Disusun oleh :
EKI LUSIANA
142012016012
PRINGSEWU LAMPUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penguatan upaya kesehatan dasar yang berkualitas. Salah satu upaya yang
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan
tahun 2012, dimana 1,1 juta orang diantaranya adalah pasien TB positif.
Namun masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta
dunia .
sekitar 2.000 jiwa setiap hari. Terdapat sekitar 40% dari kasus TB di dunia
Afrika Selatan .
660.000 dan estimasi insidensi berjumlah 430.000 kasus baru per tahun.
Papua, DKI Jakarta, Gorontalo, Banten dan Papua Barat. Dari lima provinsi
142 per 100.000 penduduk . Sementara itu menurut data , Provinsi Banten
Lampung mengalami kenaikan dari 0,1 pada tahun 2013 dan 0,3 pada tahun
percikan renik dan dahak penderita yang terhirup melalui udara. Perlunya
pemahaman dan harapan dari sudut pandang mereka sendiri. Penderita akan
pengobatan supaya bisa patuh dan sembuh. Berdasarkan uraian diatas peneliti
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pringsewu.
Tahun 2020”.
1. Lingkup masalah
2. Lingkup tempat
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu
2. Objek penelitian
a. Variabel Dependen
b. Variabel Independen
Perawat edukator
c. Lingkup Waktu
d. Subjek Penelitian
E. Manfaat Penelitian
lebih luas.
angka patuh pada pasien TB paru untuk melakukan pengobatan, hal ini
b. Bagi Perawat
Memotivasi teman sejawat untuk melakukan perannya sebagai edukator
tahu tindakan apa yang harus dilakukan di rumah sakit maupun di rumah.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan bahan informasi tambahan,
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tuberculosis
1. Pengertian
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang di
tubuh mulai dari paru dan organ di luar paru seperti kulit, tulang,
persendia, selaput otak, usus serta ginjal yang sering di sebut dengan
ekstrapulmonal TBC .
batuk, bersin, atau saat berbicara lewat percikan droplet yang keluar .
2. Etiologi
dapat menyerang berbagai organ dan dapat ditularkan dari individu satu ke
dan tebal 0,3 – 0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak
udara, ketika orang yang menderita TB paru batuk, bersin, dan meludah,
Ada dua macam mikrobakteria tuberkulosis yaitu tipe human dan tipe
bovin, basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastritis
tuberkulosis usus. Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di
mati pada pemanasan 1000 C selama 5-10 menit atau pada pemanasan 600
lembab dan gelap (bisa berbulan – bulan), namun tidak tahan terhadap
sinar matahari .
3. Gejala Tuberculosis
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau
lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
demam meriang lebih satu bulan. Pada pasien dengan HIV positif, batuk
sering kali bukan merupakan gejala TB yang khas, sehingga gejala batuk
4. Klasifikasi Tuberkulosis
a. Lokasi atau organ tubuh yang sakit (paru atau ekstra paru);
sesuai juga untuk registrasi kasus secara benar. Manfaat serta tujuan
lainnya dari penentuan klasifikasi penyakit juga tipe penderita ini adalah
spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada
menunjukkan gambaran TB
b) TB paru BTA negatif yaitu yang memenuhi devinisi pada TB paru BTA
penyakit yaitu TB paru BTA negatif, foto thoraks positif yang di bagi
pernah diobati
1. Definisi Kepatuhan
yang diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang
a. Internal
menyelesaikan pengobatannya .
b. Eksternal
3. Pengukuran Kepatuhan
mengenai standar dan penyimpangan yang diukur melalui tolak ukur atau
ambang batas yang digunakan sebagai standar drajat kepatuhan. Salah satu
C. Perawat
1. Peran Perawat
c. Educator (pendidik)
d. Advocate (pembela)
informasi dan bantuan kepada klien atas keputusan apapun yang dibuat
e. Researcher (peneliti)
keperawatan dengan cara menumbuhkan ide dan rasa ingin tahu serta
practice (EBNP) .
f. Consultant (konsultan)
g. Collaborator (berkolaborasi)
Peran perawat sebagai collaborator yaitu perawat bekerja sama dengan
klien
meningkatkan pembelajaran .
Perbedaan dalam budaya dan bahasa yang digunakan oleh klien dalam
ada, pasien yang parah hanya dirawat dalam waktu yang singkat
singkat, efisien, dan tepat guna untuk pendidikan pasien dan staf
lingkungan.
kepada pasien. Poster merupakan perpaduan dari gambar dan tulisan yang
D. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Sumber : , , , , .
E. Kerangka Konsep
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang
satu dengan yang lain sesuai variabel yang di teliti . Dalam kerangka konsep
Gambar 2.2
F. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dilakukan pada satu waktu. Pada jenis ini peneliti tidak melihat hubungan
adalah peneliti hanya diobservasi pada waktu yang sama. Jadi, baik variabel
B. Variabel Penelitian
memiliki variasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam satu
penelitian . Dalam penelitian ini peneliti memiliki dua variabel, yaitu variabel
1. Variabel independen
C. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
Tabel 3.1
Definisi Operasional
DEFINISI
NO VARIABEL ALAT CARA HASIL SKALA
OPERSIONAL UKUR UKUR UKUR UKUR
VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL DEPENDEN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan subjek yang memenuhi kriteria
189 perawat.
2. Sampel
(P1-P2)²
Keterangan :
n = Besar sempel
(0,68 – 0,31)2
(0,68 - 0,31)2
n : (1,37 + 0,52)2
(0,68 – 0,31)2
n : 3,61
0,13
responden.
kriteria:
1. Kriteria inklusi
Kriteria ini merupakan ciri yang perlu dipenuhi dari setiap anggota
maupun S1.
d) Perawat yang pernah mengikuti pelatihan sebagai edukator
pasien TB
2. Kriteria eksklusi
adalah :
c) Perawat baru
3. Teknik Sampling
Pringsewu Lampung.
b. Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan April - Mei tahun
2020
F. Etika Penelitian
yang diteliti pada satu sisi. Hal ini merupakan adanya timbal balik antara
peneliti dan orang yang diteliti. Maka sebab itu sesuai dengan prinsip etika,
memiliki hak dan kewajibannya dan harus diakui oleh pihak tersebut.
dibutuhkan oleh peneliti, oleh karena itu responden memiliki hak sepenuhnya
concent).
humandinity)
pelaksanaan penelitian.
benefits)
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
sekunder yang diperoleh dari badan atau instansi atau lembaga yang secara
dikatakan tidak patuh untuk kontrol, jika pasien tidak datang untuk kontrol
atau terlambat untuk kontrol sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh
petugas kesehatan.
2. Validitas
Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan
alat ukur yang tidak valid . Untuk mengetahui validitas suatu instrument
perlu dilakukan uji antara skors tiap-tiap pertanyaan dengan skors total
product moment dengan hasil valid apabila nilai korelasi dari pertanyaan
hitung > r tabel maka Ho ditolak, artinya variabel valid, bila r hitung < r
3. Reliabilitas
Realiabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
menujukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai r hasil adalah nilai “alpha”.
Dari hasil uji reliabilitas untuk pernyataan tentang peran perawat sebagai
H. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subjek dan proses
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dari responden berupa jenis kelamin, usia,
2. Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh melalui instansi kesehatan seperti dinas
RSUD Pringsewu
Pengelolaan data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini
disebabkan karna data yang diperoleh langsung dari peneliti masih mentah,
belum memberikan informasi apa-apa dan belum siap untuk disajikan. Untuk
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang
1. Editing
dan konsisten
2. Coding
kurang baik apabila skor 25-62. Pada variabel dependen yaitu angka
tidak patuh kode 1 = dikatakan tidak patuh jika pasien tidak datang
3. Procesing
setelah semua isian kuesioner terisis dengan benar dan juga telah
4. Cleaning
Mengecek kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahn saat
meng-entry kekomputer.
J. Anlisis data
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
a. Bila P value lebih < dari 0,05 maka ada hubungan antara variabel
b. Bila P value lebih > dari 0,05 maka tidak ada hubungan antara variabel
K. Jalannya penelitian
1. Langkah persiapan
puskesmas Wates
2. Langkah pelaksanaan
tujuan penelitian
pengisisan
f. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dan
Ruang IGD RSUD Tulehu Provinsi Maluku. Global Health Science, Vol
3, No 3, 241-244.