DI KABUPATEN MAGELANG M. Anwar, P. Mulyani, A. Riyanto, H. Winoto, Mardiyono Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang e-mail : mawakiaanwar@gmail.com
ABSTRAK
Upaya pemerintah dalam peningkatan jumlah populasi sapi potong selain
perbaikan bibit juga ditempuh melalui penguatan pakan induk sapi potong. Upaya ini memerlukan pendampingan sehingga diharapkan dapat lebih berdayaguna dan berhasilguna. Metode yang dilaksanakan yaitu pendekatan secara personal kepada masing-masing kelompok, diskusi seputar dunia peternakan, pendampingan metode pemberian pakan dan pengolahan pakan, pendampingan pengukuran Body Conditions Score (BCS), dan pembimbingan perawatan bibit hijauan hingga panen. Hasil yang diperoleh yaitu pelaksanaan pendampingan kelompok tani dan ternak di wilayah Kabupaten Magelang berdampak positif dalam perubahan mindset peternak dalam manajemen pemeliharaan ternak dan pengelolaan peternakan. Dampak yang nyata ditunjukan dari adanya perubahan pemeliharaan yang awalnya hanya berlandaskan oleh peninggalan leluhur/keyakinan yang sering kita sebut peternakan tradisional menjadi pengelolaan secara modern.
Kata Kunci : Pendampingan, penguatan pakan, induk sapi potong, Kabupaten
Magelang
PENDAHULUAN terjadi karena produksi daging
nasional belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Saat ini tingkat Di Indonesia kurang lebih pemotongan sapi lebih tinggi 98% pemeliharaan sapi dilakukan dibanding tingkat kelahiran pedet peternak secara tradisional. Masalah sehingga populasi sapi potong yang masih terjadi sampai sekarang samakin berkurang. Upaya adalah impor daging. Impor daging
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 71
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
mengurangi impor daging, sapi salah satu tri dharma perguruan
potong atau bakalan merupakan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. fokus pemerintah saat ini.Salah satu Tujuan pelaksanaan program ini strategi pemerintah untuk menekan adalah meningkatkan pengetahuan impor daging adalah dengan kelompok penerima bantuan memperbaiki kualitas induk sapi penguatan pakan induk sapi potong potong supaya lebih produktif dan dalam hal penanaman hijauan peningkatan potensi dalam negeri tanaman pakan berkualitas, cara sedang dikembangkan oleh pemberian pakan yang baik, cara pemerintahsaat ini berupa pengolahan pakan, cara pengukuran peningkatan kuantitas dan kualitas body condition score dan recording induk sapi potong. Produksi anak ternak. Memantau mengawal atau pedetlebih dominan dilakukan pengumpulan data pengukuran oleh peternak kecil sehingga perlu indikator kegiatan dan membantu adanya perencanaandan perhatian kelompok dalam memanfaatkan khusus supaya dapat fasilitas agro input. mengembangkan populasi sapi di peternakrakyat. Dalam mendukung MATERI DAN METODE upaya pemerintah terkait hal tersebut adalah dengan penguatan induk Kegiatan tersebut sapipotong dengan pemberian pakan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu berupa konsentrat dan hijauan pada bulan Mei s.d. Juli 2016 dan berkualitas juga mendapatkan bibit dilaksanakan di 5 KTT yaitu KTT sapi yang baik, pemerintah juga Budi Luhur, Dusun Busekan, Desa berupaya untuk mendapatkan data Klopo, Kec. Tegalrejo, KTT Mardi rekording ternak untuk perbaikan Utomo Dusun Kopen, Desa kualitas bibit yang lebih optimal. Podosoko, Kec. Sawangan, KTT Guna mencapai tujuan Sedyo Utomo, Dusun Keron, Desa tersebut, pemerintah bersama dengan Krogowanan, Kec.Sawangan, KTT perguruan tinggi bekerja sama Sido Maju, Dusun Gelap, Desa sehingga program dapat tercapai dan Podosoko, Kec. Sawangan, KTT perguruan tinggi dapat menerapkan Ngudi Utomo, Dusun Bateh, Desa
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 72
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
Bateh, Kec. Candimulyo, Kabupaten dilakukan bersama kelompok yaitu
Magelang. mendampingi dan memberikan Materi yang digunakan yaitu informasi mengenai hijauan tanaman 150 ekor sapi induk bunting yang pakan yang baik untuk ternak, terdiri dari 30 ekor setiap KTT. Alat memberikan penjelasan mengenai yang digunakan yaitu timbangan pemberian pakan yang baik sekaligus badan, pita ukur, tongkat ukur, melakukan praktek dilapangan, mineral blok press, trashbag, ember, melakukan pengolahan pakan yang wearpak, sepatu boots, kamera dan berupa fermentasi jerami, gedebog alat tulis. Bahan yang diguanakan pisang dan pembuatan mineral blok yaitu konsentrat, bibit hijauan bersama anggota kelompok. bantuan, jerami padi, batang pisang, Menjelaskan konsep sekaligus EM-4, bungkil kedelai, onggok, praktek cara pengukuran body bekatul, mineral, vitamin, garam dan condition score pada sapi dan juga tetes tebu. mengajarkan rekording ternak salah Metode yang dilakukan satunya melalui recording induk dan pendamping yaitu melakukan juga kartu inseminasi buatan. Selain pendekatan secara personal untuk hal tersebut pendamping juga mendapatkan informasi terkait mengajarkan cara pengkuran sapi program dan pendekatan masal meliputi pengukuran berat badan dilakukan untuk memperoleh empati serta ukuran tubuh sapi. juga mengenal secara keseluruhan anggota kelompok baik ketika pertemuan rutin maupun agenda lainnya. Pendekatan ini digunakan untuk menganlisis permasalahan personal dan permasalahan yang dihadapi kelompok sehingga pendamping mengetahui permasalah yang ada dan dapat memberikan solusi terkait kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan yang
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 73
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 60.000 bibit sehingga
setiap KTT memperoleh 12.000 bibit.
Hijauan Pakan Ternak Metode Pemberian Pakan
Berkualitas Pemberian pakan peternak Bantuan yang diberikan tidak pada umumnya diberikan berupa hanya konsentrat akan tetapi rumput lapangataupun jerami kering. peternak jugamendapatkan bibit Peternak jarang memberikan pakan rumput kolonjono. Sebagian besar tambahan dengan alasansusah peternak menanam hijauan tanaman mencari pakan tambahan, harga pakan di lahan – lahan kosong mahal dan tidak sempat untuk seperti di tegalan, kebun dan memberikanpakan tambahan. Pada galengan sawah. Crowder dan musim kemarau, produksi hijauan Chheda (1982) menyatakan bahwa rendah sehingga ternak6kekurangan rumput dan legum sangat pakan, lahan yang ada ditanami tahanterhadap naungan. Sehingga tanaman utama dan hijauan sangat cocok ditanam dimanapun ditanamandisela tanaman selama tersedia air yang cukup untuk (Martawidjaja, 2003). Hal positif pertumbuhan. Penanaman dilakukan yang dapat diambil adalahpeternak hijauan dilakukan pada bulan Mei. secara tidak sadar menerapkan sistem Walaupun mendekati musim integrasi sapi – tanaman kemarau akan tetapi tanaman yang hutan.Sistem ini sangat ditanam banyak yang hidup menguntungkan karena dapat dikarenakan sebelum di tanam, lahan memanfaatkan rumput dan yang digunakan di pupuk terlebih hijauanpakan yang tumbuh liar, dahulu menggunakan limbah jerami pertanian sebagai pakan dan peternakan berupa kotoran dan pupuk organikdigunakan untuk campuran sisa pakan. Hatmiko et al. memupuk tanaman (Elly et al., 2008). (2013) menyatakan bahwa musim Setelah adanya kering terjadi di bulanJuni s.d. pendampingan, telah ada perubahan November 2015. Di Magelang cara pemberian pakan pada sapi. jumlah bantuan bibit rumput gajah KTT SedyoUtomo memberikan pakan berupa hijauan dan jerami
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 74
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
setiap pagi dan sore.Pemberian dikabupatenMagelang melimpah
konsentrat sudah kering, namun apabila musim tanam, namun beberapa peternak masih pemanfaatannya masih memberikansecara komboran. kurangmaksimal sebab peternak Konsentrat diberikan sebanyak 2 kg langsung memberikan jerami pada setiap hari. KTT Budi Luhur,Mardi ternak tanpa prosesfermentasi. Utomo dan Ngudi Utomo pemberian Peternak akan tertarik dan mengikuti pakan berupa hijauan dan apabila sudah melihat contoh, jerami,diberikan pagi dan sore. olehkarena itu pendamping mengajak Pemberian pakan masih beberapa anggota kelompok untuk menggunakan perkiraan, melakukanpengolahan pakan jerami sehinggapakan banyak yang terbuang. dan gedebog pisang untuk Peternak yang memberikan pakan memotivasi aggota kelompok.KTT secara keringmasih sedikit sekitar 10 Sido maju dan KTT Mardi Utomo orang tiap KTT. Berbeda halnya melakukan pengolahan pakan dengan KTT Sido Maju,konsentrat berupapengolahan fermentasi sudah diberikan secara kering gedebog pisang, kegiatan ini diikuti seluruhnya. Beberapa oleh anggota intikelompok. peternakmemberikan pakan Fermentasi gedebog pisang relatif tambahan berupa potongan singkong lebih cepat dari fermentasi dan rebusan tempe.Kekurangan jerami,waktu yang digunakan untuk secara umum adalah pemberian air melakukan fermentasi 1 – 2 hari minum yang tidak diperhatikanoleh sudah menghasilkanproduk yang peternak. Air minum yang diberikan baik. Namun fermentasi ini perlu sangat terbatas, sehingga sapi memperhatikan kualitas debog seringkehausan. yangdigunakan, diusahakan bahan yang digunakan harus kondisi debog yang baik.KTT Sedyo Utomo Pengolahan Pakan melakukan fermentasi jerami yang di Pengolahan pakan merupakan ikuti beberapaanggota kelompok. alternatif bagi peternak untuk Fermentasi merupakan proses dapatmencukupi kebutuhan pakan penambahan mikroba kedalamjerami apabila musim kemarau tiba. Jerami
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 75
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
disimpan selama 21 hari, proses
fermetnasi meningkatkan protein Pengukuran Body Condition Score pakan dari3,5 menjadi 7% dan (BCS) kecernaan dari 28 – 30% menjadi 50 Pryce et al., (2001) yang – 55% (Martawidjaja,2003). menyatakan bahwa Body Condition Peternak yang telah melakukan Scoremerupakan suatu metode fermentasi debog ataupun jerami subjektif untuk menilai kondisi tubuh sangatbersemangat, karena bagi domba, sapi potongdan sapi perah . peternak hal ini merupakan hal baru Tujuan dari pengukuran BCS adalah dan menjanjikanuntuk mencukupi untuk dapat memantau kondisisapi kebutuhan pakan yang berkualitas. yang dilihat dari perlemakan tubuh, Perlu diperhatikan supaya selain itu untuk mengetahui fermentasi dapat optimal adalah kondisireproduksi sapi. Selk (2007) kandungan air pakan. Mikroba dapat menyatakan bahwa BCS berkorelasi mendegradasisecara optimal lignin dengan efisiensirebreeding berfungsi jerami pada kadar 50-125 ml/25 gr untuk optimalisasi produksi dan jerami (Zadrazil danBrunnert, 1981). evaluasi. Dilapangan, KTT Ngudi Utomo melakukan tingkatpengetahuan peternak pembuatan mineral blok, mengenai metode pengkuran BCS peternakyang mengikuti kegiatan belum begitu baik, hanyabeberapa sangat antusias dan bersemangat. anggota peternak yang paham dan Mineral yang telahterbentuk belum mampu melakukan penilaian begitu bagus karena kualitas bahan terhadapkondisi sapi. Penilaian yang yang digunakan masih digunakan adalah menggunakan skor rendah,bekatul yang dipakai masih 1 – 9, untukmempermudah kasar sehingga tidak menyatu dengan pemahaman peternak skor dibagi baik serta prosespengeringan mineral menjadi 3 bagian yaitu kurus 1 –3, cukup lama sekitar 2 hari dalam oven. sedang 4 – 6 dan gemuk 7 – 9. Meskipu demikianpeternak hendak Kondisi BCS awal disetiap KTT mencoba dan membuat yang lebih adalah sekitar 2– 4. Setelah baik lagi karena mereka melihatsapi mendapat bantuan penguatan pakan, sangat menyukai mineral blok. terjadi kenaikan BCS pada sapi
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 76
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
dibulan pertama dan kedua. Bulan perkawinan masih dalam proses
ketiga ada yang mengalami belajar, dikarenakan penurunan, hal inikarena sapi anggotakelompok yang masih kurang menyusui atau sapi pada kondisi aktif. KTT Sedyo Utomo dan Budi bunting tua. Deviasi penuruan Luhur sudahmemiliki kandang ataupunpeningkatan skor BCS relatif kelompok sendiri sehingga sama yaitu 1. Di KTT Ngudi Utomo pencatatannya sudah tertempel terdapat sapiyang sulit untuk makan, padamasing-masing kandang, sehingga kondisi BCS nya turun. terutama pencatatan pakan. Pemberian pakan hijauanyang tidak Pencatatan atau recordingsendiri pasti dan tidak sesuai kebutuhan berguna dalam mengetahui keadaan menjadi salah satu faktor ternak, silsilah dan untuk yangmempengaruhi BCS sapi. mengetahuikemajuan produksi Meskipun peternak sudah mendapat ternak tersebut. Menurut Yami and penjelasanpentingnya pemberian Merkel (2009) recordingmerupakan hijauan, fakta lapangan bahwa pencatatan riwayat kesehatan (angka peternak hanya memberikanhijauan kematian, kelahiran, seadanya dan tidak sesuai kebutuhan. vaksinasi,diagnosis penyakit), Hal ini tentu mempengaruhi BCSsapi. pencatatan konsumsi pakan, mating records, Kidding Interval,Growth/ Recording ternak weight Record. Menurut Purnomo Recording atau pencatatan (2003) Recording dapat ternak di KTT Ngudi Utomo sudah membantuproses seleksi karena memiliki danmenggunakan papan recording membantu dalam recording untuk perkawinan, menentukan silsilah keturunanternak. sedangkan untuk recordingpakan sebagian peternak juga sudah mulai dijalankan. KTT Mardi Utomo sudahbaik dalam menjalankan recording pakan, recording IB dan recording induk.Recording pakan di KTT Sido Maju sudah mulai berjalan dengan baik, namununtuk recording
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 77
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
SIMPULAN DAN SARAN Saran
Teori dan kondisi lapangan
Simpulan terkadang tidak sesuai, sehingga perlupendekatan khusus terhadap Sumber daya pakan di peternak supaya bisa melakukan Magelang terutama hijauan sangat sesuai apa yangmenjadi tujuan melimpah, namunpada saat musim pendampingan ini. Diharapkan panen pemanfaatan limbah pertanian pelatihan yang telah diberikankepada terutama jerami tidakmaksimal. peternak dapat diterapkan terus Jerami hanya dikeringkan dan sehingga dapat memiliki dampak diberikan tanpa pengolahan, namun nyataterhadap kelompok. saatini peternak telah diajarkan pengolahan fermentasi sehingga jerami dapatdimanfaatkan lebih DAFTAR PUSTAKA optimal. Pengetahuan peternak mengenai BCS belum begitudalam, Crowder, L. V., H. R. Chheda. 1982. beberapa peternak hanya mengetahui Tropical Grasland Husbandry. secara umum pengertian BCS, Longmangroup. New York. namunsekarang peternak paham dan Elly, F. H., B. M. Sinaga., S. U. dapat menilai BCS sapi berbdasarkan Kuntjoro dan N. Kusnadi. dasar yangbenar. Kondisi BCS 2008. Pengembangan usaha dimasing – masing KTT antara 2 – 4, ternak sapi rakyat melalui sekarang naik menjadi 4– 7. integrasi sapi tanaman di Pencataan yang masih rendah Sulawesi Utara. J. Litbang menjadi masalah disetiap KTT, Pertanian. 27(2) : 63 – 68. sehingga Hatmiko., P.H., N. Cholis, B. identitas induk dan pedet tidak Soejosopoetro. 2013. The tercatat dengan baik. Saat ini tiap Effect Of Fermented Rabbit KTT telahmengalami kemajuan, Feed Using Azotobachter On dimana setiap KTT mulai memiliki Ph, Water Holding Capacity catatan ternakdiantaranya catatan And Cooking Loose Of pemberian pakan, induk dan kartu inseminasi buatan.
Edisi XVIII, Nomor 2, Juni 2016 78
JURNAL INFO ISSN : 0852-1816
Rabbit Meat. Universitas Selk, G. 2007. Body condition
Brawijaya. Malang. 1:8 scoring of beef cow oklhama Martawidjaja, M. 2003. Pemanfaatan cooperative fxtensionfeat jerami padi sebagai pengganti sheets. rumput untuk ternak Yami, A and R. C. Merkel. 2009. ruminansia kecil. Wartazoa. Record an record Keeping On 13 (3) : 119 – 127 Sheep and GoatFarm. Pryce J .E., M. P, Coffey dan G. Technical Buletin, Ethiopia. Simm. 2011. The relation Zadrazil, F dan H. Brunnert. 1981. between body conditionscore Investigation of physical dan reproductive performance. parameters importantfor the J. Dairy Sci. 84 : 1508 -1515. solid state fermentation of Purnomoadi, A. 2003. Diktat Kuliah straw by white rot fungi. Ilmu Ternak Potong dan Europena. J.Appl. Microbiol. Kerja. Fakultas Peternakan, biotechnol. 11 : 183 – 188 Unversitas Diponegoro, Semarang.