Anda di halaman 1dari 15

RESUME MATERI

HAMBATAN KAPAL

Untuk Memenuhi Tugas Resume


Hambatan Kapal
Kelas (A)
Dosen Pengampu : Parlindungan Manik, ST. MT.

Disusun Oleh :
Muhammad Arsyad Al Banjari 21090116120047

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
A. DEFINISI HAMBATAN GESEK (FRICTION)
Hambatan gesek adalah tahanan yang diterima oleh kapal, karena ada
volume air yang melekat pada badan kapal yang tercelup dalam air sehingga
pada saat melaju lambung kapal yang tercelup air tadi menimbulkan gesekan
dengan air.

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN TERJADINYA HAMBATAN GESEK


1. Permukaan yang Kasar pada Lambung Kapal
2. Massa Jenis Fluida
3. Bentuk Badan Kapal
4. Water Surface Area
5. Koefisian Hambatan Gesek
6. Kecepatan Kapal

RUMUS PERHITUNGAN HAMBATAN GESEK


Rumus hambatan gesek :

Dimana: Rf = hambatan gesek


Rn = Bilangan Reynold
v = kecepatan kapal
Cf = koefisien hambatan gesek
ρ = massa jenis fluida
s = luas permukaan basah kapal

PENGARUH HAMBATAN GESEK PADA KAPAL


a. Efisiensi pemakaian bahan bakar tinggi
b. Kecepatan kapal menjadi rendah akibat gesekan
c. Daya mesin induk yang dibutuhkan akan semakin tinggi
CARA MENGATASI HAMBATAN GESEK YANG TERJADI PADA
KAPAL
a. Merancang bentuk badan kapal yang streamline dan aerodinamis
b. Melakukan perawatan lambung kapal agar permukaannya halus
B. DEFINISI HAMBATAN GELOMBANG (WAVE)
Hambatan gelombang adalah hambatan yang terjadi akibat pergerakan kapal
baik pada fluida ideal (tanpa viskositas) maupun non ideal (berviskositas), gaya
yang bekerja adalah gaya potensial. Energi yang dibutuhkan untuk membentuk
system gelombang ini diperoleh dari gerakan kapal ini sendiri. Hambatan
gelombang merupakan hambatan gelombang yang di sebabkan oleh gerakan pola
gerakan kapal.Bagi kapal-kapal yang berkecepatan rendah sekitar 25% Sedangkan
untuk kapal yang berkacepatan tinggi 50% . Ombak haluan dan buritan terdiri
dari:
1. Seri ombak yang memancar
2. Seri ombak yang melintang
Berdasarkan pengamatan pada sebuah titik tunggal yang bergerak sepanjang garis
lurus pada permukaan air, terdiri dari 2 jenis gelombang :
1. Gelombang melintang (Transverse wave)
2. Gelombang divergen (Diverging wave)

PENYEBAB TERJADINYA HAMBATAN KAPAL


Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan sehingga menyebabkan
terbentuknya suatu sistem gelombang.

PENGARUH HAMBATAN PADA GELOMBANG PADA GERAKAN


KAPAL
Gelombang dapat menimbulkan masalah untuk kapal, diantaranya:
a. Menyebabkan getaran pada kapal sebagai akibat dari turbulensi
b. Tidak memaksimalkan kinerja propeller secara optimal.
c. Houging dan Shaging dan puntiran pada kapal.
d. Menyebabkan stabilitas kapal kurang baik

UNTUK MECEGAHNYA YAITU DENGAN CARA :


a. Menghindari adanya bentuk lambung yang menghasilkan turbulen
b. Menentukan sudut masuk yang sesuai pada kapal
c. Dengan memberikan spray strip pada haluan untuk mencegah spray
resistance
d. Memberikan boulbous pada haluan
RUMUS HAMBATAN GELOMBANG
Hambatan gelombang Rw
Rw = Pd. Cos (P,X) . ds
Dari formula energi balance :
Rw . Vo + W = Vo . Eo
Dimana :
Eo = Energi penuh gelombang
Vo = Kecepatan gelombang
W = Besaran yang berhubungan dengan kecepatan energi u
W = U . Eo
Sehingga diperoleh :
Vo−u
Rw = Vo . Eo
Cara Memperkecil Hambatan
Salah satu cara menguragi hambatan gelombang adalah dengan
menggunakan bulbous bow. bulbous bow akan mereduksi wave-making
resistance ini signifikan, karena bulbous bow akan menghasilkan system
gelombang tersendiri yang akan mengintervensi system gelombang kapal secara
negative.

C. DEFINISI HAMBATAN VISKOSITAS (VISCOCITY)


Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder.
Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan suatu zat. Jumlah volume cairan
yang mengalir melalui pipa per satuan waktu.

HAL YANG MEMPENGARUHI HAMBATAN TEKANAN VISKOSITAS


1. Luas permukaan basah lambung kapal
2. Kecepatan kapal
3. Massa jenis fluida
4. Koefisien hambatan tekanan viskositas
RUMUS PADA HAMBATAN TEKANAN VISKOSITAS
1
Rv= ρ x Cv x S x V 2
2
Keterangan :
o Rv = Hambatan tekanan viskositas
o Cv = Koefisien hambatan tekanan
o ρ = Massa jenis fluida
o s = Luas permukaan basah kapal
o v = Kecepatan kapal
C v =( 1+k ) x C f     untuk monohull
C v =( 1+ βk ) x C f    untuk  katamaran
o (1+k) = Koefisien bentuk
o β = Faktor interferensi viskos
> β=1 untuk monohull
o Cf = Koefisien hambatan gesek
0.075 L xV s
Cf = ℜ=
( log ( ℜ) −2 )2 v
Keterangan :
o Re = Reynold’s Number viskositas
o L = Panjang kapal (Lwl)
o Vs = Kecepatan kapal
o v = Viskositas kinematik ex : 1.18831 x 10-6

PENGARUH HAMBATAN TEKANAN VISKOSITAS


mempengaruhi gerak kapal ketika beroperasi yang kemudian
mengakibatkan kapal akan mengalami tahanan atau hambatan dari air laut
sehingga memperlambat laju pergerakan kapal. Air laut akan menekan badan
kapal secara tegak lurus yang disebut dengan gaya normal. Selain itu, ada pula
gaya yang menyinggung badan kapal sehingga laju kapal semakin menurun.

CARA MENGATASI HAMBATAN TEKANAN VISKOSITAS


a. Mendesain lambung kapal yang ramping dengan Cb yang kecil.
b. Mendesain bagian haluan dan buritan yang tenggelam di dalam air
menjadi lancip atau meruncing.
c. Memperkecil kekasaran lambung, terutama bagian lambung yang
mengalami persambungan pelat.
d. Mendesain lambung kapal yang streamline sehingga aliran- aliran fluida
yang terbentuk teratur disekitar lambung dan tidak menimbulkan aliran
turbulen.
D. HAMBATAN ANGIN DAN UDARA ( RAA )
Hambatan udara dan angin pada kapal yaitu tahanan yang dialami oleh
bagian dari badan utama kapal yang berada diatas permukaan air dan bangunan
atas ( superstructure) karena gerakan kapal yang juga menyusuri udara dan
adanya hembusan angin. Kapal yang bergerak pada lautan yang tenang, akan
mengalami tahanan udara akibat gerakan bagian badan atas air kapal melalui
udara. Hembusan angin akan menimbulkan tahanan angin yang besarnya
bergantung pada kecepatan hembus angin dan arah datangnya.

RUMUS PERHITUNGAN
RAA = koefisien ½ ρAT V2

Dimana : AT = luas proyeksi tranversal bagian atas air kapal


V = kecepatan kapal
ρ = massa jenis udara ( 0,00238 )
Besar koefisien bergantung pada bentuk bagian atas air kapal.
Seorang ilmuwan bernama Taylor memberikan formula luas tranversal untuk
tahanan udara dan angin pada kapal yang bergerak berlawanan dengan arah angin
sebagai : AT = B B/2 = B2 /2

FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA HAMBATAN UDARA &


ANGIN ( RAA )
Ada beberapa faktor penyebab yang dapat menimbulkan hambatan udara dan
angin, yaitu :
 Penyebab dari kapal itu sendiri..
 Dari hembusan angin, yang akan menimbulkan tahanan angin,
PENGARUH DARI RAATERHADAP GERAKAN KAPAL
mengurangi kinerja dari efectif horse power kapal, sehingga akan
mengganggu kemampuan olah gerak dan unjuk kerja ( performance ) dari
kapal.

CARA MENCEGAH ATAU MENGURANGI TERJADINYA RAA


Beberapa hal yang dapat dikemukakan dari uraian diatas, ada beberapa
usaha untuk mengatasi atau mengurangi sebagian dari tahanan udara dan
angin yang bekerja pada kapal, yaitu :
 Usahakan dibuat pembundaran (rounding) ujung-ujung depan bangunan
atas
 membuat kapal dengan lebar yang tidak terlalu panjang.
 Diusahakan sedemikian rupa agar bentuk bangunan atas mempunyai
bentuk streamline.

E. HAMBATAN BULBOUS BOW


Bulbous bow didefinisikan sebagai suatu bentuk konstruksi haluan
berbentuk bola yang ditempatkan pada linggih haluan bagian depan. Bulbous
bow ini merupakan bagian kapal yang terletak dibagian haluan. Bagian ini
merupakan bagian yang terintegrasi dengan lambung kapal. Fungsi utama dari
bulbous bow adalah mengurangi hambatan kapal pada saat operasi sebuah kapal.
Prinsip kerja dari bulbous bow adalah dengan membangkitkan gelombang atau
menginterferensi gelombang kapal yang datang dari haluan, sehingga gelombang
yang datang akan kehilangan tenaga karena interferensi gelombang dari bulbous
bow tadi. Teori hidrodinamika bulbous bow merupakan salah satu aplikasi dari
asas Bernoully sebagaimana yang dikembangkan oleh banyak peneliti.
Berdasarkan asas tersebut memberikan gambaran bahwa terdapat suatu
perubahan kecepatan dan tekanan cairan setelah melewati suatu benda bulat
(bulbous bow).
PENGARUH BULBOUS BOW
Pengaruh Bulbous Bow pada haluan akan meyebabkan pengurangan
hambatan kapal. Hal ini tergantung dari type bullb, koefisien blok (Cb) kapal, dan
kecepatan kapal.Bulbous Bow pada buritan akan mengurangi ketidakteraturan
perubahan dari trust dan torque baling-baling. Akibatnya wake lebih tertur
sehingga mengurangi getaran didaerah buritan dan menaikkan effisiensi
propulsive sebesar 10 - 12%

Prinsip kerja dari bulbous bow adalah menggunakan interfierensi dari


gelombang yang ditimbulkan oleh bulbous dan haluan.
Type bulbous bow
1. Bentuk titik air terbalik
2. Bentuk titik air tergantung Bentuk ini,
3. Bentuk ellips

2.1 Definisi atau Pengertian Hambatan Kapal

Tahanan kapal laut atau sering disebut hambatan kapal harus di perhatikan
Dalam merancang kapal, bentuk badan kapal diusahakan mempunyai tahanan
kapal yang rendah bila kapal bergerak diatas air. Sistim propulsor kapal
/pendorong, mesin penggerak dan lambung kapal harus dirancang yang paling
efisien, yaitu jumlah energi yang diperlukan untuk propulsi kapal harus sekecil
mungkin tapi harus mampu memenuhi kecepatan kapal rancang.
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan
kecepatan dinasnya. Gaya hambat ini harus dilawan oleh gaya dorong yang
dihasilkan oleh mesin kapal agar tercapai kecepatan yang dikehendaki.
Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah aspek yang perlu
diperhatikan adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk
melakukan perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus
mengkalkulasikan besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut
dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Dalam melakukan perancangan kapal, diperlukan adanya estimasi
besarnya daya penggerak berdasarkan besarnya nilai hambatan kapal tersebut.
Kemudian hasil estimasi tersebut akan dikoreksikan dengan metode-metode
perhitungan hambatan.

2.2 Hambatan pada Kapal – Kapal Kecil Berkecepatan Tinggi

 Kapal Planing Hull


 Kapal Hydrofoil
 Kapal Hovercraft
 Round Bottom Boat
 Hard Chine Planning Craft
 Kapal Speed Boat
PERBANDINGAN PERFORMANCE DARI KAPAL- KAPAL CEPAT.
 Diagram dibawah ini memperlihatkan ketiga macam kapal ini
dengan R/∆ sebagai ordinat dan v/ √L sebagai absis.
 Secara umum, round bottom boat lebih efisien daripada hardchine
planning craft.
 Hidrofoil hampir tidak mengalami wave making resistance pada
saat bergerak diatas permukaan air.
 Untuk berat dan daya mesin yang sama, kapal hydrofoil dapat
mencapai kecepatan 2 ~ 3 kali kecepatan kapal biasa.

RUMUS ATAU PARAMETER – PARAMETER PERHITUNGAN


HAMBATAN PADA KAPAL – KAPAL KECIL BERKECEPATAN
TINGGI

Menurut J. Lawrence [1985], karakteristik high speed craft dipengaruhi


froude numbernya. Froude number yang besar menyebabkan kapal dapat
mencapai kecepatan tinggi. Untuk planning craft, luas bidang basah efektif
berkurang seiring dengan meningkatnya kecepatan kapal. Oleh karena itu, beam
froude number (FB) sering digunakan sebagai parameternya. (FB) didefenisikan
sebagai berikut :

Menghitung besarnya hambatan yang dihasilkan oleh hydrofoil adalah


sebagai berikut:

CARA MEMPERKECIL HAMBATAN PADA KAPAL – KAPAL KECIL


BERKECEPATAN TINGGI
Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya gesek (friction) dan gaya
vertikal (induced drag), dimana hambatan geseknya lebih dominan dari total
hambatan. air cushion vehicles (ACV), seaplanes, wing-in-ground effect (WIG)
craft, planning hydrofoil ships, surface effect ships (SES) dan kapal Stolkraft.
Jenis kapal cepat dan kapal pesiar. Sedangkan konsep desain kapal surface
planing hull (SEP-Hull memiliki karakteristik rasio L/B (panjang dan lebar) kapal
dan sarat air yang relatif rendah, sehingga kapal ini sangat stabil dan dapat
beroperasi di perairan dangkal. Keunggulan desain SEP-HULL dengan
mengapplikasikan sistem injeksi/pelumasan udara di bawah permukaan lambung
kapal adalah akan mengurangi gesekan air dengan lambung kapal, sehingga
hambatan kapal menjadi berkurang.
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN TOWING TANK
Towing tank umumnya digunakan untuk mengetes tahanan dengan
menggunakan model yang bergerak dalam tangki pada kecepatan tertentu
sepanjang tangki. Ada 2 (dua) tipe towing tank yakni sebagai berikut:
1) Towing Tank dengan kereta penarik
2) Towing Tank dengan beban atau gravitasi
Adapun kegunaan dari towing tank yaitu:
1. Kecepatan kapal
a. Resistance test
b. Self-propulsion test
c. Propeller open water (POW) test
d. Local area measurement
2. Olah gerak kapal
a. Tes gerakan pada single atau multi body
b. Tes penambahan hambatan
c. Slamming test
d. Dynamic positioning test
3. Manuver pada kapal
a. Rudder open water (ROW) test
b. Planar motion mechanism (PMM) test

HUKUM PERBANDINGAN
1) Model Kapal
2) Kesamaan Geometris
Kondisi geometris yang dapat terpenuhi dalam suatu percobaan model hanya
kesamaan geometris dimensi linier model
2) Kesamaan Kinematis
Kesamaan kinematis antara model dan kapal lebih menitikberatkan pada
hubungan antara kecepatan model dengan kecepatan kapal sebenarnya.
3) Kesamaan Dinamis
Gaya – gaya yang bekerja berkenaan dengan gerakan fluida sekeliling model dan
kapal pada setiap titik atau tempat yang bersesuaian harus mempunyai besar dan
arah yang sama
PERHITUNGAN HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL TUGAS
RANCANG SENDIRI

Ukuran Utama Kapal


 Panjang kapal ( Lpp ) : 158,75 m
 Panjang kapal yang tercelup air ( LWL ) : 178,75 m
 Lebar kapal ( B ) : 26,62 m
 Sarat kapal ( T ) : 9,92 m
 Tinggi sampai Upper Deck ( H ) : 14,01 m
 Kecepatan Dinas Kapal ( Vs ) : 12,44 knot
Data – data berikut diambil dari Kurva Hidrostatik
 Koefisien Block ( Cb ) : 0,75
 Koefisien Prismatic ( Cp ) : 0,76
 WSA kapal ( S ) : 788,28 m2
 LCB kapal : 3,07 ` m
 Volume displacement (  ) : 31685.5021 m3
 Displacement (  ) : 32477.6397 ton
 Koefisien midship ( CM ) : 0,99

Perhitungan
RT = Rv + Rw + RCA
R
= ½.ρ.V2.Cf.(1+k).Stot + + w½.ρ.V
W 2. Stot. CA
W
1 R
= 2
ρV 2 STOT [ C F ( 1+k )+ C A ]+ W W
W
d −2 ) (Dari PNA. Vol II. Hal 92)
Rw m
1
Fn +m
2
(
Cos λ Fn
=C 1 C 2 C 3 e
W
Vt
Fn=
√ gL
6 ,7831
Fn=
√ 9,8.166 ,69
Fn = 0,1678

Untuk Fn ≤ 0,4
C1 = 2223105C43,7861(T/B)1,0796(90 – iE)-1,3757
C4 = koefisien yang tergantung pada rasio B/L
C4 = 0,2296 (B/L)0,3333  Untuk B/L ≤ 0,11
C4 = B/L  Untuk 0,11≤ B/L ≤ 0,25
C4 = 0,5 – 0,0625.(B/L)  Untuk B/L  0,25
B/L = 0,1902 (Untuk 0,11≤ B/L ≤ 0,25)
Maka, C4 = B/L
C4 = 0,1597
C43.7861 = 0.0009630
1. 0796
T
( B) = 0,3445
iE = Setengah sudut masuk garis air (½.57o)
= 28,5o ( dari lines plan)
= 0,4972 rad (dimana 1 o = л/180 rad)
= 0,0035
( 90−i
−1, 3757
E)
C1 = 2223105 x 0,0018682 x 0,3199 x 0,0035
= 0,00
C2 = 1 (kapal dirancang tanpa bulb)
1/3
143,976 23813 ,59 23,85
C3 =
[] []
0,01404 −1,7525[ ]−4,7932 −1,2156
9,50 143,976 143,976

AT = Luas transom yang tercelup air (V=0)


= WSA can part
= 58,90 m2 (dari tabel E, TR Hidrostatik Bonjean)
58,90
C3 =
1−0,8 [ 26 ,62 .9,92.0,99 ]
= 0,8198
d = -0,90

143,976 23813,591/3 23,85


m1 = 0,01404
0,01404 [ ]
9,50
−1,7525[
143,976
]−4,7932 [ ]
143,976
−1,2156

Nilai c5 adalah dihitung sebagai berikut :


C5 = 8,0798Cp – 13,8673Cp2 + 6,9844Cp3  Untuk Cp  0,8
C5 = 1,7301 – 0,7067.Cp  Untuk Cp  0,8
Cp = 0,76
C5 = (8,0798. (0,76)– 13,8673.(0,76)2+ 6,9844. (0,76)3)
= 1,1969
166,69 32417,055351/3 26,62
m1 = 0,01404
= -2,0617
[ ]
9,92
−1,7525[
166,69
]−4,7932
166,69
−1,1969 [ ]
e = 2,7182818
m1 Fnd
e = 2,7182818(-2,0617 x 4,9846)
= 0,00003
−0,034 .Fn−3,29
m2 = c 6 .0,4 .e
-3,29
Fn = 0,1678-3.29
= 354,9871
RW m Fnd
=C1 C 2 C3 e 1 +m2 cos ( λ Fn−2)
W = 0,00001
c6 = -1,69385  L3/ 512
c6 = -1,69385 + (L/1/3 – 8)/2,3  512 < L3/ 1727
c6 = 0  L3/> 1727
L3/ = 142,8746
c6 = -1,69385
RW m Fnd
=C1 C 2 C3 e 1 + m2 cos ( λ Fn− 2 )
m2 = W

m2 = -1,69385 x 0,4 x 0,00001


= -0,000004
 = 1,446.Cp – 0,03.L/B  Unt L/B ≤ 12
 = 1,446.Cp – 0,36  Unt L/B > 12
L/B = 6,2618
 = (1,446 x 0,76) – (0,03 x 6,2618)
 = 0,9111 m
Cos (.Fn-2 ) = 0,5960
m2. cos(.Fn-2 ) = -0,000002
Jadi tahanan gelombang kapal (Rw) adalah :
RW m Fnd
=C1 C 2 C3 e 1 +m2 cos ( λ Fn− 2 )
W

W = berat kapal pada muatan penuh = ..g


= 1,025 x 32417,0535 x 9,8
= 325629,3029 kg
= 325,6293 kN
Rw/W = (0,0000 x 1 x 0,8198 x 0,00003) + -0,000002
= -0,000002
Rw = -0,0008
CA = 0,006 . (Lwl + 100)-0,16 – 0,00205 (dari PNA vol II hal 93)
= 0,006 x (166,69 + 100)-0,16 – 0,00205
= 0,00040465
Jadi Tahanan total kapal adalah :
1 R
Rt = ρV 2 S tot [ C Fo ( 1+ k )+C A ] + W
2 W
1
= .1 , 025 .6 , 33912 . 815 ,3565 [ 0,001 50(1,6386)+0 ,00040465 ] +(−0 ,0008 )
2
= 295.4418 kN

Anda mungkin juga menyukai