Anda di halaman 1dari 13

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 2 D3 A

Bias Pijar Islami (P21345118014)


Carissa Gianika (P21345118015)
Eva Pratiwi (P21345118020)
Febrian Aditya (P21345118026)

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pendekatan
Epidemiologi. Penyusun menyadari, makalah ini dapat terselesaikan bukan hanya karena
kemampuan danusaha penyusun sendiri tetapi juga bantuan dan bimbingan berbagai
pihak.Penyusun jugamenyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
karena keterbatasanpengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari
berbagai pihak sangatpenulis harapkan. Akhirnya, harapan penyusun semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Kelompok 4,

Jakarta

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

1. Pengertian Epidemilogi...................................................................................................4

1.1 Epidemilogi Menurut Para Ahli...................................................................................4

2. Tujuan Epidemiologi.......................................................................................................5

3. Ruang Lingkup Epidemiologi.........................................................................................5

4. Pengertian KLB................................................................................................................7

5. Cluster...............................................................................................................................8

6. Penyelidikan KLB............................................................................................................8

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)............................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

3
1. Pengertian Epidemilogi

Epidemiologi yaitu ilmu yang berfokus pada studi pola kesehatan dan penyakit serta
faktor yang berkaitan pada tingkat populasi.
Epidemiologi juga didefinisikan dengan model cornerstone penelitian kesehatan masyarakat
dan juga membantu menyebarkan dan memberikan informasi kedokteran dengan basis
eveidence based medicine sebagai langkah indentifikasi faktor risiko penyakit dan
menentukan pendekatn penanganan khusus yang optimal.

Epidemiologi sebagai dasar para Ahli Kesehatan Masyarakat menentukan tindakan


kesehatan dalam rangka melindungi kesehatan di Masyarakat. Oleh karena itu pendekatan
epidemiologi sifatnya berfokus pada masyarakat bukan individual. Sehingga para epidemilog
menggunakan holistik sebagai pendekatan analisis untuk mengidentifikasi permasalahan dan
faktor risiko serta strategi pemecahannya (Soeharyo, dkk, 2011). Seiring dengan
perkembangan zaman epidemiologi telah membidangi berbagai cabang ilmu kesehatan.

1.1 Epidemilogi Menurut Para Ahli

Pengertian Epidemiologi Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah definisi dari epidemologi yang dijelaskan oleh ahlinya.

1. Hirsch (1883)
Epidemiologi menurut Hirsch adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan
kondisi eksternal.
2. Judith S. Mausner, Anita K. Bahn
Epidemiologi menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn adalah concernet with the extend
and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their
distribution.
3. Robert H. Fletcher (1991)
Epidemiologi menurut Robert H. Fletcher adalah disiplin riset yang membahas tentang
distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.

4
4. Lilienfeld (1977)
Epidemiologi menurut Liliendfeld adalah metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
5. Moris (1964)
Epidemiologi menurut Moris adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu
penduduk.
6. Elizabeth Barrett
Epidemiologi menurut Elizabeth Barrett is study of the distribution and causes of diseases.
7. Last (1988)
Epidemiologi menurut Last is study of the distribution and determinants of health-related
states or events in specified population and the application of this study to control of
problems.
2. Tujuan Epidemiologi

Tujuan dari epidemiologi dalam kehidupan bermasyarakat antara lain yaitu:

o Ketika masyarakat keracunan massal, dengan penerapan ilmu epidemiologi bisa


diselidiki penyebab keracunan tersebut.
o Untuk mencari tahu hubungan antara karsinoma paru-paru dan asbes. Merokok dan
penyakit jantung dan hubungan penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
o Menentukan apakah hipotesis awal percobaan hewan tetap konsisten dengan data-data
epidemiologis.
o Mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, dan penentuan
prioritas kesehatan masyarakat.

Risser (2000) menyatakan tujuan epidemiologis antara lain:

o Untuk menerangkan penyebaran, riwayat rekam medis alamiah sebuah penyakit


ataupun kondisi kesehatan masyarakat.
o Menerangkan dan mensimulasikan etiologi penyakit.
o Meramalkan prediksi kejadian penyakit.
o Mengendalikan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan populasi

5
3. Ruang Lingkup Epidemiologi

Berikut adalah ruang lingkup dari ilmu epidemiologi kesehatan masyarakat (Epidemiology of
Public Health) :

1. Epidemiologi Penyakit Menular merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang


mempelajari tentang permasalahan penyakit menular melalui pendekatan
epidemiologi yang berfokus pada distribusi dan determinan kejadian penyakit
menular dan upaya mengatasi penyakit tersebut dalam suatu populasi atau komunitas.
2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi
yang mempelajari tentang permasalahan penyakit tidak menular melalui pendekatan
epidemiologi yang berfokus pada distribusi dan determinan kejadian penyakit tidak
menular dan upaya mengatasi penyakit tersebut dalam suatu populasi atau komunitas
3. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi
yang mempelajari tentang permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi pada suatu populasi atau komunitas.
4. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi
yang mempelajari tentang upaya penyehatan lingkungan sebagai bagian yang
berperan dalam rantai kesehatan dengan senantiasa melakukan kajian dan analisis
terhadap lingkungan dan permasalahannya berkaitan dengan kesehatan pada suatu
populasi atau komunitas.
5. Epidemiologi Kesehatan Kerja merupakan cabang dari epidemiologi yang
mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh
keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social
budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
6. Epidemiologi Kesehatan Darurat merupakan cabang dari epidemiologi yang
mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan yang bersifat darurat (emergency)
melalui pendekatan epidemiologi yang bertujuan mencari faktor penyebab dan solusi
terhadap permasalahan kesehatan darurat pada suatu populasi tertentu.
7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang
mempelajari dan menganalisis terkait masalah kesehatan jiwa dalam suatu kelompok
masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu,
maupun analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan
jiwa dalam masyarakat.
6
8. Epidemiologi Perencanaan merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang
mempelajari tentang permasalahan kesehatan melalui system pendekatan managemen
perencanaan dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu
masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh
dan terpadu
9. Epidemiologi Perilaku merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang mempelajari
tentang permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan perilaku atau pola hidup suatu
populasi/komunitas.
10. Epidemiologi Genetik merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang mempelajari
dan menganalisis masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh faktor genetik terutama
berkaitan dengan distribusi, frekuensi dan determinan kejadian penyakit akibat faktor
genetic pada suatu populasi/komunitas tertentu.
11. Epidemiologi Gizi merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang mempelajari
dan menganalisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya
dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat
12. Epidemiologi Remaja merupakan cabang dalam ilmu epidemiologi yang mempelajari
dan menganalisis permasalahan kesehatan pada remaja pada suatu populasi atau
komunitas
13. Epidemiologi Demografi merupakan cabang epidemiologi yang menggunakan system
pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan
demografi yang terjadi dalam masyarakat.
14. Epidemiologi Klinik merupakan cabang epidemiologi yang menggunakan system
pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan kesehatan klinis
15. Epidemiologi Kausalitas merupakan cabang epidemiologi yang menggunakan system
pendekatan epidemiologi kausalitas dalam menganalisis berbagai permasalahan
kesehatan pada suatu populasi atau komunitas
16. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan merupakan cabang epidemiologi yang
menggunakan system pendekatan epidemiologi manajemen dalam mempelajari dan
menganalisis permasalahan pelayanan kesehatan guna memperbaiki kualitas
pelayanan kesehatan

7
4. Pengertian KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat
berkembang menjadi wabah penyakit. Istilah "KLB" dengan "wabah" sering tertukar
dipakai oleh masyarakat, tetapi istilah "wabah" digunakan untuk kondisi yang lebih
parah dan luas.[1] Istilah KLB dapat dikatakan sebagai peringatan sebelum terjadinya
wabah.[2]

Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No.
451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.
Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:

Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Kejadian luar biasa merupakan suatu kejadian yang dianggap memiliki tingkat
kesakitan atau kematian yang relatif tinggi pada suatu wilayah atau daerah tertentu.
Yang menjadi perhatian khusus pada KLB adalah penyakit yang memiliki
potensi menular relatif cepat. Selain itu keracunan juga memiliki potensi masuk dalam
kategori kejadian luar biasa. Keadaan tersebut menjadi rentan akan kejadian luar
biasa.

8
Wabah juga meupakan salah satu bagian dari kejadian luar biasa karena pada
saat tertentu wabah mampu menlurarkan suatu penyakit pada populasi suatu daerah.
Wabah memiliki arti suatu kejadian yang sudah melebihi batas normal dan dapat
menyebabkan suatu penyakit dalam jumlah yang sangat banyak.
Sehingga dari pemaparan yang di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kejadian Luar Biasa merupakan suatu keadaan yang mengancam pada pupulasi
tertentu yang sudah melebihi batas normal pada suatu daerah.
Kejadian Luar Biasa merupakan suatu penyakit yang tibulnya pada dua atau lebih dari
satu penderita. Hal tersebut tentu saja menunjukkan gejala yang timbul berupa (onset
of illness).
Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian luar biasa. Salah
satu faktor tersebut ialah faktor lingkungan. Pada lingkungan yang kumuh dan kurang
sehat akan lebih cepat mendatangkan penyakit yang nantinya dapat menularkan
anggota keluarga lainnya. Hal tersebut didukung dengan sumber makanan yang
menjadi konsumsi pokok sehari-hari.
Selain faktor lingkungan yang melandasi terjadinya kejadian luar biasa adalah
jenis pekerjaan yang dilakoni. Pada pekerjaan yang berhubungan langsung dnegan
sumber penyakit akan lebih cenderng terjangkit suatu keadaan yang dapat
meyebabkan wabah.
Dari uraian yang ada dapat disimpulkan bahwa kejadian luar biasa atau KLB adalah
suatu keadian yang berhubungan langsung dengan penyakit dan memiliki jumlah yang
melampaui batas terhadap normal.
5. Cluster
• Sejumlah kasus yang terkait secara epidemiologi
• Keterkaitan dalam rangkaian penularan agent penyakit
• Keterkaitan dalam pajanan faktor risiko penyakit
6. Penyelidikan KLB
• Penyelidikan KLB  “prototipe” epidemiologi,
Yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk memastikan adanya penderita
penyakit yang dapat menimbulkan KLB
• Metode penyelidikan KLB:
• Epidemiologi deskriptif
• Epidemiologi analitik
• Penerapan hasil studi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit.
9
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)

Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang


bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara
lebih menyeluruh.

Tujuan dalam Penyelidikan Epidemiologi : Mendapatkan besaran masalah yang


sesunguhnya, Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit, Mendapatkan gambaran
kasus menurut variabel Epidemiology, Mendapatkan informasi tentang faktor risiko
(lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, Dari ke empat tujuan di tersebut dapat
dianalisis sehingga dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan dari penyakit
itu.

Hal-hal yang penting untuk diketahui: Konsep terjadinya penyakit, Natural history of
disease, Dinamika penularan atau mekanisme penularan, Aspek lingkungan, Aspek
administratif dan manajerial, Informasi yang dibutuhkan dalam PE berbeda untuk setiap
penyakit, Aktifitas / kegiatan PE secara spesifik berbeda untuk tiap penyakit.

Contoh Penyelidikan Epidemiologi:

10
Penyakit Malaria

Penyelidikan epidemiologi penyakit malaria dapat dilakukan dengan:

a) Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan.


b) Apakah peristiwa itu termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di daerah itu. Suatu wabah
yang dianggap sebagai KLB dimana separoh daerah itu terkena Malaria. Dan
membandingkan dengan insiden penyakit Malaria itu pada minggu/bulan/tahun
sebelumnya.

c) Mengidentifikasi hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat


dan orang.
d) Kapan penderita mulai merasa sakit malaria (waktu), dimana mereka mendapat
infeksi penyakit itu (tempat), siapa yang terkena (Gender, Umur, imunisasi, dll).

e) Pemeriksaan sampel darah penderita.


f) Bertujuan untuk mengetahui jenis plasmodium penyebab penyakit malaria, dilakukan
dengan melakukan pengambilan darah terhadap masyarakat yang mengalami gejala
klinis.

g) Wawancara dengan penderita


h) Bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyakit malaria,
seperti status gizi sebelum terkena penyakit itu, apakah gizi tercukupi sehingga
imunitas berpengaruh terhadap terjangkitnya penyakit.

Pemerikasaan Lingkungan sekitar


– Pemeriksaan nyamuk dewasa dan jentik nyamuk.

Kegiatan ini dilakukan di daerah tempat penderita tinggal. Bertujuan untuk mengetahui
nyamuk apa yang hidup di lingkungan tersebut.

– Pemeriksaan habitat nyamuk.

11
Bertujuan untuk mencari tempat Anopheles sp. bertelur dan berkembang sampai menjadi
dewasa.

Melakukan hipotesa (dugaan sementara) atas data yang didapatkan. Hipotesis itu dapat
menerangkan pola penyakit malaria yang sesuai dengan sifat penyakit, sumber infeksi
malaria, cara penularan serta faktor yang berperan.
Melakukan tindakan penanggulangan
Menentukan cara penanggulangan yang paling efektif untuk penyakit malaria. Melakukan
surveilence terhadap penyakit malaria dan faktor lain yang berhubungan dengan malaria. Dan
menentukan cara pencegahan penyakit malaria dimasa akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Buku Pedoman Penyelidikan dan

Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan

Pangan, Jakarta Indonesia.


Kementerian Kesehatan RI, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI. nomor 42

tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.


Kementerian Kesehatan RI, 2008. Petunjuk Teknis Surveilans Campak Sub Dit

Surveilans Epidemiologi, ed., Jakarta Indonesia.


Kementerian Kesehatan RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015,
Tang, Z.-Z. et al., 2016. Risk factors for measles in children younger than age 8

months: A case-control study during an outbreak in Guangxi, China, 2013.

American Journal of Infection Control, 44(4), pp.e51–e58.


Vemula, V.N. et al., 2016. Risk factors and clinical profile of measles infection in

children in Singapore. Infection, Disease & Health, 21(4), pp.192–196. WHO, 2014. World
Health Organization | Measles. World Health Organization.

https://rosifariska.wordpress.com/2013/03/11/pengertian-wabah/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-epidemiologi-tujuan-manfaat-
peran-terlengkap.html

13

Anda mungkin juga menyukai