Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan..................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................1
C. Tujuan Pembelajaran..........................................................1
BAB II Pembahasan..................................................................2
A. Komponen-Komponen Kurikulum........................................2
A. Kesimpulan.........................................................................16
B. Saran...................................................................................16
Daftar Pustaka
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang paling penting pada suatu bangsa, karena
dapat menentukan nasib dari bangsa itu sendiri pada masa mendatang. Oleh
karena itu pendidikan tidak lepas dari kurikulum yang mencetak siswa-siswanya.
Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam proses belajar mengajar di
dunia pendidikan dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
berhasil tidaknya suatu pendidikan, tentu akan sangat tergantung pada
kurikulum. Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang didesain untuk siswa
dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis
ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apasajakah Komponen-Komponen Kurikulum?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen Kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
TUJUAN
EVALUASI ISI
METODE
1. Komponen Tujuan
2
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Dengan kata lain, tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi
yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat
menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu. Tujuan
Institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan tujuan umum yang
dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan,
misalnya standar kompetensi Pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang
pendidikan tinggi.
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang
studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, tujuan kurikuler dapat didefiniskan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan
suatu bidangs studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan Kurikuler
juga pada dasarnya merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan lembaga
pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung
3
dan diarahkan untuk mencapai tujuan Institusional. Contoh tujuan kurikuler
adalah tujuan bidang studi Matematika di SD, tujuan pelajaran IPS di SLPT, dan
sebagainya. Dalam kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi,
tujuan kurikuler tergambarkan pada standar isi setiap mata pelajaran atau bidang
studi yang harus dikuasai siswa pada setiap satuan pendidikan. Dalam klasifikasi
tujuan pendidikan, tujuan instruksional atau yang sekarang lebih populer dengan
tujuan pembelajaran, merupakan tujuan yang paling khusus.
a. Domain Kognitif
1) Pengetahuan (Knowledge)
4
lebih tinggi. Kedua, pengetahuan tentang cara/prosedur atau cara suatu
proses tertentu,misalnya kemampuan untuk mengungkapkan suatu
gagasan, kemampuan untuk mengurutkan langkah-langkah tertentu,
kemampuan untuk menggolongkan atau mengategorikan sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu dan sebagainya.
2) Pemahaman (Comprehension)
3) Penerapan (Aplication)
4) Analisis
5
pembelajaran yang kompleks yang hanya mungkin dipahami dan dikuasai
oleh siswa yang telah dapat menguasai kemampuan memahami dan
menerapkan. Analisis berhubungan dengan kemampuan nalar. Oleh
karena itu, biasanya analisis diperuntukan bagi pencapaian tujuan
pembelajaran untuk siswa-siswa tingkat atas.
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Domain Afektif
6
1) Penerimaan
2) Merespons
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakterisasi Nilai
7
dibangunnya itu dijadikan pandangan (falsafat) hidup serta dijadikan
pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
c. Domain Psikomotor
1) Persepsi (perception)
2) Kesiapan (set)
3) Meniru (Imitation)
4) Membiasakan (Habitual)
5) Menyesuaikan (Adaptation)
6) Menciptakan (Organization)
8
2. Komponen Isi/Materi Pelajaran
9
d. Bumi dan alam semesta, yang meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Mata Pelajaran IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan.
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
c. Sistem Sosial dan Budaya.
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
10
Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada a plan of
operation achieving something,sedangkan metode adalaha way in achieving something.
Melalui metode ini siswa bukan hanya dituntut untuk menguasai materi
pelajaran, tetapi juga bagaimana menggunakan potensi berpikirnya untuk memecahkan
suatu persoalan. Oleh sebab itu, strategi ini lebih berorientasi kepada proses belajar
(process oriented). Strategi pembelajaran individual dan kelompok, lebih menekankan
bagaimana desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar. Apabila siswa
belajar secara kelompok bersama-sama, mempelajari bahan yang sama, oleh guru yang
sama, tanpa memperhatikan perbedaan minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki
siswa, maka strategi pembelajaran ini dinamakan strategi pembelajaran kelompok
(group learning, atau yang dikenal dengan system klasikal. Sedangkan, manakala
pembelajaran didesain dengan pola pembelajaran yang memperhatikan kemampuan
dasar siswa, kecepatan belajar, bahkan memerhatikan minat dan bakat siswa secara
penuh, maka strategi pembelajaran individual, siswa dapat maju sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya masing-masing.
11
4. Komponen Evaluasi
a. Tes
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua
kriteria, yaitu kriteria validitasi dan reliabitasi.Tes sebagai suatu alat ukur
dikatakan memiliki tingkat validitasi seanadainya dapat mengukur yang
hendak diukur. Misalnya seandainya guru ingin mengukur tingkat
keterpahaman siswa mengenai mata pelajaran ‘’A’’ maka soal-soal tes
harus berisikan item-item tentang ‘’A’’, bukan soal-soal yang berisi ‘’B
‘’, seandainya guru ingin mengukur kemampuan siswa dalam
mengoperasikan suatu produk teknologi, maka alat yang digunakan
12
adalah tes keterampilan menggunakan produk teknologi tersebut. Tidak
dikatakan tes memiliki tingkat validitasi seandainya yang hendak diukur
kemahiran mengoperasikan sesuatau, tetapi yang digunakan adalah tes
tertulis yang mengukur keterpahaman suatu konsep.
2) Jenis-jenis Tes
13
Dilihat dari pelaksanaanya, tes dapat dibedakan menjadi tes
tertulis,tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tertulis atau sering juga disebut
tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab
sejumlah item soal dengan cara tertulis. Ada dua cara jenis tes yang
termasuk ke dalam tes tulisan ini,yaitu tes esei dan tes objektif. Tes esei
adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
secara terbuka, yaitu menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang
disusunnya sendiri. Tes esei dapat menilai proses mental.
b. Nontes
Nontes adalah alat evaluasi yang biasanya digunkan untuk menilai aspek
tingkah laku termasuk sikap , minat, dan motivasi. Ada berbagai jenis nontes
sebagai alat evaluasi, diantaranya wawancara, observasi, studi kasus, dan skala
penilaian.
1) Observasi
14
melakukan pengamatan ,observasi juga merupakan bagian dari peserta
diskusi. Observasi nonpartisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan cara observasi murni sebagai pengamat. Artinya, observasi dalam
melakukan pengamatan tidak aktif sebagai bagian dari kegiatan itu, akan
tetapi ia berperan semata-mata hanya sebagai pengamat saja.Oleh sebab
itu, salah satu kelemahan observasi nonpartisipatif adalah kecenderungan
yang diobservasi untuk berperilaku dibuat-buat sangat tinggi.
2) Wawancara
3) Studi Kasus
4) Skala Penilaian
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17