Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

Pengertian Latar Belakang Lingkungan


Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia, dengan lingkungan
fisik manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan
lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan
lingkungan sosial manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan
dipandang sebagai tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas
kesehariannya.Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia.
Begitupun sebaliknya, kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber
daya alam yang memadai dalam lingkungan hidup. Manusia dan lingkungan hidup
akan selalu terjadi interaksi timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan atau
sebaliknya, manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Demikian pula manusia
membentuk lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam kebudayaan manusia, mulai
dari manusia primitif sampai pada yang modern

Latar Belakang Lingkungan Mahasiswa


Seperti kebanyakan mahasiswa di provinsi lainya mahasiswa di provinsi jambi
juga memiliki ke anekaragaman mengenai latar belakang kehidupanya tentunya ada
yang berlatar belakang dari lingkungan keluarga ada juga yang berlatar belakang
KOS atau kontrakan. Begitu pula mahasiswa Prodi BPI Fakultas Dakwah UIN STS
Jambi yang mana masih sanngat beragam latar belakang lingkunganya. Di tambah
lagi ada beberapa mahasiswa/i yang saat ini bertempat tinggal di Mahad (asrama)
yang mana tentunya menambah beraneka ragamnya latar belakang antar satu individu
dan individu lainya
Pengertian Karakteristik
Yang dimaksud dengan pengertian karakteristik adalah sesuatu yang terkait
dengan karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara
teratur sehingga tingkah laku dapat lebih konsisten dan mudah untuk diperhatikan.
Selain itu, menurut Caragih (2013) bahwa karakteristik ialah ciri/karateristik secara
alamiah melekat pada diri seseorang yang terdiri atas umur, jenis kelamin, ras/suku,
pengetahuan, agama/kepercayaan dan sebagainya.

Pengertian Karakter Menurut para ahli

Menurut Maxwell

Pengertian karakter sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan dengan sekedar


perkataan. Lebih dari hal tersebut, karakter merupakan pilihan yang dapat
menentukan sebuah tingkat kesuksesan dari seseorang.

Menurut Wyne

Pengertian karakter menandai bagaimana teknis maupun cara yang digunakan dalam
memfokuskan penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku
maupun tindakan.

Menurut Kamisa

Pengertian karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak serta budi pekerti yang dimiliki
seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan orang lainnya.
Berkarakater juga dapat diartikan sebagai memiliki sebuah watak serta kepribadian.

Menurut Doni Kusuma


Pengertian karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun karakteristik yang dimiliki
seseorang yang berasal dari pembentukan atupun tempaan yang didapatkannya
melalui lingkungan yang ada di sekitar.

Menurut Gulo W

Pengertian karakter merupakan kepribadian yang dapat dilihat dari titik moral
maupun tolak etis, misalnya saja kejujuran seseorang. Biasanya karakter memiliki
hubungan pada sifat-sifat yang umumnya tetap

Menurut W.B Saunders

Pengertian karakter adalah sifat yang nyata serta berbeda yang mana ditunjukkan oleh
seseorang. Jarakter tersebut dapat dilihat dari beragam macam atribut di dalam
tingkah laku seseorang.

Menurut Alwisol

Pengertian karakter adalah penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan
memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar atau salah secara implisit
maupun eksplisit. Karakter tentu berbeda dengan sebuah kepribadian yang memang
di dalamnya tidak menyangkut nilai sama sekali.

Menurut Soemarno Soedarsono

Pengertian karakter merupakan sebuah nilai yang sudah terpatri di dalam diri
seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh
lingkungan yang kemudian dipadupadankan dengan nilai nilai yang ada di dalam diri
seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang
kemudian melandasari sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.
Menurut Ryan & Bohlin

Pengertian karakter merupakan sebuah pola perilaku seseorang. Orang dengan


karakter yang baik tentu saja akan paham mengenai kebaikan, menyenangi kebaikan,
serta mengerjakan sesuatu yang baik pula. Orang dengan perilaku yang memang
sesuai kaidah moral disebut sebagai orang yang berkarakter mulia

Menurut Imam Al-Ghajali

Pengertian karakter merupakan sifat yang mana tertanam di dalam sifat dan jiwa
seseorang tersbeut. Sehingga akan secara spontan dan mudah sikap, tindakan, dan
perbuatan tersebut akan terpencarkan

Menurut Drs. Hanna Djumhana Bastaman M.Psi

Pengertian karakter merupakan bentuk dari aktualisasi diri serta internalisasi nilai
serta moral yang berasal dari luar menjadi satu ke dalam bagian kepribadiannya.

Menurut Prof. Dr. H.M Quraish Shihab

Pengertian karakter merupakan himpunan pengalaman mengenai pendidikan dan


sejarah yang kemudian mendorong kemampuan yang ada di dalam diri seseorang
untuk bisa menjadi alat ukur ataupun sisi manusia untuk mewujudkannya. Baik itu
dalam bentuk pemikiran, perilaku, sikap, serta karakter dan budi pekerti.

Indikator Karakteristik Individu

1. Letak Kendali (Locus of Control) Hal ini berkaitan dengan keyakinan individu
sehubungan dengan penentuan hasil. Individu yang mempunyai letak kendali
internal meyakini bahwa hasil (reward) yang mereka peroleh didasarkan pada
usaha yang mereka lakukan sendiri. Sedangkan mereka yang cenderung letak
kendali eksternal meyakini bahwa hasil yang mereka peroleh dikendalikan oleh
kekuatan di luar kontrol pribadi mereka. Orang yang internal cenderung lebih
menyukai gaya kepemimpinan yang participative, sedangkan eksternal umumnya
lebih menyenangi gaya kepemimpinan directive.
2. Kesediaan untuk Menerima Pengaruh (Authoritarianism) Kesediaan orang untuk
menerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat authoritarianism yang
tinggi cenderung merespon gaya kepemimpinan yang directive, sedangkan
bawahan yang tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih gaya
kepemimpinan partisipatif.
3. Kemampuan (Abilities) Kemampuan dan pengalaman bawahan akan
mempengaruhi apakah mereka dapat bekerja lebih berhasil dengan pemimpin
yang berorientasi prestasi (achievementoriented) yang telah menentukan
tantangan sasaran yang harus dicapai dan mengharapkan prestasi yang tinggi,
atau pemimpin yang supportive yang lebih suka memberi dorongan dan
mengarahkan mereka. Bawahan yang mempunyai kemampuan yang tinggi
cenderung memilih gaya kepemimpinan achievementoriented, sedangkan
bawahan yang mempunyai kemampuan rendah cenderung memilih pemimpin
yang supportive

Anda mungkin juga menyukai