PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
a. Menjelakan pengertian mikrobiologi
b. Menjelaskan Sejarah penemuan mikroorganisme
c. Menjelaskan struktur dan ukuran mikroorganisme
d. Menjelaskan pertumbuhan mikroorganisme
e. Menjelaskan pengamatan mikroorganisme
f. Menjelaskan organisme bersel satu dan multi sel (Bakteri dan virus)
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup yang berukuran sangat kecil
(diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Mikroorganisme ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun
beberapa sel (multiseluler).
Mikrobiologi (dalam bahasa yunani mikros=kecil, bios=hidup dan logos =ilmu) merupakan
suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
Sejarah mikrobiologi dimulai saat penemuan mikroskop oleh Robert Hooke pada tahun
1664, seprang matematikawan, sejarah alam, dan ahli mikroskopi asal inggris. Melalui
mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa sederhana, Hooke mampu mengilustrasikan
struktur badan dua buah dari suatu jenis kapang. Meskipun Robert Hooke dapat melihat sel
sel dengan bantuan mikroskopnya, ia tidak dapat melihat mikroorganisme dengan jelas
karena tidak adanya metode pewarnaan.
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723),
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda pada tahun 1684.
Leeuwenhoek menggunakan mikroskop lensa tunggal yang menyerupai kaca pembesar,
hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam.
Leeuwenhoek menyebut benda yang diamati sebagai animalcules (hewan keci) yang
diperoleh dari sisa makanan yang menempel di giginya serta air hujan, dan pada berikutnya
dikenal sebagai bakteri dan protozoa.
Bertahun-tahun setelahnya,banyak observasi lain yang menegaskan hasil pengamatan
Van Leeuwenhoek, namun peningkatan tentang pemahaman sifat dan keuntungan
mikroorganisme berjalan sangat lambat sampai 150 tahun berikutnya. Baru di abad ke-19,
yaitu setelah produksi mikroskop meningkat pesat barulah keingin tahun manusia akan
mikroorganisme mulai berkembang lagi.
Hingga pertengahan abad ke-19 banyak ilmuwan dan filosofi percaya bahwa makhluk
hidup mencul secara spontan dari benda tak hidup. Mereka meyakini bahwa belatung dapat
muncul dari meterial busuk, ular dan tikus dapat lahir dari tanah lembab, dan lalat dapat
timbul dari pupuk.
Pada tahun 1858 ilmuwan Jerman Rudolf Virchow mengemukakan teori biogenesis, yang
menyatakan bahwa semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh Louis Pasteur ilmuwan prancis pada tahun 1861.
Pasteur mendemonstrasikan bahwa mikroorganisme yang terdapat diudara dan dapat
menkontaminasi larutan steril, namun udara itu sendiri tidak dapat menciptakan
mikroorganisme. Pasteur mengisi beberapa botol berleher pendek dengan kaldu sapi dan
selanjutnya dimendidihkannya. Beberapa botol dibiarkan terbuka dan kaldu dibiarkan dingin
beberapa botol lain ditutup saat kaldu mendidih. Setelah beberapa hari, pada botol yang
terbuka ditemukan banyak kontaminan mikroorganisme, sedangkan pada botol yang
tertutup, tidak ditemukan mikroorganisme. Pasteur menunjukan bahwa mikroorganisme
dapat dimusnakan oleh pemanasan dan metode pemanasan dapat dirancang untuk
memblok mikroorganisme terhadap lingkungan yang mengandung nutrisi. Penemuan ini
merupakan dasar teknik aseptik,yakni teknik pencegahan kontaminasi mikroorganisme yang
tidak dikehendaki, yang saat ini menjadi standar kerja di laboratorium serta standar bagi
tindakan medis dan keperawatan.
a. Kuman harus selalu dapat ditemukan didalam tubuh binatang yang sakit, tetapi
tidak dalam binatang yang sehat.
b. Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakkan dalam bentuk biakkan
murni diluar tubuh binatang tersebut.
c. Biakkan murni kuman tersebut harus mampu menimbulkan penyakit yang sama
pada binatang percobaan. Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang
percobaan tadi.
Pada tahun 1900-an , berbagai jenis kuman penyebab penyakit penting telah dapat
diketahui seperti Bacillus antracis, corynebacterium diptheriae, Salmonella thyposa,
Neisseria gonorhooeae, Clostridium pefringens, Clostridium tetani, Sigela dysentriae,
Treonema pallidum dan lain-lain
Sel terdiri dari dua tipe,yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.kedua tipe sel secara
kimiawi serupa,yakni sama-sama memiliki asam nukleat,protein,lipid dan karbohidrat .kedua
tipe sel tersebut juga menggunakan reaksi kimia yang sama untuk metabolisme makananan
membentuk protein dan menyimpan energi.
Adapun yang membedakan sel prokariotik dari sel eukariotik adalah struktur dinding.
sel,membran sel serta tidak adanya organel,yaitu struktur seluler yang terspesialisasi yang
memiliki fungsi spesifik
a. Sel prokariotik
Secara struktural lebih sederhana dan hanya ditemukan pada organisme ber sel satu
dan berkoloni,yaitu bakteri dan archaea dapat dikatakan sel prokariotik sebagai molekul yang
dikelilingi oleh membran dan dinding sel karena tidak mempunyai organel sel,tetapi
mempunyai sistemmembran dalam dinding selnya.
Ciri-ciri prokariotik :
Pada umumnya kita mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang berukuran
beberapa mikron atau lebih kecil disebut mikroorganisme. Jadi satuan ukuran yang dipakai
untuk makhluk yang kecil atau istilah lain jasad renik adalah mikron (µm). Untuk lebih
jelasnya, perhatikan ukuran panjang berikut:
1 Virus 0,2µ
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau substansi atau masa zat
suatu organisme. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai
pertumbuhan koloni,yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin atau
substansi atau masa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada
mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Ada dua macam tipe pertumbuhan yaitu pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel
sehingga dihasilkan peningkatan ukuran sel dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan
sel. Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner, dimana dari satu sel bakteri dapat
dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi bakteri bertambah secara
geometrik interval waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membela diri atau untuk populasi
menjadi dua kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Mayoritas bakteri memiliki waktu
generasi berkisar satu sampai tiga jam, Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup
singkat berkisar 15-20 menit, sedangkan bakteri mycobacterium tuberculosis memiliki waktu
generasi sekitar 20 jam. Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya nutrisi
didalam media pertumbuhan serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.
a. Temperatur
b. PH
c. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semi permiable karena ketidak
seimbangan material terlarut dam media. Dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke sel
mikroorganisme, sedangkan dalam larutan hipertonik, air akan keluar dari dalam sel
mikroorganisme, berakibat membran plasma mengkerut dan lepas dari dinding sel
(plasmolisis), sel secara metabolik tidak aktif. Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada
lingkungan hipertonik dengan kadar natrium tinggi dikenal dengan halofil. Contohnya bakteri
dalam laut. Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada konsentrasi garam yang sangat
tinggi (¿ 33 % NaCl) disebut halofil ekstrem misalnya halobacterium halobium.
d. Oksigen
e. Radiasi
Radiasi dibumi adalah sinar matahari yang mencangkup cahaya tampak, radiasi
ultraviolet, sinar infra merah dan gelombang radio. Radiasi yang berbahaya pada
mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi, yaitu radiasi dari gelombang panjang yang
sangat pendek dan berenergi yang menyebabkan atom kehilangan elektron (ionisasi). Pada
level rendah radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan mutasi yang mengarah kematian,
sedangkan pada radiasi tinggi bersifat lethal.
f. Nutrisi
Mikro elemen yaitu elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit
(dalam takaran mg hingga ppm), meliputi mangan, kobal, nikel, dan tembaga. Mikro elemen
kadang merupakan bagian enzim atau kofaktror yang membantu katalisis dan membentuk
protein.
g. Media Kultur
Menurut kandungan nutrisinya, media kultur dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan dua cara yaitu secara lansung dan
tidak langsung. Pengukuran mikroorganisme secara langsung dapat dilakukan dalam
berbagai cara :
2. BAKTERI
Struktur eksternal bakteri antara lain meliputi glikokaliks, flagela, filamen aksial, fimbria
dan pili.
Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria, umunya pili lebih
panjang. Pili berperan khusus dalam tranfer molekul genetik (DNA) dari satu
bakteri ke bakteri lain pada peristiwa konjugasi. Karena fungsinya yang spesifik
pada transper DNA bakteri, maka pili tersebut sebagai pili seks.
Struktur di dalam sel bakteri di sebut dengan struktur internal sel bakteri. Di dalam
dinding sel bakteri terdapat sitoplasma yang merupakan substansi yang menepati ruang sel
bagian dalam. Di dalam sitoplasma terdapat bagian enzim, air (80%), protein, karbohidrat,
asam nukleat dan lipid yang membentuk sistem koloid yang secara optik bersifat homogen.
Klasifikasi bakteri didasarkan pada berbagai ciri antara lain bentuk bakteri,
kemampuan membentuk spora, cara memproduksi energi (anaerobik dan aerobik), dan
reaksi terhadap perwarnaan Gram (Gram positive, gram negatif ).Perwarnaan gram
ditemukan oleh Christian Gram (1884) seorang bakteriologist Denmark. Mula – mula sel
diwarnai dengan pewarna ungu yang di sebut violet kristal. Kemudian preparat diberi alkohol
atau aseton, yang mencuci violet kristal dari sel – sel gram negative. Untuk dapat melihatnya
perlu pebggunaan warna tandingan dengan warna lain ( misalnya merah jambu safranin ).
Bakteri yang tidak luntur warnannya oleh alkohol di seut gram positive.
Ada tiga macam bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat (tunggal: coccus, jamak :cocci )
bentuk batang atau silinder ( Tunggal : baccilus, jamak : baccili ), dan spiral yaitu berbentuk
batang melengkung atau melingkar – lingkar.
b. Bentuk batang
Bakteri bentuk batang atau bacili membelah hanya melalui sumbu pendeknya
dan sebagian besar bacili tampak sebagai batang tunggal. Diplobacilli muncul
dari pasangan bacilli setelah pembelahan dan streptobacilli muncul dalam
bentuk rantai, serta beberapa bacilli menyerupai cocci disebut coccobacilli.
c. Bentuk spiral
Bentuk spiral bakteri memiliki satu memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak
dalam bentuk lurus. Berbentuk spiral dibedakan menjadi bebrapa jenis. bakteri
yang berbentuk batang melengkung menyerupai koma disebut vibrio. Bakteri
yang berpilin kaku di sebut spirilla, sedangkan bakteri yang berpilin fleksibel di
sebut spirochaeta.
Umumnya bentuk bakteri memiliki hanya satu bentuk (mono-morfik), namun
ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk (pleimorfik). Pada bakteri
terdapat membran sel yang melekuk kedalam disebut involusi. Contoh bentuk
involusi terdapat pada bakteri asam cuka (Acetobacter sp.) yaitu adanya
bentuk seperti gada, bentuk tak teratur atau benang. Bentuk ini disebabkan
oleh faktor lingkungan seperti temperatur inkubasi, faktor makanan, umur dan
faktor lainnya yang tidak menguntungkan bakteri.
d. Reproduksi bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan
penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi bakteri
mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual.
Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan seksual dilakukan dengan cara transpormasi, transduksi, dan
konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan
eukariotalainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada
penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya
berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).
1) Rekombinasi genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara
dua sel bakteri melalui proses berikut :
Transformasi. Transformasi adalaah perpindahan materi genetik
berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada
proses ini tranformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan
mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi
melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada
beberapa spesies saja, contohnya : Streptococcus pneumoniaeu
,Haemophillus, Bacillus,Neisseria, dan pseudomonas. Di duga
transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri
lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan
Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal
antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
Transduksi. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantara virus. Selama transduksi, kepinagn
gAnda ADN di pisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima
oleh bakteriofage ( Virus bakteri ). Bila virus – virus baru sudah
terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage
yang nonvirulen (menimbulkan renspon lisogen) meminindahkan ADN
dan bersatu dengan ADN inangnya, virus dapat menyambungkan
materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika
terbentuk virus baru , di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal
DNA bakteri yang di infeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua
macam DNA yang di kenal dengan partikel transduksi (transducing
particle).Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
Konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri ( + dan - )
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan meteri genetik.
Artiny, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel
penerima dan ADN di pindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan
sel donor memindahkan ADN di kontrol oleh faktor pemindahan
(transfer Faktor = faktor F)
2) Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat
sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot.
Bedanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut
spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat di bagi atas tiga fase,
yaitu sebagai berikut (gambar 10):
a) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh
tegak lurus.
b) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding
melintang
c) Fase ketiga , terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada
bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali.
Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah
pembelahan , bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan
seiap 20 menit sekali. Jika pembelahanberlangsung satu jam,
maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan
bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan
makanan, suhu tidak sesuai , hasil eksresi yang meracuni
bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini
tidak terjadi, maka bumi akan di penuhi bakteri.
1) Bakteri menguntungkan
a) Bakteri pengurai. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan
atau hewan yang mati, serta sisa – sia atau kotoran
organisme. Bakteri tersebut menguraikan
protein,karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO
2, gas amoniak, dan senyawa – senyawa lain yang lebih
sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat
berperan dalm mineralisasi di alam dan dengan cara ini
bakteri membersihkan dunia dari sampah – sampah
organik. Bakteri Entamoeba coli hidup di colon (usus
besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sia
pencernaan juga menghasilkan vitamin B 12,dan vitamin K
yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam
organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda,
bakteri anaerobik membantu mencernakan selulosa
rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat
di serap oleh dinding usus.
b) Bakteri penghasil antibiotik. Antibiotik merupakan zat
yangdihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya
hamba terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa
bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah 1) Bacillus
brevis,menghasikan terotrisin,2) Bacillus subtilis,
menghasilkan basitrasin,3) Basillus polymyxa,
menghasilkan polimixin
2) Bakteri merugikan
a) Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan . Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contohnya,Clostridium botulinum, menghasikan racun
botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan.
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostac
mesenteroides,penyebeb pelendiran makanan.
b) Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kokus Gram
Positif :Streptococcus pyogenes penyebeb nyeri tenggorokan dan
demam reumarik, Streptococcus agalactiae,penyebab meningitis
pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram negatif : Neisseriae
meningitidis penyebab meningitis dan septikemia, N. Gonorrhoeae
merupakan agen penyebab uretritis. Bacilus Gram positif: bacilus
antharacis penyebab pentakit anthraks dan clostridia penyebab
gangrene, tetanus, kolitis pseudomembranosa dan botulismus
3. VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organism biologis. Virus
dibedakan dari agen infeksius yang lain karena ukurannya yang kecil (dapat melewati
membran filter bakteri) serta sifatnya sebagai parasit intraseluler obligat, yang mutlak
memerlukan sel inang untuk hidup,tumbuh dan bermultiplikasi. Virus hnya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel mahluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung
yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk membuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya.
Virus merupakan kesatuan yang mengandung asam nukleat DNA atau RNA
mengandung protein selubung (coat rotein). Kadang virus tertutup oleh envelope dari lipid,
protein, dan karbohidrat yang mengelilingi asam nukleat virus. Virus mungkin juga memiliki
membran lipid bilayer (atau kapsul) tapi diperoleh dari sel inang biasanya dengan tunas
melalui membran sel inang. Jika terdapat membran, virus berisi satu atau lebih protein virus
untuk bertindak sebagai ligan untuk reseptor pada sel inang.
Beberapa virus menyandi sedikit protein structural( hal ini membentuk protein matang
atau virion dan mungkin enzim yang berpartisipasi dalam replikasi genom virus). Virus lainya
dapat mengkode lebih banyak protein,yang sebagian besar tidak berakhir pada virus matur
tetapi berpartisipasi dalam berbagai replikasi virus .virus herpes adalah sesuatu virus yang
lebih rumit dan memiliki 90 gen.karena banyak virus membuat sedikit atau tidak ada enzim,
mereka tergantung pada enzim sel inang untuk menghasilkan lebih banyak partikel virus.oleh
karena itu struktur virus dan replikasi virus pada umumnya berbeda dari organisme
seluler.ketergantungan virus pada sel inang terhadap berbagai aspek virus pertumbuhan
merumitkan perkembangan obat akan menghambat pertumbuhan sel serta multiplikasi virus
(karena beberapa enzim sel yang di gunakan ) .karena alasan utama untuk mempelajari
metabolisdme virus adalah iuntuk menemukan obat yang selektif menghambat
perkembangan virus,kita perlu tahu kapan virus menggunakan proteinya sendiri untuk siklus
replikasi –kita kemudian dapat mencoba untuk mengembangkan obat yang menghambat
protein
Kapsid (coat protein) adalah susunan protein yang mengelilingi asam nukleat virus.
struktur kapsid sangat di tentukan oleh asam nukleat virus.kapsid tersusun atas sub-unit
subnit protein yang disebut kapsomer. Genom asam nukleat ditambah selaput protein
pelindung yang disebut nukleokapsid yang mungkin memiliki ikosahedral, helixs, atau
kompleks simetri.
Pada beberapa virus, kapsid ditutupi oleh sampul (envelope) yang umumnya terdiri
dari kombinasi antara lipid, protein dan karbohidrat. Sampul atau selaput (envelope) dapat di
tutupi oleh struktur serupa paku (spike)yang merupakan kompleks karbohidrat protein. Virus
mendapatkan pembungkus dengan tunas melalui membran sel inang.spike berperan pada
proses perlekatan virus pada sel inang. Virus dengan kapsid yang tidak tertutup envelope di
sebut virus telanjang (non envelope virus). Pada virus ini, kapsid memenuhi asam nukleat
virus dari enzim nuclease dalam cairan biologis inang dan mendukung perlekatan virus pada
sel inang yang peka.
A. virus heliks
Sub unit protein dapat berinteraksi satu sama lain dengan asam nukleat membentuk
melingkar, struktur seperti pita.virus yang di pelajari dengan heliks simetri terbaik adalah
virus tanaman non envelope, virus mozaik tembakau. Sifat heliks virus ini cukup jelas dalam
mirograf elektron pewarnaan negative karena virus membentuk struktur seperti batang kaku.
B. virus polyhedral
Virus ini terdiri dari banyak sisi ,kapsid berbentuk ikosahedron ,polyhedron regular
dengan 20 permukaan triangular dan 20 sudut.contoh adenovirus,polivirus.
C.virus bersampul
Virus berbentuk bulat.bila virus heliks dan polyhedral di tutupi oleh envelope,maka
virus ini di sebut virus heliks bersampul atau virus pihedral bersampul.contoh virus ini adalah
virus influenza ,virus rabies)virus herpes simpleks(polyhedral bersampul)
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup.oleh karena itu,virus
menginfeksi sel bekteri ,sel hewan,atau sel tumbuhan untuk bereproduksi.cara reproduksi
virus di sebut poliferase atau replikasi.tahapan multiplikasi virus terdiri dari:
a.adsorpsi (penyerapan)
d.perakitan
e.pelepasan
Adsorpsi merupakan interaksi spesifik virus dan inang. Terdapat reseptor khusus
yang memperantarai pengenalan virus oleh sel inang, ligan pada virus akan kenali oleh
reseptor ada inang dan menempel pada reseptor sel inang dapat berupa pili, flagella,
komponen membran atau protein pengikat pada bakteriofag. Pada virus influenza, ligan
berupa glikoprotein pada eritrosit dan virus polio, ligan berupa lipoprotein.
Replikasi dan sintesis komponen virus bagi virus DNA didahului dengan replikasi
DNA, sedangkan pada virus RNA didahului dengan complementary DNA (cDNA)
Perakitan virus pada virus DNA berlangsung di dalam nukleus, sedangkan pada
virus RNA berlangsung dalam sitoplasma sel inang.
Pelepasan virus dapat melalui lisis (pecahnya sel) ataupun fagositosis dengan
mekanisme yang berlawanan(virus di lepads melalui pertunasan pada bagian tertentu
membran sel.
Beberapa virus ada yang dapat di menfaatkanm dalam rekobinasi genetika. Meskipun
demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan. Virus sangat di kenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan
dan tumbuhan. sejauh ini tidak ada makluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus
secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya.
Virus DNA :
Virus RNA
3.7 Prion
Prion merupakan protein infeksius yang menyebabkan penyakit saraf. Adalah Stanley
prusiner seorang neurobiologois Amerika, menduga bahwa penyebab penyakit saraf scrapie
pada domba adalah protein infeksius yang di namakan prion. Dugaan ini timbul karena
infeksi pada jaringan otak domba yang terserang scrapie dapat di reduksi dengan protease.
Penyakit lain yang di duga di sebabkan oleh prion adalah penyakit sapi gila (mad cow
disease) . prion tidak memiliki asam nukleat. Bagian utama prion adalah protein prp( protein
prion) yang secara genetik di temukan dalam keadaan normal pada DNA inang normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat
tanpa menggunakan mikroskop. Yang tergolong mikroorganisme adalah :
1. Bakteri
2. Virus
a. Temperatur
b. PH
c. Tekanan osmosis
d. Oksigen
e. Radiasi
f. Nutrisi
g. Media kultur
3.2 SARAN
Penulis menyarankan dengan adanya makalah ini mahasiswa/i dapat memahami
tentang dasar-dasar mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmatnya sehingga makalah yang berjudul
“mikroorganisme” dapat tersusun hingga selesai. Dengan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah hingga menjadi lebih baik lagi.
Karna keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kupang, februari 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
1. MIKROORGANISME
1.1. Pengertian mikroorganisme
1.2. Sejarah penemuan mikroorganisme
1.3. Struktur mikroorganisme dan ukuran
1.4. Pertumbuhan mikroorganisme
1.5. Pengamatan mikroorganisme
1.6. Pewarnaan mikroorganisme
1.7. Mikroorganisme bagi kehidupan manusia
2. BAKTERI
2.1. Struktur bakteri
2.2. Klasifikasi bakteri
2.3. Marfologi sel bakteri
3. VIRUS
3.1. Pengertian virus
3.2. Struktur virus
3.3. Morfologi virus
3.4. Toksonomi virus
3.5. Reproduksi virus
3.6. Infeksi virus pada manusia
3.7. Prion
TUGAS
KEPERAWATAN DASAR
O
L
E
H
NAMA ANGGOTA :
1. YUYUN DIMU LUDJI
2. NI KADEK ASTRIANI RAHAYU
3. VERDIANA NADEK
4. PRISCILIA ANGELIA
5. RIO BARA
6. SAINT TEFONAI
7. MARIA YOSEFA MOI