Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN
Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) merupakan suatu kelainan
yang berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia
oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini dalam sistem
retikuloendotel akibat adanyaautoantibody terhadap trombosit yang
biasanya berasal dari Immunoglobulin G. Adanya trombositopenia pada
ITP ini akan megakibatkan gangguan pada sistem hemostasis karena
trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor koagulasi darah terlibat
secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal.
Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang
merupakan bagiandari pembekuan darah. ITP adalah jenis trombositopenia
berat yang dapat mengancam kehidupan dengan jumlah trombosit <
10.000 mm3 yang ditandai dengan mudahnya timbul memar serta
perdarahan subkutaneus yang multiple. Biasanya penderita menampakkan
bercak-bercak kecil berwarnan ungu.Karena jumlah trombosit sangat
rendah, maka pembentukan bekuan tidak memadai dan konstriksi
pembuluh yang terluka tidak adekuat.
ITP adalah syndrome yang di dalamnya terdapat ppenurunan
jumlah trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. ITP
adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit /
selaput lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah
trombositkarena sebab yang tidak diketahui. (ITP pada anak tersering
terjadi pada umur 2 – 8tahun), lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita
selekta kedokteran jilid 2). ITP adalahsalah satu gangguan perdarahan
didapat yang paling umum terjadi. (Perawatan Pediatri Edisi 3). ITP
adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah
trombosityang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal.
B. ETIOLOGIC DAN FACTOR RESIKO

ITP adalah penyakit autoimun yang penyebabnya tidak diketahui.


Orang-orang yang menderita thrombocytopenic purpura idiopatik akan
mengalami malfungsi pada sistem kekebalan tubuhnya sehingga mulai
menyerang trombosit seolah-olah mereka adalah benda asing.
Antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menempel
pada trombosit, lalu menandai trombosit untuk dihancurkan. Kemudian,
limpa yang membantu tubuh melawan infeksi akan mengenali antibodi
dan turut menyingkirkan trombosit dari tubuh Anda. Pada anak-anak,
terinfeksi virus (seperti gondok atau influenza) biasanya menyebabkan ITP
dan sering hilang dengan sendirinya.
Pada orang dewasa, ITP tersebar setelah adanya infeksi virus,
terutama mereka yang mengidap HIV. Penggunaan obat-obatan selama
kehamilan juga dapat menjadi penyebab ITP. ITP pada orang dewasa
dapat menimbulkan kondisi kronis.
a. Faktor-faktor risiko
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena
penyakit ini, Faktor risiko terkena ITP adalah:
1. Jenis kelamin. Wanita dua kali lebih berisiko mengembangkan ITP
daripada pria
2. Infeksi virus. Banyak anak-anak yang menderita ITP mengalami
gangguan kesehatan setelah terinfeksi virus, misalnya gondok,
campak, bahkan infeksi saluran pernapasan.
C. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Diatas telah di singgung bahwa trombosit dapat dihancurkan oleh
pembentukan antibodi yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan
pada kinidin dan senyawa emas) atau oleh autoantibodi (antibodi yang
bekerja melawan jaringnnya sendiri).Antibodi tersebut menyerang
trombosit sehingga lama hidup trombosit diperpendek.Seperti kita ketahui
bahwa gangguan –gangguan autoimun yang bergantung pada antibodi
manusia, paling sering menyerang unsur-unsur darah, terutama trombosit
dan sel darah merah.Hal ini terkait dengan penyakit ITP, yang memiliki
molekul-molekul IgG reaktif dalam sirkulasi dengan trombosit hospes.
Meskipun terikat pada permuakaan trombosit, antibodi ini tidak
menyebabkan lokalisasi protein komplemen atau lisis trombosit dalam
sirkulasi bebas.Namun, trombosit yang mengandung molekul-molekul IgG
lebih mudah dihilangkan dan dihancurkan oleh makrofag yang membawa
reseptor membran untuk IgG dalam limpa dan hati. Manifestasi utama dari
ITP dengan trombosit kurang dari 30.000/mm3 adalah tumbuhnya
petechiae. Petechiae ini dapat muncul karena adanya antibodi IgG yang
ditemukan pada membran trombosit yang akan mengakibatkan gangguan
agregasi trombosit dan meningkatkan pembuangan serta penghancuran
trombosit oleh sistem makrofag. Agregaasi trombosit yang terganggu ini
akan menyebabkan penyumbatan kapiler-kapiler darah yang kecil. Pada
proses ini dinding kapiler dirusak sehingga timbul perdarahan dalam
jaringan.
Bukti yang mendukung mekanisme trombositopenia ini
disimpulkan berdasarkan pemeriksaan pada penderita ITP dan orang-orang
percobaan yang menunjukkan kekurangan trombosit berat tetapi singkat,
setelah menerima serum ITP.Trombositopenia sementara, yang ditemukan
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan ITP, juga sesuai dengan
kerusakan yang disebabkan oleh IgG, karena masuknya antibodi melalui
plasenta. ITP dapat juga timbul setelah infeksi, khususnya pada masa
kanak-kanak, tetapi sering timbul tanpa peristiwa pendahuluan dan
biasanya mereda setelah beberapa hari atau beberapa minggu.

D. TANDA DAN GEJALA


Pada penyakit ITP yang akut, gejalanya dapat timbul secara mendadak.
Sementara pada stadium kronis, gejala sakit ITP akan timbul secara
perlahan. Berikut gejalanya:

 Bintik-bintik merah di kulit


 Adanya darah dalam tinja dan urine
 Perdarahan di gusi (misalnya, selama perawatan gigi)
 Mimisan
 Memar tanpa penyebab yang pasti
 Menstruasi berat yang tidak normal
 Perdarahan berkepanjangan dari luka

E. PENGOBATAN
Terdapat beberapa cara pengobatan yang dapat diberikan oleh
penderita ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) diantaranya.
a. Terapi Suportif
1. Kurangi aktifitas fisik.
2. Kurangi pendarahan pada trauma.
3. Tidak memakai obat – obat yang dapat merusak trombosit dalam
segi produksi, fungsi dan yang mempercepat penghancuran
trombosit.
4. Edukasi atau berikan informasi pada pasien dan orang tua pasien.
b. Terapi Obat-obatan
1. Kortikosteroid secara oral dengan dosisi (2 mg/kgbb), penggunaan
obat kortikosteroid secara oral merupakan obat utama sebagai
pengobatan ITP, yang dipercaya dapat mengurangi pada kecepatan
penghancuran trombosit, dan mengurangi antibodi terhadap
trombosit. Namun kerja obat ini sangat lambat sehingga kurang
tepat pada pendarahan hebat.
2. Imunoglobulin intravena (IVIG), bisa berefek dalam jangka waktu
48 jam, sehingga bisa dipakai dalam pendarahan hebat, namun
pada IVIG didapatkan 75 % anak akan merasakan efek samping
obat yang lebih serius, yaitu iritasi meningeal (selaput otak) dan
hemiplegia (hilangnya kekuatan oto) sementara.
3. Anti-D untuk kasus dengan rhesus D positif
DAFTAR PUSTAKA

Foresto D. Octavian Makalah


Trombositopenia
.https://www.academia.edu/35573144/Makalah_Trombositopenia Diakses pada
19 September 2019 pada pukul 08.30
Joseph Novita. ITP (Immune Thrombocytophenic
Purpura).https://hellosehat.com/penyakit/itp-immune-thrombocytopenic-purpura/.
Di akses pada 19 September 2019 pada pukul 08.40
https://doktersehat.com/purpura-trombositopenik-idiopatik-itp/. Diakses pada 19
September 2019 pada pukul 08.50

Anda mungkin juga menyukai