Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Tuberkulosis

Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan untuk menetapkan paduan Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) yang sesuai dan dilakukan sebelum pengobatan dimulai yang meliputi empat hal
, yaitu:

1. Lokasi atau organ tubuh yang sakit


a. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru (parenkim), tidak
termasuk selaput paru (pleura) dan kelenjar pada hilus.
b. Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain
paru misalnya pelura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang
, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan organ tubuh lain.
Pasien TB paru yang disertai TB ekstraparu diklasifikasikan sebagai TB paru.

2. Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis)


Klasifikasi penyakit TB berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu :
a. Tuberkulosis paru BTA positif
1) 2 atau lebih dari 3 spesimen dahak SPS (sewaktu-pagi-sewaktu) hasilnya BTA
positif, atau 2 dari 2 spesimen pagi dan pagi (P-P) berturut hasil BTA positif.
2) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambaran tuberkulosis .
3) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biarkan kuman TB positif.
4) Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS
pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan
setelah pemberian antibiotika non OAT.
b. Tuberkulosis paru BTA negatif
Kasus yang tida memenuhi definisi TB pada paru BTA positif. Kriteria diagnostic TB Paru
BTA negatif harus meliputi kriteria berikut :
1) Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif
2) Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis
3) Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT, bagi pasien dengan
HIV negatif
4) Ditentukan atau dipertimbangkan oleh dokter untuk diberi pengobatan. Apabila
fasilitas lengkap, dikonfirmasi penegakan diagnosis TB berdasar metode kultur
TB

3. Tingkat keparahan penyakit

a. TB paru BTA negatif toraks positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya,
yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat apabila gambaran foto toraks
memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses yang lebih tinggi),
dan atau keadaan umum pasien buruk.
b. TB ekstraparu dibagi berdasarkan pada tingkat keparahannya, yaitu
1) TB ekstraparu ringan, misalnya TB kelenjar lymfe, pleuritis, eksudativa,
unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.
2) TB ekstraparu berat, misalnya meningitis, milier, pericarditis peritonitis, pleuritis
eksudativa bilateral, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kemih dan alat
kelamin.

4. Riwayat pengobatan TB sebelumnya

Klasifikai berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya disebut sebagai tipe pasien TB, sebagai berikut:

a. Kasus pasien TB baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari 1 bulan. Lpemeriksaan BTA bisa positif atau negatif
b. Kasus pasien TB yang sebelumnya diobati
1) Kasus kambuh (Relaps) adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,
didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur)
2) Kasus pasien TB setelah putus berobat (default) adalah pasien yang telah berobat 2
bulan atau lebih dengan BTA positif.

Anda mungkin juga menyukai