Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENYAKIT YANG DISEBABKAN AKIBAT KELEBIHAN


LEMAK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Program Studi D III Kebidanan Tasikmalaya

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Bela Nuralisa P20624119011
Cici Mutiasari P20624119013
Milda Putriana P20624119017
Rinda Purnamasari P20624119024
Rita Nur Fitriani P20624119025
Rubi Gani Agustin P20624119026
Tria Andala P20624119032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam mari kita
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga atas nikmat dan karunia-Nya
kami diberi kelancaran dalam penyusunan makalah dengan judul ”Penyakit yang
Disebabkan Akibat Kelebihan Lemak” yang berisi tentang penjelasan mengenai
gejala penyakit dan pathofisiologi dihubungkan dengan metabolisme zat gizi
terkaitnya.
Makalah ini telah kami buat dengan semaksimal mungkin, namun demikian
mungkin saja terdapat kesalahan di sana-sini baik dari segi pembahasan maupun
teknik penulisan.
Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis meminta maaf kepada semua pihak
yang berkesempatan membaca makalah ini.
Hal yang paling mendasar bagi kami dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Marianawati Saragih,SST,M.Gizi sebagai dosen mata kuliah Gizi
Dalam Kesehatan Reproduksi atas bimbingan dan arahannya,
2. Rekan-rekan yang tak lelah saling bekerja sama dalam penyusunan
makalah ini.
Harapan penulis mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri juga bagi siapa saja yang memerlukan referensi tentang penyakit yang
disebabkan akibat kelebihan lemak.

Tasikmalaya, 13 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Zat Gizi.........................................................................................3


B. Fungsi Zat Gizi...............................................................................................3
C. Klasifikasi Zat Gizi........................................................................................4
D. Lemak.............................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

A. Penyakit yang Disebabkan oleh Kelebihan Lemak........................................10


B. Cara Menghindari Kelebihan Lemak dalam Tubuh.......................................17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................19
B. Saran...............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental.
Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi
(Budiyanto, 2002).
Zat gizi adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk hidup,
tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya. Masing-masing makanan yang
dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat
berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan maupun jumlah dari
masing-masing zat gizi.
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan
perorangan atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan
akan zat gizi yang diperoleh dari makanan, atau karena zat gizi yang dikonsumsi
melebihi batas normal yang diperlukan oleh tubuh.
Ketika kita mengkonsumsi terlalu banyak zat gizi sehingga melebihi batas
normal yang diperlukan oleh tubuh, bukan sehat yang akan kita dapatkan, tetapi
justru akan mendatangkan penyakit di dalam tubuh. Dalam bahasan kali ini, kita
akan membahas mengenai penyakit yang ditimbulkan ketika kita mengkonsumsi
zat gizi yang berlebih, khususnya kelebihan lemak. Dengan demikian, kita dapat
mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan sehinggga hal tersebut dapat
diatasi dengan segera.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh kelebihan lemak ?
2. Bagaimana cara menghindari kelebihan lemak dalam tubuh?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk :

1. Secara Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi
2. Secara Khusus
a. Untuk mengetahui gejala dari penyakit yang disebabkan akibat kelebihan
lemak
b. Untuk mengetahui cara menghindari kelebihan lemak dalam tubuh
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberi kegunaan :
1. Umum
Sebagai referensi untuk mengetahui penyakit yang disebabkan akibat
kelebihan lemak, gejala penyakitnya, dan pathofisiologinya.
2. Khusus
Sebagai penambah wawasan mengenai penyakit yang disebabkan akibat
kelebihan lemak

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Zat Gizi


Kata “gizi” merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris yaitu
“nutrion” yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
“nutrisi”. Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi
proses perubahan berbagai macam makanan yang masuk ke dalam tubuh,
sehingga dapat mempertahankan kehidupan.
Pengertian gizi menurut para ahli :
1. Tuti Sunardi
Gizi merupakan kondisi yang dapat menciptakan suatu
pengaruh terhadap proses perubahan berbagai macam makanan guna
mempertahankan hidup.
2. Nirmala Devi
Gizi merupakan suatu inti makanan yang dapat untuk
dimanfaatkan guna memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh
manusia.
3. Harry Okorn & William R. Forte
Gizi mempunyai pengertian yang cukup luas, bukan hanya
sekedar berbagai jenis pangan dan kegunaanya, melainkan juga
tentang berbagai cara untuk mengolah, memperoleh, serta
mempertimbangkan agar tubuh kita tetap sehat.
B. Fungsi Zat Gizi
 Sebagai sumber energi/tenaga
 Pertumbuhan badan
 Memelihara jaringan tubuh, mengganti bagian tubuh yang rusak

3
 Mengatur metabolisme dan keseimbangan air, asam, basa, mineral
dalam cairan
 Mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit : antitoksin, antibodi
C. Klasifikasi Zat Gizi
1. Berdasarkan Fungsinya
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Vitamin
e. Mineral
f. Air
2. Berdasarkan Struktur Kimia
a. Organik
b. Anorganik
3. Berdasarkan Esensialitasnya/Kebutuhan
a. Zat tenaga
b. Zat pembangun
c. Zat pengatur
4. Berdasarkan Konsentrasinya
a. Makro : karbohidrat, protein, lemak
b. Mikro : vitamin, mineral

D. Lemak (Lipid)
1. Jenis-jenis Lemak
Lipid dapat dibagi kedalam dua kelas, yaitu :
a. Lipid yang terdapat dalam pangan tubuh.

4
b. Lipid structural atau kompleks yang dihasilkan dalam tubuh untuk
membentuk membran untuk mentransfor lemak atau untuk mensitesis
hormone-hormone atau katalis lipid.

Berdasarkan bentuknya lemak di golongkan kedalam lemak padat


(missal mentega dan lemak hewan) dan lemak cair atau minyak (missal
minyak sawit dan minyak kelapa). Sedangkan berdasarkan penampakan,
lemak digolongkan kedalam lemak kentara (missal mentega dan lemak
pada daging sapi) dan lemak tak kentara (missal lemak pada telur, lemak
pada apokat, dan lemak susu). Klasifikasi asam lemak menurut panjang
rantai karbon adalah asam lemak rantai pendek (4-6 atom karbon), asam
lemak rantai sedang (8-12 atom karbon), dan asam lemak rantai panjang
(lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai panjang di klasifikasikan
menurut derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tidak
jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh poli.
Fungsi lemak dalam menu diantaranya :
1) sumber energi padat;
2) menghemat protein dan thiamin;
3) membuat rasa kenyang lebih lama;
4) membuat rasa makanan tambah enak;
5) memberikan zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh.
Sedangkan, fungsi lemak tubuh adalah sebagai simpanan lemak,
sumber asam lemak esensial, precursor dari prostaglandin, dan senyawa-
senyawa tubuh lainnya. Terdapat fungsi pokok lemak bagi tubuh antara
lain :
1) menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia (1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori).
2) Sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.

5
3) Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dan
pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.

Lemak terbagi atas 3 bagian yaitu:


1.   Simple fat (lemak sederhana/lemak bebas)
a.    asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi,biri-
bri,kelapa,kelapa sawit,kuning telur.
b.    asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung,minyak
zaitun, dan mete.
2.   Lemak ganda
a.    phospholipit,merupakan komponen membran sel,komponen
b.    struktur otak,jaringan saraf,bermanfaat untuk pengumpulan
darah, lecithin termaksud phospholipit.
c.    lipoprotein,terdiri atas HDL ( High Density Lipoprotein ),LDI
(low Density Lipopretein).
3.   Derivat lemak/lemak tiruan
Termasuk lemak jenis ini adalah kolestrol,terdapat pada produk
binatang (otak,ginjal,hati,daging,unggas,ikan,dan kuning telur;1 butir
telur Mengandung 275 mg kolestrol).

Berdasarkan sumbernya lemak  dapat di bedakan menjadi 2 kelompok


Yaitu:
a. Lemak nabati,yang berasal dari tumbuhan kadar kolesterolnya lebih
rendah di banding lemak hewani,terdapat dalam kacang tanah,kacang
merah,dll.
b. Lemak hewani,yang berasal dari hewan merupakan bagian penting
dalam makanan karena mengandung vitamin A dan B terdapat pada
daging ikan,susu,keju,dll.

6
Berdasarkan wujud zatnya lemak di bedakan menjafi 2 macam yaitu:
a. Lemak padat terdapat pada hewan misalnya mentega
b. Lemak cair (minyak – minyakan)banyak terdapat lemak
nabati,misalnya minyak jagung,minyag kedelai,minyak kelapa,dll.
2. Fungsi Lemak
a. Sebagai penyedian energi kedua setelah karbohidrat. Oksidasi lemak
akan berlangsung jika ketersedian karbohidrat telah menipis akibat
asupan karbohidrat yang rendah.
b. Pemberi kalori tiap  gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan
memberikan kalori sebanyak 9 kalori sebagi sumber kalori.
c. Memberi asam lemak esonsial.
Adapun fungsi lemak yang lain yaitu sebagai berikut:
a. sebagai sumber energi utama bagi tubuh
b. merupakan karbon makanan cadangan
c. dapat melarutkan vitamin A,D,C,dan K.
d. sebagai pelindung organ-organ penting seperti mata,ginjal,dan jantung.
e. sebagi pelindung tubuh dari suhu yang rendah agar tidak kedinginan.
3. Metabolisme Lemak
a. Pencernaan lemak
Lemak di dalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan di
dalam rongga mulut,karena tidak enzim yang dapat memecahnya. Di
dalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengaruhnya terhadap
pemecahan lemak dapat di abaikan,karena rendah sekali;pH di dalam
gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Didalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal
dari sekresi pancreas. Triglycerida dipecah menghasilkan  campuran
metabolid di-dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak
dengan rantai karbon panjang tidak larut  didalam air,tetapi membuat
ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya dapat larut

7
(emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih
mudah larut didalam air,sehingga lebih mudah diserap melalui dinding
epithel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk
memecah lemak,tetapi mengandung garam-garam empedu yang
mengemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan,menjadi
butir-butir halus yang dapat menembus epithel usus,masuk kedalam
lymphe jaringan.
b. Penyerapan dan Transpor
Dari berbagai teori yang diajukan mengenai pencernaan dan
penyerapan lemak makanan, hanya dua buah yang masih sanggup
bertahan: (1) teori pertama mengatakan bahwa semua glycerida
didalam makanan dihydrolisa total didalam saluran pencernaan (usus
halus) dan asam-asam lemak yang di pisahkan diemulsikan dengan
pertolongan garam-garam empedu (sodium taurocholate) menjadi
butir-butir mikroskopik yang berdiameter 0,5 u atau lebih kecil
lagi,yang mudah menembus epithel usus.
Glycerol larut dalam air sehingga mudah diserap. Didalam
dinding usus asam lemak diresintesa menjadi lemak kembali dan
butir-butir lemak sebagai chylomicron dialirkan melalui kapiler
lymphe kedalam Ductus thoracicus dan masuk kedalam aliran darah
di Angulus venosus,pertemuan Vena subclatia sinistra dengan Vena
jugularis sinistra,di pangkal leher sebelah kiri. Chylomicron dialirkan
oleh darah,di bawa kehati,dimana sebagian di ambil oleh sel-sel untuk
mengalami metabolisme lebih lanjut.yang tidak di ambil oleh sel hati
terus mengalir di dalam saluran darah untuk kemudian di ambil oleh
sel-sel di dalam jaringan terutama sel-sel lemak di tempat- tempat
penimbunan.

8
Didalam sel jaringan lemak mengalami lagi hydrolisa untuk
mengalami proses lebih lanjut,terutama untuk menghasilkan energi.
Glycerol masuk kedalam jalur Embden-Meyerhof dari metabolisme
karbohidrat dan asam lemak di pecah,setiap kali melepaskan satuan
yang terdiri atas dua carbon,ialah Acetyl-CoA merupakan bahan bakar
yang masuk kedalam cyclus KREBS,untuk dioksidasi menjadi CO2
dan H2O,sambil menghasilkan ATP.
4. Sumber Lemak
a. Jagung                     8,37 kal/g
b. Gandum                8,37 kal/g
c. Beras setengah giling                   8,37 kal/g
d. Beras pecah kulit           8,37 kal/g
e. Beras giling                      8,37 kal/g
f. Sorghum (cantel)        8,37 kal/g
g. Pati/tepung (strach)                     8,37 kal/g
h. Sereal (padi-padian)lainnya                   8,37 kal/g
i. Kacang mudah belum di kupas     8,37 kal/g
j. Jamur                      8,37 kal/g
k. Kentang,umbi – umbian             8,37 kal/g
l. Sayuran              8,37 kal/g
m.Tomat           8,37 kal/g
n. Kacang kedelai dan produknya                 8,37 kal/g
o. Legum penghasil biji – bijian,minyak                  8,37 kal/g
p. Daging,ikan                     9,02 kal/g
q. Telur           9,02 kal/g
r. Susu dan produknya                  8,79 kal/g
s. Mentega          8.79 kal/g
t. Lemak dan hewan lain                   9,02 kal/g

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penyakit yang disebabkan oleh Kelebihan Lemak


1. Obesitas
a. Pengertian Obesitas
Menurut kamus Dorland obesitas adalah peningkatan berat
badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat
akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Setiap orang memerlukan
sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energy, sebagai penghambat
panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Jumlah lemak tubuh
antara wanita dan pria tidaklah sama rata-rata wanita memiliki lemak
tubuh yang lebih banyak dari pada pria dan perbandingan yang normal
antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 16-28 % pada
wanita dan 12-23 % pada pria. Obesitas, bila lemak tubuh lebih dari
30% pada wanita dan 25% pada pria. Pada prinsipnya, pada obesitas
ditemukan ketidakseimbangan antara masukan energy ( intake) dan
energi yang dikeluarkan, dimana masukan energi lebih besar dari pada
pengeluarannya. Dalam keadaan surplus energi, kelebihan energy
tersebut akan disimpan menjadi lemak dalam sel lemak, sehingga
dengan bertambahnya simpanan lemak tersebut, maka akan bertambah
pula berat badan. Tambahan berat badan yang terus menerus akan
menyebabkan tubuh mencapai kondisi berat badan, kemudian menjadi
obesitas. Jadi, obesitas terjadi bertahap, tidak sekaligus.
b. Gejala Obesitas
Gejala-gejala yang biasa dialami oleh seseorang yang
mengalami obesitas antara lain:
1) Kebiasaan tidur denga mendengkur
2) Susah tidur nyeri pada punggung atau sendi

10
3) Berhenti nafas pada saat tidur secara tiba-tiba
4) Selalu merasakan panas berkeringat secara berlebihan
5) Sulit bernafas
6) Depresi sering merasakan ngantuk dan lelah
7) Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
c. Penyebab Obesitas
Adanya pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal
yang paling mendasar adalah obesitas akan terjadi jika tubuh
menerima lebih banyak atau kelebihan kalori dari pada membakar
kalori. Kalori tersebut kemudian akan menumpuk dan menjadi lemak.
Obesitas merupakan hasil kombinasi antara factor-faktor berikut ini:
1) Tidak melakukan aktivitas fisik sehingga pembakaran lemak akan
menjadi sedikit
2) Memakan makanan dengan tinggi kalori terutama makanan cepat
saji
3) Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan,
hal ini dapat memicu terjadinya obesitas
4) Kurang tidur
5) Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes, anti
kejang, anti depressants, antipsychotic steroids dan beta blokers.
6) Mengalami masalah medis lain
Faktor risiko obesitas gaya hidup, obesitas dapat terjadi karena
banyak faktor namun 90% obesitass terjadi karena gaya hidup yang
tidak sehat.
Faktor genetic, hal lain yang juga dapat mengakibatkan
terjadinya oabesitas dalah faktor genetic yaitu sebanyak 25-35%
terjadi, jadi jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat obesitas,
maka anda memiliki risiko lebih tinggi menderita obesitas
dibandingkan dengan mereka yang tidak.

11
Faktor lain, beberapa hal lain yang turut berperan dalam
obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu seperti ; obat depresi
dan faktor usia. Saat usia anda bertambah, maka kinerja sistem
metabolism anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi
lebih cepat tersimpan. Hasilnya? tubuh anda akan membesar.
d. Cara, Tips Mencegah Obesitas
Jika pada jaman dulu obesitas ini banyak menyerang pria
dewasa dengan usia lanjut,kini obesitas sudah banyak dialami oleh
para remaja bahkan anak-anak dan balita. Timdakan pecegahan, anda
dapat melakukan hal berikut :
1) Sering melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga secara teratur.
2) Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan sehat, menjaga
berat badan anda dengan cara yang sehat. Konsisten dengan gaya
hidup sehat anda sehari-hari.
Ada rumus menurut Dr. Aman selaku ketua bidang ilmiah
IDIAI dan juga ahli obesitas dengan “Rumus 5210” sebagai berikut :
1) 5 kali minimal makan buah dan sayur setiap hari.
2) 2 jam duduk sudah terlalu lama diluar waktu sekolah anak tidak
boleh duduk lebih dari 2 jam. Kebanyakan duduk membuat
metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori
sehingga memicu obesitas.
3) Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, serta dijemput langsung
masuk mobil harus dibuang.
4) 0 gr gula, maksudnya sesedikit mungkin mengkonsumsi minuman
manis.

2. Penyempitan pada dinding arteri


Biasa disebut arterosklerosis, awalnya tidak menimbulkan gejala, sampai
pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup hingga

12
tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ
tubuh. Akibatnya, banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita aterosklerosis hingga timbul komplikasi.
3. Hiperkolesterolemia ( Kolesterol Tinggi )
Hiperkolesterolemia adalah kondisi berbahaya yang ditandai dengan
tingginya kadar kolesterol dalam darah. Bila tidak ditangani, kolesterol
dapat menumpuk serta mempersempit pembuluh darah. Akibatnya,
penderita berisiko terserang penyakit jantung koroner.
Kolesterol merupakan zat lemak serupa lilin yang dihasilkan oleh hati,
dan juga bisa berasal dari makanan. Tubuh manusia memerlukan
kolesterol untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah
hormon, dan menghasilkan vitamin D. Kolesterol juga diperlukan untuk
menghasilkan zat yang membantu proses pencernaan lemak.
Kolesterol di dalam darah terikat pada protein. Kombinasi protein dan
kolesterol ini disebut dengan lipoprotein. Jenis lipoprotein meliputi:
a. Low-density lipoprotein (LDL). LDL berfungsi membawa kolesterol
ke seluruh tubuh melalui arteri. Bila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan
menumpuk di dinding pembuluh darah, dan membuat pembuluh darah
menjadi keras dan sempit. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’.
b. High-density lipoprotein (HDL). HDL berfungsi mengembalikan
kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena
itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.
1) Gejala Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada
umumnya, seseorang tidak menyadari kadar kolesterol dalam
tubuhnya tinggi sampai muncul komplikasi, seperti serangan
jantung atau stroke. Oleh karena itu, penting untuk melakukan
skrining kolesterol sejak usia dini.

13
Para ahli menyarankan skrining dilakukan minimal satu kali
pada anak usia 9-11 tahun, dan pada remaja usia 17-21 tahun.
Sedangkan untuk orang berusia di atas 21 tahun, skrining sebaiknya
dilakukan tiap 4-6 tahun sekali. Pada penderita diabetes, serta orang
yang memiliki riwayat hiperkolesterolemia dan serangan jantung
dalam keluarga, dokter akan menyarankan skrining lebih rutin.
Konsultasikan dengan dokter mengenai frekuensi skrining yang
perlu dilakukan.
2) Penyebab dan Faktor Risiko Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia umumnya disebabkan oleh kombinasi dari
faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Di antaranya
adalah:
 Riwayat keluarga. Meskipun tergolong jarang, seseorang dapat
mengalami hiperkolesterolemia karena faktor genetik yang
diturunkan dari orang tua dengan penyakit yang sama. Kondisi
yang disebut familial hypercholesterolemia ini dipicu oleh
mutasi sejumlah gen, seperti APOB, LDLR, LDLRAP1, dan
PCSK9.
 Pola makan yang buruk. Konsumsi makanan tinggi kolesterol,
seperti daging merah dan produk susu hewani, dapat
meningkatkan kolesterol total. Produk makanan hewani dengan
kandungan lemak jenuh dan makanan ringan kaya lemak trans,
seperti kue atau biskuit, juga bisa meningkatkan kadar
kolesterol.
 Obesitas. Berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh
(IMT) 30 atau lebih, memperbesar risiko hiperkolesterolemia.
 Diabetes. Gula darah tinggi bisa meningkatkan LDL dan
menurunkan HDL, serta merusak dinding pembuluh darah.

14
 Lingkar pinggang besar. Hiperkolesterolemia lebih berisiko
terjadi pada pria dengan lingkar pinggang di atas 102 cm, dan
wanita dengan lingkar perut di atas 89 cm.
 Merokok. Selain dapat menurunkan kadar HDL, rokok juga
merusak dinding pembuluh darah, sehingga menjadi tempat
penumpukan lemak.
 Kurang olahraga. Olahraga membantu tubuh meningkatkan
jumlah HDL.

3) Diagnosis Hiperkolesterolemia
Untuk mendiagnosis hiperkolesterolemia, dokter akan
menanyakan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Pada
beberapa penderita hiperkolesterolemia, muncul xanthelasma pada
kelopak mata.
Kemudian dokter akan mengambil sampel darah pasien guna
diteliti di laboratorium. Melalui sampel darah tersebut, dokter
dapat mengetahui kadar kolesterol total dalam darah pasien.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dokter akan meminta
pasien berpuasa 9-12 jam sebelum pengambilan sampel darah.
Idealnya, kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah:
 LDL: 70-130 mg/dL.
 HDL: lebih dari 40-60 mg/dL.
 Trigliserida: 10-150 mg/dL.
 Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL.

Kadar kolesterol yang melebihi kisaran tersebut, dapat


meningkatkan risiko seseorang terserangpenyakit jantung dan
stroke.

15
Bila hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar kolesterol di
luar kisaran di atas, dokter dapat menjalankan pemeriksaan kadar
gula darah guna mendeteksi tanda-tanda diabetes. Dokter juga
dapat melakukan tes fungsi tiroid untuk mengetahui apakah pasien
mengalami hipotiroidismeatau kekurangan hormon tiroid. Hormon
tiroid diperlukan tubuh untuk membuang LDL. Dengan kata lain,
bila kadar hormon tiroid dalam tubuh rendah, LDL akan
menumpuk dalam darah.

4) Komplikasi Hiperkolesterolemia
Bila tidak ditangani, hiperkolesterolemia dapat
menyebabkan aterosklerosis, yaitu menumpuknya kolesterol di
dinding pembuluh darah. Penumpukan tersebut akan menyumbat
aliran darah dan memicu komplikasi, seperti:
 Penyakit jantung koroner. Sumbatan pada pembuluh darah
yang menyuplai darah ke jantung akan menimbulkan gejala
penyakit jantung koroner, misalnya nyeri dada (angina).
 Stroke. Stroke terjadi bila aliran darah ke bagian otak
penderita tersumbat oleh gumpalan darah.
 Serangan jantung. Bila tumpukan kolesterol (plak) pada
pembuluh darah pecah, bekuan darah dapat terbentuk di
lokasi plak. Bekuan darah ini akan menyumbat aliran darah ke
jantung, dan memicu serangan jantung.

4. Sembelit
Konsumsi lemak secara berlebihan juga bisa mengganggu organ
pencernaan seperti usus. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama

16
untuk di konsumsi sehingga organ lambung tidak pernah kosong dan
menyebabkan kinerja lambung semakin berat.
Hal ini meningkatkan potensi terjadinya sembelit. Sembelit dapat
terjadi akibat tubuh kekurangan serat yang masuk ke dalam tubuh.
5. Meningkatkan Resiko Kanker
Resiko ini muncul ketika kita terlalu banyak mengonsumsi lemak
sehingga melupakan kebutuhan serat pada tubuh. Konsumsi lemak yang
berlebihan dapat memicu pertumbuhan sel kanker di beberapa bagian
tubuh seperti usus besar, kantung empedu, ginjal, dan beberapa organ
reproduksi.
6. Kerusakan pada Otak
Konsumsi lemak yang berlebihan juga dapat memengaruhi kinerja
otak. Pasalnya, lemak jenuh yang memasuki tubuh dalam kadar yang tidak
wajar dapat merusak bagian hipotalamus pada otak.
Hipotalamus merupakan bagian vital yang mengatur keseimbangan
energi pada tubuh. Perubahan pengaruh lemak kepada protein dan gen
juga sangat erat hubungannya dengan konsumsi lemak berlebihan.
B. Cara Menghindari Kelebihan Lemak dalam Tubuh
Lemak merupakan zat gizi yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Namun, ketika kadar lemak di dalam tubuh melebihi jumlah yang seharusnya,
maka akan menimbulkan berbagai macam resiko. Cara yang dapat kita
lakukan agar tubuh terhindar dari kelebihan lemak yaitu :
1. Minum banyak air putih setiap hari
Air merupakan obat alami yang ampuh untuk membuang racun-racun
di dalam tubuh, termasuk lemak berlebih.
2. Konsumsi makanan rendah lemak
Jika kita tidak ingin memiliki lemak berlebih di dalam tubuh, pastinya
kita tidak boleh terlalu banyak memakan makanan yang tinggi lemak.

17
Batasi konsumsi makanan yang digoreng dan gantilah cara mengolah
makanan tersebut dengan cara dikukus atau direbus.
3. Kurangi minuman bersoda karena mengandung banyak gula yang
berpotensi menimbun lemak. Alangkah lebih sehat jika kita
mengonsumsi air lemon.
4. Makan lebih banyak buah dan sayuran segar yang kaya akan serat agar
kebutuhan serat kita juga terpenuhi.
5. Konsumsi makanan dengan porsi kecil namun lebih sering dan hindari
juga makan terlalu malam
6. Lakukan latihan fisik minimal 45 menit setiap hari. Tidak harus
olahraga atau fitnes, cukup perbanyak gerak dalam keseharian anda.
7. Tidur yang cukup di malam hari
8. Cek level kolesterol secara rutin, minimal satu tahun sekali
9. Kontrol berat badan anda

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan bentuknya lemak di golongkan kedalam lemak padat (missal
mentega dan lemak hewan) dan lemak cair atau minyak (missal minyak sawit
dan minyak kelapa). Sedangkan berdasarkan penampakan, lemak digolongkan
kedalam lemak kentara (missal mentega dan lemak pada daging sapi) dan lemak
tak kentara (missal lemak pada telur, lemak pada apokat, dan lemak susu).
Klasifikasi asam lemak menurut panjang rantai karbon adalah asam lemak rantai
pendek (4-6 atom karbon), asam lemak rantai sedang (8-12 atom karbon), dan
asam lemak rantai panjang (lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai
panjang di klasifikasikan menurut derajat kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh,
asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh poli.
Penyakit yang disebabkan oleh kelebihan lemak yaitu :
i. Obesitas
ii. Penyempitan dinding arteri
iii. Kolesterol tinggi
iv. Sembelit
v. Meningkatkan resiko kanker
vi. Kerusakan pada otak
Cara agar tubuh terhindar dari kelebihan lemak yaitu :
1. Perbanyak minum air putih
2. Konsumsi makanan rendah lemak
3. Kurangi minuman bersoda
4. Makan banyak buah dan sayur
5. Makan dengan porsi kecil namun sering
6. Perbanyak aktifitas fisik
7. Istirahat yang cukup

19
8. Cek level kolesterol dengan rutin
9. Kontrol berat badan

B. Saran
Alhamdulillah berkat rahmat, nikmat kesehatan, dan hidayah Allah SWT
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari akan
kemampuan dan keterbatasan pengetahuan, sehingga tentunya banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharap saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Akhirnya penyusun berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Hasdianah. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta. Nuha
Medika.

https://www.alodokter.com/kadar-lemak-darah-bisa-diturunkan-tanpa-obat-obatan
(diakses 17 februari 2020)

21

Anda mungkin juga menyukai