Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KAPITA SELEKTA MATERIAL

SEMEN
Dosen Pengampu : Wahyu Aji Eko Prabowo, S.Si, M.T

Disusun oleh:

1. Desti Gunawan Sari 12620030


2. Fitroh Merkuri W. 13620023
3. Sismiranda Putri A. 13620033
4. Paryanti 13620048

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Memahami pengertian dari semen.
2. Memahami bagaimana proses produksi semen.
3. Mengetahui jenis-jenis dari semen.
4. Mengetahui berbagai aplikasi atau pemanfaatan dari penggunaan semen.
5. Mengetahui berbagai keuntungan dari penggunaan semen.

B. Latar Belakang
Fungsi semen telah dikenal sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk
seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan iniawalnya adalah hasil percampuran
batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan pada zaman Kerajaan Romawi,
tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk ini beri nama Pozzuolana.
Setelah runtuhnya kerajaan Romawi, pada abad 18, John Smeaton menemukan
kembali bubuk yang sangat berkhasiat ini. Dia membuat adonan dengan
memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar di
Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia untuk
mengimplementasikan program-program pembangunan nasional. Kegagalan dalam
menjamin ketersediaan supply semen akan menyebabkan terganggunya pelaksanaan
program-program pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur nasional. Hal ini dapat
mengganggu program peningkatan kesejahteraan masyarakat karena perkembangan
ekonomi Indonesia yang terus meningkat setiap tahun sangat berpengaruh pada
percepatan infrastruktur sarana dan prasarana tiap wilayah di Indonesia. Adanya
percepatan infrastruktur tiap-tiap wilayah maupun daerah tertinggal menyebabkan
semakin tingginya kebutuhan dan permintaan semen nasional dalam jumlah banyak.

2
C. Rumusan Masalah
1. Apa semen itu?
2. Bagaimana proses produksi semen?
3. Apa saja jenis-jenis semen?
4. Bagaimana pemanfaatan semen?
5. Apa saja keuntungan menggunakan semen?
6.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolis, dimana
jika dicampur dalam air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain
menjadi satu dan dapat memadat serta mengeras. Secara umum semen dapat
didefinisikan sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagian-bagian benda padat
menjadi bentuk yang kuat kompak dan Keras.
Semen adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu kapur/gamping
sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan
hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses
pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calcium
Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung
senyawa : Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3 )
dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut
dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk clinkernya, yang kemudian
dihancurkan dan ditambah dengan gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai.

B. PROSES PRODUKSI SEMEN


Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut :
1. Proses basah :
Semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan
kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar (bunker crude
oil). Proses ini jarang digunakan karena masalah keterbatasan energi BBM.
 Keuntungan :
 Umpan lebih homogeny, semen yang diperoleh lebih baik.
 Efisiensi penggilingan lebih tinggi dan tidak memerlukan suatu unit
homogenizer.

4
 Debu yang timbul relative sedikit.
 Kerugian
 Bahan bakar yang digunakan lebih banyak, butuh air yang cukup
banyak.
 Tanur yang digunakan terlalu panjang karena memerlukan zone
dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan kadar air.
 Biaya produksi lebih mahal.
2. Proses Kering
Adapun proses kering yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penggalian/Quarrying
Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama
adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur
(calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah
yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous
materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau
diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
2. Penghancuran
Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi
material yang digali.
3. Pencampuran Awal
Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan
komposisi tumpukan bahan.
4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku
Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap
awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan
jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan
yang diinginkan.
5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker
Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater,
yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon
dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan
5
gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada pre‐
heater ini dan berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak
cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400°C, bahan
berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan
sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara
pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
6. Penghalusan Akhir
Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan
dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran
bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke
klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan
gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk
semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk
mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan
pipa menuju silo semen.

C. JENIS-JENIS SEMEN DAN APLIKASINYA


1. Portland Cement
Semen Portland adalah semen hidraulis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat
hidraulis, bahan tambahan yang biasanya adalah gypsum. Klinker adalah penamaan
untuk gabungan komponen produk semen yang belum diberikan tambahan bahan
lain untuk memperbaiki sifat dari semen. Tipe-tipe semen Portland :
a.  Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Ordinary Portland Cement  adalah semen Portland yang dipakai untuk
segala macam konstruksi apabila tidak diperlukan sifat-sifat khusus,
misalnya ketahanan terhadap sulfat, panas hiderasi dan
sebagainya. Ordinary Portland Cement mengandung 5% MgO, dan 2,5-3%
SO3. Sifat-sifat Ordinary Portland Cement  berada diantara sifat-

6
sifat moderate heat semen dan hight early strength Portland cement.Semen
ini yang paling banyak dipasarkan dan diproduksi.
b.  Tipe II (Moderate Heat Portland Cement)
Moderate Heat Portland Cement adalah semen Portland yang dipakai
untuk pemakaian konstruksi yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat
dan panas hiderasi yang sedang. Moderate Heat Portland Cement terdiri
dari 20% SiO2, 6% Al2O3, 6% MgO, dan 8% C3A.Semen tipe ini lebih
banyak mengandung C2S dan mengandung lebih sedikit C3A dibandingkan
dengan semen tipe I.Biasanya digunakan untuk daerah pelabuhan dan
bangunan sekitar pantai.
c. Tipe III (High Early Strength Portland Cement)
High Early Strength Portland Cement adalah semen portland yang
digunakan keadaan-keadaan darurat dan musim dingin. Juga dipakai untuk
produksi beton tekan. High Early Strength Portland Cement  ini
mempunyai kandungan C3S lebih tinggi dibandingkan dengan semen tipe
lainnya sehingga lebih cepat mengeras dan cepat mengeluarkan kalor. High
Early Strength Portland Cement tersusun atas 6% MgO, 3,5-4,5% Al2O3,
35% C3S, dan 15% C3A. Semen tipe ini sangat cocok digunakan untuk
pembangunan gedung-gedung besar, pekerjaan-pekerjaan berbahaya,
pondasi, pembetonan pada udara dingin, dan pada prestressed coccretel,
yang memerlukan kekuata awal yang tinggi.
d.  Tipe IV (Low Heat Portland Cement)
Low Heat Portland Cement adalah semen Portland yang digunakan untuk
bangunan dengan panas hiderasi rendah misalnya pada bangunan beton
yang besar dan tebal, baik sekali untuk mencegah keretakan. Low Heat
Portland Cement ini mempunyai kandungan C3S danC3A lebih rendah
sehingga pengeluaran kalornya lebih rendah. Low Heat Portland
Cement tersusun atas 6,5% MgO, 2,3% SO3, dan 7% C3A. Semen ini
biasanya digunakan untuk pembuatan atau keperluan hidraulik
engineering yang memerlukan panas hiderasi  rendah, contohnya dam,
bendungan dan lapangan udara.
7
e. Tipe V (Shulphato Resistance Portland Cement)
Shulphato Resistance Portland Cement adalah semen Portland yang
mempunyai kekuatan tinggi terhadap sulfur dan memiliki kandungan C 3A
lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya.Shulphato
Resistance Portland Cement tersusun atas 6% MgO, 2,3% SO3, dan 5%
C3A. Semen ini sering digunakan untuk bangunan di daerah yang
kandungan sulfatnya tinggi, misalnya pelabuhan, terowongan, pengeboran
di laut, dan bangunan pada musim panas. 
f.   Semen Putih (White Cemen)
Semen Putih adalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu kapur yang
mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah (kurang dari
1%) sehingga dibutuhkan pengawasan tambahan agar semen ini tidak
terkontaminasi dengan Fe2O3 selama proses berlangsung. Pembakaran pada
tanur putar menggunakan bahan bakar gas. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi kontaminasi terhadap abu hasil pembakaran, juga terhadap
oksida mangan sehingga warna dari semen putih tersebut tidak terpengaruh.
Semen Putih mengandung 24,2% SiO2, 4,2% Al2O3, 0,39% Fe2O3, 65,8%
CaO, 1,1% MgO, dan 0,02% Mn2O3. Semen Putih lebih digunakan untuk
bangunan arsitektur dan dekorasi jadi bukan bahan untuk tujuan kontruksi.
g. Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement)
Semen Sumur Minyak adalah semen Portland yang dicampur dengan bahan
retarder khusus seperti lignin, asam borat, casein, gula, atau organic
hidroxid acid. Semen Sumur Minyak mengandung 6% MgO, 3% SO3, 48-
65% C3S, 3% C3A, 24% C4AF + 2C3A, dan 0,75% alkali (NO2).
Fungsi retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan
semen atau memperlambat waktu pengerasan semen, sehingga adukan
dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Semen Sumur Minyak
digunakan antara lain untuk melindungi ruangan antara rangka sumur
minyak dengan karang atau tanah sekelilinginya, sebagai rangka sumur
minyak dari pengaruh air yang korosif.

8
h. Semen Masonry
Semen Masonry adalah semen hidraulik yang digunakan sebagai adukan
konstruksi masonry, mengandung satu atau lebih blast furnance
slagcement(semen kerak dapur tinggi),  semen Portland pozzolan, semen
alam atau kapur hidraulik dan bahan penambahnya mengandung satu atau
lebih bahan-bahan seperti: kapur padam, batu kapur, chalk, calceous shell,
talk, slag, atau tanah liat yang dipersiapkan untuk keperluan ini. Sifat
semen ini mempunyai penyerapan air yang baik, berdaya plastissitas yang
tinggi dan kuat tekan yang rendah. Penggunaan semen ini lebih banyak
pada konstruksi perumahan gedung, jalan dan imigrasi.
i. Semen Berwarna
Sering dibutuhkan semen yang mempunyai warna yang sama dengan bahan
atau material yang akan direkatkan. Semen Berwarna dibuat dengan
menambahkan zat warna (pigmen) sebanyak 5-10% pada saat semen putih
digiling. Zat warna yang ditambahkan harus tidak mempengaruhi selama
penyimpanan atau selama pemakaian semen tersebut. Semen ini biasanya
dipakai untuk tujuan dekorasi.
2. Semen Non Portland
a.  Semen Alam (Natural Cement)
Semen alam merupakan semen yang dihasilkan dari proses pembakaran batu
kapur dan tanah liat pada suhu 850-1000oC kemudian tanah yang dihasilkan
digiling menjadi semen halus. Penggunaan semen alam tidak boleh di tempat-
tempat yang tidak terlindungi terhadap pengaruh cuaca langsung namun dapat
digunakan dalam adukan atau beton karena sifatnya yang mudah mengering.
Semen ini biasanya digunakan sebagai lem/perekat sehingga penggunaannya
sering bersamaan dengan semen portland.
b. Semen Alumina Tinggi (High Alumina Cement)
Semen Alumina Tinggi pada dasarnya adalah suatu semen kalsium aluminat
yang dibuat dengan meleburkan campuran batu gamping, bauksit, dan bauksit
ini biasanya mengandung oksida besi, silika, magnesia, dan ketidak murnian
lainnya. Cirinya ialah bahwa kekuatan semen ini berkembang dengan cepat,
9
dan ketahanannya terhadap air laut dan air yang mengandung sulfat lebih baik.
Semen ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat beton.
c.  Semen Portland Pozzolan
Semen Portland Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan
alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti
semen akan tetapi dalam bentuk halusnya dan dengan adanya air, maka
senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi membentuk kalsium aluminat hidrat
yang bersifat hidraulis.
Bahan pozzolan tersusun atas 45-72 % SiO2, 10-18 % Al2O3, 1-6 % Fe2O3, 0,5-
3 % MgO, 0,3-1,6 % SO3.Semen portland pozzolan merupakan suatu bahan
pengikat hidraulis yang dibuat dengan menggiling bersama-sama terak semen
portland dan bahan yang mempunyai sifat pozzolan, atau mencampur secara
merata bubuk semen portland dan bubuk bahan lain yang mempunyai
sifat pozzolan. Bahan pozzolan yang ditambahkan besarnya antara 15-40 %.
Semen ini biasanya digunakan dalam pembangunan jembatan, jalan raya,
perumahan, dermaga, bendungan dan bangunan irigasi.
d. Semen Sorel
Semen Sorel adalah semen yang dibuat melalui reaksi eksotermik larutan
magnesium klorida 20 % terhadap suatu ramuan magnesia yang didapatkan
dari kalsinasi magnesit dan magnesia yang didapatkan dari larutan garam.
Semen Sorel mempunyai sifat keras dan kuat, mudah terserang air dan sangat
korosif. Penggunaannya terutama adalah semen lantai, dan sebagai dasar
pelantai dasar seperti ubin dan terazu.
e.  Portland Blast Furnance Slag Cement
Portland Blast Furnance Slag Cement adalah semen yang dibuat dengan cara
menggiling campuran klinker semen  portland dengan kerak dapur tinggi
(Blast Furnance Slag) secara homogen. Kerak (slag) adalah bahan non metal
hasil samping dari pabrik pengecoran besi dalam tanur (Dapur Tinggi) yang
mengandung campuran antara kapur (CaCO3) silika (SiO2), dan alumina
(Al2O3). Sifat semen ini jika kehalusannya cukup, mempunyai kuat tekan yang
sama dengan semen Portland, betonnya lebih stabil dari beton semen Portland,
10
permeabilitasnya rendah, pemuaian dan penyusutan dalam udara kering sama
dengan semen Portland.
 Keuntungan diproses kering ini adalah, sebagai berikut :
 Tanur yang digunakan relative pendek.
 Panas yang dibutuhkan rendah, sehingga bahan bakar yang dipakai
relative sedikit, dan membutuhkan air yang relative sedikit pula.
 Kapasitas produksi lebih besar.
 Kerugiannya yaitu :
 Kadar air sangat mengganggu proses, karena material menempel pada alat.
 Campuran umpan kurang homogen.
 Banyak debu yang dihasilkan sehingga dibutuhkan alat penangkap debu.

D. KEUNTUNGAN
Dalam penggunaan semen sebagai bahan bangunan atau yang lainnya, memiliki
beberapa keuntungan, yaitu:
a. Bahan yang mudah didapat. Karena sebagian besar semua bahan terbuat dari
semen, semen banyak dijumpai di setiap toko bangunan. Sehingga tidak susah
untuk mendapatkannya.
b. Mudah diaplikasikan dalam berbagai desain bangunan. Sifatnya yang dapat
dicetak, semen sangat mudah didesain berdasarkan kebutuhan. Desain tersebut
dapat disesuaikan dengan bentuk cetakan atau secara langsung dapat diaplikasikan
dalam pembangunan.
c. Mempercepat masa pengerjaan. Sifat semen yang mudah dalam pengaplikasian
membuat dapat menghemat waktu.
d. Dapat menghasilkan bangunan yang rapi dan kokoh. Semen yang sifatnya kuat
saat setelah mengeras, membuat bangunan lebih kokoh. Bangunan tidak akan
mudah roboh saat pondasi terbuat dari semen.

11
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai


berikut:

1. Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolis, dimana jika
dicampur dalam air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi
satu dan dapat memadat serta mengeras.
2. Proses produksi semen dibedakan menjadi 2 yaitu proses basah dan proses kering.
3. Jenis-jenis semen dibedakan menjadi 2 pada umumnya, yaitu semen Portland dan
semen non Portland.
4. Semen di manfaatkan untuk pembanguna jembatan, untuk konstruksi bangunan, untuk
dekorasi, dan sebagainya.
5. Keuntungan menggunakan semen antaa lain yaitu, mudah di dapat, mudah
diaplikasikan, mempercepat pengerjaan, dan menghasilkan bangunan yang rapi dan
kokoh.

12
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Desainrumahidealkita.blogspot.com/2014/01/jenis-dan-tipe-semen-menurut-fungsi-dan.html?
m=1

Nurlailahcuteinfo.blogspot.com/2012/04/makalah-pembuatan-semen.html?m=1

Rdianto.wordpress.com/2010/01/03/jenis-jenis-semen/

www.facebook.com/SuperMix.Semen.instan/posts/663186047051943

13

Anda mungkin juga menyukai