HAMBATAN KAPAL
Disusun Oleh :
Muhammad Arsyad Al Banjari 21090116120047
RUMUS PERHITUNGAN
RAA = koefisien ½ ρAT V2
Tahanan kapal laut atau sering disebut hambatan kapal harus di perhatikan
Dalam merancang kapal, bentuk badan kapal diusahakan mempunyai tahanan
kapal yang rendah bila kapal bergerak diatas air. Sistim propulsor kapal
/pendorong, mesin penggerak dan lambung kapal harus dirancang yang paling
efisien, yaitu jumlah energi yang diperlukan untuk propulsi kapal harus sekecil
mungkin tapi harus mampu memenuhi kecepatan kapal rancang.
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan
kecepatan dinasnya. Gaya hambat ini harus dilawan oleh gaya dorong yang
dihasilkan oleh mesin kapal agar tercapai kecepatan yang dikehendaki.
Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah aspek yang perlu
diperhatikan adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk
melakukan perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus
mengkalkulasikan besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut
dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Dalam melakukan perancangan kapal, diperlukan adanya estimasi
besarnya daya penggerak berdasarkan besarnya nilai hambatan kapal tersebut.
Kemudian hasil estimasi tersebut akan dikoreksikan dengan metode-metode
perhitungan hambatan.
HUKUM PERBANDINGAN
1) Model Kapal
2) Kesamaan Geometris
Kondisi geometris yang dapat terpenuhi dalam suatu percobaan model hanya
kesamaan geometris dimensi linier model
2) Kesamaan Kinematis
Kesamaan kinematis antara model dan kapal lebih menitikberatkan pada
hubungan antara kecepatan model dengan kecepatan kapal sebenarnya.
3) Kesamaan Dinamis
Gaya – gaya yang bekerja berkenaan dengan gerakan fluida sekeliling model dan
kapal pada setiap titik atau tempat yang bersesuaian harus mempunyai besar dan
arah yang sama
PERHITUNGAN HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL TUGAS
RANCANG SENDIRI
Perhitungan
RT = Rv + Rw + RCA
R
= ½.ρ.V2.Cf.(1+k).Stot + + w½.ρ.V
W 2. Stot. CA
W
1 R
= 2
ρV 2 STOT [ C F ( 1+k )+ C A ]+ W W
W
d −2 ) (Dari PNA. Vol II. Hal 92)
Rw m
1
Fn +m
2
(
Cos λ Fn
=C 1 C 2 C 3 e
W
Vt
Fn=
√ gL
6 ,7831
Fn=
√ 9,8.166 ,69
Fn = 0,1678
Untuk Fn ≤ 0,4
C1 = 2223105C43,7861(T/B)1,0796(90 – iE)-1,3757
C4 = koefisien yang tergantung pada rasio B/L
C4 = 0,2296 (B/L)0,3333 Untuk B/L ≤ 0,11
C4 = B/L Untuk 0,11≤ B/L ≤ 0,25
C4 = 0,5 – 0,0625.(B/L) Untuk B/L 0,25
B/L = 0,1902 (Untuk 0,11≤ B/L ≤ 0,25)
Maka, C4 = B/L
C4 = 0,1597
C43.7861 = 0.0009630
1. 0796
T
( B) = 0,3445
iE = Setengah sudut masuk garis air (½.57o)
= 28,5o ( dari lines plan)
= 0,4972 rad (dimana 1 o = л/180 rad)
= 0,0035
( 90−i
−1, 3757
E)
C1 = 2223105 x 0,0018682 x 0,3199 x 0,0035
= 0,00
C2 = 1 (kapal dirancang tanpa bulb)
1/3
143,976 23813 ,59 23,85
C3 =
[] []
0,01404 −1,7525[ ]−4,7932 −1,2156
9,50 143,976 143,976