Anda di halaman 1dari 28

ANALISA SWOT

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
M1 (Ketenagaan)
Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Job discription 0,2 3 0,6
jelas.
0,3 3 0,9 S-W
2. Semua 3,2 –3,3 = -
perawat 0,1
pernah
mengikuti
pelatihan
BCLS , YAN
PRIMA, K3
dan PPI.

Yang
mengikuti
pelatihan ECG
3 orang dan 0,2 4 0,8
ACLS 1 orang.

3. Sebagian besar
masa kerja
perawat > 2 0,3 3 0,9
tahun.

4. Jenis
ketenagaan:

S1
Keperawatan :
5 orang
D3
Keperawatan:
13 orang
Admin 1 orang
Pekarya
Kesehatan:
2orang
Apoteker :
1orang
Ahli gizi : 1
orang
Dokter SP : 10
orang
PPDS Jantung :
1 orang
JUMLAH 1 3,2
WEAKNESS
1. Jumlah tenaga
perawat yang
memiliki 0,7 3 2,1
pendidikan S1
sebanyak 5
orang dengan
perbandingan
1 : 4.
2. Caring petugas
ke pasien di
ruangan tidak 0,3 4 1,2
sesuai dengan
perbandingan
1 : 10.
JUMLAH 1 3,3
b. External
Factor Analysis
Strategic ( EFAS
)
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,25 3 0,75
program
akreditasi RS
dari
pemerintah
dimana MAKP
merupakan
salah satu
penilaian
2. Adanya 0,25 3 0,75
kebijakan
O-T
pemerintah
2,75 – 2 =
tentang
0,75
profesionalisas
i perawat
3. Adanya 0,25 3 0,75
program
pelatihan atau
seminar
khusus tentang
manajemen
keperawatan
dari diklat
4. Adanya 0,25 2 0,5
kesempatan
melanjutkan
pendidikan ke
jenjang yang
lebih tinggi
JUMLAH 1 2,75
THREATHENE
D 0,2 2 0,4
1. Ada tuntutan
dari pasien
untuk
pelayanan
yang lebih
professional. 0,4 3 1,2
2. Makin
tingginya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
kesehatan. 0, 3 2 0, 6
3. Persaingan
antar RS yang
semkin kuat.
JUMLAH 1 2

Faktor strategi
Bobot Rating Bobot x rating
internal
M2(SARANA
PRASARANA) S-W
Internal Factor 3,4-2= 1,4
(IFAS)
STRENGTH
1. Semua sarana 0,3 4 1,2
dan prasarana
sudah memadai
untuk pasien,
tenaga keehatan,
dan keluarga
pasien termasuk
sarana prasarana
universal
precaution
untuk perawat
2. Tersedianya 0,2 2 0,4
nurse station
dan letaknya
yang strategis
(terjangkau)
3. Pemeliharaan 0,2 3 0,6
sarana dan
prasarana
dilakukan
secara berkala
4. RS pemerintah 0,3 4 1,2
tipe B sekaligus
sebagai RS
pendidikan dan
rujukan
Jumlah 1 3,4
WEAKNESS

1. Ketidakpatuhan 0,7 2 1,4


perawat dalam
menggunakan
alat-alat sesuai
dengan SOP 0,3 2 0,6
yang sudah ada
2. Kurangnya
sarana dan
prasarana
peralatan alat
mandi (pispot)
belum sesuai
dengan jumlah
pasien

Jumlah 1 2
b. External Factor O-T
Analysis Strategic 3,5-2,7= 0,8
( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,5 3 1,5
kalibrasi atau
pemeliharaan
alat – alat secara
berkala.
2. Adanya 0,5 4 2
mekanisme
pelaporan yang
berkenaan
dengan
perbaikan atau
penambahan
fasilitas rumah
sakit untuk
diajukan ke
APBN
Jumlah 1 3,5
THREATENED
1. Adanya 0,3 2 0,6
tuntutan yang
tinggi dari
pasien untuk
memberikan
sarana dan
prasarana yang
memadai.
0,4 3 1,2
2. Belum adanya
program
pelatihan atau
seminar khusus
bagi perawat
tentang
pengoperasian
alat 0,3 3 0,9

3. Kesenjangan
antara jumlah
pasien
denganperalata
n yang ada

Jumlah 1 2,7

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x Rating
Internal
M3 (METODE)
MAKP S–W
Internal Factor 2,5-3 =
(IFAS) -0,5
STRENGTH

1. Ketenagaan 0,1 3 0,3


keperawatan
sudah
memenuhi
syarat untuk
MAKP
kombinasi
primer(S1
Keperawatan
5 orang)
2. Mempunyai 0,1 3 0,3
Standar
Asuhan
Keperawatan.
3. Mempunyai 0,3 3 0,9
Protap setiap
tindakan
keperawatan.
4. Terlaksananya 0,2 3 0,6
komunikasi
yang adekuat
antara
Perawat dan
tim kesehatan
lain.
5. Ruangan 0,2 2 0,4
mempunyai
visi, misi,
motto sebagai
acuan
melaksanakan
kegiatan
pelayanan.
JUMLAH 1 2,5

WEAKNESS

1. Pelaksanaan 0,5 3 1,5


model MAKP
sudah
dilaksanakan
sesuai dengan
pedoman,
tetapi masih
ada PP yang
belum sesuai
dengan
criteria.
2. Pemahaman 0,5 3 1,5
perawat
tentang model
MAKP masih
kurang
JUMLAH 1 3
External Factor O-T
Analysis 2,6-2,3=
Strategic 0,3
( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,2 3 0,6
mahasiswa S1
keperawatan
praktik
manajemen
keperawatan
2. Adanya 0,4 3 1,2
dukungn RS
dalam
pelaksanaan
MAKP sesuai
standart
3. Adanya 0,4 2 0,8
kebijakan
pemerintah
tentang
profesionalisa
si perawat
JUMLAH 1 2,6
THREATENED
1. Adanya
tuntutan 0,3 2 0,6
masyarakat
yang semakin
tinggi
terhadap
peningkatan
pelayanan
keperawatan
yang lebih
profesional.
2. Makin tinggi 0,3 3 0,9
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
kesehatan.
3. Kebebasan 0,2 2 0,4
pers
mengakibatka
n mudahnya
penyebaran
informasi
didalam
ruangan ke
masyarakat
4. Persaingan 0,2 2 0,4
dengan RS
swasta yang
semakin ketat
JUMLAH 1 2,3

Faktor strategi
Bobot Rating Bobot x Rating
internal
Ronde S–W
Keperawatan 2,7-3= - 0,3
Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)

STRENGTH
1. Manajeme 0,2 4 0,8
n RS
mendukung
adanya
kegiatan ronde. 0,3 3 0,9
2. Merupaka
n RS tipe B
pendidikan dan
Rujukan 0,5 2 1,0
3. Adanya
kolaborasi
yang baik
dengan Dokter
spesialis,
Dokter Umum,
PPDS, Farmasi
Klinik, Ahli
Gizi,
fisioterapi
setiap ruangan
Jumlah 1 2,7
WEAKNESS
1. Ronde 0,5 3 1,5
keperawatan
yang
dilaksanakan di
ruangan
boegenvile
sudah
dilakukan
tetapi belum
ada
dokumentasi
secara tertulis.
2. Terjadwal 0,5 3 1,5
ronde
keperawatan di
bogenvile
sudah ada
namun kadang
– kadang tidak
sesuai dengan
jadwal karena
ada kesulitan
dalam
mempertemuk
an tim ronde
dalam satu
waktu tertentu.

Jumlah 1 3
External Factor O-T
Analysis Strategic 2,5-2,6 =
(EFAS ) 0,1

OPPORTUNITY
1. Adanya 0,5 3 1,5
dukungan dari
RS dan kepala
ruangan untuk
mengadakan
ronde
keperawatan.

2. Banyaknya 0,5 2 1
kasus penyakit
yang masuk
dalam criteria
ronde
keperawatan

Jumlah 1 2,5

THREATHENE
D 0,6 3 1,8
1. Adanya
tuntutan yang
lebih tinggi
dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan
yang
profesional 0,4 2 0,8
2. Adanya
persaingan
dengan rumah
sakit lain
dalam
pemberian
pelayanan
keperawatan
profesional

Jumlah 1 2,6

Faktor Strategi Bobot x rating


Bobot Rating
Internal
Sentralisasi Obat S-W= 2,6-
Internal Factor 2= 0,6
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya 0,2 3 0,6
sarana dan
prasarana untuk
pengelolaan
sentralisasi obat
2. Adanya 0,2 3 0,6
penandaan dan
daftar obat
High Alert dan
LASA di
ruangan.
3. Adanya buku 0,2 3 0,6
stok obat.
4. Adanya 0,1 2 0,2
kemauan
perawat untuk
melakukan
sentralisasi obat
5. kegiatan 0,1 2 0,2
sentralisasi obat
oleh perawat
berkolaborasi
dengan depo
farmasi
6. Kepala ruangan 0,2 2 0,4
mendukung
kegiatan
senralisasi obat
Jumlah 1   2,6
WEAKNESS

1. 0,5 2 1
dengan tenaga
apoteker tidak
seimbang
1
dengan
perbandingan
1 : 30
2. 0,5 2
sentralisasi
obat
menggunakan
system one
day dose
namun pada
pelaksanaanny
a
menggunakan
one dose

Jumlah 1   2

External Factor O-T =


Analysis Strategic 3-2=
(EFAS) 1
OPPORTUNITY
1. Adanya Floor 0,4 3 1,2
Stock di setiap
ruangan
2. Kerjasama yang 0,6 3 1,8
baik antara
perawat
,farmasi , dan
mahasiswa
praktik
Jumlah 1 3,0
THREATHENED
1. Adanya tuntutan 0,5 2 1
pasien untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional
2. makin tinggi
kesadaran 0,5 2 1
masyarakat akan
hukum
Jumlah 1 2

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
Supervisi & S-W=
Delegasi 0,5 3 1,5 3-3,1= - 0,1
Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Kepala
ruangan 0,5 3 1,5
mendukung
adanya
kegiatan
supervisi
2. Sudah
mempunyai
format yang
baku dalam
pelaksanaan
supervisi
Jumlah 1 3
WEAKNESS
1.Kegiatan 0,3 4 1,2
supervisi belum
terlaksana sesuai
dengan jadwal
yang sudah ada
2. adanya 0,3 3 0,9
dokumentasi
supervise yang
jelas
3. Sosialisasi 0,2 3 0,6
tentang
kegiatan
supervisi
belum
dilakukan
dengan
maksimal
4. Supervise yang 0,2 2 0,4
dilaksanakan
sudah
menerapkan 3F
karena sudah
ada jadwal
tindakan apa
yang akan di
supervisi
Jumlah 1 3,1
External Factor O-T=
Analysis Strategic 2,8-3=
(EFAS ) -0,2
OPPORTUNITY
1. Hasil supervisi 0,3 3 0,9
dapat
dilakukan
sebagai
pedoman daftar
penilaian
prestasi
pegawai (DP3)
2. Adanya 0,5 3 1,5
teguran dari
kepala ruang
bagi perawat
yang tidak
melaksanakan
tugas dengan
baik
3. Adanya 0,2 2 0,4
mahasiswa
Stikes yang
praktik
manajemen
keperawatan

Jumlah 1 2,8
THREATHENE
D 0,5 3 1,5
1. Tuntutan
pasien untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional
semakin tinggi. 0,5 3 1,5
2. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
tentang
tanggung
jawab dan
tanggung gugat
pearawat
sebagai
pemberi
asuhan
keperawatan
Jumlah 1 3

Faktor strategi
Bobot Rating Bobotx Rating
internal
Discharge S-W =
Planning 3,1-3 = 0,1
Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Terdapat 0,3 3 0,9
format yang
mendukung
pelaksanaan
discharge
plaining
seperti
pengkajian
edukasi,
resumen
keperawatan,
ceklis remcana
pemulangan
pasien
2. Terdapat 0,4 3 1,2
pendidikan
kesehatan
kepada pasien
dan keluarga
selama dirawat
atau pulang.
3. Perawat 0,3 3 0,9
memberikan
pendidikan
kesehatan
secara
informal
kepada pasien
atau keluarga
selama dirawat
atau pulang

Jumlah 3,1
1
WEAKNESS

1. Keterbatasan 0,4 3 1,2


waktu dan
tenaga perawat
2. Kurangnya 0,3 3 0,9
kemauan
untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan
kepada pasien
dan keluarga
3. Dari 10 besar 0,3 3 0,9
penyakit yang
ada leflate
yang belum
tersedia
Jumlah 1 3
External Factor O-T =
Analysis Strategic 3-2,6=
(EFAS ) 0,4
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,33 3 0,99
dukungan dari
RS dan kepala
ruang dalam
pelaksanaan
discharge
plaining
2. Adanya 0,17 3 0,51
kerjasama
yang baik
antara
mahasiswa dan
perawat
3. Adanya 0,5 3 1,5
mahasiswa
STIKES yang
praktek
manajemen
keperawatan

Jumlah 1 3
THREATHENE
D 0,6 3 1,8
1. Adanya
tuntutan
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan
yang optimal 0,4 2 0,8
2. Adanya
persaingan
rumah sakit
swasta yang
semakin ketat
dalam
keperawatan
profesional.

Jumlah 1 2,6

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
Dokumentasi S-W
Keperawatan 3-2=
Internal Factor 1
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya 0,3 3 0,9
sarana dan
prasarana
(pendokumentas
ian)
2. Sudah ada 0,2 3 0,6
sistem
pendokumentasi
an terintegrasi
3. Adanya 0,1 3 0,3
kemauan
perawat untuk
melaksanakan
pendokumentasi
an
4. Dokumentasi 0,2 3 0,6
keperawatan,
pengkajian
menggunakan
model persistem
dan diagnosa
keperawatan
sampai evaluasi
menggunakan
SOAP.
5. Adanya 0,2 3 0,6
kesadaran
perawat tentang
tanggung jawab
dan tanggung
gugat.
JUMLAH 1 3
WEAKNESS
1. Waktu yang 0,5 2 1
dibutuhkan
untuk
pendokumentasi
an lebih lama 0,5 2 1

2. Dari observasi
status pasien
pengisian
dokumentasi
tidak lengkap
seperti
waktu,nama dan
jam belum
dicatumkan,
serta respon
pasien paska
tindakan kurang
terpantau.
JUMLAH 1 2
b. External Factor O-T
Analysis Strategic 2,3-2= 0,3
( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,3 3 0,9
pengawasan
tetstruktur oleh
pihak
manajemen RS
2. Adanya 0,4 2 0,8
mahasiswa yang
praktek
manajemen di
ruangan.
3. Peluang perawat 0,3 2 0,6
untuk
meningkatkan
Pendidikan
(pengembangan
SDM)

JUMLAH 1 2,3
THREATHENED
1. Tingkat 0,5 2 1
kesadaran
masyarakat
(pasien dan
keluarga) akan
tanggung jawab
dan tanggung
gugat
2. Persaingan 0,5 2 1
rumah sakit
dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan
professional
JUMLAH 1 2

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
Timbang terima S-W
Internal Factor 3-2=
Analysis Strategic 1
(IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruangan 0,3 3 0,9
memimpin
kegiatan
timbang terima
setiap pagi.
2. Adanya laporan 0,2 3 0,6
jaga setiap sift.
3. Timbang terima 0,1 3 0,3
sudah
merupakan
kegiatan rutin
yang telah
dilaksanakan.
4. Adanya 0,2 3 0,6
kemauan perwat
untuk
melakukan
timbang terima.
5. Adanya buku 0,2 3 0,6
khusus untuk
pelaporan
timbang terima.

JUMLAH 1 3
WEAKNESS
1.Timbang terima 0,5 2 1
sudah dilakukan
dengan baik
tetapi isi atau
materi belum
sesuai dengan
standart.
2. Pelaksanaan 0,5 2 1
timbang terima
belum optimal
kususnya dari
sift sore ke
malam.
JUMLAH 1 2
b. External O-T
Factor Analysis 2,7-2= 0,7
Strategic ( EFAS
)
OPPORTUNITY 0,3 3 0,9
1.Kebijakan dari
kepala ruangan
dan RS tentang
pelaksanaan
timbang terima
2.Adanya 0,4 3 1.2
mahasiswa S1
Keperawatan
yang prktek
manajemen
keperawatan.
3.Adanya kerja 0,3 2 0,6
sama ang baik
antara
mahasiswa yang
praktek dengan
perawat ruangan

JUMLAH 1 2,7
THREATHENE
D 0,5 2 1
1.Adanya tuntutan
yang lebih
tinggi dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan
yang
professional 0,5 2 1
2.Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
tentang
tanggung
jawab dan
tanggung
gugat, perawat
sebagai
pemberi
asuhan
keperawatan.
JUMLAH 1 2

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
Penerimaan Pasien
Baru
Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1.Adanya format 0,3 3 0,9
untuk penerimaan
pasien baru.
2.Penerimaan pasien 0,3 3 0,6
baru sudah
merupakan kegiatan
rutin yang telah
dilaksanakan.
3.Adanya kemauan 0,2 3 0,6
perwat untuk
melakukan
S-W
penerimaan pasien
2,7-2=
baru.
0,7
4.Adanya dukungan
dari kepala ruangan 0,2 3 0,6
untuk melaksanakan
kegiatan penerimaan
pasien baru.
JUMLAH 1 2,7
WEAKNESS
1.Belum adanya 0,5 2 1
kemauan perawat
untuk menjelaskan
secara terperinci
tentang ruangan
kepada pasien dan
keluarga.
2.Keterbatasan waktu 0,5 2 1
dan tenaga perawat.

JUMLAH 1 2
b. External Factor O-T
Analysis Strategic 2,7-2= 0,7
( EFAS )
OPPORTUNITY
1.Kebijakan dari 0,3 3 0,9
kepala ruangan dan
RS tentang
pelaksanaan
penerimaan pasien
baru.
2.Adanya mahasiswa 0,4 3 1.2
S1 Keperawatan
yang prktek
manajemen
keperawatan.
3.Adanya kerja sama 0,3 2 0,6
ang baik antara
mahasiswa yang
praktek dengan
perawat ruangan.
JUMLAH 1 2,7

THREATHENED
1.Adanya tuntutan 0,5 2 1
yang lebih tinggi
dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanankeperawat
an yang
professional.
2.Meningkatnya 0,5 2 1
kesadaran
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat,
perawat sebagai
pemberi asuhan
keperawatan.
JUMLAH 1 2

Faktor Strategi
Bobot Rating Bobot x rating
Internal
Keuangan (M4) S-W
Internal Factor 3,3-3=
Analysis Strategic 0,3
(IFAS)
STRENGTH
1. Adanya dana 0,4 3 1,2
yang memadahi
dari APBN dan
biaya tarif
pasien
2.Ada pendapatan 0,3 3 0,9
dari jasa
pelayanan
pasien umum
dan BPJS yang
dapat diklaim
setelah
keperawatan
3.System
adminitrasi 0,3 4 1,2
sudah terpusat
sehingga
merpermudah
dalam
adminitrasi
JUMLAH 1 3,3
WEAKNESS
1.Petugas 0,5 3 1,5
adminnistrasi
hanya bertugas
pagi,
sedeangkan sore
dan malam
penghitungan
dilakukan oleh
perawat.
0,5 3 1,5
2.Masih adanya
penghitungan
dana secara
manual sehingga
memungkinkan
terjadinya
kesalahan dalam
penghitungan.

JUMLAH 1 3
b. External O-T
Factor Analysis 3-2= 1
Strategic ( EFAS
)
OPPORTUNITY
1.Pengeluaran 0,5 3 1,5
ruangan
sebagian besar
masih dibiayai
oleh RS
2.Ada kesempatan 0,5 3 1,5
untuk
menambah
penghasilan
ruangan dari
deteller alat-alat
medis
kesehatan.
JUMLAH 1 3
THREATHENE
D 0,5 2 1
1.Adanya tuntutan
yang tinggi dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
system
pelayanan
kesehatan yang
lebih
professional
sehingga
membutuhkan
pendanaan yang
lebih besar
untuk mendanai
sarana dan
prasarana 0,5 2 1
2.Tingkat
kesadaran
masyarakat akan
hokum semakin
meningkat.
JUMLAH 1 2

Faktor Strategi Bobot Rating Bobot x rating


Internal
Mutu (M5) S-W
Internal Factor 2,5-2=
Analysis Strategic 0,5
(IFAS)
STRENGTH
1.Pasien yang 0,2 3 0,6
dirawat di irna
bougenvile rata
rata merasa puas
yaitu sebanyak
60,7% (51%-
80%).
2.Sebagai tempat 0,3 3 0,9
untuk praktek
mahasiswa
keperawatan
3.Adanya 0,2 2 0,4
pelaporan mutu
ruangan secara
berkala ke
komite PMKP
4.Adanya follow 0,3 3 0,9
up untuk setiap
pelaporan
indicator mutu.
JUMLAH 1 2,8
WEAKNESS
1.Rumah sakit 0,5 2 1
yang masih
belum memiliki
sarana prasarana
yang memadai
sehingga masih
ada pasien yang
harus dirujuk ke
RS lain
0,5 2 1
2.LOS yang
memanjang
karena
perawatan yang
lama.

JUMLAH 1 2
b. External O-T
Factor Analysis 3-2= 1
Strategic ( EFAS
)
OPPORTUNITY
1.Adanya 0,5 3 1,5
program
pelatihan dan
bimbingan
tentang mutu
untuk PIC
2.Kerjasama yang 0,5 3 1,5
baik antara
mahasiswa dan
perawat
JUMLAH 1 3
THREATHENE
D 0,5 2 1
1. Adanya
persaingan
dengan RS lain
dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan
yang lebih 0,5 2 1
optimal
2.Adanya
peningkatan
standar
masyarakat yang
harus dipenuhi
JUMLAH 1 2

DIAGRAM LAYANG UNIT RAWAT INAP BOUGENVILE

RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG


TAHUN 2018

Peluang
1,5 DP
DK SO
1,4 M3 TT
1,3
1,2
1,1 M5
M4
1
0,9
0,8 M2
0,7
PPB
0,6 RK SV
0,5 Keterangan :
0,4
M1 : ketenagakerjaan (0,1 ; 0,75 )
0,3
weakness 0,2 M2 : sarana dan prasarana ( 1,4 ; 0,8 )
Strenght
0,1 M1
M3: metode ( - 0,5 ; 0,3 )
-0,2
-1,5 -1,4 -1,3 -1,2 -1,1 -1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0,1 M4:
0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
keuangan ( 0,30,7; 10,8
) 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5
-0,3
-0,4 M5: Mutu ( 0,5 ; 1 )
-0,5
- RK: Ronde keperawatan ( -0,3 ; -0,1 )
-0,6
-0,7 DP: discharge planning (0,1 ; 0,4 )
-0,8
DK: dokumentasi keperawatan ( 1 ; 0,3 )
-0,9
-1 PPB: penerimmaan pasien baru ( 0,7 ;
0,7 )
-1,1
-1,2 TT: timbang terima ( 1 ; 0,7 )
-1,3
SV: supervisi ( -0,1 ; -0,2 )
-1,4
-1,5 SO: sentralisasi obat ( 0,6 ; 1 )
ancaman
Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan


SWOT maka, kelompok merumuskan masalah di ruang irna boegenvile
sebagai berikut :.

1. M1-Man Sumber daya manusia:


a) Jumlah tenaga perawat yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 5 orang
dengan perbandingan 1 : 3
b) Beban kerja perawat di ruangan tidak sesuai 1 : 10
2. M2 – Material :
a) Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan alat-alat sesuai dengan SOP
yang sudah ada
b) Kurang tersedianya media informasi dibidang penelitian
3. M3- Metode MAKP :
a) Pelaksanaan model MAKP sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman,
tetapi masih ada PP yang belum sesuai dengan kriteria.
b) Pemahaman perawat tentang model MAKP masih berkurang.
4. M4- Money :
a) Petugas administrasi hanya bertugas di pagi hari.
b) Masih ditemukan proses penghitungan administrasi yang cenderung
lambat.
5. M5 – Mutu :
a) Kepatuhan hand hygiene dan ketepatan identifikasi pasien masih kurang
b) LOS yang memanjang karena perawatan yang lama.
6. Penerimaan pasien baru :
a) Kurangnya kemauan perawat untuk menjelaskan secaraterperinci tentang
ruangan kepada pasien dan keluarga.
b) Pelaksanaan tugas yang tumpang tindih.
7. Sentralisasi obat :
a) Jumlah resep dengan tenaga apoteker tidak seimbang dengan
perbandingan 1:30
b) Pelaksanaan sentralisasi obat kurang efektif
8. Timbang terima :
a) Timbang terima sudah dilakukan dengan baik tetapi isi atau materi belum
sesuai dengan standart
b) Pelaksanaan timbang terima belum optimal khususnya dari sift sore ke sift
malam
9. Supervise :
a) Kegiatan supervise belum terlaksana sesuai dengan jadwal yang sudah ada
b) Belum adanya dokumentasi supervise yang jelas
c) Sosialisasi tentang kegiatan supervise belum dilakukan dengan maksimal
10. Discharge Planning :
a) Kurangnya kermauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien dan keluarga
b) Dari 10 besar penyakit yang ada belum semua terdapat leaflet yang
tersedia
11. Ronde keperawatan :
a) Ronde keperawatn yang dilaksanakan di ruangan bougenvile sudah
dilakukan tetapi belum ada dokumtasi secara tertulis.
12. Dokumtasi keperawatan :
a) Waktu yang dibutuhkan untuk pendokumentasi lebih lama
b) Dari observasi status pasien pengisian dokumentasi tidak lengkap seperti
waktu, nama dan jam belum dicantumkan, serta respon pasien paska
tindakan kurang terpantau.
Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan


SWOT maka, kelompok merumuskan masalah di ruang irna boegenvile
sebagai berikut :

PRIORITAS MASALAH

Tabel 2.16 Prioritas Masalah di Irna Bougenvile Berdasarkan analisa SWOT

Skor Analisis Swot Prioritas Kondisi


Masalah
IFAS EFAS

1. M3 (Methode) -0,1 -0,2 1 Defensif


2. M1 (Man) -0,3 -0,1 2 Defensif
3. Dokumentasi Keperawatan -0,5 0.3 3 Turn Around
4. Discharge Planning -0,1 0,75 4 Turn Around
5. Timbang Terima 1 0.3 5 Agresif
6. Penerimaan Pasien Baru 0.1 0,4 6 Agresif
7. M2 (Material) 1 0,7 7 Agresif
8. M5 (Pemasaran) 0,7 0,7 8 Agresif
9. M4 (keuangan) 1.4 0.8 9 Agresif
1
10. Sentralisasi Obat 0,5 10 Agresif
1
11. Supervisi 0,3 11 Agresif
1
12. Ronde Keperawatan 0,6 12 Agresif

Anda mungkin juga menyukai