Anda di halaman 1dari 2

PUTUSAN NOMOR 143K/PDT/2011

Sajid ali bin saleh bin aydroes bin agil (bin aydroes bin agil) bin saleh bin agil
bin salim disebut juga sajid ali (e) bin saleh bin agil bin salim, telah meninggal dunia
dan digantikan dengan anak-anaknya sebagai ahli waris, mempunyai beberapa harta
kekayaan, salah satunya adalah persil / tanah bekas Hak Eigendom. sesuai Keppres
Nomor 32 Tahun 1979 dan Permendagri Nomor 3 Tahun 1979 di tegaskan : 'prioritas
utama' terhadap tanah negara bekas hak eigendom verponding, diberikan kepada
pemilik bangunan, yaitu Sajid Ali sebagai pemilik sah bangunan rumah yang berdiri
di atas tanah negara bekas Hak Eigendom Verp. No.17004, Surat Hak Tanah No. 210
tanggaI 21- 3- 1940 seluas 248 m2 terletak di Jalan Ogan No. 4 Surabaya.
Namun tanpa sepengetahuannya, penyewa bangunan yaitu Nuralim Suwono,
telah meninggal dunia dan digantikan oleh anak-anaknya sebagai ahli waris, telah
mengadakan jual beli dengan Sajid ali, padahal ia telah jelas mengetahui sejak tahun
1995, ia tidak pernah membayar sewa lagi kepada Sajid ali ,karenanya Nuralim
Suwono telah mengetahui & mengerti bangunan rumah jalan ogan no. 4 surabaya
yang berdiri di atas tanah negara bekas hak eigendom verp. no.17004 seluas 248 m2
adalah milik Sajid ali dan dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum yang
telah diputus pada Pengadilan Negeri Surabaya yaitu putusan No. 494/Pdt .G /2008 /
PN. Sby. , tanggal 8 September 2009 dan mengabulkan gugatan penggugat atau sayid
Ali sebagian.
Lalu pada 11 Maret 2010 ahli waris Nuralim Suwono mengajukan banding
dan diputus oleh Pengadilan Tinggi Surabaya dengan putusan No. 118/PDT/2010/
PT.SBY yang menguatkan Judex Facti Pengadilan Negeri Surabaya Putusan Nomor :
494/Pdt .G /2008/PN.SBY tanggal 8 September 2009.
Sehingga ahli waris Nuralim Suwono mengajukan kasasi dan menggugat ahli
waris Sayid Ali dan menganggap Putusan dan Banding yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi Surabaya adalah salah dan keliru dalam
penerapan hukum, dengan argumentasi bahwa Judex Facti telah salah menerapkan
ketentuan-ketentuan yang ada yang dijadikan pertimbangan hukumnya.
Atas alasan alasan pemohon kasasi yaitu ahli waris Nuralim Suwono,
Mahkamah Agung berpendapat bahwa alasan- alasan tersebut tidak dapat
dibenarkan , karena judex facti tidak salah menerapkan hukum, karena sudah tepat
dan benar dalam pertimbangan hukum dan putusannya. Judex facti juga tidak
bertentangan dengan hukum dan atau Undang-Undang yang berlaku.
Oleh karena itu, pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung membenarkan
putusan dari Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Tinggi Surabaya dan
menolak permohonan Kasasi dengan putusan :
Menetapkan bahwa Akta No. 155 tangga l 23 Juni 1975 tersebut adalah cacat
hukum dan tidak sah sehingga Sertifikat Hak Milik an. Nuralim Suwono No. 691/Kel
. Darmo tanggal 24 April 2000 juga tidak sah.
Menetapkan bahwa permohonan kasasi yang diajukan oleh para pemohon
kasasi dianggap tidak beralasan hukum dan harus ditolak.

Anda mungkin juga menyukai