Disusun Oleh :
1. Syifa Ayu Lestari 1800001039
2. Titin Yunengsih 1800001040
3. Vina Widiantari 1800001041
4. Wulan Azahro 1800001042
5. Yulia Febriyanti 1800001045
6. Ega Ayu Karantika 1800001046
Tingkat II
PURWAKARTA
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “CARDIOMEGALI” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami berterimakasih kepada Bapak Ns.
Aditiya Rahman S.,kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2 yang telah
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa
depan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Definisi Cardiomegali.......................................................................................................2
B. Etiologi Cardiomegali ......................................................................................................2
C. Gejala Cardiomegali.........................................................................................................4
D. Manifestasi Cardiomegali.................................................................................................4
E. Patofisiologi dan pathway.................................................................................................8
F. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................................8
G. Kompilikasi......................................................................................................................9
H. Cara pengobatan cardiomegali..........................................................................................9
I. Terapi cardiomegali..........................................................................................................11
J. Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................................................13
K. Diagnosa...........................................................................................................................13
L. Intervensi..........................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................17
B. Saran.................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................18
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiomegali sendiri sering dikaitkan dengan gangguan medis seperti tekanan darah
tinggi, gagal jantung kongestif dan anemia jangka panjang, penyakit Jaringan Ikat dan
Kardiomegali biasanya asimtomatik atau mereka tidak menderita gejala apapun. Namun,
pernapas, sesak napas dan pusing. Dalam beberapa kasus, penderita mungkin tiba-tiba
menderita aritmia jantung atau kontraksi otot jantung yang abnormal. Beberapa tanda-
tanda lainnya termasuk batuk terus-menerus dan mengalami peradangan pada tungkai
memeriksa trombosit dan sel darah. Pencitraan membantu menilai kondisi jantung. Tes
converting enzyme (ACE) inhibitor dan diuretik dapat digunakan untuk mengurangi
tingkat tekanan. Obat-obatan ini juga dapat mengobati beberapa masalah kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Cardiomegali
5
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya
jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar
rongga dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4 ruangan jantung
membesar, manapun itu semua adalah adaptasi jantung utnuk menghaapi perubahan
dalam tuntutan kerjanya
B. Etiologi Cardiomegali
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa jantung
ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi.
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang memberikan
berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan sebagian otot jantung yang
otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme seperti
diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot jantung harus kerja ekstra untuk
salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya menyempit
6
(stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan gangguan pada curah
jantung (kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan volume tertentu secara
teratur). Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi kebocoran
penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi perubahan sedemikian rupa
pada struktur jaringan paru sehingga darah menjadi lebih sulit untuk melewati paru-
jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru perlu kerja ekstra keras, sehingga
tidak seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang membesar tapi bilik
kanan, tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh karena itu
fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat. Selain itu kardiomegali
cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit jantung koroner karena jantung
yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan pasokan darah
belum tentu lancar. Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih berbahaya
7
b. Nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggunakan anggota bersangkutan,
pembengkakan lokal (tanda-tanda radang akut : rubor, dolor, kalor, tumor, fungsi
metabolisme secara wajar. Pada keadaan dimana metabolisme meningkat seperti: pada
waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang memeras keringat, beraktifitas yang
maka jantung pun akan kembali ke keadaan normal. Namun pada jantung yang sudah
lalu terjadi kardiomegali, tetapi mungkin penyebab yang lain (baca di atas penyebab
kardiomegali)
F. Penatalaksanaan Medis
Beberapa prinsip penataalaksanaan klien osteomielitis yang perlu diketahui perawat
diberikan selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum dan endap darah
8
perbaikan keadaan umum),dapat dipertimbangkan drainase bedah.Pada draenase
mendasarinya sembuh
c. Atritis septik
2. Lanjut :
a. Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan penurunan fungsi
9
3. Diet rendah garam
4. Kendalikan kencing manis
5. Menjaga tekanan darah
6. Melakukan olahraga yang sesuai dengan fisik
7. Hindari alcohol
8. Menjaga waktu tidur
9. Batasi asupan kolesterol
10. Menjaga diet yang seimbang
J.Terapi kardiomegali
1. Sesuai dg penyebab yang mendasarinya
2. Obat golongan diuretic
3. Obat golongan ace inhibitor
4. Obat golongan beta blocker
5. Golongan nitrat
6. Mengurangi/menurunkan berat badan
7. Diet Rendah Garam
8. Pembatasan asupan cairan
9. Olahraga
K. Data Penunjang
1. Photo Thorax Menunjukkan Cardio Megali
2. Terapi Medis
3. Parsik 40 ml
4. Hexafax pagi 1 x 1
5. Carpiaton 2 ml/ pagi 1 x dan malam 1 x
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Dasar
2. Identitas Klien
Nama/Umur : Ny H / 56 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Tgl MRS : 17 April 2012
Tgl/Jam Pengambilan data : 17 April 2012/10.49
NO RM : 13.47.27
Ruangan : ICU
Diagnosa Medis : Cardio Megali
11
3. Identitas Penanggung jawab
Nama, alamat, usia, agama dan pekerjaan
a. Riwayat kesehatan
Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien menderita penyakit sesak napas
b. Keluhan utama
Keluhan saat masuk rumah sakit : Nyeri pada dada
c. Keluhan saat ini
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
d. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan pasien mulai awal dirasakan hingga masuk rumah sakit
e. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita klien
1. Pola Aktifitas
a. Pola Nutrisi
Memiliki kebiasaan makan makanan berlemak, asin
b. Pola Eliminasi
Ada keluhan atau tidak
c. Pola Personal higiene
d. Pola Istirahat dan tidur
karena sesak akibat perbesaran jantung
e. Pola Aktivitas
Membutuhkan bantuan orang lain : mandiri, parsial atau total
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TD : 170/90 mmHg
c. Nadi : 95 x /menit
d. Pernafasan : 24 x /menit
e. Suhu : 35,7 ° C
f. BB : 67 Kg
g. TB : 148 cm
12
2. Sistem pernafasan
RR >24 x/mnt,bentuk hidung simetris,terdapat nafas cuping hidung,bentuk dan
6
Ictus Cordis : Titik denyut apex tidak tepat berada pada ICS 5
Perkusi :
Batas Atas : IC2
Batas Bawah : di antara IC 5 dan IC 6
Batas Kanan : Linea Midsternalis dextra
Batas kiri : sedikit bergeser dari Midclavikularis Sinestra
Pembasaran Jantung : Terjadi Pembesaran Jantung
Auskultasi :
BJ 1 : Lup
BJ 2 : Dup
BJ 3 : Tidak Terdengar
BJ Tambahan : Tidak Terdengar
TD: >140/90mmHg, Nadi : 92 x/mnt Tidak.terdapat distensi vena jugularis.tidak
ada suara jantung tambahan.tidak ada clubing fingger,CRT < 3 dtk.tidak terlihat
iktus cordis Konjungtiva tidak anemis, tidak ada oedema palpebra, tidak ada
reflek menelan, tidak ada nyeri tekan epigastrik, tidak teraba pembesaran hepar, tidak
13
teraba masa dikolon, tidak ada distensi abdomen.
5. Sistem Persyarafan
Kesadaran kompos mentis,GCS E4M6V5.. Reflek pupil terhadap cahaya (+), tidak
ada strabismus, klien mampu bedakan stimulus tajam tumpul halus kasar, klien
Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b/d Penurunan kontraktilitas jantung
b. Intoleransi aktifitas b/d Kelemahan
c. Resiko gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran kapiler alveolar
d. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan
kesulitan menelan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Penurunan Tujuan : Setelah 1. pertahankan pasien untuk tirah - Mengurangi beban jantung
14
curah dilakukan tindakan baring - Mengetahui perfusi darah di
jantung
keperawatan selama 2. Ukur parameter hemodinamik organ dan untuk mengetahui
b/d
Penurunan 2x24 jam curah jantung 3. Pantau EKG terutama CVP sebagai indicator
kontraktili frekuensi dan irama
adekuat - peningkatan beban kerja
tas
jantung Kriteria Hasil : 4. Pantau bunyi jantung S3 dan jantung
1. RR normal S4 - Mengetahui penurunan
2. Sesak berkurang 5. Batasi natrium dan air kontraktilitas jantung
6. pertahankan akses IV - Mengetahui tingkat gangguan
7. Kolaborasi pengisian sistole atau diastole
8. Pemeriksaan AGD, amlodipin - Mencegah peningkatan beban
1x10 mg, captopril 3 x 37,5 jantung
mg - Untuk maintenance jika
vaskuler
- Mengetahui perfusi jaringan
perifer
Intoleransi Tujuan : Setelah 1.Pertahankan klien tirah baring - Mengurangi beban kerja
aktifitas jantung
dilakukan tindakan sementara fase akut
b/d - Mengurangi beban
Kelemaha keperawatan selama 2.Tingkatkan klien duduk di kursi jantung
n - Meningkatkan venus
2x24 jam toleransi dan tinggikan kaki klien
return
aktifitas pasien 3.Pertahankan rentang gerak - Meningkatkan kontraksi
pasif selama fase kritis otot sehingga membantu
meningkat
venus return
Kriteria Hasil : 4.Evaluasi tanda vital saat - Mengetahui fungsi
- Pasien mampu kemajuan aktivitas terjadi jantung,bila dikaitkan
dengan aktifitas
beraktifitas 5.Berikan waktu istirahat diantara
- Mendapatkan cukup
secara bertahap waktu aktifitas waktu resolusi bagi
tubuh dan tidak terlalu
6. Pertahankan penambahan O2
memaksa kerja jantung
sesuai pesanan - Meningkatkan
oksigenasi jaringan
7.Selama aktifitas kaji
EKG,dispnea,sianosis,kerja
15
napas,frekuensi.
- GDA dalam batas melatih batuk efektif dan - Meningkatkan ekspansi paru
cairan
Resiko Tujuan : Setelah 1. Batasi masukan lemak, garam - memperbanyak volume cairan
perubahan dan cairan intravaskuler
dilakukan askep selama
nutrisi 2. Kaji makanan kesukaan klien - memenuhi kebutuhan klien
kurang 3 x 24 jam asupan 3. Kolaborasi pemberian - memenuhi kebutuhan nutrisi
dari makanan parenteral dan terapi klien
makanan dan cairan
kebutuhan antasida sesuai indikasi - mengetahui diit klien
berhubung yang dikonsumsi 4. Rujuk ke ahli gizi sesuai - Mencegah distensi abdomen
an dengan indikasi
memenuhi kebutuhan
mual dan 5. Hindari makanan penghasil
kesulitan metabolik gas dan minuman berkarbonat
menelan
Kriteria Hasil :
- Klien menghabiskan
Rumah Sakit
- Klien mengatakan
tidak mual
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
kardiomegali saja tidak menyebabkan kematian, tereutama bila masih ringan.
biasanya kematian disebabkan oleh penyakit menyertai atau komplikasi yang dialami
sebaiknya tekun beribadah dan bersedekah, rajin berolahrag,berpola hidup sehat dan
seimbang, dan teratur kontrol ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk melakukan
general check-up, minimal sebulan sekali. jika dan kesedinyatakan baik oleh dokter
perlu check lagi setiap 2-3 bulan sekali,tergantung waktu dan kesempatan
17
DAFTAR PUSTAKA
PerlindunganAnak Indonesia.
b. Putrika P.R. Gharini. ( 2004) . ‘caediofaskuler: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan
Agama .
18