Inhibitor adalah suatu zat yang dalam jumlah kecil ditambahkan dalam medium korosif
untuk menurunkan laju korosi dengan cara memperlambat reaksi anodik atau katodik.
Berdasarkan reaksi yang dihambat, maka inhibitor dibedakan menjadi:
inhibitor anodik, yaitu inhibitor yang dapat menaikkan polarisasi anodik atau
menggerakkan potensial korosi ke arah negatif
inhibitor katodik, yaitu inhibitor yang dapat menggerakkan potensial korosi ke arah
negatif
inhibitor campuran, yaitu suatu penggabungan inhibitor anodik dan katodik
b. Benzoat
Benzoat merupakan inhibitor non oksidator dan dikelompokkan sebagai inhibitor
anodik. Inhibitor in tidak termasuk berbahaya, karena dengan konsentrasi yang cukup
kecil mempunyai pengaruh yang tidak merugikan. Inhibitor ini, biasanya digunakan
bersama dengan natrium nitrit untuk memproteksi bagian mesin terhadap aliran air.
c. Silikat
Natrium silikat mempunyai komposisi Na2O.2SiO2 dan digunakan sebagai inhibitor
dalam air. Silikat berfungsi ganda,yaitu sebagian silikat bertindak sebagai alkali dan
sebagian lagi berfungsi sebagai inhibitor anodik. Inhibitor ini dalam air berupa koloid
dengan tipe (mSiO2.nSiO3)2n- yang terbentuk oleh hidrolisis dalam larutan aqueous.
Kemungkinan anion ini bermigrasi secara elektroforetik menuju permukaan anoda,
seperti fosfat untuk membentuk film protektif.
d. Kromat
Beberapa senyawa kromat seperti Na2CrO4 atau K2CrO4 merupakan inhibitor oksidator,
sehingga penambahan inhibitor ini membentuk lapisan pasif, yang mengandung Cr 2O3.
Inhibitor kromat merupakan inhibitor yang sangat efektif dalam air dan sangat cocok
untuk memproteksi logam baja dan tembaga (Cu).
e. Nitrit
Ortofosfat dan Silikat merupakan inhibitor yang efektif dalamair yang mengandung
kesadahan kalsium (air sadah). Dalam air lunak, inhibitor yang efektif adalah inhibitor
nitrit dan kromat. Nitrit merupakan oksidator, sehingga produk korosinya merupakan
senyawa dengan bilangan oksidasi tinggi, karena senyaea ini mempunyai kelarutan
lebih rendah dan membentuk film protektif lebih mudah. Biasanya, penggunaan
inhibitor ini dicampur dengan inhibitor lain seperti benzoate dan fosfat.
Konsentrasi inhibitor untuk kebutuhan praktis adalah 1 gpl (gram per liter). Natrium
benzoat memerlukan konsentrasi lebih tinggi yaitu 10-15 gpl. Pengaruh konsentrasi
beberapa inhibitor dapat ditunjukkan pada Gambar 7.1.
Kekuatan inhibisi senyawa belerang (S) lebih besar daripada senyawa nitrogen (N). Hal
ini disebabkan belerang merupakan donor sepasang electron yang lebih baik daripada
nitrogen, sehingga kecenderungan membentuk ikatan koordinasi di permukaan logam lebih
besar. Urutan kekuatan inhibisi senyawa organic adalah S>N>O.
Kekuatan inhibisi senyawa amina alifatik bertambah sesuai urutan:
NH3 < R1NH2 < R2NH < R3N
R adalah gugus alkil (etil, propil, butyl, dst). Jika ke empat gugus alkil diperkenalkan,
pengaruh inhibisi berkurang dengan kuat.
Apabila berat molekul senyawa bertambah, maka pengaruh inhibisinya bertambah.
Untuk suatu deret inhibitor belerang (tiol dan sulfida) pengaruh inhibisinya bertambah
sesuai urutan:
CH3 < C2H5 < C3H7 < C4H9 < C5H11
Beberapa contoh inhibitor organik, antara lain adalah metilamina, dimetilamina, alilamina,
piridina, kuinolin, natrium benzoat, imidazolin, dan sebagainya. Gambar 7.2 merupakan
struktur beberapa senyawa organik yang dapat digunakan sebagai inhibitor korosi.
Gambar 7.2. Rumus Struktur Beberapa Inhibitor Organik