Anda di halaman 1dari 7

Pada tanggal 17 Agustus 1945, telah dicetuskan sebagai kemerdekaan Indonesia,

akan tetapi para sekutu tidak menerima kemerdekaan Indonesia. Jauh dari ibukota Batavia,
terjadi sebuah perlawanan yang dilakukan rakyat Surabaya yang dikenal dengan
sebutan PERTEMPURAN 10 NOVEMBER.
Pada akhirnya Belanda benar-benar datang ke Indonesia, tepatnya pada tanggal 15
September 1945. Mereka dibawah bendera NICA dengan berlindung mengatasnamakan
pasukan  AFNEI (Allied Forces for Netherland East Indies), mendaratkan kapalnya di Tanjung
Priok. Tujuan kedatangan AFNEI adalah untuk melucuti tentara dan senjata Jepang

Pada tanggal 31 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengeluarkan maklumat yang menetapkan


mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia,
gerakan pengibaran bendera makin meluas ke segenap pelosok kota. Diberbagai tempat strategis dan
tempat-tempat lainnya, susul-menyusul bendera dikibarkan. Namun disebuah hotel yang menjadi
markas tentara Belanda bendera Belanda dikibarkan, hal ini memancing amarah rakyat
Surabayahingga pada akhirnya tanggal 10 November 1945 terjadilah Pertempuran 10 November.

           ADEGAN I (Hotel Yamato)

                   Pukul 21:00 malam 18 September sekelompok Belanda dibawah pimpinan Mr. W.V.Ch.
Ploegman secara diam-diam mengibarkan bendera kebangsaan Belanda. Keesokan harinya terjadi
sebuah aksi heroik menuntut diturunkannya bendera (Merah-Putih-Biru) tersebut.

Wibowo         : Kurang ajar! mereka tidak tau diri! Kita ini bangsa merdeka. Ayo kita turunkan bendera busuk
itu. (memberi semangat)

Surabaya         : Turunkan Bendera Belanda.! Turunkan Bendera Belanda ..!! (Demonstrasi di depan hotel Yamato)

Tiba-tiba datang rombongan Soedirman beserta Sidik menenangkan suasana dengan


mencoba berunding didalam Hotel Yamato.

man                   : Tenang.. tenang.. saya akan mencoba bicara dengan mereka (sambil mengangkat kedua tangannya,)

Setelah suasana menjadi tenang, rombongan Soedirman pun masuk ke dalam


hotel.  Soedirman dan Ploegman duduk berunding, Sidik dan  Koesno Wibowo  mengawal dari dekat.

Mr. Ploegman              : Soediman.. how are you? Silakan duduk, Mau apa you datang kesini?

man                   : Kami  minta agar kalian menurunkan bendera kalian itu sekarang juga!(Berbicara dengan lantang dan
tegas)

egman              : hahaha.. atas dasar apa you berani memerintah saya? (tertawa dengan sinis)
man                   : Presiden Soekarno telah memerintahkan agar bendera Merah-Putih dikibarkan diseluruh wilayah
Republik Indonesia.

egman              : Tidak bisa! You harus tau kalau kami tidak mengakui you punya negara. (marah dan menodongkan pistol
kearah soedirman)

Sidik yang berada didekat Soedirman tidak  bisa  menerima  gelagat Ploegman.

                      : Dasar kau biadab..!(menendang pistol Ploegman dan mencekiknya hingga tewas, namun dirinya juga
tewas ditembak pengawal Ploegman)

Situasi memanas, Soedirman  keluardan  Koesno Wibowo  mengobarkan tanda perlawanan


untuk menurunkan bendera Belanda.

Koesno Wibowo         : Turunkan bendera Belanda..!

Soedirman                   : Haryono, cepat kau turunkan bendera Belanda! (memberi perintah.)

Haryono         : Siap Laksanakan. Ayo Bung Koesno kita kibarkan Sang Merah Putih.

Diiringi teriakan penuh semangat, Haryono  dan Koesno Wibowo  memanjat dan  merobek
bendera Belanda yang berwarna biru, hingga menyisakan bendera Merah-Putih berkibar gagah.

Rakyat Surabaya         : Turunkan bendera Belanda.! Turunkan bendera Belanda..!!

man                   : Kepada Sang Merah Putih, Hormat gerak.! (dengan khidmat semua memberi penghormatan pada
bendera Merah Putih)  Tegak Gerak, Merdeka..!

Dengan teriakan merdeka itu rakyat Surabaya menyambut kemenangan


mereka  dengan  penuh suka cita.

ADEGAN II (Pelabuhan Tanjung Perak)


Sekitar 6000 orang pasukan dikirim sekutu ke Surabaya pada 25 Oktober 1945. Awalnya
mereka disambut baik namun karena adanya tentara NICA yang ikut dalam rombongan pimpinan
A.W.S. Mallaby itu, mereka mulai mendapat penolakan bahkan perlawanan.
allaby             : Akhirnya aku sampai juga di indonesia. Akan aku kuasai semua daerah di Indonesia ini. Hahahaha..
(pasukannya ikut tertawa)Pasukan!!!

Seluruh Prajurit           : Siap Jenderal !(memberi hormat)

allaby             : (membalas hormat)Bagaimana keadaan pasukan kita?

Smith              : Lapor Jenderal semua pasukan sudah siap, tinggal menunggu perintah.

AWS Mallaby             : Bagus.... Bagus...(tersenyum sinis) Kapten Shaw!

Kapten Shaw              : Siap Jendral!


Mallaby             : Siapkan pasukanmu, laksanakan kejutan khusus untukmereka. (menatap sinis)Sementara yang lain,
siapkan keberangkatan kita menuju Gubernur Surabaya!

Golden Smith              : Siap laksanakan perintah Jendral.

Seorang kawan Bung Tomo yang menyaksikan kedatangan pasukan Inggris segera melapor
kepada Bung Tomo. Bung Tomo pun mengabarkan kedatangan Inggris secara meluas.

ADEGAN III (Kantor Gubernur Surabaya)


                      Keesokan harinya, Gubernur Suryo mencapai kesepakatan dengan AWS.  Mallaby di kantor
Gubernur pada 26 Oktober 1945, bersama Bung Tomo dan pasukan Residen Soedirman.

Smith              : Sampaikan kedatangan kami kepada tuan anda. (berbicara kepada Haryono)

o                      : Nuwun sewu Gubernur, ada pasukan AWS.Mallaby diluar. (melapor kepada Gubernur)

Gubernur Suryo          : Persilakan mereka masuk.

Pasukan Inggris pun masuk setelah dipersilahkan oleh Haryono.

AWS.Mallaby             : Hai tuan Suryo, apa kabar? (menyapa  dengan hangat)

ur Suryo          : (membalas sapaan dengan menjabat tangan)Silahkan duduk. (mereka pun duduk)

AWS.Mallaby             : Mari kita bicarakanterkait kedatangan kami ke Surabaya.

Mereka pun memulai perundingan dengan hangat, kesepakatan pun berhasil diraih kedua
pihak, diantaranya: Inggris berjanji bahwa diantara mereka tidak terdapat angkatan perang
Belanda,  disetujuinya kerjasama menjamin keamanan,membentuk biro kerjasama,  dan Inggris
hanya akan melucuti senjata Jepang.

ur Suryo          : Alhamdulillah, kita sudah sepakat. Saya harap kalian menepati janji. (berdiri dan berkata tegas)

Golden Smith              : Ya tentu, terimakasih atas sambutan tuan. (berjabat tangan lalu pergi)

            Namun alih-alih menepati janji, pada malam harinya pasukan Kapten Shaw dibawah perintah
AWS.  Mallaby menyerbu penjara kalisosok membebaskan para tawanan perang Jepang salah
satunya Kolonel Huiyer. Keesokan harinya perang pun tidak terhindarkan.

ADEGAN IV (Gedung Bank Internatio)


                   Pada 27 Oktober pasukan sekutu behasil merebut berbagai tempat strategis salah satunya
Lanud Tanjung Perak, Kantor Pos dan objek vital lainnya. Sekitar pukul 11:00 kapal udara dakota
milik sekutu menyebarkan Pamflet ke penjuru kota. “Barang siapa yang memiliki senjata dan
menolak untuk menyerahkannya kepada tentara Sekutu, akan ditembak ditempat.”demikian bunyi
pamflet itu. Perintahdiberikan  oleh  Komandan Divisi Surabaya, Mayor Jenderal Yonosewoyo sekitar
pukul 04.30 WIB  untuk menentang isi pamphlet sekutu.  Usai subuh, serangan besar-besaran pun
mulai dilancarkan dengan satu tekad, tentara Inggris yang membantu Belanda harus dihalau dari
Surabaya.

allaby            : Persons beeing arms and refusing to deliver them to the Allied Forces are liable to be shoot.

                                  Menyadari mendapatkan tekanan dari arek-arek Surabaya, AWS Mallaby


menghubungi Presiden Soekarno guna meredakan situasi. 30 Oktober pukul 11:30 rombongan
Jakarta tiba dan melaksanakan perundingandengan Inggris,  yaitu Soekarno, M. Hatta, beserta Amir
Syarifuddin.

AWS. Mallaby            : Oh Tuhan.. akhirnya yang mulia datang juga.

no                     : Baiklah, mari kita segera mulai perundingan!(terburu-buru dan langsung masuk lalu duduk tanpa
dipersilahkan)

Perundingan pun berjalan cukup alot, namun akhirnya mereka mencapai kata sepakat,
diantaranya;  selebaran pamflet dianggap tidak sah dan diadakannya gencatan senjata.  Seluruh
peserta perundingan berjabat tangan, rombongan Soekarno pun kembali ke Jakarta.

Moh. Hatta                  : Kami sangat mengharapkan anda tidak melanggar perjanjian.

AWS. Mallaby            : Kami sangat menghargai tuan-tuan.

Setelah perundingan, kontak senjata dibeberapa titik masih berlangsung. Hal ini karena
kurangnya komunikasi mengenai perjanjian gencatan senjata. Bahkan menjelang sore hari Gedung
Bank Internatio sempat dikepung oleh arek-arek Surabaya.

ADEGAN V (Jembatan Merah)

Hingga pada pukul 17:00 tragedi fatal pun terjadi, di Jembatan Merah dekat Gedung Bank
Internatio.  Jendral AWS. Mallaby tewas dibunuh pejuang Indonesia yang tidak diketahui
identitasnya.

Pejuang Indonesia       : Seraang..!!! (keluar dari tempat persembunyian)

Dengan gagah berani para pejuang Indonesia menghadang dan menyerang mobil
rombongan sekutu hingga menewaskan AWS.  Mallaby.

Indonesia       : Mati kau!!!(menembak  AWS.Mallaby  dan meledakkan  mobilnya dengan granat.)


Ledakan mobil AWS.  Mallaby disambut teriakan kemenangan penuh semangat.

Pejuang Indonesia       : Merdeka! Merdeka!! Merdeka!!!

ADEGAN VI (Jalanan Surabaya)

Setelah terbunuhnya AWS.  Mallaby, kejadian ini menjadi sorotan tajam dikalangan negara-
negara sekutu. Akhirnya kerajaan Inggris mengirim bala bantuan,  dan Mayor Jendral Manserg
dijadikan sebagai komandan sekutu di Surabaya  menggantikan AWS Mallaby. Dan pada 9 November
1945 Manserg mengeluarkan ultimatum sebagai respon kemarahan atas terbunuhnya AWS.  Mallaby.

g                      : “Semua pemimpin dan para pemuda Indonesia harus menyerahkan senjatanya ditempat-tempat yang
telah ditentukan. Kemudian menyerahkan diri sambil mengangkat tangan, selambat-lambatnya pukul
06:00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka
Surabaya akan kami serang dari darat, laut, dan udara.”(berkata dengan lantang dan tegas).

Mendengar ultimatum yang dikeluarkan Manserg ternyata tidak membuat gentar are-arek
Surabaya.Namun dibalas dengan seruan jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari pada 9 November
mampu menyebar hebat ke berbagai daerah di Jawa Timur, dan mendorong mereka ke Surabaya
dalam rangka jihad Fii Sabilillah.

Kyai Hasyim Asy’ari  : Perkataan Kyai Hasyim Asy’ari

Surabaya         : Usir sekutu! Usir sekutu!, Allahu Akbar! Allahu Akbar! (Menyambut kedatangan para santri Jawa Timur.)

ADEGAN VII (Kantor Gubernur Surabaya)

Setelah  kabar  ultimatum,  pertemuan tokoh-tokoh Surabaya diadakan dikantor dinas


Gubernur Suryo. Hadir dalam pertemuan itu Bung Tomo, beberapa tokoh organisasi
seperti  KHHasyim Asy’ari dan kyai pondokpesantren  Jawa lainnya, serta tokoh-tokoh TKR.
Keputusannya mereka menolak ancaman pihak inggristersebut.

Gubernur Suryo          : Kita sudah sepakat bahwa Surabaya menolak, ultimatum inggris itu!

Tokoh TKR                 : Baiklah, saya akan mempersiapkan pasukan.

Kyai Hasyim Asy’ari  : Seluruh santri Jawa Timur siap berjihad dijalan Allah.

Bung Tomo                 : Mari kita satukan kekuatan kita untuk menghabisi mereka.

Gubernur Suryo          : Merdeka!

Semua                         : Merdeka!!!
Usai perundingan singkat itu, seluruh komponen Surabaya bersatu dengan satu suara perang
melawan sekutu.

N VIII (Radio Pemberontak &Pondok Pesantren)


            Para tokoh kemudian mempersiapkan perlawanan,  sementarapara Kyai berdakwah dihadapan
santri-santrinya,  Bung Tomo mengobarkan jiwa arek-arek Surabaya dengan pidatonya yang
mengguncangkan Surabaya.
syim Asy’ari  :Indonesia ini adalah negeri yang dirahmati Allah!, kita harus mempertahankan Surabaya dari sekutu iblis
itu. Allahu Akbar! Allahu Akbar!!(berbicara dihadapan ratusan santrinya)

omo                 : Pidato Bung Tomo(pidato Bung Tomo  lewat  radiomembakar semangar arek-arekSurabaya)

tri                    : Allahu Akbar! Allahu Akbar!!.

urabaya          : Allahu Akbar! Allahu Akbar!!.

Rakyat Surabaya menyambut pidato  KH Hasyim Asy’ari dan  Bung Tomo dengan teriakan  lantang.

ADEGAN IX (Kota Surabaya)

Hingga pada akhirnya pecahlah Pertempuran 10 November karena pihak Indonesia tidak
menghiraukan ultimatum.

g                      : Dimana senjata mereka? Dimana! (marah, berbicara pada pasukannya)

omo                 : Kami tidak akan menyerahkan Surabaya kepada kalian! Langkahi dulu darah yang berapi-api ini!

g                      : Kurang ajar! kalian akan takluk dalam tiga hari ditanganku.

puran pun terjadi

                       : Serang!!!

Pada mulanya rakyat Surabaya berhasil menekan sekutu, namun karena menghadapi senjata
canggih, rakyat Surabaya pun kewalahan. Perlawanan rakyat  yang pada awalnya dilakukan secara
spontan dan tidak teratur, namun makin hari makin teratur.Walau demikian, hingga pada akhirnya
Surabaya pun takluk dalam waktu tiga minggu.

                      Pada tanggal 30 November 1945, sepanjang mata memandang bergelimpangan mayat


terbujur kaku, hangus, serpihan daging dari ribuanorang. Sekutu harus membayar sangat mahal
dalam penaklukan Surabaya  ini. Ratusan ribu orang menderita dan harus meninggalkan Surabaya,
kebanyakan dari mereka mengungsi ke Sidoardjo dan Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai