NPM : 140710180050
LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
MODUL 8
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat membuat dan menginterpretasi time structure map
2. Dapat membuat dan menginterpretasi depth structure map
3. 2. VELOCITY MODELLING
Velocity modelling adalah proses yang digunakan untuk menghasilkan
kecepatan yang merepresentasikan kecepatan rambat gelombang di bumi.
Proses ini dilakukan sebelum dilakukannya proses time to depth conversion.
Khususnya dalam konversi kedalaman, hasil penggambaran dalam domain
waktu tersebut dikonversikan ke dalam kedalaman asli geologi tersebut
dengan mempertimbangkan kabut yang timbul. Dalam pemodelan
kecepatan, kecepatan sebenarnya dari sub-surface dimodelkan di mana
memberikan resolusi dimensi gambar yang lebih baik ketika digunakan
untuk konversi kedalaman. Kecepatan perambatan gelombang suara
bergantung terhadap medium yang dilalui gelombang tersebut. Kecepatan
gelombang merambat pada suatu batuan dipengaruhi oleh:
• Mineral pembentuk
• Porositas
• Fluid content
Informasi yang diperoleh dari kecepatan seismik dapat digunakan untuk
mengkonversi waktu menjadi kedalaman, migrasi, interpretasi geologi dan
litologi. Kecepatan seismik, secara umum, berarti cepat rambat gelombang
seismik jarak/waktu. Satuan kecepatan diukur dalam meter per detik atau
feet per detik. Istilah kecepatan jarang diterapkan secara tunggal dalam
eksplorasi seismik, karena terdapat begitu banyak jenis kecepatan seismik,
seperti Kecepatan Sesaat (Instantaneous Velocity), Kecepaan Interval,
Kecepatan Rata-rata, Kecepatan RMS (Root Mean Square), Kecepatan
NMO, Stacking 30 Velocity, Kecepatan Migrasi, dan Apparent Velocity
(Gadallah dan Fisher, 2005).
Masalah utama dalam pengolahan data seismik adalah menentukan
konversi waktu menjadi kedalaman yang dapat dianggap sebagai titik
pertemuan antara geologi dan geofisika. Konversi data waktu tempuh
menjadi formasi kedalaman mengharuskan hubungan kecepatan dengan
setiap zona geologi yang dapat diketahui atau dapat disimpulkan sebagai
gelombang yang berkembang terhadap waktu. Perhitungan konversi waktu
menjadi kedalaman membutuhkan model kecepatan seismik diberbagai jenis
bahan. Gambar dibawah menggambarkan proses konversi waktu menjadi
kedalaman untuk satu set jejak seismik dalam elemen volume 3-D.
Pemodelan kecepatan merupakan proses membangun model kecepatan
sesungguhnya berdasarkan pengetahuan tentang daerah penelitian dari data
sumur maupun data seismik. Tujuan utama memodelkan distribusi kecepatan
adalah untuk mendapatkan horizon kedalaman. Model kecepatan pada
gambar mengandung kecepatan seismik yang dapat digunakan untuk
memetakan nilai waktu untuk nilai-nilai kedalaman (Fanchi, 2006).
Figure 6. time depth curve yang dibangun berdasarkan data sonic , VSP dan pengukuran core (DSV)
𝑉𝑖 1 × 𝑇1
𝑍1 =
2
𝑉𝑖 1 × 𝑇1 𝑉𝑖 2 × (𝑇2 − 𝑇1)
𝑍2 = +
2 2