Anda di halaman 1dari 4

1.

pendukung fasilitas bangunan, seperti Listrik, HVAC, Keamanan, Keselamatan Jiwa,


Penerangan, Utilitas, Telekomunikasi, dan Manajemen Energi. Sistem tidak berdiri
sendiri-sendiri melainkan, masing-masing saling berkaitan untuk operasional
bangunan, sehingga nyaman ditempati.
2. Yaitu dengan diatur tanpa ataupun menggunakan peralatan teknologi mekanikal
elektrikal yang menggunakan energi dari sumber yang tidak dapat diperbarui, yaitu
pembangkit listrik dari tenaga uap (minyak bumi, batu bara, gas alam yang
merupakan sisa sisa fosil yang telah punah).
Contoh kasus bangunan : Gedung Menara BCA PT Grand Indonesia, DKI
Jakarta (GI)

Gedung 54 lantai dengan luas area sekitar 250.000 m 2 dan okupansi 85%, memiliki angka
Indeks Konsumsi Energi (IKE) sebesar 250 kWh/m 2 per tahun (2010). Angka ini berada
dalam rata-rata IKE gedung perkantoran di DKI Jakarta (sumber: EECHI,DANIDA. 2012).
Desain gedung yang modern ini memang sudah baik, seperti fasadenya menggunakan double
glazing low-e, serta berbagai fitur mechanical electrical yang mendukung seperti
adanya Building Management System (BMS) dan Lift dengan smart control system, Untuk
memastikan poin lebih tinggi di kategori EEC, GI melakukan Audit Energi dan menemukan
beberapa potensi penurunan IKE. Hasil audit menyatakan bahwa penurunan IKE sebanyak
18% akan terjadi bila GI melakukan beberapa usaha pada sistem mechanical ventilation and
air conditioning (MVAC) nya, yaitu:

1. Pengaturan ulang pompa VSD dan katup-katup pada sistem MVAC.


2. Melakukan scheduling pada pengoperasian unit Chiller.
3. Mengganti pompa kondensor yang oversize.
4. Menambah Cooling Tower
5. Program ulang Building Management System, menyesuaikan dengan perubahan yang
dilakukan.

3. Agar temperatur ruangannya sedemikian rupa sehingga memenuhi standar


kenyamanan dengan udara sejuk disuplai dari sistem tata udara gedung.dan tujuannya
adalah konsumsi energi spesifik (Spesific Energy Consumption) yaitu besar
penggunaan energi untuk satuan produk yang dihasilkan.
4. adalah suatu program terpadu yang mana harus dirancang dengan sangat baik
serta pelaksanaannya dilakukan dengan sistematis untuk memanfaatkan energi
yang tersedia secara efektif serta efisien.  tujuan dalam manajemen energi  yaitu
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya energi serta energi dan juga
pemanfaatan peluang agar meningkatan daya saing perusahaan energi.
5. Alternatif-alternatif energi yang dapat diaplikasikan pada desain bangunan :
 Alternatif Penghematan energi pada Sistem Selubung Bangunan
A.Memasang alat peneduh (shading) pada jendela luar untuk meminimalkan radiasi
matahari.
B. Penggunaan kaca gelas berlapis ganda untuk kaca jendela, atau melapisi dengan
kaca film. Dengan menggunakan kaca gelas berlapis ganda kemampuan kaca
jendela menahan masuknya panas radiasi sinar matahari dapat ditingkatkan hingga
menjadi 2 sampai dengan 5 kali lipat. Atau pemborosan energi dapat diturunkan
hingga menjadi 50% sampai dengan 80%.
C. Penggunaan material dinding luar bangunan yang mempunyai sifat penahan
panas atau isolasi termal yang lebih baik.
D.Penggunaan tanaman pada dinding atap sehingga kemampuan isolasi termal
dinding atap menjadi lebih baik.
E. Mengganti warna cat warna dinding luar dari warna gelap ke warna yang lebih
terang, misalnya dengan mengganti warna cat dinding luar dari abuabu tua
menjadi warna putih.
 Alternatif Penghematan Energi pada Sistem Tata Cahaya
A. Penghematan pemakaian lampu dengan mematikan lampu apabila
tidak digunakan.
B. Pemasangan lampu hemat energi. Melakukan penggantian lampu
pijar standar dengan lampu swabalas (CFL) dapat menghemat
pemakaian listrik hingga 60 %, mengurangi panas lampu dan lebih
tahan lama 8 – 10 kali. Bahkan penggantian dengan lampu LED dapat
menghemat daya listrik hingga 80% dan dapat bertahan hingga
50,000 jam pemakaian.

1. Ventilasi merupakan suatu tempat keluar dan masuknya udara pada suatu
ruangan pada bangunan. Keluar masuknya udara dimaksudkan sebagai
sirkulasi udara, yang tidak hanya membuat kondisi ruangan nyaman juga
mempertahankan kelembaban yang normal dan memenuhi syarat
Jenis :
 Ventilasi Alami : Ventilasi alami ini harus selalu ada di tiap bangunan,
biasanya berupa jendela yang bisa dibuka dan ditutup. Atau bisa juga
berupa lubang tempat masuk dan keluarnya udara.
 Ventilasi Mesin : Jika sirkulasi udara dari dalam ruangan tidaklah
cukup, Anda pun dapat menggunakan ventilasi mesin untuk pasokan
udara yang dibutuhkan. Ventilasi jenis ini bisa berupa AC atau juga
kipas angin.
 Ventilasi Model Hybrid : Ventilasi jenis ini digunakan untuk membuat
sirkulasi udara lebih maksimal. Biasanya menggunakan exhaust fan
yang berfungsi untuk membuang udara di dalam ruangan untuk
menggantinya dengan udara baru.
2. Pentingnya ventilasi :
 Mencegah Kelembapan Udara
Hal ini berfungsi untuk mengatur hawa rumah supaya tidak terasa
lembab dan terbebas dari jamur dan bakteri berbahaya.
 Membuat Ruangan Lebih Hangat
berfungsi dalam mengatur keseimbangan udara di dalam
ruangan,ventiasi juga dapat membuat ruangan terasa lebih hangat.
 Membuat Ruangan Lebih Terang
ventilasi akan membuat ruangan yang Anda tempati tampak lebih
terang pada siang hari dan tidak usah menyalakan lampu.
 Supaya Tidak Pengap
ruangan yang berrventilasi mampu menjadi jalan pertukaran udara dan
mencukupi oksigen yang dibutuhkan.
Prinsip-Prinsip Ventilasi :
 Prinsip utama dari ventilasi adalah menggerakan udara kotor dalam
rumah atau di tempat kerja, kemidian menggantikannya dengan udara
bersih.
3. Ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kenyamanan termal, yaitu:
aspek lingkungan
 Suhu udara
suhu udara lingkungan dikatakan nyaman pada suhu sekitar 250C,
diatas 260C maka tubuh manusia sudah berkeringat.
 Kelembaban udara
Kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan kalor di dalam
tubuh manusia sulit dilepaskan sehingga timbul ketidaknyamanan
 Kecepatan aliran angin
Angin akan membantu mengangkat uap-uap air yang menghambat
pelepasan kalor.
 Radiasi matahari
Pada siang hari radiasi matahari ini melimpah sehingga jika terlalu
banyak akan mengakibatkan suhu udara di dalam ruangan meningkat,
sebaliknya pada malam hari radiasi matahari sangat minim sehingga
menimbulkan kedinginan pada tubuh seseorang.
Aspek manusia
 Aktivitas manusia
Aktivitas berat seperti berolahraga, mengangkat beban dan pekerjaan
berat lain yang memerlukan energi yang besar akan menghasilkan
kalor yang besar pula.
 Pakaian
Ketika pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang tipis dan pendek
maka pelepasan kalor akan banyak terjadi . Sebaliknya jika pakaian
yang dipakai adalah pakaian tebal dan panjang maka pelepasan kalor
dari kulit akan minimum.
4. Strategi Design Alami adalah:
1. Orientasi Bangunan
2. Peneduhan
3. Ventilasi Udara Alami
4. Pelembaban atau Pengeringan Udara
5. Jenis Konstruksi Bangunan
6. Sifat Termal Material Bangunan
5. Agar udara dalam ruangan segar
 Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan dan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum
5% luas lantai, dengan tinggi lubang ventilasi minimal 80 cm dari
langit-langit.
 Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari
lantai dan jarak dari langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.
 Udara yang masuk harud udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap
pembakaran sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.
 Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang
hawa berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara ini
diusahakan tidak terhalang oleh barang-barang seperti almari, dinding,
sekat-sekat, dan lainlain.
 Kelembaban udara dijaga antara 40% s/d 70%.

Anda mungkin juga menyukai