Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN  KEHAMILAN EKTOPIK

DI SUSUSN OLEH :
ANIS ALMA AULIA
PO71320118115

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


DIII KEPERAWATAN
T. A 2019/ 2020
Kasus
Ny. L 33 Thn G3 P1 A1datanag dengan keluhan nyeri seluruh bagian perut Dan
perdarahan sejak tadi pagi. Saat pemeriksaan bibir tampak pucat, konjungtifa anemis,
terdapat pembesaran abdomen, perdarahan pervagina, nyeri tekan abdomen, TU lebih
kecil dari UK, nyeri giyang porsio. DJJ (-), Kesadaran : compos mentis, BP : 90 /70
mmHg, HR : 92x/i, RR : 22 x/i, T : 36 0C, BB : 60 Kg, Planotest : positif (+)

PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. IDENTITAS 
1. Identitas Klien
Nama                     : Ny. L
Obsterik : G3 P1 A1
Umur                      : 33 Tahun
Suku/Bangsa         : Jawa / Indonesia
Agama                    : Islam
Pendidikan             : SMA
Pekerjaan                : Ibu Rumah Tangga
Alamat                   : Aceh
Tanggal masuk : 4 November 2019
Jam : 14.30 WIB
2. Penanggung jawab :
Nama                                 : Tn. N
Umur                                  : 46 Tahun
Suku/Bangsa                      : Jawa / Indonesia
Agama                                : Islam
Pendidikan                         : S1
Pekerjaan                            : Wiraswasta
Alamat                               : Aceh
Hubungan Degan Klien      : Suami

B. KELUHAN UTAMA
Klien Mengeluh nyeri seluruh bagian perut Dan perdarahan sejak tadi pagi

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan dahulu
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing, manis,
gondok maupun penyakit keturunan lainnya.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien diantar oleh suaminya datang kerumah sakit, klien mengeluh nyeri di seluruh
bagian perutnya. Klien mengatakan mengalami perdarahan dari vagina sejak pagi.
Riwayat keputihan (+), Riwayat his (-), tidak ada riwayat trauma maupun mual muntah.
Riwayat BAB dan BAK Normal.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Belum pernah ada anggota keluarga klien yang menderita Penyakit serupa dengan
klien sebelumnya.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28 hari) dengan jumlah relatif sedikit
selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorchea. Hari pertama haid terakhir
tangal 15 oktober 2019
b. Riwayat Kehamilan
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti sekarang.
Klien sudah memiliki 1 anak. Pada tahun 2015 Lahir anak perempuan dengan berat
3000 gr secara SC di RS berumur 4 tahun (sekarang ) dalam keadaan sehat .
Abortus tahun 2017. Dan kehamilan saat ini

D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
BP : 90 /70 mmHg
HR : 92x/i
RR : 22 x/i
T : 36 0C
BB : 60 Kg
Planotest : positif (+)
1. Inspeksi
a. Mulut            :   Bibir pucat
b. Payudara       :   Hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
c. Abdomen      :   Terdapat pembesaran abdomen.
d. Genetalia       :  Terdapat perdarahan pervaginam
e. Ekstremitas   :   Dingin

2. Palpasi
a. Abdomen      :    TFU lebih kecil dari pada UK, nyeri tekan, perut teraba tegang,
massa pada adnexa.
b. Genetalia           : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
3. Auskultasi : Abdomen            : bising usus (+), DJJ (-)
4. Perkusi : Ekstremitas : reflek patella + / +

E. PEMERIKSAAN FISIK UMUM:


1. Pasien tampak anemis dan sakit

2. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.

3. Daerah ujung (ekstremitas) dingin

4. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat, adanya tanda-tanda


abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen.

5. Pemeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun

6. Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat
perabaan.
F. PEMERIKSAAN KHUSUS:
1. Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks

2. Kavum douglas menonjol dan nyeri

3. Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan
dan kiri

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan urine dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan
untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:
1. Laboratorium
a. Hematokrit
Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi.
b. Sel darah putih
Sangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya leukositosis. Leoukosite
15.000/mm3.  Laju endap darah meningkat.
c. Tes kehamilan
Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan β-hCG positif.
Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG meningkat 2 kali lipat setiap
dua hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial
hCG yang abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG
yang normal. Kadar hormon yang rendah  menunjukkan adanya suatu masalah
seperti kehamilan ektopik.
2. Pemeriksaan Penunjang/Khusus
a. Setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.

b. Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari


rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan
seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain.

USG :
1)Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
2)Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
3)Adanya massa komplek di rongga panggul
c. Laparoskopi
peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG
d. Laparotomi 
e. Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan gangguan
hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif).
f. Kuldosintesis  
Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada
atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan
bila diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan
cara pemeriksaan lain.
g. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.

H. ANALISA DATA

Data penyebab masalah


DS: kehilangan cairan aktif Hipovolemia
1. Klien mengeluh lemah
dan merasa haus
2. Klien mengatakan ia
mengalami perdarahan
sejak pagi tadi
DO
1. Tampak adanya
perdarahan pervagina
2. Freuensi nadi
meningkat
3. Tekanan darah
menurun
4. Turgor kulit menurun
5. Konjungtiva anemis

DS: Agen cedera fisiologis Nyeri akut

1. Klien mengeluh nyeri


di seluruh bagian perut

DO:
1. Klien tampak meringis
dan gelisah
2. perut teraba tegang
bagian bawah, nyeri
tekan dan nyeri lepas
pada dinding
abdomen.
3. Frekuansi nadi
meningkat : 92 x/i
4. Tekanan darah
menurun : 90 / 70
mmHg
5. Skala : 6 NRS
6. Nyeri goyang pada
pemeriksaan serviks
7. Kavum douglas
menonjol dan nyeri
DS: Kurang terpapar Defisit pengetahuan
Klien menatakan merasa informasi
takut dan tidak mengerti
dengan keadaanya

DO:
Klien seslalu bertanya
mengenai penyakitnya.
DIAGNOSA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d terjadnya perdarahan disertai dengan Klien
mengeluh lemah dan merasa haus, Freuensi nadi meningkat, Tekanan darah menurun,
Turgor kulit menurun dan Konjungtiva anemis
2. Nyeri akut b.d Agen cedera fisiologis d.d Klien mengeluh nyeri di seluruh bagian perut,
tampak meringis dan gelisah.
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi d.d Klien menatakan merasa takut
dan tidak mengerti dengan keadaanya dan seslalu bertanya mengenai penyakitnya.

INTERVENSI
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DX TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA KASIL
Hipovolemia b.d Setelah dilakukan 1.Observasi TTV dan 1. parameter deteksi dini
Peningkatan tindakan selama 3x observasi tanda akut adanya komplikasi
permeabilitas 24 jam maka abdoment. yang terjadi.
jaringan d.d Klien keseimbangan 2.Pantau input dan output 2. Untuk mengetahui
mengeluh lemah cairan meningkat klien keseimbangan cairan
dan merasa haus, dengan kriteria 3.Lakukan pendekatan input ouput
Freuensi nadi hasil : kepada pasien dan 3. Pasien dan keluarga
meningkat, 1. Asupan cairan keluarga. lebih kooperatif
Tekanan darah meningkat 4.Berikan penjelasan 4. pasien mengerti
menurun, Turgor 2. Turgor kulit mengenai kondisi tentang keadaan
kulit menurun dan meningkat pasien saat ini dirinya dan lebih
Konjungtiva 3. Tekanan darah 5.Pemeriksa kadar Hb kooperatif terhadap
anemis membaik 6.Kolaborasi pemberian tindakan
(120/80 mmHg) cairan IV isotonis atau 5. Mengetahui kadar Hb
4. Frekuensi nadi cairan koloid klien sehubungan
membaik (80 x/i) dengan perdarahan.
5. Perasaan lemah 6. Untuk memberikan
dan haus hidrasi cairan tubuh
menurun secara parenteral

Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Tentukan sifat, 1. Membantu dalam


Agen cedera tindakan selama 3x lokasi dan durasi nyeri. mendiagnosis dan
fisiologis d.d Klien 24 jam maka Kaji kontraksi uterus menentukan tindakan
mengeluh nyeri di tingkat nyeri nyeri tekan abdomen yang akan dilakukan.
seluruh bagian menurun dengan 2. Kaji steres 2. Ansietas terhadap
perut, tampak kriteria hasil : psikologi ibu/pasangan situasi darurat dapat
meringis dan 1. Keluhan nyeri dan respons emosional memperberat ketidak
gelisah. menurun terhadap kejadian nyamanan karena
2. Meringis 3. Berikan lingkungan syndrome ketegangan,
menurun yang tenang dan ketakutan, dan nyeri..
aktivitas untuk 3. Dapat membantu
menurunkan rasa nyeri. dalam menurunkan
Instruksikan klien untuk tingkat asietas dan
menggunakan metode karenanya mereduksi
relaksasi, misalnya: ketidaknyamanan.
napas dalam, visualisasi 4. Meningkatkan
distraksi, dan jelaskan kenyamanan,
prosedur. meredahkan nyeri dan
4. Berikan analgetik menurunkan
atau sedative berikut komplikasi
obat-obat praoperatif bila pembedahan
prosedur pembedahan 5. Tingkatkan terhadap
diindikasikan penyimpangan dasar
5. Siapkan untuk akan menghilangkan
prosedur bedah bila nyeri.
terdapat indikasi.
Defisit Setelah dilakukan 1. jelaskan tindakan dan 1. Memberikan informasi,
pengetahuan b.d tindakan selama 3x rasional yang ditentukan menjelaskan
Kurang terpapar 24 jam maka untuk kondisi hemoragia kesalahan konsep
informasi d.d tingkat pikiran ibu mengenai
Klien menatakan pengetahuan 2. Berikan kesempatan prosedur yang akan
merasa takut dan meningkat dengan bagi ibu untuk dilakukan, dan
tidak mengerti kriteria hasil : mengajukan pertanyaan menurunkan sters
dengan 1. Pertanyaan dan mengungkapkan yang berhubungan
keadaanya dan tentang masalah asumsinya dengan prosedur yang
seslalu bertanya yang dihadapi 3. Diskusikan diberikan.
mengenai menurun kemungkinan implikasi
penyakitnya. 2. Mampu jangka pendek pada 2. Memberikan klisifikasi
menjelaskan ibu/janin dari kedaan dari konsep yang
pengetahuan pendarahan. salah, identifikasi
tentang masala-masalah dan
penyakitnya 4. Tinjau ulang implikasi kesempatan untuk
jangka panjang terhadap memulai
situasi yang mengembangkan
memerlukan evaluasi ketrampilan
dan tindakan tambahan. penyesuaian (koping)

3. Memberikan informasi
tentang kemungkinan
komplikasi dan
meningkatkan harapan
realita dan kerja sama
dengan aturan
tindakan.

4. Ibu dengan kehamilan


ektropik dapat
memahami kesulitan
mempertahankan
setelah pengangkatan
tuba/ovarium yang
sakit.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
1. Mengobservasi TTV dan observasi S: Klien mengeluh lemah dan merasa
tanda akut abdoment. haus
2. Memantau Pantau input dan O : KU : lemah
output cairan
Kesadaran : compos mentis
3. Melakukan pendekatan kepada
BP : 90 /70 mmHg
pasien dan keluarga.
HR : 92x/i
4. Memberikan penjelasan mengenai
RR : 22 x/i
kondisi pasien saat ini
T : 36 0C
5. Pemeriksa kadar Hb
BB : 60 Kg
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
A : Masalah belum teratasi
isotonis atau cairan koloid
Klien mengeluh lemah dan
merasa haus
P : Lanjutkan intervensi
Menganjurkan untuk banyak
munim
3. Mengkaji sifat, lokasi dan S  : Klien mengeluh nyeri di seluruh
durasi nyeri. Kaji kontraksi uterus bagian perut
hemoragi atau nyeri tekan
abdomen. O : KU : lemah
4. mengkaji steres psikologi
Kesadaran : compos mentis
ibu/pasangan dan respons
BP : 90 /70 mmHg
emosional terhadap kejadian.
HR : 92x/i
5. memberikan lingkungan
RR : 22 x/i
yang tenang dan aktivitas untuk
T : 36 0C
menurunkan rasa nyeri. Instruksikan
BB : 60 Kg
klien untuk menggunakan metode
A : masalah belum teratasi
relaksasi, misalnya: napas dalam,
Masih terjadi nyeri pada daerah
visualisasi distraksi, dan jelaskan
abdomen
prosedur.
P : Tingkatkan intervensi
6. Memberikan arkotik atau
Anjurkan untuk melakukan kompres
sedative berikut obat-obat
hangat
praoperatif bila prosedur
pembedahan diindikasikan.
7. Menyiapkan untuk prosedur
bedah bila terdapat indikasi
1. Menjelaskan tindakan dan S : klien mengatakan mengerti
rasional yang ditentukan untuk dengan apa yang telah di jelaskan
kondisi hemoragia oleh perawat
2. Memberikan kesempatan bagi O : klien tampak telah mengerti dan
ibu untuk mengajukan pertanyaan paham akan penyakitnya
dan mengungkapkan asumsinya A : masalah teratasi
3. Mendiskusikan kemungkinan P : intervensi di hentikan
implikasi jangka ependek pada
ibu/janin dari kedaan pendarahan.
4. Menijinjau ulang implikasi
jangka panjang terhadap situasi
yang memerlukan evaluasi dan
tindakan tambahan.

Anda mungkin juga menyukai