“REVIEW ARTIKEL”
DOSEN PENGAMPU :
Assist.Prof. Dr. Nur Izzati, S.pd., M.Si.
B. Sejarah Jurnal
a. Terbitan pertama kali pada bulan Januari 2010, terbit satu tahun dua kali pada
bulan Januari dan Juli. Terbitan tahun 2010 sampai tahun 2012 hanya versi
cetak. Tahun 2012 sudah ada portal OJS, dan secara bertahap terbitan
sebelumnya diunggah ke OJS. Terbitan tahun 2013 sampai 2016 proses submit
naskah, proses review, proses revisi, dan proses editing dilakukan secara
manual dan elektronik (email). Setelah versi cetak terbit, naskah diunggah ke
OJS. Melalui MoU nomor 14/PPII/J/2016 tanggal 30 Juli 2016 menjalin
kerjasama pengelolaan dan penerbitan jurnal dengan Perkumpulan Pendidikan
IPA Indonesia (PPII), Pada tanggal 14 Februari 2017 mengajukan permohonan
ISSN Online, dan mulai edisi Vol. 8, No. 2, Juli 2017 sudah mencantumkan e-
ISSN. Hanya saja proses submit naskah, proses review, proses revisi, dan
proses editing dilakukan secara gabungan via email dan OJS, Mulai terbitan
tahun 2017 dilakukan pengecekan similarity artikel melalui aplikasi
iThenticate, Tanggal 19 April 2017 JPMIPA sudah terindeks dalam DOAJ,
Pada tahun 2017 mulai mendapatkan DOI untuk setiap artikel, dan semua
artikel yang sudah terbit sebelumnya diberi DOI juga, Berdasarkan SK Dirjen
Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Nomor 30/E/KPT/2018
tanggal 24 Oktober 2018 JPMIPA terindeks dalam SINTA dengan peringkat 3,
Sejak terbitan Januari 2020, Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA hanya
menerbitkan artikel hasil penelitian (tidak menerima naskah artikel konseptual).
Penyajian naskah dilengkapi dengan abstract dan abstrak (Berbahasa Inggris
dan Indonesia).
C. Identitas Artikel
Judul artikel Etnomatematika pada Budaya Masyarakat Dayak
Perbatasan Indonesia-Malaysia
Penulis Agung Hartoyo
Asal Instansi FKIP Universitas Tanjungpura
Email Pada artikel tersebut tidak ada memuat email
penulis
Volume, edisi, tahun Vol.2 No.1 (2011); Januari 2011
Halaman 12
D. Aturan Penulisan
1. Ukuran Font
Ukuran Font
Penulisan Keterangan
Artikel Template
Judul 12 pt 14 pt Tidak sesuai dengan template
2. Ukuran kertas
Ukuran Kertas
Margin
Size Margin kanan Margin kiri Margin atas
bawah
Artikel A4 3 cm 4 cm 4 cm 3 cm
Template A4 3 cm 4 cm 4 cm 3 cm
Keterangan sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
3. Format Font
Format Font Keterangan
Penulisan
Artikel Template
Judul Times New Roman Times New Roman sesuai
Judul Abstrak Times New Roman Times New Roman sesuai
6. Aturan Tabel
Tata Letak Keterangan
Aturan
Tabel
Artikel Template
Jumlah tabel Maksimal 5 buah Maksimal 5 buah sesuai
Posisi tabel pada Hampir ke akhir Atas halaman Tidak sesuai
halaman halaman
Jenis huruf, dan Times New Times New Roman, 12 pt sesuai
ukuran huruf Roman, 12 pt
Baris pada judul 1 baris 2 baris Tidak sesuai
tabel
7. Aturan Daftar Pustaka
Berdasarkan Template :
Daftar pustaka ditulis sistem Harvard, dimana baris kedua menjorok ke dalam 1,5cm.
Contoh penulisan daftar pustaka dibawah ini.
- Daftar pustaka dari buku.
Anderson, L. W., & David R, K. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and
Assesing a Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objective.
NewYork: Addison Wesley Longman.
- Daftar pustaka dari jurnal.
Berdasarkan Artikel :
Pada penulisan di artikel, template untuk daftar pustaka sudah sesuai dengan apa yang
sudah ditetapkan pada template
8. Sistematika Penulisan
Artikel
NO Template
1. Judul Judul
2. Abstrak Abstrak
Sistematika penulisan artikel sudah sesuai dengan template hanya saja penulisan kata-kata
berbeda dan pada template menyebutkan bahwa “tanpa menuliskan kata pendahuluan”, namun
penulis menggunakan pendahuluan.
9. Isi Artikel
- Pendahuluan
Kualitas atau kandungan isi pada pendahuluan artikel yang di review adalah sebagai berikut.
Menurut reviewers, sudah sesuai antara artikel dengan template. Karena, Pada pendahuluan di
template disebutkan bahwa pada pendahuluan harus memuat latar belakang permasalahan,
tujuan penelitian dan landasan teoritis. Sesuai dengan reviewer baca, Pendahuluan berisi latar
belakang dari permasalahan dalam artikel yaitu bahwa dalam masyarakat modern, matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit. Tujuan penelitian tersebut yaitu,
mendorong perubahan dalam pendidikan matematika dengan memperhatikan aspek lokal pada
kehidupan siswa dengan cara melakukan eksplorasi-investigasi unsur-unsur budaya
masyarakat yang memuat konsep matematika. Landasan teoritis salah satunya yaitu
Matematika itu pada hakekatnya tumbuh dari keterampilan atau aktivitas lingkungan budaya
(Bishop, 1994), sehingga matematika seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budayanya
(Pinxten, 1994).
- Metode penelitian
Kualitas atau kandungan isi pada metode penelitian artikel yang di review adalah sebagai
berikut. Menurut reviewers, kurang sesuai antara artikel dengan template. Karena, Pada
metode penelitian di template disebutkan bahwa pada metode penelitian harus memuat
rancangan yang digunakan, populasi dan sampel/subyek penelitian, teknik pengumpulan
data, instrument penelitian, dan teknik analisis data. Namun, pada artikel tidak disebutkan
instrument penelitian dan teknik analisis data. Sesuai dengan reviewer baca, metode
penelitian berisi rancangan yang digunakan yaitu mencari pemahaman aktivitas masyarakat
dalam pengem-bangan ide-ide matematika dari dunia real. Kemudian, populasi dan
sampel/subyek penelitian yaitu warga masyarakat Dayak perbatasan Kalimantan Barat yang
mengetahui, memahami, serta terampil dalam memproduksi karya budaya, mengetahui seluk
beluk adat istiadat masyarakat setempat, dan bersedia dengan suka rela memberikan
informasi yang dimilikinya. Teknik pengumpulan data yaitu pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan penarikan.
Dapat reviewer simpulkan pula bahwa, pada metode penelitian tersebut, tersebut menekankan
pada upaya mencari pemahaman aktivitas masyarakat dalam pengembangan ide-ide
matematika dan dunia real yang memerlukan pendekatan Interpretivisme Understanding
(Miles dan Huberman, 1994). Dengan demikian, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif
Kualitas atau kandungan isi pada hasil dan pembahasan artikel yang di review adalah sebagai
berikut. Hasil-hasil eksplorasi aktivitas masyarakat Dayak perbatasan yang memuat konsep
matematika dapat dikemukakan sebagai berikut.
Membilang
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran.
Mengukur merupakan aktivitas yang biasa dilakukan dalam proses jual beli atau barter, rancang
bangun, menentukan tinggi – panjang – keliling– luas – kedalaman, kecepatan dan sebagainya.
Jenis alat ukur dan satuan ukuran yang digunakan oleh masyarakat perbatasan ini antara lain :
a. Lambar adalah alat ukur dari bilah bambu bahan anyaman. satu lambar setara
dengan lebar sebilah bambu dibelah empat yang disisik halus.
b. Tunjuk adalah alat ukur dari jari telunjuk si penganyam. satu tunjuk setara dengan
lebar telunjuk si penganyam atau telunjuk orang dewasa.
c. Jengkal adalah alat ukur dari telapak tangan orang dewasa. Satu jengkal sama
dengan jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari tengah direntang semua.
d. Genggam adalah alat ukur dari genggaman tangan orang dewasa. Satu genggam
sama dengan satu kepalan tangan orang dewasa.
e. Kalik adalah alat ukur untuk menentukan besarnya keliling suatu barang,
umumnya hasil kerajinan anyaman. Ukuran keliling tepi suatu Ragak, takin,
ataupun Tanggui sebesar keliling kepala orang dewasa dikatakan satu kalik.
f. Seta adalah alat ukur masyarakat dengan menggunakan anggota badan orang
dewasa, dengan satuannya disebut seta. Ukuran satu seta sama panjangnya
dengan jarak dari siku sampai ujung jari tengah.
Mendesain
Pendesainan merupakan salah satu aktivitas yang berkaitan dengan matematika terapan.
Aktivitas pendesainan yang dilakukan masyarakat berkaitan dengan kegiatan membuat
rancang bangun telah diterapkan oleh semua jenis suku dan budaya. Rancang bangun tersebut
seperti monopoli dari aktivitas-aktivitas produk-produk pabrikan, mendirikan rumah tempat
tinggal termasuk aktivitas yang telah dilakukan masyarakat yang lalu dalam membangun
rumah panjang betang, perdagangan, alat-alat pertanian, perdagangan, peperangan, permainan,
perhiasan, kerajinan maupun alat-alat kebutuhan rumah tangga.
Konsep matematika yang terkait pada rancang itu adalah konsep membilang, konsep simetri,
konsep keindahan dan ketepatan ukuran. Salah satu aktivitas unik masya-rakat untuk
menentukan supaya bangunan “siku” dilakukan dengan menggunakan konsep segitiga siku-
siku Pythagoras yang tidak diketahui dan disadari oleh pelakunya.
Penentuan lokasi atau letak
Aktivitas penentuan lokasi atau letak yang juga dilakukan oleh masyarakat Dayak adalah
aktivitas dalam meletakkan suatu motif di tempat yang semestinya. Aktivitas ini berkaitan erat
dengan konsep simetri dan jarak dua benda dalam bidang.
Menjelaskan
Menjelaskan berkaitan dengan proses menceritakan makna dan filosopi setiap motif dari
generasi ke generasi sehingga pesan-pesan moral terus disampaikan dan tidak hilang. Aktivitas
menjelaskan makna motif oleh para penganyam dilakukan bila proses penganyaman sudah
selesai dan menghasilkan produk anyaman yang diinginkan.
Ragam Motif Produk Kerajinan Masyarakat Dayak
Salah satu dari ragam motif produk kerajinan masyarakat Dayak yaitu Motif Siluk Langit yang
terdapat anyaman tikar berbentuk bidang segi dela-pan beraturan. Rancangan motif ini
diinspirasi dari pelamunan ketika menatap langit yang begitu luas dan tinggi. Makna
pembelajaran dari motif ini mengingatkan kepada manusia agar tidak sombong atas kepandaian
maupun kekayaan yang dimiliki karena di atas kehebatan manusia masih ada langit yang
kedudukan tetap lebih tinggi.
Simpulan