Anda di halaman 1dari 33

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Tanggal : 06/04/2020
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga(KK) : Tn. M
b. Usia : 71 tahun
c. Pendidikan : Tamat SD
d. Pekerjaan : Petani
e. Alamat : Tlogosari Rt 03 Rw 01, Desa Jambewangi
Kec. Sempu
f. Komposisi anggota keluarga :

Hub
Jenis
No Nama dengan Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin
KK

Kepala
1. Tn. M L 71 Tamat Sd Petani
keluarga
2. Ny. J P Istri 59 Tamat Sd Petani

g. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Menikah
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
h. Tipe Keluarga :
Klien mempunya tipe keluarga extended family yaitu tinggal dalam satu
rumah. Dalam kehidupan sehari hari, keluarga saling mendukung dan
harmonis. Keluarga ini merupakan tipe keluarga extended family, yaitu terdiri
dari bapak, ibu, dan anak ,menantu serta cucu yang terdiri 2 keluarga dalam 2
Rumah yang mempunyai pintu penghubung antar kedua rumah. Komunikasi
dalam keluarga terjalin harmonis.
Suku Bangsa :
Keluarga mempunyai latar belakang suku Jawa dan sehari-hari bahasa yang
digunakan merupakan bahasa Jawa dan Indonesia. Tn. M juga mengatakan
komunikasi dalam keluarga baik dan juga di lingkungan sekitar
rumah.Kebudayaan yang dimiliki oleh Tn.M dan keluarga yaitu suka
makan asin dan minum kopi. Makan dengan rasa asin adalah tradisi di
keluarga Tn. M karena bila tidak makan dengan rasa asin akan terasa hambar.
i. Agama:
Agama yang dianut dan dipercaya oleh keluarga Tn. M adalah agama Islam.
Tn.M dalam kegiatan beragama cukup baik dan melakukan sholat 5 waktu.
Tempat beribadah seperti Musholla dekat dengan rumah Tn.M sehingga
kegiatan agama sering dilakukan di musholla. Tn. M dan Ny. J rutin
mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian, arisan dan kegiatan agama
lainnya. Keluarga Tn. M sepalu menerapkan nilai-nilai dan ajaran agama
islam dalam keluarga. Dalam mendidik anak mereka diterapkan aturan sesuai
nilai dan norma agama Islam misalnya dalam bertutur kata tidak boleh berkata
kotor, saling menghormati, dan saling tegur sapa serta memberikan salam bila
bertemu dengan tetangga atau orang lain.
J. Status sosial ekonomi keluarga:
Keluarga Tn. M dan Ny. J adalah dua lansia yang sudah tidak bekerja. Tn.M
dulunya adalah seorang petani namun karena kondisi fisik dan kesehatannya
yang sudah tidak seperti dulu lagi, dalam ekonomi keluarga Tn.M dan Ny.J
mendapatkan uang dari anak-anaknya yang telah bekerja.
K. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tn.M jarang melakukan aktivitas rekreasi karena kesehatannya, sering merasa
lelah jika harus berpergian jauh. Tn.M menghabiskan waktunya dengan
kegiatan menonton televisi dan bermain ke tetangga. Tn.M Tn.M lebih
memilih beristirahat seperti tidur dibandingkan harus bepergian.

2. Riwayat dan perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluraga saat ini:
Tn M (71 tahun) dan Ny J (59 tahun) mempunyai 2 orang anak yang sudah
menikah dan keduanya tinggal di rumah masing-masing. Tn.M dan Ny. J
tinggal berdua dalam satu rumah namun rumah yang berada tepat
disampingnya merupakan rumah dari anaknya dan mempunyai pintu
penghubung antar kedua rumah. Keluarga Tn. M adalah keluarga dalam tahap
keluarga dengan usia lanjut.
b. Tahap perkembangan kelurga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn.M
adalah tugas perkembangan dalam tahap perkembangan usia lanjut yaitu life
review. Life review diperlukan untuk orang tua agar dapat mengenang
pengalaman di masa lalu agar orang tua merasa bahwa kehidupannya berarti
dan berkualitas. Hal tersebut belum tercapai disebabkan keduanya jarang
duduk berdua dan mengobrol.
c. Riwayat perkembangan keluarga inti:
Riwayat penyakit yang dimiliki oleh keluarga Tn. M saat ini adalah
hipertensi, asam urat. Hipertensi dialami oleh Tn. M sedangkan My.M
mempunyai masalah kesehatan hipertensi dan asam urat. keluarga Tn.M sering
mengkonsumsi makanan yang asin dan setiap pagi selalu minum kopi. Ny.M
mempunyai berat badan yang berlebih sehingga dapat memicu hipertensi.

d. Riwayat keluarga sebelumnya:


Tn.M mengatakan keluarga mempunyai riwayat penyakit hipertensi, Tn.M
mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC,
HIV/Aids dll.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah (sertakan denah rumah)

Dapur

kamar penyimpan beras Ruang tengah

Ruang tamu Kamar tidur

Keluarga Tn.M mempunyai tembok yang terbuat dari batu bata yang disemen
dan dicat berwarna putih, genteng untuk atap rumahnya, sedangkan pada ruang
tamu, ruang TV, dan kamar tidur, kamar mandi sudah berlantaikan keramik.
Setiap ruangan mempunyai jendela namun dalam ukuran yang sempit
dan padat penduduk sehingga pencahayaan dan sinar matahari sulit
untuk masuk kedalam rumah. Sinar matahari masuk melalui pintu dan
jendela kaca.
1) Pemanfaatan halaman
Keluarga Tn. M mempunyai halaman di depan rumah yang cukup luas. Di
halaman depan rumah keluarga Tn M ditanami beberapa tanaman hias
seperti anggrek dan mawar dan kolam ikan dengan ukuran kecil.
2) Sumber air minum
Keluarga minum air yang dibeli di penjual air galon. Kualitas air baik,
tidak berwarna serta tidak berbau.
3) Pembuangan air kotor
Air limbah rumah tangga akan dialirkan melalui got yang kemudian akan
disalurkan ke got belakang rumah.
4) Pembuangan sampah
Sampah keluarga Tn.M akan di buang ditempat yang sudah disediakan di
depan rumah dan nantinya akan ada petugas kebersihan yang mengambil.
5) Jamban
Keluarga telah memiliki jamban di dalam rumahnya
6) Sumber pencemaran
Adanya sumber pencemaran udara karena letak rumah yang berdekatan
dengan jalan raya yang polusi udara dari asap kendaraan selain itu
pencemaran udara dapat berasal dari sampah yang diletakkan di depan
rumah.
7) Sanitasi rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.M mempunyai sanitasi yang baik,
hanya saja pencahayaan kurang karena jendela dengan ukuran yang kecil
dan letak rumah dekat dengan jalan raya sehingga banyak polusi udara dari
kendaraan.
b. Karateristik tetangga dan komunitas:
Tipe lingkungan dan komunitas adalah desa. Namun karena masih dekat
dengan jalan dan rel kereta api. Adanya fasilitas ekonomi di daerah sekitar
rumah seperti warung makan dan toko sembako, selain itu fasilitas kesehatan
seperti puskesmas dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 1 km dengan
kendaraan.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M dan Ny. J melakukan interaksi baik dengan tetangga saat ada waktu
luang dan tidak merasa lelah.
d. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Tn. M telah lama menempati rumah tersebut. Keluarga Tn.M
bepergian dengan menggunakan kendaraan seperti motor dan mobil. Tn.M
tidak menggunakan kendaraan sendiri saat bepergian karena kesehatannya,
selalu meminta anaknya untuk mengantarkan ke tempat tujuan.
e. Sistem pendukung keluarga:
Keluarga Tn.M mempunyai sumber dukungan bagi keluarga, diantaranya yaitu
sumber dukungan fisik seperti rumah permanen untuk tempat tinggal bagi
seluruh anggota keluarganya. Dukungan emosional didapatkan dari saudara
dekat dan juga tetangga. Letak rumah Tn.M dekat dengan rumah anak dan
saudara-saudaranya.

Praktisi kesehatan

Tn M (72 Th) Ny. M (62 Th)


Tetangga
Keterangan:
Hubungan/ interaksi sedang
Hubungan / interaksi kuat
Hubungan/ interaksi sangat kuat
Keluarga besar Ny. M
Kader Posyandu
4. Struktur keluarga Keluarga besar Bp M

a. Pola komunikasi keluarga :


Keluarga Tn.M mempunyai komunikasi yang berlangsung dua arah yaitu bila
muncul suatu masalah akan dibicarakan serta didiskusikan bersama anggota
keluarga lainnya, namun hasil keputusan tetap berada di tangan kepala
keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga:
Keluarga Tn.M mengambil keputusan dengan melakukan musyawarah mufakat
dan untuk hasilnya akan diputuskan oleh Tn.M sebagai kepala keluarga. Jika
ada masalah Tn.M dan Ny.J akan memberikan saran atau pendapat untuk
mencari jalan keluarnya. Tn.M mengatakan musyawarah ini merupakan salah
satu cara pengambilan keputusan yang dilakukan dengan baik untuk
menghindari perselisihan. Pengambilan keputusan dilakukan dengan
musyawarah bersama anggota kelompok.
c. Pola peran keluarga:
Dalam keluarga ini Tn. M dan Ny.J mempunyai masalah pada kesehatan nya
yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Masalah kesehatan tersebut sudah
dialami sejak lama namun tidak ditangani dengan baik misalnya ke pelayanan
kesehatan karena merasa takut akan penyakit lainnya. Namun keluarga Tn.M
saling menguatkan sehingga kesehatannya terkontrol.
d. Nilai dan norma budaya :
Nilai norma dan kebiasaan yang diaplikasikan dalam keluarga berpengaruh
terhadap status kesehatan seperti sering masak dengan rasa yang asin dan
suka minum kopi dan rutin minum setiap pagi.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif dan koping:
Gambaran diri pada Tn. M yaitu menganggap bahwa dirinya merupakan
tulang punggung keluarga dan harus menghidupi istrinya. Keluarga Tn.M
saling mengasihi dan penuh kasih sayang antar anggota.
b. Fungsi sosialisasi:
Keluarga mempunyai interaksi yang baik dalam setiap anggota dan selalu
bercerita jika ada permasalahan. Dalam setiap keputusan Tn.M menjadi
pemegang keputusan dan umumnya dilakukan dengan musyawarah.
c. Fungsi Ekonomi:
Sumber pendapatan didapatkan dari anak-anak Tn.M dan Ny.J yang sudah
bekerja.
d. Fungsi Perawatan Kesehatan:
 Praktik Diit keluarga
Dalam keluarga Tn. M dan Ny.J lebih sering mengkonsumsi masakan asin
dan bersantan. Selain itu, Tn.M juga suka minum kopi dan takarannya
satu hari lebih dari satu gelas.
 Praktik belanja, perencanaan, dan penyajian makanan
Ny. J berbelanja sesuai kebutuhan keluarga, untuk kebutuhan pangan beli di
warung atau toko-toko terdekat. Tn.M dan My.J tidak mempunyai catatan
makan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dan tidak diperbolehkan
dalam keluarga. Untuk cara penyajian makanan tidak ada aturan khusus.
 Praktik tidur dan istirahat keluarga
keluarga Tn. M yang mengalami masalah pada istirahat tidur yaitu
Tn.M dan Ny.J dikarenakan sering merasa lelah dan pusing. Tn.M tidur di
jam 22.00 WIB sedangkan Ny.J sering terbangun di malam hari. Selama
pengkajian didapatkan bahwa keluarga Tn.M kesulitan untuk tidur saat ini
karena berita yang tersebar saat ini terkait Covid-19, dan merasa takut serta
khawatir.
 Aktivitas fisik dan rekreasi keluarga
Aktivitas fisik yang dijalani oleh Tn M adalah melakukan kegiatan ringan
seperti jalan-jalan di pagi hari dan sebagian waktunya dilakukan kegiatan
istirahat dan mengobrol bersama anggota keluarga lain.
 Pola konsumsi obat terapeutik dan penenang, tembakau, dan alkohol dalam
keluarga
Dalam keluarga Tn. M yaitu Tn.M sendiri merokok dan sering minum jamu
sedangkan Ny.M mengkonsumsi obat penurun darah.
 Praktik perawatan diri keluarga
Dalam keluarga Tn. M tidak pernah pergi ke pelayanan kesehatan. Ny. M
mengatakan pergi ke puskesmas terlalu banyak yang perlu diurus dan
mengatakan tidak pernah periksa kesehatan serta takut apabila pergi
ke puskesmas. Ny. M mengatakan sering pusing dan hanya dibuat tidur
saja karena beranggapan apabila dibuat istirahat sudah sehat.
 Praktik lingkungan dan higiene
Letak rumah keluarga Tn.M dekat dengan jalan sehingga beresiko terkena
polusi udara dari kendaraan. Sekitar rumah tampak bersih dan ditanami
bunga anggrek dan mawar. Pencahayaan dalam rumah baik dan cahaya
dapat masuk melalui beberapa jendela yang terpasang di rumah. Setiap
melakukan kegiatan, keluarga tidak lupa untuk mencuci tangan dan lebih
rajin saat adanya pandemi Covid-19. Dilakukan perilaku hidup bersih dan
sehat seperti cuci tangan, membersihkan rumah, dan memakai masker bila
sakit atau akan bepergian. .
 Tindakan pencegahan berbasis pengobatan
Dalam keluarga Tn. M akan melakukan pemeriksaan kesehatan dipelayanan
kesehatan bila sakitnya sudah berat dan bila sakitnya ringan hanya membeli
obat di apotek. Tn.M dan Ny.J tidak ingat telah melakukan imunisasi atau
belum karena sudah sangat lama. Untuk kesehatan gigi Tn.M dan Ny.J
sudah mempunyai gigi yang lengkap.
 Terapi komplementer dan alternatif
Tn. M mengatakan sudah lama tidak menggunakan herbal untuk
mengatasi masalah kesehatannya dan Tn. M dan Ny.J mengatakan ingin
belajar tentang hipertensi agar dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
masalah hipertensi.
e. Fungsi reproduksi:
Tn. M berusia 71 tahun sedangkan Ny. J berusia 59 tahun memipunyai 2 orang
anak dan telah menikah serta sudah mempunyai cucu.
3. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek:
Tn.M mengatakan stressor jangka pendek terkait masalah pusing dan susah
tidur. Ny.J mengatakan stressor jangka pendek seperti sering lelah dan pusing
b. Stressor jangka panjang:
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan didapatkan bahwa Tn.M dan
Ny.J tidak mempunyai stressor jangka panjang baik dari faktor kesehatannya
atau faktor ekonomi.
c. Strategi koping yang digunakan:
Tn. M dan Ny.J bila mempunyai masalah selalu diselesaikan dengan
mengobrol bersama dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan
bersama sehingga tidak ada yang terbebani.
d. Strategi adaptasi disfungsional :
Tn. M mengatakan bila sakit tidak pernah memeriksakan kesehatannya di
dukun atau tempat sejenisnya. Jika sakitnya tidak berat, Tn.M membeli obat di
apotek dan istirahat tidur yang cukup.

Harapan Keluarga:
Harapan Tn. M dan Ny. J adalah menjadi keluarga yang sehat tanpa ada masalah
kesehatan dalam keluarganya. Keluarga berharap ingin menghabiskan masa tua
bersama anggota keluarga lainnya bersama sama.

VII. Pemeriksaan Fisik


Terlampir.
VIII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga berharap dapat berkonstribusi untuk peningkatan status kesehatan dalam


keluarga. Tn.M mengatakan bahwa ingin sekali belajar terkait masalah kesehatan tekanan
darah tinggi agar tekanan darahnya stabil.
A. Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN FISIK Tn.M


UMUM
1. Penampilan umun Klien tampak rapi, kesadaran
composmentis, orientasi baik.
Kesadaran
Cara berpakaian Rapi dan tidak berantakan
Kebersihan personal Klien mandi 2x sehari dan mandi di kamar
mandi
Postur dan cara berjalan Cara berjalan normal, dan tidak terjadi
hambatan dalam bergerak
Bentuk dan ukuran tubuh Tidak cacat, dan postur tubuh tidak
membungkuk.
Tanda-tanda vital TD = 160/90 mmHg, Nadi = 87x/menit,
RR= 18x/menit
Status emosi Stabil
Orientasi Orientasi tempat baik, waktu dan orang
baik.
Proses berfikir Normal dan daya ingat baik
Gaya bicara Bicara lancar, menggunakan bahasa Jawa
dan indonesia
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku Kuku bersih, sedikit panjang
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Kepala simetris, tidak ada kelainan pada
bentuk, tidak ada benjolan
Rambut Bentuk simetris, kepala bersih, tidak ada
ketombe dan tidak ada kutu, Rambut
beruban. Tidak terdapat luka.
Mata Pandangan kabur, reflek pupil (+)
Hidung Tidak terdapat lesi, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris, tidak tuli,
pendengaran (+)
Mulut Gigi klien beberapa ada yang sudah ompong
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
Vena jugularisi, nyeri (-)
Dada (pernafasan) Nafas reguler, tidak ada suara nafas
tambahan
Dada (kardiovaskuler) Bentut dada simetris, ictus cordis tidak
tampak, suara jantung S1S2 tunggal.
PERUT Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
bekas operasi.
GENETALIA DAN ANUS Klien mengatakan tidak ada masalah
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Tidak ada gangguan gerak, rentang gerak
normal, kekuatan otot normal, bisep trisep
positif

PEMERIKSAAN FISIK
UMUM Ny.J
2. Penampilan umun Klien tampak rapi, kesadaran
composmentis, orientasi baik.
Kesadaran
Cara berpakaian Rapi dan tidak berantakan
Kebersihan personal Klien mandi 2x sehari dan mandi di kamar
mandi
Postur dan cara berjalan Cara berjalan normal, dan tidak terjadi
hambatan dalam bergerak
Bentuk dan ukuran tubuh Tidak terdapat cacat, dan postur tubuh
membungkuk.
Tanda-tanda vital TD = 170/90 mmHg, Nadi = 80x/menit,
RR= 20x/menit
Status emosi Stabil
Orientasi Orientasi tempat baik, waktu dan orang
baik.
Proses berfikir Tidak loncat-loncat, cepat tanggap.
Gaya bicara Bicara lancar, menggunakan bahasa madura
PEMERIKSAAN KULIT
Kuku Kuku bersih dan pendek
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Kepala simetris, tidak terdapat kelainan
bentuk.
Rambut Bentuk simetris, kepala bersih, tidak
berketombe dan tidak berkutu. Rambut
beruban. Tidak terdapat luka.
Mata Pandangan kabur, reflek pupil (+)
Hidung Tidak terdapat lesi, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris, tidak tuli,
pendengaran (+)
Mulut Gigi klien tampak ompong
Leher Tidak terdapat benjolan di leher, nyeri (-)
Dada (pernafasan) Nafas reguler, tidak ada suara nafas
tambahan
Dada (kardiovaskuler) Bentut dada simetris, ictus cordis tidak
tampak, suara jantung S1S2 tunggal.
PERUT Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
bekas operasi.
GENETALIA DAN ANUS Klien mengatakan memiliki penyakit
hemoroid.
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Tidak ada gangguan gerak, rentang gerak
normal, kekuatan otot normal, bisep trisep
positif

Interpretasi:

Tn.M dan Ny.J mempunyai masalah kesehatan tekanan darah yang tinggi.
B. Analisa Data

Data Masalah Penyebab Diagnosa Keperawatan


DS : Ketidakefektifan Kurang informasi Ketidakefektifan
1. Tn.M mengatakan manajemen tentang penyakit manajemen kesehatan
suka makan kesehatan keluarga berhubungan
makanan asin, keluarga dengan ketidakmampuan
Ketidakmampuan
minum kopi dan melakukan tindakan keluarga merawat Tn.M
pengurangan risiko
merokok yang mempunyai masalah
2. Tn.M mengatakan kesehatan hipertensi dan
Manajemen
bila sakitnya ringan ditandai dengan Tn. M
kesehatan tidak
cukup minum obat efektif mengatakan suka
dan istirahat dan mengkonsumsi makanan
takut apabila harus rasa asin, sering minum
pergi periksa di kopi dan merokok, Tn.M
puskesmas takut ke puskesmas karena
3. Tn.M mengatakan khawatir tentang penyakit
sering merasa lainnya.
pusing dan bila
pusing dibuat
istirahat tidur
4. Tn.M mengetahui
tekanan darahnya
tinggi namun tidak
mengetahui apa
yang harus
dilakukan
DO :
TD = 160/90 mmHg
N = 87x/menit
Tn. M tampak lesu
Konjungtiva anemis
DS : Perilaku Riwayat diit yang Perilaku kesehatan
salah
1. Tn.M mengatakan kesehatan cenderung berisiko
takut untuk cenderung berhubungan dengan
Kurang pemahaman
memeriksakan berisiko kurangnya pemahaman
kesehatan ke terhadap hipertensi ditandai
pelayanan dengan Tn. M suka
Perilaku kesehatan
kesehatan seperti cenderung berisiko mengkonsumsi makanan
puskesmas asin dan minum kopi
2. Tn.M mengatakan
istirahat tidur jika
merasa pusing
3. Tn.M mengatakan
sering
mengkonsumsi
makanan asin,
minum kopi dan
merokok
4.Tn.M mengatakan
tidur bila sudah
malam
DO :
Klien tampak lemas,
TD : 160/90 mmHg
DS = Kesiapan Kurang pengetahuan Kesiapan meningkatkan
1. Tn. M dan Ny.J meningkatkan tentang program koping keluarga
mengatakan ingin koping keluarga terapeutik berhubungan dengan
lebih memahami adanya kemauan dalam
terkait hipertensi mengatasi masalah ditandai
Adanya keinginan
untuk meningkatkan untuk mengatasi dengan Tn. M dan Ny.J
masalah
status kesehatan mengatakan ingin lebih
dalam keluarga. memahami masalah
Kesiapan
2. Tn. M mengatakan meningkatkan kesehatan terkait hipertensi
koping keluarga
bersedia untuk dan menerima penyuluhan
diberika pendidikan dengan sangat antusias dan
kesehatan dan kooperatif.
penyuluhan terkait
hipertensi
DO = Tn. M dan Ny.J
sangat antusias

Prioritas Masalah
1. Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.M dengan masalah kesehatan

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


.
1. Sifat masalah: actual 3/3 x 1 1 Masalah adalah ancaman karena Tn.
M mempunyai hipertensi yang
efeknya akan mengganggu aktivitas
sehari-hari
2. Kemungkinan 2/2 X 1 1 Tn.M mengatakan bahwa ingin
masalah yang dapat mengetahui menu makanan yang
diatasi: mudah dapat dikonsumsi pada orang yang
mempunyai hipertensi.
3. Potensi masalah yang 2/3 X 1 2/3 Tn. M sangat antusias dan kooperatif
dapat untuk dicegah: selama mengikuti kegiatan dan
cukup bersedia untuk dilakukan pendidikan
kesehatan atau penyuluhan terkait
hipertensi guna meningkatkan status
kesehatan
4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga Tn. M merupakan keluarga
masalah: harus segera pada tahap usia lanjut dan untuk
ditangani tugas perkembangannya yaitu
kemampuan managemen kesehatan.
Total 3,7
2. Diagnosis Keperawatan: Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan
kurangnya pemahaman terhadap hipertensi ditandai dengan Tn. M sangat suka makan
makanan asin dan minum kopi

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


.
1. Sifat masalah: risiko 2/3 X 1 2/3 Masalah tersebut dalam kategori
masih beresiko karena belum
muncul masalah yang diakibatkan
dari perilaku yang telah dilakukan
oleh Tn.M
2. Kemungkinan 2/2 X 1 1 Tn.M suka makanan yang asin
masalah yang dapat karena bila tidak asin akan terasa
diatasi: mudah hambar selain itu Tn.M setiap pagi
selalu rutin minum kopi
3. Potensi masalah yang 2/3 X 1 2/3 Tn.M mengatakan ingin
dapat untuk dicegah: meningkatkan kesehatan dengan
cukup mengubah perilakunya
4. Menonjolnya ½ X1 ½ Masalah ini belum menimbulkan
masalah: ada masalah efek pada pemeriksaan fisik
tetapi tidak harus sehingga tidak terlalu darurat untuk
segera untuk segera diatasi.
ditangani
Total 2,8

3. Diagnosis Keperawatan: Kesiapan meningkatkan koping keluarga berhubungan dengan


adanya kemauan untuk mengatasi masalah

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah: 1/3 X 1 1/3 Masalah yaitu keadaan sejahtera atau
wellness diagnosis sehat di saat keluarga
sudah dapat mengatasi masalah
manajemen kesehatan yang tidak
efektif kesehatan dapat meningkat
Kemungkinan 2/2 X 1 1 Tn.M mengatakan ingin mempelajari
masalah dapat bagaimana dpaat melakukan cara
diatasi: mudah mencegah hipertensi dan
menurunkan tekanan darah yang
tinggi agar normal
Potensi masalah 2/3 X 1 2/3 Tn.M sangat antusia dalam
untuk dicegah: penyuluhan kesehatan terkait
cukup hipertensi
Menonjolnya ½ X1 ½ Keluarga mempunyaibmasalah
masalah: ada dalam ketidakefektifan manajemen
masalah tapi tidak kesehatan keluarga, dan untuk
harus segera intervensi yang diberikan sekaligus
ditangani mengatasi masalah dalam Kesiapan
meningkatkan manajemen kesehatan
Total 2,5
D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Kriteria Evaluasi


No Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Waktu Rencana Tindakan
Kriteria Standar
Keluarga
1. Ketidakefektifan  Family Setelah 1.1 Menerima Masyarakat dapat 6 April 1. Bina hubungan
manajemen Participation dilakukan dengan baik menerima dengan 2020 saling percaya
kesehatan b.d In Personal kunjungan kedatangan baik petugas 2. Lakukan
ketidakmampuan Care rumah keluarga petugas kesehatan guna komunikasi
keluarga  Family Tn. M mampu: memberikan terapeutik
merawat masalah Support 1. Memahami pelayanan kesehatan dengan klien dan
kesehatan dalam During masalah untuk individu, keluarga
anggota keluarga Treatment kesehatan keluarga dan 3. Lakukakn
Setelah yang dialami kelompok. pendekatan pada
dilakukan oleh Tn. M keluarga binaan
1.2 Pertanyaan yang Keluarga dapat 1. Lakukan
tindakan 2. Mengambil
diajukan memahami konsep pengukuran
keperawatan keputusan
mampu di jawab dasar penyakit tekanan darah
selama 4 dalam
dan benar hipertensi (definisi, pada pasien
minggu pada mengatasi
penyebab, tanda 2. Lakukan
keluarga Tn. M, permasalaha
gejala dan identifikasi terkait
diharapkan n kesehatan
penanganan/pencega pengetahuan
dapat memiliki pada Tn. M
han) terhadap at
manajemen 3. Mampu hipertensi pada
kesehatan membantu klien dan kelarga
keluarga yang dalam 3. Evaluasi
baik modifikasi karakteristik
lingkungan dalambkeluarga
Tn.M yang akan
4. Dapat diberikan
mengoptimal pendidikan
kan kesehatan
pelayanan 4. Rencanakan
kesehatan implementasi
untuk jangka waktu
meningkatka pendek bersama
n status klien untuk
kesehatan pertemuan
Tn.M selanjutnya
1.3 Mampu Keluarga melakukan 6 April 1. Evaluasi tingkat
menjawab waspada Hipertensi 2020 pengetahuan klien
pertanyaan yang dengan 2. Berikan
diajukan dengan mengendalikan pendidikan
benar Tekanan Darah dan kesehatan terkait
melakukan Diit Hipertensi
Hipertensi 3. Beri tahu rencana
pada pertemuan
selanjutnya untuk
hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh
lansia
1.4 Paham dengan Keluarga mampu 12 April 1. Lakukan
ROP sebagai memahami dan 2020 pengukuran
salah satu cara mengaplikasikan ROP tekanan darah
pencegahan pada keluarga
hipertensi 2. Jelaskan
mengenai
pengertian ROP
3. Demonstrasikan
tata laksana ROP
4. Evaluasi tingkat
pengetahuan pada
lansia
5. Berikan
reinforcement
positif pada klien
6. Beritahukan topik
pertemuan
selanjutnya yaitu
pendidikan
kesehatan terkait
pentignya latihan
fisik
1.5 Mengetahui dan Keluarga mampu 13 April 1. Lakukan
memahami memahami 2020 pengukuran
pentingnya hal pentingnya hal-hal tekanan darah
bagi lansia yang berkaitan bagi 2. Berikan
lansia pendidikan
kesehatan tentang
pentingnya hal
yang diperlukan
pada kesehatan
lansia
3. Berikan
reinforcement
positif pada klien
serta keluarga
4. Beritahu klien
dan keluarga
untuk pertemuan
selanjutnya yaitu
latihan
peregangan
sebagai bentuk
aplikasi latihan
fisik
1.6 Mampu Keluargau dapat 11 April 1. Lakukan
mendemonstrasi melakukan latihan 2020 pengukuran
kan pendidikan meregangkan otot tekanan darah
latihan fisik khusus kegiatan lansia 2. Jelaskan tujuan
serta latihan dan manfaat
peregangan melakukan
peregangan
3. Demonstrasikan
langkah langkah
dalam pergerakan
peregangan pada
klien
4. Berikan
reinforcement
positif bagi klien
5. Rencanakan
pertemuan yang
akan dilakukan
selanjutnya untuk
senam hipertensi
1.7 Mampu Keluarga dapat dan 18 April 1. Lakukan
mempraktekan mampu melakukan 2020 pengukuran
senam hipertensi latihan hipertensi tekanan darah
2. Jelaskan tentang
manfaat serta
tujuan dalam
melakukan
senam hipertensi
3. Demonstrasikan
dan
mengaplikasikan
senam hipertensi
bersama klien
dan keluarga
4. Evaluasi
kegiatan yang
telah dilakukan
tersebut
5. Beritahukan
klien terkait
intervensi
selanjutnya yaitu
diit hipertensi
1.8 Mampu Keluarga memahami 14 April 1. Lakukan
memahami manfaat dari diit 2020 pengukuran
mengenai diit hipertensi yaitu untuk tekanan darah
hipertensi menurunkan tekanan 2. Jelaskan manfaat
darah dari diit
hipertensi untuk
orang yang
mempunyai
hipertensi
3. Demonstrasikan
tentang diit
hipertensi
bersama klien
4. Evaluasi
perasaan dan
pemahaman
klien setelah
melakukanb
klien setelah
dilakukan
tindakan
5. Beritahukan
klien mengenai
intervensi
selanjutnya yaitu
mengolah bahan
herbal untuk
mengurangi
hipertensi
1.9 Paham dalam Keluarga mengetahui 16 April 1. Lakukan untuk
pengobatan dari dan mampu 2020 mengukur TD
herbal memanfaatkan herbal 2. Jelaskan terkait
sebagai salah satu manfaat pada
obat hipertensi tanaman herbal
3. Demonstrasikan
carabmembuat
obat herbal untuk
mencegah dan
mengurangi
hipertensi
4. Evaluasi kegiatan
dengan klien
5. Beritahukan klien
untuk melakukan
pertemuan
lanjutan yaitu
tentang
pendidikan
kesehatan terkait
peningkatan
derajat kesehatan.

N Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Waktu Rencana Tindakan
Keperawatan
o Kriteria Standar
Keluarga
2. Perilaku Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1.10 Paha Keluarga 12 April 1. Lakukan pengukuran untuk
kesehatan tindakan kunjungan rumah, m mampu 2020 tekanan darah
cenderung keperawatan keluarga Tn.. M terkait memahami 2. Jelaskan terkait cara untuk
berisiko b.d selama 4 minggu mampu: cara dan dapat hidup sehat
kurangnya pada keluarga 1. Memahami hidup mengaplika 3. Evaluasi lansia dalam tingkat
informasi tentang Tn.M, terkait cara sehat sikan dalam pengetahuannya terkait
informasi diharapkanvmam hidup yang kegiatan kesehatan
mengenai ampu mempunyai sehat sehari hari 4. Berikan reinforcement positif
kesehatan perilaku 2. Mampu untuk hidup 5. Beritahukan topik pertemuan
kesehatan yang melakukan sehat selanjutnya pada keluarga
tidak beresiko modifikasi terkait pemahaman untuk
lingkungan mempunyai JKN
guna
peningkatan
status
kesehatan
1.11 Paha Keluarga 14 April 1. Lakukan pengukuran tekanan
3. Mengetahui
m terkait mampu 2020 darah
pentingnya
Jaminan untuk 2. Jelaskan mengenai
memiliki
Kesehata pemahaman pentingnya dalam
jaminan
n dalam mempunyai jaminan
kesehatan Nasional pentingnya kesehatan nasional
nasional memiliki 3. Anjurkan keluarga untuk
JKN mengurus kartu jaminan
kesehatan nasional
4. Beritahukan topik pertemuan
selanjutnya terkait
pengetahuan tentang
modifikasi lingkungan
1.12 Me Keluarga 15 April 1. Lakukan pengukuran tekanan
mahami mampu 2020 darah,
terkait dalam 2. Jelaskan mengenai
modifika memahami pentingnya modifikasi
si manfaat dan lingkungan untuk
lingkung juga tujuan meningkatkan status
an terkait kesehatan
modifikasi 3. Beritahukan topik pertemuan
lingkungan yang selanjutnya yaitu
penanganan permasalahan
selanjutnya
Diagnosa Kriteria Evaluasi
N
Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Waktu Rencana Tindakan
o Kriteria Standar
Keluarga
3. Kesiapan Family Setelah dilakukan 1.13 Pah Keluarga 13 April 1. Identifikasi
meningkatkan Functioning kunjungan rumah am mampu 2020 pengetahuan klien
koping keluarga b.d Setelah dilakukan para keluarga Tn. M menge memahami tentanh pentingnya
upaya asuhan mampu: nai pentingnya menggunakan jamban
meningkatkan keperawatan 1. Mengetahui dan mempu dalam pribadi
derajat kesehatan selama 4 minggu memahami nyai menggunaka 2. Jelaskan dalam
koping keluarga faktor-faktor jamban n jamban memakai jamban yang
pada Tn. M dapat lingkungan yang pribadi yang sesuai baik dan benar
meningkat dalam mempengaruhi di 3. Identifikasi kemauan
upaya memelihara status kesehatan rumah klien dalam
kesehatan 2. Mengetahui menggunakan jamban
pentingnya yang sehat
mempunyai 4. Berikan reinforcement
jamban pribadi positif
serta pentingnya 5. Beritahukan topik
menggunakan air pertemuan selanjutnya
bersih yaitu pentingnya
3. Mengetahui penggunaan air bersih
1.14 Pah Keluarga 13 April 1. Identifikasi
pentingnya untuk
am mampu 2019 pengetahuan klien
pencahayaan
tentanh memahami tentang penggunaan
yang baik dan
penting terkait air bersih untuk
sehat
nya pentingnya pentingnya
penggu penggunaan meningkatkan status
naan air air bersih kesehatan
yang 2. Jelaskan bagimana
bersih cara penggunaan air
bersih
3. Berikan reinforcement
positif pada klien serta
keluarga
4. Beritahukan topik
pertemuan selanjutnya
adalah pentingnya
pencahayaan yang
sehat
1.15 Pah Keluarga 14 April 1. Identifikasi klien
am mampu 2020 terkait pengetahuan
tentanh dalam pentingnya
penting memahami pencahayaan yang
nya pentingnya sehat
Pencah pencahayaan 2. Jelaskan pencahyaan
ayaan dan manfaat yang baik dan sehat
baik pencahayaan untuk rumah
serta untuk 3. Berikan reinforcement
sehat meningkatka positif untuk klien dan
n status keluarga
kesehatan 4. Beritahukan untuk
dilakukan evaluasi
kegiatan pada
pertemuan selanjutnya
pertemuan selanjutnya
evaluasi kegiatan
seluruhnya.
1.16 Eva Keluarga 25 April 1. Identifikasi
luasi dapat 2020 kemungkinan adanya
kegiata memahami masalah di setiap
n dan penyampaian
mempraktekk pertemuan
an di sebelumnya
kegiatan 2. Klarifikasi terkait
sehari hari pemahaman pada
pada setiap klien dan keluarga
materi yang 3. Berikan reinforcement
diberikan yang positif kepada
mulai awal keluarga yang telah
pertemuan aktif dalam mengikuti
sampai setiap kegiatan yang
pertemuan dilakukan
yang terakhir

Anda mungkin juga menyukai