DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 2 D3 A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pendekatan
Epidemiologi. Penyusun menyadari, makalah ini dapat terselesaikan bukan hanya karena
kemampuan danusaha penyusun sendiri tetapi juga bantuan dan bimbingan berbagai
pihak.Penyusun jugamenyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
karena keterbatasanpengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari
berbagai pihak sangatpenulis harapkan. Akhirnya, harapan penyusun semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Kelompok 4,
Jakarta
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
1. Pengertian Epidemilogi...................................................................................................4
2. Tujuan Epidemiologi.......................................................................................................5
4. Pengertian KLB................................................................................................................7
5. Cluster...............................................................................................................................8
6. Penyelidikan KLB............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
3
1. Pengertian Epidemilogi
Epidemiologi yaitu ilmu yang berfokus pada studi pola kesehatan dan penyakit serta
faktor yang berkaitan pada tingkat populasi.
Epidemiologi juga didefinisikan dengan model cornerstone penelitian kesehatan masyarakat
dan juga membantu menyebarkan dan memberikan informasi kedokteran dengan basis
eveidence based medicine sebagai langkah indentifikasi faktor risiko penyakit dan
menentukan pendekatn penanganan khusus yang optimal.
1. Hirsch (1883)
Epidemiologi menurut Hirsch adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan
kondisi eksternal.
2. Judith S. Mausner, Anita K. Bahn
Epidemiologi menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn adalah concernet with the extend
and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their
distribution.
3. Robert H. Fletcher (1991)
Epidemiologi menurut Robert H. Fletcher adalah disiplin riset yang membahas tentang
distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
4
4. Lilienfeld (1977)
Epidemiologi menurut Liliendfeld adalah metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
5. Moris (1964)
Epidemiologi menurut Moris adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu
penduduk.
6. Elizabeth Barrett
Epidemiologi menurut Elizabeth Barrett is study of the distribution and causes of diseases.
7. Last (1988)
Epidemiologi menurut Last is study of the distribution and determinants of health-related
states or events in specified population and the application of this study to control of
problems.
2. Tujuan Epidemiologi
5
3. Ruang Lingkup Epidemiologi
Berikut adalah ruang lingkup dari ilmu epidemiologi kesehatan masyarakat (Epidemiology of
Public Health) :
7
4. Pengertian KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat
berkembang menjadi wabah penyakit. Istilah "KLB" dengan "wabah" sering tertukar
dipakai oleh masyarakat, tetapi istilah "wabah" digunakan untuk kondisi yang lebih
parah dan luas.[1] Istilah KLB dapat dikatakan sebagai peringatan sebelum terjadinya
wabah.[2]
Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No.
451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.
Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Kejadian luar biasa merupakan suatu kejadian yang dianggap memiliki tingkat
kesakitan atau kematian yang relatif tinggi pada suatu wilayah atau daerah tertentu.
Yang menjadi perhatian khusus pada KLB adalah penyakit yang memiliki
potensi menular relatif cepat. Selain itu keracunan juga memiliki potensi masuk dalam
kategori kejadian luar biasa. Keadaan tersebut menjadi rentan akan kejadian luar
biasa.
8
Wabah juga meupakan salah satu bagian dari kejadian luar biasa karena pada
saat tertentu wabah mampu menlurarkan suatu penyakit pada populasi suatu daerah.
Wabah memiliki arti suatu kejadian yang sudah melebihi batas normal dan dapat
menyebabkan suatu penyakit dalam jumlah yang sangat banyak.
Sehingga dari pemaparan yang di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kejadian Luar Biasa merupakan suatu keadaan yang mengancam pada pupulasi
tertentu yang sudah melebihi batas normal pada suatu daerah.
Kejadian Luar Biasa merupakan suatu penyakit yang tibulnya pada dua atau lebih dari
satu penderita. Hal tersebut tentu saja menunjukkan gejala yang timbul berupa (onset
of illness).
Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian luar biasa. Salah
satu faktor tersebut ialah faktor lingkungan. Pada lingkungan yang kumuh dan kurang
sehat akan lebih cepat mendatangkan penyakit yang nantinya dapat menularkan
anggota keluarga lainnya. Hal tersebut didukung dengan sumber makanan yang
menjadi konsumsi pokok sehari-hari.
Selain faktor lingkungan yang melandasi terjadinya kejadian luar biasa adalah
jenis pekerjaan yang dilakoni. Pada pekerjaan yang berhubungan langsung dnegan
sumber penyakit akan lebih cenderng terjangkit suatu keadaan yang dapat
meyebabkan wabah.
Dari uraian yang ada dapat disimpulkan bahwa kejadian luar biasa atau KLB adalah
suatu keadian yang berhubungan langsung dengan penyakit dan memiliki jumlah yang
melampaui batas terhadap normal.
5. Cluster
• Sejumlah kasus yang terkait secara epidemiologi
• Keterkaitan dalam rangkaian penularan agent penyakit
• Keterkaitan dalam pajanan faktor risiko penyakit
6. Penyelidikan KLB
• Penyelidikan KLB “prototipe” epidemiologi,
Yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk memastikan adanya penderita
penyakit yang dapat menimbulkan KLB
• Metode penyelidikan KLB:
• Epidemiologi deskriptif
• Epidemiologi analitik
• Penerapan hasil studi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit.
9
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)
Hal-hal yang penting untuk diketahui: Konsep terjadinya penyakit, Natural history of
disease, Dinamika penularan atau mekanisme penularan, Aspek lingkungan, Aspek
administratif dan manajerial, Informasi yang dibutuhkan dalam PE berbeda untuk setiap
penyakit, Aktifitas / kegiatan PE secara spesifik berbeda untuk tiap penyakit.
10
Penyakit Malaria
Kegiatan ini dilakukan di daerah tempat penderita tinggal. Bertujuan untuk mengetahui
nyamuk apa yang hidup di lingkungan tersebut.
11
Bertujuan untuk mencari tempat Anopheles sp. bertelur dan berkembang sampai menjadi
dewasa.
Melakukan hipotesa (dugaan sementara) atas data yang didapatkan. Hipotesis itu dapat
menerangkan pola penyakit malaria yang sesuai dengan sifat penyakit, sumber infeksi
malaria, cara penularan serta faktor yang berperan.
Melakukan tindakan penanggulangan
Menentukan cara penanggulangan yang paling efektif untuk penyakit malaria. Melakukan
surveilence terhadap penyakit malaria dan faktor lain yang berhubungan dengan malaria. Dan
menentukan cara pencegahan penyakit malaria dimasa akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA
children in Singapore. Infection, Disease & Health, 21(4), pp.192–196. WHO, 2014. World
Health Organization | Measles. World Health Organization.
https://rosifariska.wordpress.com/2013/03/11/pengertian-wabah/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-epidemiologi-tujuan-manfaat-
peran-terlengkap.html
13