Jawab:
Jawab:
Pasal 3
Perlindungan konsumen bertujuan:
b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian barang dan / atau jasa;
Karena itu, transaksi elektronik yang tidak mempertemukan pelaku usaha dengan
konsumen secara langsung, serta tidak adanya kesempatan bagi konsumen melihat secara
langsung barang yang dipesan berpotensi menimbulkan permasalahan yang merugikan
konsumen, antara lain: ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan, ketidaktepatan
waktu pengiriman barang, ketidakamanan transaksi mulai dari pembayaran menggunakan kartu
kredit milik orang lain (pembajakan), akses ilegal ke sistem informasi (hacking) perusakan
website sampai dengan pencurian data. Lebih jauh pembayaran melalui pengisian nomor kartu
kredit di dalam suatu jaringan publik internet juga mengandung resiko yang tidak kecil, karena
membuka peluang terjadinya kecurangan atau pembobolan. Permasalahan tersebut menunjukkan
transaksi melalui e-commerce memang mempunyai resiko yang cukup besar karena pembayaran
mengandung resiko kerugian pada pihak konsumen, di mana konsumen biasanya diwajibkan
untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu, sementara ia tidak bisa melihat kualitas barang
yang dipesan dan tidak adanya jaminan kepastian bahwa barang yang dipesan akan dikirim
sesuai kesepakatan.
3. Jelaskan mengapa aktivitas kegiatan usaha bank dan lembaga keuangan lainnya
perlu diawasi oleh pemerintah?
JAWAB:
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia
sebagai:
-Lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur
dana
-Lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta pemerataan; agar
tercipta sistem perbankan yang sehat,baik sistem perbankan secara menyeluruh maupun
individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara
wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
4. Untuk apa adanya ketentuan tentang daftar negative investasi (BNI) berdasarkan
perpres No UU Tahun 2016?
JAWAB:
Pemerintah saat ini tengah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada perusahaan yang
ingin bekerja sama dalam Penanaman modal Asing. Kebutuhan akan keamanan, kejelasan dan
kenyamanan bagi para penanam modal menjadi faktor yang sangat diperhatikan oleh pemerintah
Indonesia. Dalam bidang penanaman modal ini ada istilah yang biasa disebut Daftar Negatif
Investasi (DNI). DNI ini merupakan salah satu produk hukum yang diciptakan untuk membuat
para investor memiliki kejelasan pilihan bidang usaha yang ada di Negara kita.
turan DNI yang dikeluarkan pada Peraturan Presiden No 44 Tahun 2016, berisi tentang daftar
bidang usaha tertutup dan terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal ini
memperjelas bahwa setiap penanam modal wajib mengetahui bidang apa saja yang menjadi
pilihannya. Dalam Peraturan itu juga dijelaskan tentang apa itu penanaman modal dan
bagaimana bila terjadi perubahan kepemilikan modal usaha. Penanaman modal asing untuk
perluasan usaha serta kewajiban-kewajiban yang perlu dilaksanakan dengan baik.
Artinya, dengan adanya kejelasan Peraturan Presiden ini, Pemerintah berusaha memberikan
ruang untuk mengembangkan sayap bagi para pengusaha, para investor baik investor asing atau
investor lokal untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
JAWAB:
Melihat realita sekarang banyak masyarakat yang lemah dalam hukum, apalagi
menyangkut masalah HAKI, Kelemahan dalam karya manusia atau dari hasil daya fikir manusia
yang khususnya Indonesia yang lemahnya itu dalam melindungi haknya atau tidak mendaftarkan
hasil karya tersebut ke dirjen haki untuk mendapat pelindungan agar karyanya tidak digunakan
oleh orang lain
Dengan adanya karya- karya hasil dari pemikiran orang lain itu harus didaftarkan
agar ia dihargai hasil karyanya, di akui oleh pengadilan / umum, setelah karya tersebut di
daftarkan itu sebagai bukti kepemilikan pertama yang nantinya bisa digunakan ketika terdapat
sengketa dalam karya tersebut, dan yang mempunyai karya tersebut mempunyai hak atau
kewajiban untuk menerima premi dari orang- orang yang menggunakan karyanya tersebut,
sebaliknya jika tidak membayar premi maka bisa dikenakan sanksi karena telah menggunakan
karya orang lain tanpa se izin pemiliknya.
Manfaat perizinandiantaranya :
Agar tidak di clam yang tidak- tidak oleh orang lain mengenai karya yang digunakan.
Akan timbul penghasilan dan agar tidak di akui oleh orang lain.
JAWAB:
Maksud dan Tujuan UUK-PKPU 1. Untuk menghindari perebutan harta debitor apabila
dalam waktu yang sama ada beberapa kreditor yang menagih piutangnya dari debitor; 2. Untuk
menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut haknya dengan
cara menjual barang milik debitor tanpa memperhatikan kepentingan debitor atau para kreditor
lainnya; 3. Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah
seorang kreditor atau debitor sendiri, atau adanya perbuatan curang dari debitor untuk melarikan
semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap para
kreditor.
7. Bedakan antara agen dan distributor dalam perdagangan barang baik dari segi
ekonomi atau hukum? (ADA DI HP JAWABNNYA)
JAWAB:
Sedangkan distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas
namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan
serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.
PERBEDAAN ANTARA KEAGENAN DAN DISTRIBUTOR
8. Jelaskan jawaban saudara dari segi hukum mengapa suatu perusahaan wajib
membuat pembukuan, membuat catatan-catatan penting terkait dengan usaha yang
dijalankan?
JAWAB:
Menurut UU Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 28, pembukuan adalah suatu proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan
laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Begitu juga jika ternyata diperoleh informasi bahwa
perusahaan hanya menderita kerugian dari bisnis yang telah dijalankan. Pembukuan ini bisa
dijadikan sebagai bahan acuan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang akan ditempuh
untuk menghindar dari kerugian dan untuk mendapatkan keuntungan. Acuan terhadap
pembukuan ini dilakukan untuk mencari kesalahan dalam strategi perusahaan yang telah
dilakukan serta menyebabkan hasilnya hanya memberikan kerugian dan bukan keuntungan.
Berkaitan dengan pemerintahan daerah, maka pemahaman tentang desa tidak bisa
terlepas dari peraturan yang terkait dengan pemerintahan daerah, yaitu yang diundangkan dalam
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Dalam undang-undang ini, desa disebut secara definitif dan
keberadaan Bumdes sudah diakui, yaitu disebut dalam Pasal 213: (1) Desa dapat mendirikan
badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa; (2) Badan usaha milik desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang-undangan; (3) Badan
usaha milik desa sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat melakukan pinjaman sesuai peraturan
perundang-undangan.
Dalam penjelasan Undang-Undang Pemerintahan Daerah Pasal 213 tersebut, khususnya ayat
(2) disebutkan bahwa Badan Usaha Milik Desa adalah badan hukum sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
10. Mengapa para pelaku bisnis lebih menyukai penyelesaian sengketa melalui
abritase?
JAWAB:
Kelebihan arbitrase dari sisi hukum acara terdapat fleksibilitas yang tetap berada dalam koridor
hukum. Di sisi lain, arbiter yang memiliki pengetahuan baik dari segi hukum maupun dari segi
teknis, serta ketepatan waktu persidangan, menjadi kelebihan arbitrase itu sendiri sehingga
sidang dapat berjalan secara efektif. Selain itu, kelanjutan hubungan bisnis antar para pihak juga
diperhatikan. Bahkan tidak menutup kemungkinan hubungan baik dan kerja sama tetap dapat
dilanjutkan.
Terdapat dua bentuk efisiensi yang diperoleh jika memilih penyelesaian sengketa di arbitrase,
yakni efisien biaya dan waktu. Dengan menempuh jalur arbitrase, perusahaan akan menghemat
biaya. Sebab, mereka tak perlu menghabiskan uang untuk menyewa lawyer di berbagai tingkat
peradilan. Di samping itu, biaya arbitrase transparan sehingga sejak awal sudah dapat
mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan. Dari segi waktu, proses penyelesaian sengketa
melalui arbitrase juga lebih singkat dibandingkan proses di pengadilan.
Intinya, penyelesaian sengketa melalui arbitrase saat ini semakin banyak dipilih oleh
perusahaan. Tentunya, secara langsung, penyelesaian sengketa arbitrase juga mengurangi beban
pengadilan di Indonesia yang masih dipusingkan dengan masalah tumpukan perkara.