Anda di halaman 1dari 4

d.

Menjelaskan konsep potensial istirahat, potensial aksi, impuls saraf, depolarisasi, polarisasi,
peroide refrakter, hiperpolarisasi dan neurotransmitter

 Potensial Istirahat
 Potensial aksi
Potensial aksi adalah peristiwa listrik yang terlokalisir yaitu depolarisasi membran pada
titik perangsangan yang spesifik. Potensial aksi tidak bergantung pada kekuatan stimulus
pendepolarisasi. Semakin besar diameter akson semakin cepat penghantaran potensial
aksi karena tahanan arus listrik berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar
arus tersebut. Potensial aksi dibangkitkan ketika ion Natrium mengalir ke dalam melintasi
membran. Depolarisasi potensial pertama telah menyebar ke wilayah bersebelahan pada
membran tersebut, mendepolarisasi wilayah ini dan memulai potensial aksi kedua. Pada
lokasi potensial aksi pertama membran mengalami repolarisasi ketika K+ mengalir
keluar. Potensial aksi ketiga merambat secara berurutan saat repolarisasi berlangsung.
Melalui mekanisme ini aliran ion lokal menembus membran plasma dan menghasilkan
impuls saraf yang merambat sepanjang akson tersebut.Saluran ion yang pembukaan
gerbangnya diatur oleh voltase yang menghasilkan potensial aksi hanya berkonsentrasi di
sekitar nodus Ranvier. Cairan ekstraseluler juga berhubungan dengan membran akson
namun melompat dari satu nodus ke nodus lain melewati daerah yang berinsulasi myelin
pada membran di antara nodus itu. Mekanisme ini disebut penghantaran bersalto
salvatory conduction. Dalam potensial aksi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan
terkait diantaranya kanal Na+, pompa Na-K, ion Na+, ion K+, kanal K+, dan faktor-
faktor yang lain. Setiap jenis kanal tersebut memiliki fungsi spesifik dalam aktifitas
elektrik saraf.
 Imlpus saraf
Impuls saraf adalah sinyal yang digerakkan oleh rangsangan listrik, kimia atau mekanis
ke depan segmen filamen akson. Ini menghasilkan perubahan potensial gradien saluran
tegangan-gated melintasi membran, dihasilkan dari gerakan ion masuk dan keluar dari
aksolema. Perubahan perbedaan potensial atau perubahan fase potensial istirahat ke
potensial aksi mengarah pada konduksi sinyal dari satu neuron ke neuron lainnya. Impuls
saraf adalah sinyal yang digerakkan oleh rangsangan listrik, kimia atau mekanis ke depan
segmen filamen akson. Ini menghasilkan perubahan potensial gradien saluran tegangan-
gated melintasi membran, dihasilkan dari gerakan ion masuk dan keluar dari aksolema.
Perubahan perbedaan potensial atau perubahan fase potensial istirahat ke potensial aksi
mengarah pada konduksi sinyal dari satu neuron ke neuron lainnya.

 Depolarasi
Depolarisasi adalah perubahan dalam potensial membran istirahat ke nilai yang lebih
positif. Potensi membran istirahat adalah potensi melintasi membran sel saat istirahat,
yaitu -70 mV. Ini berarti interior sel lebih bermuatan negatif bila dibandingkan dengan
eksterior sel. Potensi membran istirahat dipertahankan oleh:

 Difusi terus menerus dari ion kalium dari sel;


 Aksi pompa natrium-kalium, yang memompa 3 ion natrium keluar dari sel sambil
mengambil dua ion kalium ke dalam sel; dan
 Kehadiran ion bermuatan negatif seperti protein dan ion fosfat di interior sel.
Ketika potensial aksi ingin menyala, arus depolarisasi dihasilkan oleh pembukaan saluran
natrium, yang memungkinkan lebih banyak ion natrium masuk ke dalam sel. Ini
menghasilkan penurunan muatan negatif di interior sel. Ketika potensi membran
mencapai -55 mV, potensi aksi dipecat. Selama transmisi impuls saraf dalam bentuk
potensial aksi, potensi membran melintasi membran sel adalah +30 mV.
 Polarisasi
Muatan-muatan dipisahkan di kedua sisi membran sehingga membran memiliki potensial.
Di sel saraf, pada potensial istirahat, membran mengalami polarisasi pada -70 mV.
 Periode refrakter
 Hiperpolarisasi
Peningkatan besar potensial membran negatif, membran menjadi lebih terpolarisasi
dibandingkan pada potensial istirahat. Selama hiperpolarisasi potensial membran semakin
menjauhi 0 mV, menjadi Iebih negatif (misalnya perubahan dari -70 mV menjadi -80
mV) lebih banyak muatan yang dipisahkan dibandingkan dengan potensial istirahat.
 Neurotransmitter
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron.
Neurotransmiter terbungkus oleh synaptic vesicle, sebelum dilepaskan bertepatan dengan
datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai
penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara
sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di
otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di
sampaikan ke bagian~bagian lain.

Anda mungkin juga menyukai