untuk membeli pakaian baru ketika lebaran tinggal dua hari lagi.
3. kak Nesta semakin rajin berkunjung ke tetangga-tetangganya begitu namanya resmi terpampang
sebagai calon kepala desa.
4. pekerjaanya masih menumpuk, tetapi pak Muladi memilih untuk menemui tamunya yang baru saja
datang dari Solo.
5. persediaan beras yang ada di dapur tinggal dua liter lagi. meskipun demikian, bu Rika memberikan
satu liter untuk seorang tetangganya yang hidup kekurangan.
Keberadaan Nilai dalam Cerpen
perhatikan penggalan cerpen berikut

Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah sepatutnya hal itu
kulaporkan? itu benar, tetapi jangan melebih-lebihkan. ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan
kampung. soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. setiap soal mesti
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. tidak boleh main seruduk. masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan
Bidin tempo hari? hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di
penjara.

(Cerpen “Gerhana”,Muhammad Ali)

Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan perlunya menjaga diri dan tidak melebih-lebihkan persoalan
sepele karena hal tersebut bisa berakibat fatal. dalam unsur-unsur intrinsik karya sastra, pernyataan tersebut
dinamakan dengan amanat. pernyataan seperti itulah yang dianggap bernilai atau sesuatu yang berguna,
sebagai “obor” atau petunjuk jalan bagi seseorang dalam berperilaku. oleh karena berkaitan dengan baik
buruknya perilaku dalam bermasyarakat, hal itu disebut dengan nilai moral.
Nilai sebuah cerpen tidak hanya berkaitan dengan keindahan bahasa dan kompleksitas jalinan cerita.Nilai
atau sesuatu yang berharga dalam cerpen juga berupa pesan atau amanat. Wujudnya seperti yang
dikemukakan di atas: ada yang berkenaan dengan masalah budaya, moral, agama, atau politik. Realitas
pesan-pesan itu mungkin berupa pentingnya menghargai tetangga, perlunya kesetiaan pada kekasih,
ketawakalan kepada Tuhan, dan sebagainya. Hanya saja, terkadang Anda tidak mudah untuk merasakan
kehadiran pesan-pesan itu. oleh karena itu, karya-karya semacam itu perlu Anda hayati benar-benar.
Untuk menemukan keberadaan suatu nilai dalam cerpen, Anda dapat mengajukan sejumlah pertanyaan
seperti berikut;
1. mengapa tokoh A mengatakan hal itu berkali-kali?
2. mengapa latar cerita itu di sekolah dan pada sore hari?
3. mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu?
4. mengapa seorang tokoh dimatikan sementara yang lain tidak?
H. Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaiakan secara

Langsung maupun melalui rekanan.

I. Indikator
1. Menentukan unsur-unsur puisi (tema, diksi, dan rima puisi yang dibacakan)
2. Mengungkapkan makana yang terkandung dalam puisi
3. Mengungkapkan pesan yang terkandung dalam puisi
4. Memberikan tanggapan isi puisi

J. Uraian Materi
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk puisi yang disampaiakan secara lansung

Ataupun melaului rekanan Seperti halnya karya sastra prosa, puisi pun merupakan media untuk
mengungkapkan pikiran dan pesanan pengarangnya. Sebuah puisi merupakan ungkapan cipta
sastra yang utuh dan menyatu. Dalam puisi sering terdapat penyimpangan-penyimpangan dari
aturan atau walaupun tidak seratus persen bebas. Puisi berupa curahan perasaan (subjektif)
pengarang yang muncul pada suatu saat, dan bentuknya cukup dilukiskan dengan beberapa kata
saja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa puisi adalah karangan yang berbahasa pekat dan
berisi.

Ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pemadatan unsur kekuatan bahasa


2. Dalam penyususnannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diatur sebaik-baiknya dengan
memperhatikan irama dan bunyi
3. Berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair dan bersifat imajinatif
4. Bahasanya biasanya konotatif
5. Di bentuk oleh struktur fisik (tipogratif, diksi, majas, rima dan irama) serta truktur batin
(tema, amanat, nada dan suasana) atau unsur intrinsik puisi
Unsur-unsur bentuk dalam puisi :

6. Diksi (pilihan kata)


Setiap penyair memiliki kekhasan diksi. Kekhasan pemilihan kata dapat terlihat dari
perbendaharaan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata. Pilihan kata (diksi) dalam puisi
biasanya kata-kata yang bersifat konotatif dan puitis. Konotasi atau kias adalah kata-kata
yang memiliki kemungkinan makna lebih dari datu. Puitis berarti mempunyai efek
keindahan dan berbeda dari kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.

7. Rima
Rima yang disebut juga sajak atau persamaan bunyi adalah pengulangan bunyi untuk
membentuk musikalitas atau membentuk efek merdu. Penggunaan rima puisi untuk
mendukung perasaan dan suasana hati. Efek bunyi dalam puisi yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi konsonan sedangkan asonansi
nerupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi vokal.

8. Gaya bahasa
Unsur puitis selain diksi dan rima adalah gaya bahasa. Gaya bahasa puisi terlihat dari
pemakaian kata-kata konkret adalah kata-kata yang dipilih penyair untuk menggambarkan
sesuatu secara secara tepat. Bahasa figuratif / majas adalah bahasa yang digunakan penyair
untuk mengungkapakn sesuatu dengan cara yang tidak biasa dan tidak secara mengungkapkan
makna.

9. Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang bisa mengungkapkan pengalaman sensoris
(indrawi). Seperti penglihatan, pendengaran, perabaan.

Pengimajian meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Imaji auditif yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah dapat didengar oleh
pembaca.
b. Imaji visual yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah dapat dilihat oleh pembaca
c. Imaji taktik yaitu pembaca seolah dapat merasakan, meraba, bahkan menyentuh
ganbara yang disampaikan penyair.
10. Tipografi / tata wajah
Tipografi / tata wajah adalah cara sebuah puisi untuk membentuk musiaklitas dan orkestrasi
dengan menggunakan lirik-lirik yang khas.

K. Pendalaman Materi
Unsur-unsur bentuk dalam puisi meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Diksi
2. Rima
3. Gaya bahasa
4. Pengimajian
5. Tipografi
L. Latihan Soal
Perhatikan soal berikut !

Dengan Kasih Sayang

Dengan kasih sayang

Kita simpan bedil dan kelewang

Punahlah gairah pada darah

Jangan !

Jangan dibunuh para lintah darat ciumlah mesra anak

Jadah tak berayah dan sumbatkan jarimu pada mulut

Peletupan karna darah para bajak dan perompak akan mudah mendidih oleh pelor

Mereka bukan tapir atau badak hatinya pun berurusan

Cinta kasih seperti jendela terbuka bagi angin sejuk!

Kita sering kehabisan cinta untuk mereka Cuma membenci yang nampak rompak.

Hati tak bisa berpelukan dengan hati mereka

Terlampau terbatas pada lahirilah masing pihak

Lahirilah yang terlalu banyak meminta!

Terhadap sajak yang paling utopis bacalah dengan senyum yang sabar

Jangan dibenci kaum pembunuh

Jangan dibiarkan anak bayi mati sendiri

Kere-kere jangan mengemis lagi

Dan terhadap penjahat yang paling laknat pandanglah dari jendela hati yang bersih.

W.S. Rendra

Dikutip dari Empat Kumpulan Sajak

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !

1. Bagaimana pemilihan kata (diksi) puisi tersebut?


2. Apakah tema dari puisi “Dengan Kasih Sayang” tersebut?
3. Bagaimana gaya bahasanya?
4. Sebutkan bentuk-bentuk pengimajian dalam puisi tersebut?

M. Kunci Jawaban
1. Menggunakan bahasa lugas dengan diksi yang mengandung makna lambang penuh makna
2. Tema kemanusiaan
3. Gaya bahasanya lugas, sarkasme
4. Imaji visual : Pandanglah dari jendela hati yang bersih
Imaji taktik : Jangan dibunuh para lintah darat ciumlah mesra anak
N. Bentuk Penilaian
- Tes lesan
- Tes tertulis

F. Standar kompetensi / kompetensi darah


5.2. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan langsung atau melaui
rekana
G. Indikator
1. Mengungkapkan isi dalam puisi
2. Mengungkapkan tema yang terkandung dalam puisi
3. Mengungkapkan suasana yang terkandung dalam puisi
H. Uraian materi
Puisi adalah luapan dan cetusan hati nurani sehingga banyak melahirkan ide yang asli dan segar.

Ada 4 unsur makna (batin) puisi, yaitu sebagai berikut :

1. Tema (sense)
Tema adalah pokok persoalan yang diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema bersifat
dalam keseluran isi puisi.

2. Perasaan (feeling)
Puisi mewakili ekspresi perasaan penyair, ekspresi tersebut misalnya kesedihan,
kerinduan, kegelisahan dll

3. Nada dan suasana


Nada (tone) adalah sikap penyair terhadap pemvbaca. Sedangkan suasana adalah keadaan
jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis puisi terhadap pembaca.

4. Amanat (intention)
Amanat adalah pesan yang

I. Latihan soal
Perhatikan puisi berikut !

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan syarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikan tiada

1. Tentukan tema puisi “Aku Ingin” tersebut!


2. Tentukan pesan (amanat) yang terkandung dalam puisi “Aku Ingin” !
3. Bagaimana suasana puisi “Aku Ingin” tersebut!
Kunci jawaban

4. Bertemakan tentang percintaan


5. Amantnya, jika kita mencintai seseorang sebaiknya secara sederhana
6. Suasana puisinya sedih

J. Teknik penilaian
- Tes lesan
- Tes tertulis
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek
melalui kegiatan diskusi.

Materi :1.Pengertian Cerpen

Cerpen adalah prosa fiksi yang mengisahkan sepenggal kehidupan pelaku yang paling
menarik.Cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur –unsur pembangun di dalamnya,yakni oleh
unsur intrinsik dan ekstrinsik.Karena bentuknya yang pendek,cerpen menuntut penceritaan yang serba
ringkas,tidak sampai pada detil-detil khusus”kurang penting”yang lebih bersifat memperpanjang
cerita.Cerpen sebagai karya sastra prosa memiliki unsur-unsur dalam (intrinsik) yang
membangunnya.Hal yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yang
utuh.Dalam hal ini,satu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.Kemenarikan atau hal-hal yang
mengesankan dari karya sastra dapat diketahui dari segi unsur-unsur intrinsik(tokoh dan
wataknya,alur,latar,sudut pandang,tema,dan pesan/amanatnya) maupun ekstrinsiknya(latar belakang
penulisan karya sastra,identitas pengarang,nilai-nilai karya sastra).Salah satu hal yang menarik dari
sebuah cerpen adalah hadirnya alur.Ketegangan saat mengikuti sebuah cerita memang menyenangkan
dan menjadi hiburan tersendiri.Terkadang,cerita hiburan bertumpu pada plotnya dan kurang
menggarap tema.Inti dari munculnya permasalahan adalah berbenturannya watak-watak tokoh.Para
tokoh masing-masing memiliki sikap dan sifat sendiri.Ketegangan dalam cerpen akan menjadi daya
tarik sendiri dalam sebuah cerpen.

2.Ciri-ciri cerpen

a.Habis dibaca sekali duduk d.Bertema tunggal

b.Tidak lebih dari 10.000 kata e.Penggambaran watak tokoh secara

c.Beralur tunggal sederhana


f.Konflik yang terjadi tidak sampai
mengubah nasib tokoh

3.Unsur-unsur Intrinsik
Sebagaimana novel,cerpen juga dibentuk atas unsur ekstrinsik dan intrinsik.Unsur intrinsik
cerpen mencakup:tema,penokohan,alur,sudut pandang,latar,dan amanat.
a.Tema adalah pokok pikiran yang menjiwai atau mendasari pengembangan suatu cerita.
b.Penokohan atau perwatakan yaitu gambaran watak tokoh dalam cerita.Cara penggamba
ran watak adalah sebagai berikut.
1).Analitik atau langsung yaitu pengarang langsung menyebut watak tokoh
2).Dramatik atau tidak langsung yaitu pengarang mengungkapkan watak tokoh melalui dia
log tokoh,penggambaran fisik tokoh,cara berdandan,cara berbicara,tempat tinggal,dan
tanggapan atau reaksi tokoh lain.
c.Alur/plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Tahapan alur,yaitu:
1.Pengantar:Bagian cerita berupa lukisan waktu,tempat atau kejadian yang merupakan
awal cerita.
2.Penampilan masalah:Bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3.Puncak ketegangan/klimaks:Masalah dalam cerita sudah sangat gawat,konflik telah me
muncak.
4.Ketegangan menurun/antiklimaks:Masalah telah berangsur-angsur dapat diatasi dan
dikhawatirkan mulai hilang.
5.Penyelesaian/resolusi:Masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
d.Sudut pandang atau point of view yaitu gambaran kedudukan pengarang dalam cerita.
Macam sudut pandang adalah sebagai berikut.
1)Aku-an yaitu pengarang sebagai tokoh utama dalam cerita,sehingga tokoh utama dise
but dengan kata aku,saya,atau goe.Cerita yang dikisahkan seolah pengalaman penga
rang sendiri.
2)Dia-an yaitu pengarang sebagai pencerita hanya megisahkan pengalaman orang lain,
Sehingga tokoh utama disebut dengan kata dia atau nama seseorang.
e.Latar ialah gambaran tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok,antara lain sebagai berikut
a)Latar tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi.
b)Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan”terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi.Masalah “kapan”tersebut biasanya dihubungkan
dengan waktu.
c)Latar sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat
disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.Tata cara kehidupan sosial masyarakat
mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa ke
biasaan hidup,adat-istiadat,tradisi,keyakinan,pandangan hidup,cara berfikir dan
bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang ber
sangkutan.
f.Amanat yaitu pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Latihan:

1)Bacalah penggalan cerpen berikut.


“Karena keadaan keuangan kami sekarang seperti ini.Kami dengan berat ha
ti sekali terpaksa melepas kamu,Nak.”
“Maksud Bapak,apa Pak?”
“Yah,maksud kami untuk tidak mempekerjakan kamu lagi sesudah lebaran
yang akan datang.Maksud kami,sesudah kamu berlebaran di desa kamu tidak
perlu kembali lagi bekerja di sini.”
Sri tiba-tiba ikut berbicara.
“Nah,jangan salah terima ya,Nah.Kami terpaksa memberhentikan kamu
karena kami tidak mampu menggajimu seratus lima puluh ribu rupiah setiap
bulan.Bapakmu sudah jadi penganggur,kami sendiri harus memeras tenaga
sekarang untuk mendapat penghasilan.”
Cerpen”Menjelang Lebaran,”karya Umar Kayam

Hal yang diungkapkan dalam penggalan cerpen tersebut adalah...


a.kesetiaan istri kepada suami
c.majikan yang akan memberhentikan pembantu
d.majikan yang tidak tahu keadaan pembantu
e.pembantu yang tidak mengerti keadaan majikannya
Kunci: C
Pembahasan:
Dalam kutipan cerita tersebut menceritakan seorang majikan yang akan member
Hentikan pembantunya.
2) Bacalah penggalan cerpen berikut!
Masih banyak hal yang belum sempat aku baca ketika seorang lelaki naik ke dalam
bus.Celana,baju,dan kopiahnya berwarna hitam.Dia naik dari pintu depan.Begitu naik lelaki itu
mengucapkan salam dengan fasih.Kemudian dari mulutnya mengalir Shalawat Badar dalam suara
yang bening.Tangannya menadahkan mangkuk kecil.Lelaki itu mengemis.Aku membaca tentang
pengemis ini dengan perasaan yang sangat dalam.Aku dengarkan baik-baik
shalawatnya.Ya,persis.Aku pun sering membaca shalawat seperti itu terutama dalam pengajian-
pengajian umum atau rapat-rapat.Sekarang kulihat dan kudengar sendiri ada lelaki membaca
Shalawat Badar untuk mengemis.
Sumber:Kumpulan cerpen senyum karyamin,1989
Hal yang menarik dari kutipan cerpen diatas adalah......
a.Seorang lelaki yang naik ke dalam bus.
b.Lelaki yang mengenakan celana, baju dan kopiah hitam.
c.Lelaki yang mengucapkan salam dengan fasih
d.Si Aku membaca tentang pengemis dengan perasaan yang sangat dalam.
e.Seorang lelaki yang membaca Shalawat Badar untuk mengemis.
Kunci: E
Pembahasan: Seorang lelaki yang membaca Shalawat Badar untuk mengemis merupakan hal yang
menarik yang terdapat dalam cuplikan cerpen tersebut.

 Kegiatan
Bacalah sebuah cerpen yang dimuat di surat kabar atau majalah.Setelah itu,tentukan hal-hal yang
menarik atau mengesankan dari cerpen tersebut!

Sumber :
Irawan Yudi, dkk. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas X SMA/MA.
Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://masteropik.blogspot.com/2010/05/mengemukakan-hal-menarik-dalam-cerpen.html

http://www.scribd.com/doc/24492471/ Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen

Kompetensi Dasar: 6.2 Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi

Materi:

Nilai adalah sesuatu,sifat,atau hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.Nilai kehidupan dapat
ditemukan dalam cerpen melalui ucapan,tindakan,pikiran,dan perasaan tokoh-tokoh cerita.Nilai-nilai tersebut
meliputi nilai moral,nilai sosial,nilai psikologi,nilai religius,dan nilai budaya.Nilai moral antara lain berupa
adab,adat kebiasaan seseorang,dan prilaku baik atau buruknya seseorang.Nilai sosial merupakan nilai yang
berkaitan dengan fenomena sosial,nilai ini dapat berupa 1)tokoh-tokoh yang diciptakannya sebagai pelaku
sosial,2)keadaan ekonomi yang menggerakkan elemen sosial(simbol sosial),3)konflik yang dibangun
antartokoh sehingga cerita terasa utuh,4)idiologi tokoh-tokohnya,dan5)sejarah perkembangan manusia yang
digambarkan dalam cerita.Nilai psikologi ialah nilai yang berkaitan dengan keadaan psikologi para tokoh
dalam cerpen.Nilai Religius adalah nilai yang berhubungan dengan agama.Nilai Budaya adalah nilai yang
mengikat manusia dengan segala tata cara,adat istiadat,dan tradisi.

Latihan:

1) Kedatangan orang ketiga diantara kami,cepat mengubah keadaan.Seorang pemuda tampan,Teman


kakakku,mulai menarik perhatianku.Dalam kejenuhanku,aku mulai main mata dengannya.Aku bahkan mulai
main kucing-kucingan,dengan membuat jadwal-jadwal rahasia dengan pemuda itu.Sampai suatu saat ketika
dia mengetahui pengkhianatanku........

Kukira,kali ini pun aku akan dihadiahi lagi dengan wajah dingin selama beberapa hari.Tapi
tidak.Dengan wajah merah,dia menyeretku kehalaman samping rumahku.Ditendangnya tembok berkali-
kali.Dicengkeramnya lenganku keras-keras,sampai aku menangis kesakitan.”Kalo elo masih berhubungan
terus dengan si bangsat itu,gue bunuh lu.Gue bunuh kalian berdua.....!”

Nilai moral yang dilanggar oleh tokoh aku dalam petikan cerpen diatas adalah....

a.kerinduan b.kesetiaan c.kesucian d.kebahagiaan e.kesabaran

Kunci: B

Pembahasan:Nilai moral yang dilanggar oleh tokoh aku dalam petikan cerpen diatas adalah kesetiaan.

2) Bacalah kutipan cerpen berikut!

“Seharusnya tak boleh ada kebohongan dalam hatimu.Kau menolak semua bukti dan fakta yang
telah dipaparkan?”

“Aku telah ditekan,dijebak,dan terjadilah kejadian yang tak diinginkan itu Bapak Hakim.Aku
berkata jujur...”

“Jadi kau mengakui perbuatanmu?”

“Tidak.Aku bertindak di luar kemauanku.Aku dipaksa.Seperti telah saya katakan...aku


ditekan,dijebak...ia menginginkan keruntuhan karir saya Bapak Hakim.”

(Kumpulan cerpen Pistol Perdamaian,Kompas,1996)

Unsur nilai-nilai yang paling menonjol pada kutipan cerpen di atas adalah...

a.nilai agama b.nilai budaya c.nilai estetik d.nilai politik e.nilai moral

Kunci: E

Pembahasan:Pada kutipan cerpen diatas menunjukkan bahwa nilai yang ada di dalam kutipan cerita tersebut
adalah nilai moral.

 Kegiatan

Bacalah sebuah cerpen yang dimuat di surat kabar atau majalah.Setelah itu,identifikasilah nilai-nilai yang ada
di dalamnya!

Sumber:

- http://ranindadecapella.blogspot.com/2011/04/identifikasi-nilai-nilai-yang.html
- Irawan,Yudi,dkk.2008.Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas X SMA/MA.

Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

A. Standar Kompetensi
7.1 Membaca puisi dengan lafal, nada. Tekanan dan intonasi yang tepat

B. Indikator
1. Membaca puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan dan intonasi yang sesuai dengan isi
2. Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, dana, tekana dan intonasi

C. Uraian materi
Ada beberapa jenis membaca puisi, misalnya membaca indah, deklamasi dan dramatisasi puisi.
Membaca indah menekankan pada ketepatan pemahaman, keindahan vokal dan ketepatan ekspresi.
Deklamasi disamping menekankan semua yang ditentukan dalam membaca indah, ditambah dengan
penggunaan gerak-gerik yang bebas, ekspresi yang kuat dan hafal akan teks dedangkan dramatisasi.
Dalam membaca puisi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Jelas terdengar pengucapan suku kata, frasa, dan kalimatnya


2. Menggunakan intonasi bervariasi
3. Menggunakan artikulasi yang jelas, cermat dan teratur
4. Mengusahaklan penghayatan, penampilan dan suasana yang berkarakter
5. Menggunakan gerak-gerik memikat, sederhana tidak dibuat-buat, namun indah
6. Ekspresi wajah tampak jelas penampilan rapi, serasi, dan sesuai maksud puisi
7. Memanfaatkan tanda-tanda intonasi yang telah dituliskan didalam teks, misanya :

: intonasi naik

: imtonasi turun

: berhenti sebentar

: berhenti pada akhir puisi ( . )

: berhenti agak lama, biasanya pada pergantian baik

: langsung pada baris berikutnya

D. Latihan
Bacalah puisi berikut dengan lafal, nada, tekanan dan intonasi yang tepat !

Do’a

Tuhanku

Dalam termengu

Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh


Mengingat kau penuh seluruh

CayaMu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

DipintuMu aku megetuk

Aku tidak bisa berpaling

E. Lembar penilaian
No. Nama Lafal Tekanan Nada Intonasi Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Catatan

- skor nilai 50 – 60 : D
61 – 70 : C

71 – 80 : B

81 – 90 : A

MENGANALISIS KETERKAITAN UNSUR INTRINSIK SUATU CERPEN DENGAN KEHIDUPAN


SEHARI-HARI

Standar Kompetensi:
7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen

Kompetensi Dasar:
7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Bacalah cerpen berjudul “Senyum Karyamin” karya Ahmad Tohari berikut!

SENYUM KARYAMIN
Karya Ahmad Tohari

Mereka tertawa bersama-sama. Mereka, para pengumpul batu itu, memang pandai bergembira dengan cara
menertawakan diri mereka sendiri. Dan Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup senyum. Bagi mereka,
tawa atau senyum sama-sama sah sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah
simbol licinnya tanjakan. Pagi itu senyum Karyamin pun menjadi tanda kemenangan atas perutnya yang
sudah mulai melilit dan matanya yang berkunang-kunang. Memang Karyamin telah berhasil membangun
fatamorgana kemenangan dengan senyum dan tawanya. Anehnya, Karyamin merasa terhina oleh burung
paruh udang yang bolak-balik melintas di atas kepalanya. Suatu kali, Karyamin ingin membabat burung itu
dengan pikulannya. Akan tetapi, niatnya diurungkan karena Karyamin sadar, dengan mata yang berkunang-
kunang dia tak akan berhasil melaksanakan maksudnya.
Jadi, Karyamin hanya tersenyum, lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit seakan berputar.
Diambilnya keranjang dan pikulan, kemudian Karyamin berjalan menaiki tanah licin yang berparut bekas
perosotan tubuhnya tadi. Di punggung tanjakan, Karyamin terpaku sejenak melihat tumpukan batu yang
belum lagi mencapai seperempat kubik, tetapi harus ditinggalkannya. Di bawah pohon waru, Saidah sedang
menggelar dagangannya nasi pecel. Jakun Karyamin naik turun, ususnya terasa terpilin.
“Masih pagi kok pulang, Min?” Tanya Saidah “Sakit?”
Karyamin menggeleng dan tersenyum . saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak
tangannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.
“Makan, Min?”
“Tidak, beri aku minum saja. Lenganmu sudah ciut seperti itu, aku tak ingin menambah utang.”
“Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar kan?”
Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan
menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
“Makan ya, Min? aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak
datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan?”
Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara mencecet. Karyamin tak lagi membencinya karena
sadar burung yang demikian sibuk pasti sedang mencari makan buat anak-anaknya dalam sarang entah di
mana. Karyamin membayangkan anak-anak Si paruh udang sedang meringkuk lemah dalam sarang yang
dibangun dalam tanah di sebuah tebing yang terlindung. Angin kembali bertiup. Daun-daun jadi beterbangan
dan beberapoa di antaranya jatuh kepermukaan sungai. Daun-daun itu selalu saja bergerak menentang arus
kerena dorongan angin.
“Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?” Tanya Saidah ketika mlihat Karyamin bangkit.
“Tidak, kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tega melihat lenganmu habis karena utang-utangku
dan kawan-kawan.”
“Iyaa, Min, iya. Tetapi ….” Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah berjalan menjauh.
Tetapi Saidah masih sempat melihat Karyamin menolehkan kepalanya sambil tersenyum, sambil menelan
ludah berulang-ulang. Ada yang mengganjal di tenggorokan yang tak berhasil didorongnya ke dalam.
Diperhatikannya Karyamin yang sudah berjalan melalui lorong liar sepanjang tepi sungai. Kawan-kawan
Karyamin menyeru-nyeru dengan segala macam seloroh cabul. Tetapi, Karyamin hanya sekali berhenti dan
menoleh sambil melempar senyum.
Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin menangkap sesuatu yang bergerak pada
sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, Si paruh udang. Punggung biru mengkilap, dadanya putih
bersih, dan paruhnya merah saga. Tiba-tiba burung itu menukik menyambar ikan kepala timah sehingga air
berkecipak. Dengan mangsa di paruhnya, burung itu melesat melintas para pencari batu, naik menghindari
rumpun gelangan dan lenyap di balik gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin terhadap Si paruh
udang. Tetapi, dia hanya bisa tersenyum sambil melihat dua keranjangnya yang masih kosong.”
Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya tak ada sesuatu buat
mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak perlu dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat
bahwa istrinya memang layak dijadikan alasan buat pulang. Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur lantaran
bisul di puncak pantatnya. “Oleh karena itu, apa salahnya bila aku pulang buat menemui istriku yang
meriang.”
Karyamin berusaha berjalan lebih cepat meskipun kadang secara tiba=tiba banyak kubang-kunang menyerbu
ke dalam rongga matanya. Setelah melintasi titian, Karyamin melihat sebutir buah jambu yang masak. Dia
ingin memungutnya, tetapi urung karena pada buah itu terlihat bekas gigitan kampret. Dilihatnya juga buah
salak berceceran di tanah di sekitar pohonnya. Karyamin memungut sebuah, digigit lalu dilemparkannya
jauh-jauh. Lidahnya seakan terkena air tuba oleh rasa buah salak yang masih mentah. Dan Karyamin terus
berjalan. Telinganya mendenging ketika Karyamin harus menempuh sebuah tanjakan. Tetapi tak mengapa,
karena di balik tanjakan itulah rumahnya.

Mehami Isi Cerpen

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda tentang isi cerpen tersebut, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang paling benar!
1. Karyamin adalah seorang ….
a. Pengumpul batu
b. Pemecah batu
c. Tengkulak
d. penganggur
2. Burung yang selalu melintas di atas Kepala Karyamin adalah ….
a. Burung paruh
b. Burung paruh udang
c. Burung udang
d. Burung patuk udang
3. Mengapa mata Karyamin berkunang-kunang, mukanya membiru, dan telapak tangannya pucat?
a. Karyamin saklit
b. Karyamin sangat lapar
c. Karyamin jatuh
d. Karyamin sangat lelah
4. Siapakah yang menggelar dagangan nasi pecel di bawah pohon waru?
a. Roidah
b. Sarinah
c. Saidah
d. Jubaidah
5. Mengapa Karyamin tidak lagi membenci Si burung yang selalu mengganggunya?
a. Dia sudah sangat lelah
b. Dia ingin cerpat pulang
c. Dia sadar Si burung juga mencari makan untuk anak-anaknya
d. Dia tidak peduli lagi dengan burung itu
6. Ikan apakah yang disambar oleh burung paruh udang?
a. Ikan kepala
b. Ikan kepala udang
c. Ikan timah
d. Ikan kepala timah
7. Mengapa Karyamin iri dengan Si burung paruh udang?
a. Si burung berwarna indah
b. Si burung suaranya selalu mencecet
c. Si burung bisa menyambar ikan kepala timah
d. Si burung itu melesat melintasi pencari batu
8. Mengapa Karyamin ingin cepat pulang?
a. Karyamin sangat lapar
b. Karyamin sakit
c. Istrnya sakit
d. Istrinya menunggu
9. Penyakit apa yang diderita istri Karyamin?
a. Sulit tidur
b. Telinga mendenging
c. Panas
d. Bisulan
10. Bagaimanakah sifat Karyamin?
a. Penyabar
b. Murah senyum
c. Tabah
d. Pendiam

Menceritakan kembali isi cerpen


Ceritakan kembali isi cerpen “Senyum Karyamin” di depan kelas, dengan tanpa membawa catatan!
Mengungkapkan latar dan penokohan dalam cerpen dengan menunjukkan kutipan yang yang mendukung
1. Datalah nama-nama tokoh yang terdapat dalam cerpen “Senyum Karyamin”!

2. Identifikasilah karakter tokoh-tokohnya!


3. Identifikasilah latar dalam cerpen tersebut!
4. Diskusikan dengan teman-teman sekelas!
5. Mendiskusikan amanat dalam cerpen
1) Kesetiakawanan social
Bahwa orang hidup itu
………………………………………………………………….............................................
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………....
2) Kesederhanaan hidup
Bahwa orang hidup itu
………………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………….
3) Penerimaan nasib
4) Bahwa orang hidup itu
………………………………………………………………………………………………………
……….
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
6. Menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Lakukan kegiatan berikut!
Pernahkah kalian mengalami kejadian seperti dalam cerpen “Senyum Karyamin”?
Pernahkah teman kalian mengalami sebagian atau seluruh peristiwa dalam cerpen “Senyum
Karyamin”?
Adakah watak teman atau orang yang pernah kalian kenal yang mirip dengan tokoh dalam cerpen
“Senyum Karyamin”?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………..
Buatlah satu paragraf yang mengulas kaitan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari!
Manfaatkan jawaban kalian atas pertanyaan –pertanyaan di atasnya!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

Kompetensi Dasar

7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Pengertian cerpen

Cerpen merupakan genre sastra yang jauh lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel.
Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada
awal 1910-an.

Cerpen merupakan cerita yang pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa (konflik tunggal), tetapi
menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara
menarik dan mudah diingat oleh pembacanya. Kemudian, pada bagian akhir cerita (ending) ditutup dengan
suatu kejutan (surprise).

Menurut Phyllis Duganne, seorang wanita penulis dari Amerika, cerpen ialah susunan kalimat yang
merupakan cerita yang mempunyai awal, bagian tengah, dan akhir. Setiap cerpen mempunyai tema, yakni
inti cerita atau gagasan yang ingin diucapkan cerita itu. Seperti halnya penamaannya, cerita pendek, cerpen
ialah bentuk cerita yang dapat dibaca tuntas dalam sekali duduk.

Biasanya tema dalam cerpen mengangkat masalah persahabatan, cinta kasih, permusuhan, dan lain-lain.
Hal yang pokok adalah tema berhubungan dengan sikap dan pengamatan pengarang terhadap kehidupan.

MENULIS PUISI LAMA DENGAN MEMERHATIKAN BAIT, IRAMA, DAN RIMA

Standar Kompetensi:
8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.

Kompetensi Dasar:
8.1 Menulis puisi lama dengan memerhatikan bait, irama, dan rima.

Sastra lama adalah sastra yang lahir dalam masyarakat lama, yakni suatu masyarakat yang masih sederhana
dan terikat kuat oleh adat istiadat. Karya-karya yang dihasilkan selalu berisikan hal-hal yang bersifat moral,
pendidikan, nasihat, adat-istiadat, dan ajaran-ajaran agama.
Ciri-ciri sastra lama:
a. Sangat terikat oleh kebiasaan adat-istiadat.
b. Tidak berani mengemukakan keaslian pribadi pengarangnya.
c. Bergantung dan mengikuti kenyataan alam sekitar.
d. Tema dan isi ceritanya berkisar pada tema-tema perjuangan antara sifat baik dan sifat buruk
e. Berkisar pada kehidupan lingkungan istana, tentang kepahlawanan para putrid jelita, pangeran yang
tampan dan gagah berani, atau seorang raja yang zalim.

Menulis puisi membutuhkan inspirasi. Inspirasi atau ilham setiap orang berbeda-beda. Inspirasi dapat muncul
ketika seseorang mengalami atau menyaksikan sebuah peristiwa. Oleh sebab itu, pengalaman Anda mengenai
keindahan kesenian di sekitar Anda, dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah puisi.
Abdul Rani dan Yani Maryani (1999:14) menjelaskan bahwa puisi lama memiliki beberapa kaidah yang
harus diikuti yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah baris atau jumlah kalimat dalam setiap baitnya.
2. Jumlah suku kata atau jumlah kata dalam setiap kalimat.
3. Adanya rima atau persamaan bunyi.
4. Adanya irama.
Berikut akan dijelaskan mengenai bait, rima, dan irama.
Bait
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 91), bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas
beberapa baris. Fungsi bait adalah membagi puisi menjadi “bab-bab” pendek. Bentuk puisi baru lebih bebas
daripada puisi lama. Berbagai peraturan tentang banyaknya suku kata tiap baris dan banyaknya baris tiap bait
tidak lagi diikuti oleh pengarang.
Rima
Rima atau sajak adalah persamaan atau pengulangan bunyi (Wiyanto, 2005: 29). Persamaan bunyi tidak
terbatas pada akhir baris, tetapi keseluruhan baris, bahkan bait. Persamaan bunyi tersebut mempertegas atau
memperkuat isi puisi.
Irama
Irama puisi hamper sama dengan irama dalam musik. Perbedaannya, ukuran tempo dalam musik bisa
mandiri, sedangkan tempo dalam puisi tergantung banyaknya bunyi suku kata. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2001:442), irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun
kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa). Jadi, irama memiliki perulangan bunyi,
pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek, dan keteraturan. Irama atau ritme dibentuk dengan
cara mempertentangkan bunyi panjang pendek, tinggi rendah, keras lemah yang mengalun teratur dan
berulang-ulang sehingga membentuk keindahan.
Menurut Abdul rani dan Yani Maryani (1999: 60-70) puisi lama dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk,
yaitu: mantra, bidal, pantun, syair, talibun, gurindam, seloka, kit’ah, gazal, nazam, ruba’I, masnawi. Berikut
ini akan diberikani penjelasan singkat tentang bentuk-bentuk puisi tersebut.

Mantra
Mantra merupakan puisi yang berisi puji-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau dikeramatkan. Umumnya,
mantra diucapkan secara lisan oleh pawang atau dukun ketika diadakan upacara keagamaan.
Contoh mantra:
Mantra Mengusir Hantu
Datang mara bahaya; gerak bangun sebangat-bangat
Datang di kiri, gerak di kiri
Datang di kepala, menjunjing naik
Datang di kanan, gerak di kanan
Datang di kaki, mengungkit bangun
Dari: Over Maleisse Literatur

Bidal
Bidal digunakan masyarakat lama untuk mengungkapkan sesuatu. Bidal mengungkapkan bahasa kiasan dan
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu pepatah, tamsil,kiasan, perumpamaan, dan pemeo.
Contoh bidal
Peribahasa : kalau guru makan berdiri, maka murid makan berlari.
Pepatah : tong kosong nyaring bunyinya.
Perumpamaan : seperti minyak dengan air.
Ibarat atau tamsil : bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau.
Ungkapan : perut karet, kambing hitam, sampah masyarakat.

Pantun
Pantun merupakan puisi lama asli Indonesia yang terdiri dari empat baris dalam satu bait dan berima abab.
Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
Contoh pantun
Pulau pandan jauh di tengah (a)
Di balik pulau angsa dua (b)
Hancur badan berkalang tanah (a)
Budi baik terkenang jua (b)

Anak ikan dipanggang saja (a)


Hendak dipindang tidak berkunyit (b)
Anak orang dipandang saja (a)
Hendak dipinang tidak berduit (b)

Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama Indonesia yang terdiri dari empat baris dalam satu bait dan berima aaaa.
Contoh syair:
Hendak tuan berbuat bakti (a)
Kepada suami bersungguh hati (a)
Jangan tuan berdua hati (a)
Kasih saying sampaikan mati (a)

Talibun
Talibun merupakan juga pantun, tetapi jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat dan selalu genap.
Sampirannya tergantung pada jumlah baris tiap baitnya. Jika satu bait terdiri atas enam baris, maka
sampirannya adalah tiga baris pertama dan isinya adalah tiga baris terakhir.
Contoh talibun:
Kalau anak pergi ke pecan (a)
Yu beli belanak pun beli (b)
Ikan panjang beli dahulu (c)
Kalau anak pergi berjalan (a)
Ibu cari sanak pun cari (b)
Induk semang cari dahulu (c)

Seloka
Seloka merupakan pantun berbingkai, berantai, atau berangkai. Perbedaannya dengan pantun adalah kalimat
kedua dan kempat pada bait pertama diulang kembali menjadi kalimat pertama dan ketiga pada bait kedua
dan begitu seterusnya.
Contoh seloka:
Jalan-jalan ke Sri Ratu (a)
Tidak lupa membeli kaos (b)
Kalau sedang menuntut ilmu (a)
Janganlah Anda suka membolos (b)

Tidak lupa membeli kaos (a)


Kaos baru enak dipakai (b)
Janganlah Anda suka membolos (a)
Kalau Anda ingin pandai (b)

Kaos baru enak dipakai (a)


Dicuci sekali di air lancar (b)
Kalau Anda ingin pandai (a)
Jangan lupa berdoa dan belajar (b)

Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama Indonesia yang terdiri dari dua baris dalam satu bait dan berima aa. Baris
pertama merupakan syarat atau sebab, sedangkan baris kedua merupakan akibat. Isi atau temanya adalah
nasihat, hal-hal yang menidik, dan masalah agama.
Contoh gurindam

GURINDAM DUA BELAS

I
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah Pasal I berisi member nasihat tentang agama (religius)

Barang siapa mengenal akhirat


Tahulah ia dunia mudarat

II
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Pasal II berisi member nasihat tentang agama (religius)
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat

III
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah Pasal III berisi tentang budi pekerti yaitu menahan kata-kata
yang tidak perlu atau makan seperlunya
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fiil yang tiada senunuh

IV
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau lalim, segala anggota pun rubuh Pasal IV berisi tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati
(nurani) dan akal pikiran (budi)

Apabila dengki sudah bertanah


Datanglah daripadanya beberapa anak panah

V
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu Pasal V berisi tentang pentingnya pendidikan dan memperluas
pergaulan dengan kaum terpelajar
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal

VI
Cahari oleh ilmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat Pasal VI berisi tentang pergaulan yang menyarankan
untuk
mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati
yang
Cahari olehmu akan guru dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.
Yang boleh tahukan tiap seteru

VII
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuknya dusta Pasal VII berisi tentang nasihat agar orang tua
membangun
akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sebaik mungkin
sejak
Apabila anak tidak dilatih kecil sebab kalau tidak, kelak orang tua akan repot sendiri.
Jika besar bapaknya letih

VIII
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya Pasal VIII berisi tentang nasihat agar tidak percaya pada orang
Dan tidak ber[rasamgka buruk terhadap seseorang
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban diri hendaklah sangka

IX
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria
wanita
dan pendididkan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria
Jika orang muda kuat berguru wanita ada pengendalian diri dan hendaknya setiap orang
Dengan syaitan jadi berseteru selalu rajin beribadah agar kuat imannya.

X
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka Pasal X berisi tentang nasihat keagamaan dan budi
pekerti,
Yaitu kewajiban anak untuk menhormati orang tuanya.
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

XI
Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela Pasal XI berisi nasihat kepada pemimpin agar
menghindari
Tindakann yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak
Hendaklah memegang amanat buah dalam tugasnya, serta handaknya jangan
berkhianat.
Buanglah segala khianat

XII
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti Pasal XII beriasi nasihat keagamaan agar manusia selalu
ingat
Hari kematian dan kehidupan di akhirat
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
(Perintis Sastra, 1951}

Kit’ah
Kit’ah adalah puisi Arab yang berisi nasihat-nasihat.

Contoh kit’ah
Jikalau kulihat dalam tanah pada ihwal sekalian
insan,
Tiadalah kudapat bedakan pada antara rakyat dan
sultan,
Fana juga sekalian yang ada, dengan yang Allah
berfirman:
Kulhu man ‘alaika fanin {Quran, surah 55:26)
yaitu: barang siapa yang di atas bumi itu lenyap
jua

Gazal
Gazal yaitu puisi Arab yang berisi cinta kasih.
Contoh gazal:
Kekasihku seperti nyawapun adalah terkasih dan mulia juga,
Dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu jauh ia juga,
Jika seribu tahun lamanyapun hidup ada sia-sia juga,
Hanya jika pada nyawa itu hampir dengan sedia suka juga,
Nyawa itu yang menghidupkan senantiasa nyawa manusia juga,
Dan menghilangkan cintanyapun itu kekasihku yang setia juga,
Kekasihku itu yang mengenakkan hatiku dengan rahasia juga,
Bukhari yang ada serta nyawa itu ialah berbahagia juga.

Nazam
Nazam yaitu puisi Arab yang berisi cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
Contoh nazam:
Bahwa bagi raja sekalian,
Hendak ada menteri demikian,
Yang pada suatu pekerjaan,
Sempurnakan segala kerajaan,
Menteri inilah mahatolan raja,
Dan peti segenap rahasianya sahaja,
Karena kata raja itu katanya,
Esa artinya dan dua adanya,
Maha menteri yang demikianlah perinya,
Ada keadaan raja dirinya,
Jika raja dapat adanya itu,
Dapat peti rahasianya di situ.

Ruba’i
Ruba’I yaitu puisi Arab yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan nasihat.
Contoh ruba’i:
Dunia juga yang indah maka tercenganglah manusia
Sebab terkadang ia terhina dan lagi termulia
Bahwa seseorang tiada kenal dunia itu
Dalam dunia juga hidupnya sehari sia-sia.

Masnawi
Masnawi yaitu puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia.

Karmina atau Pantun Kilat


Karmina yaitu puisi lama Indinesia berbentuk pantun yang terdiri dari dua baris dalam satu bait dan berima
aa.
Contoh karmina:
Gendang gendut, tali kecapi (a)
Kengang perut, senanglah hati (a)

Tugas

1. Carilah contoh-contoh puisi lama yang telah dijelaskan tersebut!


2. Buatlah sebuah puisi lama dengan memperhatikan bait, rima, dan irama!

Anda mungkin juga menyukai