Anda di halaman 1dari 3

A.

NUTRITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan 50 kg
- Tinggi Badan 160 cm
- BBI = 90% x (160 – 100)
= 0,9 x 60 = 54 kg
- IMT = 50 kg/1.60 m2 = 19.53 kg/m2 (normal)
Biokimia - GDS : 98 mg/dl (normal)
- Leukosid : 11.000 mg/dl (tinggi)
Klinis/Fisik - Kesadaran : samnolen
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg (rendah)
- Suhu : 37˚ C (normal)
Dietary History / Riwayat Kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, Pasien
Makan yang menyukai makanan yang manis dan gurih, pasien tidak
suka makan sayur dan buah. Sedangkan dari hasil recall 24
jam terhadap pasien diperoleh data sebagai berikut :
- Pagi : Nasi biasa (100 gr), ayam bumbu kare (1 ptg),
kerupuk udang 20 buah, kopi manis (250 ml)
- Siang : mie instan ( 100 gr), telur asin (1 btr). Teh
hangat manis ( 250 ml)
- Malam : Nasi biasa (100 gr), lele goreng (75 gr), tahu
goreng (50 gr), teh hangat manis (250 ml)

 Audit Gizi
E =

Aktivitas Fisik -
Pengobatan yang diberikan :
D. NUTRITION DIAGNOSA
Domain Intake
1. Kelebihan intake lemak (N.1-51.2) yang disebabkan oleh kepercayaan/sikap yang
salah terhadap makanan, nutrisi, dan topik-topik yang terkait dangan nutrisi,
dibuktikan dengan nilai audit gizi yaitu lemak 254,77%
2. Kekurangan intake karbohidrat (N.1-53.1) yang disebabkan oleh kurangnya informasi
yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi, dibuktikan dengan jumlah ontake
karbohidrat kurang dari kebutuhan yaitu57,77%
3. Resiko kekurangan intake serat dibuktikan dengan kurangnya asupan serat seperti
buah, sayuran dan lauk nabati.
Domain Klinis
Perubahan fungsi gastriontestinal (N.C-1.4) yang disebabkan oleh diagnose pemyakit
gastritis
Erosivacee. Intoksikasi baygon sehingga terjadi penurunan/kelemahan kerja/fungsi
lambung dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium leukosit 11.000 mg/dl
(tinggi).
Domain Prilaku
Kepercayaan yang salah/sikap tentang pandangan gizi (N.B-1.2) yang disebabkan oleh
keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah
berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan kebiasaan makan pasien tidak
ditambah dengan selingan, porsi makan kecil serta teknik pengolahan makanan hanya
dengan digoreng

 Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa klien mengalami penyakit
gastritiserosiva yang disebabkan oleh keracunan baygon. Oleh karena itu pasien segera
ditangani dan diberikan makanan parcenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi
istirahat pada lambung.
E. INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet
Jangka pendek : Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkann kerja lambung .
Mencega hidangan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan
Mengurangi asiditas dan kapusitas iritasi ( gastric Juice)
Jangka panjang : Memperbaiki pola makan dengan asupan gizi seimbang
Mempertahankan berat badan ideal dan status gizi normal
2. Jenis Diet : Diet lambung I
3. Perhitungan Zat Gizi
Berat Badan Ideal = 54 kg
BMR = 0,9 x 54 kg x 24 jam = 1166,4 kkal
Korti = 10 % x 54 kg x 8 jam = 43,2 kkal
= 1123,2 kkal
Aktivitas = 10 % x 1123,2 kkal = 1123,32 kkal
1235,52 kkal
SDA = 10 % x 1235,52 kkal = 123,55 kkal
Kebutuhan Energi 1359,07 kkal
Kebutuhan Zat Gizi :
Protein = 15 % x 1359,07 kkal = 50,96 gram

Anda mungkin juga menyukai