2943-Article Text-9084-1-10-20191127 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725

Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN LAHAN SAWAH DI


KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI

Silvia Nora 1*, Abdul Rauf 2


& Deni Elfiati 2
1
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STTP)
2
Program Studi Pasca Sarjana Fakultas Pertanian USU, Medan 20155
*Corresponding author: silvianora98@gmail.com

ABSTRAK

Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang memiliki luas lahan pertanian ±
11.046 ha atau 48, 9 % dari luas Kecamatan ini, dimana seluas 7.048 ha adalah lahan
sawah yang potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan UU No
41 tahun 2009 bahwa perencanaan pengembangan lahan pertanian pangan berkelanjutan
harus berdasarkan pada kriteria kesesuaian lahan yang dapa dilakukan dengan dukungan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik tingkat kesesuaian
lahan sawah dan lahan kering di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang,
untuk menganalisis usaha–usaha perbaikan yang perlu dilakukan dalam meningkatkan
produktivitas tanaman dan untuk membuat peta kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian
lahan potensial tanaman padi sawah dan beberapa tanaman lahan kering di Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Metode analisisnya adalah dengan metode
membandingkan (matching) menurut FAO. pemilihan satuan unit lahan berdasarkan peta
tanah yang terdiri dari 12 titik bor dan 6 lobang profil. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah (Oryza sativa) adalah cukup
sesuai (S2) seluas 14.093, 883 ha dan sesuai marginal (S3) seluas 17.347,141 ha. Untuk
tanaman jagung (Zea mays) termasuk cukup sesuai (S2) seluas 19.391, 019 ha dan sesuai
marginal (S3) seluas 12.050,005 ha. Untuk tanaman kedelai (Glicine max) termasuk
sesuai marginal (S3) seluas 31.441,024 ha. Untuk tanaman ubi kayu (Manihot utilissima)
termasuk kelas sesuai marginal (S3) seluas 31.441,024 ha. Untuk tanaman ubi jalar
(Ipomea batatas) termasuk kelas sesuai marginal (S3) seluas 31.441,024 ha. Untuk
tanaman sawo (Achras zapota) termasuk kelas cukup sesuai (S2) seluas 17.660,583 ha
dan kelas sesuai marginal (S3) seluas 13.780,441 ha. Untuk tanaman mangga (Mangifera
indica) termasuk kelas sesuai marginal (S3) seluas 31.441,024 ha. Untuk tanaman sukun
(Astocarpus astilis) termasuk kelas cukup sesuai (S2) seluas 17.660,58 ha dan kelas sesuai
marginal (S3) seluas 13.780,44 ha.

Kata Kunci : Evaluasi kesesuaian lahan, tanaman lahan sawah, tanaman lahan kering,
Kecamatan Hamparan Perak.

PENDAHULUAN Suhedi (2015) mengatakan luas wilayah


ini lebih kurang 22.611,57 hektar. Dari
Kecamatan Hamparan Perak luasan tersebut, seluas 7.048 ha adalah
Kabupaten Deli Serdang berdasarkan lahan sawah dan 3.998 ha adalah lahan
analisa Geographical Information kering yang belum dimanfaatkan secara
System (GIS) memiliki luas 31.441,024 optimal. Luas lahan pertanian potensial
ha. Namun menurut BPS (2015) luas di Kecamatan Hamparan Perak ± 11.046
wilayah Kecamatan Hamparan Perak ha atau 48, 9 % dari luas Kecamatan ini.
adalah 230,15 km2 atau 23.015 ha dan

348
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Menurut UU No. 41 tahun 2009 ubi kayu, ubi jalar, sawo, mangga dan
tentang perlindungan lahan pertanian sukun).
pangan berkelanjutan, bahwa lahan-
lahan potensial untuk pertanian tanaman BAHAN DAN METODE
pangan tidak boleh di alih fungsikan dan
perlu dilindungi pemanfaatannya agar Kecamatan Hamparan Perak
kesesuaian dan ketersediaannya tetap Kabupaten Deli Serdang memiliki luas
terkendali untuk dimanfaatkan pada 31.441,024 ha (Analisis GIS, 2015)
masa yang akan datang selain itu terdiri dari 20 desa yang berada pada
perencanaan pengembangan lahan garis lintang 3o38’0” sampai 3o54’0” dan
pertanian pangan berkelanjutan harus garis bujur 98o30’00” sampai 98o42’00”
berdasarkan pada kriteria kesesuaian (Gambar 1). Ketinggian tempat 13 – 28
lahan. m dpl dengan kemiringan lereng 0-15 %
tetapi di dominasi oleh lereng <2 %
Evaluasi lahan untuk keperluan (datar). Kecamatan Hamparan Perak
perencanaan memiliki peran penting memiliki curah hujan 1600-2400
karena hampir tidak ada aktifitas yang mm/tahun, Temperatur rata-rata tahunan
dilakukan tanpa daya dukung lahan. 27,1 oC dan Kelembaban 84,14 % (Data
Pemerintah menyarankan agar kegiatan dari Stasiun Klimatologi Sampali Medan
evaluasi lahan di adakan secara luas dari tahun 2004- 2014). Adapun batas-
sebagai kebijakan perencanaan kawasan batas wilayah Kecamatan ini menurut
indonesia, baik sebagai bagian dari Suhedy (2014) adalah sebagai berikut:
pengaturan yang dituangkan melalui (1) Sebelah Utara berbatas dengan
perbaikan UU No. 24 tahun 1992 tentang Kecamatan Percut Sei Tuan, (2) Sebelah
Penataan Ruang maupun melalui Selatan berbatas dengan Kecamatan
kegiatan nyata untuk memetakan potensi Sunggal, (3) Sebelah Barat berbatas
dan rancangan penggunaan lahan sesuai dengan Kecamatan Medan Sunggal dan
kebutuhan pembangunan dan (4) Sebelah Timur berbatas dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
Dengan dilakukannya evaluasi Penelitian ini dilakukan dengan
kesesuaian lahan diharapkan akan menggunakan metoda survei yang terdiri
diperoleh data-data karakteristik lahan dari lima tahap yaitu persiapan, pra
yang akan menunjukkan sifat-sifat lahan survei, survei utama, analisis tanah di
sehingga dapat diketahui tingkat Laboratorium serta pengolahan data.
kesesuaian lahannya terutama terhadap
tanaman lahan sawah dan lahan kering. Tahap Persiapan
Kemudian dilakukan usaha-usaha yang Pada tahap persiapan dilakukan
sesuai dengan karakteristik lahan yang studi literatur dan pengumpulan data
pada akhirnya akan mengoptimalkan sekunder lokasi penelitian yaitu data
produksi tanaman. iklim selama 10 tahun terakhir di BMKG
Untuk itu perlu dilakukan kelas I Sampali Medan meliputi curah
penelitian kesesuaian lahan dalam hujan, bulan kering, suhu udara,
rangka perencanaan lahan pertanian kelembaban dan sifat fisik lingkungan
berkelanjutan agar produktivitas lahan Kecamatan Hamparan Perak serta peta-
dapat di tingkatkan sehingga dapat peta yang diperlukan (peta administrasi,
diatasi faktor-faktor penghambatnya peta tutupan lahan, peta jenis tanah, peta
dengan tepat dan optimal terutama untuk topografi). Pada tahap ini juga dilakukan
tanaman padi sawah dan beberapa penelaahan peta tutupan lahan dan peta
tanaman lahan kering (jagung, kedelai, jenis tanah menggunakan program

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Geographical Information System (GIS)


sehingga diperoleh peta satuan unit
lahan.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Pra survei parameter yang ada pada kriteria kelas


Pada tahap ini dilakukan kesesuaian lahan untuk tanaman yang
pengamatan faktor penyusun satuan dipilih.
lahan yang dipilih, serta mencek
kebenaran informasi pada satuan lahan Pengambilan sampel tanah
dan tanah yang berguna untuk Pengambilan sampel tanah
menganalisis kesesuaian lahannya. dilakukan pada areal satuan lahan
Secara umum diamati antara lain bentuk berdasarkan peta tanah dengan cara
wilayah, kelerengan dan penggunaan pemboran. Titik yang di pilih mewakili
lahan masing-masing great group tanah
dimana untuk great group
Survei utama Andaquepts,Tropaquepts terdapat pada
Pada tahap ini dilakukan Desa Paya Bakung dan Desa Tandam
pengamatan lapangan dan pengambilan Hilir Satu. Great group Tropaquept,
sampel tanah secara purposive sampling Fluvaquents terdapat pada Desa Paluh
Kurau, Kota Rantang, Kota Datar, Paluh
Pengamatan lapangan Manan dan Kampung Lama. Untuk great
Pengamatan di lapangan group Hydraquent, Sulfaquents terdapat
dilakukan meliputi pengamatan fisik pada desa Hamparan Perak. Terdapat
lingkungan yaitu karakteristik lahan sebanyak 20 titik sampel yang kemudian
yang berpengaruh terhadap dikompositkan menjadi 12 sampel
penggunaannya antara lain: derajat pengamatan (Gambar 2). Penentuan nilai
lereng, vegetasi, ketinggian tempat, karakteristik lahan untuk sampel tanah
erosi, banjir, bentuk lahan, batuan dilakukan dengan menggunakan bor
dipermukaan dan singkapan batuan serta tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 0-60

350
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

cm. Penentuan sifat kimia tanah


dilakukan dengan analisa tanah di
Laboratorium.

Gambar 2. Titik Pemboran dan Lobang Profil

Analisis tanah di Laboratorium antara karakteristik lahan dengan


Analisis contoh tanah di persyaratan tumbuh tanaman yang di
Laboratorium meliputi : (1) Penetapan formulasikan dalam petunjuk teknis
tekstur tanah (2) Analisis C-Organik evaluasi lahan untuk Komoditas
tanah 3) Analisis kation- kation basa : Pertanian (Hardjowigeno, 2007 ; Ritung
Ca2+, Mg2+, K+, Na+ (4) Penetapan KTK et al, 2011). Pada proses matching di
(5) Penetapan pH Tanah (6) Penetapan gunakan hukum minimum Leibig untuk
P- tersedia (7) Penetapan N-total dan (8) menentukan faktor pembatas yang akan
Penetapan Salinitas dengan metoda mempengaruhi kelas dan sub kelas
elektrometrik kesesuaian lahannya. Persyaratan
tumbuh tanaman menjadi kriteria dalam
Pengolahan Data evaluasi kesesuaian lahan. Hasil
Data yang diperoleh dari analisis kesesuaian lahan masing- masing
di Laboratorium dan lapangan tentang komoditas tanaman lahan sawah dan
karakteristik lahan pada daerah lahan kering ditampilkan dalam bentuk
penelitian disusun dalam bentuk tabel tabel kesesuaian lahan aktual dan
sebagai data kualitas atau karakteristik potensial menggunakan perangkat lunak
lahan dan kemudian dibandingkan GIS. Selanjutnya dipetakan kesesuaian
dengan kebutuhan tanaman pada tingkat lahan aktual dan kesesuian lahan
semi detil. Evaluasi kesesuaian lahan potensialnya.
menggunakan system matching
(mencocokan), serta membandingkan

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

HASIL DAN PEMBAHASAN tergolong sedang sampai tinggi.


Menurut Sharma et al (2008), P
Karakteristik lahan Tersedia yang sedang/tinggi di
Karakteristik lahan Kecamatan sebabkan oleh pengaruh penambahan
Hamparan Perak Kabupaten Deli pupuk yang mengandung unsur P dan
Serdang untuk lahan Sawah disajikan hara P yang banyak di fiksasi oleh
tabel 1 . Nilai pH tanah di Kecamatan tanah.Untuk meningkatkan nilai N-total
Hamparan Perak bervariasi dari 5,3 tanah, selain menggunakan pupuk
(masam) sampai 6,9 (netral). Nilai N- buatan bisa dimanfaatkan bahan organik
total dan K2O pada lahan sawah rata- karena sumber utama unsur N selain
rata tergolong rendah. Hal ini di pupuk buatan adalah bahan
sebabkan karena terkurasnya unsur hara organik.Kejenuhan basa di wilayah ini
setelah ditanami padi. Nilai P2O5 termasuk tinggi sampai sangat tinggi

Tabel 1. Nilai karakteristik lahan sawah di Kecamatan Hamparan Perak


Karakteristik Payabakung Paluh manan Hamparan Perak
Lahan 0-30 cm 30-60 cm 0-30 cm 30-60 cm 0-30 cm 30-60 cm
Temperatur rata-
27,01 27,01 27,01 27,01 27,01 27,01
rata tahunan (oC)
Bulan Kering
2-3 bulan 2-3 bulan 2-3 bulan 2-3 bulan 2-3 bulan 2-3 bulan
(mm)
Kelembaban (%) 84,14 84,14 84,14 84,14 84,14 84,14
Curah hujan
2296 2296 2296 2296 2296 2296
tahunan (mm)
Ketinggian
18 18 17 17 14 14
(m dpl)
agak agak
Drainase terhambat terhambat terhambat terhambat
terhambat terhambat
Lempung Lempung Lempung Lempung Lempung
Tekstur lempung
berliat berliat berliat berliat berpasir
Kedalaman efektif
100 100 100 100 76 76
(cm)
KTK (me/100g) 26,51 (T) 29,6 (T) 11,23 (R) 12,25 (R) 18,15 (S) 15,41 (R)
pH Tanah 5,3 6,9 5,3 6 5,5 6,7
N-total (%) 0,22 (S) 0,07 (SR) 0,17 (R) 0,08 (SR) 0,15 (R) 0,17 (R)
P2O5 (ppm) 5,84 (R) 16,44 (ST) 15,21(ST) 16,5 (ST) 27,28(ST) 13,19 (T)
K2O (me/100 g) 0,16 (R) 0,15 (R) 0,42 (S) 0,14 (R) 0,61 (T) 0,2 (R)
C-organik (%) 1,36 (R) 0,13 (SR) 0,96 (SR) 0,48 (SR) 0,87 (SR) 0,17 (SR)
KB (%) 98,76(ST) 103,92(ST) 96,26(ST) 91,27(ST) 106,01(ST) 97,6 (ST)
Salinitas (ds/m) 0,094(SR) 0,044(SR) 0,025(SR) 0,065(SR) 0,04 (SR) 0,064(SR)
Lereng (%) <2 <2 <2 <2 <2 <2
Batuan
0 0 0 0 0 0
dipermukaan (%)
Singkapan batuan
0 0 0 0 0 0
(%)
Tingkat Bahaya
SR SR SR SR SR SR
erosi
Bahaya Banjir F1 F1 F1 F1 F1 F1
Keterangan : ST = Sangat tinggi R = rendah
T = Tinggi SR = sangat rendah
S = Sedang F1 = bahaya banjir ringan

348
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Kejenuhan Basa merupakan adalah 3 % sedangkan ketersediaan C-


salah satu indikator kesuburan kimia organik yang terdapat pada tanah sawah
tanah. Tanah yang subur adalah tanah saat penelitian adalah 1,36 % sehingga
dengan kejenuhan basa tinggi sebab diperlukan penambahan 1,64 % yang
belum terjadi pencucian tanah yang setara dengan 32,8 ton Carbon/ha atau
serius. Sebaliknya, tanah dengan 56,55 ton bahan organik/ha. Dengan
kejenuhan basa rendah menandakan demikian kesesuaian untuk C-organik
tanah tersebut asam sehingga menjadi sangat sesuai (S1) dari kelas
menghambat penyerapan unsur hara oleh cukup sesuai (S2).
akar tanaman (Indranada, 1986). C-
Organik tergolong rendah sehingga perlu Faktor pembatas P2O5 tanah dapat
penambahan bahan organik. Bahan diperbaiki dengan tingkat pengelolaan
organik tanah mengandung semua hara rendah yaitu dengan pemupukan sesuai
termasuk humus yang sangat diperlukan kebutuhan tanaman. Perkiraan
untuk pertumbuhan tanaman. Peran kebutuhan P2O5 tanaman padi sawah
bahan organik terhadap ketersediaan untuk kriteria sangat sesuai diperlukan
hara dalam tanah tidak terlepas dengan 11 ppm sedangkan ketersediaan P2O5
proses mineralisasi yang merupakan yang terdapat pada tanah sawah saat
tahap akhir dari proses perombakan penelitian adalah 5,84 ppm sehingga
bahan organik. Bahan organik memiliki idealnya diperlukan penambahan 5,16
peranan kimia dalam menyediakan N, P, ppm setara dengan 103,2 Kg P2O5/ha
dan S untuk tanaman atau 286,7 Kg SP36/ha. Total pupuk yang
di butuhkan untuk padi sawah di daerah
Evaluasi kesesuaian Lahan itu diperlukan tambahan rata-rata 25 %
Penentuan kelas kesesuaian untuk memenuhi kebutuhan mikroba dan
lahan untuk padi sawah berdasarkan nilai kehilangan fosfat sehingga perlu
data pada kedalaman 0-30 cm dengan penambahan pupuk sekitar 129 Kg
asumsi bahwa tanaman padi sawah P2O5/ha atau 358,375 kg SP36/ha.
memiliki perakaran yang dangkal. Dengan begitu kesesuaian lahan untuk
pospat dapat menjadi cukup sesuai (S2)
Kelas kesesuaian lahan untuk dari kelas sesuai marginal (S3).
tanaman Padi sawah
Penilaian kesesuaian lahan Pada faktor pembatas K2O tanah
tingkat semi detil untuk tanaman Padi dapat diperbaiki dengan tingkat
sawah di Desa Payabakung Kecamatan pengelolaan sedang sampai tinggi yaitu
Hamparan Perak Kabupaten Deli dengan pemupukan sesuai kebutuhan
Serdang di sajikan pada Tabel 3. tanaman. Perkiraan kebutuhan K2O
tanaman padi sawah untuk kriteria
Faktor-faktor pembatas sangat sesuai diperlukan sebanyak 0,6
kesesuaian lahan untuk tanaman padi me/100 gr sedangkan ketersediaan K2O
sawah di Desa Payabakung yang dapat yang terdapat pada saat penelitian adalah
diperbaiki adalah C-Organik, P2O5 dan 0,16 me/100 gr sehingga idealnya
K2O tanah. Dari Tabel 3, terlihat bahwa diperlukan penambahan sebanyak 0,44
usaha perbaikan perlu dilakukan pada me/100 gr yang setara dengan 88 kg K2O
faktor pembatas C-organik yang /ha atau 146,7 kg KCl/ha. Total pupuk
diperbaiki dengan tingkat pengelolaan yang dibutuhkan untuk padi sawah
tinggi yaitu dengan penambahan bahan didaerah itu diperlukan tambahan rata-
organik. Kebutuhan C-organik tanaman rata 25% untuk memenuhi kebutuhan
padi sawah untuk kriteria sangat sesuai mikroba dan kehilangan kalium

348
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

sehingga perlu penambahan pupuk kalium dapat menjadi sangat sesuai (S1)
sebanyak 110 K2O /ha atau 183,375 kg dari kelas cukup sesuai (S2).
KCl/ha. Dengan begitu kesesuaian untuk

Tabel 2. Penilaian kesesuaian lahan tingkat semi detil untuk tanaman Padi sawah di Desa
Payabakung
Kesesuaian Faktor Usaha Kesesuaian
Karakteristik lahan Nilai data lahan pembatas perbaikan lahan
aktual terberat Inp TP potensial
Rejim suhu (t)
Temperatur rata tahunan 27,01 S1 S1
Ketersediaan air (w)
Curah Hujan thn (mm) 2296 S1 S1
Bulan Kering 2-3 S1 S1
Kelembaban rata-rata(%) 84,14 S1 S1
Media perakaran (r)
Drainase tanah agak terhambat S1 S1
Tekstur tanah lempung berliat S1 S1
Kedalaman efektif (cm) 100 S1 S1
Retensi hara (f)
KTK (me/100g) 26,51(T) S1 S1
Kejenuhan Basa (%) 98,76 (ST) S1 S1
pH tanah 5,3 S1 S1
C-organik (%) 1,36 (R) S2 f O S S1
Salinitas(mmhos/cm) (x) 0,094 (SR) S1 S1
Ketersediaan Hara (n)
N-total (%) 0,22(S) S1 S1
P2O5 (ppm) 5,84 (R) S3 n P S S2
K2O (mg/ 100 g) 0,16 (R) S2 n P S, T S1
Penyiapan lahan (p)
Batuan dipermukaan (%) 0 S1 S1
Singkapan batuan 0 S1 S1
Tingkat bahaya erosi (e)
Bahaya erosi SR S1 S1
Lereng (%) <2 S1 S1
Bahaya banjir (b)
Periode banjir F1 S1 S1
Hasil kesesuaian lahan S3 (n) S2 (n)
Keterangan : S1 = Sangat sesuai O = Bhn organik
S2 = Cukup sesuai P = Pemupukan
S3 = Sesuai Marginal TP=Tingkat Pengelolaan
S = Sedang T = Tinggi
R = Rendah Inp = input

Hasil evaluasi kesesuaian lahan C-organik dan N-total tanah. Dari Tabel
tingkat semi detil untuk tanaman padi 4, terlihat bahwa usaha perbaikan perlu
sawah pada kesesuaian lahan aktual dilakukan pada faktor pembatas KTK
yaitu termasuk sesuai marginal dengan dan pH tanah dengan tingkat
faktor pembatas P2O5 tanah (sub kelas pengelolaan sedang yaitu KTK tanah
S3). Kesesuaian lahan potensialnya dengan penambahan bahan organik dan
termasuk kelas cukup sesuai (S2). Pada pH tanah diperbaiki dengan proses
Tabel 4, faktor-faktor pembatas penggenangan sehingga dari kelas cukup
kesesuaian lahan untuk tanaman padi sesuai (S2) pada kesesuaian lahan aktual
sawah di Desa Paluh Manan yang perlu menjadi sangat sesuai (S1) ditinjau dari
diperbaiki adalah KTK tanah, pH tanah, kesesuaian lahan potensial.

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Tabel 3. Penilaian kesesuaian lahan tingkat semi detil untuk tanaman Padi sawah di Desa
Paluh Manan
Kesesuaian Faktor Usaha Kesesuaian
Karakteristik lahan Nilai data lahan pembatas perbaikan lahan
aktual terberat Inp TP potensial
Rejim suhu (t)
Temperatur rata 27,01 S1 S1
tahunan (oC)
Ketersediaan air (w)
Curah Hujan thn (mm) 2296 S1 S1
Bulan Kering 2-3 S1 S1
Kelembaban rata-rata(%) 84,14 S1 S1
Media perakaran (r)
Drainase tanah Terhambat S1 S1
Tekstur tanah Lempung berliat S1 S1
Kedalaman efektif (cm) 100 S1 S1
Retensi hara (f)
KTK (me/100g) 11,23 (R) S2 f O S,T S1
Kejenuhan Basa (%) 96,26 (ST) S1 S1
pH tanah 5,3 S2 f G S S1
C-organik (%) 0,96 (SR) S2 f O S S1
Salinitas(mmhos/cm) (x) 0,025(SR) S1 S1
Ketersediaan Hara (n)
N-total (%) 0,17 (R) S2 n P S S1
P2O5 (ppm) 15,21 (ST) S1 S1
K2O (mg/ 100 g) 0,42 (R) S1 S1
Penyiapan lahan (p)
Batuan dipermukaan (%) 0-2 S1 S1
Singkapan batuan 0 S1 S1
Tingkat bahaya erosi (e)
Bahaya erosi SR S1 S1
Lereng (%) 0 S1 S1
Bahaya banjir (b)
Periode banjir F1 S1 S1
Hasil kesesuaian lahan S2 (fn) S1
Keterangan : S1 = Sangat sesuai O = Bhn organik
S2 = Cukup sesuai P = Pemupukan
S3 = Sesuai Marginal TP= Tingkat Pengelolaan
S = Sedang G = Genangan
R = Rendah Inp = input
T = Tinggi

Faktor pembatas C-organik yang ton bahan organik/ha. Namun demikian


diperbaiki dengan tingkat pengelolaan pemberian bahan organik ini dapat
sedang yaitu dengan penambahan bahan disesuaikan dengan kemampuan petani
organik. Perkiraan kebutuhan C-organik dan ketersediaan bahan organik yang ada
tanaman padi sawah untuk kriteria di daerah tersebut. Dengan begitu
sangat sesuai diperlukan 3 % sedangkan kriteria kelas kesesuaian lahan untuk C-
ketersedian C-organik yang terdapat organik menjadi sangat sesuai (S1) dari
pada tanah sawah pada saat penelitian kelas cukup sesuai (S2).
adalah 0,96 % sehingga idealnya Faktor pembatas N-total tanah
diperlukan penambahan 2,04 % yang dapat diperbaiki dengan tingkat
setara dengan 40,8 ton C/ha atau 70,34 pengelolaan sedang dengan pemupukan

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

sesuai kebutuhan tanaman. Kebutuhan ketersediaan C-organik pada tanah


N-total tanaman padi sawah untuk sawah saat penelitian 0,87 % sehingga
kriteria sangat sesuai diperlukan 0,51 % idealnya diperlukan penambahan 2,13 %
sedangkan ketersediaan N-total yang yang setara dengan 42,6 ton C/ha atau 73
terdapat pada tanah sawah saat penelitian ton bahan organik/ha. Namun demikian
adalah 0,17 % sehingga diperlukan pemberian bahan organik ini dapat
penambahan 0,34 % yang setara dengan disesuaikan dengan kemampuan petani
68 kg N/ha atau 147,83 kg Urea/ha. Total dan ketersediaan bahan organik yang ada
pupuk yang diperlukan untuk tanaman di daerah tersebut. Sehingga kriteria
padi sawah di daerah itu diperlukan kelas kesesuaian lahan untuk C-organik
penambahan 25 % untuk memenuhi menjadi sangat sesuai (S1) dari kelas
kebutuhan mikroba dan kehilangan N cukup sesuai (S2).
akibat leaching dan denitrifikasi Faktor pembatas N-total tanah
sehingga diperlukan penambahan 72,25 dapat diperbaiki dengan tingkat
kg N/ha atau 184,788 kg Urea/ha. pengelolaan sedang yaitu dengan
Dengan demikian kriteria kelas pemupukan sesuai kebutuhan tanaman.
kesesuaian N-total menjadi sangat sesuai Kebutuhan N-total tanaman padi sawah
(S1) dari kelas cukup sesuai (S2). untuk kriteria sangat sesuai diperlukan
Hasil evaluasi kesesuaian lahan 0,51 % sedangkan ketersediaan N total
tingkat semi detil untuk tanaman padi yang terdapat pada tanah saat penelitian
sawah pada kesesuaian lahan aktual adalah 0,15 % sehingga diperlukan
yaitu termasuk cukup sesuai dengan penambahan 0,36 % yang setara dengan
faktor pembatas KTK dan N-total tanah 72 kg N/ha atau 156,52 kg Urea/ha. Total
(sub kelas S2). Kesesuaian lahan pupuk yang dibutuhkan untuk padi
potensialnya termasuk kelas sangat sawah di daerah itu memerlukan
sesuai (S1). tambahan rata-rata 25 % sehingga perlu
Pada Tabel 5, faktor-faktor penambahan pupuk sebanyak 90 kg N/ha
pembatas kesesuaian lahan untuk atau 195,65 kg Urea/ha. Dengan begitu
tanaman padi sawah di Desa Hamparan kesesuaian untuk N-total menjadi sangat
Perak yang perlu diperbaiki adalah pH, sesuai (S1) dari kelas cukup sesuai (S2).
C-organik dan N-total tanah.Faktor Hasil evaluasi kesesuaian lahan
pembatas pH tanah dapat dilakukan tingkat semi detil untuk tanaman padi
usaha perbaikan dengan tingkat sawah pada kesesuaian lahan aktual
pengelolaan sedang yaitu meningkatkan yaitu termasuk cukup sesuai dengan
pH tanah yang masam (5,5) dengan faktor pembatas pH, C-organik dan N-
penggenangan dan C-organik dengan total tanah (sub kelas S2). Kesesuaian
penambahan bahan organik. lahan potensialnya termasuk kelas
Perkiraan kebutuhan C-organik sangat sesuai (S1).
tanaman padi sawah untuk kriteria
sangat sesuai diperlukan 3 % sedangkan

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Tabel 4. Penilaian kesesuaian lahan tingkat semi detil untuk tanaman Padi sawah di Desa
Hamparan Perak
Kesesuaian Faktor Usaha Kesesuaian
Karakteristik lahan Nilai data lahan pembatas perbaikan lahan
aktual terberat Inp TP potensial
Rejim suhu (t)
Temperatur rata tahunan (oC) 27,01 S1 S1
Ketersediaan air (w)
Curah Hujan thn (mm) 2296 S1 S1
Bulan Kering 2-3 S1 S1
Kelembaban rata-rata(%) 84,14 S1 S1
Media perakaran (r)
Drainase tanah terhambat S1 S1
Tekstur tanah berlempung S1 S1
Kedalaman efektif (cm) 76 S1 S1
Retensi hara (f)
KTK (me/100g) 18,15 (S) S1 S1
Kejenuhan Basa (%) 106.01 (ST) S1 S1
pH tanah 5,5 S2 f G S S1
C-organik (%) 0,87 (SR) S2 f O S,T S1
Salinitas(mmhos/cm) (x) 0,052 S1 S1
Ketersediaan Hara (n)
N-total (%) 0,15 (R) S2 n P S,T S1
P2O5 (ppm) 27,28 (ST) S1 S1
K2O (mg/ 100 g) 0,61 (T) S1 S1
Penyiapan lahan (p)
Batuan dipermukaan (%) 0-2 S1 S1
Singkapan batuan 0 S1 S1
Tingkat bahaya erosi (e)
Bahaya erosi SR S1 S1
Lereng (%) 0 S1 S1
Bahaya banjir (b)
Periode banjir F1 S1 S1
Hasil kesesuaian lahan S2 (fn) S1
Keterangan : S1 = Sangat sesuai O = Bhn organik
S2 = Cukup sesuai P = Pemupukan
S3 = Sesuai Marginal G = Genangan

Menurut Abdurrahman (2002), tanaman jerami padi paling baik menurunkan


padi yang menghasilkan 6 t/ha menyerap kehilangan fosfat
hara N, P dan K masing-masing sebesar Tanah dengan drainase agak
90 kg N/ha, 16 Kg P/ha dan 90 kg K/ha, terhambat sangat sesuai untuk tanaman
padahal kemampuan tanah sawah lahan sawah. Pentingnya drainase pada
menyediakan hara N, P dan K masing- lahan sawah berhubungan dengan supply
masing hanya 40-45 kg N/ha, 12-19 kg oksigen (aerasi). Air permukaan yang
P/ha dan 60-100 K kg/ha, sehingga mengandung banyak oksigen dapat
terjadi kekurangan 50-55 kg N/ha, 0-4 kg masuk ke dalam tanah melalui perkolasi
P/ha dan 0-30 kg K/ha. secara vertikal. Adanya supply oksigen
Penambahan pupuk organik dari dapat mencegah terjadinya potensial
kompos jerami padi sebanyak 2 reduksi yang terlalu rendah, yang dapat
ton/ha/musim tanam dapat menyumbang menyebabkan tanaman keracunan besi
hara K setara 50 kg KCl/ha/musim dan mangan, asam organik tertentu atau
(Dobbermann and Fairhurst, 2000 cit kadang-kadang sulfida. Greenland
Zaini, 2012). Selain itu pengembalian (1985) mengemukakan, tanah yang

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

mempunyai kelas drainase sangat (nilai 7) sehingga untuk pertumbuhan


terhambat juga tidak sesuai untuk tanaman padi memungkinkan hasil
dijadikan lahan sawah karena meskipun panen signifikan.
padi sawah tumbuh baik dalam keadaan Dari hasil analisis GIS diperoleh
tergenang, drainase pada tingkat tertentu luas kesesuaian lahan aktual dan
masih sangat diperlukan. potensial Kecamatan Hamparan Perak
PH tanah yang rendah dapat Kabupaten Deli Serdang untuk tanaman
diatasi dengan penggenangan. Proses padi sawah (Tabel 6) dan peta
penggenangan dapat menaikkan pH kesesuaian lahannya disajikan pada
mendekati netral atau bahkan netral Gambar 4.

Gambar 3. Peta Kesesuaian lahan tanaman Padi sawah di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang

Tabel 5. Luas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah


Kesesuaian lahan Kesesuaian lahan
Luas (Ha) Persenatse (%)
aktual potensial
S2 S1 14.093,883 44,83

S3 S2 17.347,141 55,17

Total 31.441,020 100,00


Sumber : Hasil analisis GIS

Karakteristik kedalaman efektif tanah di budidaya tanaman padi sawah.


Kecamatan Hamparan Perak termasuk Pengolahan tanah dapat dilakukan jika
kategori dangkal sampai dalam. Ini lapisan padasnya tidak terlalu keras.
bukan faktor penghambat untuk Menurut Mu’minah (2009), Pengolahan

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

tanah dapat menciptakan kondisi tanah hara dan ketersediaan hara. (8) Untuk
yang baik bagi perkembangan akar, tanaman sukun termasuk kelas cukup
sehingga akar dapar menyerap unsur sesuai (S2) seluas 17.660,58 ha dan kelas
hara yang tersedia sehingga produksinya sesuai marginal (S3) seluas 13.780,44 ha
pada tanah yang di olah lebih tinggi dari dengan faktor pembatas retensi hara dan
pada tanah yang tidak di olah. ketersediaan hara
mengemukakan bahwa pengolahan
tanah minimum dapat meningkatkan UCAPAN TERIMAKASIH
produksi biomassa tanaman polongan,
tongkol jagung dan jagung pipilan Selama melakukan penelitian
menjadi 130 sampai 165 % dan penulisan tesis ini, Penulis banyak
memperoleh bantuan moril dan materil
SIMPULAN dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis
Kelas kesesuaian lahan menyampaikan ucapan terima kasih
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten kepada: (1) Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul
Deli Serdang adalah : (1) Untuk tanaman Rauf, MP., selaku Ketua Program Studi
padi sawah termasuk kelas cukup sesuai Magister Agroekoteknologi Fakultas
(S2) seluas 14.093, 883 ha dan kelas Pertanian Universitas Sumatera Utara
sesuai marginal (S3) seluas 17.347,141 dan Ketua Komisi Pembimbing, (2) Ibu
ha dengan faktor pembatas retensi hara Dr. Deni Elfiati, SP, MP., selaku
dan ketersediaan hara. (2) Untuk Anggota Komisi Pembimbing yang telah
tanaman jagung termasuk kelas cukup membimbing dan mengarahkan penulis
sesuai (S2) seluas 19.391, 019 ha dan dalam penulisan tesis ini. (3) Bapak
kelas sesuai marginal (S3) seluas Dr.Ir. Erwin Nyak Akoeb MS, Ibu
12.050,005 ha dengan faktor pembatas Rahmawaty, S.Hut, MSi, Phd dan Bapak
retensi hara dan ketersediaan hara. (3) Dr. Ir. Mukhlis, MP selaku Komisi
Untuk tanaman kedelai termasuk kelas Pembanding/Penguji atas saran dan
sesuai marginal (S3) seluas 31.441,024 kritik yang diberikan (4) BPPSDM
ha dengan faktor pembatas temperatur, Kementerian Pertanian Republik
curah hujan, drainase, retensi hara dan Indonesia yang telah memberikan
ketersediaan hara. (4) Untuk tanaman ubi bantuan beasiswa tugas belajar (5)
kayu termasuk kelas sesuai marginal (S3) Stasiun BMKG (Badan Metereologi,
seluas 31.441,024 ha dengan faktor Klimatologi dan Geofisika) Sampali
pembatas curah hujan, drainase, retensi Medan yang telah membantu
hara dan ketersediaan hara. (5) Untuk memberikan data – data iklim di daerah
tanaman ubi jalar termasuk kelas sesuai penelitian
marginal (S3) seluas 31.441,024 ha
dengan faktor pembatas temperatur, DAFTAR PUSTAKA
curah hujan, drainase, retensi hara dan
ketersediaan hara. (6) Untuk tanaman Abdurrachman, S. 2002. Pengelolaan
sawo termasuk kelas cukup sesuai (S2) hara spesifik Lokasi pada padi
seluas 17.660,583 ha dan kelas sesuai sawah. Makalah pada
marginal (S3) seluas 13.780,441 ha lokakarya Nasional
dengan faktor pembatas retensi hara dan Diversifikasi Tanaman.
ketersediaan hara. (7) Untuk tanaman Penelitian dan pengembangan
mangga termasuk kelas sesuai marginal Sistem usaha Tani.
(S3) seluas 31.441,024 ha dengan faktor Puslitbangtanak. Bogor
pembatas curah hujan, drainase, retensi

349
Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : 2356-4725
Vol.2, No.3. Desember 2015. (40) : 348- 347

Badan Penelitian dan Pengembangan Utilization. Pp:115-147.


Pertanian Kementerian CABI Publishing, CAB
Pertanian. 2012. Petunjuk International Wallingford.
Teknis Analisis Kimia Tanah, Oxon
Tanaman, Air dan Pupuk. Indranada, H. K. 1986. Pengelolaan
Edisi 2. Bogor. 204 hal Kesuburan Tanah. Jakarta: PT
BPS. 2015. Berita Resmi Statistik Bina Aksara
Provinsi Sumatera Utara No. Mu’minah. 2009. Pengaruh Pengolhan
22/03/12/Thn. XVIII, 2 Maret tanah dan Pemberian Mulsa
2015. Tanaman pangan. www. Jerami terhadap Produksi
Bps.go.id. Diakses tanggal 13 Tanaman Jagung, Kacang Tanah
Mei 2015. dan Erosi Tanah. Jurnal
----- 2015. Luas wilayah Kabupaten Agrisistem. Vol.5 No 1 ; 40-46
Deli serdang. Ritung, S, K. Nugroho, A. Mulyani dan
www.deliserdangkab.bps.go.i E. Suryani. 2011. Petunjuk
d. tanggal 29 Juni 2015 Teknis Evaluasi Lahan Untuk
Dobermann, A and T. Fairhurs. 2000. Komoditas Pertanian (edisi
Rice: nutrient disorders & revisi). Balai Besar Penelitian
nutrient management. dan Pengembangan Sumberdaya
International Rice Research Lahan Pertanian, Badan
Institute and Potash & Penelitian dan Pengembangan
Phosphate Institute/Potash & Pertanian. Bogor. 168 hal.
Phosphate Institute of canada. Suhedy, T. 2014. Programa Balai
FAO. 1976. Framework for land Penyuluhan Pertanian (BPP)
Evaluation. FAO Soil Bulletin Kecamatan Hamparan Perak.
No. 32, Rome Dinas Pertanian Kabupaten Deli
Greenland, D.J. 1985. Phisical aspects of Serdang. 30 hal
soil Management from soil Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D
taxonomy. P. 17-30 dalam Beaton. 1985. Soil fertility and
Dariah, A dan F. Agus. 2015. fertilizer, four Edition Mac
Pengelolaan sifat Fisik Tanah Millan Publ. Co. Inc. New.
Sawah Bukaan baru. Woolfe, J.A. 1989. Nutritional aspects of
http://balittanah.litbang.perta sweetpopato roots and leaves.
nian.go.id/. Di akses tanggal Improvement of sweetpotato
30 Juni 2015. (Ipomoea batatas) in Asia. CIP.
Hardjowigeno, S dan Widiamaka. 2007. Lima, Peru. P. 167-182.
Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Zaini, Z. 2012. Pupuk Majemuk dan
Perencanaan Tataguna Lahan. Pemupukan Hara Spesifik
Universitas Gadjah Mada Press. Lokasi pada Padi Sawah. Buletin
Yogyakarta. 352 hal. Iptek Tanaman Pangan Vol 7 No
Howeler, R.H. 2002. Casava mineral 1 :1-7
nutrition and fertilization. In
R.J.Hillock, J.M.Thresh and
A.C Belloti (ed) Cassava
Biologi. Production and

350

Anda mungkin juga menyukai