Disusun Oleh :
Rahul Hutmi
17137017
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Lingkungan Tambang mengenai Air Asam
Tambang ini bisa terselesaikan tepat pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas mata perkuliahan Lingkungan Tambang yang
dilakukan secara daring (online).
Makalah ini sudah selesai disusun secara maksimal dengan bantuan
berbagai pihak baik dari segi anggapan maupun materi sehingga bisa
memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, tentunya juga ucapan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang sudah memberi penjelasan tentang
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman
saya, saya percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
saya sangat berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Rahul Hutmi
i
DAFTAR ISI
COVER Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
B.Tujuan Makalah.......................................................................2
C.Rumusan Masalah....................................................................2
II. PEMBAHASAN
A.Pengertian Air Asam Tambang................................................3
III. PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................11
B.Saran........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk menyelesaikan tugas dari
matakuliah Lingkungan Tambang, serta bermaksud untuk memberikan
beberapa pemahaman tentang air asam tambang, diantaranya :
1. Untuk mengetahui apa itu air asam tambang
2. Untuk mengetahui sumber utama yang berpotensi sebagai pencemar pada
air asam tambang
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terbentuknya kembali air
asam tambang
4. Untuk mengetahui metode atau alat apa yang digunakan dalam
pengendalian air asam tambang.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu air asam tambang ?
2. Bagaimana proses terjadinya air asam tambang ?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh air asam tambang terhadap
lingkungan ?
4. Bagaimana cara pencegahan air asam tambang agar tidak terbentuk di
lokasi tambang ?
5. Bagaimana cara penanganan air asam tambang yang sudah terbentuk ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perubahan oksida sulfur menjadi asam. Sumber – sumber air asam
tambang antara lain berasal dari kegiatan – kegiatan berikut :
4
menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi
asam. Hasil reaksi kimia ini,beserta air yang bersifat asam dapat keluar dari
asalnya jika terdapat air pengelontor yang cukup, umumnya air hujan yang
pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasi/perkolasi. Air yang keluar
dari sumbernya inilah yang lazim disebut dengan istilah AAT. AAT adalah
air asam yang timbul akibat kegiatan penambangan, untuk membedakan
dengan air asam yang timbul akibat kegiatan lain seperti penggalian untuk
pembangunan fondasi bangunan, pembuatan tambak dan sebagainya.
Beberapa mineral sulfida yang ditemukan pada proses AAT FeS2, Cu2S,
CuS, CuFeS2, MoS2, NiS, PbS, ZnS and FeAsS. Pirit merupakan mineral
sulfida yang umum ditemukan pada kegiatan penambangan terutama
batubara. Oksidasi pirit (FeS2) akan membentuk ionferro(Fe2+), sulfat,
danbeberapaproton pembentuk keasaman, sehingga kondisi lingkungan
menjadiasam.
5
D. Dampak Air Asam Tambang
6
Gambar 3. Dampak Air Asam Tambang Terhadap Lingkungan
7
Gambar 4. Konsep Pengelolaan Lingkungan Di Pertambangan
Pada tahapan pembuatan model geokimia, tentu selain dari model cadangan
batubara, model yang harus dikembangkan yakni model persebaran batuan
berpotensi membentuk asam (Potentially Acid Forming/PAF) dan yang tidak
berpotensi membentuk asam (Non acid forming/NAF). Model persebaran ini
akan bermanfaat untuk mengetahui karakteristik dan volume batuan penutup.
Sehingga dapat dilakukan perencanaan terhadap disain daerah penimbunan
yang ditujukan untuk mencegah pembentukan air asam tambang. Tahapan ini
merupakan kunci sukses dari upaya pencegahan air asam tambang. Hasil
model geokimia tersebut menjadi dasar dalam melakukan perencanaan
8
penimbunan batuan penutup maupun tanah dan menjadi kunci keberhasilan
dalam kegiatan revegetasi. Ilustrasi tahapan metode pencegahan air asam
tambang melalui enkapsulasi material PAF dengan menggunakan NAF dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
9
intinya, air yang berasal dari pit penambangan dan disposal harus masuk
kedalam sistem pengolahan air asam tambang (dan kekeruhan akibat erosi).
Pengolahan air tambang dilakukan dengan berbagai alternatif teknologi,
tergantung dengan pertimbangan teknis dan non teknis.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Air asam tambang terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang
cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan
pertambanga, atau dengan kata lain Air asam tambang (AAT) atau dalam
bahasa asing acid mine drainage(AMD), atau acid rock drainage(ARD).
2. Sumber Air Asam Tambang adalah dari pertambangan terbuka, terutama
pada tambang batubara, yang memilki resiko terpapar oleh air hujan
sehingga berpotensi sangat besar untuk menjadi tempat terbentuknya air
asam tambang.
3. Upaya pencegahan air asam tambang harus dilakukan sejak tahapan
eksplorasi dimana sampel dari lubang bor eksplorasi (drilling core)
dilakukan pengujian laboratorium yakni static test untuk mengetahui
karakteristik batuan penutup (overburden) yang akan digunakan sebagai
data dalam pembuatan model geokimia (geochemical model).
4. Reaksi Pembentukan Air Asam Tambang :
4 Fe + 15 O2+ 14 H2O→4 Fe(OH3) + 8 H2SO4
Pyrite + oxygen + water→Yellowboy Sulfure Acid
B. SARAN
1. Perlunya kerjasama dan kesiapan pihak pemerintah daerah dan perusahaan
untuk bersama-sama melakukan pencegahan sesuai prosedur agar air asam
tambang tidak sempat terbentuk.
2. Air asam tambang yang tidak dapat terhindarkan terbentuk di wilayah
tambang, harus dinetralkan agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan sekitarnya.
11
3. Lokasi bekas penambangan harus selalu dikontrol agar pembentukan air
asam tambang dapat di antisipasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/army014/bab-i-pendahuluan-bab-iimakalah-
pengetahuan-lingkungan-air-asam-tambang
http://eprints.polsri.ac.id/5096/3/BAB%20II.pdf
http://bahangaliantambang.blogspot.com/2011/12/dampak-yang-ditimbulkan-air-
asam.html
12