Anda di halaman 1dari 16

KURIKULUM BELA NEGARA

SEBUAH KEBUTUHAN KURIKULUM SAAT INI DAN MASA DEPAN


Dedi Muhammad Kurniawan1 & Yuli Utanto2

Abstrak: Bela Negara merupakan hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan tuntunan
UUD 1945. Bela Negara adalah salah satu sistem pertahanan rakyat semesta yang perlu
dilakukan untuk dapat mengantisipasi segala macam ancaman yang kompleks dan
multidimensional dalam usaha menghadapi ancaman saat ini dan ancaman di masa depan
yang tentu akan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Salah satu cara untuk
dapat meratakan Bela Negara agar bisa diterima oleh seluruh warga negara Indonesia yaitu
melalui pendidikan. Pelaksanaan Bela Negara dalam ruang lingkup pendidikan tidak akan
terlaksana apabila tidak adanya payung kurikulum yang memuat tentang Bela Negara.
Struktur kurikulum Bela Negara mengarah pada kompetensi yang diinginkan sesuai dengan
ciri-ciri Bela Negara yang meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin akan
Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan memiliki
kemampuan Bela Negara. Untuk dapat menyempurnakan kurikulum Bela Negara yang dapat
dijadikan landasan implementasi di Pendidikan formal tersebut maka diperlukan
pengembangan kurikulum melalui adanya kerjasama antara kementerian terkait dan
melibatkan ahli kurikulum beserta seluruh elemen terkait untuk dapat mengembangkan
kurikulum Bela Negara.

Kata Kunci: Kurikulum, Bela Negara, Kurikulum Bela Negara, Kurikulum Masa Depan

1
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Semarang dengan mengambil Prodi Kurikulum dan Teknologi
Pembelajaran. Dapat dihubungi melalui email dedimuhammad19@gmail.com
2
Dosen Universitas Negeri Semarang. Dapat dihubungi melalui email utanto1979@mail.unnes.ac.id

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 1


1. Pendahuluan Apabila ancaman-ancaman tersebut

Pada era globalisasi saat ini tentu tidak dapat diantisipasi sedini mungkin,

bukan suatu hal yang tidak mungkin maka akan berimbas pada pudarnya

bahwa bangsa Indonesia mempunyai nasionalisme dan melemahnya ideologi

Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan bangsa karena pengaruh ideologi negara

Tantangan (AGHT) yang nyata. Sebab, lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

keamanan di era global ini bersifat Pancasila yang dapat mempengaruhi

dinamis, yang berarti bangsa Indonesia lemahnya sistem pertahanan negara

bisa saja mempunyai ancaman yang datang sehingga dapat ditembus oleh negara lain

dari dalam maupun luar negeri yang bisa yang mempunyai kepentingan untuk

mengancam keutuhan Negara Kesatuan memecah belah bangsa Indonesia. Oleh

Republik Indonesia. karenanya, diperlukan sebuah solusi untuk


dapat mengatasi ancaman-ancaman
Dinamika ancaman saat ini sangat
tersebut serta dapat meminimalisir
kompleks dan multidimensional. Ancaman
terjadinya hal-hal lain yang tidak
militer, ancaman non-militer, bahkan
diinginkan dalam upaya mengganggu
ancaman hibrida dapat dikategorikan
kedaulatan NKRI salah satunya melalui
dalam bentuk nyata maupun belum nyata.
Bela Negara.
Wujud ancaman tersebut diantaranya
radikalisme, separatisme dan Dasar hukum Bela Negara

pemberontakan bersenjata, bencana alam, mengacu pada Undang Undang Dasar

pelanggaran wilayah perbatasan, 1945 yang mengatakan bahwa “setiap


perompakan dan pencurian kekayaan alam, warga negara berhak dan wajib ikut serta
wabah penyakit, serangan siber dan dalam upaya pembelaan negara4”. Hal ini
spionase, peredaran dan penyalahgunaan menunjukan bahwa setiap unsur
narkoba, serta konflik terbuka atau perang masyarakat Indonesia dituntut untuk
konvensional. Kondisi dalam negeri juga mempunyai sikap Bela Negara dalam
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh upaya menjaga dan melindungi segenap
lingkungan strategis yang dipacu oleh bangsa dan seluruh tumpah darah
faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial Indonesia apabila terdapat ancaman yang
budaya, dan keamanan3. dapat merenggut kedaulatan Indonesia.
Bela Negara merupakan pertahanan negara
yang dilaksanakan melalui sitem
3
Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015,
Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, hal: 1 4
Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 3
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 2
pertahahan dan keamanan rakyat semesta pengaruh radikalisme di kalangan pemuda
(sishankamrata) yang menempatkan TNI generasi bangsa serta mencegah
sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai mengikisnya nasionalisme. Namun,
komponen cadangan dan pendukung, penyelenggaraan Pendidikan Bela Negara
dimana setiap warga negara mempunyai di setiap jenjang pendidikan formal masih
kewajiban untuk ikut serta dalam usaha belum bisa terlaksanakan sepenuhnya
5
pertahanan negara . secara menyeluruh. Hanya sekolah-

Penyiapan seluruh komponen sekolah yang berada di bawah naungan

sumber daya nasional yang mengarah pada TNI saja yang menerapkan Pendidikan

rakyat dalam mencipatakan sistem Bela Negara. Hal tersebut mengingat

pertahanan dan keamanan rakyat semesta bahwa dalam pelaksanaanya masih sangat

(sishankamrata) harus dapat terlaksana terbatas dan masih sebagai wacana dan

secara menyeluruh kepada setiap unsur tentu saja dari segi kebijakan belum

masyarakat yaitu salah satunya melalui menyentuh sepenuhnya ke dalam

program pendidikan yang berbasis pada Pendidikan terutama dari segi

Bela Negara. Penanaman nilai nilai Bela kurikulumnya. Beranjak dari sini, salah

Negara dalam ruang lingkup pendidikan satu upaya yang sangat perlu dilakukan

tak lain sebagai doktrin ideologi negara adalah dengan merekonstruksi ulang

yang bersifat menyeluruh terutama bagi konsep kurikulum agar diterapkannya

kalangan pendidikan formal. Pendidikan Bela Negara disetiap jenjang


Pendidikan formal sampai pada Perguruan
Adanya penanaman nilai-nilai
Tinggi. Dalam kaitan ini maka
pendidikan Bela Negara di setiap jenjang
pengembangan model kurikulum yang
pendidikan formal merupakan sebuah
berbasis pada Pendidikan Bela Negara
upaya dalam meningkatkan nasionalisme
perlu diwujudkan.
terutama di kalangan generasi muda serta
dapat membekali kemampuan Bela Negara 2. Ancaman Bangsa Indonesia

bagi para siswa maupun siswi yang dapat Perkembangan dalam bidang
mempunyai indikator kecintaan kepada teknologi bagaikan dua mata pisau yang
tanah air dalam upaya menempuh cita-cita satu bisa untuk memajukan bangsa
bangsa Indonesia. Mencegah adanya Indonesia dan yang satu bisa menjadi
ancaman serius bagi bangsa Indonesia.
5
Siahaan, T. Bela Negara dan Kebijakan Salah satu dari dampak dan pengaruh
Pertahanan. WIRA. Jakarta: Pusat Komunikasi
Publik Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, tersebut bisa kita lihat melalui adanya
hal: 8

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 3


kebebasan dan keterbukaan dalam dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
menyampaikan pendapat ditambah dengan tentang struktur dan komposi penduduk
adanya kemudahan komunikasi melalui menurut kelompok suku bangsa yang
berbagai media social. Kehadiran media menghasilkan bahwa jumlah suku bangsa
sosial dapat menggeser nilai-nilai yang ada di Indonesia secara keseluruhan
kepercayaan seseorang terhadap suatu mencapai 1.300 suku bangsa. Bahasa juga
kejadian melalui berita-berita palsu (hoax) memiliki berbagai macam keberagaman.
yang dapat menjadikan seseorang tersebut Hasil data BPS menyebutkan bahwa
mudah terpercaya dan terprovokasi yang terdapat 2.500 jenis Bahasa yang ada di
pada akhirnya orang tersebut akan merasa Indonesia, jumlah jenis Bahasa ini hampir
benci terhadap individu maupun kelompok dua kali lipat dari jumlah jenis suku
lain yang tidak sepaham dengannya. bangsa yang mencapai sebanyak 1.3407.
Media sosial telah memengaruhi Dari keberagaman yang berada
kehidupan sosial dalam masyarakat. dalam bingkai bangsa Indonesia tentu akan
Perubahan-perubahan dalam hubungan mengakibatkan terjadinya gesekan yang
sosial (social relationship) atau sebagai dapat mengarah pada suatu konflik, namun
perubahan terhadap keseimbangan disisi lain bahwa keberagaman akan
(equilibrium) hubungan sosial dan segala menjadikan bangsa ini lebih besar karena
bentuk perubahan-perubahan pada terkenal dengan kemajemukannya. Salah
lembaga-lembaga kemasyarakatan di satu sumber konflik yang rentan muncul di
dalam suatu masyarakat, yang tengah-tengah masyarakat yang beragam
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk adalah konflik yang bersumber dari
di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perbedaan agama8. Hal in juga diperkuat
perilaku di antara kelompok-kelompok oleh pandangan yang di utarakan oleh
6
dalam masyarakat . Huttington bahwa perbedaan atau
Indonesia merupakan negara keragaman akan selalu memunculkan
pluralisme yang berarti bahwa Indonesia pertikaian dan konflik9. Ancaman saat ini
mempunyai berbagai macam keragaman
yang terdiri dari berbagai macam agama, 7
Na’im, A. & Syaputra, H. Kewarganegaraan,
suku, ras, maupun golongan. Data hasil Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-Hari
Penduduk "Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010.
Sensus Penduduk pada tahun 2010 yang Jakarta: Badan Pusat Statistik, hal: 8-11
8
Hermawati, R., Paskarina, C., & Runiawati, N.
Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Bandung,
“Umbara: Indonesian Journal of Anthropology”,
6
Cahyono, A. S. Pengaruh Media Sosial Terhadap Vol 1 No 2, hal: 105-124
Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. “Jurnal 9
Hutington, S. P. The Clash of Civilization.
Unita”, Vol 9 No 1: hal 140-157. “Foreign Affairs”. Vol 72, No 3, hal: 22-49

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 4


bagi bangsa Indonesia yang majemuk suatu ketidak mungkinan akan merembet
dilihat dari sisi agamanya maka yang ke Indonesia jika memang penanganan
menjadi pointnya yaitu masalah untuk menangkal ideologi tersebut lemah.
intoleransi. Cita-cita ISIS adalah untuk mendirikan

Tidak hanya isu tentang intoleransi kekhalifahan Islam di Irak dan Suriah.

yang menjadi pokok permasalahan di Dalam upaya mewujudkan tujuannya ISIS

Indonesia saat ini, di sisi lain ada isu-isu menyebarkan ideologinya melalui beragam

radikalisme yang sedang berkembang di propaganda untuk menarik simpatisan dari

Indonesia. Munculnya radikalisme di berbagai macam manca negara, terutama

Indonesia disebabkan oleh perkembangan Indonesia. Masuknya paham ISIS tidak

di tingkat global dilihat dari situasi yang terlepas dari persentuhannya dengan

kacau di negara-negara Timur Tengah kelompok yang memiliki cita-cita

khususnya Afghanistan, Palestina, Irak, revivalisme Islam yang sebelumnya telah

Yaman, Mesir, Suriah, dan Turki lama hadir di Indonesia11.


dipandang oleh kelompok radikal sebagai Ancaman lain yang datang dari
akibat campur tangan Amerika, Israel, dan dalam negeri seperti dengan adanya
sekutunya. Selain itu, kekacauan di gerakan separatis bersenjata,
negara-negara tersebut disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba, korupsi,
penyebaran paham wahabisme yang kemiskinan, kesenjangan social, dan masih
mengagungkan budaya Islam ala arab yang banyak lagi lainnya yang tentu saja hal
konservatif. Paham tersebut juga tersebut akan mengancam keutuhan NKRI.
disebarkan ke Indonesia sehingga telah Bukan hanya ancaman dalam negeri saja
ikut mendorong timbulnya kelompok
yang menjadi sorotan namun ada pula
eksklusif yang sering menuduh orang lain
ancaman yang datang dari luar negeri yang
yang berada di luar kelompok mereka
tentunya akan berimbas pada kedaulatan
sebagai musuh, kafir, dan boleh di
NKRI, seperti halnya konflik Laut China
10
perangi . Selatan (LCS) karena hegemoni Tiongkok

Konflik yang sedang terjadi di Irak yang ingin menguasai Laut China Selatan

dan Suriah yang di dalangi oleh ideologi dan menyeret negara-negara Asia
ISIS (Islamic State Iraq and Syria) bukan Tenggara terutama Indonesia yang terkena

10
Asrori, A. Radikalisme di Indonesia: Antara 11
Rijal, N. K. Eksistensi dan Perkembangan ISIS:
Historisitas dan Antropisitas. “Kalam: Jurnal Studi Dari Irak Hingga Indonesia, “Jurnal Ilmiah
Agama dan Pemikiran Islam”, Vol 9 No 2 hal 253- Hubungan Internasional, Vol 13 No 1, hal: 45-60
268.

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 5


dampaknya akibat perairan natuna masuk pendidikan agar siswa memiliki
ke dalam “klaim 9 garis”. Hal tersebut kemampuan hidup di masyarakat, Harold
telah diperkuat oleh Yee yang mengatakan Rugg sendiri mengartikannya sebagai
adanya sebuah kepastian dan stabilitas program sekolah yang di dalamnya
telah meningkat di Laut China Selatan12. terdapat semua siswa dan pekerjaan baru,
Hilda Taba lebih ringkas dalam
Ancaman yang datang dari luar
merepresentasi kurikulum sebagai
negeri dapat berupa pelanggaran wilayah
perencanaan pembelajaran13.
yang meliputi udara, laut, dan darat. Serta
adanya masalah perbatasan dengan negara- Kurikulum dibagi ke dalam 2
negara tetangga yang belum selesai- kelompok yaitu pandangan lama dan
selesai, adanya penyelundupan narkoba pandangan baru. Pandangan lama atau
dan imigran gelap, spionase, sabotase, dan yang disebut sebagai pandangan
agresi militer negara lain walupun ini tradisional merumuskan bahwa kurikulum
memang sangat kecil kemungkinan akan adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
terjadi. Ancaman saat ini perlu diantisipasi ditempuh murid untuk dapat memperoleh
untuk dapat dihadapi apabila hal tersebut ijazah. Sedangkan pandangan baru
terjadi, adapun ancaman di masa yang merumuskan bahwa kurikulum adalah
akan datang tentu akan berubah bahkan semua kegiatan, aktivitas, dan pengalaman
akan berkembang lebih kompleks seiring yang terorganisir yang dimiliki oleh siswa
dengan perkembangan global yang terjadi. di bawah arahan sekolah, baik di kelas
maupun di luar kelas14. Dari
3. Kurikulum
perkembangan pandangan tersebut sudah
Sejumlah pengertian terkait tentu bahwa kurikulum berjalan sesuai
mengenai kurikulum dapat merujuk pada dengan perkembangan teori dan praktik
sejumlah sumber seperti halnya Saylor dan dalam Pendidikan.
Alexander yang merumuskan kurikulum
Undang-undang Sisdiknas tahun
sebagai keseluruhan usaha yang dilakukan
2003 Pasal 1 ayat 9 menyebutkan
oleh lembaga pendidikan atau sekolah
kurikulum sebagai seperangkat rencana
untuk mencapai tujuan yang telah
dan pengaturan mengenai isi dan bahan
ditetapkan, sementara Smith mengartikan
sebagai seperangkat usaha dan upaya
13

Hamid,
H.
Chinese Affairs”. Vol 40. No 2, hal: 165-193 Pengem

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 6


bang
Kurikul
m
12
Yee, A. Maritime Pendidikan.
Territorial Disputes Bandung: Pustaka
in East Asia: A Setia, hal: 15-16
14
Comparative Hamalik, O. 2013.
Analysis of the Dasar-Dasar
South China Sea Pengembangan
and the East China Kurikulum. Bandung:
Sea. “Journal of Remaja Rosdakarya,
Current hal: 3-4

Chinese Affairs”. Vol 40. No 2, hal: 165-193

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 7


pelajaran serta cara yang digunakan kelangsungan hidup bangsa dan negara17.
sebagai pedoman penyelenggaraan Bela Negara atau pembelaan negara adalah
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tekad, sikap, dan tindakan warga negara
tujuan pendidikan tertentu15. yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan
Model pengembangan kurikulum
pada tanah air serta kesadaran hidup
sudah banyak yang telah ditawarkan oleh
berbangsa dan bernegara18. Upaya Bela
para ahli, namun dalam menyikapi hal ini
Negara dapat dilakukan oleh seluruh
ada beberapa model pengembangan
rakyat melalui pengabdian sesuai dengan
kurikulum yang bisa dijadikan sebagai
profesinya masing-masing yang pada
acuan yaitu model administrasi dan grass
hakikatnya kegiatan pembelaan negara
root. Model pengembangan Administrasi
merupakan usaha dari warga negara untuk
digunakan dalam sistem pengelolaan
dapat mewujudkan ketahanan nasional19.
pendidikan atau kurikulum yang bersifat
Sesuai dengan amandemen UUD
sentralisasi, sedangkan model Grass Root
1945 pasal 27 ayat 3 menjelaskan bahwa
akan berkembang dalam sistem pendidikan
usaha Bela Negara merupakan hak dan
yang bersifat desentralisasi16. Sentralisasi
kewajiban setiap warga negara. Hal ini
artinya kurikulum dikembangkan oleh
menunjukkan adanya asas demokrasi
pemerintah, sedangkan Grass Root diambil
dalam pembelaan negara yang mencakup
dari sekolah yang telah menerapkan
dua arti. Pertama, bahwa setiap warga
kurikulum sebagai percontohan dalam
negara turut serta dalam menentukan
mengembangkan kurikulum
kebijakan tentang pembelaan negara
4. Bela Negara
melalui lembaga-lembaga perwakilan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-
2002 mengartikan bahwa Bela Negara undangan yang berlaku. Kedua, bahwa
adalah Sikap dan perilaku warga negara setiap warga negara harus turut serta
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada dalam setiap usaha pembelaan negara,
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjamin 17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian
18
Kaelan. & Zubaidi, A,. Pendidikan
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Paradigma, hal: 182
16 19
Sukmadinata, N. S., 2009. Pengembangan Winarno. Paradigma Baru Pendidikan
Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Kewarganegaraan, Panduan Kuliah di Perguruan
Rosdakarya, hal:162-163 Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara, hal: 182

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 7


sesuai dengan pada hak dan pertahanan pertahanan
kemampuan dan kewajiban kesemestaan kewilayahan
profesinya seluruh warga mengandung mengandung
20
masing-masing . negara serta makna bahwa makna bahwa
5. Urgensi keyakinan akan seluruh sumber gelar kekuatan
Kurikulum
kekuatan sendiri daya nasional pertahanan
Pendidikan Bela
untuk didayagunakan dilaksanakan
Negara
mempertahankan bagi secara menyebar
Upaya
kelangsungan upaya di seluruh
Bela Negara pertahanan, di
hidup bangsa dan sisi lain ciri wilayah NKRI
harus dilakukan
negara Indonesia sesuai dengan
dalam rangka
yang merdeka kondisi geografis
pembinaan
dan berdaulat Indonesia
kesadaran Bela
demi terciptanya sebagai negara
Negara bagi
negara yang kepulauan21.
seluruh warga
damai dan
negara Indonesia Usaha
sejahtera dalam
agar memiliki pertahanan
menyongsong
kemampuan negara dibangun
peradaban yang
dalam untuk dapat
unggul dan
memahami dan melindungi
mulia.
menghayati serta seluruh tumpah

yakin untuk Sistem darah bangsa

dapat pertahanan yang Indonesia, maka

menunaikan atas bercirikan sudah selayaknya

hak dan kerakyatan Bela Negara

kewajibannya mengandung dijadikan sebagai

sebagai warga unsur bahwa unsur pertama

negara. Bela orientasi yang harus

Negara pada pertahanan dimiliki oleh

hakikatnya diabdikan oleh setiap warga

merupakan unsur dan untuk negara Indonesia.

pertahanan yang kepentingan Dimana hal ini

bersifat semesta seluruh rakyat, mengacu pada

yang didasarkan sedangkan ciri pola ancaman


Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 8
saat ini yang Negara bagi dilakukan dalam Bela
bisa saja akan seluruh melalui Negara, dengan
mengganggu regenerasi Pendidikan ciri-ciri; (1) cinta
kedaulatan bangsa Pendahuluan tanah air, (2)
negara Indonesia, Indonesia, yang Bela Negara, sadar berbangsa
sedangkan tentunya yang bertujuan dan bernegara,
ancaman di masa pelaksanaan Bela mempersenjatai (3) yakin akan
depan sudah Negara di warga negara Pancasila sebagai
tentu akan terjadi ruang lingkup secara ideologi negara,
secara kompleks Pendidikan psikis/mental (4) rela
seiring dengan formal dengan ideologi berkorban untuk
perkembangan membutuhkan Pancasila, Bangsa dan
jaman maka akan pondasi yang kecintaan pada Negara, dan (5)
berkembang pula sangat kuat tanah air, memiliki
ancaman yaitu melalui kerelaan kemampuan Bela
tersebut. adanya berkorban untuk Negara23.
Pendidikan Bela kurikulum bangsa, negara 6. Struktur
serta kesadaran Kurikulum
Negara bagi khusus tentang
Bela Negara
Pendidikan Bela Negara. akan hak dan
Upaya
formal kewajibannya
Upaya pengintegrasian
merupakan salah sebagai warga
Bela Negara Bela Negara ke
satu cara yang negara yang
yang merupakan dalam
ampuh dalam bertanggungjawa
hak dan pendidikan
22
menanamkan b .
kewajiban formal dapat
nilai-nilai Bela setiap Sasaran
upaya dilakukan dengan
20
Sukaya, E. dkk.
21
Pasaribu, Bela menyusun
Pendidikan R. B. F. Negara
Pendidikan adalah perencanaan
Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Kewarganegaraan.
Jakarta: Staffsite terwujudnya kurikulum yang
Paradigma, hal: 10
Universitas dilakukan
Gunadarma, hal: 121
warga negara
warga negara, lingkungan di yang mengerti, dengan membuat

dapat masyarakat salah menghayati, dan susunan struktur

diimplementasik satunya melalui yakin untuk kurikulum yang

an dalam Pendidikan menunaikan mengacu pada

berbagai formal yang kewajibannya


Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 9
kurikulum Struktur ingin dicapai dan Bela Negara
berbasis Bela kurikulum akan mengarah yang yang dapat
N menggambarkan pada ciri-ciri dijadikan sebagai
e
g konseptualisasi Bela Negara itu acuan dalam
a konten sendiri, dibawah mengembangan
r
a kurikulum dalam ini akan kurikulum Bela
. disebutkan Negara.
bentuk mata
pelajaran, beberapa materi Tabel 1. Struktur
Kurikulum Bela
distribusi konten No
dari Sosok
kurikulum Materi
Negara 25

Ideal
mata pelajaran 122 Mencintai Sejarah Kebangsaan
Subagyo,
Tanahdkk,Air Kepemimpinan
dalam semester Pendidikan 24
Kementerian
Kewarganegaraa Kearifan budaya
atau tahun, serta Pendidikan dan
n. Semarang: lokal Kebudayaan,
beban belajar 2UPTSadar
Unnes Wawasan nusantara2013:
Kurikulum
Press,berbangsa
hal: 41 Pengetahuan
Kompetensi Dasar
untuk setiap 23
Andrianto, T. T. Sekolah Menengah
dan
Paradigma Baru kerukunan umat
Atas (SMA) dan
peserta didik. Bela bernegaraNegara beragama
Madrasah Aliyah
Implementasi dan Pengetahuan
(MA),
Struktur Pengembangannya terorisme, 2
di Era Globalisasi.
kurikulum juga Yogyakarta: Global sparatisme,
0 dan
1
radikalisme
merupakan Pustaka Utama,
h 3
Pengetahuan
, bahaya
aplikasi konsep a
l
pengorganisasian : h
a
konten dalam 1 l
0 :
sistem belajar 9 6
25
-
dan 1 Dimuat
1 dari
pengorganisasian 0 berbaga
i macam
beban belajar sumber
dalam sistem narkoba Me PBB
mili P3K
3 Mey Empat
pembelajaran24. ki Penangg
akini pilar
Isi konten kem ulangan
P kebangs
Pendidik
atau amp bencana
Outboun
a an
materi uan dPengeta
n pancasil
pada Bela bela huan
c
4 Rela aDinamik
neg senjata
Negara dapat ber a
kor ancaman
Pertahan Kurikulu
disesuaikan ba an
Ketahan
dengan n an m pelaksanan
nasional
5 unt Tataran Bela Negara
kompetensi yang dasar
bela dilakukan
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 10
dengan 70% di bisa dilakukan Beban dan sebagai
kelas dan 30% dengan hanya belajar Bela antisipasi dalam
di luar kelas menggunakan Negara pada menghadapi
yang replika senjata Pendidikan ancaman masa
mencangkup yang terbuat formal dapat depan yang
kurikulum dari kayu atau disesuaikan tentunya akan
dasar, inti, dan lainnya. dengan beban terus
tambahan26. Hal belajar yang telah berkembang
ini berarti dapat ditetapkan oleh sesuai dengan
dikatakan Kementerian perkembangan
bahwa 70% Pendidikan dan jaman maka
mengarah pada Kebudayaan diperlukannya
aspek kognitif dengan beban sebuah sistem
dan afektif serta belajar siswa SD pertahanan yang
30% mengarah dan SMP 40 mengarah pada
pada menit sedangkan pertahanan
psikomotor. untuk SMA 45 rakyat semesta,
Pemiliha menit . 27
dimana
n materi dalam Sedangkan untuk pertahanan
Bela Negara perguruan tinggi tersebut
yang diterapkan menggunakan melibatkan
pada Pendidikan sistem SKS seluruh warga
formal mengacu dengan beban negara Indonesia
pada 160 menit . 28
melalui adanya
perkembangan 7. Kesimpulan pendidikan Bela
psikologis Untuk Negara.
peserta didik, dapat Pelaksana
seperti halnya mengantisipasi an pendidikan
SD, SMP, dan segala macam Bela Negara
SMA. Tidak ancaman bangsa akan lebih
perlu adanya Indonesia saat ini merata untuk
materi yang begitu seluruh warga
pengetahuan kompleks dan negara Indonesia
senjata api, multidimensional apabila masuk
namun SMA
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 11
dalam ruang payung kurikulum Bela rekomendasi bagi
lingkup kurikulum yang Negara melalui Kementerian
pendidikan memuat tentang sekolah atau Pertahanan
formal. Namun Bela Negara, Lembaga Republik
pelaksanaan karena Pendidikan yang Indonesia yang
tersebut tidak pada dasarnya telah memiliki
kurikulum adalah
akan berjalan jantung melaksanakan program 100 juta
tanpa adanya kurikulum Bela kader Bela

26
Negara diambil Negara dan bagi
Nur Khafifah, 27
Dokumen
Menhan: Progeam Kurikulum 2013, sebagai contoh Kementerian
Bela Negara 70 Kementerian dan
Persen di Kebudayaan untuk Pendidikan dan
Kelas, di Republik Indonesia,
akses dari mengembangkan Kebudayaan
hal: 13-17
https://news.detik.c 28
Permendikbud No kurikulum Bela Republik
om/berita/3050572/ 49 tahun 2014
menhan- program- tentang Standar Negara. Struktur Indonesia serta
bela-negara-70- Nasional Pendidikan
persen-di-kelas Tinggi Pasal 15 Point kurikulum Bela Kementerian
2
Negara Riset, Teknologi,
dari pendidikan kurikulum
mencangkup dan Pendidikan
yang dapat administrasi.
kurikulum dasar, Tinggi Republik
dijadikan dasar Tentunya
inti, dan Indonesia yang
dalam pengembangan
tambahan yang meliputi:
pelaksanaan kurikulum
dituangkan
proses belajar tersebut
dalam berbagai
mengajar. mempunyai sifat
macam materi
Sebagai sentralisasi
yang mengarah
pertimbangan dimana
pada kompetensi
dalam usaha pengembangan
yang di
pengembangan lebih dibebankan
inginkan sesuai
kurikulum Bela pada
dengan ciri-ciri
Negara bagi lembaga/kementr
Bela Negara itu
pendidikan ian terkait atau
sendiri.
formal maka dengan
Pada
salah satunya menggunakan
kesempatan ini
bisa mengacu model Grass
maka ada
pada model Root yang dapat
beberapa
pengembangan mengembangkan
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 12
1. Wacana Pertahana Dokumen
Daftar Pustaka n Kurikulu
adanya Bela
Republik m 2013,
Negara Andrianto, T. T. Indpnesia Kementri
2015. . an
masuk dalam Paradigm Pendidika
kurikulum a Baru Cahyono, A. S. n dan K
Bela 2016. ebudayaa
Pendidikan Negara Pengaruh n
harus segera Implemen Media Republik
tasi dan Sosial Indonesia.
terlaksana Pengemb Terhadap
sesuai angannya Perubaha Hamalik, O.
di Era n Sosial 2013.
dengan
Globalisa Masyarak Dasar-
program si. at di Dasar
Yogyakar Indonesia Pengemb
yang telah
ta: Global . “Jurnal angan
direncanakan Pustaka Unita”, Kurikulu
Utama. Vol 9 No m.
.
1: 140- Bandung:
2. Adanya Asrori, A. 2015. 157. Remaja
Radikalis Rosdakar
kerjasama
me di ya.
antara Indonesia Hamid, H. an
: Antara 2012. Journal
ketiga
Historisit Pengemb of
kementerian as dan angan Anthropo
Antropisit Kurikulu logy”,
dalam
as. m Vol 1
mengembang Kalam: Pendidik No 2:
“Jurnal an. 105-124.
kan kurikulm
Studi Bandung:
Bela Negara. Agama Pustaka Hutington, S.
dan Setia. P. 1993. The
3. Melibatkan
Pemikira Clash of
ahli n Islam”, Hermawati, R., Civilizati
Vol Paskarina on.
kurikulum
9 No 2: , C., & “Foreign
dan seluruh 253-268. Runiawat Affairs
elemen yang i, N.
Buku Putih 2016.
terkait untuk Pertahana Toleransi
n Antar
dapat
Indonesia Umat
mengembang . Cetakan Beragam
Ketiga a di Kota
kan
Tahun Bandung.
kurikulum 2015. “Umbara
Kementri :
Bela Negara.
an Indonesi
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 13
Rijal, N. K. Negara Kurikulum 2013: Sukmadinata, N.
2017. dan Kompete S. 2009.
Eksistens Kebijaka nsi Pengemb
i dan n Dasar angan
Perkemb Pertahana Sekolah Kurikulu
angan n. Menenga m Teori
ISIS: “WIRA”. h Atas dan
Dari Irak Jakarta: (SMA) / Praktek.
Hingga Pusat Madrasa Bandung:
Indonesia Komunik h Remaja
. “Jurnal asi (MA). Rosdakar
Ilmiah Publik Kementri ya.
Hubunga Kementri an
n an Pendidik Undang-Undang
Internasi Pertahana an dan Dasar Negara
onal”. n Kebuday Republik
Vol 13. Republik an Indonesia
No 1: 45- Indonesia Republik Tahun
60. . Indonesia 1945
.
Siahaan, T. Subagyo, dkk. Undang-Undang
2016. 2004. Na’im, A. & Republik
Bela Pendidikan Syaputra, H. Indonesia
Journal”. Vol Ke Se 2010. Nomor
72, No 3: 22- UP
war ma Kewarga
Kaelan.49.
& Zubaidi, T negaraan 2 Tahun
A,. 2007.
Kewarganega Sukaya, Pen , Suku 2002
raan
Perguruan E. dkk.Ke Yog didi Bangsa, tentang
Tinggi.
Paradigma. war yaka
Para Agama Kepolisia
dig dan n.
Kafifah, N. -bela- Bahasa
2015. negara- Sehari- Undang-Undang
Menhan: 7 Hari Republik
Program 0 Pendudu Indonesia
Bela - k Nomor
Negara p Indonesi 20 Tahun
70 e a Hasil 2003
Persen r Sensus tentang
di s Pendudu Sistem
Kelas. e k 2010. Pendidik
Diakses n Jakarta: an
online - Badan Nasional.
dari d Pusat
https://ne i Statistik. Winarno. 2010.
ws.detik. - Paradig
com/berit k ma Baru
a/3050 e Pendidik
572/men l an
han- a Kewarga
program s negaraan
,
Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 14
Panduan Tinggi.
Kuliah Jakarta:
di Bumi
Perguru Aksara.
an

Pasaribu, R. B. Y A. 2011.
Kewarganega
F. 2013. Disputes in
e Maritime
raan.
Staffsite East Asia:
Comparative
Universitas Analysis
China Seaofand
the
Peraturan Menteri the East China
“Journal of
Pendidikan dan
Kebudayaan Current Vol
Affairs”.
Republik49
Nomor 40. No 2: 165-
Tahun
Standar 2014
Nasional
Pendidikan
Tinggi.

Volume 3 Nomor 2, Juli 2018 | 15

Anda mungkin juga menyukai