Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PROFESI PENDIDIKAN
ADMINISTRASI KESISWAAN

Hadrina Pratiwi Harahap (1204950)


Widya Lestari (1204898)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Upp IV Bukittinggi
2014
ADMINISTRASI KESISWAAN

A. Pengertian Administrasi Kesiswaan


Administrasi kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan yang berhubugan dengan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Tujuan administrasi kesiswaan
adalah untuk mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan, agar proses
pembelajaraan siswa di sekolah dapat berlangsung dengan baik dan lancar, serta tertib dan
teratur, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif ndan efisien.
Menurut Mantja dan Sutisna administrasi kesiswaan adalah proses pengurusan segala
hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan selam siswa berada di sekolah, sampai siawa
menamatakan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
Secara garis besar A. Gaffer MS mengelompokkan administrasi kesiswaan tersebut
kepada tiga bidang :
a. Pupil Inventory
Pupil Inventory adalah berupa daftar yang mengambarkan data siswa yang akan
memasuki suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Dengan adanya Pupil Inventory ini
maka akan dapat diketahui gambaran tentang keadaan-keadaan murid/siswa yang
akan memasuki sekolah tersebut, dan begitu juga akan dapat dilihat pertumbuhan
jumlah penduduk  terutama mengenai anak-anak usia sekolah.
b. Pupil Accounting
Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan tentang tingkah laku
siswa/murid selama bersekolah. Keterangan-keterangan tersebut meliputi masalah-
masalah siswa yang tidak masuk belajar ke sekolah, siswa-siswa yang meninggalkan
pelajaran di sekolah, siswa yang sering terlambat dan sebagainya. Dengan demikian
masalah Pupil Accounting lebih banyak berhubungan dengan absensi siswa.
c. Pupil Personel Service
Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh usaha-usaha yang
dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid. Layanan dan usaha yang
dimaksud adalah berupa bimbingan dan konseling terhadap siswa/murid  yang
membutuhkannya.
B. Perencanaan dan Penerimaan Siswa Baru
Siswa dalam suatu lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan suatu masukkan
yang akan dikelola memjadi “barang jadi” (out put)  yang diharapkan. Untuk membentuk
output yang  “berkualitas tinggi”, maka kepala sekolah harus memikirkan dan
memperhatikan kualifikasi masukkan/siswa baru.
Penerimaan Peserta didik sekolah dilakukan :
1. Secara objektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan
sekolah/madrasah,
2. Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial,
kemampuan ekonomi bagi SD/MI, SMP/Mts penerima subsidi dari Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah;
3. Berdasar kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK
4. Sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah.

Oleh karena itu, beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam perencanaan dan
penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
a. Penetapan daya tampung
Penetapan  daya tampung sekolah ditentukan pada saat rapat sekolah atau oleh
panitia penerimaan siswa baru, yayasan atau juga oleh pihak kantor wilayah yang
melakukan pembatasan jumlah maksimal disuatu sekolah.
Penetapan daya tampung dapat dilakukan dengan menghitung banyaknya
bangku yang tersedia dikalikan dengan muatan bangku yang tersedia dikaliakn
dengan muatan bangku dikurangi siswa yang tinggal kelas.
Rumus :
DYT=BB x MB-ATK

Keterangan :
DYT= daya tampung
BB=banyak bangku
MB=muatan bangku
ATK=anak tinggal kelas
b. Penetapan syarat calon siswa
Di samping ada spesifikasi tertentu pada masing-masing jenis sekolah, kantor
dinas juga memberikan pedoman bagi sekolah tentang penerimaan siswa baru dan
tugas sekolah adalah menjabarkan dari pedoman tersebut. Secara umum persyaratan
tersebut adalah mencakup persyaratan umur, persyaratan akademik atau pendidikan,
persyaratan kelakuan baik, kesehatan dan persyaratan keuangan.
Beberapa persyaratan di atas, harus dibuktikan dengan persyaratan yang
bersifat administratif, dalam wujud :
1. Surat Keterangan Kelahiran
2. Surat Tanda Tamat Belajar atau nilai Ebtanas murni disertai salinan raport kelas
tertinggi atau kelas terakhir.
3. Surat Keterangan Kesehatan dari dokter
4. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah atau kepolisian
5. Mengisi formulir pendaftaran
6. Pas foto
7. Membayar uang pendaftaran

c. Penetapan panitia siswa baru


Penetapan siswa baru adalah kegiatan sekolah yang sifatnya incidental, hanya
dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.  Oleh karena itu, dibutuhkan pembentukkan
kepanitian khusus dalam penerimaan siswa baru.
Adapun beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh panitia penerimaan siswa
baru adalah sebagai berikut:
1. Mengedakan publikasi
2. Mempersiapkan formulir penaftaran
3. Menerima atau melayan pendaftaran
4. Melaksanakan penyaringan
5. Pengumuman calon yang diterima
6. Mendaftar kembali calon yang diterima
7. Membuat laporan pertanggung jawabkan
Setelah siswa diterima di suatu sekolah, maka kegiatan lain yang perlu
diikutinya adalah:
1. Orientasi siswa baru
Orientasi siswa baru adalah suatu usaha sekolah untuk memperkenalkan
potensi-potensi sekolah dan siswa baru dengan maksud untuk membantu
mempercepat adaptasi siswa baru tersebut di sekolah baru
Ada beberapa alasan mengapa sekolah perlu mengadakan orientasi siswa baru
diantaranya adalah :
1) Hampir dapat dipastikan bahwa siswa baru belum mengetahui potensi-
potensi yang ada di sekolah barunya, baik tentang fasilitas yang ada, civitas
akademik maupun program sekolahnya
2) Sebelum sekolah mendidik siswa barunya, sekolah perlu mengetahui
potensi-potensi siswa baru tersebut, baik potensi afektif, kognitif maupun
psikomotornya
3) Perlu dijalin hubungan yang harmonis antara siswa baru dengan siswa lama,
sehingga sense of belonging siswa pada sekolah timbul dam berkembang
Beberapa hal yang dilaksanakan dalam orientasi siswa tersebut adalah :
a. Memperkenalkan fasilitas sekolah
Fasilitas sekolah adalah segala sarana dan prasarana yang ada di sekolah
yang dapat mempermudah proses pembelajaran. Contohnya perpustakaan
sekolah.
b. Mempernalkan civitas akademika
Ada 3 komponen yang tergabung dalam civitas akademika yaitu :
a) Tenaga edukatif atau guru
Usaha mempernalkan guru kepada para siswa baru dimaksudkan agar
dapat terjalin suasana diluar suasana pembelajaran. Dalam kegiatan ini
juga sekaligus dipernalkan jabatan-jabatan yang dipegan oleh masing-
masing guru.
b) Para karyawan
Yang dimaksud karyawan disini adalah para pegawai sekolah yang
tidak menduduki jabatan disekolah. Contohnya tata usaha, pegawai
pustaka dan labor.
c) Siswa lama (senior)
Program kenalan siswa baru dengan siswa lama adalah lebih
diutamakan pada siswa yang duduk dalam pengurusan OSIS. Hal ini
dilakukan agar siswa termotivasi untuk ikut aktif berperan serta dalam
OSIS seperti kakak-kaka kelasnya. Perkenalan ini juga memeupuk rasa
kesatuan antar siswa dalam satu sekolah.

c. Mempernalkan program sekolah


a) Ideologi negara
Sekolah adalah alat pemerintah untuk mendidik bangsanya. Suatu hal
penting yang harus diperhatikan oleh sekolah adalah, sekolah harus
dapat mendidik siswanya menjadi warga negara yang baik. Oleh karena
itulah sejak dini sebelum siswa dididik siswa dibekali pengetahuan
ideologi negara seperti pancasila, UUD 1945.
b) Kurukulum sekolah
Kurikulum sekolah adalah suatu paket kegiatan yang diberikan kepada
siswa selama siswa mengikuti pendidikan. Mempernalkan kurikulum
kepada siswa dapat menyangkut mater-materi pelajaran yang akan
diberikan selama pendidikan.

2. Pengaturan disiplin dan tata tertib sekolah


Disiplin adalah keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu
organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.
a. pendekatan dalam disiplin
a) pendekatan positif atau konstruktif
pendekatan positif terhadap disiplin melibatkan penciptaan suatu sikap.
Dimana para anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang perlu dari
organisasi atas kemauan sendiri. Bagi mereka yang melanggar peraturan
akan mendapatkan hukuman. Hukuman yang diberikan untuk memperbaiki
membetulkan bukan untuk melukai.
b) Pendekatan negatif atau otoriter
Pendekatan negatif terhadap disiplin menggunakan kekuasaan dan
kekuatan. Hukuman diberikan kepada pelanggar peraturan untuk
menjerakannya dan untuk menakutkan orang-orang lain, sehingga mereka
tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.

b. Tujuan disiplin
a) membantu anak menjadi pribadinya sendiri dan mengembangkan dari
sifat-sifat ketergantungan menuju sifat ketergantungan. Sehingga anak
mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab
b) membantu anak mengatasi, mencegah timbulnya problem disiplin, dan
menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan belajar mengajar.
Disiplin merupakan bantuan kepada siswa agar mampu berdiri sendiri.

c. Tanggung jawab kepala sekolah dan tegaknya disiplin


sutisna (1985) mengajukan tiga macam usaha yang dapat dilakukan dalam
memelihara tegaknya disiplin sekolah, yaitu :
1. sebagai pimpinan kepala sekolah harus dapat mengambil kendali dalam
memajukan pendekatan yang positif trhadap disiplin sekolah.
2. Pencegahan dan penguasaan diri
3. Memelihara tata tertib
4. Hal-hal yang berkaitan dengan disiplin seperti kehadiran siswa disekolah.
5. Pembinaan disiplin seperti pengendalian dari luar, pengendalian diri dari
dalam serta kesdaran akan disiplin.

d. Ganjaran dan Hukuman


Ganjaran adalah sesuatu yang diinginkan yang diterima oleh siswa karena
mendapatkan prestasi, berdasarkan usaha dan tingkah laku yang pantas. Sedangkan
hukuman adalah sesuatu yang tidak diinginkan, namun siswa harus menerimanya
karena  tigkah laku merekan yang tidak pada tempatnya.

C. Pembinaan Kesiswaan
a. Pengertian dan Tujuan
Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah melakukan kegiatan-kegiatan
siswa diluar jam pelajaran sebagai usaha untuk menumbuh kembangkan siswa sebagai
manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pembinaan kesiswaan ini bertujuan untuk :
a) Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sehingga siswa terhindar dari
pengaruh negative
b) Menumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negative dari dalam maupun
luar sekolah.
c) Memantapkan kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang pencapaian
kurikulum.
d) Meningkatkan apresisasi dan penghayatan seni
e) Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara
f) Meneruskan dan mengembangkan jiwa, serta nilai-nilai ‘1945
g) Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani

b. Jalur Pembinaan Kesiswaan


Pembinaan kesiswaan di sekolah dilakukan dengan empat jalur pembinaan yaitu :
1) Organisasi Kesiswaan
Satu-satunya organisasi kesiswaan di sekolah adalah Organisasi Intra Sekolah
(OSIS). Organisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai kader
penerus cita-cita bangsa dan sumber insane pembangunan nasional .

2) Latihan Kepemimpinan
Latihan kepemimpinan diberikan kepada Pembina, pengurus, dan anggota
OSIS, yang bertujuan untuk:
a. Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan
b. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga
Negara
c. Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam
melaksanakan tujuan-tujuan OSIS.

3) Kegiatan Ekstra Kurikuler


Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pengayaan dan perbaikan yang
berkaitan dengan program kurikuler.Kegiatan ekstra kurikuler bertujuan untuk
memantapkan tujuan pembentukan kepribadian siswa agar siswa dapat
memperkaya dan memperluas wawasan, pengetahuan, mendodorng pembinaan
nilai, dan sikap guna mengembangkan bakat dan minat siswa.
4) Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala
Kegiatan wawasan wiyata mandala adalah pandangan yang mengandung unsur
bahwa:                
a. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
b. Kepala sekolah mempunya tanggung jawab dan wewenang penuh  atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah
c. Adanya pengertian dan kerjasama anatara guru dan orang tua
d. Warga sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru
e. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat.

D. Instrumen Pengelolaan Kesiswaan


Menurut Ari Kunto (1998), catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan atas dua
jenis yaitu :
a. Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi: buku induk, buku kleper, catatan
tata tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan (bersifat umum dan khusus,
ada yang dari pemerintah dan ada yang produk sekolah sendiri).
b. Catatan siswa untuk masing-masing kelas yaitu buku kelas yang merupakan
cuplikan dari buku induk, buku presensi kelas, buku catatan Bimbingan dan
Konselingm buku catatan prestasi murid, yang meliputi buku daftar nilai dan buku
lagger, buku raport, dan buku mutasi.

E. Peranan guru dalam administrasi kesiswaan


Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya adalah:
a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Di
antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan
pelaporan pelaksanaan tugas.
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini
sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat
berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya.
c. Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar
juga. Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan
sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini dimungkinkan untuk bahan
pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya sebagai pertimbangan dalam
menetapkan kenaikan kelas.
d. Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi tinggi, guru juga harus
mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. Hal ini dapat mereka
lakukan misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar siswa-siswanya.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pembina Mata Kuliah.2008. Profesi kependidikan. Padang: UNP


http://www.sarjanaku.com/2013/04/makalah-administrasi-kesiswaan.html

http://selametspd2.blogspot.com/2013/03/administrasi-kesiswaan-administrasi.html

http://isahidayati.blogspot.com/2012/10/administrasi-kesiswaan.html

Anda mungkin juga menyukai