Anda di halaman 1dari 5

Bahaya Formalin Bagi Kesehatan Mulai

dari Iritasi Hingga Kanker


Oleh Risky Candra SwariInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Formalin adalah bahan kimia yang banyak digunakan di banyak industri dan produk rumah tangga. Ya,
dalam konsentrasi kurang dari satu persen, zat kimia ini biasa dijadikan campuran berbagai produk,
seperti cat, perekat, kosmetik, produk farmasi, produk kayu, disinfektan, antiseptik, dan rokok. Meski
umum ditemukan pada produk-produk rumah tangga dan industri, bahan kimia satu ini ternyata juga
membawa bahaya buruk bagi kesehatan. Simak berbagai bahaya formalin bagi kesehatan di bawah ini.

Formalin adalah bahan kimia berbahaya


Formalin adalah larutan kimia yang tidak berwarna, berbau tajam, dan mengandung formaldehid sekitar
37 persen dalam air.

Bahan kimia satu ini sering digunakan sebagai disinfektan (pembasmi bakteri dan kuman) dan pengawet
mayat. Formalin juga digunakan untuk bahan peledak, pembuatan pupuk, cermin kaca, parfum, cat,
kosmetik, pengeras kuku, lem, cairan pencuci piring, lilin, dan rokok. Selain itu, bahan kimia satu ini juga
biasa digunakan pada perabotan rumah tangga yang berasal dari kayu.

Penggunaan zat kimia ini untuk kebutuhan industri sebenarnya tidak dilarang. Namun, setiap pekerja
yang terlibat dalam pengangkutan dan pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat risiko yang
berkaitan dengan bahan ini cukup besar.

Formalin memiliki banyak nama lain, beberapa di antaranya seperti formol, morbicid, methanal, formic
aldehyde, methylene aldehyde, karsan, oxomethane, methyl oxide, oxymethylene, tetraoxymethylene,
formoform, paraforin, polyoxymethylene glycols, superlysoform, methylene glycol, tetraoxymethylene,
formalith,  dan trioxane.

Bagaimana seseorang bisa terpapar bahan kimia


ini?

Seseorang bisa saja terpapar zat ini apabila menghirup atau menyentuhnya. Orang yang paling berisiko
terkena paparan zat ini dalam kadar tinggi adalah para pekerja di pabrik yang memproduksi produk-
produk yang mengandung formaldehid, teknisi laboratorium, petugas kesehatan, dan pegawai rumah
jenazah.

Selain itu, bisa jadi Anda mungkin juga terpapar zat kimia satu ini dari perabotan rumah tangga di
rumah. Faktanya, ada banyak produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia ini, mulai dari
perabotan rumah tangga hingga produk kosmetik dan perawatan pribadi Anda.

Selain terhirup melalui udara, seseorang juga dapat terpapar zat kmia ini dari makanan dan minuman
yang dikonsumsinya. Padahal, zat kimia satu ini dilarang penggunaannya sebagai pengawet
makanan. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong,
mie basah, dan tahu yang beredar di pasaran. Meski begitu, tidak semua produk pangan mengandung
bahan kimia ini.

Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak
dibutuhkan uji laboratorium. Namun, secara umum Anda harus berhati-hati jika menjumpai produk
makanan segar yang awet sampai beberapa hari dan tidak busuk.

Apa saja bahaya formalin bagi kesehatan?


Formalin adalah bahan kimia yang larut dalam air dan sangat cepat diproses oleh tubuh ketika Anda
menghirup atau menelannya. Bahkan, paparan dalam jumlah yang sangat kecil saja dapat diserap
melalui kulit Anda.  Berikut beberapa bahaya formalin bagi kesehatan yang perlu Anda waspadai:

Saluran pernapasan

Menghirup udara yang terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya ini dapat menyebabkan saluran
pernapasan Anda teriritasi. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami berbagai gejala, seperti batuk-
batuk, radang tenggorokan, nyeri dada, dan mengi. Jika sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit
asma dan bronkitis, Anda lebih mungkin mengalami kekambuhan ketika menghirup senyawa ini.

Paparan senyawa ini dalam jangka pendek yang didapat melalui udara juga dapat menyebabkan iritasi
pada rongga mata, hidung, dan tenggorokan. Sementara itu, paparan dalam jangka waktu lama atau
bersifat kronis dapat menyebabkan luka parah di paru-paru.

Sistem pencernaan
Formalin adalah salah satu bahan kimia yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan. Padahal,
senyawa satu ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Ya, mengonsumsi makanan yang mengandung
bahan kimia ini dalam jangka panjang dapat merusak saluran pencernaan Anda. Hal ini dapat
menyebabkan sakit perut hebat, diare, serta peradangan di mulut, kerongkongan, lambung, dan usus.

Bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan perdarahan di lambung atau usus, kerusakan pada hati,
limpa, pankreas, dan ginjal. Dalam kasus yang parah, bahan kimia satu ini juga dapat menyebabkan
koma hingga kematian.

Kulit
Paparan jangka pendek pada kulit dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan kulit terbakar. Pada orang yang
alergi dengan formalin, paparan rendah untuk waktu yang sebentar saja dapat memicu iritasi kulit parah
yang ditandai dengan kemunculan ruam, kulit kering, dan dermatitis. Jika tidak segera ditangani, kondisi
ini dapat menyebabkan jaringan parut.

Kanker

Paparan formalin dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada manusia dan hewan, ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bahan
kimia satu ini dapat memicu kanker. Dalam dosis yang cukup tinggi dan dengan periode paparan yang
panjang (bertahun-tahun), formalin adalah karsinogenik (bersifat menjadi penyebab kanker) pada
manusia. Meski begitu, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan berapa kadar pasti
formalin yang dapat memicu kanker.

Bahaya formalin bagi kesehatan  mungkin tidak dapat dirasakan secara langsung. Namun seiring waktu,
zat kimia satu ini dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam
nyawa.

Bagaimana cara mengurangi paparan formalin


sehari-hari?
Seperti yang sudah dijelaskan, formalin banyak terkandung dalam produk-produk rumah tangga. Anda
mungkin tidak dapat benar-benar menghindari paparan zat kimia satu ini. Meski begitu, ada beberapa
cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan formalin di rumah, yaitu:

 Memastikan rumah Anda memiliki ventilasi udara yang baik sehingga udara bisa keluar masuk
dengan lancar.
 Menjaga kadar kelembapan udara di rumah Anda dengan menggunakan humidifier atau AC.
 Hindari merokok di dalam rumah.
 Selalu cuci tangan sampai bersih setelah menggunakan produk pembersih atau insektisida.
 Pilihlah produk pangan yang segar. Hindari memilih makanan yang berwarna mencolok,
bertekstur kenyal, tidak mudah hancur, dan tidak mudah busuk.
 Cuci buah dan sayur sampai benar-benar bersih.
 Masaklah makanan Anda dengan cara yang baik dan matang secara sempurna.

 Ini Beberapa Efek jika Tubuh Terkena Cairan Formalin


 Rully Fauzi | Risna Halidi
 Jum'at, 06 April 2018 | 20:13 WIB


 Ilustrasi formalin (Shutterstock)
 Berikut beberapa efek samping racun formalin pada manusia.
 Suara.com - Tak dipungkiri lagi jika makanan mengandung formalin sudah
sangat mudah ditemukan di mana-mana. Mulai dari bakso mengandung
formalin, lontong mengandung formalin, hingga ikan asin mengandung formalin
kerap menjadi pemberitaan heboh di media Tanah Air.
 Formalin sendiri merupakan bahan kimia yang tidak berwarna, mudah terbakar,
dan berbau tajam. Formalin biasanya disalahgunakan sebagai pengawet
makanan sekaligus zat yang ditambahkan agar menambah unsur kenyal pada
makanan.
 ADVERTISING
 inRead invented by Teads
 Formalin memiliki dampak negatif bagi tubuh manusia terutama bila dikonsumsi
secara terus-menerus. Dilansir dari laman DrHealthBenefits.com, berikut
beberapa efek samping racun formalin pada manusia:
 1. Gangguan Pernafasan
 Formalin atau Formaldehida dapat merusak saluran pernafasan bawah dan atas
ketika terhirup dalam jumlah yang banyak. Sakit tenggorokan, sensasi hidung
dan tenggorokan terbakar, serta hidung tersumbat merupakan gejala iritasi
saluran pernapasan atas.
 Iritasi ini biasanya terjadi jika tingkat formalin melebihi 1 ppm. Pada kasus di
mana kadar formalin melebihi 50 ppm, dapat menyebabkan seseorang
mengalami pneumonia, bronkitis kronis, atau bahkan kematian.

2. Gangguan Penglihatan
 Mata relatif lebih sensitif terhadap formalin. Konsentrasi zat di atas 0,03 ppm
hingga 0,5 ppm dapat menyebabkan sensasi terbakar, gatal, perih, dan
kemerahan pada mata.
 Dalam kasus tingkat formalin melebihi 100 ppm atau bersentuhan langsung
dengan mata, dapat membuat mata mengalami cedera optik yang parah hingga
hilangnya penglihatan.
 3. Iritasi kulit
 Kulit yang langsung tersentuh dengan cairan formalin dapat menyebabkan
iritasi, seperti ruam dan gatal-gatal. Paparan berlebihan terhadap formalin juga
dilaporkan dapat menyebabkan dermatitis alergika.
 4. Kerusakan Usus
 Jika tertelan, formalin dapat menyebabkan kerusakan parah di dalam perut.
Gejalanya adalah mual, muntah, dan sakit perut. Selain itu, formalin juga dapat
menyebabkan kerusakan pada organ seperti ginjal, hati, pankreas, dan limpa.
 Well, bila Anda merasa sudah terpapar formalin, ada beberapa langkah yang
dapat Anda lakukan.
 Pada kasus gangguan pernafasan, jika korban masih bisa berjalan, bawa segera
ke lokasi terbuka dengan udara segar. Korban yang tidak dapat berjalan, harus
dipindahkan dengan hati-hati dan mencari perawatan medis sesegera mungkin.
 Bila terkena mata, basuh mata dengan hati-hati selama 20 menit. Tindakan
segera ini dapat menolong korban dari iritasi mata berlebih.
 Dalam kasus iritasi kulit, bersihkan area yang tekena formalin secara
menyeluruh dengan air biasa selama empat hingga enam menit. Lepas pakaian
yang terkena formalin karena bisa saja telah terkontaminasi.
 Dan jika tertelan formalin, korban yang masih sadar harus segera diberikan 100
hingga 200 mililiter susu untuk menetralisir racun

Anda mungkin juga menyukai