Anda di halaman 1dari 2

FRAMEWORK

H4

Rewards Motivation Job Satisfaction


H1 H2

H3

DASAR HIPOTESIS

Kepuasan kerja dapat digambarkan sebagai komitmen dari karyawan dan kurangnya
absensi. Kepuasan rewards ekstrinsik akan menghasilkan komitmen berkelanjutan untuk
perusahaan dan mengarah pada lebih banyak kepuasan pelanggan dan juga kesetiaan mereka
(O'Reilly , et al. 1991). Rewards yang diusulkan dalam penelitian ini adalah rewards
ekstrinsik yaitu berupa bagi hasil dan bonus. Beberapa peneliti yaitu Campbell, Dunnette,
Lawler dan Weick menggambarkan motivasi sebagai proses yang mendorong individu
untuk secara sukarela menghasilkan upaya dalam pekerjaannya. Teori ekspektasi
menunjukkan faktor-faktor sikap yang selama proses motivasi mendorong individu untuk
menghasilkan upaya untuk tampil lebih baik. Model oleh Nadler dan Lawler (1977)
menunjukkan bahwa proses motivasi dalam kaitannya dengan rewards yaitu bagi hasil dan
bonus. Bagi hasil disini merupakan sistem upah tetap dan bonus merupakan upah fleksibel
tergantung pada kinerja pengurus. Untuk itu, Kami mengusulkan bahwa bagi hasil dapat
memiliki efek positif lebih memuaskan pada kepuasan kerja tanpa mempengaruhi motivasi
kerja. Dengan cara yang sama, kami mengusulkan bahwa bonus yang lebih memotivasi dapat
memiliki efek positif pada motivasi kerja, tetapi tidak harus pada kepuasan kerja. Untuk itu
kami mengusulkan hipotesis:
H1 : Rewards berpengaruh terhadap Motivasi
H2 : Rewards berpengaruh terhadap Job Satisfaction

Motivasi adalah kekuatan yang secara konstan mendorong untuk bergerak dan
melakukan berbagai hal. Karyawan sepenuhnya termotivasi ketika mereka mencapai
kebutuhan mereka. Kiviniemi et al. (2002) menggambarkan bahwa kepuasan kerja karyawan
meningkat dengan penghargaan yang mereka terima dari organisasi. Kiviniemi et al. (2002)
menggambarkan bahwa kepuasan kerja karyawan meningkat dengan penghargaan yang
mereka terima dari organisasi. Rewards dapat memberikan motivasi yang kuat bagi karyawan
untuk bekerja lebih keras agar dapat dipromosikan (Lepak dan Snell 1999).
H3 : Motivation berpengaruh terhadap Job Satisfaction

Menurut Balzar et al. (1997) kepuasan kerja adalah sensasi yang dimiliki karyawan
tentang lingkungan kerja dan harapan mereka terhadap pekerjaan. Dengan demikian,
kepuasan kerja dapat dikenali sebagai apa yang diinginkan atau dihargai dari suatu pekerjaan
(Brief dan Weiss 2002). Amabile et al. (1994) menyimpulkan bahwa karyawan yang
memiliki kepuasan kerja yang tinggi dimotivasi oleh penghargaan, dan penghargaan
mendukung keterlibatan kerja (Vandenberghe dan Trembley 2008). Variasi dalam
penghargaan dan pengakuan dapat membawa perubahan positif dalam motivasi kerja dan
kepuasan kerja pengurus (Ali dan Ahmed, 2009). Dari sini kami menyimpulkan bahwa
Rewards memiliki hubungan langsung dengan motivasi dan kepuasan kerja pengurus.
H4 : Rewards berpengaruh terhadap Job Satisfaction dimediasi oleh Motivasi

Anda mungkin juga menyukai