Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973

11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

Peranan Tokoh Masyarakat dalam Membangun Partisipasi


Kewargaan Pemuda Karang Taruna
Edi Kusnadi1, Dadan Iskandar2
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
FKIP Universitas Islam Nusantara, Bandung
Pos-el: edikusnadi@student.upi.edu

Abstrak
Tokoh masyarakat adalah orang-orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik bersifat formal maupun informal. Di Desa
Pamanukan Kabupaten Subang, tokoh masyarakat telah dirasakan oleh generasi mudanya, khususnya kelompok Karang Taruna
untuk mengembangkan partisipasinya dalam pembangunan masyarakat. Latar para pemuda yang bermasalah bagi masyarakatnya
mengalami perubahan ke arah yang konstruktif. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menunjukan bahwa
peran tokoh masyarakat berdampak positif untuk memajukan peran pemuda dalam Karang Taruna. Upaya pembinaan dilakukan
dengan bimbingan baik personal maupun kelompok, dan pelibatan langsung dalam program-program pembangunan masyarakat.
Dampak perubahan partisipasi pemuda antara lain timbul kesadaran, tanggung jawab dan ikut terlibat dalam berbagai program
pembangunan masyarakat.
Kata kunci: tokoh masyarakat, partisipasi pemuda

Pendahuluan nya untuk generasi muda di wilayah Desa/Kelurahan


atau komunitas sosial sederajat, yang terutama
Masyarakat terbentuk karena pada dasarnya
bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai orga-
manusia memiliki keinginan untuk menjadi satu
nisasi yang sifatnya sosial kepemudaan, Karang Taru-
dengan manusia lainnya. Keinginan tersebut diupaya-
na merupakan wahana pembinaan serta wahana pe-
kan dengan menggunakan pikiran (rasional), perasaan
ngembangan bahkan wahana untuk pemberdayaan
(feel) dan keinginan-keinginannya (willingnees) dalam
dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomis
memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Selain
produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang
itu, manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubu-
tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia
ngan sesamanya, hubungan yang berkesinambungan
maupun sumber daya alam yang telah ada.
tersebut menghasilkan sebuah pola pergaulan yang
dinamakan dengan pola interaksi sosial. Di dalam Untuk memperoleh gambaran yang mendalam
kehidupan masyarakat ada peran tokoh tertentu yang tentang peran dan tokoh masyarakat dalam mem-
menjadi penggerak. Tokoh masyarakat adalah orang- bangun dinamika masyarakatnya, Peneliti tertarik un-
orang yang memiliki pengaruh, dan ada yang bersifat tuk menggali masalah penelitian yang berjudul: “Peran
formal dan informal. Tokoh masyarakat yang bersifat tokoh masyarakat dalam membangun partisipasi
formal adalah orang-orang yang diangkat dan dipilih kewargaan pemuda karang taruna di Desa Pama-
oleh lembaga negara dan bersifat struktural, seperti nukan” (Study kasus tokoh masyarakat dalam
camat, lurah. Sedangkan tokoh masyarakat yang membangun pertisipasi kewargaan pemuda karang
bersifat informal adalah orang-orang yang diakui oleh taruna di Desa Pamanukan) Berdasarkan uraian di
masyarakat karena di pandang pantas menjadi pemim- atas, maka permasalahan dapat di rumuskan sebagai
pin yang disegani dan berperan besar dalam memim- berikut:
pin dan mengayomi masyarakat.
1. Bagaimana peran tokoh masyarakat dalam mem-
Tokoh masyarakat baik formal maupun informal bangun partisipasi kewargaan pemuda karang
memberi peran penting dalam kehidupan sosial taruna di Desa Pamanukan?
masyarakat demikian halnya di Desa Pamanukan
2. Bagaimana dampak peran tokoh masyarakat ter-
Kabupaten Subang tokoh masyarakat sangat menen-
hadap partisipasi kewargaan pemuda Karang
tukan perubahan dinamika kelompok pemuda yang
Taruna di Desa Pamanukan?
terorganisasi dalam karang taruna desa. Karang
taruna adalah “Organisasi Kepemudaan di Indonesia” Secara umum tujuan penelitian ini untuk menge-
Karang Taruna merupakan wahana untuk mengem- tahui bagaimana peran tokoh masyarakat dalam
bangkan generasi muda yang sifatnya nonpartisan, membangun partisipasi kewargaan pemuda Karang
yang lahir atas dasar kesadaran dan rasa tanggung Taruna di Desa Pamanukan’. Ada pun tujuan khusus
jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khusus- yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

358
Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973
11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

1. Untuk mengetahui peran yang dilakukan tokoh melalui proses-prosesnya, baik didalam lingkungan
masyarakat dalam membangun partisipasi ke- masyarakat maupun dalam diri individu yang dina-
wargaan pemuda Karang Taruna di Desa makan pimpinan, sehingga dapat ditelusuri dengan
Pamanukan. cara bagaimana ia dapat muncul sebagai pemimpin
atau tokoh di dalam masyarakat atau kalangannya.
2. Untuk mengetahui dampak peranan tokoh
masyarakat terhadap partisipasi kewargaan
Konsep Partisipasi Kewargaan
pemuda Karang Taruna di Desa Pamanukan.
Partisipasi masyarakat dalam pembanguan desa
Konsep Tokoh Masyarakat merupakan salah satu prasyarat utama untuk keber-
hasilan proses pembangunan di pedesaan, namun
Pemimpin (leader) dalam bahasa Indonesia sering
adanya hambata-hambatan yang dihadapi dilapangan
diberi arti macam-macam seperti kepala, ketua, raja,
dalam usaha melaksanakan proses pembangunan yang
pemuka, pembina, penghulu, pelopor, pemuka, pe-
partisipatif karena pihak perencana dan pelaksana
mandu, pembimbing, pengurus, penggerak, penuntun,
pembangunan (dalam hal ini pemerintah) belum me-
tua-tua, tokoh, dan sebagainya. Maka pemimpin ialah
mahami makna sebenarnya dari konsep partisipasi.
dapat dikatakan seorang pribadi yang mempunyai
kecakapan dan kelebihan secara khas (khusus). Kele- Oleh karena itu perencana dan pelaksana pem-
bihan sebuah kecakapan pada sisi/ bidang lain, se- bangunan dalam hal ini pemerintah harus memahami
hingga pemimpin mampu dalam upaya mempengaruhi secara benar konsep-konsep untuk mendukung lahir-
orang lain untuk bersama-sama melakukan kegiatan nya partisipasi masyarakat dari bawah. Agar mencapai
tertentu untuk pencapaian satu atau beberapa tujuan hasil-hasil pembangunan yang dapat berkelanjutan.
yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Sj Sumarto Hetifah (2006:14) “partisipasi
kewargaan menjadi gagasan utama yang memayungi
Peran Tokoh Masyarakat
terbentuknya berbagai Forum Warga”. Secara teo-
Keberadaan peran tokoh masyarakat dalam mas- retis, Forum Warga adalah alat melalui mana warga
yarakat desa sangat dibutuhkan, hal ini sebagai wujud biasa, termasuk perempuan dan mereka yang ter-
dari partisipasi kewargaan para tokoh masyarakat pinggirkan dapat secara langsung berpartisipasi dalam
tersebut. Tokoh masyarakat sebagai titik sentral da- pengambilan keputusan publik.
lam perwujudan desa yang baik sudah barang tentu
keberadaannya sangat dibutuhkan dalam upaya Konsep Karang Taruna
pengembangan desa yang baik. Sebab keberadaan
Pada tahun 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat
tokoh serta perannya sangat berpengaruh dalam
(MPR) mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983
perkembangan sebuah wilayah desa, oleh sebab itu
tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang
keberadaannya menjadi salah satu faktor penunjang
didalamnya menempatkan Karang Taruna sebagai
dalam pengembangan sebuah desa.
wadah pengembangan generasi muda.. Hal ini dapat
Peran tokoh masyarakat sangat berkaitan erat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai gene-
dengan yang namanya aktivitas sosialisasi. Sejumlah rasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan gene-
sosiolog mengatakan sosialisasi adalah teori mengenai rasi sebelumnya dan harus mengisi serta menjaga
peranan (role theory). Seorang antropolog, telah me- keberlangsungan estafet pembangunan secara terus-
ngembangkan teori peran. Teori peran menggam- menerus. Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial
barkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010 Tentang
yang bermain sesuai dengan apa yang di tetapkan oleh Pedoman Dasar Karang Taruna, organisasi karang
budaya. taruna memiliki tujuan sebagai berikut:
Proses Terbentuknyan Tokoh Masyarakat a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan
kesadaran tanggun jawab sosial setiap generasi
Menurut T Hani Handoko (1996:294) “kepe-
muda warga Karang Taruna dalam mencegah,
mimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi
seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain
berbagai masalah sosial
agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran”. Se-
dangkan menurut Soewarno Handoyo Ningrat (1980: b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan
64) “Kepemimpinan itu merupakan suatu proses generasi muda warga Karang Taruna yang tram-
dimana pimpinan digambarkan akan memberi perin- pil dan berkepribadian serta berpengetahuan
tah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi
c. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan so-
pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai
sial generasi muda di desa/kelurahan atau komu-
tujuan yang telah ditetapkan”. Ada suatu ungkapan
nitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
yang menyebutkan bahwa pimpinan itu “dilahirkan”,
komprehensif, terpadu dan terarah serta ber-
artinya dilahirkan oleh situasi dan kondisi dari masya-
kesinambungan oleh Karang Taruna bersa-
rakat. Benar tidaknya ungkapan ini perlu ditelaah

359
Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973
11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

ma pemerintah dan komponen masyarakat lain- dan teladan yang baik serta rela mengorbankan ke-
nya. Karang Taruna didirikan dengan tujuan pentingan pribadi demi kepentingan masyarakat. Se-
memberikan pembinaan dan pemberdayaan ke- hingga keberhasilan pembangunan pedesaan diten-
pada para remaja, misalnya dalam bidang ke- tukan oleh beberapa hal diantaranya adalah keter-
organisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, libatan masyarakat dan kemampuan serta kete-
advokasi, keagamaan dan kesenian rampilan tokoh-tokohnya di dalam menggerakkan
semangat pembangunan.
Metode Penelitian
Salah satu aspek penting dalam keberhasilan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, membangun partisipasi kewargaan pemuda karang
yakni pendekatan yang dalam pengolahan data, sejak taruna di desa pamanukan ini adalah aspek keto-
mereduksi, menyajikan dan memverifikasi serta me- kohan. Selain peran kepala desa sebagai tokoh formal,
nyimpulkan data, tidak menggunakan perhitungan- di desa pamanukan juga terdapat beberapa tokoh
perhitungan secara matematis dan statistik, melain- informal yang ternyata memberikan pengaruh ter-
kan lebih menekankan pada kajian interpretatif. hadap karang taruna di desa pamanukan. Mengacu
Dengan metode deskriptif naturalistik sebagaimana dari hasil penelitian, permasalahan yang ingin dikaji
Alwasilah (2006), yaitu sebagai bagian dari metode dalam tulisan ini adalah bagaimana peran tokoh
kualitatif, metode deskriptif naturalistik yang digu- masyarakat dalam membangun partisipasi kewargaan
nakan untuk menggali permasalahan dan menemukan pemuda karang taruna di Desa Pamanukan. Hal se-
hakikat penelitian secara objektif dan mendalam pada nada di ungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat
fakta yang nyata. di Desa Pamanukan, KH. Eep Nurudin (Wawancara
tanggal 20 Agustus 2013) yang mengatakan “Salah
Penelitian dilakukan dalam situasi alami atau natu-
satu usaha tentunya melalui beberapa kegiatan bim-
ral, tanpa memberikan perlakuan tertentu, meskipun
bingan dan penyuluhan terhadap karang taruna itu
demikian peneliti tetap berusaha memahami perilaku,
sendiri serta memperbanyak kegiatan kegiatan yang
pandangan dan tafsiran terhadap karakteristik yang
sifatnya keagamaan sehingga membuat mereka tidak
muncul pada variabel objek penelitian yang diamati.
menyia-yiakan waktu dalam usia produktif mereka.”
Nilai-nilai yang muncul dalam setting yang alamiah, di-
duga memiliki pengaruh terhadap pemberian makna/ Selain pembinaan dan pengarahan generasi muda,
pengertian dari objek yang diamati. Metode natu- salah satu program utama Kepala Desa Pamanukan
ralistik, seperti yang diungkapkan Nasution (2003:5) adalah pemberdayaaan masyarakat. Karena generasi
yang berpandangan bahwa “Metode penelitian natu- penerus adalah modal utama dalam pembangunan.
ralistik disebut juga metode kualitatif, sebab tahap Untuk mendapatkan generasi muda yang berkualitas
pengumpulan data dilakukan secara kualitatif”. maka perlu dipersiapkan sedini mungkin, sejak anak
masih dalam kandungan.
Penelitian dilakukan di Desa Pamanukan Kabu-
paten Subang dengan subjek penelitian terdiri dari: Sebagaimana diungkapakan oleh Kepala Desa
Ketua Karang Taruna Desa Pamanukan, Ketua RW Pamanukan, Sudi Hartono (Wawancara tanggal 17
setempat, Ketua RT setempat, Ustad, Guru, Pemuda Agustus 2013) bahwa:
Karang Taruna, Tokoh masyarakat setempat.
“Jika hendak berusaha untuk memaksimalkan ke-
lebihan pemuda karang taruna, seharusnya tidak
Hasil Penelitian
menjadikan para pemuda ini menjadi satu dalam
Peran Tokoh Masyarakat dalam Membangun arti positif, melainkan dibagi menjadi beberapa
Partisipasi Kewargaan Pemuda Karang Taruna kelompok. Jika pemuda itu memiliki kelebihan di
di Desa Pamanukan bidang A, maka masukkanlah pemuda tersebut di
kelompok A. Ini bertujuan untuk mempermudah
Saat ini hampir seluruh kegiatan pembangunan, dalam pengembangan dari kelebihan yang dimiliki.
pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan Jika dalam satu kelompok itu memiliki bidang yang
metode pembangunan partisipatif, namun masing- sama, maka anggota-anggotanya pasti juga memi-
masing kegiatan pembangunan terdapat perbedaan liki kemampuan yang sama. Meski begitu, penga-
pada target sasaran masyarakat yang direncanakan laman setiap pemuda ini pasti berbeda, jadi agar
untuk berperan serta dalam kegiatan perencanaan pemuda karang taruna di desa pamanukan ini bisa
sampai dengan pelaksanaan pembangunan. Mem- berkembang mereka perlu peningkatan dari
bangun partisipasi kewargaan pemuda karang taruna belajar mereka”
di Desa Pamanukan membutuhkan penanganan dari
berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Hal senada juga diungkapkan oleh tokoh pemuda
Selain itu dibutuhkan dukungan dan partisipasi masya- pamanukan, Rudi S Sucipto (Wawancara tanggal 25
rakat juga dibutuhkan tokoh yang bersedia tampil Agustus 2013) bahwa:
dalam setiap pembangunan. Seorang tokoh harus
“Untuk menanamkan sikap saling menghargai dan
memiliki sikap pelopor, berani, memberikan contoh
toleran harus ada bimbingan dari para sesepuh

360
Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973
11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

setempat, pemuda karang taruna Desa Pama- pembinaan, adapun bentuk dari pembinaan itu sendiri
nukan akan mampu menciptakan sebuah budaya dilakukan dengan cara pendekatan antara tokoh
yang diwariskan oleh mereka tentang seperti masyarakat dengan para pemuda dan pembinaan
bagaimana cara sopan santun terhadap orang tua, dengan memberikan berbagai materi mengenai kesa-
memberikan pendapat pada acara pertemuan daran akan pentingnya mendayagunakan karang
yang diselenggarakan oleh pemerintahan Desa taruna yang ada dalam suatu daerah khususnya di
Pamanukan dan cara-cara mendapatkan Desa Pamanukan.
keuntungan dari mengikuti organisasi ini”.
Dalam melakukan kegiatan dalam rangka pembi-
Faktor yang menjadi pendorong organisasi karang naan para pemuda, para tokoh masyarakat membagi
taruna di desa pamanukan ini adalah sikap peduli para dalam 2 jenis pendekatan, diantaranya:
tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri yang
1. Pendekatan Individu
memberi respon positif terhadap organisasi ini se-
hingga mendapatkan wejangan dan arahan agar Pendekatan individu dilakukan dengan cara mela-
organisasi ini tetap utuh dan kompak serta mampu kukan komunikasi secara persuasif. Dalam pende-
melahirkan kreatifitas yang tinggi. Hal ini disampaikan katan secara individu ini biasanya ditujukan untuk
oleh salah satu warga masyarakat yang tidak mau di- memperoleh kedekatan dari sisi emosional antara
sebutkan namanya (Wawancara tanggal 25 Agustus tokoh masyarakat dengan pemuda yang bersang-
2013) mengungkapkan “Sebagian masyarakat meng- kutan. Hal ini diyakini mampu memberikan gambaran
anggap bahwa tidak adanya keuntungan material jika terhadap apa yang menjadi keinginan para pemuda
mengikuti organisasi ini yang menjadi faktor pemuda dan keinginan para tokoh masyarakat dengan kebera-
di desa pamanukan enggan untuk bergabung. Banyak daan pemuda di Desa Pamanukan.
diantara mereka yang menganggap mengikuti karang
2. Pendekatan Kelompok
taruna hanyalah membuang waktu dan tidak meng-
hasilkan apa” Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan kelom-
pok ini dilakukan delam bentuk memberikan perha-
Di Desa Pamanukan, seorang kepala desa meru-
tian baik secara moril maupun materil dimana ko-
pakan representasi dari tokoh formal tradisional.
munitas kelompok tersebut tinggal. Sebagaimana kita
Tokoh formal tradisional ialah ketokohan atas dasar
ketahui, kehidupan para pemuda memang lebih
pilihan rakyat dan mendapat legitimasi dari peme-
banyak dihabiskan dalam suatu kelompok, oleh ka-
rintah. Terdapat dua faktor tanggungjawab Kepala
rena itu pendekatan yang dilakukan para tokoh
Desa, pertama kepala desa mempunyai wewenang
masyarakat ini lebih mampu memberikan dampak
yang betul-betul nyata, kedua kepala desa memiliki
positif yang lebih besar karena dala kelompok ter-
posisi yang kuat sebagai wakil pemerintah di desa.
sebut terdiri dari beberapa individu yang kemudian
Kedua posisi inilah yang yang memungkinkan kepala
diarahkan oleh para tokoh masyarakatnya ke dalam
desa/ lurah menjadi motivator bagi pemuda karang
suatu wadah atau organisasi Karang Taruna, agar
taruna di Desa Pamanukan.
lebih hidup, lebih berdaya guna bagi kehidupan masya-
Partisipasi kewargaan menjadi gagasan utama yang rakat di Desa Pamanukan.
memayungi terbentuknya berbagai Forum Warga,
Kedua pendekatan tersebut diharapkan mampu
termasuk yang didukung oleh masyarakat. Secara
menjadi jalan bagi para tokoh masyarkat dalam rangka
teoritis, partisipasi kewargaan adalah alat melalui
meningkatkan partisipasi dalam hal kewargaan.
mana warga biasa, termasuk perempuan dan mereka
yang terpinggirkan dapat secara langsung berpar- Dampak Peran Tokoh Masyarakat Terhadap
tisipasi dalam pengambilan keputusan publik. Pada Partisipasi Kewargaan Pemuda Karang Taruna
prakteknya, tentu saja kondisi ini tidak selalu terjadi, di Desa Pamanukan
karena bisa jadi partisipasi kewargaan menjadi tidak
efektif atau bisa digunakan secara efektif namun untuk Keterlibatan tokoh masyarakat dan dukungan
kepentingan lain yang berbeda dari tujuan awal pemerintah desa pamanukan memberikan motivasi
pembentukkannya. Pembinaan merupakan salah satu yang tinggi dalam membangun partisipasi kewargaan
unsur yang sangat penting dalam proses membangun pemuda karang taruna di desa pamanukan mem-
partisipasi kewargaan pemuda karang taruna di Desa berikan dampak yang sangat positif bagi perkem-
Pamanukan maupun bagi masyarakat, tujuannya ada- bangan organisasi karang taruna di desa pamanukan.
lah agar pemuda karang taruna di Desa Pamanukan Timbulnya berbagai masalah dalam pelaksanaannya
dan warga masyarakat tahu dan mengerti apa yang hal ini mungkin diakibatkan dalam pelaksanaan pem-
harus dikerjakan serta timbul kemauan untuk ikut bangunan selama ini, pemuda karang taruna desa
berpartisipasi dalam setiap program kegiatan masya- pamanukan tidak banyak dilibatkan secara aktif atau
rakat. dengan kata lain karang taruna cenderung sebagai
penerima program.
Salah satu langkah yang ditempuh oleh para tokoh
masyarakat adalah dengan melakukan berbagai

361
Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973
11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

Akibat kurangnya partisipasi dan inisiatif pemuda pemuda adalah dengan sikap pro-aktif yang ditum-
karang taruna dalam pembangunan di desa ini maka buhkan pemuda serta kepedulian yang tinggi terhadap
diperlukan peningkatan peran serta dan dukungan sesama. Terbukti dengan kepedulian pemuda di Desa
dari tokoh masyarakat dalam melaksanakan pem- Pamanukan saat sesama mengalami musibah, mereka
bangunan dan mengidentifikasi potensi sumber daya membantu menyelesaikan permasalahannya tanpa
melalui partisipasi kewargaan pemuda karang taruna. melibatkan pihak yang bersangkutan. Misalnya ketika
Hal ini di ungkapakan oleh kepala Desa Pamanukan seorang warga lainnya mengalami musibah kecelakaan
(Wawancara tanggal 22 Agustus 2013) bahwa “Untuk yang mengharuskannya dibawa ke rumah sakit, para
menjawab permasalahan tersebut karang taruna di pemuda dibantu warga lainnya secara tanggap
desa pamanukan ini dalam mengelola kegiatannya membantu dan segala permasalahan secara materil
harus akuntable, aspiratif, partisipatif dan transparan. diselesaikan secara bersama-sama.
Dengan mengembangkan pedoman dasar berupa asas
d. Peran serta pemuda mendapatkan apresiasi dari
dan prinsip yang dikembangkan yaitu keadilan, keju-
masyarakat
juran, kemitraan dan kesederhanaan”
Berbagai kegiatan yang dilakukan para pemuda di
Pentingnya keterlibatan tokoh masyarakat dalam
Desa Pamanukan mendapatkan apresiasi dari masya-
membangun partisipasi kewargaan juga di ungkapkan
rakat. Hal ini karena peran serta pemuda dalam
oleh Abdul ajis staf Desa Pamanukan bahwa pengaruh
masyarakat cukup membantu dan ini semua tentu
tokoh masyarakat sebagian dapat diterima baik oleh
tidak pernah lepas dari peran serta para tokoh
masyarakat, disamping itu agar dapat mengubah
masyarakat lainnya yang membantu mengembangkan
prilaku masyarakat khususnya pemuda karang taruna
potensi yang dimiliki pemuda dan pemudi di Desa
di Desa Pamanukan, harus mau menerima saran dan
Pamanukan sehingga mampu memberikan manfaat
kritikan demi kemajuan Desa.
lebih kepada masyarakat luas dan kemudian masya-
Membangun kesadaran ini harus secara langsung rakat memberikan apresiasi dalam bentuk meng-
melibatkan semua pihak yang terkait dalam proses ikutsertakan peran pemuda dalam berbagai kegiatan
pengambilan dan pelaksanaan keputusan-keputusan yang dilakukan di msyarakat khususnya di Desa
yang langsung menyangkut kehidupan sesuai kebu- Pamanukan.
tuhan dasar lingkungan bersama. Pembangunan parti-
Program pembangunan Desa membutuhkan pe-
sipatif ini merupakan model pembangunan yang meli-
nanganan dari berbagai pihak agar dapat terlaksana
batkan komunitas masyarakat sebagai pemanfaat dan
dengan baik. Untuk dapat mensukseskan pembangun-
pelaku utama yang secara aktif mengambil langkah
an Desa selain dibutuhkan dukungan dan partisipasi
penting yang dibutuhkan.
masyarakat juga dibutuhkan pemimpin yang bersedia
Dari berbagai upaya yang dilakukan para tokoh tampil dalam setiap kegiatan. Seorang pemimpin
masyarakat dalam membangun partisipasi pemuda harus memiliki sikap pelopor, berani, memberikan
tentu memberikan dampak terhadap kegiatan mau- contoh dan teladan yang baik serta rela mengor-
pun pengaruh pemuda dalam kehidupan bermasya- bankan kepentingan pribadi demi kepentingan masya-
rakat. Beberpa dampak yang ditimbulkan diantaranya: rakat. Sehingga keberhasilan pedesaan ditentukan
oleh beberapa hal diantaranya adalah keterlibatan
a. Pemuda memiliki rasa tanggungjawab
masyarakat dan kemampuan serta keterampilan pe-
Rasa tanggung jawab memang harus dimiliki oleh mimpin-pemimpinnya di dalam menggerakkan se-
setiap manusia, begitupun dengan tujuan dari para mangat pembangunan. Melihat dampak penting dan
tokoh masyarakat yang menginginkan generasi muda positif dari tokoh masyarakat terhadap partisipasi ke-
di wilayahnya memiliki tanggung jawab, bukan hanya wargaan pemuda karang taruna di Desa Pamanukan,
terhadap dirinya sendiri tetapi memiliki tanggung maka diharapkan dapat membangun rasa pemilikan
jawab terhadap sesama dan lingkungan. yang kuat dikalangan masyarakat pada umumnya dan
pemuda karang taruna pada khususnya terhadap
b. Kegiatan yang dilakukan pemuda bernilai positif
hasil-hasil kegiatan.
Dengan menghidupkan kembali organisasi di suatu
wilayah seperti halnya Karang Taruna, diharapkan Kesimpulan
mampu menjadi wadah untuk menghimpun aspirasi
Tokoh masyarakat baik formal maupun informal
masyarakat maupun pemuda dan pemudi di Desa
memberi peran penting dalam membangun partisipasi
Pamanukan untuk melakukan berbagai kegiatan
pemuda Karang Taruna di Desa Pamanukan. Untuk
positif
membangun partisipasi kewargaan pemuda karang
c. Pemuda lebih pro-aktif dan peduli terhadap mas- taruna di Desa Pamanukan diperlukan kerja sama
yarkat lainnya antara tokoh pemimpin formal maupun informal.
Peran tokoh diwujudkan dalam bentuk kegiatan
Dampak lain yang ditimbulkan dengan adanya pe-
bimbingan, pengarahan, pelibatan dalam kegiatan.
ran masyarakat dalam mengembangkan partisipasi
Peranan tokoh masyarakat dapat merubah keadaan

362
Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN 2598-5973
11 November 2017, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-ISSN 2599-008X

pemuda secara signifikan dan hal ini mampu mencip- Soewarno Handoyo Ningrat. (1980). Pengantar Ilmu
takan keadaan yang lebih kondusif, selaras dan serasi Studi Administrasi dan Manajemen, CV. Haji
dalam suatu daerah khususnya di Desa Pamanukan. Masagung Jakarta.
Strauss, Ansem dan Juliet Corbin. (2003) Dasar-Dasar
Daftar Pustaka
Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-teknik
Alwasilah, A. C. (2006). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Teorisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pustaka Jaya.
T. Hani Handoko. (1996). Manajemen, BPFE
Nasution. (2003). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Yogyakarta.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Sj Sumarto, Hetifah. (2006). New Voices of the 1945.
Community: Citizen Forums in Reformasi Era
Indonesia, PhD Thesis, Flinders University.

363

Anda mungkin juga menyukai