OLEH
KELOMPOK 7 :
Iip Saripah
Ahmad Fadilah
Andiki
Rizal Setiana
Penyusun selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan
manfaatnya bagi para pembaca. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Kesimpulan 23
B. Saran 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
baik oleh masyarakat jawa. Kehadiran para Wali ditengah-tengah Pulau Jawa
tidak dianggap sebagai ancaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
6. Untuk mengetahui riwayat hidup dan cara dakwah Sunan Drajad
7. Untuk mengetahui riwayat hidup dan cara dakwah Sunan Muria
8. Untuk mengetahui riwayat hidup dan cara dakwah Sunan Kudus
9. Untuk mengetahui riwayat hidup dan cara dakwah Sunan Kalijaga
10. Untuk mengetahui riwayat hidup dan cara dakwah Sunan Gunung Jati
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang sering bersemedi dan melakukan tirakat di pertapaan mantingan yang
sepi, yang hal itu juga dilakukan oleh para resi dalam tradisi pra-Islam.
2. Lembaga pendidikan keagamaan Hindu Buddha mandala dan lembaga
pendidikan keagamaan Islam pesantren sama-sama memiliki tradisi ikatan
guru murid. Guru adalah bapak bagi murid dan murid berbapak kepada
gurunya. Ikatan guru murid ini merupakan ciri yang umum dalam
kehidupan di mandala, yaitu murid yang jauh dari orang tuanya diserahkan
pendidikannya kepada guru sebagai pengganti orang tua di lembaga
pendidikan pra Islam. Hubungan guru murid juga menjadi ciri dalam
pendidikan Islam, terutama karena perkembangan lembaga tarekat-tarekat
yang berada di pesantren.
3. Tradisi menjalin komunikasi antardharma, yang juga dilakukan anatara
pesantren dengan perjalanan rohani atau lelana. Mengambil contoh
perjalan hayam wuruk yang diiringi oleh rombongan keraton untuk
mengunjungi satu pertapaan ke pertapaan yang lain. Tapi ini berbeda
dengan pengembangan rohani dalam tradisi pesantren dengan tradisi
agama Hindu Budha. Pengembaraan rohani tersebut sangat berkaitan
dengan perjalanan ilmiah yang ingin dicapai dalam tradisi pesantren, yaitu
untuk menambah ilmu. Perjalanan ilmiah atau yang sebut rihlah ilmiah
memunculkan santri [berarti siswa atau murid sebuah pesantren] yang
terus menerus ingin menambah ilmunya.
5
1. Modeling
6
mu, hargai lah tingkah laku mereka sebagaimana engkau memperlakukan
anak turunan mu. Beri mereka makanan dan pakaian hingga mereka dapat
menjalankan syariat islam, dan memegang teguh ajaran agama tanpa
keraguan.
b. Cara Berdakwah
7
beragama Islam tapi banyak pula yang beragama Hindu, atau bahkan
tiddak beragama sama sekali.
8
2. Sunan Ampel
a. Riwayat Hidup
9
R.Rahmat yang besar wibawanya yang dapat mengamankan daerah
Tuban, Gresik dan Surabaya. Sebagai daerah kunci kemakmuran
negara. Diantara murid Sunan Ampel ialah R.Fatah putera raja
Majapahit terakhir. Sunan Ampel ikut mensponsori dan mendesign
berdirinya kerajaan islam yang pertama di Demak.[4]
b. Cara Berdakwah
10
Raden rahmat diperbolehkan menyiarkan agama Islam di
Wilayah Surabaya bahkan diseluruh wilayah Majapahit, dengan
catatan bahwa rakyat tidak boleh dipaksa, Raden Rahmat pun
memberi penjelasan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.
3. Sunan Bonang
a. Riwayat Hidup
11
b. Cara Berdakwah
12
yaitu di Pasai. Mereka belajar pada Syekh Awwalul Islam atau ayah
kandung Raden Paku. Selain itu, mereka juga belajar pada ulama
besar yang banyak menetap di Pasai. Seperti Ulama ahli tasawuf yang
berasal dari Baghdad, Mesir, Arab dan Iran. Setelah mereka belajar di
Pasai, Raden Makdum diperintahkan Sunan ampel untuk berdakwah
di daerah Lasem, Rembang, Tuban dan daerah Sempadan Surabaya.
4. Sunan Giri
a. Riwayat Hidup
13
b. Cara Berdakwah
14
5. Sunan Drajat
a. Riwayat Hidup
b. Cara Berdakwah
6. Sunan Muria
a. Riwayat Hidup
15
(Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa
Tengah, tempat dia dimakamkan.
b. Cara Berdakwah
16
7. Sunan Kudus
a. Riwayat Hidup
b. Cara Berdakwah
1) Strategi Pendekatan dengan Masyarakat
17
c) Tut wuri handayani dan menerapkan prinsip tut wuri
hangiseni.
d) Menghindarkan konfrontasi, didalam menyiarkan islam.
e) Pada akhirnya boleh merubah adat dan kepercayaan
masyarakat yang tridak sesuai dengan ajaran islam tetapi
dengan prinsip tidak menghalau masyarakat dari umat islam.
2) Merangkul Masyarakat Hindu – Budha
3) Selamatan Mitoni
18
dewa , melainkan bersedekah kepada penduduk setempat dan
sesaji yang dihidangkan boleh dibawa pulang. Sedang
permintaannya langsung kepada Allah dengan harapan lahir laki-
laki seperti Nabi Yusuf tampannya. Dan bila perempuan seperti
Siti Mariam cantiknya. Untuk itu sang ayah dan ibu harus sering-
sering membaca surat Yusuf dan Mariam.
8. Sunan Kalijaga
a. Riwayat Hidup
19
gudang. Akibat perbuatannya beliau dihukum dengan 200 cambukan
di tangan dan disekap beberapa hari.
b. Cara Berdakwah
1) Muballigh
20
Kartasura, Kabumen, Banyumas, serta Pajang ( sekarang
Kotagede - Yogya).
2) Ahli Budayawan
b. Cara Dakwah
21
memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk
menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau
Priangan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
23
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
iii