Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


”CARDIOMEGALI”
Dosen pengampu : Ns. Reski ika sah putri S.,kep

Disusun Oleh :
1. Syifa Ayu Lestari 1800001039
2. Titin Yunengsih 1800001040
3. Vina Widiantari 1800001041
4. Wulan Azahro 1800001042
5. Yulia Febriyanti 1800001045
6. Ega Ayu Karantika 1800001046

Tingkat II

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA

PURWAKARTA

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat, karunia, serta taufik

dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “CARDIOMEGALI” ini dengan

baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami berterimakasih kepada Bapak Ns.

Aditiya Rahman S.,kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2 yang telah

memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya

kritik, saran, dan usulan sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa

depan.

Purwakarta, 13 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Definisi Cardiomegali.......................................................................................................2
B. Etiologi Cardiomegali ......................................................................................................2
C. Gejala Cardiomegali.........................................................................................................4
D. Manifestasi Cardiomegali.................................................................................................4
E. Patofisiologi dan pathway.................................................................................................8
F. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................................8
G. Kompilikasi......................................................................................................................9
H. Cara pengobatan cardiomegali..........................................................................................9
I. Terapi cardiomegali..........................................................................................................11
J. Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................................................13
K. Diagnosa...........................................................................................................................13
L. Intervensi..........................................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................................17
B. Saran.................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kardiomegali sendiri sering dikaitkan dengan gangguan medis seperti tekanan darah

tinggi, gagal jantung kongestif dan anemia jangka panjang, penyakit Jaringan Ikat dan

lain sebagainya. Gejala Kardiomegali (PembesaranJantung)  Beberapa orang dengan

Kardiomegali biasanya asimtomatik atau mereka tidak menderita gejala apapun. Namun,

kebanyakan orang yang menderita Kardiomegali ditandai gejala seperti kesulitan

pernapas, sesak napas dan pusing. Dalam beberapa kasus, penderita mungkin tiba-tiba

menderita aritmia jantung atau kontraksi otot jantung yang abnormal. Beberapa tanda-

tanda lainnya termasuk batuk terus-menerus dan mengalami peradangan pada tungkai

bawah.Dan untuk mendiagnosis Kardiomegali ini biasanya melibatkan serangkaian tes

medis seperti penggunaan sinar-X, Magnetic Resonance Imaging (MRI), komputerisasi

Tomography (CT) Scan dan pemeriksaan darah.


Pemeriksaan melalui tes darah bertujuan untuk menilai tingkat hemoglobin dan

memeriksa trombosit dan sel darah. Pencitraan membantu menilai kondisi jantung. Tes

elektrokardiogram juga dapat dilakukan untuk memeriksa impuls listrik di jantung.


Jika Kardiomegali disebabkan oleh tekanan darah tinggi, beta blockers, angiotensin-

converting enzyme (ACE) inhibitor dan diuretik dapat digunakan untuk mengurangi

tingkat tekanan. Obat-obatan ini juga dapat mengobati beberapa masalah kesehatan

seperti retensi air, peradangan dan meningkatkan fungsi jantung.


B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi cardiomegali ?
2. Apa etiologi cardiomegali ?
3. Apa saja gejala cardiomegali ?
4. Apa maniffestasi cardiomegali ?
5. Apa patofisiologi cardiomegali?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostic cardiomegali ?
7. Apa saja komplikasi cardiomegali ?
8. Bagaimana cara pengobatan cardiomegali ?
9. Bagaimana cara terapi cardiomegali ?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi cardiomegali ?
2. Untuk mengetahui apa etiologi cardiomegali ?
3. Untuk mengetahui apa gejala cardiomegali ?
4. Untuk mengetahui apa maniffestasi cardiomegali ?
5. Untuk mengetahui apa patofisiologi cardiomegali?
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic cardiomegali ?
7. Untuk mengetahui apa saja komplikasi cardiomegali ?
8. Untuk mengetahui cara pengobatan cardiomegali ?
9. Untuk mengetahui cara terapi cardiomegali ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Cardiomegali

5
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya

jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar

rongga dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4 ruangan jantung

membesar. Namun umumnya kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik

jantung kiri (ventrikel kardia sinistra)


Pada kardiomegali dapat oto-ototnya yang membesar atau rongganya yang

membesar, manapun itu semua adalah adaptasi jantung utnuk menghaapi perubahan

dalam tuntutan kerjanya
B. Etiologi Cardiomegali
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa jantung

untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot

jantung sehingga jantung akan membesar. Logikanya adalah misalnya pada

binaragawan, otot-ototnya membesar karena seringnya mereka melakukan aktivitas

beban tinggi. Jantung juga demikian. Penyebab yang terbanyak:


1. Penyakit Jantung Hipertensi
Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga jantung dipaksa kerja

ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi.
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang memberikan

pasokan oksigen dan nutrisi ke jantung terganggu Sehingga otot-otot jantung

berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan sebagian otot jantung yang

lemah atau mati karena kekurangan pasokan darah.


3. Kardiomiopati (diabetes, infeksi)
Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan langsung pada otot-

otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme seperti

diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot jantung harus kerja ekstra untuk

menjaga pasokan darah tetap lancar.


4. Penyakit Katup Jantung
Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk jantung. Apabila

salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya menyempit

6
(stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan gangguan pada curah

jantung (kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan volume tertentu secara

teratur). Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi kebocoran

atau kekurangan darah yang dipompanya.


5. Penyakit Paru Kronis
Mengapa penyakit paru kronis juga bisa menyebabkan kardiomegali? Karena pada

penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi perubahan sedemikian rupa

pada struktur jaringan paru sehingga darah menjadi lebih sulit untuk melewati paru-

paru yang kita kenal dengan nama"HIPERTENSI PULMONAL". Karena itu bilik

jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru perlu kerja ekstra keras, sehingga

tidak seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang membesar tapi bilik

kanan, tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh karena itu

kardiomegali seringkali menunjukkan bahwa jantung telah lama mengalami kegagalan

fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat. Selain itu kardiomegali

cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit jantung koroner karena jantung

yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan pasokan darah

belum tentu lancar. Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih berbahaya

adalah penyakit yang menyebabkannya, karena seringkali timbul gejala-gejala klinis

lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.


C. Gejala Cardiomegali
1. Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan

kegagalan pompa jantung untuk bekerja dengan baik


2. Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam menyebutnya

“vertigo”. Dalam istilah asingnya disebut “dizziness”.


3. Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.
4. Terdapat cairan di rongga perut (ascites)
5. Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak
D. Manifestasi Klinis
a. Panas tinggi, anoreksia, malaise (adanya proses septikemia)

7
b. Nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggunakan anggota bersangkutan,

pembengkakan lokal (tanda-tanda radang akut : rubor, dolor, kalor, tumor, fungsi

larsa) dan nyeri tekan


c. Pada osteomielitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang

terkena nanah dan bengkak


d. LAB : Leukositosis, anemia, LED meningkat
E. Patofisiologi
Pada jantung normal, jantung mampu memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjalankan

metabolisme secara wajar. Pada keadaan dimana metabolisme meningkat seperti: pada

waktu kita sedang bekerja keras, berolahraga yang memeras keringat, beraktifitas yang

melebihi kebiasaan, maka jantung akan melakukan kompensasi dengan meningkatkan

frekuensi denyut jantung. Selanjutnya apabila metabolisme tubuh kembali normal,

maka jantung pun akan kembali ke keadaan normal. Namun pada jantung yang sudah

kardiomegali, berolahraga berat justru akan memperparah kondisi

jantungnya. Penyebab kardiomegali kemungkinan bukan karena dulunya suka olahraga

lalu terjadi kardiomegali, tetapi mungkin penyebab yang lain (baca di atas penyebab

kardiomegali)
F. Penatalaksanaan Medis
Beberapa prinsip penataalaksanaan klien osteomielitis yang perlu diketahui perawat

dalam melaksanakan asuhan keperwatan agar mampu melaksanakan tindakan

kolaboratif adalah sebagai berikut ;


a. Istirahat dan memberikan analgesic untuk menghilangkan nyeri
b. Pemberian cairan intravena dan kalau perlu tranfusi darah
c. Istirahat local dengan bidai dan traksi
d. Pemberian antibiotic secepatnya sesuai dengan penyebab utama

yaitustaphylococcus aureus  sambil menunggu biakan kuman.Antibiotik

diberikan selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum dan endap darah

klien.Antibiotik tetap diberikan hingga 2minggu setelah endap darah normal.


e. Drainase bedah
Apabila setelah 24 jam pengobatan local dan sistemik antibiotic gagal (tidak ada

8
perbaikan keadaan umum),dapat dipertimbangkan drainase bedah.Pada draenase

bedah, pus periosteal di evakuasi untuk mengurangi tekanan intra-

useus.Disamping itu , pus jg di gunakan untuk biakan kuman.Draenase dilakukan

selama beberapa hari dan menggunakan NaCL dan antibiotic.


G. Komplikasi
1. Dini :
a. Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
b. Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang yang

mendasarinya sembuh
c. Atritis septik
2. Lanjut :
a. Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan penurunan  fungsi

tubuh yang terkena


b. Fraktur patologis
c. Kontraktur sendi
d. Gangguan pertumbuha
H. Pengobatan Cardiomegali
1. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya (underlying causes).
2. Obat golongan diuretic
3. Obat golongan ACE inhibitor
4. Obat golongan beta blocker
5. Golongan nitrat
6. Mengurangi/menurunkan berat badan
7. Diet rendah garam
8. Pembatasan (asupan) cairan
9. Berolahraga
I. Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembesaran

jantung, antara lain:


1. Berhenti merokok
2. Turunkan berat badan

9
3. Diet rendah garam
4. Kendalikan kencing manis
5. Menjaga tekanan darah
6. Melakukan olahraga yang sesuai dengan fisik
7. Hindari alcohol
8. Menjaga waktu tidur
9. Batasi asupan kolesterol
10. Menjaga diet yang seimbang
J.Terapi kardiomegali
1. Sesuai dg penyebab yang mendasarinya
2. Obat golongan diuretic
3. Obat golongan ace inhibitor
4. Obat golongan beta blocker
5. Golongan nitrat
6. Mengurangi/menurunkan berat badan
7. Diet Rendah Garam
8. Pembatasan asupan cairan
9. Olahraga

K. Data Penunjang
1. Photo Thorax Menunjukkan Cardio Megali
2. Terapi Medis
3. Parsik 40 ml
4. Hexafax pagi 1 x 1
5. Carpiaton 2 ml/ pagi 1 x dan malam 1 x

10
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Data Dasar
2. Identitas Klien
Nama/Umur : Ny H / 56 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Tgl MRS : 17 April 2012
Tgl/Jam Pengambilan data : 17 April 2012/10.49
NO RM : 13.47.27
Ruangan : ICU
Diagnosa Medis : Cardio Megali

11
3. Identitas Penanggung jawab
Nama, alamat, usia, agama dan pekerjaan
a. Riwayat kesehatan
Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien menderita penyakit sesak napas
b. Keluhan utama
Keluhan saat masuk rumah sakit : Nyeri pada dada
c. Keluhan saat ini
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
d. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan pasien mulai awal dirasakan hingga masuk rumah sakit
e. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita klien
1. Pola Aktifitas
a. Pola Nutrisi
Memiliki kebiasaan makan makanan berlemak, asin
b. Pola Eliminasi
Ada keluhan atau tidak
c. Pola Personal higiene
d. Pola Istirahat dan tidur
karena sesak akibat perbesaran jantung
e. Pola Aktivitas
Membutuhkan bantuan orang lain : mandiri, parsial atau total
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TD : 170/90 mmHg
c. Nadi : 95 x /menit
d. Pernafasan : 24 x /menit
e. Suhu : 35,7 ° C
f. BB : 67 Kg
g. TB : 148 cm

12
2. Sistem pernafasan
RR >24 x/mnt,bentuk hidung simetris,terdapat nafas cuping hidung,bentuk dan

pergerakan paru tidak simetris,tidak ada barellchest,napas cepat dan dan

dalam,terdengar whezing pada lapang paru.fremitus vokal simetris,orthopnea.


3. Sistem Kardiovaskuler
Palpasi : Mengalami Pergeseran Pada yaitu ada di antara ICS 5 dan ICS

6
Ictus Cordis : Titik denyut apex tidak tepat berada pada ICS 5
Perkusi :
Batas Atas : IC2
Batas Bawah : di antara IC 5 dan IC 6
Batas Kanan : Linea Midsternalis dextra
Batas kiri : sedikit bergeser dari Midclavikularis Sinestra
Pembasaran Jantung : Terjadi Pembesaran Jantung
Auskultasi :
BJ 1 : Lup
BJ 2 : Dup
BJ 3 : Tidak Terdengar
BJ Tambahan : Tidak Terdengar
TD: >140/90mmHg, Nadi : 92 x/mnt Tidak.terdapat distensi vena jugularis.tidak

ada suara jantung tambahan.tidak ada clubing fingger,CRT < 3 dtk.tidak terlihat

iktus cordis Konjungtiva tidak anemis, tidak ada oedema palpebra, tidak ada

sianosis hidung, lidah, bibir ,kuku, Allert test (-),akral dingin.


EKG : LAH – LVH
Q wave III AVF V1 – V4 Inferior Miokard Infark
Akut
ST Elevasi III AVF V1 – V4
ST Depresi 1 AVL – V5 – V6 Anteseptal Miokard Infark
4. Sistem Pencernaan
Bising usus 12 x/mnt,.mulut simetris.tidak ada stomatitis. Mukosa mulut lembab, ada

reflek menelan, tidak ada nyeri tekan epigastrik, tidak teraba pembesaran hepar, tidak
13
teraba masa dikolon, tidak ada distensi abdomen.
5. Sistem Persyarafan
Kesadaran kompos mentis,GCS E4M6V5.. Reflek pupil terhadap cahaya (+), tidak

ada strabismus, klien mampu bedakan stimulus tajam tumpul halus kasar, klien

mampu merespon pembicaraan dengan benar


6. Sistem Endokrin
Tidak ada eksoftalmus,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, chovstek sign(-)

karpopedal (-), tremor (-).


7. Sistem Genitourinari
Area genetal bersih tidak ada tanda peradangan,terpasang folley cateter. vesika urinari

tidak teraba penuh,tidak ada pembesaran ginjal.


8. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot penuh ,tonus otot baik,terdapat edema pada ekstremitas bawah.
9. Sistem integumen dan imunitas
Ada edema pada kaki,kulit kering.turgor kulit sedang,piting edema ++
10. Sistem Penginderaan
Pasien dapat membaca pada jarak 30cm.pasien dapat mendengar dengan jelas.

Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b/d Penurunan kontraktilitas jantung
b. Intoleransi aktifitas b/d Kelemahan
c. Resiko gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran kapiler alveolar
d. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan

kesulitan menelan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnose Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional

Penurunan Tujuan : Setelah 1. pertahankan pasien untuk tirah - Mengurangi beban jantung

14
curah dilakukan tindakan baring - Mengetahui perfusi darah di
jantung
keperawatan selama 2. Ukur parameter hemodinamik organ dan untuk mengetahui
b/d
Penurunan 2x24 jam curah jantung 3. Pantau EKG terutama CVP sebagai indicator
kontraktili frekuensi dan irama
adekuat - peningkatan beban kerja
tas
jantung Kriteria Hasil : 4. Pantau bunyi jantung S3 dan jantung
1. RR normal S4 - Mengetahui penurunan
2. Sesak berkurang 5. Batasi natrium dan air kontraktilitas jantung
6. pertahankan akses IV - Mengetahui tingkat gangguan
7. Kolaborasi pengisian sistole atau diastole
8. Pemeriksaan AGD, amlodipin - Mencegah peningkatan beban
1x10 mg, captopril 3 x 37,5 jantung
mg - Untuk maintenance jika

sewaktu terjadi kegawatan

vaskuler
- Mengetahui perfusi jaringan

perifer
Intoleransi Tujuan : Setelah 1.Pertahankan klien tirah baring - Mengurangi beban kerja
aktifitas jantung
dilakukan tindakan sementara fase akut
b/d - Mengurangi beban
Kelemaha keperawatan selama 2.Tingkatkan klien duduk di kursi jantung
n - Meningkatkan venus
2x24 jam toleransi dan tinggikan kaki klien
return
aktifitas pasien 3.Pertahankan rentang gerak - Meningkatkan kontraksi
pasif selama fase kritis otot sehingga membantu
meningkat
venus return
Kriteria Hasil : 4.Evaluasi tanda vital saat - Mengetahui fungsi
- Pasien mampu kemajuan aktivitas terjadi jantung,bila dikaitkan
dengan aktifitas
beraktifitas 5.Berikan waktu istirahat diantara
- Mendapatkan cukup
secara bertahap waktu aktifitas waktu resolusi bagi
tubuh dan tidak terlalu
6. Pertahankan penambahan O2
memaksa kerja jantung
sesuai pesanan - Meningkatkan
oksigenasi jaringan
7.Selama aktifitas kaji

EKG,dispnea,sianosis,kerja

15
napas,frekuensi.

Resiko Tujuan : Setelah 1. Berikan O2 sesuai - Meningkatkan konsentrasi O2


gangguan
dilakukan tindakan kebutuhan dalam proses pertukaran gas
pertukaran
gas b/d keperawatan selama 2. Pantau GDA - Mengetahui tingkat oksigenasi
Perubahan 3. Koreksi keseimbangan
1x24 jam diharapkan pada jaringan
membran
kapiler tidak terjadi gangguan Asam basa - Mencegah asidosis yang
alveolar 4. Berikan posisi semi fowler memperberat fungsi
pertukaran gas
Kriteria Hasil : 5. Cegah atelektasis dengan pernafasan

- GDA dalam batas melatih batuk efektif dan - Meningkatkan ekspansi paru

normal napas dalam - Meningkatkan ekspansi paru

- Tidak ada dispnea 6. Kaji kerja pernafasan - Mengetahui tingkat efektifitas


7. Kolaborasi : RL 500/24 jam fungsi pertukaran gas
8. Furosemid 1 x40 mg - Mencegah terjadinya retensi

cairan
Resiko Tujuan : Setelah 1. Batasi masukan lemak, garam - memperbanyak volume cairan
perubahan dan cairan intravaskuler
dilakukan askep selama
nutrisi 2. Kaji makanan kesukaan klien - memenuhi kebutuhan klien
kurang 3 x 24 jam asupan 3. Kolaborasi pemberian - memenuhi kebutuhan nutrisi
dari makanan parenteral dan terapi klien
makanan dan cairan
kebutuhan antasida sesuai indikasi - mengetahui diit klien
berhubung yang dikonsumsi 4. Rujuk ke ahli gizi sesuai - Mencegah distensi abdomen
an dengan indikasi
memenuhi kebutuhan
mual dan 5. Hindari makanan penghasil
kesulitan metabolik gas dan minuman berkarbonat
menelan
Kriteria Hasil :
- Klien menghabiskan

porsi yang disediakan

Rumah Sakit
- Klien mengatakan

tidak mual

16
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
kardiomegali saja tidak menyebabkan kematian, tereutama bila masih ringan.

biasanya kematian disebabkan oleh penyakit menyertai atau komplikasi yang dialami

penderitakardiomegali. untuk mencegah agar tidak berlanjut atau menjadi parah,

sebaiknya tekun beribadah dan bersedekah, rajin berolahrag,berpola hidup sehat dan

seimbang, dan teratur kontrol ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk melakukan

general check-up, minimal sebulan sekali. jika dan kesedinyatakan baik oleh dokter

perlu check lagi setiap 2-3 bulan sekali,tergantung waktu dan kesempatan

17
DAFTAR PUSTAKA

a. Emmy Soekresno S. Pd.(2007). Mengenali kardio faskuler. Sumber : Komisi

PerlindunganAnak Indonesia.
b. Putrika P.R. Gharini. ( 2004) . ‘caediofaskuler: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan

Agama .

18

Anda mungkin juga menyukai