BAB II
PROSES PELAKSANAAN
B. Proses Pekerjaan
1. SUSPENSI
a. Teori Dasar
SISTEM SUSPENSI adalah system suspense yang
menghubungkan bagian kendraan terpegas (bodi
kendaraan)dengan bagian kendaraan tak berpegas (poros roda dan
roda). System suspense mempunyai fungsi ;
1. Menyerap berbagai kejutan dan getaran yang di terima oleh
kendaraan yang di sebabkan oleh kondisi jalan, agar
penumpang atau barang bawaan amn dan nyaman serta untuk
menambah stabilitas berkendaraan.
2. Memelihara ketinggian kendaraan yang benar selame
berkendara.
3. Meneruskan gaya gerak dan gaya pengereman yang
diakibatkan gesekan roda-roda dan jalan ke chasis dan body.
4. Menyangga berat kendaraan.
4
5
5
6
Palu
kunci ring pas 12,14,17,19
kunci shock 12,14,17,19
tangkai shock
pipa
c. Analisa kerusakan
No Nama barang Diaknosa Keterangan
1 Sepring induk Patah ganti
2 Busing spring Koyak ganti
3 Baut senter Patah ganti
Langkah Kerja
1. Langkah Pembongkaran Bagian Belakang
Dongkrak mobil bagian belakang dan ganjal ban depan
Lepaskan ban belakang untuk memudahkan pekerjaan
dan gunakan ban sebagai penyangga mobil.
Buka mur baut ‘’U’’ dengan menggunakan kunci ring 24
mm.
Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci ring
14 mm.
Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun
satu per Satu.
PERHATIKAN
Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, ganti!
Klem pegas daun rusak atau putus, ganti!
Kondisi baut ‘’U’’, retak, aus atau ulirnya rusak,ganti!
Ulir baut center pegas daun, rusak atau aus, ganti!
d. Data pengamatan
N NAMA BARANG TINDANG LANJUT
O
1 SEPRING INDUK GANTI
2 BAUT SENTER GANTI
6
7
c. Data pengamatan
N NAMA BARANG TINDAK LANJUT
7
8
1. Sistem kopling
8
9
Teori dasar
9
10
1.Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke
input shaft transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari
paduan bahan asbes dan logam.
10
11
3. Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.
11
12
5. Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan
pembebas untuk menekan pegas penekan.
6. Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas
pembebas/ pegas diaphragma pada saat pedal kopling ditekan.
7. Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling
untuk menekan bantalan pembebas.
Langkah pembongkaran
Sebelum unit penekan dilepas, beri tanda pada unit penekan kopling dengan
roda gaya lepas-baut unit menekan, satu putaran secara bergantian sampai
tekanan pegas kopling bebas. Keluarkan unit kopling dari roda gaya.
12
13
Unit penekan
13
14
d. Langkah pembongkaran
Perhatikan arah pemasangan plat kopling ( bagian menonjol di
belakang )
Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk
Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling dan roda
gaya
Kembalikan tanda pemasangan unit kopling
Gunakan alat pemusat kopling sewaktu memasang unit kopling, bila
plat kopling tidak disenter maka poros input tranmisi tidak bisa masuk
pada bantalan pilot
Kencangkan baut-baut unit penekan pada roda gaya secara bethap dan
menyilang
e. Table Pemeriksaan
f. Langkah pemasangan
Perhatikan arah pemasangan plat kopling ( bagian menonjol di
belakang )
Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk
Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling dan
roda gaya
14
15
g. Cek akhir
Pengujian akhir yang sering saya lakukan pada saat menggnti atau
menservice kopling kendaraan adalah:
Mencoba untuk memasukan gigi
Mengecek tinggi rendah nya kopling
Buang angin jika ada ke bocoran di master kopling bagian bawah
membawa kendaraan tersebut berjalan supaya tahu ada terjadi selip
tidak waktu jalan
15
16
16
17
17