Anda di halaman 1dari 6

METODE ILMIAH

TUGAS BIOLOGI SMA

Di Susun Oleh

Kelompok 4

DANIATUL ISRA 1705113853

HOTMITA BR. REGAR 1705114100

LYNE VINA SARTUA.P 1705114100

GHIBRAN DWI RIZQY 1705113706

Dosen Pengampu : Dr. Yuslim Fauziah, M.S

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2019
Satuan : Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester : X/1
Materi : Metode Ilmiah
1. Analisis KD

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi 3.1.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi
(permasalahan pada berbagai obyek pada berbagai objek biologi
biologi dan tingkat organisasi 3.1.2 Menjelaskan pengertian metode
kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah.
ilmiah dan prinsip keselamatan kerja. 3.1.3 Menjelaskan karakterisasi metode
ilmiah
3.1.4 Menjelaskan langkah-langkah
dalam metode ilmiah
3.1.5. Menjelaskan sikap-sikap ilmiah

4.1 Menyajikan data hasil penerapan 4.1.1 Menyajikan data hasil penerapan
metode ilmiah tentang permasalahan metode ilmiah tentang
pada berbagai objek biologi dan permasalahan biologi melalui
tingkat organisasi kehidupan. penerapan berbagai objek biologi

2. Model
Model yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah Project Based Learning. Model
Project Based Learning merupakan model yang melibatkan keaktifan siswa dalam
memecahkan masalah. Dalam hal ini, project yang diberikan adalah bagaimana pengaruh
lama perendaman biji Adenium terhadap pertumbuhan biji Adenium.

3. Strategi
Strategi yang digunakan adalah Inkuiri. Peserta didik dituntut untuk menemukan sendiri
solusi dari permasalahan yang diberikan. Dalam hal ini siswa dapat menemukan pengaruh
lama perendaman biji Adenium terhadap pertumbuhan biji Adenium

4. Inovasi dalam pembelajaran adalah model PJBL dengan memberikan satu topik masalah.
Dari masalah tersebut, diharapkan siswa dapat menerapkan dan memahami langkah-langkah
Metode ilmiah dengan melakukan penelitian sederhana.

Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
A. Tahap Pendahuluan (10 Menit)
Orientasi  Salam dan do’a sebagai implementasi kompetensi spiritual. 3 Menit
(PKK)
 Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran, seperti: menyapa, menanyakan kabar, dan
mengabsen peserta didik.
Apersepsi  Guru Menayangkan video seorang ilmuwan bekerja. Lalu 3 Menit
bertanya “apa yang dilakukan oleh ilmuwan tersebut?
Motivasi Fase I (Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi 3 Menit
Siswa)
 Guru menanyakan pengalaman siswa seperti “Apakah anak-
anak pernah melihat bunga Adenium? “Mengapa warna
mahkota bunga Adenium berbeda-beda?
 4C (berpikir Kritis)
Tujuan  Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari metode 1 Menit
Pembelajaran ilmiah
B. Kegiatan Inti
Fase II (Mengamati) 10 Menit
Menyajikan  Guru meminta siswa memperhatikan karakteristik bunga
Informasi bunga Adenium.

Pertanyaan mendasar
(Menanya)
 Setelah mengamati karakteristik bunga Adenium,
“Bagaimana cara menanam bunga Adenium?
 Apa ada pengaruh lama perendaman biji dengan kecepatan
pertumbuhannya?

Fese III  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 80 Menit


(Mengorganisas berdasarkan kemampuan akademik. Siswa didalam
i Siswa dalam kelompok mendiskusikan solusi permasalahan yang
Kelompok) diberikan
 Guru membagikan LKPD kepada siswa
Mendesain perancangan Produk
Mencoba
 Siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk merencanakan
penelitian yang akan diteliti
 Siswa mengidentifikasi bahan, alat dan lama waktu yang
diperulkan untuk melaksanakan penelitian (Menyusun
Jadwal Pembuatan)
(4C) (Berpikir Kritis)

Menalar
 Masing-masing anggota kelompok menganalisis langkah-
langkah dalam metodea ilmiah
 Masing-masing anggota kelompok menganalisis factor-
faktor yang dibutuhkan dalam pertumbuhan. (HOTS)
 Setelah siswa menentukan langkah-langkah pelaksanaan
penelitian, siswa juga menganlisis sikap-sikap yang
diperlukan dalam melaksanakan penelitian
4C (Berpikir Kritis) dan (HOTS) (Literasi)
Fase IV Memonitor dan menguji hasil
Membimbing  Guru membimbing siswa dalam diskusi jika ada
Kelompok yang ingin ditanyakan oleh siswa dalam
mengerjakan LTPD 4C (Collaborative)
Fase V Evaluasi Pengalaman Belajar 20
Evaluasi Mengkomunikasikan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi 4C (Communication)
 Guru menilai hasil diskusi dengan membahasnya
bersama-sama 4C (Collaborative)
 Guru membahas kembali hasil diskusi dengan
menjelaskan outuput dari penlitian yang berupa
karya tulis
C. Penutup
Fase VI  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 10 Menit
Memberikan  Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
Penghargaan  Guru memberikan evaluasi pembelajaran berupa soal posttest.
 Guru memilih kelompok super berdasarkan kinerja kelompok
 Guru memberikan informasi tentang pembelajaran
selanjutnya.
 Guru Menutup Pembelajaran dengan mengajak berdo’a
peserta didik dan mengucapkan salam. (PPK)

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh
subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan
pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau
perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang
terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau
dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan
peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu
bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran
secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau
dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran
dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran
tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang
atas kuantitas yang diukur

1. Perumusan masalah

Langkah yang pertama adalah perumusan masalah. Dalam membuat rumusan


masalah, peneliti wajib mencari tahu jawaban dari persoalan yang ditemui. Caranya,
harus dengan menggunakan pertanyaan berupa 5W+1H.

Contoh:

Dalam indikator 3.1.3 Menjelaskan ruang lingkup biologi melalui metode ilmiah.

Peneliti ingin melakukan penelitian yang mencakup ruang lingkup Biologi (dalam kajian
ini berupa cahaya matahari dan kecambah) yang berjudul, “Pengaruh Cahaya Matahari
terhadap Pertumbuhan Kecambah”. Maka, rumusan masalah yang dapat ditulis adalah:

 Apakah lama perendaman biji dapat mempengaruhi pertumbuhan ?


 Mengapa lama perendaman biji dapat mempengaruhi pertumbuhan?

Dari rumusan masalah ini peneliti akan memperoleh tujuan dari penelitian yang mau
dilakukan. Berdasarkan contoh penelitian di atas, tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui pengaruh lama perendaman biji terhadap pertumbuhan biji Adenium.

2. Observasi
Setelah melakukan perumusan masalah, langkah berikutnya adalah observasi. Di
sini, akan dilakukan proses pengumpulan data, baik itu data-data baru atau data-data
yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Pengumpulan data dapat dicari dari berbagai
sumber, dengan catatan data tersebut harus berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.

3. Hipotesis
Pada langkah ketiga, setelah dilakukan observasi dan diperoleh data, kita akan
membuat dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan sementara ini yang disebut
dengan hipotesis.
Didalam hipotesis selalu ada 2 macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama oleh peneliti.
Variabel terikat adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Pernyataan
dalam hipotesis menunjukkan pengaruh yang diberikan oleh variabel terikat.
Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh lama
perendaman biji terhadap pertumbuhan, maka dugaan sementara (hipotesis) yang dapat
dibuat adalah "Lama Perendaman Biji mempengaruhi pertumbuhan".

4. Eksperimen
Langkah berikutnya adalah melakukan eksperimen untuk menguji
hipotesis yang telah kita buat sebelumnya. Caranya, dengan melakukan percobaan yang
dapat dilakukan di laboratorium atau di luar laboratorium.
Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan analisis. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
membandingkan data hasil percobaan yang dilakukan saat ini dengan data hasil
eksperimen pada percobaan-percobaan sebelumnya.

5. Penarikan kesimpulan
Langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan
jawaban akhir dari hasil observasi maupun eksperimen yang telah dilakukan. Tujuannya
adalah untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Apakah hipotesis yang digunakan itu
benar atau salah.

Anda mungkin juga menyukai