Anda di halaman 1dari 11

AKHLAQ

Disusun Oleh :

Kelompok 5
Hanse Meidya Pratama
Muhammad Tasrifudin
Hasbul Wafi
Ferra Fernanda
Jaka
Aga Prabowo
Saeful
Kelas : 1/TIC/M

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


BANI SALEH BEKASI

Jl. Mayor Hasibuan No.68 Bekasi 17113


Telp (021) 8800992, Fax (021) 88348056
Website : www.stmik.banisaleh.ac.id
BAB I
Pendahuluan
Akhlak merupakan representasi dari pemikiran seseorang yang Nampak dari luar. Akhlak
sering dijadikan parameter baik buruknya seseorang yang Nampak dari sudut pandang manusia.
Akhlak bersifat relative dalam hal penilaian walaupun hanya disandingkan dari dua sisi yaitu
baik dan buruk.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada tiga hubungan yang
mengharuskannya untuk berbuat sesuatu. Yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT (Ibadah),
hubungan manusia dengan sesama manusia (Muamalah dan Uqubat) dan hubungan manusia
dengan dirinya sendiri (Akhlak, makanan, minuman, pakaian dan lainnya). Ketiga hubungan tadi
mengharuskan kita untuk menentukan sikap yang harus diambil sesuai dengan pemikirannya.
Berdasarkan fungsinya akhlak merupakan pemenuhan terhadap perintah Allah atau
menjauhi larang-Nya bukan karena akhlak ini membawa manfaat dalam kehidupan. Akhlak
adalah salah satu dasar bagi pembentukan individu. Masyarakat tidak dapat diperbaiki dengan
akhlak, melainkan dengan dibentuknya pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan islami serta
diterapkannya peratuuran islam di tengah-tengah masyarakat itu. Yang menggerakan masyarakat
bukanlah akhlak melainkan peraturan-peraturan yang diterapkan pada masyarakat itu.
Dalam Al-Qur'an surat Al-Qolam ayat 4 dikatakan bahwa "Dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung". Dan dalam sebuah hadits pun dikatakan
bahwa " Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia".
Sehingga jelas bagi umat Islam diseluruh alam berpatokan pada akhlaknya nabi
Muhammad SAW. Akhlak terpuji yang ada dalam diri Rasulullah SAW patut kita jadikan contoh
dan suri tauladan yang baik. Ada dua sumber yang harus dijadikan sebagai pegangan hidup yakni
Al-Qur'an dan As-Sunnah yang keduanyapun dijadikan sumber akhlak islamiyah. Jika manusia
telah berakhlakul karimah atau akhlak yang baik, mulia, terpuji InsyaAllah hidupnya akan jauh
lebih baik.

Akhlaq
1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Akhlak

Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun ‫ ُخلُق‬yang menurut bahasa
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi

persesuaian dengan perkataan khalqun ‫ خ َْلق‬yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya
dengan khaliq ‫خَا ِلق‬ yang berarti pencipta; demikian pula dengan akhluqun ‫ َم ْخلُ ْوق‬yang berarti
yang diciptakan.
Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai dengan
para ahli tasawuf diantaranya:
Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut:

‫اعيَةٌ هلَاَ اِ ََل اَفْ َع ِاهلَا ِم ْن َغ ِْْي فِ ْك ٍر َوُرِويٍَّة‬


ِ‫سد‬ ِ
َ ِ ‫َح ًال للنَّ ْف‬
Artinya:
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.
Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:

‫ال بِ ُس ُه ْولٍَة‬
ُ ‫ص ُد ُر اََْلفْ َع‬‫ت‬
َ ‫ا‬ ‫ه‬
ْ َ َ َ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ
ٍ ‫س ر ِاسخ‬
‫ة‬ ِ ‫ف‬
ْ َّ
‫الن‬ ِ
‫ِف‬ ٍ ‫اَ ْْللُق ِعبارةٌ عن هي ئ‬
‫ة‬ َْ َ ْ َ َ َ ُ ُ

‫اج ٍة اِ ََل فِ ْك ٍر َوُرِويٍَّة‬ ِ


َ ‫َويُ ْس ٍرم ْن َغ ِْْي َح‬
Artinya:
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah, dengan tidak memertrlukan pertimbangan pikiran(lebih dahulu)”.

Akhlaq
2
Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak “Adatul-
Iradah” atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya yang
berbunyi:

ِ‫َن اِِْلراد َة ا‬ ِ ِ
ً‫ت َشْيأ‬ ‫اد‬ ‫ت‬
ْ َ َْ‫اع‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ َ َ َّ ‫ض ُه ْم اْْلُلُ َق ِِبَنَّهُ َع َادةُ اَْل َر َادة يَ ْع ِِن أ‬
ُ ‫ف بَ ْع‬
َ ‫َعَر‬

‫فَ َع َاد ُُتَا ِه َي الْ ُم َس َّماةُ ِِب ْْلُلُ ِق‬


Artinya:
“Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang
dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu
dinamakan akhlak.”
Makna kata kehendak dan kata kebiasaan dalam penyataan tersebut dapat diartikan
bahwa kehendak adalah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah bimbang, sedang
kebiasaan ialah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya. Masing-masing
dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan dari
kekuatan yang besar inilah dinamakan Akhlak.
Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya tidak
berjauhan maksudnya, Bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain. Sehingga Prof. KH.
Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut:
“Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.
Atau dapat juga didefinisikan menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di
dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan.

Akhlaq
3
B. Ruang Lingkup Akhlaq

1. Akhlak pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka hendaknya
seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan insyaf dan
sadar kepada diri sendirilah, pangkal kesempurnaan akhlak yang utama dan budi yang
tinggi.

2. Akhlak berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban semua anggota keluarga, dalam islam mengarahkan para
orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan
ajaran –ajaran yang bijak, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang
luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang.

3. Akhlak bermasyarakat
Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan
perkembangan pada masyarakat. Maka kita sebagai manusia sosial harus memiliki akhlak
bermasyarakat. Kehidupan bermasyarakat dapat lancar dan tertib, jika setiap individu
sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai dengan
perintah allah swt.

4. Akhlak bernegara
Akhal ini meliputi semua warga negara dari para pemimpin negara sampai masyarakat
biasa, semua warga negara harus memiliki akhlak bernegara yang di perintahkan allah
swt dan rasulullah saw.

5. Akhlak beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, karena itulah
ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal
dengan allah, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Allah.

Akhlaq
4
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan aqidah akhlak
1. Insting
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak
yang dimotori oleh Insting seseorang (dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan
tabiat yang dibawa manusia sejak lahir.

2. Adat atau kebiasaan


Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan


Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya.

4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan
lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan
masyarakat.

Akhlaq
5
D. Ciri – ciri suatu akhlaq
1. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang
yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.

2. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dalam keadaan
bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu
dilakukan oleh seseorang.

3. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena di
paksa, atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.

4. Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak di buat-buat.

Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak.
1. Perbuatan yang baik atau buruk.
2. Kemampuan melakukan perbuatan.
3. Kesadaran akan perbuatan itu
4. Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk

Akhlaq
6
E. Macam – macam akhlaq
1. Ahlaqul Mahmudah
Ahlaqul Mahmudah adalah ahlaq terpuji baik itu kesesama ciptaan-Nya, maupun dengan
allah SWT itu sendiri.
 Jujur (Ash-Shidqu)
 Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)
 Malu (Al-Haya')
 Rendah hati (At-Tawadlu')
 Murah hati (Al-Hilmu)
 Sabar (Ash-Shobr)

2. Ahlaqul Mazmumah
Ahlaqul Mazmumah adalah ahlaq tercela, baik itu kesesama ciptaan-Nya, maupun dengan
allah SWT itu sendiri.
 Mencuri/mengambil bukan haknya
 Iri hati
 Membicarakan kejelekan orang lain (bergosip)
 Membunuh
 Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain ( mahluk lain)

Akhlaq
7
F. Akhlaqul Mahmudah terhadap ALLAH SWT
1. Syukur
syukur adalah memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang telah ia kuasakan kepada
kita sebagai umatnya.

‫ألَ ِز َيدنَّ ُك ْم َولَئِن َك َف ْرُُْت إِ َّن َع َذ ِاِب‬ ‫ََتَذَّ َن َربُّ ُك ْم لَئِن َش َك ْرُُْت‬ ‫َوإِ ْذ‬

‫لَ َش ِدي ٌد‬


“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan
tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.”
(Qs. Ibrahim: 7)”

2. Ibadah

Ibadah (‫ )عبادة‬secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk.

Secara definidi, ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun bathin.
Dan ibadah adalah salah satu tujuan allah swt dalam menciptakan manusia, seperti pada
Surah Adz-Dzariyat : 56 – 58, yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya
Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh.”

3. Taat
Arti atau pengertian taat secara harfiah adalah mau menerima, mau mengikuti dan mau
melaksanakan. Pengertian taat secara istilah berarti menerima dan melaksanakan semua
yang diperintahkan Allah SWT. dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya.
Kita sebagai ciptaan allah swt yang paling sempurna harus taat kepada –Nya, adalah
karena kita adalah karna Manusia selalu menginginkan hidupnya bahagia, baik di dunia

Akhlaq
8
maupun di akhirat. Adapun pemilik kebahagiaan yang sejati ialah Allah SWT. Dia akan
memberikan kebahagiaan kepada makhluk yang dikehendaki-Nya.

4. Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertian syariat
adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita
diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan
kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.
Seperti yang dijelaskan pada surah Al-Ahzab : 41, yang artinya : “Hai orang-orang yang
beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya“

5. Taubat
Taubat secara bahasa artinya kembali. Secara istilah artinya kembali kepada Allah yang
Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menyerah diri pada-Nya dengan hati penuh
penyesalan yang sungguh-sungguh.
syarat-syarat taubat kepada Allah ialah:
• Menyesal sungguh di atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
• Berazam/bercita-cita bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi
• Meninggalkan perkara-perkara yang mendatangkan dosa, baik itu dosa besar ataupun
dosa kecil.
ALLAH pun menjelaskan pada firmannya pada surah Al – maidah :39, yang artinya :
“Maka barangsiapa yang bertaubat, sesudah melakukan kejahatan itu dan membaiki diri,
maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”

6. Taqwa
Taqwa dalam bahasa Arab berarti memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Akhlaq
9
Allah SWT menjelaskan dalam Surat Ali’Imran Ayat 102, yang artinya : Wahai orang-
orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya,
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim (beragama Islam).

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara
spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan
keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan.
Pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu akhlak adalah tentang perbuatan-perbuatan
manusia yang mendorong kepada baik atau buruknya. . ilmu akhlak bukanlah tingkah laku
manusia melainkan perbuatan yang dilakukan atas kemauan manusia itu sendiri yang selalu
dilakukannya dan kemudian mendarah daging dalam diri manusia itu sendiri.

Akhlaq
10

Anda mungkin juga menyukai