Anda di halaman 1dari 90

PENENTUAN

INDIKATOR
UNIT
Dra. Citra Willia Agus, Apt., M.Kes.
STANDAR PMKP 6
(SNARS Edisi 1)

Setiap unit kerja di rumah sakit


memilih dan menetapkan indikator
mutu yang dipergunakan untuk
mengukur
mutu unit kerja
INDIKATOR
▰ Variabel yang membantu kita
dalam mengukur/menilai
suatu peristiwa atau
perubahan yang terjadi, baik
secara langsung maupun
tidak langsung (WHO)
FUNGSI

Mengukur perubahan

Manajemen kontrol untuk acuan

Perencanaan kegiatan kedepan

Menilai apakah proses sesuai standar

Menilai keberhasilan

Steering, mengarahkan RS pengambilan keputusan

Benchmarking
DIMENSI MUTU (WHO)

•pelayanan diberikan sesuai dengan bukti ilmiah, sesuai


Effective dengan indikasi medis, dan bertujuan meningkatkan
status kesehatan perorangan.

•pelayanan diberikan dengan memaksimalkan


Efficient penggunaan sumber daya dan mencegah pemakaian
sumber daya yang tidak diperlukan.

•pelayanan mudah dijangkau, dapat segera digunakan


Accessible pada saat dibutuhkan, dan fasilitas kesehatannya
memadai dan kompeten.
DIMENSI MUTU WHO

Acceptable/ •pelayanan diberikan dengan memperhitungkan dan


mempertimbangkan preferensi dan aspirasi pasien
patient-centred serta budaya dalam komunitas mereka.

•pelayanan diberikan dengan mutu yang sama kepada


Equitable setiap orang tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
status ekonomi, karakteristik dan lokasi geografis.

•pelayanan diberikan dengan meminimalkan risiko


Safe yang dapat membahayakan pasien.
MENGAPA PERLU
PEMILIHAN INDIKATOR
PRIORITAS ?
Sumber daya di unit terbatas

Unit tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yg


diinginkan

Unit harus memilih proses dan hasil praktik manajemen, klinis dan
sasaran keselamatan pasien yg paling penting dinilai dng mengacu :
- misi RS
- kebutuhan pasien
- jenis pelayanan

Penilaian perlu berfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi,


diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah.
JENIS INDIKATOR MUTU
Indikator Area Klinis
Indikator Rumah
Sakit Indikator Area Manajemen

Indikator Area Sasaran


Keselamatan Pasien

Indikator Indikator Area Klinis

Unit Kerja
Indikator Area Manajemen
Pelayanan
Indikator Unit Indikator Area Sasaran
Kerja Keselamatan Pasien
Unit Kerja
Non Indikator Area Manajemen
Pelayanan
9
INDIKATOR MUTU
NASIONAL
12 Indikator Mutu Pelayanan RS (Kemenkes)

7. Kepatuhan Penggunaan Formularium


1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Nasional (FORNAS)* (Provider BPJS)

2. Emergency Respon Time < 5 menit 8. Kepatuhan Cuci Tangan*

9. Kepatuhan Upaya Pencegahan


3. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh

10.Kepatuhan Terhadap Clinical


4. Penundaan Operasi Elektif
Pathway*

5. Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis* 11.Kepuasan Pasien dan Keluarga

6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium* 12.Kecepatan Respon Terhadap Komplain*

10
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENENTUAN INDIKATOR PRIORITAS
UNIT KERJA

▰ Penilaian rumah sakit secara menyeluruh dan perbaikan prioritas yang


ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit yang terkait secara spesifik dengan
departemen atau unit layanan mereka.
▰ Penilaian yang terkait dengan prioritas departemen/unit layanan secara
spesifik untuk mengurangi variasi, meningkatkan keselamatan untuk
tindakan/tata laksana berisiko tinggi, meningkatkan tingkat kepuasan pasien,
dan meningkatkan efisiensi.
▰ Penilaian spesifik di unit pelayanan ini juga diharapkan dapat dipergunakan
untuk melakukan evaluasi praktik profesional berkelanjutan dari para
profesional pemberi asuhan (PPA).

11

Berdasar atas butir 1 sampai dengan 3
maka jumlah minimal indikator mutu di
unit pelayanan klinis diserahkan ke
rumah sakit, yang penting di sini sudah
memenuhi kriteria 1 sampai dengan 3
MASALAH DALAM PENYUSUNAN
INDIKATOR

1. Indikator tidak bersumber dari masalah

2. Data sulit diperoleh

3. Indikator yang diukur bukan menjadi prioritas

4. Indikator terlalu mudah untuk dicapai

5. Indikator terlalu banyak

6. Indikator sulit untuk diukur

7. Salah dalam pengukuran --> profil kurang tepat

8. Tidak ada kriteria inklusi dan ekslusi

9. Target kurang tepat 13


TIPS UNTUK MENYUSUN
INDIKATOR

Semakin sedikit semakin baik

Hubungkan dengan proses yang


membutuhkan perbaikan

Berdasar pada kriteria prioritas

Spesifik untuk melakukan perubahan


strategi

14
INDIKATOR YANG
LEMAH

Terlalu mudah untuk dihitung

Terlalu mudah untuk dicapai

Target yang sewenang-wenang

Tidak ada perubahan sejalan pengalaman

15
ALUR KEGIATAN

Tentukan Klasifi- Skoring


Bentuk kriteria Temukan menentukan
TIM penentuan masalah kasikan Indikator
indikator indikator prioritas

Buat
Tabulasi Validasi Kumpulkan Kumpulkan profil/
data data data data awal
kamus
indikator

Analisis
Analisis Rekom- Tindak
akar PDCA
data masalah endasi lanjut

16
KRITERIA
PENENTUAN
INDIKATOR 17
TENTUKAN KRITERIA
PENENTUAN INDIKATOR

HIGH HIGH PROBLEM


DLL
RISK? VOLUME? PRONE?

TUANGKAN KRITERIA PENENTUAN INDIKATOR


TERSEBUT DALAM SEBUAH KEBIJAKAN
CONTOH KRITERIA PENENTUAN INDIKATOR
NO KRITERIA PENJELASAN
1 High Risk Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
beresiko tinggi pada pasien
2 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
High Volume
sering terjadi
3 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
Problem Prone
rawan masalah
4 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
Important to mission
sangat penting untuk mewujudkan misi RS
5 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang dapat
Customer Satisfaction
meningkatkan kepuasan pasien
6 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang dapat
Staff Satisfaction
meningkatkan kepuasan staf
7 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang dapat
Physician Satisfaction
meningkatkan kepuasan dokter
8 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
Clinical Outcome
berpengaruh pada outcome pelayanan klinis
9 Apabila topik masalah yang diangkat merupakan suatu kondisi yang dapat
Safety meningkatkan keamanan bagi pasien, keluarga pasien, dan seluruh staf
dan karyawan RS
10 Regulatory Apabila topik masalah yang diangkat bertujuan untuk memenuhi 19
Requirement peraturan yang berlaku
CONTOH KRITERIA PENENTUAN
INDIKATOR YANG TELAH
DIPILIH

High risk

High volume DITUANGKAN


DALAM
High cost SEBUAH
KEBIJAKAN
Problem prone

Regulatory Requirement

20
TEMUKAN
MASALAH
21
¡ Bad Performance
¡Sesuai
dengan
Buat daftar proses
permasalahan
bisnis unit
unit kerja
kerja
dengan kriteria
sebagai berikut:

22
TEMUKAN MASALAH DI UNIT
KERJA

Menemukan permasalahan di area


masing-masing, analisis situasi
memahami kesenjangan antara kondisi
nyata dengan standar/ regulasi/
kebijakan/ SPO dll (keluhan/ komplain/
insiden).

Lakukan dengan brainstorming.


Brainstorming merupakan kegiatan
terstruktur nyata yang bertujuan untuk
mengumpulkan ide-ide tentang suatu
subjek dalam jangka waktu pendek 23
KLASIFIKASI
KAN
INDIKATOR 24
KLASIFIKASIKAN PERMASALAHAN YANG TELAH
DITENTUKAN BERDASARKAN JENIS INDIKATOR

Indikator mutu area •Tidak berhubungan langsung dengan pelayanan


manajemen pasien, meningkatkan kinerja manajemen

Indikator mutu area • Berhubungan langsung dengan pelayanan


klinis pasien

Indikator mutu area


•Berhubungan langsung dengan keselamatan
sasaran keselamatan pasien
pasien

25
INDIKATOR
MANAJERIAL
Waktu pelayanan obat racikan untuk pasien Rawat Jalan

Waktu pelayanan obat non racikan untuk pasien Rawat Jalan

Kepuasan Pasien terhadap pelayanan farmasi di Depo Rawat Jalan

Kepuasan pelayanan farmasi pada pasien Rawat Inap

Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dengan PF yang diterima

Persentase nilai obat ED dan rusak

Prosentase stok obat akhir tahun

Waktu pelayanan obat pasien Rawat Inap

Prosentase obat diresepkan yang dapat dilayani

Jumlah komplain DPJP terhadap pelayanan kefarmasian


INDIKATOR KLINIS
Persentase intervensi Apoteker yang diterima oleh user
Proporsi pasien yang dilakukan visite Apoteker
Persentase penyerahan obat oleh Apoteker di Rawat Jalan
Persentase pasien yang dikonseling oleh Apoteker
Jumlah PTO yang dilakukan
Jumlah Visite Apoteker di Rawat Inap
Jumlah KNC di apotek Rawat Jalan
Persentasi Rekonsiliasi obat yang selesai dalam waktu 24 jam
Jumlah pasien yang dilakukan rekonsiliasi obat oleh Apoteker
27
Jumlah intervensi Apoteker di rawat inap
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN
PASIEN

vPelabelan obat High Alert

Double Check pemberian obat High Alert untuk pasien RJ

Penyimpanan obat High Alert

Pelabelan obat LASA

Penyimpanan obat LASA

Penyimpanan obat elektrolit pekat dll

Kesalahan pemberian obat kepada pasien Rawat Jalan

Kesalahan pemberian obat kepada perawat

28
SKORING
MENENTUKAN
INDIKATOR
PRIORITAS
29
Lakukan skoring permasalahan untuk
menentukan indikator prioritas
untuk setiap jenis indikator

Kriteria skoring dilakukan berdasarkan


kebijakan kriteria penentuan indikator
yang telah dibuat
Contoh BERDASAR KEBIJAKAN KRITERIA
penentuan PENENTUAN INDIKATOR YANG TELAH
DIBUAT
indikator :
SASARAN KESELAMATAN High High High Problem Regulatory
No Total
PASIEN risk volume cost prone requirement

Telaah Obat Pasien Rawat Jalan


1 sering tidak ditelaah
5 5 3 5 5 23

Penyusunan obat LASA sering


2 5 5 1 5 5 21
ditemukan berdampingan

Obat High Alert sering


3 ditemukan tidak berlabel 5 2 1 5 5 18

Kesimpulan : permasalahan yang terpilih adalah Obat pasien Rawat Jalan


sering tidak di telaah
Nama Indikator: Telaah Obat Pasien Rawat Jalan 31
PERHATIAN

PENENTUAN INDIKATOR HARUS DILAKUKAN SECARA BERSAMA-


SAMA OLEH SEMUA STAF UNIT KERJA (TIM) YANG
BERSANGKUTAN DENGAN DIPIMPIN LANGSUNG OLEH KEPALA
UNIT KERJA

NOTULEN RAPAT PENENTUAN INDIKATOR HARUS DIBUAT OLEH


SETIAP UNIT KERJA SEBAGAI DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

32
PEMBUATAN
PROFIL /
KAMUS
INDIKATOR 33
BUAT PROFIL
INDIKATOR

a) Judul indikator h) Frekuensi pengumpulan data

b) Definisi operasional i) Frekuensi analisis data

c) Tujuan dan dimensi mutu j) Metodologi analisis data

d) Dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator


k) Sumber data

e) Numerator, denominator, dan formula


pengukuran l) Penanggung jawab
pengumpul data
f) Metodologi pengumpulan data
m) Publikasi data.

g) Cakupan data
34
35
CONTOH FORMAT KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
1 Nama indikator
2 Tipe indikator Input Proses Output
3 Tujuan
Kemanjuran Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan
5 Definisi operasional
Rasionalisasi
6
pemilihan indikator
Referensi / literatur
7
/ dasar hukum
8 Kriteria inklusi
9 Kriteria eksklusi
10 Numerator (A)
11 Denominator (B) 36
12 Formula
CONTOH FORMAT KAMUS INDIKATOR

13 Standar
Rekam medis Hasil survei
14 Sumber data Sensus harian Lainnya:
SIM RS ………………………..
15 Ukuran sampel

16 Wilayah pengamatan

Metodologi
17 Retrospektif Concurrent
pengumpulan data
18 Pengumpul data
Frekuensi Harian Bulanan
19
pengumpulan data Mingguan Triwulan

20 Pelaksana analisis data

21 Rencana analisis data

Periode analisis data Bulanan Caturwulan


22
dan pelaporan Triwulan Tahunan
37
23 Communication plan
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Diisi sesuai jenis indikator

Contoh: indikator prioritas unit kerja

38
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
1 Nama indikator

Disi sesuai nama indikator:


(ambil nama indikator dari hasil skoring
tertinggi dalam pemilihan indikator)

Contoh: Telaah Obat Pasien Rawat


Jalan

39
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

2 Tipe indikator Input V Proses Output

Berikan tanda silang (V) pada tipe indikator


yang dipilih

Input: pengukuran sumber daya yang digunakan untuk aktivitas / proses


- Persentase staf dengan kompetensi sesuai
- Persentase unit kerja yang memiliki jumlah SDM sesuai rasio aman
Proses: menggambarkan komponen-komponen proses
- Obat HA tidak berlabel HA
- Obat pasien Rawat Jalan tidak ditelaah

Output: mengukur akibat dari layanan yang diberikan


- Peningkatan kepuasan
40
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

3 Tujuan

Diisi sesuai dengan apa yang diharapkan


dari adanya pemantauan indikator tersebut:

Contoh: Untuk meningkatkan kepatuhan


Apoteker melakukan telaah obat
sehingga dapat menjamin
keselamatan pasien

41
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Kemanjuran V Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan V Kepatuhan

Berikan tanda silang (V) pada dimensi mutu


yang dipilih. Boleh dipilih lebih dari satu.

Dimensi mutu berdasarkan WHO:


effective, efficient, accessible, accepted (patientcentred), equity, and safe
42
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Penjelasan detil tentang indikator untuk


mengurangi peluang bias

5 Definisi operasional

Contoh : Persentase terlaksananya telaah obat sebelum diberikan kepada pasien


meliputi 5 Benar (Benar Pasien, Benar, Dosis, Benar Rute, Benar Obat, dan Benar
Waktu) di TPO Rawat jalan dilihat dari teriisinya format telaah obat pada resep.
43
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Penjelasan rinci terkait kenapa indikator tersebut


dipilih, lengkapi dengan data pendukung bahwa
indikator memang masih menjadi problem
(didukung dengan data)

Rasionalisasi
6
pemilihan indikator

Harus jelas bahwa indikator ini memang masih jadi problem


Apabila belum pernah diukur, maka harus dilakukan survei pendahuluan
44
Contoh : Sebagai indikator yang berdampak langsung kepada indeks keselamatan pasien.
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Output

Tulis referensi / literatur / dasar hukum yang


digunakan. Bisa berupa buku, jurnal, peraturan
perundangaan, Permenkes, kebijakan, SOP, dll

Referensi / literatur PMK No. 72 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kefarmasiaan di Rumah
7
/ dasar hukum Sakit

45
JENIS INDIKATOR
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

Kriteria inklusi : Karakteristik spesifik pemilihan subjek


dari populasi target yang akan diukur

Contoh: Semua resep pasien rawat jalan di TP TPO


Rawat Jalan

8 Kriteria inklusi
9 Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi: Menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari


pengukuran karena berbagai sebab

Contoh: -
46
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR

Bagaimana indikator akan dihitung capaiannya yang


diperlukan untuk menyusun formula

Numerator/Pembilang:
Contoh: Jumlah resep pasien rawat jalan di TP TPO Rawat
Jalan yang telah ditelaah

Denominator/Penyebut:
Contoh: Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi
sampling

10 Numerator (A)
11 Denominator (B) Formula: Numerator / Denominator X 100% 47
12 Formula
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

13 Standar 100%

Berdasarkan pada:
1. Ketetapan yang diturunkan – BUK,
JKN,dll
2. Internal dan External Jika targetnya membandingkan dengan
Benchmarking: eksternal, perlu disertakan keterangan
• Literatur/referensi bagaimana proses pengumpulan dan
• Dengan standar-standar yang pelaporan data sumber eksternal, dan
ada jika data tersebut diperbaharui
• Praktik-praktik yang diinginkan (apakah waktunya sesuai)
3. Ditetapkan berdasarkan capaian
data sebelumnya

48
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

V Resep Rawat Jalan Hasil survei


14 Sumber data Sensus harian Lainnya:
SIM RS ……………………

Berikan tanda silang (V) pada sumber data


indikator yang dipilih.

49
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

15 Ukuran sampel

Tulis angka sampelnya

Besar sampling:
• Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128 sampel
• Jika “n”= 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total populasi
• Jika “n”= 64-319, sampel diambil 64 sampel
• Jika “n”= <64, sampel yang dinilai adalah 100% atau seluruh populasi dinilai

Atau besar sampling lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan dasar penetapannya

50
51
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

16 Wilayah pengamatan

Wilayah tempat mengumpulkan data


(sumber pengumpulan data)

Contoh: TPO Rawat Jalan

52
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

Berikan tanda silang (X) pada metodologi


pengumpulan data indikator yang dipilih

Metodologi
17 Retrospektif V Concurrent
pengumpulan data

Retrospektif
à Audit dengan telaah dokumen/catatan data/ rekam medik, dll
• Kelengkapan Penilaian Ulang Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap
• Kelengkapan pengisian pengkajian awal 1x24 jam

Concurrent
àObservasi saat kegiatan sedang berlangsung
• Kepatuhan cuci tangan petugas
• Kepatuhan penggunaan APD 53
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

Nama pihak yang mengumpulkan data (sumber


pengumpulan data)

Contoh: perawat instalasi rawat inap

18 Pengumpul data
Frekuensi V Harian Bulanan
19
pengumpulan data Mingguan Triwulan

Berikan tanda silang (X) pada frekuensi


pengumpulan data indikator yang dipilih

54
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

20 Pelaksana analisis data Koordinator Mutu dan Keselamatan

21 Rencana analisis data 3 bulan

55
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

Berikan tanda silang (X) pada periode analisis data


indikator yang dipilih

Periode analisis data Bulanan Caturwulan


22
dan pelaporan V Triwulan Tahunan
56
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR

Di isi dengan bagaimana cara ka unit kerja atau


koordinator mutu akan menyampaikan hasil
capaian indikator kepada staf

57
23 Communication plan Sosialisasi Lisan dan Tertulis
JENIS INDIKATOR

1 Nama indikator Telaah Obat Rawat Jalan

2 Tipe indikator Input √ Proses Output


Untuk meningkatkan kepatuhan Apoteker melakukan telaah obat
3 Tujuan
sehingga dapat menjamin keselamatan pasien

Kemanjuran √ Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan V Kepatuhan

Persentase terlaksananya telaah obat sebelum diberikan kepada pasien


meliputi 5 Benar (Benar Pasien, Benar, Dosis, Benar Rute, Benar Obat,
5 Definisi operasional
dan Benar Waktu) di TPO Rawat jalan dilihat dari teriisinya format telaah
obat pada resep.
Rasionalisasi pemilihan Sebagai indikator yang berdampak langsung kepada indeks keselamatan
6
indikator pasien.
Referensi / 1iterature / PMK No. 72 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kefarmasiaan di Rumah
7
dasar hukum Sakit

8 Kriteria inklusi Semua resep pasien rawat jalan di TP TPO Rawat Jalan

9 Kriteria eksklusi - 58
Jumlah resep pasien rawat jalan di TPO Graha Eksekutif dan TPO Rawat
10 Numerator (A)
Jalan yang telah ditelaah
11 Denominator (B) Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi sampling

∑ Resep pasien rawat jalan yang telah ditelaah


12 Formula X 100%
∑Seluruh resep yang menjadi sampling

13 Standar 100 %
√ Resep rawat jalan Hasil survey
14 Sumber data Sensus harian Lainnya:
SIM RS ………………………..
Sampling resep pasien rawat jalan di TPO Graha Eksekutif dan TPO Rawat
15 Ukuran sampel
Jalan (360 sample)
16 Wilayah pengamatan TPO Rawat Jalan dan TPO Graha Eksekutif
Metodologi pengumpulan
17 Retrospektif √ Concurrent
data
18 Pengumpul data Petugas yang sudah mendapat pelatihan tentang pengambilan data
Frekuensi pengumpulan √√ Harian Bulanan
19
data Mingguan Triwulan
20 Pelaksana analisis data Koordinator Mutu dan Keselamatan
21 Rencana analisis data 3 bulan
Periode analisis data dan Bulanan Caturwulan
22
pelaporan √ Triwulan Tahunan
59
23 Communication plan Sosialisasi Lisan dan Tertulis
PENGUMPULAN
DATA
60
STANDAR PMKP 1 EP 2:
• Direktur rumah sakit menetapkan
penanggung jawab data tiap-tiap unit kerja
STANDAR PMKP 1 EP 3:
• Individu di dalam komite/tim PMPK atau
organisasi lainnya dan penanggung jawab
data telah dilatih serta kompeten

61
Pengumpulan data tujuannya untuk
perbaikan dan pembelajaran,
bukan digunakan untuk mencari
kekurangan / menghukum
LANGKAH PENGUMPULAN
DATA

1. Buat worksheet untuk mengumpulkan data

2. Tunjuk penanggung jawab pengumpul data di setiap unit /


ruangan

Lakukan pelatihan untuk penanggung jawab / pengumpul data

Apabila ada pergantian pengumpul data, maka pengumpul data yang


baru wajib dilatih kembali sebelum diberikan tugas mengumpulkan data

63
LANGKAH PENGUMPULAN
DATA

3. Petugas yang ditunjuk mengumpulkan data menggunakan worksheet

Perhatikan / gunakan kamus indikator yang telah dibuat (Terutama


perhatikan: definisi operasional indikator, kriteria inklusi dan eksklusi,
serta numerator dan denominator dari indikator tersebut)

Perhatikan jumlah sampel untuk mengumpulkan data sesuai ketentuan


indikator (lihat ukuran sampel yang telah ditentukan dalam kamus
indikator)

4. Lakukan validasi data untuk keakuratan / kelengkapan dari data yang telah
dikumpulkan 64
YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MEMBUAT WORKSHEET

Data apa saja yang


butuh dikumpulkan?

Data tambahan apa saja


yang akan dibutuhkan?

65
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMPULAN DATA

Pengumpul data tidak boleh berganti-ganti


(harus orang yang ditunjuk)

Isi worksheet harus lengkap (semua kolom terisi)

Apabila standar tidak tercapai, tulis permasalahan di kolom


keterangan

Data direkapitulasi dan dianalisa dalam bentuk grafik

Catatan: bandingkan data yg sudah terkumpul dengan data yang dikumpulkan oleh pengumpul
data lain yg terangkum dalam laporan lain (cth: lembar bantu KARU, laporan indikator, laporan
66
bulanan ka. Instalasi, dll
PENYEBAB DATA YANG
TERKUMPUL SALAH

Kurangnya latihan pengumpulan data

Kurangnya waktu untuk mengumpulkan data

Tidak membaca kamus indikator

Definisi operasional indikator tidak jelas

Kriteria inklusi dan eksklusi tidak diperhatikan

Lupa

Disain alat pengumpulan data kurang tepat / kurang jelas


67
REKAPITULASI
DATA
68
suatu kegiatan meringkaskan data sehingga menjadi
lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya

paling mudah menggunakan ms. Excel

Contoh à
69
VALIDASI
DATA
70
proses kegiatan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpukan sudah akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan sehingga meningkatkan kepercayaan
terhadap kebenaran data

71
KEBIJAKAN VALIDASI
DATA

RS menggunakan proses internal untuk melakukan


validasi data

RS mempunyai tanggung jawab untuk mengumpulkan


dan validasi data untuk menjamin keandalan data

Publik mempunyai hak keakuratan data

72
TUJUAN VALIDASI DATA

Monitoring akurasi data yang dikumpulkan

Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten

Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang


dikumpulkan

73
KETENTUAN VALIDASI
DATA

Terdapat suatu ukuran baru yang ditetapkan (terutama untuk


pengukuran klinis yang dimaksudkan untuk membantu rumah sakit
mengevaluasi dan meningkatkan proses atau outcome klinis yang
penting);

Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah


sakit atau cara lain;

Terdapat suatu perubahan pada pengukuran yang ada, seperti


jika ada perubahan alat pengumpulan data atau jika ada
perubahan proses abstraksi data atau abstraktor;
74
KETENTUAN VALIDASI
DATA

Data yang dihasilkan dari pengukuran sebelumnya berubah


tanpa alasan yang jelas;

Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang
diubah ke dalam bentuk elektronik sehingga sumber data berubah menjadi
data elektronik dan data cetak;

Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam umur pasien


rata-rata, perubahan protokol penelitian, penerapan practice guideline
(pedoman praktik) baru, atau pemakaian teknologi dan metodologi perawatan
baru
75
LANGKAH VALIDASI
DATA

Lakukan pengumpulan data sesuai ketentuan dalam kamus indikator.


Pengumpul data pertama mengumpulkan data dari sumber data dengan
seleksi secara random.

Lakukan pengumpulan data ulang. Pengumpul data kedua merupakan orang yang
berbeda dengan pengumpul data pertama / tidak terlibat dalam pengumpulan data
sebelumnya. Pengumpulan data kedua wajib menggunakan instrumen pengumpulan
data yang sama dengan pengumpul data pertama, menggunakan definisi indikator
yang sama, mengumpulkan data dari dokumen / catatan medik / sumber data yang
sama, serta berada dalam kondisi yang sama.

Bandingkan data hasil pengumpulan data pertama dengan data yang dikumpulkan kembali.
76
LANGKAH VALIDASI
DATA
Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total
jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Hasil dinyatakan baik bila akurasinya
≥90%.

Apabila akurasi data <90%, lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama. Alasan-
alasannya (misalnya definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif
harus didokumentasikan. Koreksi harus silakukan hingga tercapai akurasi ≥90%.

Koleksi sampel yang baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat yang diharapkan.

Pimpinan rumah sakit akan bertanggung jawab untuk validitas dan kualitas dari hasil
data yang dipublikasikan. 77
TABULASI
DATA
78
PENAMPILAN DATA
INDIKATOR

1.Grafik Diagram Diagram


Garis Batang Lingkaran

79
ANALISIS
DATA
80
kegiatan mengubah data hasil penelitian/ survei
menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan

81
DATA MENJADI
INFORMASI :

PENGUMPULAN
DATA

INFORMASI
PENGOLAHAN
DATA
ANALISIS DATA

PENYAJIAN DATA
82
ANALISIS DATA
Program mutu dan keselamatan pasien mencakup agregasi dan analisis data
untuk mendukung perawatan pasien, manajemen rumah sakit dan program
manajemen mutu serta mendukung partisipasi dalam database eksternal.

Analisis data harus dilakukan oleh individu dengan pengalaman, pengetahuan


dan keterampilan yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data
rumah sakit secara sistematis.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik-teknik


statistik.

Hasil analisis data melalui grafik sangat membantu memperlihatkan


perubahan apakah menuju perbaikan sesuai yang diharapkan

83
Pelaksanaan analisis data dengan
membandingkan data:

Dengan rumah sakit tersebut sendiri dari waktu ke waktu, misalnya dari bulan
ke bulan, dari tahun ke tahun

Dengan rumah sakit sejenis, seperti melalui database referensi

Dengan standar-standar, seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi atau


organisasi profesional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh undang-
undang atau peraturan

Dengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam literatur digolongkan sebagai


best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik) atau
practice guidelines (pedoman praktik)
84
CONTOH ANALISIS DATA SEDERHANA
Kepatuhan petugas untukmelakukan kebersihan tangan
Numerator: Jumlah
pelaksanaan kebersihan
120.0% tangan yang benar saat
100.0% 78.6% 78.8% ada kesempatan yang
80.0% mengharuskan untuk
54.6% 60.7%
melakukan kebersihan
60.0% 44.5% 77.7% tangan
40.0% 20.2% 22.3% 25.6%
20.0% Denominator: Jumlah
0.0% seluruh kesempatan yang
mengharuskan untuk
Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 melakukan kebersihan
tangan
HASIL STANDAR RATA-RATA

Analisa TW 1 Analisa TW 2 Analisa TW 3


Penyebab: Penyebab: Penyebab:
Petugas tidak tahu cara cuci Sarana cuci tangan sering tidak Pemahaman ttg manfaat cuci
tangan yang benar ada / kosong tangan masih kurang
Rekomendasi: Rekomendasi: Rekomendasi:
Pembuatan panduan dan SPO Perbaikan RBA dan sistem Sosialisasi ulang ttg cuci tangan,
cuci tangan, pengadaan, Lomba cuci tangan
sosialisasi cuci tangan Penyediaan sarana cuci tangan 85
ANALISA MENDALAM

Pendahuluan

Latar belakang

Tujuan

Analisa penyebab

Rencana Tindak Lanjut

Program

86
PENYAJIAN
ANALISA
DATA
87
CONTOH PENYAJIAN
ANALISA DATA

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN RTL PIC DEADLINE

1 Telaah resep 100% 90% Penamba Ka. Desember


han Apt Instalasi 2019
pasien RJ Farmasi

2 Sediaan obat 0% 2% Edukasi Ka TIM Oktober


HA tidak petugas Depo 2019
berlabel HA
3 Obat Lasa 0% 5% Edukasi Ka TIM Oktober
disusun petugas Depo 2019
berdampinga
n

88
CONTOH PENYAJIAN
INDIKATOR FARMASI

Telaah Obat Rawat Jalan


102,00%

100,00% Permasalahan:
1. Kekurangan jumlah apoteker di TPO Rawat Jalan
98,00% 0,970515971
0,958563536 2. Ketidakpatuhan terhadap SPO
96,00%

94,00% 0,930232558
0,923267327 0,923267327

92,00% Rekomendasi:
Meningkatkan monitoring pelaksanaan telaah obat di rawat jalan.
90,00%
0,877604167
88,00%

86,00% Tindak Lanjut:


84,00% Penambahan jumlah apoteker.
82,00%

80,00%
Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19
Bulan
n = total sampling Target Capaian

NUMERATOR:
Jumlah resep pasien rawat jalan di TPO Rawat Jalan yang telah dilakukan telaah obat
DENOMINATOR:
Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi sampling

89
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai