Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)

ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com


Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PUSKESMAS (SIMPUS) DENGAN METODE HOT-FIT DI
PUSKESMAS GATAK

Anggita Pramesti Putri Cahyani¹*, Fahmi Hakam², Fiqi Nurbaya³


¹Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara
*email :prayulia123@gmail.com

ABSTRACT
Information system evaluation is the process of knowing the extent of the information system. From a
preliminary study of researchers in the health center gatak about the number of human resources has been
found that the lack of human resources is competent in the it field, not all officers understand the use of the
Health Center Management Information System (HCMIS), sometimes an error server causes a breakdown in
service processes. The purpose of this study is to evaluate the application of Health Center Management
Information System in the health center gatak and know the use of quality services indicator Health Center
Management Information System by explaining the compatible systems component that is human,
technology and organization. This type of research is a descriptive analytic study with a qualitative approach.
Research subject exist six is the head of medical records, one operator polyclinic, Hcmis coordinator, one
Hcmis operator, head of the medical center, and one pharmacist. The sample retrieval technique used is
purposive sampling. The results of this study, is known to what extent the Health Center Management
Information System program is running, to provide input for an evaluation at health center gatak for the front
because human, technology, and organization compatibility really does affect information systems. It is
hoped that there will be periodic training so that the implementation of Health Center Management
Information System use becomes easier.
Keywords: Evaluation, Health Center Management Information ..System, HOT-Fit Method.

ABSTRAK
Evaluasi sistem informasi adalah proses mengetahui sejauh mana suatu sistem informasi berjalan. Dari studi
pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di Puskesmas Gatak tentang jumlah SDM di Puskesmas Gatak
ditemukan bahwa kurangnya SDM yang berkompeten dalam bidang IT, belum semua petugas memahami
penggunaan SIMPUS, terkadang server eror sehingga menyebabkan proses pelayanan menjadi terganggu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan SIMPUS di Puskesmas Gatak dan mengetahui
indikator pelayanan mutu terkait penggunaan SIMPUS dengan menjelaskan kesesuaian antara komponen
sistem yaitu manusia, organisasi danyteknologi. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ada 6 yaitu kepala Rekam Medis, 1 petugas Poli Lansia, 1
Koordinator SIMPUS, 1 petugas Operator SIMPUS, Kepala puskesmas, dan 1 petugas Farmasi. Tehnik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.Hasil penelitian ini, diketahui sejauh mana
program SIMPUS berjalan, memberikan masukan untuk dijadikan evaluasi bagi Puskesmas Gatak untuk
kedepannya karena kesesuaian antara manusia, teknologi, dan organisasi sangat berpengaruh untuk sistem
informasi.Diharapkan ada pelatihan berkala terkait SIMPUS sehingga implementasi penggunaan SIMPUS
menjadi lebih mudah.

Kata Kunci: Evaluasi, Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, Model HOT-Fit.


.

20
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

PENDAHULUAN Hendaknya proses evaluasi yang dirancang


Sistem Informasi Puskesmas ialah suatu tatanan dapat dilaksanakan secara layak.
yang menyediakan informasi untuk membantu Menurut Hakam (2016) metode ini
proses pengambilan keputusan dalam mencoba mengevaluasi penggunaan sistem
melaksanakan manajemen puskesmas untuk informasi, dengan menempatkan kompenen
mencapai sasaran kegiatannya. Pencatatan adalah penting dalam informasi yakni Human
serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan (Manusia) – Organization (Organisasi) –
hasil pengamatan, pengukuran atau perhitungan Technology (Teknologi) serta kesesuaian
pada setiap langkah upaya kesehatan yang diantara ketiga komponen tersebut. Kriteria
dilaksanakan Puskesmas (Permenkes RI, No. 31 yang dapat digunakan untuk menilai
Tahun 2019). Pusat Kesehatan Masyarakat atau kualitas informasi antara lain adalah
Puskesmas merupakan fasilitas kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu,
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan ketersediaan, relevansi, konsistensi dan
upaya kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan data entry. Sedangkan kualitas layanan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih berfokus pada keseluruhan dukungan yang
mengutamakan upaya promtif dan preventif di diterima oleh service provider sistem atau
wilayah kerjanya (Permenkes RI, No. 43 Tahun teknologi. Service quality dapat menilai
2019).Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan kecepatan respon, jaminan, empati
(SIMPUS) ialah aplikasi yang membantu kegiatan dan tindak lanjut layanan.Menurut Evrilyan
pencatatan dan pelaporan di Puskesmas. Sejatinya (2017) HOT FIT adalah salah satu kerangka
SIMPUS merupakan pengembangan dari SP2TP teori yang dipakai untuk mengevaluasi
yang merupakan kegiatan pencatatan dan system informasi. Model ini adalah
pelaporan secara manual. Keberadaan SIMPUS kombinasi dari Model Kesuksesan sistem
terkomputerisasi, akan sangat membantu petugas informasi dari Delonedan Mclean dan IT
dalam menyajikan informasi secara cepat, tepat Organization Fit Model dari Morton.
dan dapat dipercaya, sehingga informasi yang Model HOT-FIT menjelaskan secara
disajikan puskesmas dapat dipakai untuk komprehensif berupa interpretasi
pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem komleksitas, hubungan timbal balik antara
kesehatan dan berbagai jenis manajemen orang, organisasi, proses, dan teknologi.
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan mutu Metode evaluasi ini memperjelas semua
pelayanan kepada masyarakat (Hakam, komponen yang terdapat dalam sistem
2016).Evaluasi sistem informasi yaitu suatu informasi itu sendiri. Berdasarkan hasil
proses untuk menggali dan mencari tahu, tentang studi pendahuluan yang telah dilakukan
sejauh mana suatu kegiatan implementasi sistem peneliti tentang jumlah SDM di Puskesmas
informasi, baik dari sudut pandang persepsi, Gatak ditemukan bahwa kurangnya SDM
pengguna, organisasi, maupun dari segi sistem yang berkompeten dalam bidang IT, belum
teknologi sistem informasinya (Hakam, 2016). semua petugas memahami penggunaan
Menurut Sari dalam Safitri (2017) standar yang SIMPUS sehingga perlu diadakan pelatihan
dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan berkala agar implementasi pengggunaan.
tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama yaitu :
1. Utility (manfaat) METODE PENELITIAN
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik
manajemen untuk deskriptif dengan pendekatan kualitatif
pengambilan keputusan atas program yang dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
sedang berjalan. gambaran atau deskripsi suatu keadaan
2. Accuracy (akurat) sebenarnya. Penelitian ini dilaksanakan di
Informasi atas hasil evaluasi Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo,
hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi. waktu penelitian yang dilaksanakan peneliti
3. Feasibility (layak) yaitu bulan Maret sampai Juni 2020.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan secara purposivesampling.
21
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

Purposive sampling adalah pengambilan sampel Penelitian ini menggunakan check list untuk
yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu mengetahui evaluasi di bagian organisasi
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri tentang kebijakan dan standar operasional
atau sifat yang sudah diketahui sebelumnya yaitu 6 prosedur dan triangulasi sumber menurut
orang yang terdiri dari 1 Kepala Rekam Medis, 1 Mamik (2015) ialah menggali kebenaran
Petugas Poli Lansia,1 Koordinator SIMPUS, 1 informasi tertentu melalui berbagai metode
Petugas Operator SIMPUS, Kepala Puskesmas, dan dan sumber perolehan data. Misalnya selain
1 Petugas Farmasi. Teknik pengumpulan data wawancara dan observasi peneliti bisa
yang dilakukan yaitu dengan wawancaradimana menggunakan observasi terlibat (participant
peneliti mendapatkan keterangan atau informasi observation), dokumen tertulis, arsif,
secara lisan dari sasaran seseorang penelitian. dokumen sejarah, catatan resmi, tulisan
SIMPUS menjadi lebih mudah, pribadi, gambar atau foto. Hasil analisis data
terkadang server eror sehingga menyebabkan proses disajikan ke dalam bentuk tabel dan narasi
pelayanan menjadi terganggu dan belum ada SOP dengan menggambarkan secara lengkap
pengoperasian SIMPUS di setiap poli sehingga perlu sehingga dapat diketahui hasil evaluasi
pengadaan SOP agar langkah-langkah pengentrian SIMPUS.Penelitian ini menggunakan analisis
data sesuai standar yang telah ditetapkan. data, yaitu kualitatif deskriptif dengan
Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu menggambarkan secara lengkap dan tepat data
dilakukan evaluasi penerapan SIMPUS di yang diperoleh dari wawancara, observasi,
Puskesmas Gatak, untuk mengetahui indikator dan studi dokumentasi kemudian dapat
pelayanan mutu terkait penggunaan SIMPUS dengan diketahui hasil evaluasi penerapan SIMPUS
menjelaskan kesesuaian antara komponen sistem sesuai dengan metode hotfit.
yaitu manusia, organisasi danyteknologi. Tujuan dari
penelitian ini, mengevaluasi SDM, Aspek Hukum HASIL
Organisasi, dan Teknologi yang berkaitan dengan Persepsi Penggunaan Terhadap Sistem
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Informasi
(responden) atau dengan bercakap-cakap secara Dari hasil wawancara tentang ada tidaknya
langsung dengan responden tersebut, jadi data yang pelatihan yang pernah diikuti dapat
diperoleh langsung dari responden melalui suatu disimpulkan bahwa sudah dilakukan awal
percakapan. Peneliti melakukan wawancara kepada penerapan SIMPUS oleh Dinas Kesehatan
Kepala Rekam Medis, petugas poli lansia, operator pada saat SIMPUS launching tahun 2007 dan
SIMPUS, koordinator SIMPUS, Petugas farmasi dan dilakukan juga In House Training atau
Kepala Puskesmas Gatak untuk mengetahui secara pelatihan internal di puskesmas yang diikuti
langsung tentang penggunaan SIMPUS. Observasi oleh petugas operator SIMPUS yang belum
dimana peneliti melihat, mendengar dan mencatat pernah terpapar pelatihan sehingga agar
sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi petugas bisa menggunakan SIMPUS, namun
tertentu yang ada hubungannya dengan masalah belum ada SDM yang berkompeten dalam
yang diteliti, studi dokumentasi serta triangulasi bidang IT dan perlu ada nya pelatihan
sumber, hasil dari observasi yang dilakukan oleh berkala terkait SIMPUS agar implementasi
peneliti untuk human (manusia) kegiatan dan entri penggunaan SIMPUS agar implementasi
data layanan di setiap poli sudah sesuai dengan SIMPUS menjadi lebih mudah
standar prosedur, organization (organisasi) yaitu
menggunakan telusur dokumen yang telah ada, dan
technology (teknologi) yaitu informasi tentang
komputer. Studi Dokumentasi ialah cara
pengumpulan data dengan dokumentasi
menggunakan dokumen-dokumen yang telah ada.

22
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

Tabel 1 Aspek Human


Objek Observasi Kesesuaian Keterangan
dengan SOP
Ya Tidak
Kegiatan pelayanan v SPO/PDF/12/I/2017
pendaftaran
Entry data layanan poli anak v SPO/II/0105/ADM/IV/2017
Human Entry data layanan poli gigi v SPO/II/0105/ADM/IV/2017
Entry data layanan poli Lansia v SPO/II/0105/ADM/IV/2017
Entry data layanan poli Umum v SPO/II/0105/ADM/IV/2017

Tabel 1 di atas menerangkan aspek human Dukungan dan Kebijakan Organisasi


bahwa entri data sudah sesuai dengan Standar Dari hasil wawancara tentang dukungan dan
Operasional Prosedur yang ada, namun kebijakan organisasi dapat disimpulkan bahwa
sebaiknya diadakan SOP di setiap poli, dukungan dari organisasi sudah baik,
langkah- langkah dalam menggunakan dukungan dari semua aspek berupa sarana
SIMPUS untuk memasukkan data agarsesuai kebutuhan komputer dan kelengkapan nya ada
dengan standar operasional yang telah dalam perencanaan, pencatatan dan pelaporan
ditetapkan dan data yang dilaporkan ke Dinas dilakukan secara online.
Kesehatan akurat.

Tabel 2 Aspek Organization


No Organization Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Kebijakan tertulis terkait v Permenkes RI Nomor 31 Tahun 2019
SIMPUS
2 SK penetapan petugas v SK 440/5768/X/2019
3 SOP penggunaan SIMPUS v SPO/II/0105/ADM/IV2017
4 Penanggungjawab SIK v SK 440/5768/X/2019
5 Proses Monitoring v 1 (satu) bulan sekali

Kualitas Sistem Informasi dihasilkan dapat di katakan akurat jika


Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dimasukkan rutin setiap hari dan diisi lengkap
tentang kualitas sistem informasi dapat oleh kepala puskesmas untuk menggunakan
disimpulkan bahwa untuk kelengkapan SIMPUS selain itu juga dilakukan monitoring
informasinya baik, keakuratan informasi yang berkala setiap 1 (satu) bulan.

Tabel 3 Aspek Technology


Objek Observasi Keterangan
Tampilan SIMPUS Friendly, simple.
Menu SIMPUS Mudah dipelajari, lengkap, tidak rumit.
Monitor Pemeliharaan Dilakukan setiap hari selama satu
bulan.
Technology Jumlah Komputer yang dipakai 11 unit.
RAM 4GB.
Intel Pentium Core i3.
Sistem Operasi yang digunakan Windows 10.
Bahasa Pemrograman yang Voxpro.
digunakan
Wifi Loading lama.

23
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

Tabel 3 di atas menerangkan mengenai aspek organisasi. Sedangkan Menurut Jogiyanto


technology (teknologi) bahwa tampilan dan dalam Ikhsan dan Bustamam (2016)
menu SIMPUS friendly, simple, lengkap dan berpendapat bahwa salah satu bentuk dukungan
tidak rumit. Komputer yang digunakan manajemen adalah menyediakan fasilitas
berjumlah 11 spesifikasi yang cukup baik berupa pelatihan dan memberikan bantuan
dengan sistem operasi windows 10 dan selalu kepada pemakai sistem ketika menghadapi
ada monitor pemeliharaan yang dilakukan permasalahan-permasalahan yang terkait.
setiap hari selama satu bulan, hanya saja untuk
kecepatan wifi yang digunakan terkadang Kualitas Sistem Informasi
loading lama. Menurut Hakam (2016) dalam pengembangan SI,
manajemen atau pengelola organisasi juga harus
PEMBAHASAN jeli dalam melihat kondisi dan ketersediaan
Persepsi Penggunaan terhadap Sistem
infrastruktur yang ada, karena meskipun
Informasi
memiliki aplikasi yang bagus, namun tidak
Menurut Hakam (2016) pendidikan dan
ditunjang dengan infrastruktur atau teknologi
pelatihan mencakup perencanaan kebutuhan
yang memadai, maka SIM tidak akan dapat
Pendidikan yang akan diikuti oleh pegawai
beroperasi secara maksimal. Hal ini sesuai
yang berkaitan dengan tugas & tanggungjawab
dengan teori James dalam Ikhsan dan Bustamam
serta realisasi Pendidikan yang berupa
(2016) bahwa suatu sistem dinilai berjalan secara
pencatatan data Pendidikan dan pelatihan yang efektif apabila mampu memenuhi kebutuhan dan
pernah diikuti. Untuk memastikan kekuatan dan keinginan informasi yang berkualitas kepada
kesiapan SDM dalam pengembangan system pengguna yang ada dalam perusahaan baik secara
informasi manajemen disebuah organisasi, individual maupun secara kelompok. Informasi
maka manajemen harus lebih dahulu mengukur tersebut berkualitas apabila akurat, tepat waktu,
kekuatan SDM SI/IT dan knowledge dari lengkap..dan..ringkas.
pengguna system. Hal ini sesuai dengan teori
Yapary (2013) bahwa setiap SDM pada sebuah SIMPULAN
perusahaan atau organisasi pastinya sangat
1. Pelatihan SIMPUS sudah dilaksanakan dari
menginginkan pengembangan karier.
Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas Gatak
Pengembangan karir diperuntukkan bagi
mereka yang layak menerimanya yaitu bagi yaitu dengan in house training, pelatihan
SDM yang berkompeten. Hal ini didukung oleh dilakukan kepada semua petugas yang
teori Andrew E dalam Felisita (2016) bahwa menggunakan SIMPUS, namun belum semua
pelatihan pada sebuah organisasi ditujukan petugas memahami penggunaan SIMPUS.
kepada karyawan pelaksana dalam rangka 2. Standar Operasinal Prosedur SIMPUS sudah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ada namun belum ada SOP disetiap poli untuk
teknis. Sedangkan menurut Handoko dalam entri data, sehingga langkah-langkah
Felisita (2016), pelatihan dimaksudkan untuk pengoperasian SIMPUS untuk entri data masih
memperbaiki penguasaan berbagai jadi satu dengan SOP SIMPUS. Dengan adanya
keterampilan dan pelaksanaan tehnik pekerjaan fasilitas yang membantu pemakai sistem, akan
tertentu terperinci dan rutin. meningkatkan kemampuan dan memudahkan
pemakai sistem untuk menghasilkan informasi
Dukungan dan Kebijakan Organisasi yang berkualitas. Kualitas sistem informasi yang
Menurut Hakam (2016) dukungan dihasilkan oleh SIMPUS selalu akurat apabila
dan kebijakan organisasi sangat menentukan semua data diisi dengan tepat, namun kenyataan
pengembangan sistem informasi, dapat juga nya tidak akurat karena data nya tidak valid,
dikatakan bahwa sukses atau tidaknya tidak diselesaikan di hari yang sama terkadang
penerapan informasi, tergantung dari kebijakan data dimasukkan oleh petugas lain.
dan dukungan yang diberikan dari pimpinan 3. Puskesmas Gatak untuk koneksi wifi yang
atau manajemen dalam sebuah digunakan terkadang loading lama, sehingga
memperlambat pelayanan. Maka dari itu

24
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

kecepatan wifi perlu disesuaikan dengan Erawantini, F., Kurnia, W., & Tevalys, P.
penggunaan. 2016. Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) Kencong
UCAPAN TERIMA KASIH Kabupaten Jember dengan Metode End
Sepanjang proses dalam penyusunan KTI ini, User Computing (EUC) Satisfaction
penulis mendapat dukungan, bantuan serta do’a Kesehatan, Vol : 4 Hal: 1–13.
dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam Fanny, N., Adi, K., Patria J. 2019.
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa Penerapan Model Hot Fit pada Evaluasi
terimakasih yang tiada terhingga kepada yang Sistem Informasi Keselamatan dan
terhormat : Kesehatan Kerja di RSUD Dr.
1. Ibu Titik Haryanti, S.KM., M.P.H selaku Moerwadi.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Felisita. 2016. Pengaruh Pelatihan,
Universitas Veteran Bangun Nusantara Pengembangan, Kompensasi dan
Sukoharjo. Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan.
2. Bapak Fahmi Hakam, S.KM., M.P.H Yogyakarta.
selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Hakam, Fahmi. 2016. Analisis,
Medis dan Informasi Kesehatan serta Perancangan dan Evaluasi Sistem
sebagai pembimbing yang telah Informasi Kesehatan. Yogyakarta:
memberikan bimbingan dan arahan Gosyen Publishing.
kepada penulis dalam menyelesaikan Haryanto, A. 2014. Evaluasi Implementasi
KTI. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
3. Ibu Fiqi Nurbaya, S.KM., MKes selaku di Kabupaten Bantul.
pembimbing yang telah memberikan Ikhsan, M., dan Bustamam. 2016.
bimbingan dan arahan kepada penulis Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak
dalam menyelesaikan KTI. dan Kemampuan Teknik Operator Sistem
4. Bapak drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas
selaku Kepala Puskesmas Gatak yang Informasi Akuntansi.Vol: 1 Hal: 36-46.
telah memberikan kesempatan dalam Krisbiantoro, D., Suyanto., Taufiq. 2015.
melaksanakan penelitian. Evaluasi Keberhasilan Implementasi Sistem
5. Ibu Eka Setiawaty, A.Md. PK selaku Informasi dengan Pendekatan Hot-Fit Model
Kepala Rekam Medis Puskesmas Gatak Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto.
yang telah membimbing dan memberikan Kementerian Kesehatan RI. 2004.
arahan kepada peneliti dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
menyelesaikan KTI. 128/Menkes/SK/II/2004Tenta ng
6. Seluruh petugas Puskesmas Gatak, yang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
telah bersedia membimbing, berbagi Masyarakat. Jakarta.
pengalaman dan membantu untuk Kementerian Kesehatan RI. 2019.
memperoleh data, terutama bagian sistem Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43
informasi puskesmas. Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan
Aprilia, D. 2018. Evaluasi Sistem Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Informasi Manjemen Rumah Sakit Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
dengan Menguunakan Model Human Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Organization and Technology Fit. Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan
Thesis. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Diantono, P., Wahyu, W., & Henderi. 2018. Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem
Evaluasi Penerapan SIMRS Mengunakan Informasi Puskesmas. Jakarta.
Metode Hot-Fit di RSUD Dr. Soedirman Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan
Kebumen.Vol : 2 Hal : 46. Menteri Kesehatan Republik Indonesia

25
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem RUMAH SAKIT (SIMRS)


Informasi Kesehatan. Jakarta. MENGGUNAKAN METODE UNIFIED
Laelatul, F. 2019. Evaluasi Penerapan Sistem THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF
Informasi Manjemen Puskesmas TECHNOLOGY (UTAUT).
(SIMPUS) melalui Metode Pieces Yapary FV. 2013. Pengaruh Sistem
Layanan Kunjungan Rawat Jalan Informasi Manajemen SDM Terhadap
Puskesmas Bogor Utara. Pengambilan Keputusan Pengembangan
Mamik. 2015. METODOLOGI Karir Pada Pt. Bank Tabungan Pensiun
KUALITATIF. Edited by M. C. Nasional,Tbk, Cabang
Anwar. Sidoharjo: Zifatama. Manado.https://ejournal.unsr
Mulyadi, D., Choliq Abdul. 2017. at.ac.id/index.php/jia/article/
Penerapan Metode Human viewFile/6246/578(Diakses 25 Juni 2020
Organization Technology (HOT-Fit
Model) untuk Evaluasi Implementasi
Aplikasi Sistem Informasi Persediaan
(SIDIA) di Lingkungan Pemerintah Kota
Bogor. Hal : 1-12.
Patimila, H. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.
Prasetyowati, A., Kushartanti, R. 2018. User
Satification Analysis of Primary Care
Information Systems in Semarang City
with EUCS Model.
Purwanto, E. 2014. Evaluasi Penerapan
Sistem Informasi Akademik Terintegrasi
pada STMIK Duta Bangsa Surakarta.
ISSN:2086-9436,Vol: 6 Hal 11-18.
Rina, A., Tri S., Supatman. 2018. Evaluasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) pada Bagian Pendaftaran
Rawat Jalan dengan Metode HOT-FIT.
Rusdiana, A., Irfan M. 2014. Sistem
Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka
Setia.
S, Notoadmodjo. 2014. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Safitri, D. 2017. Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Pelayanan Dengan Menggunakan
Metode Hot-Fit (Studi kasus: PT Taspen
(Persero) KC Pekanbaru).
Septiana, A. 2017. Pengertian Teknik
Analisis. Jakarta: Edi publisher.
Thenu, V. J., Sediyono, E., & Purnami, C. T.
2016. Evaluasi Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas Guna
Mendukung Penerapan SikdaGenerik
Menggunakan Metode Hot Fit Di
Kabupaten Purworejo. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 4(2), 129–138.
Wahyuni, V., Maita, I. 2015. EVALUASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

26
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 03 Nomor 02 November 2020 Halaman 20-26

27

Anda mungkin juga menyukai