LANDASAN TEORI
Menurut Maxwell
Menurut Wyne
Pengertian karakter menandai bagaimana teknis maupun cara yang digunakan dalam
memfokuskan penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku
maupun tindakan.
Menurut Kamisa
Pengertian karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak serta budi pekerti yang dimiliki
seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan orang lainnya.
Berkarakater juga dapat diartikan sebagai memiliki sebuah watak serta kepribadian.
Menurut Gulo W
Pengertian karakter merupakan kepribadian yang dapat dilihat dari titik moral
maupun tolak etis, misalnya saja kejujuran seseorang. Biasanya karakter memiliki
hubungan pada sifat-sifat yang umumnya tetap
Pengertian karakter adalah sifat yang nyata serta berbeda yang mana ditunjukkan oleh
seseorang. Jarakter tersebut dapat dilihat dari beragam macam atribut di dalam
tingkah laku seseorang.
Menurut Alwisol
Pengertian karakter adalah penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan
memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar atau salah secara implisit
maupun eksplisit. Karakter tentu berbeda dengan sebuah kepribadian yang memang
di dalamnya tidak menyangkut nilai sama sekali.
Pengertian karakter merupakan sebuah nilai yang sudah terpatri di dalam diri
seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh
lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai nilai yang ada di dalam diri
seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang
kemudian melandasari sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.
Menurut Ryan & Bohlin
Pengertian karakter merupakan sifat yang mana tertanam di dalam sifat dan jiwa
seseorang tersbeut. Sehingga akan secara spontan dan mudah sikap, tindakan, dan
perbuatan tersebut akan terpencarkan
Pengertian karakter merupakan bentuk dari aktualisasi diri serta internalisasi nilai
serta moral yang berasal dari luar menjadi satu ke dalam bagian kepribadiannya.
1. Letak Kendali (Locus of Control) Hal ini berkaitan dengan keyakinan individu
sehubungan dengan penentuan hasil. Individu yang mempunyai letak kendali
internal meyakini bahwa hasil (reward) yang mereka peroleh didasarkan pada
usaha yang mereka lakukan sendiri. Sedangkan mereka yang cenderung letak
kendali eksternal meyakini bahwa hasil yang mereka peroleh dikendalikan oleh
kekuatan di luar kontrol pribadi mereka. Orang yang internal cenderung lebih
menyukai gaya kepemimpinan yang participative, sedangkan eksternal umumnya
lebih menyenangi gaya kepemimpinan directive.
2. Kesediaan untuk Menerima Pengaruh (Authoritarianism) Kesediaan orang untuk
menerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat authoritarianism yang
tinggi cenderung merespon gaya kepemimpinan yang directive, sedangkan
bawahan yang tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih gaya
kepemimpinan partisipatif.
3. Kemampuan (Abilities) Kemampuan dan pengalaman bawahan akan
mempengaruhi apakah mereka dapat bekerja lebih berhasil dengan pemimpin
yang berorientasi prestasi (achievementoriented) yang telah menentukan
tantangan sasaran yang harus dicapai dan mengharapkan prestasi yang tinggi,
atau pemimpin yang supportive yang lebih suka memberi dorongan dan
mengarahkan mereka. Bawahan yang mempunyai kemampuan yang tinggi
cenderung memilih gaya kepemimpinan achievementoriented, sedangkan
bawahan yang mempunyai kemampuan rendah cenderung memilih pemimpin
yang supportive