DI SUSUSN OLEH :
ANIS ALMA AULIA
PO71320118115
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. L
Obsterik : G3 P1 A1
Umur : 33 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Aceh
Tanggal masuk : 4 November 2019
Jam : 14.30 WIB
2. Penanggung jawab :
Nama : Tn. N
Umur : 46 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Aceh
Hubungan Degan Klien : Suami
B. KELUHAN UTAMA
Klien Mengeluh nyeri seluruh bagian perut Dan perdarahan sejak tadi pagi
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan dahulu
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing, manis,
gondok maupun penyakit keturunan lainnya.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien diantar oleh suaminya datang kerumah sakit, klien mengeluh nyeri di seluruh
bagian perutnya. Klien mengatakan mengalami perdarahan dari vagina sejak pagi.
Riwayat keputihan (+), Riwayat his (-), tidak ada riwayat trauma maupun mual muntah.
Riwayat BAB dan BAK Normal.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Belum pernah ada anggota keluarga klien yang menderita Penyakit serupa dengan
klien sebelumnya.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun, siklus teratur (28 hari) dengan jumlah relatif sedikit
selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorchea. Hari pertama haid terakhir
tangal 15 oktober 2019
b. Riwayat Kehamilan
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti sekarang.
Klien sudah memiliki 1 anak. Pada tahun 2015 Lahir anak perempuan dengan berat
3000 gr secara SC di RS berumur 4 tahun (sekarang ) dalam keadaan sehat .
Abortus tahun 2017. Dan kehamilan saat ini
D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
BP : 90 /70 mmHg
HR : 92x/i
RR : 22 x/i
T : 36 0C
BB : 60 Kg
Planotest : positif (+)
1. Inspeksi
a. Mulut : Bibir pucat
b. Payudara : Hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
c. Abdomen : Terdapat pembesaran abdomen.
d. Genetalia : Terdapat perdarahan pervaginam
e. Ekstremitas : Dingin
2. Palpasi
a. Abdomen : TFU lebih kecil dari pada UK, nyeri tekan, perut teraba tegang,
massa pada adnexa.
b. Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
3. Auskultasi : Abdomen : bising usus (+), DJJ (-)
4. Perkusi : Ekstremitas : reflek patella + / +
6. Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat
perabaan.
F. PEMERIKSAAN KHUSUS:
1. Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks
3. Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan
dan kiri
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan urine dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan
untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:
1. Laboratorium
a. Hematokrit
Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi.
b. Sel darah putih
Sangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya leukositosis. Leoukosite
15.000/mm3. Laju endap darah meningkat.
c. Tes kehamilan
Pada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan β-hCG positif.
Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar β-hCG meningkat 2 kali lipat setiap
dua hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial
hCG yang abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG
yang normal. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah
seperti kehamilan ektopik.
2. Pemeriksaan Penunjang/Khusus
a. Setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
USG :
1)Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
2)Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
3)Adanya massa komplek di rongga panggul
c. Laparoskopi
peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG
d. Laparotomi
e. Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan gangguan
hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif).
f. Kuldosintesis
Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada
atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan
bila diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan
cara pemeriksaan lain.
g. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.
H. ANALISA DATA
DO:
1. Klien tampak meringis
dan gelisah
2. perut teraba tegang
bagian bawah, nyeri
tekan dan nyeri lepas
pada dinding
abdomen.
3. Frekuansi nadi
meningkat : 92 x/i
4. Tekanan darah
menurun : 90 / 70
mmHg
5. Skala : 6 NRS
6. Nyeri goyang pada
pemeriksaan serviks
7. Kavum douglas
menonjol dan nyeri
DS: Kurang terpapar Defisit pengetahuan
Klien menatakan merasa informasi
takut dan tidak mengerti
dengan keadaanya
DO:
Klien seslalu bertanya
mengenai penyakitnya.
DIAGNOSA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d terjadnya perdarahan disertai dengan Klien
mengeluh lemah dan merasa haus, Freuensi nadi meningkat, Tekanan darah menurun,
Turgor kulit menurun dan Konjungtiva anemis
2. Nyeri akut b.d Agen cedera fisiologis d.d Klien mengeluh nyeri di seluruh bagian perut,
tampak meringis dan gelisah.
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi d.d Klien menatakan merasa takut
dan tidak mengerti dengan keadaanya dan seslalu bertanya mengenai penyakitnya.
INTERVENSI
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DX TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA KASIL
Hipovolemia b.d Setelah dilakukan 1.Observasi TTV dan 1. parameter deteksi dini
Peningkatan tindakan selama 3x observasi tanda akut adanya komplikasi
permeabilitas 24 jam maka abdoment. yang terjadi.
jaringan d.d Klien keseimbangan 2.Pantau input dan output 2. Untuk mengetahui
mengeluh lemah cairan meningkat klien keseimbangan cairan
dan merasa haus, dengan kriteria 3.Lakukan pendekatan input ouput
Freuensi nadi hasil : kepada pasien dan 3. Pasien dan keluarga
meningkat, 1. Asupan cairan keluarga. lebih kooperatif
Tekanan darah meningkat 4.Berikan penjelasan 4. pasien mengerti
menurun, Turgor 2. Turgor kulit mengenai kondisi tentang keadaan
kulit menurun dan meningkat pasien saat ini dirinya dan lebih
Konjungtiva 3. Tekanan darah 5.Pemeriksa kadar Hb kooperatif terhadap
anemis membaik 6.Kolaborasi pemberian tindakan
(120/80 mmHg) cairan IV isotonis atau 5. Mengetahui kadar Hb
4. Frekuensi nadi cairan koloid klien sehubungan
membaik (80 x/i) dengan perdarahan.
5. Perasaan lemah 6. Untuk memberikan
dan haus hidrasi cairan tubuh
menurun secara parenteral
3. Memberikan informasi
tentang kemungkinan
komplikasi dan
meningkatkan harapan
realita dan kerja sama
dengan aturan
tindakan.