Anda di halaman 1dari 14

4

BAB II
PROSES PELAKSANAAN

A. Waktu dan tempat pelaksanaan


1. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan praktik kerja industri (PRAKERIN) ini di
laksanakan dari tanggal 18 Juli 2016 sampai 28 Oktober 2016
pelaksanaan prakerintahun ini dilakukan kurang lebih 4 bulan.
2. Tempat pelaksanaan
Adapun lokasi tempat pelaksanaan praktek kerja industri
(PRAKERIN) yaitu:
a. Nama DU/DI : BINTANG AUTO PART
b. Alamat DU/DI : Jl, LINTAS MELAWI
c. Lokasi Kerja : SINTANG
d. Nama pimpinan DU/DI : PHUA TJIOK CU

B. Proses Pekerjaan
1. SUSPENSI
a. Teori Dasar
SISTEM SUSPENSI adalah system suspense yang
menghubungkan bagian kendraan terpegas (bodi
kendaraan)dengan bagian kendaraan tak berpegas (poros roda dan
roda). System suspense mempunyai fungsi ;
1. Menyerap berbagai kejutan dan getaran yang di terima oleh
kendaraan yang di sebabkan oleh kondisi jalan, agar
penumpang atau barang bawaan amn dan nyaman serta untuk
menambah stabilitas berkendaraan.
2. Memelihara ketinggian kendaraan yang benar selame
berkendara.
3. Meneruskan gaya gerak dan gaya pengereman yang
diakibatkan gesekan roda-roda dan jalan ke chasis dan body.
4. Menyangga berat kendaraan.

4
5

5. Menjaga hubungan geometris antara body dan roda-roda.


6. Memelihara kelurusan roda yang benar.
7. Menjamin kontak ban dangan jalan pada kondiai optimal.
8. Membantu menjaga/mengontrol arah kendaraan pada saat
berkendara.
c. Jenis jenis suspensi.
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi bebas.
1. Suspensi poros kuku (suspensi rigid) Semula semua
suspensi mobil menggunakan model ini, bahkansekarang
pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros
kaku(yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi
dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock
absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada
suspensi independen.
2. Suspensi Suspensi bebas (suspensi independen) Biasanya
suspensi independen ini digunakan pada roda
mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi
bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil
penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan
kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros
tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi.

b. Alat dan perlengkapan


Alat dan perlengkapan yang digunakan
 Kunci ring pas 12,14,17,19
 Kunci shock 12,14,17,19
 Kunci rachet shock
 Impack
 Obeng(-)
 Tang kombinasi

5
6

 Palu
 kunci ring pas 12,14,17,19
 kunci shock 12,14,17,19
 tangkai shock
 pipa

c. Analisa kerusakan
No Nama barang Diaknosa Keterangan
1 Sepring induk Patah ganti
2 Busing spring Koyak ganti
3 Baut senter Patah ganti

Langkah Kerja
1. Langkah Pembongkaran Bagian Belakang
 Dongkrak mobil bagian belakang dan ganjal ban depan
 Lepaskan ban belakang untuk memudahkan pekerjaan
dan gunakan ban sebagai penyangga mobil.
 Buka mur baut ‘’U’’ dengan menggunakan kunci ring 24
mm.
 Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci ring
14 mm.
 Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun
satu per Satu.
PERHATIKAN
Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, ganti!
Klem pegas daun rusak atau putus, ganti!
Kondisi baut ‘’U’’, retak, aus atau ulirnya rusak,ganti!
Ulir baut center pegas daun, rusak atau aus, ganti!

d. Data pengamatan
N NAMA BARANG TINDANG LANJUT
O
1 SEPRING INDUK GANTI
2 BAUT SENTER GANTI

6
7

3 BUSING SPRING GANTI

B.     LANGKAH PEMASANGAN BAGIAN BELAKANG


1.      Pasang baut tengah pada dudukannya.
2.      Masukkan satu per satu pegas daun secara berurutan.
3.      Pasang mur baut tengah, kunci dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
4.      Pasang baut ‘’U’’ dan kunci dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
5.      Dongkrak mobil bagian belakang lalu Pasang ban.

C.     LANGKAH PEMBONGKARAN BAGIAN DEPAN

1. Dongkrak mobil bagian depan dan ganjal ban belakang


2. Buka mur shock absorber dengan mengunakan kunci 30 mm, lalu lepaskan
shock absorber.
3. Buka mur baut ‘’U’’ dengan menggunakan kunci ring 24 mm.
4. Buka mur pin bagian belakang terlebih dahulu dengan menggunakan
kunci 30 mm.
5. Keluarkan pin dengan menggunakan penghantar besi dan martil besi.
6. Dongkrak pegas bagian belakang yang sudah terlepas.
7. Buka mur pin bagian depan, lalu keluarkan pin dengan menggunakan besi
penghantar dan martil besi.
8. Angkat pegas daun sampai baut tengah keluar dari dudukannya.
9. Turunkan perlahan-lahan pegas daun, lalu tarik agar keluar dari bawah
mobil.
10. Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci ring 14 mm.
11. Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun satu per Satu.

c. Data pengamatan
N NAMA BARANG TINDAK LANJUT

7
8

1 SHOCK ABSORBER GANTI

2 KARET SHOCK GANTI

3 STOVER ATAS GANTI

D.    LANGKAH PEMASANGAN BAGIAN DEPAN


1. Pasang baut tengah pada pada pegas daun bagian bawah, lalu
letakkan di tempat yang datar.
2. Masukkan satu per satu pegas daun secara berurutan.
3. Setelah semuanya terpasang, kunci dengan menggunakan kunci
ring 14 mm
4. Pasang baut ‘’U’’ dan kunci dengan menggunakan kunci ring 24
mm.
5. Angkat perlahan-lahan pegas daun pada dudukanya.
6. Masukkan pin bagian depan dengan menggunakan martil, lalu
kunci mur pin dengan menggunakan kunci ring 30 mm.
7. Angkat pegas daun dan masukkan kepala baut tengah pada
dudukanya.
8. Pasang pin bagian belakang dengan menggunakan martil dan kunci
dengan kunci 30 mm.
9. Pasang baut ‘’U’’ lalu kunci dengan menggunakan kunci ring 24
mm.
10. Pasang shock absorber lalu kunci dengan menggunakan kunci 30
mm.
11. Turunkan dongkrak lalu ketatkan semua mur atau baut.

1. Sistem kopling

8
9

Teori dasar

Kopling ( clutch ) terletak diantara mesin dan tranmisi. Clutch berfungsi


untuk menguhubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke tranmisi yang
dikontrol melalui pedal koping. Kopling dapat memindahkan tenaga secara
perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda penggerak ( drive wheel ) agar gerak
mulai kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda
gigi tranmisi dengan lembut dan sesuai dengan kondisi jalanya kendaraan.

Rangkaian komponen kopling


Unit kopling terdiri dari beberapa bagian seperti di perlihatkan pada gambar
di bawah ini :

Rangkaian tutup kopling


Tutup kopling terikat pada roda penerus mesin dan berputar bersama-
sama dengan putarn mesin selama mesin di hidupkan.
Tutup kupling di bagi menjadi dua type, yang tergantung pada jenis pagas
yang di gunakan untuk menekan plat penekan terhadap plat kopling. Di antara
nya menggunakan type pegas diafrahma dan type pegas coil sebagai berikut
A.    Komponen Unit Kopling
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah:

9
10

1.Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke
input shaft transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari
paduan bahan asbes dan logam.

Bagian-bagian plat kopling meliputi :


a. Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft
transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit
maju dan mundur.
b.  Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan
beban kerja.
c.   Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai
menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun
deselerasi
d. Kampas Kopling/ Facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan
tenaga dan daya mesin optimal.
e.   Cushion Plate

10
11

Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta


memperhalus kerja kopling.
f. Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta
menyatukan cushion plate dan disc plate.
2.  Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan
adanya tekanan pegas penekan.

3.  Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.

4. Rumah Kopling/ Tutup Kopling

11
12

Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai


tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya
pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.

5. Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan
pembebas untuk menekan pegas penekan.
6. Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas
pembebas/ pegas diaphragma pada saat pedal kopling ditekan.

7. Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling
untuk menekan bantalan pembebas.

Langkah pembongkaran

Sebelum unit penekan dilepas, beri tanda pada unit penekan kopling dengan
roda gaya lepas-baut unit menekan, satu putaran secara bergantian sampai
tekanan pegas kopling bebas. Keluarkan unit kopling dari roda gaya.

Pemeriksaan komponen yang dilakukan


Plat kopling
kondisi kanvas ( jika terbakar atau kotor oli ganti )

12
13

tebal kanvas dengan paku keling, minimal 0,3 mm.


Kondisi naf terhadap kelonggaran
Kondisi karet/pegas (pecah atau longgar,ganti)

Unit penekan

Kondisi permukaaan gesek, aus atau goresan-goresan yang berlebihan dapat di


perbaiki dengan mesin bubut
Kondisi pegas diafragma ( retak,miring)
Kondisi pegas strip atau pemegang unit penkan kemungkinan retak atau
keling longgar
Keausan ujung pegas diafragma maxsimum
Kedalaman : 0,6 mm
Lebar : 5,0 mm
Roda gaya dan kelengkapanya
Kondisi permukaan gesek tergores atau aus ( ukurlah )
Kondisi cincin gigi starter terhadap kerusakan
Kebocoran pada sil oil poros engkol
Kondisi bantalan pilot (macet, kebebasan )
Bantalan garpu pembebas
Kondisi bantalan pembebas kemungkinan macet atau longgar
Jangan mencuci bantalan pembebas dengan bensin atau solar
Kondisi garpu pembebas dan kedudukan-Nya ( retak atau keausan, ganti )
Kondisi pegas pengikat bantalan dan garpu pembebas ( lemah, putus )

b. Alat dan perlengkapan


 Kunci shock 12,14,17,19
 Kunci ring pas 12,14,17.19
 Tangkai shock
 Pipa
 Palu
c. Analisa (kendala)

13
14

no Nama barang Analisa(kendala) Tindak lanjut


1 Kanvas kopling Susah masuk Habis/ganti
gigi
2 Matahari/diafragma rusak Ganti
3 Bering dorong goyang Ganti

d. Langkah pembongkaran
Perhatikan arah pemasangan plat kopling ( bagian menonjol di
belakang )
Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk
Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling dan roda
gaya
Kembalikan tanda pemasangan unit kopling
Gunakan alat pemusat kopling sewaktu memasang unit kopling, bila
plat kopling tidak disenter maka poros input tranmisi tidak bisa masuk
pada bantalan pilot
Kencangkan baut-baut unit penekan pada roda gaya secara bethap dan
menyilang

e. Table Pemeriksaan

N Nama Barang Pemeriksaan Tindak Lanjut


O
1 Kanvas kopling habis ganti
2 Diafragma rusak ganti
3 Bering dorong goyang ganti

f. Langkah pemasangan
 Perhatikan arah pemasangan plat kopling ( bagian menonjol di
belakang )
 Hindarkan plat kopling dari oli atau gemuk
 Kertas gosok sedikit permukaan bidang gesek plat kopling dan
roda gaya

14
15

 Kembalikan tanda pemasangan unit kopling


 Gunakan alat pemusat kopling sewaktu memasang unit kopling,
bila plat kopling tidak disenter maka poros input tranmisi tidak bisa
masuk pada bantalan pilot
 Kencangkan baut-baut unit penekan pada roda gaya secara bethap
dan menyilang

g. Cek akhir
Pengujian akhir yang sering saya lakukan pada saat menggnti atau
menservice kopling kendaraan adalah:
 Mencoba untuk memasukan gigi
 Mengecek tinggi rendah nya kopling
 Buang angin jika ada ke bocoran di master kopling bagian bawah
 membawa kendaraan tersebut berjalan supaya tahu ada terjadi selip
tidak waktu jalan

C. Implementasi keselamatan kerja.


Penerapan keselamatan kerja (K3) di bengkel YEN YEN MOBIL
tidak jauh beda dengan penerapan keselamatan kerja pada umum nya.
Ada pun perlengkapan yang harus di gunakan untuk menjamin
keselamatan kerja pada umum nya yaitu:
 wer pack; berfungsi sebagai pelindung kulit atau badan dari
benda benda atau tempat yang kotor sehingga tidak mengotori
badan.
 penutup kepala; berfungsi sebagai pelindung kepala dari
kotoran atau pasir dan melindungi kepala dari hal hal yang
tidak di inginkan.
 sarung tangan; berfungsi sebagai pelindung jari dan telapak
tangan dari panas dan hal hal yang tidak di inginkan

15
16

 masker; berfungsi sebagai pelindung pernapasan dari debu atau


asap yang dapat merusak kesehatan pernapasan
 sepatu safety; berfungsi untuk mekindungi kaki dari benda
benda tajam atau keras agar tidak terjadi hal hal yang tidak di
inginkan pada kaki
 kaca mata; berfungsi sebgai pelindung mata dari percikan api
pada saat memotong besi menggunakn gerenda dan melindungi
mata pada saat melakukan pengelasan

D. Hasil yang di capai


Dalam garis besar,hasil yang saya peroleh selama kegiatan
PRAKERIN adalah sebagai berikut:
 lebih mengeti tentang cara cara bekerja dalam dunia industri
seperti saat pembongkaran dan pemasangan komponen
komponen kendaraan
 mendapat wawasan dan cara baru dalam pembongkaran dan
pemasangan komponen komponen kendaraan
mendapat pengalaman kerja nyata agar siswa dapat mempraktikan teori yang telah
di dapatkan di sekolah sebelumnya kedalam praktik kerja secara terpadu-
mendapatkan nilai agar dapat menambah nilai yang telah ada di sekolah.

16
17

17

Anda mungkin juga menyukai