Suri Tauladan Nabi Muhammad SAW

Nama : Sisvi Risna N.

XI MIPA 6 / 36

Sebelum Nabi Muhammad SAW Wafat

Seperti yang kita tahu bahwa Rosululloh wafat pada 12 Rabiul Awal 11 H. Sebelum Rosululloh
wafat, beliau mengunjungi istri-istrinya secara bergilir. Dan pada saat di rumah Maimunah ra, sakitnya
bertambah parah sehingga beliau memanggil istri-istrinya untuk berkumpul dan meminta izin agar ia
dirawat di rumah Aisyah ra. Untuk kerumah Aisyah, beliau di papah oleh Fadhil bin ‘Abbas dan Ali bin
Abi Tholib.

Pada 8 Rabiul Awwal 11 H yaitu 4 hari sebelum wafat, beliau meminta dibawakan tujuh bejana
berisi air dari tujuh telaga yang berbeda. Dalam posisi duduk, beliau ingin dimandikan dengan air
tersebut. Karena merasa sakitnya agak berkurang, Rosululloh keluar untuk berkhutbah dan sholat
maghrib berjamaah bersama para sahabat. Itu merupakan khutbah terakhir dan sholat terakhir
Rosululloh bersama para sahabat.

Minggu, 11 Rabiul Awwal 11 H, satu hari menjelang beliau wafat, Rosululloh membebaskan
semua hamba sahaya, dan memberikan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin.

Senin pagi, 12 Rabiul Awwal 11 H, ketika kaum muslimin akan melaksanakan sholat subuh. Dan
yang akan menjadi imam adalah Abu Bakar As-Shidiq. Rosululloh membuka pintu rumahnya yang
bersebelahan dengan jamaah sholat. Abu Bakar mengisyaratkan agar Rosululloh menjadi imam, namun
Rosululloh berkata,”teruskanlah sholat kalian”. Rosululloh tersenyum dan menutup pintu rumahnya. Itu
adalah kali terakhir para sahabat melihat Rosululloh sebelum beliau wafat.

Di saat terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar dan ia membawa siwak. Rosululloh
memperhatikan siwak tersebut dan mengisyaratkan Aisyah untuk mengambilkan siwak itu. Dan beliau
bersiwak di pangkuan Abdurrahman. Bersiwak adalah pekerjaan Rosululloh yang terakhir sebelum
menemui ajal.

Setelah selesai bersiwak, Rosulloh melafadzkan yang artinya,”sesungguhnya kematian itu akan
menghadapi ‘sakaratulmaut’, Wahai Alloh, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Alloh, Kekasihku Yang
Maha Tinggi..”

Pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda Nabi Muhammad SAW masih
memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali saying Rosululloh pada kita. Lalu
Rosululloh pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Anas bin Malik mengisahkan,”Tiada hari yang paling indah dan cerah selain hari kedatangan
Rosululloh SAW ke Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan muram daripada hari ketika
Rosululloh SAW wafat di Madinah.”