Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KRITIS ARTIKEL

“Pemanfaatan DNA Barcoding Untuk Ketertelusuran Label Berbagai Produk


Olahan Ikan Berbasis Surimi Komersial”

Disusun sebagai tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan


Pada Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNMUH Jember

Oleh:
Kelompok .........

1. Rusmiati 1710211019
2. Ika Rahma Yanti 1810211004

Dosen Pembina:

Novy Eurika, S.Si, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
1. Biblioigrafi
Nama pengarang: Asadatun Abdullah, Hana Aulia Sativa, Tati Nurhayati,
Mala Nurilmala
Tahun publikasi : 2019
Judul Artikel : Pemanfaatan DNA Barcoding Untuk Ketertelusuran Label
Berbagai Produk Olahan Ikan Berbasis Surimi Komersial
Sumber Artikel : JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 ( Diambil dari internet
online. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/28950/18288.
Diakses pada tanggal 20 maret 2020)
2. Tujuan penulis
Jurnal ini disusun untuk mengidentifikasi dan menentukan bahan baku yang
digunakan pada berbagai produk olahan surimi dengan menggunakan marka
gen cytochrome oxidase I (COI) DNA barcoding.
3. Fakta fakta unik (tuliskan dalam bentuk point-point)
 Pemeriksaan label dilakukan untuk menunjang sistem ketertelusuran yang
penting untuk menjamin kualitas keamanan pangan pada seafood, karena
informasi produk dapat diketahui secara lengkap (Leal et al. 2015).
 Permintaan produk seafood yang semakin meningkat dapat memicu
terjadinya seafood fraud dengan cara menyubstitusi produk seafood
menggunakan ikan tergolong toksik misalnya ikan buntal atau puffer fish
(Hsieh et al. 2010)
 DNA barcoding merupakan metode berdasarkan perbedaan urutan
nukleotida gen terstandar 655-bp gen cytochrome c oxidase I (COI)
sehingga dapat mengidentifikasi spesies dengan tingkat kesesuaian tinggi
(Ward et al. 2005).
 Metode DNA barcode juga digunakan dalam membedakan spesies dari
produk perikanan termasuk produk beku, filet, dan produk surimi
 DNA barcoding merupakan metode taksonomi menggunakan penanda
genetik pendek dari bagian genom DNA standar yang secara umum
didasarkan pada amplifikasi fragmen DNA pendek pada mitokondria
genom
 Gen COI merupakan penanda molekuler utama yang efektif dalam
keterlacakan produk, namun fragmen DNA lebih dari 200- bp sulit
diperoleh dari surimi karena adanya kemungkinan degradasi DNA
(Khallaf et al. 2016).
 DNA mini-barcoding merupakan alternatif yang digunakan dengan
memfokuskan pada fragmen DNA yang lebih pendek dan telah terbukti
efektif dalam memperoleh informasi urutan DNA dari spesimen DNA
yang telah terdegradasi (Shokralla et al. 2015).

4. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan


a. .....................................................................
b. .......................................................................
c. ............................................................................
d. ...........................................................................

5. Konsep atau prinsip sains yang relevan dengan konsep yang dipelajari
Biologi adalah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang
merupakan ilmu yang mempelajari berbagai aspek salah satunya biosistematik
hewan. Biosistematika adalah suatu cabang biologi yang mempelajari keragaman
hidup yang mencakup taksonomi dan terlibat dalam rekonstruksi sejarah
filogenetik. Pada dasarnya, sistematika bertujuan untuk memahami dan
mendeskripsikan keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksi hubungan
kekerabatan antara organisme satu terhadap organisme lainnya. Salah satu yang di
palejari hari ini yang berkatan dengan DNA Barcoding yaitu sistematika
molekuler merupakan disiplin ilmu yang mengklasifikasikan organisme-
organisme ke dalam taksa-taksa tertentu berdasarkan kemiripan (similaritas) dan
ketidak miripan (disimilaritas) karakter asam nukleat (DNA dan RNA), dan
protein yang dimiliki organisme tersebut. Penggunaan data-data molekuler
sebagai penunjang data morfologi diharapkan akan dapat menjadidasar yang lebih
kuat dalam penentuan klasifikasi. Melalui hasil analisis jurnal yang telah ada,
barcoding menggunakan marker pada gen mitokondria dapat mengidentifikasi
hamper semua spesies hewan. Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang
memproduksi energi berupa ATP dan memiliki organisasi genom sendiri.
Beberapa keuntungan penggunaan genom mitokondria untuk identifijasi antara
lain mt-DNA memiliki jumlah salinan DNA sangat banyak dalam satu
organelnya. Pada umumnya dalam satu sel hanya terdapat dua salinan sekuens n-
DNA dan pada sel yang sama terdapat salinan genom mitokondria
6. Refleksi Diri
Menurut pendapat kami mengenai jurnal yang telah di analisis tentang
“Pemanfaatan DNA Barcoding Untuk Ketertelusuran Label Berbagai Produk Olahan
Ikan Berbasis Surimi Komersial” sangat menarik dan mudah di pahami saat di baca
karena bahasanya tidak terlalu berbelit dan mudah di pahami. Setelah membaca
jurnal ini dapat kami dapat mengetahui bahwa bagaimana cara untuk melakukan
DNA Barcoding pada hewan. Selain itu kita dapat mengetahui hasil dari DNA
Barcoding yang telah di lakukan melalui beberapa tahap.
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS KRITIS ARTIKEL

Aspek Kriteria
No Nilai
penilaian 3 2 1
 Sistematika  Lengkap tetapi  Tidak lengkap
Sistematika lengkap dan urut tidak urut  Penulisan tidak
 Penulisan rapi  Penulisan rapi rapi (tdk sesuai
1 dan penulisan
(sesuai template (sesuai template, template dan
(30%)
dan konsisten) tetapi tidak tidak
konsisten) konsisten)
 Tujuan penulis  Tujuan penulis  Tujuan penulis
jelas (singkat ditulis bertele2, tidak ditulis
dan padat) shg kurang jelas  < 5 fakta unik
 Terdapat >5  Hanya ada 5 fakta yang
fakta unik yang unik yang dimunculkan
dimunculkan dimunculkan  Semua konsep
 Ada 3 konsep  Ada 3 konsep sains tidak
sains yang sains yang relevan relevan
3 Isi (60%) relevan dan tetapi tidak  Refleksi tidak
semua dijelaskan semuanya menggambark
dengan benar dijelaskan dengan an tanggapan
 Refleksi benar maupun
menggambarkan  Refleksi hanya harapan
tanggapan dan menggambarkan
harapan terhadap tanggapan, belum
artikel yang menjelaskan
dianalisis harapan
Ketepatan  Tepat waktu  Terlambat 1 hari Terlambat > 1
waktu dr batas waktu hari dari batas
4
pengumpulan pengumpulan waktu
(10%) pengumpulan

Anda mungkin juga menyukai