Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

HUKUM INVESTASI (A2)


d

oleh :

Hery Susanto (D1A117111)


1. Harrod dan Dommar mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi secara terpisah, Harrod
memaparkan terorinya di tahun 1939 pada Economic Journal sedangkan Domar ditahun 1947
dalam jurnal America Economic Review. Teori Harrod – Domar berisi syarat-syarat yang harus
dipenuhi suatu Negara agar perekonomian dapat berkembang untuk jangka panjang secara
mantap (steady growth). Teori Harrod-Domar mengemukakan bahwa terdapat Pengaruh baik
antara kegiatan investasi terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu Negaraa. Dalam teroi ini,
kegiatan investasi dianggap sebagai salah satu factor penting dan memiliki dua peran sekaligus
untuk membawa pengaruh terhadap perekonomian.
a. Investasi memiliki hubungan positif dengan pendapatan Negara. Oleh karena itu, semakin
mudah proses investasi, maka semakin banyak kegiatan investasi yang di lakukan dan
semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan oleh Negara.
b. Investasi dapat memperbesar kapasitas produksi ekonomi dengan cara meningkatkan stok
modal. Pembentukan modal ini dianggap sebagai pengeluaran yang akan menambah
permintaan kebutuhan seluruh masyarakat.

Dari kedua hal diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi dapat mempengaruhi permintaan
dan juga mempengaruhi penawaran. Dalam jangka waktu yang panjang, investasi tidak hanya
mempengaruhi permintaan agregatif tetapi juga mempengaruhi penawaran agregatif melalui
perubahan kapasitas produksi. Tori Harrod-Domar menekankan bahwa betapa pentingkan
menyisihkan sebagian pendapatan Negara untuk membiayai dengan membperbaiki barang-barang
(bangunan, material, peralatan dan sebagainya ) yang mengalami kerusahkan. Dalam jangka
panjang, factor investasi yang dinotasikan I akan menambah stok capital seperti pabrik industry
jalan, mesin, dan sebagainya. Dengan demikian Investasi sama dengan perubahan stok capital
atau dapat dinyatakan sebagai berikut :

I = ∆K

Peningkatan stok capital dapat diartikan sebagai peingkatan kapasitas produksi masyarakat.
Peningkatan kapasitas produksi berarti peningkatan penawaran agregatif.

2. Yang dimaksud dengan :


a. Neo –Classical Economic Theory adalah suatu teory yang berpendapat bahwa Foreign
Direct Investment (FDI) memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi host
country. Fakta menunjukkan modal asing yang dibawa ke host country mendorong modal
domestic menggunakan hal tersebut untuk berbagai usaha. Sejalan degan kesimpulan
Sornarajah bahwa investasi asing secara keseluruhan bermanfaat atau menguntungkan
host country sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
b. Dependency Theory merupakan suatu teori yang secara diametral berlawanan dengan
ekonomi klasik yang berpendapat Foreign Investment tidak menimbulkan makna apapun
bagi pembangunan ekonomi di host country. Mereka berpendapat bahwa Foreign
Investment menindas pertumbuhan ekonomi dan menimbulakn ketidakseimbangan
pendapatan di host country. Teori ini berpendapat Foreign Direct Investment tambaknya
sebagai ancaman terhadap kedaulatan host country dan terhadap kebebasan pembangunan
kehidupan social dan budaya karena investasi asing cenderung memperluas yuridiksi
menggunakan pengaruh kekuatan pemerintah asing terhadap host country sehingga
pengaruh politik investasi asing terhadap host country cukup besar.
c. The Middle Path Theory merupakan suatu teory yang menyatakan bahwa investasi
asing memiliki aspek positif dan aspek negative terhadap host country, hal ini karea host
country harus hati-hati dan bijaksana. Kehati-hatian dan kebijaksanaan dapat dilakukan
dengan mengembangkan kebijakan regulasi yang adil. Banyak Negara berkembang
mengembagkan regulasi antara lain mengatur penafisan dalam perizinan dan pemberian
insentif melalui kebijakan investasi

Menurut pendapat saya, teori yang dianut oleh Negara Indonesia ialah teory The Middle Path
Theory. Hal ini dapat dilihat dari kehati-hatian pengambilan keputusan oleh pemerintah Indonesia
dalam menentukan kebijakan investasi asing yang masuk ke Indonesia.

3. Yang dimaksud dengan :


a. Direct investment adalah suatu cara berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu
aktiva keuangan perusahaan berupa asset yang produktif, misalnya pendirian pabrik,
pembelian mesin, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lain lain.
Investasi ini merupakan asset-aset riil (real assets) yang melibatkan asset berwujud,.
Investasi secara langsung selalu dikaitkan adanya keterlibatan secara langsung dari
pemilik modal dalam kegiatan pengelolaan modal. Dalam penanaman modal secara
langsung pihak investor langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan usaha dan
bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian.
b. Indirect Investment adalah suatu cara berinvestasi yang mana investor dapat melakukan
investasi namun tidak terlibat secara langsung dan cukupp engan memegannya dalam
bentuk saham atau obligasi. Investasi pada umumnya merupakan investasi jangka pendek
yang mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan di pasar uang. Investasi ini disebut
sebagai investasi jangka pendek karena pada umumnya mereka melakukan jual saham
atau mata uang dalam waktu yang relative singkat, tergantung kepada fluktuasi nilai
saham dan atau mata uang yang hendak mereka perjualbelikan.

Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari penanaman modal di Indonesia ialah sbb

i. Menciptakan perusahaan baru, mendukung penelitian teknologi dan memperluas


pasar
ii. Meingkatkan industry ekspor, daya saig pasar dan merangsang pertumbuhan
ekonomi pasar
iii. Meningkatkan pendapatan Negara dari pajak penghasilan perusahaan asing
iv. Menambah devisa Negara
v. Besarnya kemungkinan penyerapan bahan baku local untuk diolah
vi. Meningkatkan taraf ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja
vii. Memacu pembangunan dengan adanya ketersediaan modal dari investor asing
viii. Meningkatkan peran Indonesia di pasar ekonomi dunia
ix. Memajkan teknologi yang ada dalam negeri dengan edukasi teknologi maju dari
perusahaan asing

4. Dalam UU no. 27 tahun 2015 , tindakan nasionalisme oleh Negara terhadap perusahaan modal
asing tidak dibolehkan kecuali oleh Undang-undang, hal ini tercantum dalam Pasal 7 ayat (1),.
Namun pemerintah boleh melakukan proses nasionalisasi tersebut apabila mendapat persertujuan
bersama antara Presiden dan DPR melalui Undang-Undang. Aturan ini tentu memiliki
konsekuensi. Pemerintah diwajibkan memberikan kompensasi berdasarkan harga pasar, jika
timbul sengketa maka arbitrasi internasional sudah menanti.nasionalisasi tidak boleh hanya
bersandar kepada pernyataan Presiden dan elit politik. Nasionalisasi melalui Undang- Undang
tersebut akan sangat beresiko apabila diambil tanpa pertimbangan yang sangat matang, karena
bisa saja Indonesia mendapat sanksi dari dunia internasional yang mana akan membahayakan
keadaan ekonomi bangsa akibat dari nasionalisasi tersebut. Namun, minimal dengan UU no. 27
tahun 2015, memberikan kepastian hukum bagi para investor asing untuk melakukan investasi di
Indonesia.
5. Alasan – alasan investasi asing diharuskan dalam bentuk PT (Perusahaan Terbatas) ialah
sebagai berikut :
a. Memberikan kepastian hukum, dengan menggunakan badan usaha berbadan hukum
maka pemerintah dapat menerapkan ketentuan hukum Indonesia dan memudahkan
yursdiksi bilamana timbul atau terjadi sengketa dalam pengelolaan (misalnya) perusahaan
joint venture. PT dapat menjadi pengemban hak dan kewajiban yang memiliki harta
kekayaan tersendiri, baik dalam bentuk modal alat-alat maupun lainnya yang dapat
dijadikan jaminan terhadap kelalalian dalam peenuhankewajiban.
b. Menjadi subjek hukum yang mandiri, dalam artian PT dapat menggugat dan digugat di
pengadilan Indonesia.

6. Pengaturan penggunaan hak atas tanah dalam rangka penanaman modal di Indonesia
menurut UU No 25 tahun 2007, antara lain :
a. Pada pasal 21 UUPM dinyatakan selain fasilitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 18
UUPM, pemerintah memberikan kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kepada
perusahaan penanaman modal untuk memperoleh :
i. Hak atas tanah
ii. Fasilitas pelayanan keimigrasian
iii. Fasilitas perizinan impor
b. Selain itu kemudian pelayanan dan /atau perizinan bagi Ha katas tanah dipertegas
kembali dalam Pasal 22 Ayat (1) UUPM , yang mana apabila di bandingkan dengan
UUPA maka akan didapat hal- hal sebagai berikut :
i. Pemberian HGU selama 95 tahu menggunakan hitungan UUPA, yaitu pemberian
pertama kali 35 tahun, perpanjangan waktu 25 tahun, dengan pembaharuan
haknya selama 35 tahun, apabila diakumulasikan seluruhnya berjumlah 95 tahun
ii. Pemberian HGB untuk pertama kali 30 tahun, perpanjangan jangka waktunya 20
tahun, dan pembaharuan hakya 30 tahun apabila diakumulasikan seluruthnya
berjumlah 80 tahun
iii. Pembaharuan Hak Pakai untuk pertama kali 25 tahun, perpanjangan jangka
waktunya 20 tahun, dan pembaharuan haknya 25 tahun , apabila diakumulasikan
seluruhnya berjumlah 70 tahun.
c. Dikarenakan dalam beberapa kegiatan penanaman modal membutuhkan jangka waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungannya, maka pemberian perpanjangan
jangka waktu HGB, HGU dan HP dilakukan secara sekaligus (dalam UUPA diberikan
secara bertahap)
d. Persyaratan bagi kegiatan penanman modal yang dapat diberikan dan diperpanang
dimuka sekaligus terdapat dalam Pasal 22 ayat (2) UUPM antara lain:
i. Penanaman modal yang dilakukan dalam jangka panjang dan terkait dengan
perubahan struktur perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing ;
ii. Penanaman modal dengan tingkat resiko penanman modal yang memerlukan
jangka pengembalian modal dalam jangka panjang sesuai dengan jenis kegiatan
penanaman modal yang dilakukan ;
iii. Penanaman modal yang tidak memerlukan area yang luas : (yang dimaksud
dengan “area yang luas” adalah luas tanah yang diperlukan untuk kegiatan
penanaman modal dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk, bidang
usaha, atau jenis usaha yang ditentukan dengan peraturan perundang-undangan)
iv. Penanaman modal dengan hak atas tanah Negara ; dan
v. Penanaman modal tidak mengganggu rasa keadilan masyarakat dan tidak
merugikan kepentingan umum.
e. Berdasarkan Pasal 22 ayat (3) UUPM, hak atas tanah yang telah disebutkan diatas baru
dapat diperbaharui apabila setelah dilakukan evaluasi, tanah tersebut masih digunakan
dan diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat dan tujuan pemberian hak
f. Menurut pasal 22 ayat (4) UUPM, bahwa pemberian dan perpanjangan ha katas tanah
yang diberikan sekaligus di muka dan dapat diperbaharui tersebut dapat dihentikan atau
dibatalkan oleh Pmerintah jika perusahaan penanaman modal menelantarkan tanah,
merugikan kepentingan umum, menggunakan atau manfaatkan tidak sesuai dengan
maksud dan tujuan pemberian ha katas tanahnya, serta melanggar ketentuan peraturan
perundant-undangan di bidang pertanahan.

“Terima Kasih”

Anda mungkin juga menyukai