Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan ke -11

Aljabar Boolean
 Aljabar Boolean
Sebagai Struktur Aljabar, Aljabar Boolean didefinisikan sebagai (𝐵 , + ,∗
, ′, 1 , 0) , dengan ” +” dan “ ∗ “ adalah operasi biner pada 𝐵. Sedangkan
“ ′ “ adalah operasi uner pada B dan 1 , 0 ∈ 𝐵, yang memenuhi syarat-
syarat berikut (Aksioma berikut) :
Untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐵 :
B1 : [Komutatif]
𝑎+𝑏 =𝑏+𝑎 , 𝑎∗𝑏 =𝑏∗𝑎

B2 : [Distributif]
𝑎 ∗ (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) + (𝑎 ∗ 𝑐) , 𝑎 + (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) ∗ (𝑎 + 𝑐)

B3 : [Identitas]
𝑎+0=𝑎 , 𝑎∗1=𝑎

B4 : [Komplemen]
𝑎 + 𝑎′ = 1 , 𝑎 ∗ 𝑎′ = 0

Dari B1-B4, dapat diperoleh sifat-sifat berikut :

B5 : [Idempoten]
𝑎+𝑎 =𝑎 , 𝑎∗𝑎 =𝑎

B6 : [Boundness]
𝑎+1=1 , 𝑎∗0=0

B7 : [Absorpsi/Penyerapan]

𝑎+𝑎∗𝑏 =𝑎 , 𝑎 ∗ (𝑎 + 𝑏) = 𝑎

B8 : [Asosiatif]

𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 , 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐) = (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐

B9 : [Keunikan Komplemen]

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Jika 𝑎 + 𝑥 = 1 dan 𝑎 ∗ 𝑥 = 0 maka 𝑥 = 𝑎′

B10 : [Involusi]

(𝑎′ )′ = 𝑎

B11 : [Komplemen]

0′ = 1 , 1′ = 0

B12 : [Hukum De Morgan]

(𝑎 + 𝑏)′ = 𝑎′ ∗ 𝑏′ , (𝑎 ∗ 𝑏)′ = 𝑎′ + 𝑏′

Jadi, Aljabar Boolean adalah (𝐵 , + ,∗ , ′, 1 , 0) dengan Operasi Biner dan


Uner nya, yang memenuhi aksioma B1 sampai B4.

Penulisan :
Untuk seterusnya, jika diberikan aljabar boolean (𝐵 , + ,∗ , ′, 1 , 0) maka
prioritas operasinya adalah :
“ ′ atau ̅ ” mendahului “ ∗ atau . ” dan “ ∗ atau . ” mendahului “ + ”.
Contoh Penulisan :
𝑎 + 𝑏 ∗ 𝑐 ′ = 𝑎 + (𝑏 ∗ (𝑐 ′ ))
Seringkali, simbol “ ∗ ” tidak dituliskan, seolah-olah perkalian biasa,
seperti :
𝑎𝑏 + 𝑐𝑑 ′ = (𝑎 ∗ 𝑏) + (𝑐 ∗ (𝑑 ′ ))

Gunanya Aljabar Boolean :


1. Memodelkan Logic Gates (pada pemrograman)
2. Memodelkan Sirkuit Elektronik

Contoh1 :
Diberikan aljabar boolean (𝐵 , + ,∗ , ′, 1 , 0), dengan 𝐵 = {1,0} sebagai
nilai kebenaran. Dimana kita tahu "1" bernilai benar dan "0" bernilai salah.
Dengan operasinya (+,∗,′ ), dimana :
+ : “atau”
∗ : “ dan”

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


′ : “negasi” seperti 1′ = 0 dan 0′ = 1. Dibeberapa buku, tanda negasi
bisa juga seperti “ ̅ ” yaitu 1̅ = 0 dan 0̅ = 1.

Misal diberikan Tabel berikut :


𝑥 𝑦 𝑧 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 + 𝑧′
1 1 1 𝐴
1 0 1 𝐵
0 0 0 𝐶

Tentukan nilai 𝐴, 𝐵, 𝐶 !

Jawab :

Ingat bahwa :
+ : “atau”
∗ : “ dan”
′ : “negasi”
Maka :
𝑥 𝑦 𝑧 𝑥𝑦 = 𝑥 ∗ 𝑦 𝑧′ 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 + 𝑧′
1 1 1 1 0 1
1 0 1 0 0 0
0 0 0 0 1 1

Jadi nilai 𝐴, 𝐵, 𝐶 adalah 1 0 1.

Contoh2 :
Dual dari ekspresi Boolean (𝑥. 𝑦) + (0. 𝑧) adalah ...
Jawab :
Dual disini artinya seperti invers :
Penjumlahan jadi perkalian, dan sebaliknya. “0” jadi “1” , dan sebaliknya.
Sehingga :
Dual dari ekspresi Boolean (𝑥. 𝑦) + (0. 𝑧) adalah (𝑥 + 𝑦). (1 + 𝑧)

Contoh3 :
Bentuk sederhana dari 𝑥̅ 𝑦 + 𝑥̅ 𝑦̅ adalah ...
Jawab :
̅ : negasi atau invers
𝑥̅ 𝑦 + 𝑥̅ 𝑦̅ = 𝑥̅ (𝑦 + 𝑦̅)

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


= 𝑥̅ (1)
= 𝑥̅

Jadi Bentuk sederhana dari 𝑥̅ 𝑦 + 𝑥̅ 𝑦̅ adalah 𝑥̅ .

 Aljabar Boolean sebagai Lattice


Alternatifnya, aljabar boolean juga dapat didefinisikan sebagai :
Lattice yang bounded, berkomplemen, dan distributif.

Contoh4:
𝐵 = {∅, {𝑎}, {𝑏}, {𝑎, 𝑏}} : adalah power set dari {𝑎, 𝑏} .
Dengan relasi “ ⊇ “. Contoh tersebut adalah contoh yang sering digunakan
untuk Lattice yang bounded, berkomplemen, dan distributif.
Aljabar Boolean (𝐵 , + ,∗ , ′, 1 , 0) dengan 𝐵 dan relasi diatas adalah ...

Jawab :
+ : “Gabungan atau ∪”
∗ : “Irisan atau ∩”
′ : “Komplemen Himpunan atau c ”
1 : {𝑎, 𝑏}
0 : {∅}

 Bentuk Normal Disjunctive (dnf)


Misalkan 𝑥, 𝑦, 𝑧, … adalah variabel-variabel dalam suatu aljabar boolean.
Literal adalah suatu variabel atau komplemennya.
Perkalian Dasar disini adalah perkalian dari beberapa literal dimana tidak
ada literal yang muncul bersama dengan komplemennya ataupun tidak ada
literal yang diulang.

Contoh5 :
Contoh perkalian dasar :
𝑥𝑦′𝑧 , 𝑥′𝑦𝑧 , 𝑥𝑧′ , dsb
Contoh yang bukan perkalian dasar :
𝑥𝑦𝑥′𝑧 (karena didalam perkaliannya muncul literal bersamaan dengan
komplemennya yaitu 𝑥 dan 𝑥′), atau
𝑥𝑦𝑥𝑦 (karena didalam perkaliannya muncul literal yang diulang yaitu 𝑥
dan 𝑦 muncul 2 kali).

Minterm adalah perkalian dasar yang semua variabelnya muncul.

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Perkalian dasar 𝑃1 dikatakan “terkandung” didalam perkalian dasar yang
lain yaitu 𝑃2 , jika setiap literal 𝑃1 juga merupakan literal 𝑃2 .

Contoh6 :
𝑥′𝑧 terkandung dalam 𝑥′𝑦𝑧. Tapi 𝑥′𝑧 tidak terkandung dalam 𝑥𝑦′𝑧 (karena
𝑥′ bukan literal di 𝑥𝑦′𝑧.

 Bentuk Normal Disjungtif (Disjunctive Normal Form)


dnf adalah ekspresi Boolean yang merupakan penjumlahan dari beberapa
perkalian dasar, dimana masing-masing perkalian dasar tidak terkandung
dalam perkalian dasar lainnya.
Catatan :
Dengan menggunakan B1-B12, sembarang ekspresi Boolean dapat dirubah
menjadi bentuk dnf.
Catatan :
Bentuk dnf tidaklah unik.
Contoh7 :
Bentuk dnf 𝐸 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐′, ternyata 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 ′ = 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐′.
Bukti :
Dengan menggunakan aksioma-aksioma aljabar boolean :
𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 ′ = 𝑎𝑏(𝑐 + 𝑐 ′ ) + 𝑎𝑐′ (Pakai Aksioma B3 dan B9)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑏𝑐 ′ + 𝑎𝑐′ (Pakai Aksioma B2)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐 ′ (𝑏 + 1) (Pakai Aksioma B2)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐′1 (Pakai Aksioma B4)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐′ (Pakai Aksioma B3)
Menjadi bentuk dnf lain, sehingga bentuk dnf E tidak unik karena 𝐸 =
𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 ′ = 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐′. Jadi 𝐸 = 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑐′ juga.

 Full dnf (bentuk lengkap dari normal disjungtif) :


𝐸 disebut full dnf jika 𝐸 adalah dnf dan masing-masing perkalian dasarnya
mengandung semua variabel.
Catatan :
Sembarang bentuk dnf selalu bisa diubah menjadi full dnf dengan
mengalikan 𝑥 + 𝑥 ′ = 1, untuk setiap variabel 𝑥 yang tidak ada pada
perkalian dasar.
Catatan :
Gunanya full dnf adalah : setiap ekspresi mempunyai bentuk full dnf yang
unik.

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Contoh8 :
Tentukan bentuk full dnf dari :
𝐸 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐′
Jawab :
𝐸 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐′
= 𝑎𝑏1 + 𝑎𝑐′1 (Pakai Aksioma B3)
= 𝑎𝑏(𝑐 + 𝑐 ′ ) + 𝑎𝑐 ′ (𝑏 + 𝑏 ′ ) (Pakai Aksioma B4)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑏𝑐 ′ + 𝑎𝑏𝑐 ′ + 𝑎𝑏′𝑐′ (Pakai Aksioma B2, B1)
= 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑏𝑐 ′ + 𝑎𝑏′𝑐′ (Pakai Aksioma B5)
𝐸 = 𝑎𝑏𝑐 + 𝑎𝑏𝑐 ′ + 𝑎𝑏′𝑐′ adalah bentuk full dnf dari 𝐸 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐′ .
Sedangkan minterm nya adalah 𝑎𝑏𝑐, 𝑎𝑏𝑐 ′ , dan 𝑎𝑏′𝑐′ .

 Prime Implikan
Suatu perkalian dasar 𝑃 disebut prime implikan dari suatu ekspresi
Boolean 𝐸 jika 𝑃 + 𝐸 = 𝐸. Tapi perkalian dasar lain yang terkandung
dalam 𝑃 tidak mempunyai sifat seperti itu.
Contoh9 :
Misal 𝐸 = 𝑥𝑦′ + 𝑥𝑦𝑧′ + 𝑥′𝑦𝑧′. Tunjukkan bahwa 𝑥𝑦′ adalah prime
implikan untuk 𝐸.
Jawab :
𝑥𝑦 ′ + 𝐸 = 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′
= 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B5)
𝑥𝑦 ′ + 𝐸 = 𝐸 , syarat pertama bahwa 𝑃 + 𝐸 = 𝐸 terpenuhi (dalam hal ini,
𝑃 = 𝑥𝑦′).

Selanjutnya akan dibuktikan kalau perkalian dasar lain yang terkandung


dalam 𝑃 tidak mempunyai sifat 𝑃 + 𝐸 = 𝐸 (dalam hal ini, 𝑃 = 𝑥𝑦′), jadi
akan dibuktikan bahwa 𝑥 + 𝐸 ≠ 𝐸 dan 𝑦 ′ + 𝐸 ≠ 𝐸.
Cara membuktikannya adalah dengan membandingkan full dnf-nya.
Pertama :
𝐸 = 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′
= 𝑥𝑦 ′ (𝑧 + 𝑧 ′ ) + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B3, B4)
′ ′ ′ ′
= 𝑥𝑦 𝑧 + 𝑥𝑦 𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B2)
′ ′ ′ ′
𝐸 = 𝑥𝑦 𝑧 + 𝑥𝑦 𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥′𝑦𝑧′ adalah full dnf untuk 𝐸.

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Perhatikan :
𝑥 + 𝐸 = 𝑥 + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′
= 𝑥(𝑦 + 𝑦 ′ ) + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B3, B9)
= 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B2)
= 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B5)
= 𝑥𝑦(𝑧 + 𝑧 ′ ) + 𝑥𝑦 ′ (𝑧 + 𝑧 ′ ) + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Aksioma B3, B4)
= 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Aksioma B2)
= 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ (Pakai Aksioma B5)
𝑥 + 𝐸 = 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ adalah full dnf untuk 𝑥 + 𝐸.
Hasilnya dapat dilihat berbeda dengan full dnf untuk 𝐸. Sehingga dapat
disimpulkan 𝑥 + 𝐸 ≠ 𝐸 . Dengan cara yang sama dapat dilihat bahwa 𝑦′ +
𝐸 ≠ 𝐸 , sehingga terbukti kalau perkalian dasar lain (𝑥 dan 𝑦′) yang
terkandung dalam 𝑃(dalam hal ini 𝑃 = 𝑥𝑦′) tidak mempunyai sifat sama
seperti yang dimiliki 𝑃 itu sendiri, yaitu 𝑃 + 𝐸 = 𝐸.

 Minimal dnf dari suatu ekspresi 𝑬 adalah bentuk dnf yang paling
sederhana dan ekuivalen dengan 𝐸. Disinilah muncul kegunaan prime
implikan :

Teorema
Minimal dnf dari ekspresi Boolean 𝐸 adalah penjumlahan dari beberapa
prime implikan untuk 𝐸.

Selanjutnya kita akan membahas dua metode untuk mencari prime


implikan dan minimal dnf :
1. Metode Konsensus
2. Metode Peta Karnaugh (K-Map)

 Metode Konsensus
Misal 𝑃1 , 𝑃2 adalah perkalian dasar sedemikian sehingga tepat satu
variabel muncul sebagai komplemennya (misal sebut saja 𝑥𝑘 ), munculnya
pada salah satu dari 𝑃1 dan 𝑃2 . Maka yang dikatakan konsensus 𝑄 dari 𝑃1
dan 𝑃2 adalah perkalian (tanpa pengulangan) dari literal 𝑃1 dan 𝑃2 , tetapi
sesudah 𝑥𝑘 dan 𝑥𝑘 ′ dihilangkan.
Contoh10 :
𝑥𝑦𝑧′𝑠 dan 𝑥𝑦′𝑡 mempunyai konsensus 𝑥𝑧′𝑠𝑡.
𝑥𝑦′ dan 𝑦 mempunyai konsensus 𝑥

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


𝑥′𝑦𝑧 dan 𝑥′𝑦𝑡 tidak mempunyai konsensus, karena tidak ada satupun
variabel yang muncul beserta komplemennya.
𝑥′𝑦𝑧 dan 𝑥𝑦𝑧′ tidak mempunyai konsensus, karena ada 2 variabel yang
muncul bersama komplemennya, yaitu 𝑥 dengan 𝑥′ dan 𝑧 dengan 𝑧′.
Padahal yang diminta tepat satu.
Lemma : Jika 𝑄 adalah konsensus dari 𝑃1 dan 𝑃2 , maka
𝑄 + 𝑃1 + 𝑃2 = 𝑃1 + 𝑃2
Contoh11 (Contoh penerapan Lemma) :
Kita tahu 𝑥𝑦′ dan 𝑦 punya konsensus 𝑥. Maka lemma diatas akan kita cek
:
𝑄 = 𝑥; 𝑃1 = 𝑥𝑦′; 𝑃2 = 𝑦, sehingga
𝑥 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑦 = 𝑥(𝑦 + 𝑦 ′ ) + 𝑥𝑦 ′ + 𝑦(𝑥 + 𝑥 ′ )
= 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥𝑦 + 𝑥′𝑦
= 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 ′ + 𝑥′𝑦
= 𝑥𝑦 ′ + (𝑥 + 𝑥 ′ )𝑦
= 𝑥𝑦 ′ + 𝑦
𝑄 + 𝑃1 + 𝑃2 = 𝑃1 + 𝑃2
Metode konsensus untuk mencari prime implikan dan minimal dnf :
Langkah-langkah :
1. Hilangkan perkalian dasar yang mengandung perkalian dasar yang lain
(gunakan Hukum Absorpsi)
2. Tambahkan konsensus 𝑄 dari sembarang 𝑃𝑖 , 𝑃𝑗 . Asalkan 𝑄 tidak
terkandung oleh 𝑃 yang lain
3. Lihat bentuk full dnf dari masing-masing prime implikan untuk melihat
apakah ada yang bisa dihilangkan

Contoh12 :
Misal 𝐸 = 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥′𝑦𝑧′
Tentukan semua prime implikan dan tentukan minimal dnf untuk 𝐸 dengan
menggunakan metode konsensus !

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Jawab :
𝐸 = 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥′𝑦𝑧′
= 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 ............................................. (1)
= 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥𝑦 .................................... (2)
= 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 ............................................................ (3)
= 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥′𝑦′ ................................................. (4)
= 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥′𝑦′ ............................................................... (5)
= 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ + 𝑦𝑧′ .................................................... (6)
Keterangan :
Di bagian (1) 𝑥′𝑦𝑧′ mengandung 𝑥𝑧′ (Hukum Absorbsi), maka dapat
dihilangkan.
Di bagian (2) ini ada lebih dari satu konsensus, tapi kita pilih sembarang
saja, misal konsensus 𝑥𝑦 (𝑥𝑦 = konsensus (𝑥𝑦𝑧, 𝑥𝑦𝑧 ′ )), maka kita
tambahkan persamaan (1) dengan 𝑥𝑦. Konsensus lainnya ada juga, misal
konsensus 𝑦𝑧′ (𝑦𝑧′= konsensus (𝑥 ′ 𝑧 ′ , 𝑥𝑦𝑧 ′ )), tapi kita pilih secara acak dan
konsensus yang diambil misal 𝑥𝑦 (boleh ambil konsensus lainnya tapi
usahakan hanya menambahkan 1 konsensus saja ke persamaan).
Di bagian (3) 𝑥𝑦𝑧 dan 𝑥𝑦𝑧′ mengandung 𝑥𝑦 (Hukum Absorbsi), maka
dapat dihilangkan.
Di bagian (4) ini ada lebih dari satu konsensus, tapi kita pilih sembarang
saja, misal konsensus 𝑥′𝑦′ (𝑥′𝑦′ = konsensus (𝑥′𝑧′, 𝑥′𝑦′𝑧)), maka kita
tambahkan persamaan (1) dengan 𝑥′𝑦′ . Konsensus lainnya ada juga, misal
konsensus 𝑦𝑧′ (𝑦𝑧′= konsensus (𝑥𝑦, 𝑥′𝑧 ′ )), tapi kita pilih secara acak dan
konsensus yang diambil misal 𝑥′𝑦′ (boleh ambil konsensus lainnya tapi
usahakan hanya menambahkan 1 konsensus saja ke persamaan).
Di bagian (5) sama seperti bagian (1) dan (3). Di bagian (6) sama seperti
bagian (2) dan (4).
Step-step tersebut dilakukan sampai tidak ada lagi yang dapat dicari
konsensusnya.
Dari apa yang didapat : 𝐸 = 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ + 𝑦𝑧′ sehingga semua
prime implikan dari 𝐸 adalah 𝑥𝑦 , 𝑥 ′ 𝑧 ′ , 𝑥 ′ 𝑦 ′ , dan 𝑦𝑧′ .

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI


Apakah 𝐸 = 𝑥𝑦 + 𝑥 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 ′ 𝑦 ′ + 𝑦𝑧′ adalah minimal dnf untuk 𝐸 ?
Belum tentu, mungkin ada beberapa prime implikan yang bisa dihilangkan.
Perhatikan full dnf-nya :
𝑥𝑦 = 𝑥𝑦(𝑧 + 𝑧 ′ ) = 𝑥𝑦𝑧 + 𝑥𝑦𝑧′
𝑥 ′ 𝑧 ′ = 𝑥 ′ 𝑧 ′ (𝑦 + 𝑦 ′ ) = 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦′𝑧′
𝑥 ′ 𝑦 ′ = 𝑥 ′ 𝑦 ′ (𝑧 + 𝑧 ′ ) = 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥′𝑦′𝑧′
𝑦𝑧 ′ = 𝑦𝑧 ′ (𝑥 + 𝑥 ′ ) = 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′
Kita lihat 𝑥𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦𝑧′ dan 𝑥 ′ 𝑦𝑧 ′ + 𝑥′𝑦′𝑧′ muncul diantara prime implikan
yang lain, sehingga 𝑦𝑧 ′ dan 𝑥 ′ 𝑧 ′ dapat dihilangkan :
𝐸 = 𝑥𝑦 + 𝑥′𝑦′ adalah minimal dnf untuk 𝐸.
Metode Konsensus dirasa masih kurang efisien, sehingga dilanjut dengan
metode kedua yang dirasa lebih efisien, yaitu metode K-Maps (Peta
Karnaugh) .

MATEMATIKA INFORMATIKA 1** | DIAH PRASTIWI

Anda mungkin juga menyukai