Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH LINGKUNGAN TAMBANG

“AIR ASAM TAMBANG”

Disusun Oleh :

Rahul Hutmi

17137017

Dosen Pembimbing :

Tri Gamela Saldy, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Lingkungan Tambang mengenai Air Asam
Tambang ini bisa terselesaikan tepat pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas mata perkuliahan Lingkungan Tambang yang
dilakukan secara daring (online).
Makalah ini sudah selesai disusun secara maksimal dengan bantuan
berbagai pihak baik dari segi anggapan maupun materi sehingga bisa
memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, tentunya juga ucapan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang sudah memberi penjelasan tentang
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman
saya, saya percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
saya sangat berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, April 2020

Rahul Hutmi

i
DAFTAR ISI

COVER Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1

B.Tujuan Makalah.......................................................................2

C.Rumusan Masalah....................................................................2

II. PEMBAHASAN
A.Pengertian Air Asam Tambang................................................3

B.Sumber-sumber Air Asam Tambang.......................................3

C.Proses Terbentuknya Air Asam Tambang...............................4

D.Dampak Air Asam Tambang...................................................6

E.Pengelolaan Air Asam Tambang..............................................7

III. PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................11
B.Saran........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Komponen Pada Air Asam Tambang.......................................3

Gambar.2 Proses Terjadinya Air Asam Tambang.....................................5

Gambar.3 Dampak Air Asam Tambang Terhadap Lingkungan................7

Gambar.4 Konsep pengelolaan lingkungan di pertambangan...................8

Gambar.5 Overburden Management..........................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang karena sifat


kegiatannya pada dasarnya selalu menimbulkan perubahan pada alam
lingkungannya. Aktivitas pertambangan ini selalu membawa dua sisi, yang
pertama adalah memacu kemakmuran ekonomi negara dan sisi yang kedua
adalah perusak lingkungan yang sangat potensial dan memerlukan tenaga,
pikiran serta biaya yang cukup signifikan untuk proses pemulihannya.
Sebagai sumber kemakmuran sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini
menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak
lingkungan, pertambangan terbuka dapat merubah total iklim dan tanah akibat
seluruh lapisan tanah diatas deposit bahan tambang disingkirkan. Sedangkan
untuk pertambangan bawah tanah kerusakan lingkungan umumnya
diakibatkan kareana adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses
pemurnian bijih. Baik tambang terbuka maupun tambang bawah tanah selalu
menghasilkan air buangan bersifat asam yang disebut sebagai acid mine
drainagelacid rock drainage (AMD/ARD). Menurut wikipedia AMD
merujuk kepada air yang terdapat di kawasan pertambangan atau yang
mengalir dari kawasan tersebut yang bersifat sangat masam (pH < 3).
Permasalahan air asam tambang adalah salah satu dampak potensial yang
dihadapi indsutri pertambangan, air asam tambang juga mengandung logam
berat seperti besi (Fe), aluminium (Al), mangan (Mn). Pengendalian terhadap
air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan selama kegiatan
penambangan berlangsung setelah kegiatan penambangan berakhir, karena air
asam tambang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan
dan air tanah, selain itu jika dialirkan ke sungai akan berdampak terhadap
masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai serta akan mengganggu
biodata yang hidup didarat juga biodata perairan.

1
B. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk menyelesaikan tugas dari
matakuliah Lingkungan Tambang, serta bermaksud untuk memberikan
beberapa pemahaman tentang air asam tambang, diantaranya :
1. Untuk mengetahui apa itu air asam tambang
2. Untuk mengetahui sumber utama yang berpotensi sebagai pencemar pada
air asam tambang
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terbentuknya kembali air
asam tambang
4. Untuk mengetahui metode atau alat apa yang digunakan dalam
pengendalian air asam tambang.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu air asam tambang ?
2. Bagaimana proses terjadinya air asam tambang ?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh air asam tambang terhadap
lingkungan ?
4. Bagaimana cara pencegahan air asam tambang agar tidak terbentuk di
lokasi tambang ?
5. Bagaimana cara penanganan air asam tambang yang sudah terbentuk ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air Asam Tambang


Air asam tambang terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang
cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan
pertambanga, atau dengan kata lain Air asam tambang (AAT) atau dalam
bahasa asing acid mine drainage(AMD), atau acid rock drainage(ARD).
Dalam industri pertambangan batubara disebut dengan coal mine
drainage(CMD) merupakan air yangterbentuk akibatkegiatan pertambangan
terbuka maupun tertutup (bawah tanah) dimana terjadi reaksi antara air,
oksigen, dan batuan-batuan yang mengandung mineral-mineral sulfida
sehingga menyebabkan terjadinya air asam tambang.

Gambar 1. Komponen Pada Air Asam Tambang


B. Sumber-sumber Air Asam Tambang

Sumber Air Asam Tambang adalah dari pertambangan terbuka,


terutama pada tambang batubara, yang memilki resiko terpapar oleh air hujan
sehingga berpotensi sangat besar untuk menjadi tempat terbentuknya air asam
tambang.Air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu
tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Umumnya keadaan ini
terjadi karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara
alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat

3
perubahan oksida sulfur menjadi asam. Sumber – sumber air asam
tambang antara lain berasal dari kegiatan – kegiatan berikut :

a. Air dari tambang terbuka


Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan
penutup,    sehingga unsur sulfur yang terdapat dalam batuan sulfida akan
mudah teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air
asam tambang.
b. Air dari unit pengolahan batuan buangan
Material yang banyak terdapat pada limbah kegiatan penambangan adalah
batuan buangan ( waste rock ). Jumlah batuan buangan ini akan semakin
meningkat dengan bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai
akibatnya, batuan buangan yang banyak mengandung sulfur akan
berhubungan langsung dengan udara terbuka membentuk senyawa sulfur
oksida selanjutnya dengan adanya air akan membentuk air asam tambang.
c. Air dari lokasi penimbunan batuan
Timbunan batuan yang berasal dari batuan sulfida dapat menghasilkan air
asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara yang
selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air.
d. Air dari unit pengolahan limbah tailing
Kandungan unsur sulfur di dalam tailing diketahui mempunyai potensi
dalam membentuk air asam tambang, pH dalam tailing pond ini biasanya
cukup tinggi karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan
air yang bersifat asam yang dibuang kedalamnya. Air yang masuk ke
dalam tailing pond yang bersifat asam tersebut diperkirakan akan
menyebabkan limbah asam bila merembes keluar dari tailing pond.
C. Proses Terbentuknya Air Asam Tambang
Pembentukan Air Asam Tambang (AAT) atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan "Acid Mine Drainage (AMD)" atau " Acid Rock Drainage
(ARD)" terbentuk saat mineral sulfida tertentu yang ada pada batuan terpapar
dengan kondisi dimena terdapat air dan oksigen (sebagai faktor utama) yang

4
menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi
asam. Hasil reaksi kimia ini,beserta air yang bersifat asam dapat keluar dari
asalnya jika terdapat air pengelontor yang cukup, umumnya air hujan yang
pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasi/perkolasi. Air yang keluar
dari sumbernya inilah yang lazim disebut dengan istilah AAT. AAT adalah
air asam yang timbul akibat kegiatan penambangan, untuk membedakan
dengan air asam yang timbul akibat kegiatan lain seperti penggalian untuk
pembangunan fondasi bangunan, pembuatan tambak dan sebagainya.
Beberapa mineral sulfida yang ditemukan pada proses AAT FeS2, Cu2S,
CuS, CuFeS2, MoS2, NiS, PbS, ZnS and FeAsS. Pirit merupakan mineral
sulfida yang umum ditemukan pada kegiatan penambangan terutama
batubara. Oksidasi pirit (FeS2) akan membentuk ionferro(Fe2+), sulfat,
danbeberapaproton pembentuk keasaman, sehingga kondisi lingkungan
menjadiasam.

Reaksi Pembentukan Air Asam Tambang :


4 Fe + 15 O2+ 14 H2O→4 Fe(OH3) + 8 H2SO4
Pyrite + oxygen + water→Yellowboy Sulfure Acid
Reaksi antara besi, oksigen dan air akan membentuk asam sulfat dan
endapanbesihidroksida. Warna kekuningan yang mengendap di dasar saluran
tambangatau pada dinding kolam pengendapan lumpur merupakan gambaran
visual dariendapan besi hidroksida (Yellowboy). Di dalam reaksi umum
pembentukan airasam tambang terjadi empat reaksi pada pirit yang
menghasilkan ion-ion hidrogenyang apabila berikatan dengan ion-ion negatif
dapat membentuk asam.

Gambar 2. Proses Terjadinya Air Asam Tambang

5
D. Dampak Air Asam Tambang

Di lokasi area penambangan terbentuknya air asam tambang akan


menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.Dan Lingkungan yang
akan merasakan dampak negatif dari air asam tambang yaitu :
1. Masyarakat yang berada disekitar areal penambangan
Dampak air asam tambang ini memang tidak dirasakan secara langsung
oleh masyarakat tetapi beberapa tahun kemudian air yang terkontaminasi
oleh asam tambang banyak mengandung logam berat seperti besi, seng,
akan dirasakan. Apabila dikonsumsi oleh masyarakat secara kontinu
maka maka dampak yang akan dirasakan yaitu menderita keracunan dan
dapat mengakibat lumpuh.
2. Kualitas Air Permukaan
Hasil oksidasi pirit membentuk air asam tambang akan menyebabkan
menurunnya kualitas air permukaan.
3. Biota perairan
Apabila air sungai telah terkontaminasi oleh air asam tambang maka
akan berdampak pada penurunan biota di perairan atau ketidak mampuan
biota perairan dalam bertahan hidup/survive.
4. Kualitas Tanah
logam berat seperti besi, tembaga seng terkandung dalam tanah yang
asamnya banyak, yang pada dasarnya merupakan unsur hara mikro yang
dibutuhkan tanaman, sementara unsur hara makro yang dibutuhkan
tanaman seperti fosfor, magnesium, kalsium sangat kurang. Akibatnya
keracunan pada tanaman karena kelebihan unsur hara mikro, ini ditandai
denagan membusuknya akar tanaman sehingga tanaman menjadi layu.

6
Gambar 3. Dampak Air Asam Tambang Terhadap Lingkungan

E. Pengelolaan Air Asam Tambang

Pengelolaan air asam tambang harus dilakukan secara komprehensif,


dimulasi sejak tahap eksplorasi hingga tahap eksploitasi sehingga potensi
dampak negatif pada tahap pascatambang (mine closure) dapat diminimalkan.
Hal ini penting untuk dipertimbangkan karena dari sudut pandang perusahaan
tentu kualitas lingkungan yang tidak sesuai baku mutu lingkungan di
pascatambang merupakan cost, terlebih tidak ada lagi aktivitas produksi
untuk membiayai kegiatan pengelolaan lingkungan tersebut.
Sistem pengelolaan air asam tambang secara umum dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Upaya pencegahan air asam tambang harus dilakukan sejak
tahapan eksplorasi dimana sampel dari lubang bor eksplorasi (drilling core)
dilakukan pengujian laboratorium yakni static test untuk mengetahui
karakteristik batuan penutup (overburden) yang akan digunakan sebagai data
dalam pembuatan model geokimia (geochemical model). Dalam hal
perencanaan penambangan yang terintegrasi, model geokimia menjadi
tahapan awal yang penting guna mendapatkan berbagai informasi sebagai
landasan dalam merencanakan tiap tahapan penambangan.

7
Gambar 4. Konsep Pengelolaan Lingkungan Di Pertambangan

Pada tahapan pembuatan model geokimia, tentu selain dari model cadangan
batubara, model yang harus dikembangkan yakni model persebaran batuan
berpotensi membentuk asam (Potentially Acid Forming/PAF) dan yang tidak
berpotensi membentuk asam (Non acid forming/NAF). Model persebaran ini
akan bermanfaat untuk mengetahui karakteristik dan volume batuan penutup.
Sehingga dapat dilakukan perencanaan terhadap disain daerah penimbunan
yang ditujukan untuk mencegah pembentukan air asam tambang. Tahapan ini
merupakan kunci sukses dari upaya pencegahan air asam tambang. Hasil
model geokimia tersebut menjadi dasar dalam melakukan perencanaan

8
penimbunan batuan penutup maupun tanah dan menjadi kunci keberhasilan
dalam kegiatan revegetasi. Ilustrasi tahapan metode pencegahan air asam
tambang melalui enkapsulasi material PAF dengan menggunakan NAF dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5. Overburden management dalam upaya pencegahan air asam tambang


pada daerah timbunan

Selain pencegahan air asam tambang, tentu upaya-upaya pengolahan air


asam tambang juga menjadi bagian dari sistem pengelolaan air asam
tambang. Hal ini dikarenakan, salah satu sumber pembentukan air asam
tambang terjadi selama kegiatan penambangan yakni pit tambang dan
kegiatan penimbunan yang belum final. Selama tahapan kegiatan-kegiatan
tersebut air asam tambang sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, water
management menjadi hal yang harus diperhatikan sehingga air asam tambang
dapat dikelola dengan baik sebelum dialirkan ke badan air penerima. . Pada

9
intinya, air yang berasal dari pit penambangan dan disposal harus masuk
kedalam sistem pengolahan air asam tambang (dan kekeruhan akibat erosi).
Pengolahan air tambang dilakukan dengan berbagai alternatif teknologi,
tergantung dengan pertimbangan teknis dan non teknis.

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Air asam tambang terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang
cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan
pertambanga, atau dengan kata lain Air asam tambang (AAT) atau dalam
bahasa asing acid mine drainage(AMD), atau acid rock drainage(ARD).
2. Sumber Air Asam Tambang adalah dari pertambangan terbuka, terutama
pada tambang batubara, yang memilki resiko terpapar oleh air hujan
sehingga berpotensi sangat besar untuk menjadi tempat terbentuknya air
asam tambang.
3. Upaya pencegahan air asam tambang harus dilakukan sejak tahapan
eksplorasi dimana sampel dari lubang bor eksplorasi (drilling core)
dilakukan pengujian laboratorium yakni static test untuk mengetahui
karakteristik batuan penutup (overburden) yang akan digunakan sebagai
data dalam pembuatan model geokimia (geochemical model).
4. Reaksi Pembentukan Air Asam Tambang :
4 Fe + 15 O2+ 14 H2O→4 Fe(OH3) + 8 H2SO4
Pyrite + oxygen + water→Yellowboy Sulfure Acid
B. SARAN
1. Perlunya kerjasama dan kesiapan pihak pemerintah daerah dan perusahaan
untuk bersama-sama melakukan pencegahan sesuai prosedur agar air asam
tambang tidak sempat terbentuk.
2. Air asam tambang yang tidak dapat terhindarkan terbentuk di wilayah
tambang, harus dinetralkan agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan sekitarnya.

11
3. Lokasi bekas penambangan harus selalu dikontrol agar pembentukan air
asam tambang dapat di antisipasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/army014/bab-i-pendahuluan-bab-iimakalah-
pengetahuan-lingkungan-air-asam-tambang
http://eprints.polsri.ac.id/5096/3/BAB%20II.pdf

http://bahangaliantambang.blogspot.com/2011/12/dampak-yang-ditimbulkan-air-
asam.html

12

Anda mungkin juga menyukai