Pada bab ini, dibahas mengenai hasil pengumpulan data tentang pengaruh
kombinasi posisi tropod dan Respiratory Muscles Stretching terhadap saturasi
oksigen pada pasien Asma Bronkial di RSUD Grati, Pasuruan. Data disampaikan
dalam bentuk tabel dan narasi yang meliputi data umum dan data khusus. Data
umum menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik demografi
responden penelitian (jenis kelamin, umur, riwayat pekerjaan, riwayat merokok
dan lama merokok). Data khusus menjelaskan tentang variabel yang diukur
berkaitan dengan pengaruh kombinasi posisi Tripod dan Respiratory Muscles
Stretching terhadap saturasi oksigen pada pasien Asma Bronkial.
Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin Laki- laki
sebanyak 19 orang (61,3%).
Tabel 4.2 menunjukkan rentang umur paling banyak pada pasien Asma Bronkial
pada umur 28 tahun yaitu sebanyak 3 orang 97%
4.4 Pembahasan
4.4.1 Saturasi Oksigen Sebelum Diberikan Kombinasi Posisi Tripod dan
Respiratory Muscles Stretching
Posisi ini dapat memungkinkan otot diafragma dan otot interkosta eksternal
meningkat, sehingga oksigen yang diperoleh lebih banyak karena adanya
pengaruh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada otot diagframa tersebut.
(Tawangnaya, Ismonah and Arif, 2016)
Tripod position merupakan salah satu bentuk latihan pernapasan dalam (non
farmokologi) dimana bernapas perlahan-lahan dan menggunakan diafragma,
yang berfungsi untuk meningkatkan otot inspirasi dengan posisi punggung
(tulang belakang) condong kedepan membentuk sudut 30o –45o dan posisi
kepala menunduk membentuk kemiringan 16o –18o , sehingga memungkinkan
abdomen terangkat perlahan serta dada mengembang penuh.(Pasaribu, 2015).
Latihan ini, akan memperkuat daya tahan tubuh otot pernapasan yang
dapat meningkatkan toleransi aktivitas, dapat mengurangi dyspnea dengan
meningkatkan pola pernapasan, serta dapat meningkatkan ventilasi dan
oksigenisasi. Peregangan otot, dapat memperluas dan mempertahankan
fleksibilitas juga dapat mengurangi stres dan ketegangan otot serta meningkatkan
oksigenisasi yang akan memberikan stimulai untuk sirkulasi limfatik (Yunani &
widiati, 2017 dalam (Marse, 2018).
Menurut Yukez (2011), stretching bertujuan untuk membuat otot dan
persendian menjadi fleksibel dan elastis. Hal ini merupakan latihan peregangan
(stretching), ketika diterapakan pada otot pernapasan yaitu otot inspirasi
(diafragma, skalenus, interkostalis parasternal, dan interkostalis eksternus), otot
bantu inspirasi (sternokleidomastoideus, seratus anterior, pektoralis mayor,
pektoralis minor, trapezius, dan erector spine) dan otot ekspirasi (abdominal dan
interkostalis internus), maka dapat memberikan efek meningkatnya fleksibilitas
dan elastisitas dari otot tersebut, yang pada akhirnya akan menyebabkan
peningkatan mobilitas dinding dada
Peneliti menyimpulkan bahwa dari 31 responden setelah diberikan intervensi,
semuanya mengalami peningkatan arus puncak ekspirasi dan hanya 1 pasien yang
memiliki nilai Saturasi Oksigen tetap. Peneliti berpendapat bahwa pemberian
intervensi kombinasi posisi Tripod dan Respiratory Muscles Stritching dapat
mengurangi terjadinya sesak nafas sehingga akan menghasilkan metabolism aerob
yang akan meningkatkan kekuatan dan otot-otot pernafasan sehingga dapat
meningkatkan Saturasi Oksigen.
Posisi tripod adalah posisi klien diatas tempat tidur yang bertompang di
atas overbed table (yang dinaikkan dengan ketinggian yang sesuai) dan
bertumpu pada kedua tangan dengan posisi kaki ditekuk kearah dalam. Pasien
yang diberikan posisi tripod dapat dibantu agar ekspansi dada membaik.
Caranya dengan mengatur posisi duduk pasien agak condong ke depan dengan
bertumpu pada kedua tangan di tempat tidur dengan posisi kedua kaki kedalam.
(Dwi Istiyani, Sri Puguh Kristiyawati, 2015)
Latihan ini, akan memperkuat daya tahan tubuh otot pernapasan yang
dapat meningkatkan toleransi aktivitas, dapat mengurangi dyspnea dengan
meningkatkan pola pernapasan, serta dapat meningkatkan ventilasi dan
oksigenisasi. Peregangan otot, dapat memperluas dan mempertahankan
fleksibilitas juga dapat mengurangi stres dan ketegangan otot serta
meningkatkan oksigenisasi yang akan memberikan stimulai untuk sirkulasi
limfatik (Yunani & widiati, 2017 dalam (Marse, 2018).