Sap 9 Fix
Sap 9 Fix
RMK SAP 9
( KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAKOPERASIAN)
Oleh Kelompok 8 :
Gusti Ngurah Made Dwiphayana (1506305070)
I Gagus Irsan Putra Satria (1506305082)
Putu Agus Aditya Pramana Putra (1506305116)
Keterangan:
I = Kegiatan inovasi
PR = Kebebasan bertindak
C = Kompetensi
M = Motivasi
Ketiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha koperasi dijelaskan sebagai
berikut:
a. Hak Bertindak
Hak bertindak merupakan kemungkinan bertindak dalam kelompok-kelompok yang tidak
terlarang yang rneliputi berbagai pembatasan normatif terhadap tindakan di samping
peraturan-peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan, juga nilai-nilai sosial budaya,
etika, agama, ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak pengemban
kekuasaan politik. Bila diterjemahkan dalan bahasa ekonomi, hak bertindak yang terlarang
berhubungan dengan biaya dan keuntungan tertentu. Hak bertindak mempengaruhi arus
manfaat yang diharapkan dari kemungkinan bertindak dan mempengaruhi nilai sumber
daya yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
b. Kemampuan (Kompetensi)
Keberhasilan personal dan organisasi tergantung dari individu atau organisasi untuk
meningkatkan kemampuannya. Sangat tergantung rangsangan ekonomis dan harapan
untuk dapat menerapkan peningkatan kemampuannya ke dalam tindakan-tindakan inovatif
yang nyata. Namun hal ini juga ditentukan oleh bentuk-bentuk hak bertindak yang ada.
Dengan demikian hak bertindak juga mempengaruhi orang-orang untuk meningkatkan
kemampuannya, yang kalau dilihat dalam jangka panjang menjadi dasar yang menentukan
potensi pembangunan ekonomi. Perilaku inovasi memerlukan kemampuan wirausaha
dalam mengembangkan dan menerapkan gagasan-gagasan baru di lingkungannya. Karena
itu perilaku inovasi sangat tergantung dari kemampuan, keterampilan, pengalaman, intuisi,
kreativitas, dan motivasi dalam arti kemauan untuk berprestasi atau untuk menerapkan
berlakunya sesuatu yang baru.
c. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai yang positif maupun
negatif. Segala aspek yang ada kaitannya dengan motivasi dalam situasi yang dialami akan
mengandung kadar tuntutan. Kadar tuntutan yang ditimbulkan oleh situasi memberikan
motivasi untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya, seseorang terdorong untuk
melakukan suatu kegiatan karena ada insentif yang diterima atas kegiatan tersebut.
Semakin tinggi insentif yang diterima akan semakin besar motivasi untuk melaksanakan
suatu tindakan bagi wirausaha koperasi, kiranya yang paling penting adalah motivasi-
motivasi dalam pencapaian hasil yaitu hasil kegiatan usaha perusahaan koperasi dan hasil
kegiatan usaha perusahaan anggotanya. Tentu saja makin tinggi hasil yang diperoleh akan
semakin besar dorongan untuk rnelakukan suatu tindakan.
Kiranya tidak mudah untuk menjadi seorang wirausaha koperasi mengingat ada tiga
faktor di atas kadang-kadang membatasi gerak langkahnya, yaitu kemampuan (kompetensi),
kemauan (motivasi), dan kebebasan bertindak seorang wirausaha koperasi akan berhasil
melaksanakan misinya bila ketiga faktor tersebut dimilikinya, artinya jika mempunyai
kemampuan, kemauan dan kebebasan bertindak. Kebebasan bertindak di sini dimaksudkan
kebebasan untuk melakukan kegiatan tertentu sepanjang tidak merugikan orang lain. Bila
mempunyai kemauan dan kernampuan saja tanpa disertai kebebasan bertindak, seorang
wirakop tidak akan pernah berhasil. Bila mempunyai kemampuan dan diberi kebebasan
untuk bertindak tetapi tidak mempunyai kemauan untuk melaksanakannya, tidak akan
berhasil melaksanakan misinya. Demikian halnya jika kemauan dan diberi kebebasan
bertindak tetapi tidak punyai kemampuan untuk melaksanakan suatu tindakan, wirausaha
koperasi seperti ini juga tidak akan berhasil dalam menjalankan misinya. (Hendar. 2010. Hal:
235-237).
DAFTAR PUSTAKA