Anda di halaman 1dari 6

NPM : 16411050

Nama : Anggi Raka Siwi

Mta Kuliah : Knowledge Management

Analisa suatu perusahaan yang menerepkan 10 strategi knowledge management!!!

Jawab!

Penerapan Knowledge Management Pada PT Pertamina

1. Profil PT Pertamina

PT Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia
(National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT
Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger
dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN Pertamina. Dengan
bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan
ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (Persero)
pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20
tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat
Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini
dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003
"Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
(Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)".

Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu
“Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk
melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien
dan menguntungkan.

Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk


mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai
dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah
dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident,
Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa
menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai
perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.

2. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan usaha minyak, gas, serta
energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan
sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang
penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di
dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di
bidang energi, yaitu energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi tersebut serta
pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Misi

Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan,
eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara
terintegrasi.

3. Tata Nilai Perusahaan

Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh
karyawan dalam menjalankan perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina adalah
sebagai berikut:

a. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap,
menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola
korporasi yang baik.
b. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong
pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
c. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
d. Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada pelanggan.
e. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan
prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan
penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.

4. Penerapan Knowledge Management pada PT Pertamina

Berdasarkan Indonesia Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study, Pertamina


memiliki keunggulan dalam mengembangkan budaya perusahaan berbasis pengetahuan, inovasi
atau menghasilkan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan, memaksimalkan modal intelektual
perusahaan, dan knowledge sharing atau menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan
secara kolaboratif.

Budaya berbasis pengetahuan pada Pertamina berdasarkan visi-misi perusahaan, yaitu


‘Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia’. Untuk mengembangkan energi selain
minyak dan gas Pertamina harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu mengenai energi lain
seperti energi panas bumi, Coal Bed Methane (CBM), sehingga Knowledge
Management memainkan peran penting. Knowledge Management pertama kali diterapkan
Pertamina pada tahun 2008 yang dikelola oleh Tim Knowledge Management Pertamina
(KOMET). Dengan bertumpu pada empat komponen yang berperan dalam strategi perubahan,
yaitu pedoman, infrastruktur, people dan kepemimpinan.

Pertamina menciptakan sistem pengelolaan program inovasi melalui kegiatan Continuous


Improvement Program (CIP) dengan menerapkan prinsip (DELTA) Delapan Langkah Tujuh
Alat dan PDCA (Plan-Do-Check-Action). Pengelolaan CIP dilakukan oleh person in charge
(PIC) dengan kegiatannya yang terdiri dari pelatihan CIP, rencana pelaksanaan Forum
Presentasi, hingga pelaksanaan audit CIP. Pada setiap tahunnya Pertamina mengadakan Forum
Inovasi sebagai puncak pelaksaan forum prestasi CIP di seluruh UNIT/Region/Anak Perusahaan.
Pertamina mendefinisikan modal intelektual dalam tiga kategori, yaitu pertama, Human
Capital  dengan melakukan evaluasi dan monitoring memalui Talent pool serta diskusi
melalui Community of Practice (CoP). Kedua, Enterprise Capital melalui Sistem Tata Kerja
(STK), sistem manajemen, HAKI dan pengelolaan asset pengetahuan. Terakhir, Customer
Capital, setiap tahunnya Pertamina menyelenggarakan customer loyalty dan customer
satisfaction survey.Dengan adanya modal intelektual Pertamina mampu meningkatkan bisnisnya
pada energi panas bumi, mengakuisisi beberapa blok di dalam negeri, dan bermain di Coal Bed
Methane  (CBM).

Selain itu Pertamina memfasilitasi sharing knowledge melalui aktivitas yang diselenggarakan


oleh KOMET yang terbagi menjadi aktivitas online dan offline. Untuk kegiatan offline dapat
berupa forum atau media. Sedangkan untuk online dengan sistem informasi terintegrasi yang
bernama Portal KOMET.

5. Dampak Positif Penerapan Knowledge Management di Pertamina

Perkembangan bisnis yang semakin dinamis menjadikan perusahaan harus mampu bersaing
dengan perusahaan lain. PT Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
melakukan pengelolaan  dan penjualan terhadap minyak dan gas. Saat ini Pertamina bukanlah
satu-satunya perusahaan yang melakukan pengelolaan terhadap minyak dan gas, persaingan kini
kian bertambah dan semakit ketat. Selain itu, transformasi visi Pertamina untuk “menjadi
perusahaan energi kelas dunia” ini telah mendorong Pertamina untuk melakukan perubahan dan
perbaikan di berbagai bidang. Hal tersebut menuntut Pertamina untuk terus mengembangkan
inovasi-inovasi untuk mewujudkan visi tersebut, sehingga Pertamina menyadari perlunya
mempersiapkan strategi yaitu salah satunya dengan strategi implementasi knowledge
management untuk mengatasi kesenjangan antara strategi dan pengetahuan.

Adanya KOMET (Knowledge Management) Pertamina memberikan dampak positf bagi


karyawan maupun organisasi. Terbukti KOMET memberikan pencapaian yang semakin
meningkat disetiap tahunnya. Berikut Pencapaian KOMET tahun 2010 s.d. 2014.

Pencapaian yang terus meningkat tersebut menunjukkan implementasi knowledge


management di Pertamina ini sangat baik. Penerapan knowledge management ini akan
membentuk habit karyawan yang awalnya enggan dan sulit untuk berbagi pengetahuan kini
menjadi karyawan yang mau belajar dan berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) secara
berkelanjutan.Implementasi knowledge management Pertamina akan mengasah kreativitas
karyawan Pertamina untuk menghasilkan inovasi-inovasi, karyawan juga semakin kompeten,
serta perusahaan yang semakin berkembang dengan cepat. Dengan karyawan yang telah
memiliki habit  mengakses dan berbagi pengetahuan secara berkelanjutan ini akan membentuk
organisasi pembelajar yang akan mendorong organisasi dalam hal ini PT Pertamina mencapai
tujuan dan sasaran organisasinya. Selain itu, citra PT Pertamina di dunia bisnis dan di
masyarakat juga akan baik seiring dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh PT Pertamina,
dimana prestasi PT Pertamina hanya dapat diraih apabila SDM nya berkualitas dan kompeten,
salah satu cara untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan kompeten adalah dibentuk dengan
penerapan manajemen pengetahuan pada perusahaan.

6. Hambatan dan Strategi Penerapan Knowledge Management pada PT Pertamina

Penerapan suksesnya knowledge management dalam sebuah organisasi tentu akan


menghadapi banyak tantangan ataupun hambatan. Baik organisasi kecil, bahkan organisasi besar
seperti Pertamina. Sering kali kendala yang dijumpai berada pada karyawan maupun pelaku di
dalam organisasi. Di dalam perusahaan Pertamina hambatan yang sering kali terjadi adalah
adanya kebiasaan karyawan yang tidak biasa berbagi pengetahuan. Sehingga tacit
knowledge atau pengalaman yang mereka miliki tidak dapat diwariskan. Sementara pengalaman
yang mereka miliki adalah pengalaman yang sangat membantu berjalannya sistem yang efesien
di dalam perusahaan. Contohnya adalah pengetahuan untuk mengetahui adanya kerusakan atau
penyusutan selang minyak atau pipa gas hanya dengan memukulnya. Sementara hal ini sangat
berguna diketahui karyawan demi meminimalisir risiko kerugian operasional.

Sharing pengetahuan di Pertaminan juga dilakukan dengan online, dimana sharing ini


dikelola oleh KOMET. Dengan adanya sharing pengeatahuan secara online, mengahasilkan
berbagi pengaetahuan secara merata dan menjangkau semua pihak di Pertamina. Namun, kendala
yang dihadapi adalah, para pelaku organisasi seringkali hanya mengambil pengetahuan yang
disebar tanpa memberikan umpan balik kepada perusahaan. Sehingga pertumbuhan pengetahuan
di dalam perusahaan tidak signifikan dengan jumlah pengambilan yang dilakukan.

Perlu strategi yang efektif untuk menyelesaikan kedua masalah ini dari pihak perusahaan.
Strategi tersebut adalah perlu adanya sistem informasi yang terjaga kinerjanya. Salah satunya
adalah dengan menggunakan identitas setiap pengguna. Sehingga dapat mendeteksi para pelaku
pengguna sharing pengetahuan yang bersifat online dengan portal KOMET. Pelaku yang
memberikan pengetahuan secara berkelanjutan dan ter-update dapat diberi penghargaan.
Sehingga hal ini akan mendorong para pelaku untuk terus memberikan atau membagikan
pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini juga akan menbuat pelaku organisasi untuk
berpartisipasi dalam pertukaran informasi.

Penerapan manajemen pengetahuan pada PT Pertamina dikenal dengan Knowledge


Management Pertamina atau KOMET.Dalam menerapkan knowledge management PT
Pertamina bertumpu pada empat komponen yang berperan dalam strategi perubahan, yaitu
pedoman, infrastruktur, people  dan kepemimpinan. Pertamina memiliki keunggulan dalam
mengembangkan budaya perusahaan berbasis pengetahuan, inovasi atau menghasilkan
produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan, memaksimalkan modal intelektual perusahaan,
dan knowledge sharing atau menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara
kolaboratif. Penerapan knowledge management  ini akan membentuk habit karyawan yang
awalnya enggan dan sulit untuk berbagi pengetahuan kini menjadi karyawan yang mau belajar
dan berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) secara berkelanjutan.Implementasi knowledge
management Pertamina akan mengasah kreativitas karyawan Pertamina untuk menghasilkan
inovasi-inovasi, karyawan juga semakin kompeten, serta perusahaan yang semakin berkembang
dengan cepat

Penerapan manajemen pengetahuan pada PT Pertamina juga memiliki beberapa hambatan


dalam pelaksanaannya, dan ini justru membuat PT Pertamina semakin gencar dalam
memperbaiki manajemen pengetahuan yang telah diterapkan sehingga manajemen pengetahuan
mampu mendorong dalam mensukseskan tujuan utama PT Pertamina.

Anda mungkin juga menyukai