Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Asosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Vol.2 No.

2 Juli 2016|1

Jurnal Asosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Vol.2 No. 2 Juli 2016

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendukung


Proses Manajemen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UMY

Windi Kisdianata1, Firman Pribadi2, Fauziyah3


1
BIDDOKKES POLDA DIY Jl. Balapan No.6, Yogyakarta
2
Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
*Penulis Korespondensi: die.dull@yahoo.co.id

Riwayat artikel: Diterima 12 Nop 2015; Direvisi; 22 Des 2016; Dipublikasikan 2 Januari 2016
ABSTRACT
Background: The hospital is one of the health-care facilities to empower the various units trained and educated
personnel in facing and dealing with medical problems for the restoration and maintenance of good health.
Information technology has an important role in health care today. Where the quality of information processing is
an important factor for the success of a health care institution. A good information system to support the clinical
workflow in ways that will contribute to patient care better information system has 3 important role in supporting
the process of health care, namely: to support the process and operation of health services, support decision-
making staff and manajamen and supporting various strategies for competitive advantage. The use of hospital
information system (HIS) still frequent occurrence of the failure in the implementation of an information system
that can be divided into two aspects, the first is the technical aspects, the aspects related to the system itself which
is the technical quality of the information system. Poor technical quality concerns still many syntax errors, errors of
logic, and even misinformation. The second aspect is the non-technical aspects. Non-technical failures related to
the perception of users of information systems that cause users unwilling or reluctant to use information systems
that have been developed.
Methods: This study was a descriptive study with cross sectional evaluative.
Results and discussion: Determination scoring on objective criteria based on the research results with the results
obtained Gutman rule every aspect PIECES. Both categories covering aspects of information, economic, control,
and service. While the medium category include the performance and efficiency that require reconsideration to
repair the system.
Conclusions: Since the use of the system in UMY dental hospital , greatly aided once with this system . Using pieces
method obtained good category include aspects of information , economic , control, and service . While the
medium category include the performance and efficiency.

Keywords: Management information systems, methods PIECES

PENDAHULUAN menggunakan komputerisasi. Komputerisasi ini


Pelayanan kesehatan yang bermutu merujuk berpusat dalam sistem informasi. Sistem informasi
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan digunakan oleh organisasi untuk membantu operasi
dalam menimbulkan kepuasan pada diri setiap pasien. organisasi menjadi lebih efisien sampai dengan
Pasien akan merasakan kepuasan jika harapan dan perannya sebagai alat untuk memenangkan kompetisi.
kebutuhannya terpenuhi. Namun, bila tidak sesuai Selain untuk membantu operasi rutin rumah sakit agar
dengan kebutuhan dan harapannya, maka yang menjadi lebih efisien, sistem informasi juga merupakan
dirasakan pasien adalahketidakpuasan. 1
faktor pembeda kompetitif yang utama. 3

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang Sistem informasi digunakan untuk
kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus menyediakan informasi bagi manajemen dalam
dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan
personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan operasional, dimana sistem tersebut merupakan
menangani masalah medik modern, yang semuanya kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan
terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk prosedur-prosedur yang terorganisasi.
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. 2
Sistem informasi mempunyai 3 peranan
Untuk penunjang kinerja pelayanan rumah penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan,
sakit saat ini, banyak rumah sakit yang sudah yaitu: mendukung proses dan operasi pelayanan
kesehatan, mendukung pengambilan keputusan staf dan suatu evaluasi lebih lanjut untuk menangkap segala
manajamen serta mendukung berbagai strategi untuk permasalahan yang ada pada SIM yang baru agar sistem
keunggulan kompetitif.3
baru yang diterapkan akan lebih baik.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan
terintegrasi yang menyediakan informasi untuk arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan
menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.
pengambilan keputusan didalam sebuah organisasi. Evaluasi merupakan komponen penting dan
Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui
lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual, keefektifan sesuatu hal. Hasil yang diperoleh dapat
seperti model-model untuk analisis, perencanaan, dijadikan umpan balik (feed-back) dalam memperbaiki
pengawasan,pengambilan keputusan; dan suatu dan menyempurnakan program dan kegiatan
database.4
pembelajaran. Salah satu metode evaluasi yang dapat
6

Sistem informasi rumah sakit (SIMRS) dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu sistem adalah
dicirikan dengan fungsinya melalui informasi dan jenis metode PIECES. Metoda PIECES terdiri dari
layanan yang ditawarkan. Untuk mendukung perawatan Performance, Information/Data, Economic,
pasien dan administrasinya, SIMRS mendukung Control/Security,Efficiency, Service. 7
Peneliti
penyediaan informasi, terutama tentang pasien, dalam menggunakan metode ini dalam mengevaluasi SIM
cara yang benar, relevan dan terbarukan, mudah RSGM UMY karena metode tersebut mengarah
diakses oleh orang yang tepat pada tempat atau lokasi kepada persepsi pengguna. Pengguna dalam sistem ini
yang berbeda dan dalam format yang dapat digunakan. meliputi operator komputer dari setiap unit. Metode ini
Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi bermacam-
diproses, dan didokumentasikan untuk menghasilkan macam prosedur operasional dalam sebuah organisasi,
informasi tentang kualitas perawatan pasien dan tentang perusahaan, institusi terkait, maupun lembaga
kinerja rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan pemerintahan. Hasil analisa menggunakan metode
bahwa sistem informasi rumah sakit harus mampu PIECES berupa penilaian mengenai kelebihan dan
mengkomunikasikan data berkualitas tinggi antara kekurangan dari SIM RSGM UMY. Berdasarkan
berbagai unit di rumah sakit.
5
uraian diatas didapatkan rumusan masalah penelitian
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UMY yaitu Bagaimana kinerja Sistem Informasi Manajemen
merupakan rumah sakit khusus yang menangani dalam mendukung proses manajemen di Rumah Sakit
masalah gigi dan mulut. Sejak berdirinya rumah sakit Gigi dan Mulut UMY yang dievaluasi dengan metode
ini pada tahun 2008 sudah menggunakan komputerisasi PIECES?
sebagai alat penunjang yang dianggap sangat membantu
kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan BAHAN DAN CARA
kesehatan. Arah kebijakan pembangunan kesehatan Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif
adalah pencapaian visi Indonesia sehat, termasuk evaluatif dengan pendekatan cross sectional. Obyek
peningkatan status kesehatan gigi. Untuk itu perlu yang diteliti adalah sistem informasi yang sedang
didukung oleh sarana pelayanan kesehatan gigi yang berjalan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UMY. Subyek
bermutu, efisiensi, merata dan terjangkau. Kegiatan yang diamati adalah semua orang yang berkaitan
RSGM meliputi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. dengan system informasi mulai dari manajemen,
Kegiatan pelayanan meliputi pelayanan gigi primer, sampai operator atau pelaksana.Pengambilan sampel
sekunder dan tersier dengan standar pelayanan prima penelitian diambil berdasarkan tabel krejcie. Jumlah
8

serta pelayanan penunjang yang meliputi laboratorium, populasi yang diambil sebanyak 250 orang, sehingga
radiology dan laboratorium pemrosesan bahan. didapatkan jumlah sampel 152 orang yang kemudian
Kegiatan pendidikan melalui penyediaan sarana diambil berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria
pendidikan dan latihan bagi jenjang diploma, S1, S2, eksklusi. Instrumen Penelitian menggunakan kuesioner
dan S3 serta Sp dibidang kedokteran gigi. Kegiatan yang disusun berdasarkan metode PIECES, yang terdiri
penelitian dan pengembangan diarahkan kepada kajian- dari Performance (analisis kinerja), Information
kajian yang terkait dengan pengembangan ilmu (analisis informasi), Economic (analisis ekonomi),
kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan untuk Control (analisis keamanan), Efficiency (analisis
meningkatkan mutu pelayanan, pengobatan yang efektif efisiensi), Service (analisis layanan) dan wawancara
dan efisien serta centre of excellent untuk pelayanan untuk mengetahui permasalahan, kelebihan dan
gigi spesialistik. kekurangan. Kuesioner dilakukan uji validitas dengan
Sejak awal berdirinya RSGM UMY sudah Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis
menggunkan komputerisasi sebagai alat bantu ini dengan cara mengorelasikan masing-masing skor
informasi, hal ini dirasakan sangat membantu pengguna item dengan skor total, skor total adalah penjumlahan
dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dari hasil dari keseluruhan item. Jika p. Value ≤ taraf sig. 0,05
evaluasi yang dilakukan oleh pihak manajemen RSGM maka instrumen item-item pertanyaan berkorelasi
maka pada bulan April 2014 sistem informasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Jika p.
manajemen (SIM) menggunakan SIM yang baru. Value > taraf sig. 0,05 maka instrumen atau item-item
Adanya perubahan sistem tersebut perlu diadakan pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
dinyatakan tidak valid dan dilanjutkan dengan uji Persepsi pengguna berdasar aspek information
reliabilitas menggunakan SPSS. Suatu kuesioner dikategorikan menjadi 4 kategori. Pertama persepsi
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang pengguna tentang ketelitian dalam proses komputerisasi
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil.Suatu sistem sebanyak 48,7% responden merasa sistem sudah
konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika teliti dan hanya 0,7% responden yang merasa SIM
memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Setelah sangat tidak teliti. Kategori kedua persepsi pengguna
dilakukan uji tersebut kuesioner siap digunakan untuk tentang kesesuaian informasi yang dihasilkan dengan
mengumpulkan data. Pengumpulan data didapat dari kebutuhan sebanyak 51,3% responden merasa
hasil pengisian kuesioner yang menggunakan skala kesesuaian informasi sudah sesuai dengan kebutuhan
likert tentang persepsi responden terhadap SIMRS di responden dan sebanyak 2,6% responden merasa
RS Gigi dan Mulut UMY. Data didapat juga dari informasi yang dihasilkan sangat tidak sesuai dengan
observasi terhadap perangkat keras dalam sistem yang dibutuhkan. Kategori ketiga persepsi pengguna
informasi manajemen baik secara individu maupun tentang kesesuaian tampilan informasi dengan
terkait dalam jaringan. Setelah data didapatkan, diuji kebutuhan sebanyak 58,6% responden merasa tampilan
dngan uji kualitatif. Uji kredibilitas data atau sudah sesuai dan hanya 2,6% responden yang merasa
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif tampilan informasi sangat tidak sesuai dengan
dapat dilakukan dengan editing,coding dan kebutuhan dan kategori keempat persepsi pengguna
entry. Metode analisis data yang digunakan adalah
9
tentang kemudahan data yang diakses sebanyak 52,6%
metode deskriptif untuk data kuantitatif dan "content responden merasa mudah dan hanya 0,7 responden
analysis" untuk data kualitatif, yaitu metode analisis yang merasa data yang diakses SIM sangat sulit.
dengan menilai kinerja sistern informasi tentang Persepsi pengguna berdasar aspek economic
bagaimana pendapat karyawan tentang SIM yang hanya ditanyakan pada kelompok manajemen karena
sedang berjalan. Data tentang bagaimana kinerja mereka yang lebih mengetahui tentang perencanaan
SIMRS berdasarkan PIECES dianalisis dengan bantuan dan kemungkinan pengembangan sistem kedepan baik
SPSS for windows. Data disajikan dalam bentuk itu sumber daya manusia maupun dana yang
distribusi frekuensi. Hasil dari penelitian ini kemudian dibutuhkan. Kelompok yang lain hanyalah pelaksana
dibandingkan dengan standar kualitas system informasi. dan hanya menerima saja hasil pengembangan
Setelah didapatkan data dari persepsi pengguna maka program. Kategori pertama dalam aspek ekonomik
pendapat pengguna tersebut dipakai sebagai masukan adalah persepsi pengguna tentang kemungkinan
untuk perbaikan SIM yang sedang berjalan. pengembangan program yaitu sebanyak 75% dari
bagian manajemen merasa pengembangan sistem sangat
HASIL perlu sekali. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan
Persepsi pengguna berdasar aspek kebutuhan pengguna dan perkembangan zaman.
performance yang meliputi 6 kategori didapatkan hasil Kategori kedua tentang persepsi pengguna tentang
sebagai berikut, kategori pertama persepsi pengguna banyaknya dana yang diperlukan dalam pengembangan
tentang banyak data yang dihasilkan oleh SIM sebanyak sistem yaitu sebanyak 75% manajemen merasa sistem
35,5% responden merasa sudah banyak mendapatkan memerlukan biaya yang banyak dan 25% merasa sangat
data output dari SIM RS, namun sebesar 6,6% banyak, hal ini berkaitan dengan kesiapan anggaran
responden masih merasa kemampuan dari data output yang dibutuhkan untuk pengadaan dan penggunaan
SIM RS sangat sedikit sehingga masih perlu SIM. Kategori yang ketiga adalah deskripsi persepsi
ditingkatkan lagi. Kategori kedua persepsi pengguna pengguna tentang sumber daya manusia dalam
tentang kecepatan sistem informasi sebanyak 50% mendukung sistem informasi pada manajemen
responden merasa kecepatan SIM sudah cepat dan memiliki penilaian yang berbeda-beda, sebesar 25%
hanya 0,7% responden yang menganggap kecepatan manajemen menganggap sumber daya manusia
SIM masih lambat. Kategori ketiga persepsi pengguna pengguna SIM tidak mendukung sistem informasi
tentang kecocokan fungsi kerja dari sistem informasi karena sampai saat ini manajemen merasa pengguna
sebanyak 53,3% responden merasa cocok. Kategori belum memaksimalkan fasilitas yang ada di SIM.
keempat persepsi pengguna tentang kemudahan sistem Sebesar 25% manajemen menganggap sumber daya
untuk dipahami pengguna sebanyak 46,7% responden manusia sebagai pengguna mendukung, sebanyak 25%
merasa SIM mudah dipahami dan sebanyak 1,3% mendukung sekali, dan sebanyak 25% sangat
responden masih merasa SIM sangat sulit dipahami. mendukung sekali.
Kategori kelima persepsi pengguna tentang Persepsi pengguna berdasar aspek control.
kelengkapan fungsi kerja yang dilakukan sistem Kategori pertama adalah persepsi pengguna tentang
sebanyak 40,8% responden merasa bahwa fungsi kerja batasan akses yang dipakai sistem yaitu sebanyak 43,4%
SIM agak lengkap dan sebanyak 2,6% responden responden merasa batasan akses yang dipakai sistem
merasa SIM sangat tidak lengkap, dan kategori kelima sudah sesuai dan hanya sebanyak 1,3% responden
persepsi pengguna tentang banyaknya kerusakan yang merasa batasan akses yang dipakai sistem sangat tidak
terjadi dari sistem sebanyak 36,8% responden merasa sesuai. Kategori yang kedua persepsi pengguna tentang
kerusakan yang terjadi agak banyak dan hanya sebanyak jaminan keamanan data didapatkan hasil bahwa
2% responden yang menganggap kerusakan yang terjadi sebanyak 42,8% responden merasa sitem sudah aman,
dari sistem sangat sedikit. karena setiap pengguna dibekali pasword masing-
masing untuk log in sesuai kebutuhan dan pasword Persepsi pengguna berdasar aspek service
dapat diganti sewaktu-waktu oleh pemilik akun untuk dibedakan dalam beberapa kategori juga, kategori yang
menambah keamanan akun tersebut dan hanya 4,6% pertama persepsi pengguna tentang adanya pelatihan
responden merasa sitem sangat tidak aman. tentang sistem informasi yaitu sebanyak 38,8%
Persepsi pengguna berdasar aspek efficiency responden mengatakan pelatihan yang sudah pernah
juga dibedakan dalam beberapa kategori diantaranya diberikan sudah membantu dan sebanyak 5,9%
adalah kategori pertama persepsi pengguna tentang responden mengatakan pelatihan yang pernah
usaha pengguna untuk mempelajari dan mengoprasikan diberikan tidak membantu. Kategori kedua persepsi
sistem didapatkan hasil sebanyak 51,3% responden pengguna tentang kemudahan dalam input data
merasa mudah dalam usaha untuk mempelajari dan sebanyak 53,9% resonden merasa mudah untuk input
mengoperasikan sistem dan hanya 2% responden yang data kedalam sistem, dengan tampilan, bahasa, dan
merasa sangat sulit dalam mempelajari dan keperluan dari masing-masing responden tidak
mengoperasikan sistem. Kategori kedua adalah persepsi mendapat kesulitan. Kategori ketiga persepsi pengguna
pengguna tentang kemudahan mencari dan tentang kemudahan dalam mengakses data sebanyak
membetulkan kesalahan yang ada pada sistem sebanyak 51,3% responden merasa mudah dalam mengakses
31,6% responden merasa sulit untuk mencari dan data. Sebanyak 1,3% responden masih merasa sangat
membetulkan kesalahan yang ada pada sistem dan sulit dalam mengakses data karena beberapa responden
hanya 1,3% responden yang merasa sangat mudah menginginkan data yang dapat diakses sendiri bisa lebih
dalam mencari dan membetulkan kesalahan yang ada lengkap seperti semua input tindakan pasien oleh
pada sistem. Kategori ketiga persepsi pengguna tentang mahasiswa koas dapat diakses.
fungsi sistem untuk membantu manajemen dalam Evaluasi sistem informasi manajemen di
mengambil keputusan hanya ditanyakan pada RSGM UMY dilakukan dengan angket kuesioner yang
kelompok manajemen karena mereka yang bertugas disusun dengan menerjemahkan konsep PIECES dari
untuk melakukan pengambilan keputusan dengan Whitten, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut
memanfaatkan segala informasi yang tersedia dan diatas. Kuesioner berisikan berbagai pertanyaan yang
7

didapatkan hasil manajemen merasa fungsi sistem diajukan kepada responden pengumpulan data atau
untuk membantu dalam pengambilan keputusan adalah sampel dalam suatu penelitian atau survei. Jumlah
sebanyak 25% sitem agak membantu, 25% membantu, pertanyaan yang dimuat cukup banyak sehingga
25% membantu sekali, dan 25% sangat membantu diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses
sekali. Kategori keempat persepsi pengguna tentang penilaian dan akan membantu dalam proses analisis
fungsi sistem dalam membantu proses kerja secara data yang telah ditemukan. Penentuan skoring pada
efektif dan efisien hanya ditanyakan pada kelompok kriteria obyektif hasil penelitian berpedoman pada
manajemen dan hasilnya sebanyak 75% manajemen aturan Gutman. Hasil didapatkan sebagai berikut:
10

merasa sistem sudah membantu sekali dalam hal


membantu proses kerja secara efektif dan efisien.
Sebanyak 25% manajemen merasa sistem agak
membantu proses kerja secara efektif dan efisien.
Tabel 1. Batasan Indeks untuk Kategori
Kategori Batas Indeks
Tidak Baik 1-2,33
Sedang 2,34-3,67
Baik 3,68-5

Berdasarkan tabel 1 diketahui skor 1 - 2,33 Selanjutnya dilakukan penentuan skoring dan kategori
dengan kategori tidak baik, skor 2,34 – 3,67 dengan terhadap setiap aspek yang terdapat dalam PIECES.
kaegori sedang, dan skor 3,68 – 5 dengan kategori baik.
Tabel 2. Hasil Kategori
No Aspek PIECES Rata-Rata Kategori

1 Performance 3,45 Sedang


2 Information 3,68 Baik
3 Economic 4,08 Baik
4 Control 3,75 Baik
5 Efficiency 3,33 Sedang
6 Service 3,82 Baik
Kualitas PIECES 3,68 Baik
Jurnal Asosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Vol.2 No. 2 Juli 2016|1

Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa sistem Membahas aspek performance tidak lepas dari
informasi manajemen RSGM UMY dengan kriteria-kriteria yang ada didalamnya. Aspek
menggunakan metode PIECES memiliki kategori baik. performance terdiri dari troughput, respon time,
Aspek audabilitas, kelaziman komunikasi, kelengkapan dan
information, economic, control, service memiliki toleransi kesalahan.
kategori baik. Sedangkan performance dan efficiency Sistem yang ada di RSGM UMY dari
memiliki kategori sedang. kelengkapan data yang diberikan menurut responden
sudah banyak sebesar 35,5% namun masih ada sebesar
PEMBAHASAN 6,6% merasa masih sangat sedikit. Responden ingin
Sistem informasi adalah sistem manusia atau fitur di sistem dapat ditambah, misalnya dalam mencari
mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna history data pasien lebih lengkap sehingga dapat
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan memudahkan pengguna dalam menyelesaikan tugas
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. 11
tanpa harus menunggu dan melibatkan bagian lain.
Penerapan sistem informasi dalam organisasi menjadi Kecepatan dalam sebuah sistem sangat
satu bagian yang terpenting dalam pengembangan diperlukan untuk menunjang kinerja. Di RSGM UMY
kemampuan sumber daya manusia perusahaan. 50% pengguna merasa sistem kerja dari sistem sudah
Kehadiran sistem informasi telah memberikan banyak cepat. Dengan adanya komputer yang sesuai kemajuan
pengaruh terhadap sebuah organisasi, bukan hanya zaman, hanya 0,7% merasa komputer sangat lambat.
organisasi namun pengaruh tersebut meluas hingga Kecepatan dari sebuah komputer kedepannya bisa
proses bisnis dan transaksi organisasi, namun apakah selalu dievaluasi karena berkaitan dengan
semua sistem informasi yang diterapkan pada organisasi bertambahnya data yang harus disimpan dan diolah,
dapat dikategorikan berhasil? Lalu bagaimana jangan sampai kurangnya kemampuan server karena
organisasi dapat mengetahui keberhasilan sistem dipengaruhi oleh banyaknya data yang masuk.
informasi yang diterapkan dan bagaimana membuat Standar yang dinginkan terhadap fungsi kerja
sistem informasi menjadi sukses? dari setiap pengguna berbeda-beda, hasil menunjukkan
Evaluasi adalah suatu proses untuk 53,3% responden merasa cocok dan hanya 1,3%
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu merasa sangat tidak cocok. Dapat dilihat bahwa fungsi
kegiatan tertentu telah tercapai, bagaimana perbedaan kerja rata-rata sudah sesuai standar. Dimana pengguna
pencapaian itu dengan standar tertentu untuk merasa cocok dan dimudahkan dalam pekerjaannya
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta masing-masing. Ketidak cocokan muncul karena
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila banyaknya pengguna yang berbeda-beda dasar dari
dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin suatu standar.
diperoleh. Tujuan mengevaluasi sistem informasi Pemahaman terhadap sistem 46,7% merasa
adalah untuk menilai kemampuan teknis dari sebuah mudah dipahami dan hanya 1,3% yang merasa sangat
sistem informasi dan menilai keberhasilan maupun sulit memahami. Pemahaman disini berisi tentang
kegagalan pelaksanaan operasional sistem informasi. 12
pandangan pengguna dari pilihan menu yang ada,
Salah satu metode evaluasi sistem informasi adalah bahasa yang digunakan, dan lain-lain. Perpaduan bahasa
metode PIECES, metode inilah yang digunakan penulis kedokteran, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia
untuk mengevaluasi SIM RSGM UMY. PIECES masih banyak ditemukan dalam sistem sehingga
adalah metode yang dapat mengklasifikasikan dari pengguna harus mampu menerjemahkan bahasa yang
sebuah masalah, peluang, dan arahan yang seharusnya ada. Keanekaragaman bahasa yang digunakan dalam
dapat dilakukan. Dengan memakai metode ini, maka sistem menyebabkan sebagian responden masih merasa
dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi bingung dalam input tindakan, seperti saat input
pertimbangan dan perkembangan sistem. diagnosa ada yang menggunakan karies superfisial dan
Metode PIECES dalam penerapanya dapat ada yang caries media.
dilakukan kepada pengguna sistem. Pengguna yang Tampilan menu yang ada terkadang belum
terlibat yaitu bagian manajemen, mahasiswa, dosen, dimanfaatkan sepenuhnya oleh pengguna karena
serta karyawan. Bagi pengguna yang diminta sebagai kurangnya tingkat pemahaman dari pengguna, sehingga
responden, diharap mampu memberikan gambaran perlu diadakan pembelajaran yang lebih tentang SIM
tentang sistem. oleh pengguna.
Penelitian ini menggunakan metode PIECES Kelengkapan fungsi kerja yang dilakukan oleh
yang mewakili dari sebuah kategori, yaitu “P” adalah SIM sebanyak 40,8% respoden merasa bahwa fungsi
kebutuhan untuk meningkatkan performance. “I” kerja SIM agak lengkap dan sebanyak 2,6 % responden
adalah kebutuhan untuk meningkatkan Informasi data. merasa sangat tidak lengkap. Untuk memindahkan data
“E” adalah kebutuhan untuk meningkatkan ekonomi dari sistem ke program lain pengguna merasa kesulitan
atau biaya. “C” adalah kebutuhan untuk meningkatkan dikarenakan layanan dalam sistem tidak tersedia.
control maupun keamanan. “E” adalah kebutuhan Sistem yang ada baiknya bisa dilengkapi dengan export
untuk meningkatkan efisiensi dari kegiatan setiap orang ke aplikasi yang lain, sehingga pengguna dapat
maupun proses yang ada. “S” adalah kebutuhan untuk memperoleh data dalam bentuk yang diinginkan.
meningkatkan service kepada pasien. Karyawan rekam medis mengeluhkan kesulitan dalam
Performance edit data pada saat akan mencetak karena tidak
dilengkapi fasilitas Export ke Exel. Hal ini
menunjukkan performa dari sistem harus dapat ketepatan dalam menangani tingkat ekonomi. Sistem
ditingkatkan secara maksimal. informasi diharapkan mampu memberikan manfaat
Kendala yang sering terjadi pada suatu sistem agar instansi mampu bersaing. Dalam mengolah
merupakan hal yang biasa terjadi. Namun intensitas dari informasi juga diperlukan biaya, pengelolaan,
kendala sistem ini yang harus diperhatikan. Apakah penyimpanan, dan sumber daya yang mampu
sering terjadi atau tidak. Sebanyak 36,8% pengguna mendukung terpenuhinya kebutuhan informasi. 13

memilih agak banyak kerusakan yang terjadi dan 2% Pengembangan program merupakan salah satu
yang memilih sangat sedikit. Kendala dari kerusakan penunjang untuk meningkatkan kinerja. Kinerja yang
sistem dapat menghambat kinerja dari pengguna. Error baik maka dapat menghasilkan banyak keuntungan,
sistem atau loading data yang lama merupakan masalah termasuk dari bidang ekonomi. Sebanyak 75% jajaran
yang sering terjadi. Walaupun masalah ini dapat manajemen merasa sangat perlu sekali dalam
tertangani, tetapi tidak bisa dibiarkan agar tidak terulang pengembangan sistem. Adanya kendala dalam
kembali. Pengecekan dan perawatan dari sistem penggunaan sistem, sumber daya yang belum bisa
hendaknya selalu dilakukan secara berkala. memaksimalkan sistem, dan kemajuan teknologi
Information membuat sistem harus selalu dikembangkan.
Akurasi dan relevansi data, penyajian informasi Manajemen sudah menganggarkan biaya untuk
sudah sesuai dengan kebutuhan serta kemudahan akses selalu mengembangkan sistem. Biaya memang tidak
data merupakan kriteria yang ada dalam aspek sedikit, tetapi dengan adanya sistem maka kinerja akan
infromation. Informasi didapat untuk mengembangkan meningkat, tentunya dapat meningkatkan pula dari segi
data yang sudah ada untuk menunjang kinerja ekonomi. Sebanyak 75% manajemen merasa bahwa
pengguna. banyak dana yang diperlukan dalam pengembangan
Ketelitian komputer merupakan hal yang sistem.
penting karena ketelitian komputer mempengaruhi Latar belakang pemahaman sistem di RSGM
ketelitian dalam mengolah data. Pengguna sebanyak UMY bervariasi dari setiap pengguna. Maka sumber
48,7% merasa sudah teliti dan 0,7% merasa sangat tidak daya manusia yang ada hendaknya mampu
teliti. Dengan sistem yang baik, maka ketelitian bisa menggunakan atau menjalankan sistem. Kemampuan
diperoleh dan mempercepat pengolahan data. pengguna berpengaruh kepada kinerja pengguna itu
Sebanyak 51,3% responden merasa informasi sendiri. Jumlah yang ada sudah mendukung dalam
yang dihasilkan sistem dengan yang dibutuhkan sesuai kinerja. Walaupun jumlah yang ada harus mampu
dan 2,6% responden merasa sangat tidak sesuai mengatasi kesulitan semua pengguna yang ada. Untuk
informasi yang dihasilkan sistem dengan kebutuhan. mengurangi masalah pemahaman dari pengguna harus
Kesesuaian diperoleh dari keinginan pengguna dalam ada pelatihan yang lebih agar pengguna mampu
memperoleh data yang dibantu oleh sistem. Karyawan memanfaatkan sistem sebaik-baiknya.
rekam medis mengeluhkan kesulitan untuk pelaporan Manajemen memiliki variasi pendapat tentang
kunjungan pasien baru dan pasien lama karena untuk sumber daya manusia yang ada di RSGM untuk
searching filternya kurang spesifik, sehingga mendukung sistem informasi. Sebanyak 25%
menyarankan ditambah tanggal lahir pasien untuk manajemen mengatakan mendukung, mendukung
searching filternya. sekali 25%, sangat mendukung sekali 25% serta merasa
Tampilan sistem menjadi daya tarik dari tidak mendukung sebanyak 25%. Secara garis besar
sebuah sistem. Warna tampilan, bentuk tulisan, dan manajemen sudah merasa cukup sumber daya manusia
pilihan menu merupakan dasar dari tampilan sistem. yang ada di RSGM untuk mengontrol SIM, hanya saja
Hasil menunjukkan sebanyak 58,6% responden merasa pengguna kadang kesulitan karena mereka belum
sesuai dan 2,6% responden merasa sangat tidak sesuai. maksimal menggunakan sistem, padahal manajemen
Kesalahan yang sering terjadi dari masing-masing sudah memberikan layanan sistem secara maksimal.
pengguna adalah kurang ketelitian dalam menggunakan Control and Security
sistem dengan menggunakan account orang lain. Untuk Kontrol dan keamanan dari suatu sistem
menghindari hal tersebut, tampilan harus bisa lebih sebaiknya harus diperhatikan, karena data dalam sistem
memberikan ciri yang membedakan dari setiap yang ada terutama di RSGM UMY bersifat sangat
pengguna. Dosen menyarankan untuk tampilan dibuat rahasia. SIM RSGM UMY menyimpan sebagian dari
lebih menonjolkan bahwa itu account kita, misalnya rekam medis pasien yang sifatnya rahasia, hal ini sudah
seperti kalau kita buka yahoo mail, disana ada tampilan diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Wajib
“hey, (nama)” setelah log in. Simpan Rahasia Kedokteran dan diatur dalam UU
Untuk kemudahan akses diperoleh 52,6% Republik Indonesia yang mengatakan bahwa Rekam
pegguna merasa mudah dan 0,7% merasa sangat sulit. medis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus
Kemudahan akses data dalam sistem dirasakan disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau
pengguna sudah sesuai. Pangguna tidak melihat batasan dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan,
akses menghambat kinerja mereka. Data diperoleh maka kewajiban dokter maupun pengguna dari sistem,
sudah sesuai dengan wewenang dari setiap pengguna. harus mampu menjaga kerahasiaan data. 14, 15

Economic Kemampuan sistem di RSGM UMY berkaitan


Ekonomi merupakan dasar yang penting. Maju dengan kontrol dan keamanan sudah sesuai. Sebanyak
atau mundurnya suatu usaha dipengaruhi oleh 43,4% merasa sesuai dan 1,3% merasa sangat tidak
sesuai. Batasan-batasan akses pada sistem ditujukan Pelatihan dalam menggunakan sistem merupakan hal
sesuai dengan keperluan dari pengguna. Jika ada dasar untuk menyamakan persepsi pengguna. Sebanyak
perubahan atau kesalahan hanya mampu dilakukan 38,8% merasa membantu dan 5,9% merasa tidak
oleh pihak yang berwewenang. Sebanyak 1,3% merasa membantu tentang pelatihan dari sistem. Pengguna
tidak sesuai karena ingin melebihi batasan akses dan mendapatkan pelatihan pada saat awal implementasi
langsung mengatasi kendala yang ada. sistem. Jika ada kesulitan pengguna secara personal bisa
Sistem sudah dilengkapi dengan password ke bagian admin sistem untuk mempelajari.
sesuai kehendak pengguna. Kendala yang sering terjadi Kemudahan dalam input maupun akses data
yaitu human error. Masalah ini sering terjadi karena dalam sistem adalah bagian dari pelayanan yang
sistem log in dan log out. Pengguna sering lupa untuk diberikan dari sistem. Sebanyak 53,9% merasaa mudah
mengatur sistem ini. Sebanyak 42,8% merasa aman dan untuk kemudahan input data dan 51,3% merasa mudah
4,6% merasa sangat tidak aman terhadap sistem untuk untuk akses data. Semakin mudah pengguna dalam
menjamin data. Kedisiplinan dari pengguna hendaknya menggunakan sistem maka aspek service dari sistem
lebih ditingkatkan agar kejadian seperti ini tidak sering semakin baik dan penangkapan data oleh pengguna
terulang. lebih akurat dan lengkap.
Efficiency Evaluasi terhadap aspek service juga dilengkapi
Dalam mempelajari, mengoperasikan, dan dengan wawancara mendalam terhadap bagian
menginterpretasikan output suatu program serta manajemen. Manajemen mengatakan “Rencana
mengatasi kesalahan pada sebuah program merupakan kedepan kami akan mempersiapkan rekam medis
usaha untuk menekan efisiensi. Efisiensi dapat elektronik, yang pastinya berhubungan dengan sistem
diperoleh ketika faktor-faktor yang lain seperti informasi, jadi kelengkapan data harus bisa secara
performance, information, economyc, control sudah lengkap dan jelas”. RSGM UMY adalah sebuah rumah
terpenuhi. sakit khusus gigi dan mulut yang diwajibkan
Sebanyak 51,3% pengguna merasa mudah dan menyelenggarakan rekaman atau catatan dari segala
2% merasa sangat sulit untuk mempelajari dan pelayanan yang diberikan kepada pasien yang disebut
mengoprasikan sistem. Sistem yang ada sudah rekam medis. Rekam medis adalah rekaman mengenai
mendukung kinerja dari pengguna. Proses kerja yang siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana
dibantu sistem mampu meningkatkan efisiensi dari pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
pengguna. Pengguna tidak harus bekerja ekstra dalam perawatan, yang memuat pengetahuan mengenai pasien
hal memperoleh data atau mengolah data. dan pelayanan yang diperoleh setra memuat informasi
Mencari dan membetulkan kesalahan pada yang cukup untuk mengidentifikasi pasien,
sistem masih harus diperhatikan. Didukung dengan membenarkan diagnosa dan pengobatan serta
31,6% merasa sulit dan 1,3% merasa sangat mudah. merekam hasilnya. Cepatnya kemajuan jaman juga
16

Koreksi kesalahan memiliki kendala berbeda-beda dari memaksa kemajuan teknologi untuk terus berkembang
setiap pengguna. Pengguna merasa sudah cukup dengan untuk membantu pekerjaan manusia pada umumnya.
sistem koreksi melalui bagian terkait. Namun ada pula Termasuk sistem informasi manajemen ini juga
yang merasa dibebankan dengan melalui bagian lain. mendapat tuntutan yang lebih kompleks untuk dapat
Pengguna berharap mampu mengkoreksi kesalahan mencakup semua aspek termasuk rekam medis pasien
secara langsung. dapat diinput keseluruhan dalam sistem, sehingga
Pengambilan keputusan dapat didukung oleh untuk kebutuhan efektif dan efisien dalam bekerja
data-data dari sistem. Maka sistem yang ada harus dapat terpenuhi.
akurat dan berintegrasi dalam memberikan informasi. Evaluasi sistem informasi manajemen di
Terdapat variasi pendapat dari bagian manajemen, 25% RSGM UMY dilakukan dengan angket kuesioner yang
sangat membantu sekali, 25% membantu sekali, 25% disusun dengan menerjemahkan konsep PIECES dari
membantu, dan 25% agak membantu. Keputusan Whitten. Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam
7

manajemen dalam mengambil keputusan biasanya kuesioner cukup banyak sehingga diperlukan skoring
disertai dengan dasar data yang ada dari sistem. Namun untuk memudahkan dalam proses penilaian dan akan
terkadang sistem belum mampu membantu secara membantu dalam proses analisis data yang telah
keseluruhan dalam pengambilan keputusan. ditemukan. Penentuan skoring pada kriteria objektif
Sistem sampai saat ini mampu untuk hasil penelitian berpedoman pada aturan Gutman
menunjang kinerja agar lebih efektif dan efisien. dengan didapatkan hasil setiap aspek dalam PIECES
Didukung dengan 75% responden manajemen merasa yaitu aspek information, economic, control, dan service
membantu sekali dan 25% merasa agak membantu memiliki kategori baik, sedangkan performance dan
dalam efektifitas dan efiseiensi kinerja. efficiency memiliki kategori sedang. 10
Secara
keseluruhan sistem informasi manajemen RSGM UMY
Service dengan menggunakan metode PIECES memiliki
Kepuasan pelanggan merupakan keberhasilan kategori baik.
dari sistem. Maka sistem harus secara akurat, benar, Performance sistem informasi manajemen
cepat, serta mampu dipahami pengguna. RSGM UMY masih perlu ditingkatkan seperti
Menjaga akurasi dalam mendapatkan informasi kelengkapan data yang diberikan oleh sistem dan
maka harus menyamakan persepsi antar pengguna. penambahan fitur misalnya dalam mencari history data
pasien lebih lengkap sehingga dapat memudahkan International Journal of Medical Informatics 64
pengguna dalam menyelesaikan tugas tanpa harus (2001) 99–109.
menunggu dan melibatkan bagian laindan fitur Export 6. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran.
ke program lain juga perlu ditambahkan. Peningkatan Bandung: Remaja Rosdakarya.
kecepatan dalam sebuah sistem sangat diperlukan 7. Whitten, Bentley, Barlow. 2007. System Analysis
untuk menunjang kinerja. Keseragaman penggunaan and design Methods. New York: The McRraw-Hill
bahasa seperti diagnosa dalam sistem juga harus Companies.
diperhatikan. Secara keseluruhan performa dari sistem 8. Setiawan, Nugraha. 2007. Penentuan ukuran
harus dapat ditingkatkan secara maksimal. Efficiency Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
dalam sistem informasi manajemen RSGM UMY juga Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya.
perlu ditingkatkan. Efisiensi dapat diperoleh ketika Bandung: Universitas Padjadjaran.
faktor-faktor yang lain seperti performance, 9. Soendari, T. 2013. Metode Penelitian Deskriptif.
information, economyc, control sudah terpenuhi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan
Indonesia.
KESIMPULAN 10. Guttman, L. 1944. A Basic for Scaling Qualitative
Sejak penggunaan sistem di RSGM UMY, sangat Data. American Sociological Review, 91, 139-150.
dibantu sekali dengan adanya sistem ini. Kemudahan 11. Singarimbun, Masri dan Sofian E. 2011. Metode
dalam menggunakan dapat membantu kinerja dari Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
setiap pengguna. Penentuan skoring pada kriteria 12. Tullah R & Hanafri M I. 2014. Evaluasi Penerapan
obyektif hasil penelitian berpedoman pada aturan Sistem Informasi Pada Politeknik LP3I Jakarta
Gutman dengan didapatkan hasil setiap aspek dalam DenganMetode Pieces.Jurnal Sisfotek Global:
PIECES. Kategori baik meliputi aspek information, 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1.
economic, control, dan service. Sedangkan kategori 13. Riana, Apit. 2006. Evaluasi Kinerja Sistem
sedang meliputi performance dan efficiency. Informasi Manajemen Ditinjau dari Aspek
Persepsi Pengguna dalam Mendukung Prosses
DAFTAR PUSTAKA Manajemen di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Semarang .Universitas Dipenegoro.
1. Azwar, A. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan 14. Peraturan Pemerintah No 10 tentang Wajib
Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Simpan Rahasia Kedokteran tahun 1966.
2. Siregar, Charles. JP.2004. Farmasi Rumah Sakit 15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Teori dan Penerapan Cetakan I, Jakarta: EGC. pasal 47 ayat 2tahun 2004 tentang Praktik
3. Obrien, James. 2006. Introduction to information kedokteran.
Systems. New York: The McRraw-Hill Companies. 16. Nuryati & Widayanti. 2015. Evaluasi Implementasi
4. Gaol, Chr. Jimmy. 2008. Sistem Informasi Sistem Electronic Health Record (EHR) di Rumah
Manajemen. Jakarta: Grasindo. Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
5. Winter, et al., 2001. Strategic information Berdasarkan Metode Analisis PIECES. Jurnal
management plans: the basis for systematic Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia,
information management in hospitals. ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1.

Anda mungkin juga menyukai