Pemilihan Indikator & Penyusunan Kamus Indikator PDF
Pemilihan Indikator & Penyusunan Kamus Indikator PDF
INDIKATOR
UNIT
Dra. Citra Willia Agus, Apt., M.Kes.
STANDAR PMKP 6
(SNARS Edisi 1)
Mengukur perubahan
Menilai keberhasilan
Benchmarking
DIMENSI MUTU (WHO)
Unit harus memilih proses dan hasil praktik manajemen, klinis dan
sasaran keselamatan pasien yg paling penting dinilai dng mengacu :
- misi RS
- kebutuhan pasien
- jenis pelayanan
Unit Kerja
Indikator Area Manajemen
Pelayanan
Indikator Unit Indikator Area Sasaran
Kerja Keselamatan Pasien
Unit Kerja
Non Indikator Area Manajemen
Pelayanan
9
INDIKATOR MUTU
NASIONAL
12 Indikator Mutu Pelayanan RS (Kemenkes)
6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium* 12.Kecepatan Respon Terhadap Komplain*
10
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENENTUAN INDIKATOR PRIORITAS
UNIT KERJA
11
“
Berdasar atas butir 1 sampai dengan 3
maka jumlah minimal indikator mutu di
unit pelayanan klinis diserahkan ke
rumah sakit, yang penting di sini sudah
memenuhi kriteria 1 sampai dengan 3
MASALAH DALAM PENYUSUNAN
INDIKATOR
14
INDIKATOR YANG
LEMAH
15
ALUR KEGIATAN
Buat
Tabulasi Validasi Kumpulkan Kumpulkan profil/
data data data data awal
kamus
indikator
Analisis
Analisis Rekom- Tindak
akar PDCA
data masalah endasi lanjut
16
KRITERIA
PENENTUAN
INDIKATOR 17
TENTUKAN KRITERIA
PENENTUAN INDIKATOR
High risk
Regulatory Requirement
20
TEMUKAN
MASALAH
21
¡ Bad Performance
¡Sesuai
dengan
Buat daftar proses
permasalahan
bisnis unit
unit kerja
kerja
dengan kriteria
sebagai berikut:
22
TEMUKAN MASALAH DI UNIT
KERJA
25
INDIKATOR
MANAJERIAL
Waktu pelayanan obat racikan untuk pasien Rawat Jalan
28
SKORING
MENENTUKAN
INDIKATOR
PRIORITAS
29
Lakukan skoring permasalahan untuk
menentukan indikator prioritas
untuk setiap jenis indikator
32
PEMBUATAN
PROFIL /
KAMUS
INDIKATOR 33
BUAT PROFIL
INDIKATOR
g) Cakupan data
34
35
CONTOH FORMAT KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
1 Nama indikator
2 Tipe indikator Input Proses Output
3 Tujuan
Kemanjuran Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan
5 Definisi operasional
Rasionalisasi
6
pemilihan indikator
Referensi / literatur
7
/ dasar hukum
8 Kriteria inklusi
9 Kriteria eksklusi
10 Numerator (A)
11 Denominator (B) 36
12 Formula
CONTOH FORMAT KAMUS INDIKATOR
13 Standar
Rekam medis Hasil survei
14 Sumber data Sensus harian Lainnya:
SIM RS ………………………..
15 Ukuran sampel
16 Wilayah pengamatan
Metodologi
17 Retrospektif Concurrent
pengumpulan data
18 Pengumpul data
Frekuensi Harian Bulanan
19
pengumpulan data Mingguan Triwulan
38
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
1 Nama indikator
39
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
3 Tujuan
41
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
Kemanjuran V Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan V Kepatuhan
5 Definisi operasional
Rasionalisasi
6
pemilihan indikator
Output
Referensi / literatur PMK No. 72 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kefarmasiaan di Rumah
7
/ dasar hukum Sakit
45
JENIS INDIKATOR
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
8 Kriteria inklusi
9 Kriteria eksklusi
Contoh: -
46
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
JENIS INDIKATOR
Numerator/Pembilang:
Contoh: Jumlah resep pasien rawat jalan di TP TPO Rawat
Jalan yang telah ditelaah
Denominator/Penyebut:
Contoh: Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi
sampling
10 Numerator (A)
11 Denominator (B) Formula: Numerator / Denominator X 100% 47
12 Formula
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
13 Standar 100%
Berdasarkan pada:
1. Ketetapan yang diturunkan – BUK,
JKN,dll
2. Internal dan External Jika targetnya membandingkan dengan
Benchmarking: eksternal, perlu disertakan keterangan
• Literatur/referensi bagaimana proses pengumpulan dan
• Dengan standar-standar yang pelaporan data sumber eksternal, dan
ada jika data tersebut diperbaharui
• Praktik-praktik yang diinginkan (apakah waktunya sesuai)
3. Ditetapkan berdasarkan capaian
data sebelumnya
48
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
49
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
15 Ukuran sampel
Besar sampling:
• Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128 sampel
• Jika “n”= 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total populasi
• Jika “n”= 64-319, sampel diambil 64 sampel
• Jika “n”= <64, sampel yang dinilai adalah 100% atau seluruh populasi dinilai
50
51
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
16 Wilayah pengamatan
52
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
Metodologi
17 Retrospektif V Concurrent
pengumpulan data
Retrospektif
à Audit dengan telaah dokumen/catatan data/ rekam medik, dll
• Kelengkapan Penilaian Ulang Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap
• Kelengkapan pengisian pengkajian awal 1x24 jam
Concurrent
àObservasi saat kegiatan sedang berlangsung
• Kepatuhan cuci tangan petugas
• Kepatuhan penggunaan APD 53
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
18 Pengumpul data
Frekuensi V Harian Bulanan
19
pengumpulan data Mingguan Triwulan
54
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
55
PENYUSUNAN KAMUS INDIKATOR
57
23 Communication plan Sosialisasi Lisan dan Tertulis
JENIS INDIKATOR
Kemanjuran √ Keselamatan
Kelayakan Efisiensi
Ketersediaan Kesinambungan
4 Dimensi mutu
Efektivitas Kompetensi
Ketepatan waktu Kemudahan akses
Kenyamanan V Kepatuhan
8 Kriteria inklusi Semua resep pasien rawat jalan di TP TPO Rawat Jalan
9 Kriteria eksklusi - 58
Jumlah resep pasien rawat jalan di TPO Graha Eksekutif dan TPO Rawat
10 Numerator (A)
Jalan yang telah ditelaah
11 Denominator (B) Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi sampling
13 Standar 100 %
√ Resep rawat jalan Hasil survey
14 Sumber data Sensus harian Lainnya:
SIM RS ………………………..
Sampling resep pasien rawat jalan di TPO Graha Eksekutif dan TPO Rawat
15 Ukuran sampel
Jalan (360 sample)
16 Wilayah pengamatan TPO Rawat Jalan dan TPO Graha Eksekutif
Metodologi pengumpulan
17 Retrospektif √ Concurrent
data
18 Pengumpul data Petugas yang sudah mendapat pelatihan tentang pengambilan data
Frekuensi pengumpulan √√ Harian Bulanan
19
data Mingguan Triwulan
20 Pelaksana analisis data Koordinator Mutu dan Keselamatan
21 Rencana analisis data 3 bulan
Periode analisis data dan Bulanan Caturwulan
22
pelaporan √ Triwulan Tahunan
59
23 Communication plan Sosialisasi Lisan dan Tertulis
PENGUMPULAN
DATA
60
STANDAR PMKP 1 EP 2:
• Direktur rumah sakit menetapkan
penanggung jawab data tiap-tiap unit kerja
STANDAR PMKP 1 EP 3:
• Individu di dalam komite/tim PMPK atau
organisasi lainnya dan penanggung jawab
data telah dilatih serta kompeten
61
Pengumpulan data tujuannya untuk
perbaikan dan pembelajaran,
bukan digunakan untuk mencari
kekurangan / menghukum
LANGKAH PENGUMPULAN
DATA
63
LANGKAH PENGUMPULAN
DATA
4. Lakukan validasi data untuk keakuratan / kelengkapan dari data yang telah
dikumpulkan 64
YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MEMBUAT WORKSHEET
65
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMPULAN DATA
Catatan: bandingkan data yg sudah terkumpul dengan data yang dikumpulkan oleh pengumpul
data lain yg terangkum dalam laporan lain (cth: lembar bantu KARU, laporan indikator, laporan
66
bulanan ka. Instalasi, dll
PENYEBAB DATA YANG
TERKUMPUL SALAH
Lupa
Contoh à
69
VALIDASI
DATA
70
proses kegiatan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpukan sudah akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan sehingga meningkatkan kepercayaan
terhadap kebenaran data
71
KEBIJAKAN VALIDASI
DATA
72
TUJUAN VALIDASI DATA
73
KETENTUAN VALIDASI
DATA
Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang
diubah ke dalam bentuk elektronik sehingga sumber data berubah menjadi
data elektronik dan data cetak;
Lakukan pengumpulan data ulang. Pengumpul data kedua merupakan orang yang
berbeda dengan pengumpul data pertama / tidak terlibat dalam pengumpulan data
sebelumnya. Pengumpulan data kedua wajib menggunakan instrumen pengumpulan
data yang sama dengan pengumpul data pertama, menggunakan definisi indikator
yang sama, mengumpulkan data dari dokumen / catatan medik / sumber data yang
sama, serta berada dalam kondisi yang sama.
Bandingkan data hasil pengumpulan data pertama dengan data yang dikumpulkan kembali.
76
LANGKAH VALIDASI
DATA
Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total
jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Hasil dinyatakan baik bila akurasinya
≥90%.
Apabila akurasi data <90%, lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama. Alasan-
alasannya (misalnya definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif
harus didokumentasikan. Koreksi harus silakukan hingga tercapai akurasi ≥90%.
Koleksi sampel yang baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat yang diharapkan.
Pimpinan rumah sakit akan bertanggung jawab untuk validitas dan kualitas dari hasil
data yang dipublikasikan. 77
TABULASI
DATA
78
PENAMPILAN DATA
INDIKATOR
79
ANALISIS
DATA
80
kegiatan mengubah data hasil penelitian/ survei
menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan
81
DATA MENJADI
INFORMASI :
PENGUMPULAN
DATA
INFORMASI
PENGOLAHAN
DATA
ANALISIS DATA
PENYAJIAN DATA
82
ANALISIS DATA
Program mutu dan keselamatan pasien mencakup agregasi dan analisis data
untuk mendukung perawatan pasien, manajemen rumah sakit dan program
manajemen mutu serta mendukung partisipasi dalam database eksternal.
83
Pelaksanaan analisis data dengan
membandingkan data:
Dengan rumah sakit tersebut sendiri dari waktu ke waktu, misalnya dari bulan
ke bulan, dari tahun ke tahun
Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan
Analisa penyebab
Program
86
PENYAJIAN
ANALISA
DATA
87
CONTOH PENYAJIAN
ANALISA DATA
88
CONTOH PENYAJIAN
INDIKATOR FARMASI
100,00% Permasalahan:
1. Kekurangan jumlah apoteker di TPO Rawat Jalan
98,00% 0,970515971
0,958563536 2. Ketidakpatuhan terhadap SPO
96,00%
94,00% 0,930232558
0,923267327 0,923267327
92,00% Rekomendasi:
Meningkatkan monitoring pelaksanaan telaah obat di rawat jalan.
90,00%
0,877604167
88,00%
80,00%
Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19
Bulan
n = total sampling Target Capaian
NUMERATOR:
Jumlah resep pasien rawat jalan di TPO Rawat Jalan yang telah dilakukan telaah obat
DENOMINATOR:
Jumlah resep pasien rawat jalan yang menjadi sampling
89
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?