Anda di halaman 1dari 11

STEP 1

1. BKKBN
BKKBN merupakan kepanjangan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.
BKKBN adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. BKKBN
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

2. RPJN
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

3. RPJMN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

4. KB
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu
bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya

5. TFR
Total Fertility Rate (TFR) adalah rata rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita
selama masa usia suburnya (antara umur 15-49 tahun)

STEP 2
1. Apa yang dimaksud dengan fertilitas?
Jawab :
Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan
kelahiran hidup merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk
disamping migrasi masuk, tingkat kelahiran dimasa lalu mempengaruhi tingginya
tingkat fertilitas masa kini. Fertilitas merupakan hasil reproduksi nyata dari
seorang atau sekelompok wanita, sedangkan dalam pengertian demografi
menyatakan banyaknya bayi yang lahir hidup.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/209637-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tingkat.pdf

2. Apakah hubungan demografi dengan fertilitas?


Jawab :
Teori Malthus
Aliran ini dipelopori oleh Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa penduduk
(seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan
berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian
dari permukaan bumi ini (Mantra, 2003:50).

Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan


kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan.
Disamping itu Malthus berpendapat bahwa manusia untuk hidup memerlukan
bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih
lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak
diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan
kemiskinan manusia.

3. Sebutkan fungsi dan tugas dari BKKBN?


Jawab :
BKKBN menyelenggarakan tugas :

 Perumusan kebijakan nasional, pemaduan dan sinkronisasi kebijakan di


bidang KKB;
 Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang KKB;
 Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan
KB;
 Penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi di bidang KKB;
 Penetapan perkiraaan pengendalian penduduk secara nasional;
 Penyusunan desain Program KKBPK;
 Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB);
 Pengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk kebutuhan
Pasangan Usia Subur (PUS) nasional;
 Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga
 Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkatnasional dalam pengendalian pelayanan dan pembinaan kesertaan
ber-KB dan Kesehatan Reproduksi (KR);
 Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
 Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkat nasional dalam pembangunan keluarga melalui ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
 Standardisasi pelayanan KB dan sertifikasi tenaga penyuluh KB/petugas
lapangan KB (PKB/PLKB);
 Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk dankeluarga berencana; dan
 Pembinaan, pembimbingan dan fasilitas di bidang KKB.

BKKBN juga menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang KKB;


 Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di
lingkunganBKKBN;
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
BKKBN;
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN; dan
 Penyampaian laporan, saran dan pertimbangan di bidang KKB.

4. Sebutkan macam macam pengukuran fertilitas!


Jawab :
Ada dua yaitu :
A. KUMULATIF
Mengukur rata2 jumlah kelahiran hidup laki laki dan perempuan yang dilahirkan
oleh serorang perempuan pd waktu perempuan tsb memasuki usia subur hingga
melampaui batas reproduksinya(15-49 tahun)

Pembagiannya : TFR, GRR,NRR

 Tingkat Fertilitas total (Total fertility Rate/ TFR)

TFR didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan tiap
1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan:
a. Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya
b. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu

Dalam praktek tingkat fertilitas total dikerjakan dengan menjumlahkan tingkat


fertilitas perempuan menurut umur, apabila umur tersebut berjenjang lima
tahunan, dengan asumsi bahwa tingkat fertilitas menurut umur tunggal bsama
dengan rata-rata tingkat fertilitas kelompok umur lima tahunan

 Gross Reproduction rate ( GRR)

Ialah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang


masa reproduksinya dengan catatan tidakada seorang perempuan yang
meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya

 Net reproduction rate (NRR)


ialah kelahiran jumlah bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000
perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan
perempuan-perempuan itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

B. TAHUNAN
Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan
jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut
Pembagiannya : CGR, GFR, ASFR, BOSFR)

 Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate)


Tingkat fertilitas kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada
suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun

 Tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate)

Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49
atau 15-44 th) pada tahun tertentu.

 Tingat fertilitas menurut umur (Age Specific Fertility Rate)

Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan
tahun tertentu.

 Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order Specific


fertility Rate)

Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh


wanita pada umur dan tahun tertentu.

5. Sebutkan factor yang mempengaruhi fertilitas!


Jawab :
Menurut Mantra dalam Rakhmatullah (2015) pengendalian fertilitas merupakan
salah satu cara untuk mengendalikan jumlah penduduk. terdapat sejumlah
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat fertilitas yaitu,
A. Faktor demografi yang terdiri dari :
- komposisi umur
- status perkawinan
- umur kawin pertama
- ekuditas
- proporsi penduduk yang bersatatus kawin

B. Faktor non demografi diantaranya :


- ekonomi penduduk
- tingkat pendidikan
- perbaikan status wanita
- urbanisasi dan industrialisasi.

Faktor–factor tersebut dapat berpengaruh langsung ataupun tidak langsung


terhadap fertilitas. Selain itu faktor sosial juga dapat mempengaruhi
tingkat pendidikan ibu, statusketenagakerjaan ibu, usia kawin pertama
ibu, penggunaan alat kontrasepsi dan tingkat pendapatan orang tua.

Pendapatan adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi


suatu keputusan seseorang atau keluarga dalam merencanakan jumlah
anak. Davis dan Blake 1956 dalam Hatmadji (2004) menyatakan bahwa faktor-
faktor sosial mempengaruhi fertilitas melalui variabel antara. Salah satu
variabel antara yang dikemukakan oleh Davis dan Blake adalah umur memulai
hubungan kelamin. Umur memulai hubungan kelamin yang rendah
mempunyai pengaruh positif terhadap kelahiran yang artinya makin
rendah usia kawin pertama akan diikuti oleh kelahiran yang semakin
banyak.

https://media.neliti.com/media/publications/209637-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tingkat.pdf

6. Apakah dampak dari fertilitas stagnan?


Jawab :
DAMPAK NEGATIF
Pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya membawa beberapa keuntungan,
di antaranya adalah ketersediaan tenaga kerja yang melimpah. Namun, jika
pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak dibarengi oleh kebijakan pemerintah
yang baik dalam menghadapi masalah ini, maka pertumbuhan penduduk yang
tinngi hanya akan membawa dampak yang buruk bagi suatu Negara. Adapun
dampak negatif yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah:

 Sosial ekonomi
Jumlah penduduk yang tinggi yang tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang
cukup hanya akan menimbulkan masalah kriminalitas. Orang yang tidak
mempunyai pekerjaan bisa saja beralih menjadi criminal. Sebagai contoh, di
kota-kota besar, banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan yang
mencukupi kebutuhannya. Mereka pun mencari nafkah dengan menjadi seorang
kriminal seperti pencopet, perampok, dsb. Bukan hanya itu, dari segi sosial
ekonomi, jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi yang tidak dibarengi
dengan pendistribusian fasilitas yang merata akan mendorong terjadinya
urbanisasi yang pada akhirnya akan memunculkan kelas sosial baru di
masyarakat Ibukota. Adanya perumahan kumuh adalah contoh konkrit dari
masalah ini.

 Pendidikan dan kesehatan


Pemerintah menginginkan penduduknya memenuhi standar kehidupan
internasional. Keinginan mereka itu diterjemahkan dengan membuat kebijakan-
kebijakan yang dapat memajukan masyarakatnya dalam bidang pendidikan dan
kesehatan. Namun, jika jumlah penduduk pada suatu Negara melebihi batas
normal. Maka kebijakan ini tidak dapat dilaksanakan. Sebagian besar penduduk
tidak akan mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai.
Rendahnya kualitas pendidikan adalah salah satu faktor yang menyebabkan
suatu negara rendah akan sumber daya manusianya.

 Lingkungan Hidup
Jumlah penduduk harus berbanding lurus dengan luas pemukiman. Masalah
terjadi ketika lahan untuk pemukiman tidak cukup lagi untuk menampung
banyaknya penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, penduduk pun mengubah
lahan pertanian atau hutan menjadi areal pemukiman baru. Masalah tidak
sampai di situ saja. Membuka lahan pertanian atau hutan menjadi lahan
pertanian justrus menimbulkan masalah lingkungan.
Lahan pertanian atau hutan yang di sulap menjadi areal pemukiman
mengakibatkan hilangnya daerah resapan air. Sebab, lahan yang semula jadi
resapan air kini di poles dengan semen dan beton. Sehingga air tidak dapat
meresap. Banjir pun tidak terhindarkan.
Selain itu, ketika membuka hutan menjadi areal pemukiman, penduduk
biasanya membakar hutan tersebut. sebagai akibatnya timbullah polusi udara
yang disebabkan oleh hutan yang terbakar. Hal ini tidak hanya menjadi masalah
domestic bagi satu Negara. Tetapi juga menjadi masalah bagi Negara lain.
Sebab, akibat dari tindakan ini juga dirasakan oleh Negara lain.

Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:

 Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang


 semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga,
pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
 Angka pengangguran meningkat
 Angka kesehatan masyarakat menurun
 Angka kemiskinan meningkat
 Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
 Ketersediaan pangan sulit
 Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
 Angka kecukupan gizi memburuk
 Muncul wanah penyakit baru

DAMPAK POSITIF
Dampak positif dari banyaknya jumlah penduduk adalah mudah memperoleh tenaga
kerja yang murah juga pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena itu, meskipun program keluarga berencana
(KB) digalakkan Indonesia, di sisi lain diperlukan angka pertumbuhan penduduk yang
tinggi untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.

7. Apakah yang mempengaruhi tinggi rendahnya TFR?


Jawab :
Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
1) Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB.
Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta
KB banyak.
2) Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti
pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara rasional.
3) Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak
karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku
seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil
misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
5) Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk.
Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang
menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga
mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6) Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang
baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran.
7) Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak
dan orang-orang tua usia).

8. Bagaimana cara menangani kenaikan fertilitas?


Jawab :
 Preventive checks dapat dibagi menjadi dua, yaitu: moral restraint dan vice.
Moral restraint (pengekangan diri) yaitu segala usaha untuk mengekang nafsu
seksual, dan vice pengurangan kelahiran seperti: pengguguran kandungan,
penggunaan alat-alat kontrasepsi, homoseksual, promiscuity, adultery.

 Positive checks adalah pengurangan penduduk melalui proses kematian.


Apabila suatu wilayah jumlah penduduk melebihi jumlah persediaan bahan
pangan, maka tingkat kematian akan meningkat mengakibatkan terjadinya
kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya. Proses ini akan terus
berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persediaan bahan
pangan.

Positive checks dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:


a. Vice (kejahatan) ialah segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia
seperti pembunuhan anak-anak (infancitide), pembunuhan orang-orang
cacat dan orang tua.
b. Misery (kemelaratan) ialah segala keadaan yang menyebabkan kematian
seperti berbagai jenis penyakit dan epidemic, bencana alam, kelaparan,
kekurangan pangan dan peperangan. (Mantra, 2003:51)

9. Sebutkan program RPJMN dan RPJN?


Jawab :
 RPJM pertama(2005-2009)diarahkan untuk menata kembali dan
membangunIndonesia disegala bidang yang ditujukan untuk menciptakan
Indonesia yangaman dan damai,adil dan demokratis serta tingkat
kesejahteraan rakyatnyameningkat.

 RPJM kedua(2010-2014)ditujukan untuk lebih memantapkan penataan


kembaliIndonesia disegala bidang dengan menekankan pada upaya
peningkatan kualitasSDM termasuk pengembangan iptek serta penguasaan
daya saing perekonomian.

 RPJM ketiga(2015-2019)ditujukan untuk lebih memantapkan


pembangunansecara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan
pencapainan daya saing kompetitif perekonomian.” Berlandaskan keunggulan
SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan yang terus meningkat.

 RPJM keempat(2020-2025)ditujukan untuk mewujudkan masyarakat


Indonesiayang mandiri,maju,adil dan makmur melalui percepatan
pembangunan diberbagai bidang.”hal ini dilakukan dengan menenkankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh belandaskan keunggulan
kompetitifdiberbagi wilayah didukung SDM berkualitas dan berdaya saing”

10. Apa perbedaan pertumbuhan penduduk dan ledakan penduduk?


Jawab :
Ledakan penduduk berlangsung zecara cepat yaitu pada suatu daerah yang
menjadi pusat seperti kota jakarta. sedangkan pertumbuhan penduduk yaitu
berlangsung secar terarah dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai