Nama kampung kuta ini mungkin diberikan karena sesuai dengan kodisi kampung kuta yang berada dilembah yang
curam, kurang lebih 75 meter dan dikelilingi oleh tebing – tebing /perbukitan.
Dalam Bahasa sundabukuh, kuta artinya pagar tembok,sejarah kampung kutaberkaitan dengan pendirian kerajaan
galuh. Kampung kuta konon awalnya dipersiapkan sebagai ibukota kerajaan galuh, namun tidak jadi. Ketika itu
sang raja yang bernama ki Ajar Sukaresih hendak mendirikan pusat kerajaan. Maka dipilihlah sebuah tempat yang
terletak dilembah yang dikelilingi oleh tebing sedalam sekitar 75 m di lokasi pusat kerajaan itu. Lokasi ini lah yang
kemudian menjadi kampung kuta.
LOKASI DAN LINGKUNGAN ALAM
Kampung Kuta berada di Desa Karangpaninggal Kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis yang merupakan
kampung adat tardisional. Yang masing memegang teguh budaya dan pamali (tabu) serta kearifan local untuk menjaga
keseimbangan alam. Kelestarian hutan dan sumbur air serta kehidupan masyarakat yang madani.
Di kampung kuta belum ada angkutan umum roda empat yang secara rutin dan dalam jumlah memadai yang dapat
melayani kebutuhan masyarakat kampung kuta yang akan melakukan perjalanan ke luar kampung kalaupun ada
hanyalah ojeg yang beroprasi pada siang hari.
Luas kampung kuta sekitar 97.4 hektar terdiri atas 40 hektar hutan lindung yan disebut Leuweung Gede dan yang
dikeramatkan oleh orang kampung kuta dan masyarakat sekitarnya 57.40 hekar diperuntukkan pemukiman, sawah,
tegalan, kolam.
Keadaan Penduduk
Masyarakat Kampung Kuta merupakan masyarakat adat yang masih teguh menjalankan tradisinya dan berpegang
teguh pada kata “pamali”. Mereka mematuhi amanat leluhur mereka dengan pengawasan kuncen dan ketua adat.
Masyarakat Kampung Katu merupakan pemeluk agama Islam yang taat, namun dalam kehiduan sehari-hari mereka
masih ddipengaruhi kepercayaan yang bersifat mitos dan animisme.
AKSESIBILITAS MENUJU KAMPUNG KUTA
Untuk menuju Kampung Kuta dapat ditempuh dari kota Kabupaten Ciamis dengan jarak sekitar 34 km.Pengunjung
dapat menggunakan mobil angkutan umum sampai ke Kecamatan Rancah dan dilanjutkan denganmenggunakan
motor sewaan atau ojeg.
Kondisi jalan berupa aspal yang berkelok-kelok serta tanjakan yang cukup curam. Jika melalui
KecamatanTambaksari dapat menggunakan kendaraan umum mobil sewaan atau ojeg dengan kondisi jalan serupa
Topografi wilayah
■ Bila dilihat dari topografi Kampung Kuta berada pada ketinggian kurang lebih 500 meter di atas permukaan
laut dengan suhu rata-rata 28-30 derajat Celcius.
Luas Kampung Kuta sekitar 97,4 hektar, terdiri atas:
- 40 hektar hutan lindung yang disebut Leuweung Gede, dan yang dikeramatkan oleh orang Kampung Kuta
dan masyarakat sektiarnya. - 57,40 hektar diperuntukkan pemukiman, sawah, tegalan, kolam, dan lain-lain.
■ Sistem penghawaan
Arah jendela kecuali jendela kaca yang bisa disebut papat kalima panceryang bermakna
saudara kita merupakan 4 arah mata angin utara, selatan, barat, timur dan satunya lagi diri
kita selaku manusia terlihat pada gambar.
Struktur pada Bangunan Kampung Adat Kuta
b. Atap berbentuk jurai atau parahu kumereub dengan penutup atap ijuk kirai, filosofi mengapa mereka tidak
menggunakan atap genteng kerena mereka menganggap apabila mereka menggunakan atap genteng yang berbahan
baku tanah sama saja seperti mengubur diri hidup hidup.
c. Bentuk rumah memanjang, panggung dengan tinggi pondasi tatapakan 35 cm
d. Tidak menggunakan material yang permanen seperti dinding bata atau pondasi menerus.
e. Bagian rumah terdiri dari (tengah imah, kamar, ruang perantara pawon (loss), dan pawon.
ruang perantara antara dapur dan tengah imah,lantai, Langgar, Bale Sawala,Leuit,Saung,Lisung,Bale -
bale,Tempat Penyimpanan Kayu Bakar
Ruang perantara antara dapur dan tengah Lantai Dapur
imah (pawon)
-konsep cerdas dari bangunan ini adalah Pada rumah adat kuta,sistem penghawaan menggunakan
insulasi udara,dimana panas dari luar bangunan tidak dapat masuk ke dalam rumah.Akibat adanya
ruang hampa udara antara atap dan plafound