Anda di halaman 1dari 5

75. Apa nama kelainan karena adanya blokade dan inflamasi di glandula tarsalis?

A. Ptosis : Ptosis (Blepharoptosis) merupakan keadaan jatuhnya kelopak mata


(Drooping  eye lid ),dimana dimana kelopak mata atas (palpebra superior) turun di bawah posisi
normal saatmembuka mata yang dapat terjadi unilateral atau bilateral

B. Kalazion : merupakan peradangan granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada kelenjar
meibom yang tersumbat.
C. Blefaritis : adalah peradangan pada kelopak mata.
D. Hordeolum : A hordeolum is an acute bacterial infection found in the lid of the eye.
E. Sindrom horner : Sindroma Horner merupakan akibat dari terganggunya suplai persarafan
simpatis ke mata dan bercirikan dengan triad klasik antara lain miosis, ptosis parsial dan
anhidrosis hemifasia.

Ppt dr. naziya

76. Afwan
77. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama pandangan kabur pada
mata kiri. Kabur dirasakan sejak matanya terkena shuttlecock saat main badminton 2 jam yang lalu.
Pada pemeriksaan didapat VOS 4/60, tampak darah mengisi setengah COA. Bagaimana penanganan
awal pada kasus tersbut?
A. Pemberian miotikum
B. Evaluasi tekanan darah
C. Pemberian midriatikum
D. Pemberian salep antibiotik
E. Bedrest dengan elevasi kepala
ppt dr senyum

78. Afwan
79. Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
pandangan kabur untuk melihat jauh. Pasien juga mengeluh sering merasa pusing. Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 5/60 dengan koreksi C -1.50 x 180 menjadi 6/6. VOS 6/30 dengan koreksi S +1.00
C -0.75 x 180 menjadi 6/6. Pemeriksaan funduskopi dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada mata kanan pasien?
A. Astigmat reguler
B. Astigmat ireguler
C. Astigmat myop simpleks
D. Astigmat myop kompositus
E. Astigmat mixtus

Pada pertanyaan ditanyakan mata kanan. Pada mata kanan dikoreksi dengan lensa koreksi C
-1.50 x 180 menjadi 6/6.

 
 
Berdasarkan posisi garis fokus dalam retina Astigmatisme dibagi sebagai berikut:

1)Astigmatisme Reguler
 Dimana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata karena adanya dua bidangyang saling tegak lurus
pada bidang yang lain sehingga pada salah satu bidang memiliki daya bias yang lebih kuat dari pada
bidang yang lain.Astigmatisme jenis ini, jika mendapat koreksi lensa cylindris yang tepat, akan bisa
menghasilkan tajam penglihatan normal. Tentunya jika tidak disertaidengan adanya
kelainan penglihatan yang lain.Bila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya, bentuk astigmatisme
regular inidibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
 
Astigmatisme With the Rule : Bila pada bidang vertical mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada bidang
horizontal.
 
Astigmatisme Against the RuleBila pada bidang horizontal mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada
bidang vertikal.

Astigmatisme Irreguler : Dimana titik bias didapatkan tidak teratur.

Berdasarkan letak titik vertical dan horizontal pada retina, astigmatisme dibagisebagai berikut:
1.Astigmatisme Miopia Simpleks
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada tepat pada retina
(dimana titik A adalah titik fokus dari daya biasterkuat sedangkan titik B adalah titik fokus dari daya
bias terlemah). Polaukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 0,00 Cyl -Y atauSph -X Cyl
+Y di mana X dan Y memiliki angka yang sama.

 
2.Astigmatisme Hiperopia Simpleks
Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik B berada di belakang retina.

Gambar astigmat miopi simpleks (atas) dan hiperopia simpleks (bawah)


 
 
3.Astigmatisme Miopia Kompositus
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di antara titik A dan
retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph -X Cyl -Y.
 
4. Astigmatisme Hiperopia Kompositus
Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di antara titik B dan
retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph +X Cyl +Y.
Atas (miopia) bawah (hiperopia)

5. Astigmatisme Mixtus
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di belakang retina.
Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis iniadalah Sph +X Cyl -Y, atau Sph -X Cyl +Y, di mana
ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga nilai X menjadi nol, atau notasi X dan Ymenjadi
sama - sama + atau -.
Astigmatisme MixtusBerdasarkan tingkat kekuatan Dioptri :1. Astigmatismus RendahAstigmatismus
yang ukuran powernya < 0,50 Dioptri. Biasanya astigmatis-musrendah tidak perlu menggunakan
koreksi kacamata. Akan tetapi jika timbulkeluhan pada penderita maka koreksi kacamata sangat perlu
diberikan.2. Astigmatismus SedangAstigmatismus yang ukuran powernya berada pada 0,75 Dioptri s/d 2,75
Dioptri.Pada astigmatismus ini pasien sangat mutlak diberikan kacamata koreksi.3. Astigmatismus
TinggiAstigmatismus yang ukuran powernya > 3,00 Dioptri. Astigmatismus ini sangatmutlak diberikan kacamata
koreksi.

ppt dr retno
80. Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke poli mata dengan keluhan pandangan
menurun. Awalnya penurunan pandangan dari bawah ke atas sepeerti tertutup tirai, kemudian gelap
semua. Pasien sebelumnya memakai kacamata koreksi OD S -8.00 D dan koreksi OS S -9.00 D. Pada
pemeriksaan VOD 1/300, VOS 1/60. Segmen anterior tenang, TIO TN -1. Pemeriksaan tambahan apa
yang dipewrlukan untuk mendukung diagnosis tersebut?
A. Slit lamp
B. Biometri
C. USG mata
D. Retinometri
E. Keratometri

Retinal detachment is an ophthalmologic emergency that requires immediate medical attention as it can
potentially lead to permanent vision loss. The gold standard for diagnosing retinal detachment is dilated
funduscopic exam. However, when this exam is not feasible such as in an emergency room setting or if
visualization of the posterior portion of the eye is not possible due to vitreous hemorrhage or dense cataracts,
ocular ultrasound provides a readily available and effective alternative.

Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29404803

Anda mungkin juga menyukai