Anda di halaman 1dari 12

SIAP A-R3-G5-RANI

MUSTIKA SARI

BAB 4
The Revenue Cycle

Perusahaan nonprofit atau proifit orented menghasilkan pendapatan


melalui proses bisnisnya yang kemudian di sebut siklus pendapatan (revenue
cycle). Secara sederhana siklus pendapatan berupa adanya pertukaran secara
langsung antara barang jadi atau jasa dengan uang tunai dalam suatu transaksi
antara penjual dan pembeli. Namun siklus pendapatan tidak hanya mengatur
penjualan bersifat tunai maupun kredit. Jeda waktu antara barang di jual
dengan penerimaan kas membagi transaksi menjadi dua tahap: (1) Fase Fisik
berupa pemindahan aset atau jasa dari penjual ke pembeli dan (2) Fase
Keuangan yang berupa melibatkan penerimaan uang tunai.

A. SISTEM KONSEPTUAL

Dijelaskan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Bagian ini dijelaskan


dengan menggunakan siklus pendapatan dari perusahaan retail, grosir ataupun
manufaktur. Perusahaan jasa seperti halnya asuransi, rumah sakit, dan
perbankan menggunakan siklus pendapatan yang berbeda.

PROSEDUR PEMESANAN PENJUALAN

Pada prosedur ini terdiri dari receive order, check kredit, pick goods, ships
goods, bill customer, update inventory record, update AR dan terakhir post to
general ledger.

Receive Order dimulai dari penerimaan pesanan dari pembeli yang berisi jenis
dan kuantitas barang yang di inginkan oleh pelanggan baik via telepon, email,
pos atau dengan pertemuan langsung. Pesanan penjulan ini harus mengandung
informasi nama pelanggan, alamat, nomor akun, jumlah dan harga satuan dari
setiap barang. Adanya sistem open order yang dapat di rubah statusnya bergina
bagi customer service agar dengan cepat dan akurat menanggapi apabila
pelanggan menanyakan pertanyaan.

Check Credit merupakan proses ferifikasi kelayakan dalam pemberian kredit


kepada pelanggan sebelum pesanan di proses. Proses dilakukan pada fungsi
terpisah dari aktivitas penjualan.

Pick Goods merupakan kegiatan memeriksa kesediaan barang oleh bagian


gudang berdasarkan dokumen persediaan. Jika barang tersedia, maka
departemen pengiriman, pengendalian persediaan, dan penagihan kemudian
diberitahu atas penjualan tersebut, dan sebuah tanda terima akan di buat untuk
dikirimkan kepada pelanggan. Jika tidak maka pemesanan kembali (back order)
Akhirnya, petugas gudang menyesuaikan catatan persediaan untuk
menggambarkan pengurangan persediaan.

Ship Goods merupakan proses pengiriman barang sesuai informasi yang di


peroleh melalkui dokumen packing slip dan shipping notice. Setelah di
otorisasioleh pihak pelanggan dokumen ini di gunakan untuk pengeluaran
barang dari persediaan dan di teruskan kepada bagian penagihan.

Bill Customer atau penagihan pelanggan merupakan proses penagihan yang


dilakukan setelah bagian pengiriman mengirimkan barangnya. Sales Invoice
yang sudah lengkap merupakan dokumen formal yang berisi informasi tagihan
biaya pelanggan dan juga berfungsi untuk :

 Mencatat penjualan dalam jurnal penjualan

 Meneruskan salinan buku besar dari pesanan penjulan kefungsi


pembaruan iutang dagang

 Mengirim dokumen perilisan persediaan ke bagian pemcatatan


persediaan yang diperbaharui.

Update Inventory Records merupakan proses pembaharuan pencatatan


persediaan. Setiap perubahan persediaan secara periodic di ringkas dalam
voucher dan di jurnal dengan akun Hpp penjualan pada persediaan.

Update Account Receivable merupakan pembaharuan akun piutang yang


berasal dari dokumen sales order. Setiap pelanggan memiliki catatan akun di
buku besar pembantu piutang yang berisi nama pelanggan, alamat pelanggan,
saldo saat ini, kredit yang tersedia, tanggal transaksi, nomor faktur, kredit untuk
pembayaran, pengembalian, dan tunjangan

Post it to GL merupakan proses posting buku besar berdasarkan informasi dari


billing AR dan persediaan. Posting buku besar berisi ringkasan karena bertujuan
untuk pelaporan keuangan. Kontrol account jurnal sebagai berikut :

AR control xxx
Hpp xxx
Inventory Control xxx
Penjualan xxx

PROSEDUR PENGEMBALIAN PENJUALAN (RETUR PENJUALAN)

Prosedur Pengembalian Penjualan ini terjadi kemungkinan karena


pengiraiman barang yang salah, kerusakan barang saat pengiriman atau
melampaui exp date atau pembeli menolak karena keterlambatan. Langkah-
langkahnya adalah menyiapakn slip retur, memo kredit, persetujuan kredit
memo, pembaharuan sales journal, pembaharuan catatan persediaan dan AR,
dan pembaharuan GL dengan jurnal control sbb :
Persediaan xxx
Retur penjualan xxx
HPP xxx
AR xxx

PROSEDUR PENERIMAAN KAS

Prosedur ini berasal dari transaksi pembayaran pelanggan atas pembelian


kredit. LAngkah-langkahnya antara lain, Open Mail and Remittance Advice yang
berisi informasi-informasi yang di butuhkan untuk melayani akun individu
pelanggan. Seperti dalam contoh admin menyiapkan 3 salinan remittance
advice, salinan asli dan cek untuk bagian record and deposits checks, kedua
untuk bagian AR dan ketiga untuk bagian rekonsiliasi. Langkah berikutnya
adalah records and seposits check, yaitu merupakan proses verifikasi
keakuratan dan kelengkapan cek untuk di catat pada jurnal penerimaan kas.
Selanjutnya adalah proses pembaharuan AR, GL, dan terakhir rekonsiliasi bank.

PENGENDALIAN SIKLUS PENDAPATAN

Merupakan proses pengendalian siklus yang terdiri dari 6 macam aktivitas


internal control antara lain di jelaskan dalam tabel berikut :

B. SISTEM FISIK
Pemeriksaan pada sistem fisik dimulai dengan meninjau prosedur manual dan
kemudian pada sistem berbasis komputer. Adanya sistem manual di era
teknologi komputer ini kontroversial. Hal tersebut dilakukan karena tiga alasan.

1. Sistem manual berfungsi sebagai alat bantu pelatihan visual untuk


mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep
kunci. Dalam sistem berbasis komputer, aliran dokumen digital tidak
mudah diwakili pada diagram alur dan mungkin sulit untuk diikuti oleh
sistem informasi akuntansi pemula.

2. Bagan alur sistem manual memperkuat pentingnya pemisahan tugas


melalui batas- batas departemen yang jelas. Dalam sistem berbasis
komputer, pemisahan ini sering dilakukan melalui teknik pemrograman
komputer dan kontrol kata sandi yang tidak dapat direpresentasikan
secara visual pada diagram alur.

3. Sistem manual adalah komponen mendasar dari kerangka kerja untuk


melihat inovasi teknologi. Kekurangan dan kegagalan teknologi generasi
saat ini menjadi keharusan desain untuk selanjutnya. Untuk alasan ini,
beberapa instruktur lebih suka mengajarkan sistem manual sebelum
beralih ke aplikasi komputer. Yang lain lebih suka pindah langsung ke
sistem berbasis komputer. Namun lebih lanjutnya akan dijelaskan
pembahasan pada sistem manual.

C. SISTEM MANUAL

Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendukung konsep sistem yang
disajikan pada bagian sebelumnya dengan contoh yang menggambarkan
individug, unit organisasi, dokumen dan file fisik. Bagian membantu untuk
membayangkan pemisahan tugas dan verifikasi independen, yang penting
untuk pengendalian internal yang efektif terlepas dari teknologi yang ada.

PENGOLAHAN SALES ORDER

Setiap departemen, mengisi satu atau lebih dokumen asetelah


menyelesaikan tugas yang diberikan. Departemen tersebut antara lain yaitu :
(1) Departemen penjualan, merupakan awal mula sales order di buat. (2) Credit
Departement Approval dimana persetujuan sales order secara tersendiri yang
kemudian menjadi file open order ke bagian penagihan, gudang dan
pengiriman. (3) Prosedur Gudang yang berisi catatan pengeluaran barang atas
open order. (4) Shipping Departemen untuk pengiriman barang. (5) Billing
Departement untuk verifikasi order telah dilaksanakan dan kemudian
diteruskan kepada bagian penagihan. (6) Pembaharuan jurnal pada AR,
persediaan, dan GL.

PROSEDUR PENGEMBALIAN PENJUALAN

Dokumen melalui 3 departemen yaitu, departemen penerima, pejualan


dan terakhir departemen yang memproses memo kredit.
PROSEDUR PENERIMAAN TUNAI

Dokumen flowchart melalui melalui 3 departemen antara lain yaitu (1)


Mail Room menerima remittance advice kemudian meneruskanya kepada kasir
dan AR . (2) Cash Receipt dilakukan oleh kasir. (3) AR untuk menyesuaikan
saldo akun kemudian menerukanya ke bagian (4) GL dan kemudian rekonsiliasi
bank dilaksanankan oleh (6) Controller Office.

Sebagai penutup terdapat dua poin kesimpulan sistem manual. Pertama,


sistem manual menghasilkan banyak dokumen hard- copy. Dokumen fisik perlu
dibeli, disiapkan, diangkut, dan disimpan. Karenanya, dokumen-dokumen ini
dan tugas-tugas terkaitnya menambah biaya operasi sistem. Kedua, untuk
keperluan pengendalian internal, banyak fungsi seperti penagihan, AR,
pengendalian inventaris, penerimaan kas, dan buku besar terletak di
departemen yang terpisah secara fisik, sehingga padat karya dan dengan
demikian rawan kesalahan yang menambah biaya operasi sistem. Program
komputer jauh lebih murah dan jauh lebih rentan terhadap kesalahan dalam
melakukan tugas-tugas administrasi ini. Berbagai departemen mungkin masih
ada dalam sistem berbasis komputer, tetapi tugas mereka difokuskan kembali
pada analisis keuangan dan menangani masalah berbasis pengecualian yang
muncul alih-alih pemrosesan transaksi rutin.

D. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Tujuan rekayasa ulang adalah untuk meningkatkan kinerja operasional


dan mengurangi biaya dengan mengidentifikasi dan menghilangkan tugas-tugas
yang tidak bernilai tambah. Hal ini memerlukan penggantian prosedur
tradisional dengan prosedur yang inovatif dan seringkali sangat berbeda dari
yang sebelumnya. Pada bagian ini ditinjau teknik otomatisasi dan rekayasa
ulang yang diterapkan untuk pemrosesan pesanan penjualan dan sistem
penerimaan kas. Kami juga meninjau fitur utama sistem point-of-sale (POS).
Selanjutnya, kita memeriksa pertukaran data elektronik (EDI) dan Internet
sebagai teknik alternatif untuk merekayasa ulang siklus pendapatan. Akhirnya,
kami melihat beberapa masalah yang berkaitan dengan sistem akuntansi
berbasis PC.

PENGOLAHAN PESANAN PENJUALAN OTOMATIS TEKNOLOGI BATCH

Sistem pesanan penjualan otomatis yang menggunakan pemrosesan


batch. Dampak terbesar dari teknologi kelas ini terlihat pada penagihan, kontrol
inventaris, piutang, dan buku besar. Tugas-tugas pembukuan yang sebelumnya
manual ini telah diotomatisasi. Dua keuntungan utama dari ini adalah
penghematan biaya dan pengurangan kesalahan. Dengan mengotomatiskan
tugas-tugas akuntansi, suatu perusahaan dapat mengurangi staf administrasi
dan paparan terhadap kesalahan. Tugas administrasi dan operasional lainnya
termasuk pengambilan pesanan penjualan, pengecekan kredit, pergudangan,
dan pengiriman dilakukan secara manual dalam sistem ini. Tugas-tugas yang
disajikan pada Gambar 4-16 dijelaskan pada bagian berikut departemen
penjuala, persetujuan departemen kredit, prosedur gudang dan departemen
pengiriman.

KEYSTROKE

Elemen otomatis sistem dimulai dengan kedatangan kumpulan


pemberitahuan pengiriman dari departemen pengiriman. Dokumen-dokumen ini
adalah salinan diverifikasi dari pesanan penjualan yang berisi informasi tentang
pelanggan dan barang yang dikirim. Petugas keystroke mengubah
pemberitahuan pengiriman hard copy ke bentuk digital menjadi file transaksi
pesanan penjualan. Ini adalah proses yang berkelanjutan. Beberapa kali
sepanjang hari, petugas keystroke menyalin sekumpulan pemberitahuan
pengiriman. File transaksi yang dihasilkan akan mengandung banyak kumpulan
catatan yang terpisah. Untuk setiap batch yang disimpan dalam file, total
kontrol batch dihitung secara otomatis.

EDIT RUN

Secara berkala, sistem pesanan penjualan dijalankan. Bergantung pada


volume transaksi dan kebutuhan akan informasi saat ini, ini bisa menjadi tugas
akhir hari atau dilakukan beberapa kali sehari. Sistem ini terdiri dari
serangkaian program yang dijalankan. Program edit pertama-tama memvalidasi
semua catatan transaksi dalam batch dengan melakukan tes klerikal dan logis
pada data. Tes umum meliputi pemeriksaan lapangan, uji batas, uji rentang,
dan ekstensi harga-kali-kuantitas. Ingat dari Bab 2 bahwa kesalahan yang
terdeteksi dihapus dari batch dan disalin ke file kesalahan yang terpisah (tidak
ditunjukkan pada Gambar 4-16), yang kemudian diperbaiki dan dikirim kembali
untuk diproses dengan bisnis hari berikutnya. Program edit menghitung ulang
total kontrol batch untuk mencerminkan setiap perubahan karena penghapusan
catatan kesalahan. File pesanan penjualan yang diedit kemudian diteruskan ke
proses pembaruan file.

PROSEDUR UPDATE

Proses pembaruan akses langsung menggunakan data sampel. Mulai dari


bagian atas file pesanan penjualan yang diedit, program pembaruan
memposting transaksi pertama ke inventaris yang sesuai dan catatan anak
perusahaan AR menggunakan kunci sekunder (INVENTORY NUMBER dan
ACCOUNT NUMBER) untuk menemukan catatan secara langsung. Transaksi ini
kemudian dicatat dalam jurnal, dan program bergerak ke catatan transaksi
berikutnya . Sistem ini menghasilkan sejumlah laporan manajemen, termasuk
ringkasan penjualan, laporan status inventaris, daftar transaksi, daftar voucher
jurnal, dan laporan anggaran dan kinerja. Laporan manajemen mutu
memainkan peran kunci dalam membantu manajemen memantau operasi untuk
memastikan bahwa kontrol sudah ada dan berfungsi dengan baik. Dalam Bab 8,
kami memeriksa kebutuhan informasi manajemen dan teknik

PROSEDUR PENGOLAHAN TRANSAKSI


Prosedur Penjualan

Dalam proses real-time, padminpenjualan menerima pesanan dari


pelanggan memproses setiap transaksi secara terpisah pada saat diterima.
Petugas melakukan tugas-tugas berikut dalam mode real-time: (1) Mengakses
file anak perusahaan inventaris dan memeriksa ketersediaan inventaris. (2) Jika
kredit disetujui, sistem update saldo pelanggan dan mencerminkan penjualan,
mengurangi persediaan untuk menyajikan gambaran inventaris yang akurat dan
terkini pada data tersedia untuk dijual. (3) Sistem secara otomatis
mentransmisikan dokumen rilis stok digital ke gudang, pemberitahuan
pengiriman digital ke departemen pengiriman, dan mencatat penjualan dalam
file pesanan penjualan terbuka.

Prosedur Gudang

Terminal petugas gudang segera menghasilkan cetakan dari dokumen rilis


stok yang ditransmisikan secara elektronik. Petugas kemudian mengambil
barang-barang dan mengirimkannya, bersama dengan salinan dokumen rilis
stok, ke departemen pengiriman.

Departemen pengiriman

Petugas pengiriman merekonsiliasi barang-barang, dokumen pelepasan


stok, dan slip kemasan yang dicetak di terminal. Petugas kemudian memilih
operator dan menyiapkan barang untuk pengiriman. Dari terminal, petugas
mengirimkan pemberitahuan pengiriman yang berisi tanggal pengiriman dan
biaya pengiriman. Sistem memperbarui catatan pesanan penjualan terbuka
secara real time dan menempatkan nilai Y di bidang TUTUP, sehingga menutup
pesanan penjualan.

PROSEDUR PEMBARUAN BUKU BESAR

Terakhir, program update batch mencari file pesanan penjualan terbuka untuk
catatan yang ditandai tertutup dan memperbarui akun buku besar umum
berikut: Inventaris, Penjualan, AR, dan Harga Pokok Penjualan. Subsidiary
inventori dan AR dimutakhirkan bersama prosedur real-time. Ingat dari Program
batch menyiapkan dan mengirimkan tagihan pelanggan dan mentransfer
catatan penjualan tertutup ke file pesanan penjualan tertutup (jurnal penjualan).

KEUNGGULAN PENGOLAHAN REAL TIME

1. Mempersingkat siklus kas perusahaan.

2. Memberikan keunggulan kompetitif di pasar.

3. Pengeditan real-time memungkinkan identifikasi berbagai jenis kesalahan


dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi.

4. Mengurangi jumlah dokumen kertas dalam suatu sistem.


PROSEDUR PENERIMAAN TUNAI OTOMATIS

Prosedur penerimaan kas adalah sistem batch alami. Tidak seperti


transaksi penjualan, yang cenderung terjadi terus menerus sepanjang hari,
penerimaan kas adalah peristiwa yang terpisah. Saran cek dan pengiriman uang
tiba dari layanan pos dalam batch. Demikian juga, setoran penerimaan kas di
bank biasanya terjadi sebagai peristiwa tunggal pada akhir hari kerja. Sistem
penerimaan kas menggunakan teknologi yang mengotomatiskan prosedur
manual. Diskusi berikut menguraikan poin-poin utama dari sistem ini. (1) Mail
Room, (2) Departemen penerimaan kas, (3) AR, (4) Departemen pemrosesan
data.

PROSEDUR PENERIMAAN TUNAI REKAYASA

Tugas membuka amplop dan membandingkan saran pengiriman uang


dengan cek pelanggan adalah padat karya, mahal, dan menciptakan risiko
kontrol. Beberapa organisasi telah merekayasa ulang prosedur mail room
mereka untuk secara efektif mengurangi risiko dan biaya. Petugas mail room
menempatkan kumpulan amplop yang belum dibuka ke dalam mesin yang
secara otomatis membukanya dan memisahkan isinya menjadi saran dan cek
pengiriman uang. Karena saran pengiriman uang berisi alamat penerima
pembayaran, pelanggan harus meletakkannya di bagian depan amplop
sehingga dapat ditampilkan melalui jendela. Ketika amplop dibuka, mesin tahu
bahwa dokumen pertama dalam amplop adalah saran pengiriman uang. Karena
itu, yang kedua adalah cek. Proses ini dilakukan secara internal dan, begitu
amplop dibuka, staf mail room tidak dapat mengakses isinya.

Organisasi dengan volume transaksi yang cukup untuk membenarkan


investasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak memiliki keuntungan
berupa peningkatan kontrol dan pengurangan biaya pengoperasian. Sistem ini
bekerja paling baik ketika tingkat konsistensi yang tinggi antara saran
pengiriman uang dan cek pelanggan ada. Pembayaran parsial, pembayaran
berganda (cek tunggal yang mencakup beberapa faktur), dan kesalahan
administrasi pada cek pelanggan mempersulit proses dan dapat menyebabkan
penolakan yang membutuhkan pemrosesan terpisah.

SISTEM POINT-OF-SALE (POS)

Sistem siklus pendapatan yang telah kami periksa sejauh ini digunakan
oleh organisasi yang memberikan kredit kepada pelanggan mereka. Jelas,
asumsi ini tidak berlaku untuk semua jenis perusahaan bisnis. Misalnya, toko
kelontong biasanya tidak berfungsi dengan cara ini. Bisnis semacam itu
menukar barang secara langsung dengan uang tunai dalam transaksi yang
dilakukan pada titik penjualan. Sistem POS digunakan secara luas di toko bahan
makanan, department store, dan jenis organisasi ritel lainnya. Dalam contoh ini,
hanya penjualan tunai, cek, dan kartu kredit bank yang valid. Organisasi tidak
memiliki piutang pelanggan. Persediaan disimpan di rak-rak toko, bukan di
gudang yang terpisah. Pelanggan secara pribadi memilih barang yang ingin
mereka beli dan membawanya ke lokasi checkout, tempat transaksi dimulai.
PROSEDUR HARIAN

Pertama, petugas kasir memindai label kode produk universal (UPC) pada
barang yang dibeli dengan pemindai sinar laser. Pemindai, yang merupakan
perangkat input utama sistem POS, dapat digenggam atau dipasang di meja
checkout. Sistem POS terhubung secara online ke file inventaris dari mana ia
mengambil data harga produk dan menampilkannya di terminal petugas.
Kuantitas persediaan yang ada berkurang secara real time untuk mencerminkan
barang yang dijual. Ketika item jatuh ke level minimum, mereka secara
otomatis disusun ulang.

Pada akhir giliran petugas, seorang penyelia membuka kunci register dan
mengambil kembali kaset internal. Laci kas dihapus dan diganti dengan laci
uang baru yang berisi sejumlah uang tunai awal (float) untuk petugas
berikutnya. Pengawas dan juru tulis yang shiftnya telah berakhir membawa laci
uang tunai ke ruang kas (perbendaharaan), di mana isinya direkonsiliasi dengan
pita internal. Laci kas harus berisi voucher uang tunai dan kartu kredit yang
sama dengan jumlah yang tercatat pada kaset.

Ketika isi laci kas telah direkonsiliasi, petugas penerimaan kas


menyiapkan formulir rekonsiliasi tunai dan memberikan satu salinan kepada
petugas penjualan sebagai tanda terima untuk pengiriman uang tunai dan
mencatat uang tunai yang diterima dan kekurangan uang tunai dalam jurnal
penerimaan kas. Petugas menyimpan voucher kartu kredit dan mengamankan
uang tunai di brankas untuk disimpan di bank pada akhir hari.

PROSEDUR END OF DAY

Pada akhirnya, petugas penerimaan kas menyiapkan slip setoran tiga


bagian untuk jumlah total uang tunai yang diterima. Satu salinan diajukan dan
dua lainnya menemani uang tunai ke bank. Program batch merangkum jurnal
penjualan dan penerimaan kas, menyiapkan voucher jurnal, dan memposting ke
akun buku besar. Entri akuntansi dalam tabel dapat bervariasi di antara bisnis.
Beberapa perusahaan akan memperlakukan penjualan kartu kredit sebagai
uang tunai. Yang lain akan mempertahankan AR sampai penerbit kartu kredit
mentransfer dana ke dalam akun mereka.

REENGINEERING MENGGUNAKAN EDI (ELECTRONIC DATA INTERCHANGE)

Banyak organisasi telah merekayasa ulang proses pesanan penjualan


mereka melalui pertukaran data elektronik (EDI). Teknologi EDI dirancang untuk
mempercepat transaksi rutin antara produsen dan pedagang besar dan antara
pedagang besar dan pengecer. Komputer pelanggan terhubung langsung ke
komputer penjual melalui saluran telepon. Ketika komputer pelanggan
mendeteksi kebutuhan untuk memesan persediaan, itu secara otomatis
mengirimkan pesanan kepada penjual. Sistem penjual menerima pesanan dan
memprosesnya secara otomatis. Sistem ini membutuhkan sedikit atau tidak ada
keterlibatan manusia.

EDI lebih dari sekedar teknologi. Ini merupakan pengaturan bisnis antara
pembeli dan penjual di mana mereka setuju, di muka, dengan ketentuan
hubungan mereka. Misalnya, mereka menyetujui harga jual, jumlah yang akan
dijual, waktu pengiriman yang dijamin, ketentuan pembayaran, dan metode
penanganan perselisihan. Ketentuan ini ditentukan dalam perjanjian mitra
dagang dan mengikat secara hukum. Setelah perjanjian dibuat, tidak ada
individu dalam perusahaan pembelian atau penjualan yang benar-benar
mengotorisasi atau menyetujui transaksi EDI tertentu. Dalam bentuk yang
paling murni, pertukaran ini sepenuhnya otomatis.

REENGINEERING MENGGUNAKAN INTERNET BERBISNIS MELALUI INTERNET

Ribuan organisasi di seluruh dunia membangun halaman rumah di


Internet untuk mempromosikan produk mereka dan mengumpulkan penjualan.
Dengan memasukkan alamat beranda penjual ke dalam program komunikasi
Internet dari PC, pelanggan potensial dapat mengakses daftar produk penjual,
memindai lini produk, dan melakukan pemesanan. Biasanya, penjualan Internet
adalah transaksi kartu kredit. Informasi pesanan dan kartu kredit pelanggan
dilampirkan pada file email penjual.

Tidak seperti EDI, yang merupakan pengaturan bisnis eksklusif antara


mitra dagang, Internet menghubungkan suatu organisasi dengan ribuan mitra
bisnis potensial yang dengannya mereka tidak memiliki perjanjian formal. Selain
peluang bisnis yang belum pernah terjadi sebelumnya, risiko untuk penjual dan
pembeli menyertai teknologi ini. Menghubungkan ke Internet membuat
organisasi terancam oleh peretas komputer, virus, dan penipuan transaksi.
Banyak organisasi menanggapi ancaman ini dengan serius dan menerapkan
kontrol termasuk teknik kata sandi, enkripsi pesan, dan firewall untuk
meminimalkan risiko mereka. Teknologi jaringan dibahas dalam lampiran Bab
12. Dalam Bab 16, kami memeriksa teknik untuk mengendalikan teknologi ini.

PERTIMBANGAN KONTROL UNTUK SISTEM BERBASIS KOMPUTER

Sisa dari bagian ini melihat hubungan antara kontrol internal di bawah
teknologi pemrosesan alternatif. Solusi untuk banyak masalah ini berada di luar
ruang diskusi pada saat ini.
Otorisasi : Otorisasi transaksi dalam sistem pemrosesan real-time adalah tugas
otomatis. Dalam sistem POS, proses otorisasi melibatkan memvalidasi biaya
kartu kredit dan menetapkan bahwa pelanggan adalah pengguna kartu yang
valid.

1. Pemisahan tugas : Tugas yang perlu dipisahkan dalam sistem manual


sering dikonsolidasikan dalam program komputer.

2. Pengawasan : Kamera pengintai dan personel keamanan lantai toko dapat


mengurangi risiko. Rekaman internal mesin kasir adalah bentuk
pengawasan. Rekaman itu berisi catatan semua transaksi penjualan yang
diproses di register. Hanya supervisor pegawai yang memiliki akses ke
kaset, yang digunakan pada akhir shift untuk menyeimbangkan laci kas.

3. Kontrol akses : Karena sistem POS melibatkan transaksi tunai, organisasi


harus membatasi akses ke aset tunai. Salah satu metode adalah untuk
menetapkan setiap petugas penjualan ke kasir terpisah untuk seluruh
giliran kerja.

4. Catatan Akuntansi : Terdiri dari digital Jurnal dan Buku Besar, file back up,
dan verifikasi independen

E. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS PC

Berbeda dengan sistem mainframe dan client-server yang sering


dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna tertentu, aplikasi PC
cenderung menjadi sistem yang bertujuan melayani berbagai kebutuhan.
Strategi ini memungkinkan vendor perangkat lunak untuk memproduksi secara
massal produk dengan berbiaya rendah dan bebas kesalahan. Sehingga sistem
akuntansi PC sangat populer di perusahaan-perusahaan kecil

Sebagian besar sistem PC dirancang modular. Modul bisnis yang umum


termasuk pemrosesan pesanan penjualan dan piutang, pembelian dan hutang,
penerimaan kas, pengeluaran tunai, buku besar dan pelaporan keuangan,
kontrol inventaris, dan penggajian. Desain modular mereka memberikan
pengguna beberapa tingkat fleksibilitas dalam menyesuaikan sistem untuk
kebutuhan spesifik mereka. Banyak vendor menargetkan produk mereka untuk
kebutuhan unik industri tertentu, seperti perawatan kesehatan, transportasi,
dan layanan makanan. Dengan melakukan itu, perusahaan-perusahaan ini
melepaskan keuntungan dari fleksibilitas untuk mencapai ceruk pasar. Teknik
desain modular diilustrasikan pada Gambar 4-21.

ISU PENGENDALIAN PC

Sistem akuntansi PC menciptakan masalah kontrol unik untuk akuntan.


Risiko timbul yaitu :

 Sistem PC cenderung memiliki pemisahan tugas yang tidak memadai.


Seorang karyawan tunggal mungkin bertanggung jawab untuk memasukkan
semua data transaksi, termasuk pesanan penjualan, penerimaan kas, faktur,
dan pengeluaran.

 Sistem PC umumnya memberikan kontrol yang tidak memadai atas akses ke


file data.

 Kegagalan disk komputer adalah penyebab utama hilangnya data. Prosedur


formal untuk membuat salinan cadangan file data dan program dapat
mengurangi ancaman ini.

Anda mungkin juga menyukai